BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakang Belakang
Tuberkulosis
Paru
adalah
penya nyakit
akibat
infeksi eksi
kuman
Mycobacterium tuberculosis yang yang sistemi sistemiss sehing sehingga ga menyer menyerang ang hampir hampir semua semua orga organ n tubu tubuh, h, deng dengan an loka lokasi si terb terbany anyak ak di paru paru yang yang biasa biasany nyaa merupakan lokasi infeksi primer (Arif Mansjoer: 459! "i #ndonesia, masalah kesehatan masih menjadi masalah yang serius dan dan suli sulitt dihi dihind ndar arka kan n oleh oleh kare karena na kura kurang ngny nyaa kesa kesada dara ran n diri diri dari dari penduduknya! $alah satu masalah kesehatan yang saat ini marak dibi%arakan di semua kalangan bahkan di seluruh penjuru dunia adalah masala h penyakit menular yang merupakan an%aman bagi kehidupan! $alah satunya adalah penyakit Tuber%ulosis Tuber%ulosis (T&'! Penyakit Tuber%ulosis (T&' merupakan penyebab kematian terbanyak dibanding dengan penyakit infeksi lain! "i #ndone #ndonesia sia T&' T&' merupa merupakan kan penyeba penyebab b kematia kematian n pering peringkat kat ketiga ketiga setelah setelah penyakit kardioaskuler dan penyakit pernafasan serta menjadi peringkat pertama
dari
golongan
penyakit
infeksi!
$etiap
tahunnya,
)*+
memperkirakan terjadi 5-!... kasus T&' baru di #ndonesia dan kematian karena T&' sekitar /4.!... orang! T&' adalah penyakit menular langsung yang yang diseba disebabk bkan an oleh oleh kuman kuman My%oba My%oba%te %terium rium tuber%u tuber%ulos losis! is! Pada Pada 0aktu 0aktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk drople droplet! t! +rang +rang dapat dapat terinfe terinfeksi ksi kalau kalau drople droplett terhiru terhirup p ke dalam dalam saluran saluran pernafasan! Terjadinya peningkatan kasus ini disebabkan dipengaruhi oleh daya tahan tubuh, status gi1i dan kebersihan diri indiidu dan kepadatan kepadatan hunian lingkunga lingkungan n tempat tinggal! Pada tahun /995 pemerintah pemerintah telah memberikan memberikan anggaran obat bagi penderita tuberkulosis se%ara gratis ditingkat Puskesmas, dengan sasaran utama adalah penderita tuberkulosis dengan ekonomi lemah!
1
+bat tuberkulosis harus diminum oleh penderita se%ara rutin selama enam bulan berturut2turut tanpa henti! 3ntuk kedisiplinan pasien dalam menjalankan pengobatan juga perlu dia0asi oleh anggota keluarga terdekat yang tinggal serumah, yang setiap saat dapat mengingatkan penderita untuk minum obat! Apabila pengobatan terputus tidak sampai enam bulan, penderita se0aktu20aktu akan kambuh kembali kembali penyakitny penyakitnyaa dan kuman tuberkulosis tuberkulosis menjadi menjadi resisten sehingga membutuhkan biaya besar untuk pengobatannya! 1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah "ari "ari latarb latarbelak elakang ang sebelum sebelumny nya, a, maka maka dapat dapat dirumu dirumuska skan n beberap beberapaa
rumusan masalah sebagai berikut : /! Apa Apa def defin inis isii T&' T&' ! Apa Apa saja saja tand tandaa dan dan gejal gejalaa T&' T&' -! Apa saja metode metode diagno diagnostik stik T&' T&' 4! &agaima &agaimana na %ara %ara penula penularan ran peny penyakit akit T&' T&' 5! &agaima &agaimana na %ara %ara pen%eg pen%egaha ahan n penyak penyakit it T&' T&' 6! &agaima &agaimana na %ara %ara pengoba pengobatan tan peny penyaki akitt T&' 7! &aga &agaim iman anaa Pera Peran n Pera Pera0a 0att dalam dalam prom promos osii keseh kesehata atan n meng mengen enai ai kasus T&' ! Apa saja proses proses kepera0a kepera0atan tan dalam dalam promosi promosi keseha kesehatan tan mengen mengenai ai kasus T&' 1.3 Tujuan /!-!/ Tujuan juan 3mum Mahasis0a mampu mengetahui promosi kesehatan pada pasien T&'! /!-! !-! Tujuan juan 8hu 8husus sus /! Mahasis Mahasis0a 0a mampu mampu menge mengetah tahui ui defin definisi isi T&' T&' ! Mahasis Mahasis0a 0a mampu mampu mengeta mengetahui hui tanda tanda dan dan gejala gejala T&' T&' -! Mahasis0a Mahasis0a mampu mampu mengetahui mengetahui metode metode diagnos diagnostik tik T&' 4! Mahasis0a Mahasis0a mampu mampu mengetah mengetahui ui %ara %ara penularan penularan penyakit penyakit T&' T&' 5! Mahasis0a Mahasis0a mampu mampu mengetah mengetahui ui %ara %ara pen%egahan pen%egahan penyakit penyakit T&' T&' 6! Mahasis0a Mahasis0a mampu mampu mengetah mengetahui ui %ara %ara pengobat pengobatan an penyakit penyakit T&' 7! Maha Mahasis sis0a 0a mamp mampu u meng mengeta etahu huii pera peran n pera pera0a 0att dalam dalam promos promosii
kesehatan mengenai kasus T&' ! Maha Mahasi sis0 s0aa mam mampu meng engetah etahui ui pro proses ses promosi kesehatan mengenai kasus T&'
2
kep kepera0 era0at atan an dala dalam m
BAB II TINAUAN TE!RITI" 2.1 De#$n$s$ TB%
Tuberkulosis (T& adalah suatu penyakit menular yang paling sering mengenai parenkim paru , biasanya di sebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis! T& dapat menyebar hampir kesetiap bagian tubuh , termasuk
3
meninges , ginjal , tulang , dan nodus limfe! infeksi a0al biasanya terjadi dalam sampai /. minggu setelah pajanan! pasien kemudian dapat membentuk penyakit aktif karena respons imun menurun atau tidak adekuat! proses aktif dapat berlangsung lama dan karakteristikan oleh periode remisi yang panjang ketika penyakit di hentikan , hanya untuk dilanjutkan dengan periode aktiitas yang di perbarui! T& adalah masalah kesehatan mas yarakat di seluruh dunia yang erat kaitannya dengan kemiskinan, malnutrisi , kepadatan penduduk , perumahan diba0ah standar , dan tidak memadainya layanan kesehatan! angka mortalitas dan morbiditas terus meningkat! T& ditularkan ketika
seorang
penderita
penyakit paru aktif
mengeluarkan organisme! indiidu yang rentan menghirup droplet dan menjadi terinfeksi! bakteria di transmisikan ke aleoli dan memperbanyak diri
!
reaksi
inflamasi
menghasilkan
eksudat
ke
aleoli
dan
bronkopneumonia, granuloma dan jaringan fibrosa ! a0itan biasanya mendadak! Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang dengan infeksi T& aktif batuk, bersin, atau menyebarkan butiran ludah mereka melalui udara! #nfeksi T& umumnya bersifat asimtomatik dan laten! amun hanya satu dari sepuluh kasus infeksi laten yang berkembang menjadi penyakit aktif! &ila Tuberkulosis tidak diobati maka lebih dari 5. orang yang terinfeksi bisa meninggal! ;ejala klasik infeksi T& aktif yaitu batuk kronis dengan bercak darah sputum atau dahak , demam , berkeringat di malam hari, dan berat badan turun! (dahulu T& disebut penyakit
4
kulit/tuberculin skin test (T$T dan tes darah! Pengobatan sulit dilakukan dan memerlukan pemberian banyak ma%am antibiotik dalam jangka 0aktu lama! +rang2orang yang melakukan kontak juga harus menjalani tes penapisan dan diobati bila perlu! >esistensi antibiotik merupakan masalah yang bertambah besar pada infeksi tuberkulosis resisten multi-obat (T& M">! 3ntuk men%egah T&, semua orang harus menjalani tes penapisan penyakit tersebut dan mendapatkan vaksinasi basil Calmette–Guérin. Para ahli per%aya bah0a sepertiga populasi dunia telah terinfeksi oleh M. tuberculosis, dan infeksi baru terjadi dengan ke%epatan satu orang per satu detik! Pada tahun ..7, diperkirakan ada /-,7 juta kasus kronis yang aktif di tingkat global! Pada tahun ./., diperkirakan terjadi pertambahan kasus baru sebanyak ! juta kasus, dan /,5 juta kematian yang mayoritas terjadi di negara berkembang! Angka mutlak kasus Tuberkulosis mulai menurun semenjak tahun ..6, sementara kasus baru mulai menurun sejak tahun ..! Tuberkulosis tidak tersebar se%ara merata di seluruh dunia! "ari populasi di berbagai negara di Asia dan Afrika yang melakukan tes tuberkulin, .2nya menunjukkan hasil positif, sementara di Amerika $erikat, hanya 5?/. saja yang menunjukkan hasil positif! Masyarakat di dunia berkembang semakin banyak yang menderita Tuberkulosis karena kekebalan tubuh mereka yang lemah! &iasanya, mereka mengidap Tuberkulosis akibat terinfeksi irus H! dan berkembang menjadi "#$ . Pada tahun /99.2an #ndonesia berada pada peringkat2- dunia penderita T&, tetapi keadaan telah membaik dan pada tahun ./- menjadi peringkat25 dunia! %uman &'C tidak melalui "$ sehingga bayi boleh menyusu ibu! #bu perlu diobati se%ara adekuat dan diajarkan pen%egahan penularan ke bayi dengan menggunakan masker!&ayi tidak langsung diberi 'CG oleh karena efek proteksinya tidak langsung terbentuk! )alaupun sebagian obat anti&'C melalui "$ ,
kadarnya
tidak
%ukup
diberikan pro(ilaksis dengan )H dosis penuh! 5
sehingga
bayi
tetap
*engobatan &'C pada ibu memerlukan 0aktu paling kurang dari 6 bulan! $etelah - bulan pengobatan se%ara adekuat, biasanya ibu sudah tidak menularkan lagi, dan pada bayi dilakukan u+i Mantou! &ila hasilnya negatie, terapi )H di dalam darah sudah sangat rendah! !/!/
Manifestasi 8linis "eteksi
dan
diagnose
T&
di%apai
melalui
temuan
pemeriksaan subjektif dan hasil pengujian objektif! "iagnosis sulit karana T& menyerupai banyak penyakit lain dan dapat terjadi bersama dengan penyakit paru lainnya! Pera0at dan penyedia layanan kesehatan lainnya harus memiliki ke%urigaan dengan risiko2tinggi T&! >i0ayat klien meliputi pengkajian kemungkinan paparan baru atau lama terhadap T& dan juga pekerjaan klien, aktiitas harian klien, dan perjalanan atau ri0ayat tinggal dinegara dengan insiden T& yang tinggi! >i0ayat paparan T& sangat penting, tetapi sebagian besar klien tidak menyadari paparan ini! "isarankan untuk menentukan apakah klien pernah diperiksa T& sebelumnya dan mendapatkan hasil pemeriksaan tersebut!
#nfeksi T& primer mungkin tetap tidak dikenali karena relatie tanpa gejala! @esi klasifikasi pada rontgen dada dan reaksi uji kulit positif sering kali merupakan satu2satunya indikasi bah0a infeksi T& primer telah terjadi! 8ebanyakan klien memiliki basilus tuberkel seumur hidup dan tidak pernah mengalami penyakit aktif karena daya tahan tubuh mereka %ukup untuk menghalangi infeksi primer! Tuberkel akan sembuh melalui fibrosis dan kalsifikasi! 8etika orang yang terinfeksi mengalami penyakit aktif, dapat terjadi hal berikut : (/ lokasi kompleks primer berkembang dan
6
memburuk, ( terjadi kaitasi didalam paru, (- infeksi aktif akan menyebar, dan (4 klien akan menjadi sakit se%ara klinis! 2.2 Tan&a &an 'ejala TB% !!/ ;ejala 3mum a! $uhu tubuh meningkat hilang timbul berkisar 4.24/ o'! b! $esak napas dan nyeri dada %! &adan lemah kurang enak badan d! &erkeringat pada maam hari 0alau tanpa kegiatan! e! &erat badan menurun !! ;ejala 8husus a! &atuk terus menerus disertai dahak lebih dari tiga minggu b! &atuk lama dengan dahak ber%ampur darah %! yeri dada d! $esak nafas e! Pembesaran kelenjer getah bening di leher yang sulit bila
diraba f! ;angguan pen%ernaan kronis disertai penurunan berat badan g! Timbul panas badan tinggi biasanya disertai kejang pada anak
2.3 Met(&e D$agn(st$k TB% a! 3ji 8ulit T& (uji mantou B tes CuantilDE>+2T& ;old (CDT b! Doto >ongten dada %! Apusan basilus tahan asam d! kultur sputum
3ji kulit tuber%ulin!
3ji kulit tuber%ulin, baisanya uji mantou,
dilakukan se%ara rutin pada kelompok risiko tinggi yang diduga T& aktif! 3ji Mantou menggunakan tuber%ulin purified protein deriatie (PP" untuk mengidentifikasi infeksi T&! $ejumlah ke%il (.!/ml
deriate
tersebut diberikan se%ara intradermal untuk membentuk bentol dikulit berukuran 6 hingga /.mm! bentol tersebut harus diba%a dalam 4 hingga 7 jam oleh professional terlatih! Adanya indurasi (bentukan keras, teraba, meninggi dan bukan eritema, mengindikasi hasil positif! >eaksi positif palsu terhadap uji kulit tuber%ulin dapat terjadi pada klien yang memiliki infeksi mikobakterial lain atau yang telah mendapatkan aksin a%ille %almette ;uerin (&';! >eaksi negatie palsu
7
juga dapat terjadi, terutama pada orang yang mengalami supresi imun atau anergi (gangguan kemampuan untuk bereaksi terhadap antigen! Pada klien tersebut, dan untuk siapa pun yang memiliki uji kulit positif, pemeriksaan apusan
sputum AD&
dan
rontgen dada
dapat digunakan untuk
mengidentifikasi penyakit aktif! Penting untuk memulai isolasi respiratoris untuk klien tersebut hingga hasil sputum AD& diketahui! #stilah tuber%ulin %onerter merujuk pada klien yang tidak menunjukkan bukti radiologis maupun bakteriologis adanya T& paru tetapi uji kulit tuberkulinnya FberubahG dari reaksi negatie menjadi reaksi positif! *asil tuber%ulin yang negatie tidak selalu berarti bah0a tidak ada T&!
3ji
CuantiDE>+2T& ;old!
3ji
CuantiDE>+2T& ;old
merupakan pemeriksaan baru yang dikenalkan pada ..5! #a merupakan pemeriksaan darah yang digunakan untuk menentukan bagaimana system imunitas klien bereaksi terhadap M! tuber%ulosis! *asil positif dari 3ji CuantiDE>+2T& ;old hanya menunjukkan bah0a klien pernah terinfeksi, dan seperti uji kulit Mantou, tidak dapat menginformasi apakah klien telah berlanjut menjadi penyakit T& aktif 2.) %ara Penularan Pen*ak$t TB%
Penularan penyakit T&' adalah melalui udara yang ter%emar oleh Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskanHdikeluarkan oleh si penderita T&' saat batuk, dimana pada anak2anak umumnya sumber infeksi adalah berasal dari orang de0asa yang menderita T&'! &akteri ini masuk kedalam paru2paru dan berkumpul hingga berkembang menjadi banyak (terutama pada orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah, &ahkan bakteri ini pula dapat mengalami penyebaran melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening sehingga menyebabkan terinfeksinya organ tubuh yang lain seperti otak, ginjal, saluran %erna, tulang, kelenjar getah bening dan lainnya meski yang paling banyak adalah organ paru!
8
Masuknya
Mikobakterium
tuberkulosa
kedalam
organ
paru
menyebabkan infeksi pada paru2paru, dimana segeralah terjadi pertumbuhan koloni bakteri yang berbentuk bulat (globular! "engan reaksi imunologis, sel2sel pada dinding paru berusaha menghambat bakteri T&' ini melalui mekanisme alamianya membentuk jaringan parut! Akibatnya bakteri T&' tersebut akan berdiamHistirahat (dormant seperti yang tampak sebagai tuberkel pada pemeriksaan =2ray atau photo rontgen! 8etika seseorang yang mengidap T& paru aktif batuk, bersin, bi%ara, menyanyi, atau meludah, mereka sedang menyemprotkan titis2titis aerosol infeksius dengan diameter .!5 hingga 5 Im! &ersin dapat melepaskan partikel ke%il2ke%il hingga 4.,... titis! Tiap titis bisa menularkan penyakit Tuberkulosis karena dosis infeksius penyakit ini sangat rendah! ($eseorang yang menghirup kurang dari /. bakteri saja bisa langsung terinfeksi!
+rang2orang yang melakukan kontak dalam 0aktu lama, dalam frekuensi sering, atau selalu berdekatan dengan penderita T&, beresiko tinggi ikut terinfeksi, dengan perkiraan angka infeksi sekitar !
9
$eseorang dengan Tuberkulosis aktif dan tidak mendapatkan pera0atan dapat menginfeksi /.2/5 (atau lebih orang lain setiap tahun! &iasanya, hanya mereka yang menderita T& aktif yang dapat menularkan penyakit ini! +rang2orang dengan infeksi laten diyakini tidak menularkan penyakitnya! 8emungkinan penyakit ini menular dari satu orang ke orang lain tergantung pada beberapa faktor! Daktor2faktor tersebut antara lain jumlah titis infeksius yang disemprotkan oleh pemba0a, efektifitas entilasi lingkungan tempat tinggal, jangka 0aktu paparan, tingkat virulensi strain M. tuberculosis, dan tingkat kekebalan tubuh orang yang tidak terinfeksi! 3ntuk men%egah penyebaran berlapis dari satu orang ke orang lainnya, pisahkan orang2orang dengan T& aktif (
aktif
yang
non-resisten
biasanya
sudah
tidak
menularkan
penyakitnya ke orang lain! &ila ternyata kemudian ada yang terinfeksi, biasanya perlu 0aktu tiga sampai empat minggu hingga orang yang baru terinfeksi itu menjadi %ukup infeksius untuk menularkan penyakit tersebut ke orang lain! 2.+ %ara Pen,egahan Pen*ak$t TB% a! Menghindari kontak dengan penderita aktif T&' b! Menutup mulut se0aktu batuk dan bersin %! Tidak meludah di sembarang tempat d! Jentilasi rumah yang baik agar udara dan sinar matahari masuk e! Tidur dan istirahat yang %ukup f! Tidak merokok dan minum2minuman alkohol g! &erolahraga teratur h! Meningkatkan daya tahan tubuh dengan gi1i seimbang
2.- %ara Peng(atan Pen*ak$t TB%
Terapi T& merupakan proses jangka panjang yang harus dimulai segera setelah adanya dugaan infeksi! Pasien dengan T& aktif dimulai dengan empat obat untuk memastikan eliminasi organisme resistan! "osis dari beberapa obat diberikan %ukup besar 8arena basilus sulit dibunuh! +bat yang digunakan untuk T& dapat berupa lini-pertama dan lini-kedua! Agen
10
lini2pertama diresepkan pertama kali hingga hasil kultur dan sensitiitas tersedia! '"' saat ini merekomendasikan pendekatan dua fase untuk terapi, terdiri atas fase induksi yang menggunakan empat obat yang bertujuan menghan%urkan sebagian besar organisme yang berkembang dengan %epat, dan fase lanjutan, biasanya menggunakan dua obat untuk mengeliminasi basilus yang tersisa! +leh karena obat yang digunakan untuk T& mungkin memiliki efek samping yang serius, pemeriksaan a0al (bergantung pada obat2obatan yang digunakan mungkin perlu dilakukan terlebih dahulu! Toksisitas obat dapat membatasi terapi dari T&! Toleransi obat, efek obat, dan toksisitas obat bergantung pada fa%tor2faktor seperti dosis obat2obatan, 0aktu sejak dosis terakhir, dan formula kimia obat2obatan, serta usia klien, fungsi ginjal dan usus klien, dan kepatuhan terapi! Pengobatan bagi penderita penyakit T&' akan menjalani proses yang %ukup lama, yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih! Penyakit T&' dapat disembuhkan se%ara total apabila penderita se%ara rutin mengkonsumsi obat2obatan yang diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnya dengan gi1i yang %ukup baik! $elama proses pengobatan, untuk mengetahui perkembangannya yang lebih baik maka disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan baik darah, sputum, urine dan =2ray atau rontgen setiap - bulannya! Adapun obat2obatan yang umumnya diberikan adalah soniaid dan ri(ampin sebagai pengobatan dasar bagi penderita T&', namun karena adanya kemungkinan resistensi dengan kedua obat tersebut maka dokter akan memutuskan memberikan tambahan obat seperti pyrainamide dan streptomycin sul(ate atau ethambutol HC sebagai satu kesatuan yang dikenal KTriple "rugK!
Pengobatan untuk T&' berbentuk paket selama 6 bulan yang harus dimakan setiap hari tanpa terputus! &ila penderita berhenti, pengobatan
11
harus diulang dari a0al! Pengobatan T& paru diberikan dalam tahap yaitu : 1.
Taha/ a0al
Penderita mendapat obat setiap hari selama bulan 6. tablet! 2.
Taha/ lanjutan
Pada tahap lanjutan penderita mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam jangka 0aktu yang lebih lama yaitu 4 bulan dengan dosis - seminggu dengan jumlah obat 54 tablet!
3.1
BAB III TINAUAN A"U" asus TB% &$ In&(nes$a &eban T&' di #ndonesia masih sangat tinggi, khususnya mengenai
angka kesembuhan yang ada akibat dari proses pengobatan yang berjalan dalam jangka 0aktu yang lama yakni selama minimal 6 bulan dan resiko terjadinya resistensi obat! $ehingga pemerintah melalui kegiatan puskesmas melaksanakan program penanggulangan dan pemberantasan penyakit menular (PM untuk T&' dengan strategi "+T$ ("ire%tly, +bsered, Treatment, and $hort 'ourse! T&' jika parah menjadi T&> (tibi resisten jika pasien tak mau minum obat!
12
3.2
Peran Pera0at &alam Pr(m(s$ esehatan &alam kasus TB%
Peran pemberi pelayanan kesehatan , terutama pera0at perlu dioptimalkan dalam memberikan promosi kesehatan! 'aranya adalah dengan memanfaatkanH mengaktifkan kembali peran2peran Puskesmas sebagai pusat pelayanan masyarakat untuk men%apai isi pembangunan kesehatan #ndonesia tahun .5, yaitu penduduk #ndonesia hidup dalam lingkungan dan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu se%ara adil dan merata dan memiliki derajat kesehatan yang tinggi ("epkes, ..7! Meskipun saat ini Puskesmas kurang berhasil menumbuhkan inisiatif masyarakat dalam peme%ahan masalah dan belum mampu mendorong kontribusi masyarakat dalam upaya kesehatan ("epkes, ..7, optimalisasi peran pera0at komunitas melalui Puskesmas sebagai 0adah strategis untuk membentuk Lparadigma sehat masyarakat merupakan salah satu solusi terbaik karena langsung turun menyentuh masyarakat! Mengembalikan peran Puskesmas yang tidak hanya sebagai 0adah upaya kuratif, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan dan komunikasi masyarakat terutama terkait kesehatan perlu dilakukan! $elain itu, Panduan #ntegrasi Promosi 8esehatan (P#P8 yang disusun oleh "epartemen 8esehatan juga perlu dijadikan pedoman dalam melakukan promosi kesehatan! 3.3
Pen,egahan /enularan TB% terha&a/ Pera0at
$elama ra0at inap, pengendalian infeksi yang tepat dan praktik kesehatan dari karya0an rumah sakit sangat penting! Pertama, identifikasi dini klien dengan T& sangatlah penting! 8lien yang memiliki risiko tinggi dank lien dengan manifestasi klinik pneumonia harus ditempatkan segera di ruang isolasi hingga hasil asupan AD& atau kultur diterima! >uang isolasi udara harus dijaga dengan tekanan negatie relatie terhadap ruang luar, tekanan negatie akan men%egah udara ruang isolasi mengalir keluar ketika pintu dibuka, sehingga menghindari penyebaran partikel infeksi ke luar ruangan! Perlengkapan lain, seperti lampu ultraiolet (terbukti ampuh
13
membunuh mikrobakteria dan filter partikulat udara efisiensi tinggi (*EPA juga harus digunakan! Perlengkapan perlindungan pribadi, parti%ulate respirator diperlukan bagi semua pekerja kesehatan yang memasuki ruang isolasi T&! Alat ini akan menyaring nu%lei droplet, ketepatan penggunaan parti%ulate respirator harus dikaji ulang jika ada perubahan bentuk 0ajah penggunanya! Memonitor status T& tenaga kesehatan juga penting! 3ji kulit harus dilakukan tiap tahun untuk semua tenaga kesehatan yang mungkin terpapar T&! 3ji setengah tahun sekali harus dilakukan pada area risiko tinggi atau saat konersi positif dari uji kulit T& sering ditemukan! $aat klien ditemukan mengalami T&, petugas kesehatan akan berbi%ara dengan klien dan mebgumpulkan daftar kontak! $etiap orang yang pernah memiliki kontak dengan klien harus diperiksa dengan uji kulit tuber%ulin dan rontgen dada untuk mengealuasi infeksi T&!
3.4 Proses Keperawatan dan Promosi Kesehatan Kasus : Tn! D ( 5. thn seorang pekerja serabutan tinggal di sebuah rumah yang sederhana dengan entilasi yang tidak baikHtertutup, pen%ahayaan kurang dan tidak rapi! $etiap hari klien mengeluh berkeringat dingin dan demam pada malam hari dan batuk2batuk lebih dari - minggu serta mengalami penurunan berat badan ( 5 kg se%ara drastis! "isamping itu Tn! D mengeluh mudah %apek dan sesak napas saat melakukan aktiitas! Tn! D tinggal bersama istrinya y! ) ( 45 tahun ! y! ) dan Anaknya $dr! N ( / thn ! y! ) juga mengeluh batuk2batuk tanpa disertai keringat dingin! 8lien merasa takut dengan
14
kondisi yang dialaminya dan memutuskan untuk memeriksakan diri ke >$!
3.4.1
Pengkajian Adalah langkah awal dari tahapan proses keperawatan. Pengkajian fator perilak! dala" pro"osi kesehatan "en!r!t #awrene $reen % 1980 dala" &!k!n'a (oekidjo )otoat"odjo* 2007 % 16+17,. 1. -aktor Predisposisi Predisposing Factor , -aktor 'ang perl! dikaji adalah % a. Pengetah!an dan sikap "as'arakat terhadap kesehatan &. /radisi dan kepera'aan "as'arakat 'ang
terhadap &erkaitan
kesehatan . (iste"
nilai
hal+hal dengan
'ang
dian!t
"as'arakat d. /ingkat pendidikan e. /ingkat soial ekono"i al di atas dapat dijelaskan &ahwa !nt!k &erperilak! kesehatan* "isaln'a pe"eriksaan kesehatan
&agi
pengetah!an
dan
i&!
ha"il
kesadaran
diperl!kan i&!
terse&!t
tentang "anfaat periksa keha"ilan &aik &agi kesehatan i&! sendiri "a!p!n janinn'a.-aktor ini
ter!ta"a
terw!j!dn'a
'ang
positif
perilak!*"aka
"e"per"!dah sering
dise&!t
fator pe"!dah. 2. -aktor pe"!ngkin Enambling factors , -aktor 'ang perl! dikaji adalah %
15
etersediaan sarana dan prasarana ata! fasilitas kesehatan &agi "as'arakat issal % air &ersih* te"pat pe"&!angan sa"pah*
te"pat
ketersediaan ter"as!k
pe"&!angan
"akanan j!ga
'ang
fasilitas
tinja* &ergii*
pela'anan
kesehatan seperti p!skes"as* r!"ah sakit* poliklinik* pos'and!*
polindes* pos o&at
desa* dokter ata! &idan praktik swasta. 3. -aktor Peng!at einforing fators, -aktor 'ang perl! dikaji % a. -aktor sikap dan perilak! tokoh "as'arakat* tokoh aga"a* para pet!gas ter"as!k pet!gas kesehatan. &. ndang+!ndang* perat!ran+perat!ran* &aik dari p!sat "a!p!n pe"erintah daerah 'g terkait dengan kesehatan. 3.4.2
Pro"osi esehatan /erkait -aktor /! Pro"osi kesehatan dala" faktor faktor
predisposisi Pendidikan ata! pro"osi kesehatan dit!j!kan !nt!k "engg!gah kesadaran* "e"&erikan
ata!
pengetah!an
"asa'arakat
pe"eliharaan kesehatan
&egit!
dan
&aik
kel!argan'a
"eningkatkan
&agi
"a!p!n
p!la
tentang
peningkatan dirin'a
sendiri*
"as'arakatn'a*
pro"osi
kesehatan
"e"&erikan pengertian tentang tradisi* kepera'aan "as'arakat* ds&.
16
! Pro"osi kesehatan dala" faktor faktor
na&ling Pendidikan dengan
kesehatan
"e"&erda'akan
dilak!kan "as'arakat
agar "ereka "a"p! "engadakan sarana dan prasarana kesehatan dengan !"a+ !"a tetapi "e"&erikan ke"a"p!an dengan ara &ant!an teknik pelatihan dan
&i"&ingan,*
dan
ara+ara
"e"&erikan arahan* "enari
dana
pengadaan
sarana
dan
pe"&erian
fasilitas
han'a
!nt!k
prasarana* se&agai
perontohan. ent!k pendidikan 'ang ses!ai
penge"&angan
pengorganisasian
'ang
dan
ses!ai
PP,*
!pa'a peningkatan pendapatan kel!arga* &i"&ingan
koperasids&.'ang
"e"!ngkinkan tersedian'a polindes* pos o&at desa* dana sehat* ds&. -! Pro"osi
kesehatan
dala"
fator
einforing Pro"osi
kesehatan
'ang
paling
tepat adalah &ent!k pelatihan &agi toga* to"a
dan
pet!gas
kesehatan
sendiri./!j!an !ta"a dari pelatihan ini adalah agar sikap dan perilak! pet!gas dapat
"enjadi
teladan*
ontoh
ata!
a!an &agi "as'arakat tentang hid!p sehat &erperilak! hid!p sehat,. 3.4.3
Pengkajian pada ndi:id! 17
Pengkajian dilak!kan
ketika
sakit.(ela"a
awal
initial
pasien
pengkajian
assessment ,*
"as!k !"!"*
ke
r!"ah perawat
"engidenti;kasi kesehatan 'ang diala"i klien* dengan "eng!"p!lkan data pengkajian &aik !"!" "a!p!n kh!s!s dapat "e"!dahkan perenanaan perawatan klien. al 'ang har!s dikaji % a. dentitas pasien &. iwa'at pen'akit . Pola persepsi pe"eliharaan kesehatan d. Pola akti:itas latihan e. Pola )!trisi dan "eta&oli f. Pola li"inasi g. Pola /id!r istirahat h. Pola kognitif persepsi i. Pola toleransi koping stress
lanj!t
dengan
"engg!nakan for"at pengkajian #ihat dan &aa pada &!k! pengantar dok!"entasi Proses eperawatan karangan A.Ai Ali"!l ida'at* (.ep., 3.4.4
Pengkajian pada el!arga Pengkajian kel!arga dan indi:id! didala" kel!arga.Pengkajian
kel!arga
dengan
ara
"engidenti;kasi data de"ogra; dan soial
18
!lt!ral* data lingk!ngan* str!kt!r dan f!ngsi kel!arga* stress dan koping 'ang dig!nakan dala" kel!arga dan perke"&angan kel!arga* sedangkan
pengkajian
indi:id!
se&agai
kel!arga dengan ara "engkaji %;sik* "ental* e"osi* soial dan spirit!al. Pengkajian le&ih lanj!t dengan "engg!nakan for"at pengkajian 3.4.5
3.+
el!arga Pengkajian pada as'arakat al 'ang perl! dikaji % 1. >ata nti 2. >ata lingk!ngan ;sik 3. Pela'anan kesehatan dan soial 4. kono"i 5. ea"anan dan transportasi 6. Politik dan pe"erintahan 7. (iste" ko"!nikasi 8. Pendidikan 9. ekreasi
D$agn(sa e/era0atan
F 8urangnya Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Tuber%ulosis (T&' F 3.-
Interens$
$trategi yang di gunakan dalam upaya promosi kesehatan mengenai T&' diantarannya yaitu : a! ;unakan sebuah strategi dalam mengelola asuhan kepera0atan dengan seni atau kiat kepera0atan dan teknik pendidikan tentang T&' b! &erikan kontribusi terhadap permasalahan T&' di #ndonesia %! &erikan pendidikan kesehatan mengenai T&' juga harus diberikan kepada masyarakat se%ara menyeluruh d! &uat perilaku indiidu, kelompok, dan masyarakat #ndonesia menuju hal positif se%ara teren%ana melalui proses belajar
19
e! *asil pengubahan perilaku yang diharapkan melalui proses pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah perilaku sehat f! Pera0at mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan pembentukan sikap selama pembelajaran yang berfokus pada masyarakat #ndonesia $T>ATE;# "+T$ (program untuk penderita T&' : a! &erikan interensi terhadap pasien yang diketahui menderita T& dan keluarganya, dapat juga segera melaksanakan rujukan se%ara tepat agar dapat ditangani dan mendapatkan pengobatan! (Tak boleh menuggu lama pengobatan! b! +bserasi lingkungan dan obatnya! selalu mmemantau perkembangan pasien dan keketatan dalam melaksanakan program kuratif ! %! &erikan pengobatan dengan +AT (+bat Anti Tuberkulosa baik di tingkat puskesmas ataupun >!$ dimana obat didapatkan se%ara gratis! d! &erikan edukasi dan pembelajaran se%ara singkat dan jelas mengenai penularan, Penga0as Minum +bat dan Pengobatan T&' yang harus dilakukan minimal 6 &ulan 3.
Im/lementas$
$trategi yang di gunakan dalam upaya promosi kesehatan mengenai T&' diantarannya yaitu : a!
Menggunakan sebuah strategi dalam mengelola asuhan kepera0atan dengan seni atau kiat kepera0atan dan teknik
b!
pendidikan tentang T&' Memberikan kontribusi terhadap permasalahan T&' di
%!
#ndonesia Memberikan pendidikan kesehatan mengenai T&' juga harus
d!
diberikan kepada masyarakat se%ara menyeluruh Membuat perilaku indiidu, kelompok, dan masyarakat #ndonesia menuju hal positif se%ara teren%ana melalui proses belajar
20
e!
Menghasilkan pengubahan perilaku yang diharapkan melalui proses pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah perilaku sehat Mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan pembentukan
f!
sikap selama pembelajaran yang berfokus pada masyarakat #ndonesia $T>ATE;# "+T$ (program untuk penderita T&' : a!
Memberikan interensi terhadap pasien yang diketahui menderita T& dan keluarganya, dapat juga segera melaksanakan rujukan se%ara tepat agar dapat ditangani dan mendapatkan pengobatan! (Tak boleh menuggu lama
b!
pengobatan! +bserasi lingkungan dan obatnya! selalu mmemantau perkembangan pasien dan keketatan dalam melaksanakan
%!
program kuratif ! &erikan pengobatan dengan +AT (+bat Anti Tuberkulosa baik di tingkat puskesmas ataupun >!$ dimana obat
d!
didapatkan se%ara gratis! &erikan edukasi dan pembelajaran se%ara singkat dan jelas mengenai penularan, Penga0as Minum +bat dan Pengobatan T&' yang harus dilakukan minimal 6 &ulan
3.4
Ealuas$
"iharapkan setelah pemberian informasi dan %ara men%egah T&' agar tidak menjadi persoalan yang terus mengakar, maka masyarakat dapat menjadikan dirinya sebagai sentral perubahan terutama pada perilaku dan gaya hidup yang lebih baik dari sebelumnya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat!
21
BAB I5 PENUTUP ).1
es$m/ulan
&eban T&' di #ndonesia masih sangat tinggi, khususnya mengenai angka kesembuhan yang ada akibat dari proses pengobatan yang berjalan dalam jangka 0aktu yang lama yakni selama minimal 6 bulan dan resiko terjadinya resistensi obat! $ehingga peran pera0at dan seluruh tim medis lainnya sangat dibutuhkan demi ter%apainya derajat kesehatan masyarakat indonesia yang setinggi2tingginya!
22