19
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kemajuan Indonesia dalam menyediakan jaminan kesehatan nasional cukup mencengangkan. Yang mengurus ini adalah Badan Jaminan Nasional (dulunya Askes atau Asuransi Kesehatan). Sebelumnya, skema jaminan nasional hanya mengelola 11,5 juta orang saja. Pada tahun 2014, skema jaminan nasional telah mengelola 116 juta, dan per bulan April 2015, jumlah seluruh peserta sudah 142 juta. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam pelayanan jaminan kesehatan nasional karena kapasitas yang ada tidak mencukup, walau dalam setahun ke belakang kapasitas ini sudah ditingkatkan. Jaminan Kesehatan Nasional) adalah program Pemerintah yang bertujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh rakyat Indonesia untuk dapat hidup sehat, produktif dan sejahtera.
Dalam menghadapi kesulitan dalam pelayanan jaminan kesehatan nasional karena kapasitas yang tidak mencukupi dan kendala lainnya,sebaiknnya Indonesia belajar dari Negara lainnya misalnya negaratetangga Singapura.Kesehatan di Singapura terutama di bawah tanggung jawab Departemen Pemerintah Kesehatan Singapura. Singapura umumnya memiliki sistem yang efisien dan luas kesehatan.
Singapura menduduki peringkat 6 di peringkat Organisasi Kesehatan Dunia dari sistem kesehatan dunia pada tahun 2000. Singapura dinobatkan sebagai negara dengan sistem pelayanan kesehatan terbaik 2014, berdasarkan survei yang dilakukan Bloomberg News bertajuk Most Efficient Health Care 2014.Hal ini sejalan dengan program Pemerintah Negeri Merlion yang menggenjot pengeluaran sektor kesehatan demi memfasilitasi jumlah besar populasi lanjut usia. Hal ini mungkin bisa diterapkan di Negara Indonesia dengan baantuan seluruh peran masyarakat dan pemerintah.
RUMUSAN MASALAH
Apa itu jaminan kesehatan nasional dan sistem kesehatan di indonesia?
Siapa saja yang menjadi peserta jaminan kesehatan nasional Indonesia ?
Bagaimana sistem kesehatan Singapura ?
Apa saja jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan di Singapura ?
Bagaimana perbandingan sistem kesehatan Indonesia dan Singapura ?
Apa saja keistimewaan Pelayanan kesehatan Indonesia dan Singapura
TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui pengertian jaminan kesehatan nasional
Untuk mengetahui siapa saja yang menjadi peserta jaminan kesehatan indonesia
Untuk mengetahui sistem kesehatan di Singapura
Untuk mengetahui jaminan kesehatan atau asuransi yang ada di Singapura
Untuk mengetahui Perbandingan Sistem Kesehatan Indonesia dan Singapura
Untuk mengetahui apa saja keistimewaan pelayanan kesehatan Indonesia dan Singapura
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN JKN (JAMINAN KESEHATAN NASIONAL) DAN SKN (SISTEM KESEHATAN NASIONAL)
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) adalah program Pemerintah yang bertujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh rakyat Indonesia untuk dapat hidup sehat, produktif dan sejahtera.
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah.
SKN adalah pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling am) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran. Peserta JKN terdiri dari Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Peserta Non Penerima Bantuan Iuran (Non PBI).
Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan, diantaranya disebutkan bahwa:
Kriteria fakir miskin dan orang tidak mampu ditetapkan oleh Menteri Sosial setelah berkoordinasi dengan Menteri dan/atau pimpinan lembaga terkait.
Hasil pendataan fakir miskin dan orang tidak mampu yang dilakukan oleh lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang statistik (BPS) diverifikasi dan divalidasi oleh Menteri Sosial untuk dijadikan data terpadu.
Data terpadu yang ditetapkan oleh Menteri Sosial dirinci menurut provinsi dan kabupaten/kota dan menjadi dasar bagi penentuan jumlah nasional PBI Jaminan Kesehatan
Menteri Kesehatan mendaftarkan jumlah nasional PBI Jaminan Kesehatan sebagai peserta program Jaminan Kesehatan kepada BPJS Kesehatan.
Untuk tahun 2014, peserta PBI JKN berjumlah 86,4 juta jiwa yang datanya mengacu pada Basis Data Terpadu (BDT) hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) yang dilaksanakan pada tahun 2011 oleh BPS dan dikelola oleh Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Namun demikian, mengingat sifat data kepesertaan yang dinamis, dimana terjadi kematian, bayi baru lahir, pindah alamat, atau peserta adalah PNS, maka Menteri Kesehatan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 149 tahun 2013 yang memberikan kesempatan kepada Pemerintah Daerah untuk mengusulkan peserta pengganti yang jumlahnya sama dengan jumlah peserta yang diganti. Adapun peserta yang dapat diganti adalah mereka yang sudah meninggal, merupakan PNS/TNI/POLRI, pensiunan PNS/TNI/POLRI, tidak diketahui keberadaannya, atau peserta memiliki jaminan kesehatan lainnya. Disamping itu, sifat dinamis kepesertaan ini juga menyangkut perpindahan tingkat kesejahteraan peserta, sehingga banyak peserta yang dulu terdaftar sebagai peserta Jamkesmas saat ini tidak lagi masuk ke dalam BDT.
Peserta Non Penerima Bantuan Iuran (Non PBI)
Yang dimaksud dengan Peserta Non PBI dalam JKN adalah setiap orang yang tidak tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu, yang membayar iurannya secara sendiri ataupun kolektif ke BPJS Kesehatan. Peserta Non PBI JKN terdiri dari :
Peserta penerima upah dan anggota keluarganya, yaitu Setiap orang yang bekerja pada pemberi kerja dengan menerima gaji atau upah, antara lain Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI, Anggota Polri, Pejabat Negara, Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Swasta, dan Pekerja lain yang memenuhi kriteria pekerja penerima upah
Pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya, yaitu setiap orang yang bekerja atau berusaha atas risiko sendiri, antara lain pekerja di luar hubungan kerja atau pekerja mandiri, dan lain sebagainya
Bukan pekerja penerima dan anggota keluarganya, setiap orang yang tidak bekerja tapi mampu membayar iuran Jaminan Kesehatan, antara lain Investor, Pemberi kerja, Penerima pensiun, Veteran, Perintis kemerdekaan, dan bukan pekerja lainnya yang memenuhi kriteria bukan pekerja penerima upah
SISTEM KESEHATAN SINGAPURA
Singapura memiliki sistem non-dimodifikasi kesehatan universal di mana pemerintah menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan dalam sistem kesehatan masyarakat, terutama melalui sistem tabungan wajib, subsidi dan kontrol harga. Sistem Singapura menggunakan kombinasi tabungan wajib dari pemotongan gaji untuk memberikan subsidi dalam rencana asuransi kesehatan dinasionalisasi dikenal sebagai Medisave. Dalam Medisave, setiap warga negara terakumulasi dana yang secara individual dilacak, dan dana tersebut dapat dikumpulkan di dalam dan melintasi seluruh keluarga. Sebagian besar warga Singapura memiliki tabungan besar dalam skema ini. Salah satu dari tiga tingkat subsidi dipilih oleh pasien pada saat episode kesehatan.
Sebuah prinsip utama skema kesehatan nasional Singapura adalah bahwa ada layanan medis disediakan secara gratis, terlepas dari tingkat subsidi, bahkan dalam sistem kesehatan publik. Mekanisme ini dimaksudkan untuk mengurangi overutilisation layanan kesehatan, fenomena yang sering terlihat di subsidi penuh sistem asuransi kesehatan universal. Out-of-saku biaya bervariasi untuk setiap layanan dan tingkat subsidi. Pada tingkat tertinggi subsidi, meskipun masing-masing biaya out-of-saku biasanya kecil, biaya dapat menumpuk dan menjadi substansial bagi pasien dan keluarga. Pada tingkat terendah, subsidi ini berlaku tidak ada, dan pasien diperlakukan seperti pasien swasta, bahkan di dalam sistem publik. Sektor swasta semakin besar menyediakan perawatan bagi mereka yang pribadi tertanggung, pasien asing, atau pasien umum yang mampu membayar apa yang sering berjumlah sangat besar out-of-saku pembayaran atas tingkat subsidi yang diberikan oleh pemerintah.
Sekitar 70-80% dari Singapura mendapatkan perawatan medis mereka dalam sistem kesehatan masyarakat. Pemerintah secara keseluruhan pengeluaran kesehatan untuk jumlah% hanya 3-4 dari PDB tahunan, sebagian karena pengeluaran pemerintah pada kesehatan dalam sistem swasta sangat rendah. Singapura saat ini memiliki tingkat kematian bayi terendah di dunia (hanya bisa disamai oleh Islandia) dan di antara harapan hidup tertinggi sejak lahir, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, Singapura memiliki "salah satu sistem kesehatan yang paling sukses di dunia, baik dari segi efisiensi dalam pembiayaan dan hasil yang dicapai dalam hasil kesehatan masyarakat," menurut sebuah analisis oleh perusahaan konsultan global yang Watson Wyatt. Pemerintah teratur menyesuaikan kebijakan untuk aktif mengatur "pasokan dan harga dari pelayanan kesehatan di negara" dalam upaya untuk menjaga harga di cek. Namun, untuk sebagian besar pemerintah tidak secara langsung mengatur biaya perawatan medis swasta. Biaya ini sebagian besar tunduk pada kekuatan pasar, dan sangat beragam dalam sektor swasta, tergantung pada spesialisasi medis dan layanan yang disediakan.
Fitur khusus dari sistem kesehatan Singapura yang unik, dan telah digambarkan sebagai "sistem yang sangat sulit untuk mereplikasi di banyak negara lain." Singapura juga banyak memiliki asuransi kesehatan tambahan swasta untuk layanan yang tidak tercakup oleh program pemerintah.
JENIS ASURANSI KESEHATAN DI SINGAPURA
Singapore Asuransi Kesehatan Pribadi
Rencana ini dirancang untuk individu dan yang paling sering diambil oleh Singapura dan warga asing mencari untuk melindungi terhadap biaya yang lebih tinggi terkait dengan fasilitas top Singapura medis yang berkualitas.
Singapore Family Asuransi Kesehatan
Banyak ekspatriat yang pindah ke Singapura mungkin tertarik dalam rencana asuransi keluarga yang akan mencakup semua kebutuhan medis bagi seluruh keluarga, bahkan di rumah sakit swasta paling mahal.
Singapore Medical Group Asuransi
Sebagai pusat bisnis internasional, Singapura memiliki banyak perusahaan besar dan konglomerat internasional yang menjaga kantor di negara-kota. Banyak perusahaan di Singapura akan menawarkan cakupan untuk karyawan mereka melalui kebijakan asuransi kelompok kesehatan.
Singapore Travel Medical Insurance
Rencana perjalanan adalah untuk orang-orang yang baik bepergian atau bekerja di Singapura. Mereka dapat custom-made untuk periode waktu yang berbeda, namun perjalanan tunggal tidak dapat melebihi 12 bulan.
Singapore Guru Asuransi Kesehatan
Mengingat posisi Singapura sebagai kota internasional, ia memiliki sejumlah sekolah internasional dari berbagai sistem sekolah. Rencana Guru adalah salah satu cara terbaik untuk guru-guru di sekolah-sekolah seperti ISS International School Singapore untuk mendapatkan cakupan asuransi kesehatan.
PERBANDINGAN SISTEM KESEHATAN INDONESIA DAN SINGAPURA
Sistem kesehatan mengenai ideology atau landasan sistem kesehatan
Indonesia
Ideologi (landasan) Sistem Kesehatan Nasional (SKN) Indonesia meliputi landasan idiil yang berupa pancasila, landasan konstitusional yang berupa UUD 1945 khususnya pasal 28A, serta landasan operasional yang berupa UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan penyelenggaraan SKN dan pembangunan kesehatan. Berdasarkan ketiga ideologi (landasan) tersebut, SKN dilaksanakan secara berkelanjutan, sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan dengan menjaga kemajuan, kesatuan dan ketahanan nasional.SKN ini dilaksanakan oleh pemerintah (baik pusat maupun daerah) dan/atau masyarakat.
Intervensi pemerintah dalam pembiayaan kesehatan masyarakat Indonesia juga diatur dalam Perpres No.72/2012 dalam sebuah ayat yang menyampaikan bahwa pembiayaan kesehatan Indonesia berasal dari berbagai sumber seperti pemerintah (pusat atau daerah), swasta, organisasi masyarakat dan masyarakat itu sendiri. Pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat menjadi tanggung jawab pemerintah karena tergolong ke dalam barang publik.Sedangkan untuk pembiayan pelayanan perseorangan, pemerintah hanya memberikan bantuan pembiayaan untuk masyarakat miskin (tidak mampu) saja.
Singapura
Landasan dari sistem kesehatan Singapura terdiri dari tiga poin besar yaitu :
(1) negara memiliki tujuan untuk menciptakan populasi yang sehat dengan lebih menekankan kepada pelayanan kesehatan preventif serta upaya untuk melakukan gaya hidup sehat,
(2) Singapura lebih menekankan kepada tanggung jawab pribadi atau masing-masing penduduknya mengenai kesehatan mereka atau dalam kalimat lebih sederhana adalah kesehatan merupakan tanggung jawab masing-masing individu, dan
(3) Pemerintah diharuskan untuk mempertahankan biaya pelayanan kesehatan serendah mungkin dengan cara mengontrol tingkat supply pelayanan kesehatan serta penyediaan subidi untuk pelayanan kesehatan publik.
Dalam praktiknya, sistem kesehatan Singapura diatur baik oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta dengan sangat baik dan teratur. Pihak-pihak pemerintah yang terlibat tersebut adalah Ministry of Health (MOH), Central Provident Fund (CFP), dan Monetary Authority of Singapore (MAS).MOH bertanggung jawab terhadap regulasi sebagian besar sistem kesehatan seperti mempromosikan edukasi kesehatan, memonitor aksesibilitas serta kualitas pelayanan kesehatan, mencegah dan mengontrol penyakit, serta mengalokasikan SDM dan infrastruktur kesehatan. Sedangkan CFP dan MAS bertanggung jawab dalam pengaturan biaya jaminan social yang ada di Singapura.
Sistem Pembiayaan
Indonesia
Sesuai dengan Perpres Nomor 111 Tahun 2013, terdapat besaran iuran per bulan tertentu yang harus dibayar sesuai dengan jenis kepesertaan masing-masing dalam JKN sebagai berikut:
Sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia terbagi menjadi dua sistem yakni sistem Fee for Service (Out of Pocket) serta sistem Health Insuranc3 Sistem Out of Pocket ini merupakan sistem yang dipakai pada sebagian besar pelayanan kesehatan dimana pasien yang berobat akan membayar kepada pemberi layanan kesehatan secara pribadi berdasarkan layanan yang didapatkannya. Melalui sistem ini, dokter akan mendapatkan pendapatan sesuai dengan pelayanan yang diberikan. Semakin banyak pasien, semakin banyak pendapatan yang diterima. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih sangat bergantung kepada sistem ini. Berdasarkan data WHO, pada tahun 2011 saja masih terdapat 75,7% masyarakat Indonesia yang memakai sistem pembiayaan Out of Pocket ini dan hanya 8,4% yang melaksanakan sistem Health Insurance.Untuk sistem health insurance sendiri Indonesia masih menganut sistem kapitasi dan sistem DRG (Diagnose related Group).
Singapura
Singapura memberikan jaminan kesehatan menyeluruh bagi penduduknya melalui sebuah sistem pembiayaan yang berdasarkan kepada tanggung jawab individual dan pelayanan kesehatan yang terjangkau. Sistem pembiayaan yang dipakai oleh Singapura merupakan sistem pembiayaan campuran yang terdiri dari beberapa tingkatan sistem. Tingkat perlindungan (sistem pembiayaan) yang pertama dilakukan melalui subsidi pemerintah yang berasal dari perolehan pajak. Subsidi ini biasanya menutupi hingga 80% dari keseluruhan tagihan biaya pelayanan kesehatan.Tingkatan sistem pembiayaan selanjutnya dilakukan melalui social insurance (asuransi sosial) yang telah ditetapkan oleh pemerintah Singapura.Asuransi sosial ini terdiri dari MediSave (pembiayaan bersumber dari potongan uang yang sengaja disimpan oleh masing-masing individu untuk persiapan biaya pelayanan kesehatan), MediShield dan ElderShield (asuransi dengan biaya premi rendah), serta Medifund (bantuan pembiayaan dari pemerintah untuk mereka yang tidak mampu menutupi biaya pelayanan kesehatannya dengan subsidi, MediSave, dan MediShield).
Sistem pembiayaan pelayanan kesehatan seperti yang telah disebutkan diatas hanya berlaku untuk pelayanan kesehatan yang dilakukan di sektor publik. Sedangkan pelayanan kesehatan yang dilakukan di sektor privat (swasta) dibiayai oleh sumber pribadi serta asuransi komersial yang ada.
Mekanisme Sistem Rujukan
Indonesia
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001 Tahun 2012 mengenai sistem rujukan pelayanan kesehatan perorangan,sistem rujukan pelayanan kesehatan merupakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal. Pemberian rujukan ini dimaksudkan agar pasien mendapat pelayanan kesehatan yang adekuat yang tidak bisa disediakan oleh seorang penyelenggara kesehatan. Namun, pemberian rujukan ini tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, karena harus dilaksanakan secara berjenjang, sesuai dengan kebutuhan medis pasien yang diawali dengan pelayanan kesehatan pada tingkat primer. Secara definisi, pelayanan kesehatan tingkat primer ini meliputi pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter atau dokter gigi di puskesmas, tempat praktik perorangan, serta klinik umum, dan termasuk di antaranya adalah dokter keluarga.
Berdasarkan Permenkes di atas, pelayanan kesehatan tingkat sekunder (pelayanan kesehatan spesialistik oleh dokter spesialis atau dokter gigi spesialis) hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat pertama. Sedangkan pelayanan kesehatan tingkat tersier (subspesialistik) dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat pertama. Hal ini menunjukkan bahwa dokter umum atau dokter keluarga bisa langsung melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan tersier. Jadi di sini, peran dokter keluarga adalah sebagai pengatur atau coordinator pelayanan rujukan atau istilahnya berperan sebagai gate keeper dalam menentukan pelayanan kesehatan jenis apa yang bisa diberikan kepada pasien, apakah hanya sebatas pelayanan kesehatan spesialistik atau pelayanan kesehatan subspesialistik.
Singapura
Singapura juga mempunyai beberapa jenjang pelayanan kesehatan seperti pelayanan kesehatan primer (poliklinik atau klinik), pelayanan rumah sakit, serta Intermediate and Long Term Care Service (ILTC).Pelayanan kesehatan primer diselenggarakan oleh dokter umum, dokter keluarga dan perawat di dalam komunitas.Pelayanan kesehatan jenis inilah yang pertama kali berkontak dengan pasien dan kemudian memiliki kemampuan untuk merujuk pasien ke spesialisasi kedokteran tertentu ataupun rumah sakit untuk diagnosis dan tata laksana yang lebih lanjut.
Untuk layanan rumah sakit sendiri, Singapura menyediakan delapan rumah sakit publik yang terdiri dari enam rumah sakit umum, satu rumah sakit ibu dan anak, serta satu rumah sakit psikiatri.Sedangkan ILTC sendiri digunakan untuk pasien-pasien yang tidak memerlukan perawatan di dalam rumah sakit lagi, akan tetapi tetap membutuhkan perawatan dalam jangka waktu yang panjang Biasanya ILTC ini bersifat community-based.
Kapasitas Tenaga Kesehatan: Rasio Dokter per Penduduk dan Pemerataan Dokter
Indonesia
Rasio dokter per 100.000 penduduk pada tahun 2012 menurut Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) mencapai 33:100.000. Pemerataan dokter menjadi salah satu permasalah di Indonesia. Bisa kita lihat bahwa hampir sebagian besar provinsi di Indonesia masih kekurangan tenaga dokter dibandingkan dengan provinsi DKI Jakarta, Sulawesi Utara, dan DI Yogyakarta yang memiliki penumpukan jumlah dokter.
b.Singapura
Rasio dokter per 1.000 populasi di negara Singapura mencapai 1.9 dokter atau 190:100.000.Singapura termasuk ke dalam negara yang tidak mempunyai daerah rural, sehingga semua dokter bekerja di sektor urban.Pembagian dokter yang ada juga tidak bergantung kepada urban atau rural akan tetapi pembagiannya dilakukan berdasarkan sektor publik dan sektor privat.Geografi negara yang kecil juga membuat pemerataan dokter di Singapura sudah tergolong baik.
F.KEISTIMEWAAN PELAYANAN KESEHATAN INDONESIA DAN SINGAPURA
1) Keistimewaan Pelayanan Kesehatan Singapura
Memiliki bandara internasional terbaik, maskapai terbaik, dan pelabuhan tersibuk di dunia barulah permulaan dari standar dan prestasi kelas dunia Singapura.
Keunggulan, Keamanan dan Kepercayaan
Pelayanan klinis di Singapura mengedepankan keunggulan, keselamatan dan kepercayaan, dengan fasilitas berakreditasi internasional dan dokter-dokter yang terlatih diberbagai pusat kesehatan terbaik di dunia. Sistem pelayanan kesehatan Singapura menduduki peringkat keenam terbaik dunia dan teratas di Asia menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO tahun 2000. Di samping itu, 13 rumah sakit dan pusat kesehatan di Singapura telah mendapat akreditasi Joint Commission International (JCI).
Di luar berbagai sertifikasi internasional di atas, kualitas pelayanan kesehatan Singapura juga tampak dari sejumlah indikator klinis yang diterbitkan. Banyak penyedia pelayanan kesehatan Singapura menerbitkan angka-angka keberhasilan di situs web masing-masing; angka-angka tersebut dapat disejajarkan dengan standar internasional, bahkan melampauinya.
Transparansi Sistem
Departemen Kesehatan Singapura menjaga sistem perawatan kesehatan yang transparan dengan mempublikasikan secara online informasi dan statistik vital seperti statistik pengendalian infeksi dan rata-rata biaya rumah sakit untuk prosedur perawatan umum. Dengan transparansi ini profesional medis dapat merespons secara efektif dan cepat skenario yang selalu berubah-ubah dan pasien dapat mengambil keputusan dengan pertimbangan yang lebih matang terkait pilihan perawatan mereka.
Pusat Medis Terkemuka
Singapura adalah pusat medis regional yang kaya sisi, tidak hanya bagi pelayanan perawatan kesehatan tetapi juga sebagai tempat bertemunya para pakar medis untuk konferensi dan pelatihan, sebagai basis konsultasi perawatan kesehatan dan manajemen operasi, dan sebagai pusat penelitian dan uji coba klinis.
Keunggulan Pelayanan
Penyedia pelayanan kesehatan di Singapura berfokus pada pelanggan dan berkomitmen untuk menghadirkan layanan yang efisien dengan bantuan teknologi maju dalam lingkungan pelayanan kesehatan yang terkelola dengan baik. Kebanyakan fasilitas pelayanan kesehatan di Singapura memiliki Pusat Pelayanan Pasien Internasional khusus untuk menangani kebutuhan pasien internasional, mulai dari pencarian informasi awal dan sambutan di bandara, hingga layanan penerjemah dan dukungan bagi keluarga pasien, pemulangan pasien dan tindak lanjut pasca perawatan setelah pasien pulang ke negaranya.
Penyedia perawatan kesehatan terbaik Singapura memiliki fasilitas yang setara dengan hotel bintang lima. Pasien dirawat dan memulihkan diri di lingkungan yang eksklusif dan berprivasi.
Keterjangkauan
Biaya menjadi pertimbangan penting bagi banyak pasien internasional. Misalnya, bagi pasien tanpa asuransi atau berasuransi kecil dari Amerika, perawatan di Singapura hanya memakan biaya kurang lebih seperlima dibandingkan biaya di negara asal mereka. Biaya tersebut setara dengan biaya yang diberikan oleh tujuan-tujuan wisata medis Asia terkemuka lainnya. Bahkan setelah menghitung biaya akomodasi dan perjalanan bagi pasien dan pendampingnya, biaya yang dapat dihemat masih cukup signifikan. Di samping biaya yang terjangkau ini, pasien di Singapura dijamin menikmati perawatan kelas dunia dan hasil klinis yang memuaskan.
Aksesibilitas dan Kenyamanan
Singapura adalah kota internasional yang menyambut orang dari segala budaya. Bandara Internasional Changi yang menghubungkan 180 kota diseluruh dunia, yang menjadikan Singapura sebagai negara yang sangat mudah diakses. Transportasi dan aksesibilitas di negara ini juga tidak kalah mudah dan nyaman. Bahasa Inggris menjadi bahasa utama untuk pendidikan dan bisnis, dan orang di Singapura tinggal dalam lingkungan yang sangat aman dengan tingkat kriminalitas yang rendah. Di kota yang mengakomodasi beragaman etnis dan budaya ini, pasien dari semua bangsa dan keyakinan akan dengan mudah menemukan orang lain yang bertutur dengan bahasa mereka atau memiliki kesamaan agama.
Ketenangan Pikiran Saat Kesehatan Dibutuhkan
Pengunjung di Singapura dijamin menikmati perawatan medis kelas dunia dalam lingkungan yang aman dan mengakomodasi keragaman budaya dan agama. Singapura benar-benar sebuah tujuan bagi wisatawan medis agar mereka dapat menikmati ketenangan pikiran saat kesehatan dibutuhkan.
Pusat Pelayanan Pasien Internasional
Banyak penyedia pelayanan kesehatan di Singapura menyediakan Pusat Pelayanan Pasien Internasional satu-atap untuk memenuhi kebutuhan pasien internasional. Agar pasien dan anggota keluarganya dapat tinggal di Singapura dengan tenang dan nyaman, petugas dari pusat-pusat pelayanan yang berpengalaman itu menawarkan bantuan dalam pilihan pelayanan yang luas. Pelayanan ini termasuk mengatur perjanjian medis dan perujukan, membantu proses pendaftaran di rumah sakit dan pelayanan penerjemahan, mengatur perjalanan dan visa, transportasi, akomodasi dan bahkan acara hiburan dan rekreasi.
2)Keistimewaan Pelayanan Kesehatan Indonesia
Saat ini RS Indonesia mengalami perkembangan menarik. Sejak 1 Januari 2014 berjalan kebijakan JKN dengan BPJS sebagai lembaga baru yang berfungsi sebagai pembayar. Dalam hal ini, terjadi perubahan sistem pembayatan untuk RS dan tenaga kesehatan. Perubahan ini membawa berbagai keuntungan bagi penerima jasa layanan kesehana dan konsekuensi dalam sistem pelayanan rumah sakit.
Berikut Kelebihan BPJS kesehatan 2015:
Preminya sangat murah dengan hanya premi perbulan untuk kelas 1 (Rp59.500), kelas 2 (Rp42.500), kelas 3 (Rp25.500), dan Anda sudah bisa di cover puluhan penyakit, rawat inap, pembedahan obat dan lain sebagainya.
Tidak ada pre-existing conndition (kondisi sakit sebelumnya), Semua orang, baik yang sakit maupun yang sehat bisa mendaftar BPJS. Berbeda dengan asuransi swasta yang mensyaratkan pre-existing condition. Orang yang sudah terkena penyakit kalau pun bisa daftar pasti premiya lebih mahal, atau bahkan malah ditolak.
Tidak ada medical check-up, karena tidak ada pre-existing condition sebagimana dijelaskan diatas, maka untuk daftar BPJS juga tidak perlu ada medical check up. Berbeda dengan sauransi swasta. Untuk beberapa kasus di sini diwajibkan medical check up.
Tidak ada batasan plafond. Semua biaya dan berapa pun perawatan dijalani akan ditanggung semuanya oleh BPJS, asalkan sesuai dengan ketentuan dan standar yang sudah ditentukan BPJS, berbeda dengan asuransi swasta yang memberlakukan plafond tertentu baik pada jumlah hari rawat inap maupun besaran biayanya.
BAB llI
PENUTUP
Kesimpulan
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) adalah program Pemerintah yang bertujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh rakyat Indonesia untuk dapat hidup sehat, produktif dan sejahtera.
Berdasarkan data-data yang sudah ada di atas, dapat disimpulkan bahwa Singapura memiliki Sistem Kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan Indonesia. Melihat dari ideologi sistem kesehatan kedua negara , sudah dapat membandingkan perbedaan yang cukup signifikan dimana Indonesia tidak menegaskan sistem kesehatan seperti apa yang diinginkan. Berbeda dengan Singapura yang sejak awal menegaskan bahwa sistem kesehatan nasional akan dicapai melalui upaya preventif dan gaya hidup sehat. Selain itu, dilihat dari segi pembiayaan pelayanan kesehatan, Singapura jelas lebih unggul dibandingkan dengan Indonesia.
Singapura memiliki sistem pembiayaan berlapis untuk mencover penduduknya agar semua penduduk tanpa terkecuali memiliki akses ke kesehatan. Di Indonesia, hal tersebut masih belum bisa diterapkan karena sebagian besar masyarakatnya masih menggunakan sistem pembiayaan Out of Pocket yang sangat bergantung kepada kemampuan ekonomi masing-masing individu. Dengan demikian, masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah akan sangat sulit untuk mengakses pelayanan kesehatan.
Namun, apabila kita perhatikan lebih lanjut, jumlah penduduk Singapura serta wilayah geografis yang kecil membuat Singapura lebih mudah untuk mencapai tingkat kesehatan nasional yang lebih baik jika dibandingkan dengan Indonesia yang memiliki tantangan berupa jumlah penduduk yang sangat banyak dan luas wilayah geografi yang cukup besar. Untuk itu, Indonesia harus terus berbenah diri di bidang sistem kesehatan nasionalnya agar penduduk Indonesia mampu mencapai tingkat kesehatan yang lebih baik.
Kritik dan Saran
Perlu adanya peningkatan Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergisme (KISS) baik antar pelaku maupun subsistem SKN dan JKN agar tercapainya tujuan SKN dan JKN itu sendiri.Kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan swasta perlu ditingkatkan agar derajat kesehatan masyarakat semakin tinggi. Semoga Indonesia dapat mencontoh sistem kesehatan Negara tetangga yaitu Singapura yang menduduki peringkat kedua sistem kesehatan yang terbaik di dunia.