KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan nikmat serta karunia-Nya sehingga kita selalu berada dalam kesehatan jasmani dan rohani. Serta salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita yaitu Nabi Besar uhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya. Akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya, saya menyadari dalam penyusunan tugas ini masih banyak kekurangannya. kekurangannya. !ntu !ntuk k itu itu say saya berh berhar arap ap kepa kepada da semu semua a piha pihak k untu untuk k sela selalu lu memb member erik ikan an masukannya yang bersi"at membangun agar dalam penyusunan tugas selanjutnya akan lebih baik lagi. Akhir kata penyusun mengucapkan mengucapkan semoga makalah ini dapat berman"aat bagi semua pihak.
BAB I PENDAHULUAN
Tekn knol olog ogii tepa tepatt guna guna adal adalah ah ada ada sebu sebuah ah gera geraka kan n idel idelo ogis gis (ter (term masuk asuk manifestasinya) yang awalnya diartikulasikan sebagai intermediate intermediate technology oleh seorang ekonom bernama Dr. Ernst Friedrich "Fritz" Schumacher dalam karyanya yang berpengaruh Small is Beautifull .!# $alaupun nuansa pemahaman dari teknologi tepat guna sangat beragam di antara banyak bidang ilmu dan penerapannya teknologi tepat guna umumnya dikenal sebagai pilihan teknologi beserta aplikasinya yang mempunyai karakteristik terdesentralisasi berskala relatif kecil padat karya hemat energi dan terkait erat dengan kondisi lokal. !%# Secara umum dapat dikatakan bahwa teknologi tepat guna adalah teknologi teknologi yang yang dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek&aspek lingkungan keetisan kebudayaan sosial politik dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan !'#. Dari tuuan yang dikehendaki teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber sumber daya mudah dirawat dirawat dan berdampak berdampak polutif polutif seminimal seminimal mungkin mungkin dibandingk dibandingkan an
dengan teknologi arus utama yang pada umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan.!# *aik Schumacher maupun banyak pendukung teknologi tepat guna pada masa modern uga menekankan bahwa teknologi tepat guna adalah teknologi yang berbasiskan pada manusia penggunanya.!+#!,# -eknologi tepat guna paling sering didiskusikan dalam hubungannya dengan pembangunan ekonomi dan sebagai sebuah alternatif dari proses transfer teknologi padat modal dari negara&negara industri mau ke negara&negara berkembang.!+#!# /amun gerakan teknologi tepat guna dapat ditemukan baik di negara mau dan negara berkembang. Di negara mau gerakan teknologi tepat guna muncul menyusul krisis energi tahun 01 dan berfokus terutama pada isu&isu lingkungan dan keberlanutan ( sustainability). Di samping itu istilah teknologi tepat guna di negara mau memiliki arti yang berlainan seringkali meruuk pada teknik atau rekayasa yang berpandangan istimewa terhadap ranting&ranting sosial dan lingkungan.!2# Secara luas istilah teknologi tepat guna biasanya diterapkan untuk menelaskan teknologi sederhana yang dianggap cocok bagi negara&negara berkembang atau kawasan perdesaan yang kurang berkembang di negara&negara industri mau. !#!0# Seperti dielaskan di atas bentuk dari "teknologi tepat guna" ini biasanya lebih bercirikan solusi " padat karya" daripada " padat modal". 3ada pelaksanaannya teknologi tepat guna seringkali dielaskan sebagai penggunaan teknologi paling sederhana yang dapat mencapai tuuan yang diinginkan secara efektif di suatu tempat tertentu.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN TEKNOLOGI TEMPAT GUNA
TTG merupakan alih bahasa secara cukup longgar dari “appropriate technology”, suatu pengertian yang mempunyai makna tertentu, pada dasarnya, dilihat dari aspek teknis. Perujudan TTG banyak ditemukan dalam bentuk teknologi tradisional yang dipraktekkan oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Masyarakat tersebut, kecil sekali peluang memiliki kesempatan memakai teknologi maju dan efsien, yang merupakan pola teknologi dari masyarakat maju/industri. ecara teknis TTG merupakan
jembatan antara teknologi tradisional dan teknologi maju. !leh karena itu aspek"aspek sosio"kultural dan ekonomi juga merupakan dimensi yang harus diperhitungkan dalam mengelola TTG. Pengenalan teknologi semacam TTG, dihadapkan kepada beragam nama, tergantung pada dimensi yang dicakupnya seperti# teknologi tepat, teknologi pedesaan, teknologi madya $intermediate%, teknologi biaya rendah $lo& cost technology%, teknologi padat karya $labour intensi'e technology% dan lain"lain. (iranya tidak perlu diperdebatkan tentang pengertian sematik, mengingat selera berbeda"beda. Pengertian yang terkandung dan tersirat pada terminologi berbagai TTG di atas kiranya sudah cukup jelas. Teknologi adalah pengetahuan yang digunakan untuk membuat barang, menyediakan jasa serta meningkatkan cara dalam menangani sumber daya yang penting dan terbatas. Pengertian lain tentang teknologi adalah sejahtera,
lebih
upaya
manusia
baik,
lebih
untuk
enak
membuat
dan
lebih
kehidupan mudah.
lebih
Teknologi
dikembangkan untuk membuat hidup lebih baik, efsien dan mudah. Teknologi tepat gna adalah teknologi yang dirancang bagi suatu
masyarakat
tertentu
agar
dapat
disesuaikan
dengan
aspek"aspek
lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan. )ari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dira&at, dan berdampak poluti* minimalis dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan. +stilah sederhana
ini
biasanya yang
berkembang atau ka&asan
diterapkan
dianggap
untuk cocok
perdesaan yang
menjelaskan
teknologi
bagi negara"negara
kurang
berkembang
di
negara"negara industri maju. - entuk dari 0teknologi tepat guna0 ini biasanya lebih bercirikan solusi 0padat karya0 daripada 0padat modal0. (endati perangkat hemat pekerja juga digunakan, ia bukan berarti berbiaya tinggi atau mahal ongkos pera&atan. Pada pelaksanaannya,
teknologi tepat guna seringkali dijelaskan sebagai penggunaan teknologi paling sederhana yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan secara e*ekti* di suatu tempat tertentu. )i negara maju, istilah teknologi tepat guna memiliki arti yang berlainan, seringkali merujuk pada teknik atau rekayasa yang berpandangan istime&a terhadap ranting"ranting sosial dan lingkungan. Teknologi
yang
dikembangkan
dari
beragam
teknologi
satu
diantaranya adalahTeknologi Tepat Guna $TTG% yaitu suatu teknologi yang memenuhi, persyaratan# teknis, ekomomi dan sosial budaya. -.
Tekni!, yaitu memperhatikan dan menjaga tata kelestarian
lingkungan hidup, penggunaan secara maksimal bahan baku lokal, menjamin mutu $kualitas% dan jumlah $kuantitas% produksi, secara teknis e*ekti* dan efsien, mudah pera&atan dan operasi, serta relati* aman dan mudah menyesuaikan terhadap perubahan. 1.
Ekono"i!, yaitu e*ekti* menggunakan modal, keuntungan kembali
kepada produsen, jenis usaha kooperati* yang mendorong timbul industri lokal. 2.
So!ial #$a%a, meman*aatkan keterampilan yang sudah ada,
menjamin perluasan lapangan kerja, menekan pergeseran tenaga kerja, menghidari kon3ik sosial budaya dan meningkatkan pendapatan yang merata.
2.2 K&ite&ia Dan S%a&at TTG
Menilai ketepat gunaan suatu teknologi, dalam hal ini, yang memberikan makna atau pengertian berhubungan dengan masalah pembangunan
pedesaan
atau
masyarakat
berpenghasilan
rendah.
Menurut u&arto Martosudarjo dari 4+P+ makna/pengertian yang perlu digaris ba&ahi kriteria ketepat gunaan teknologi itu bah&a# -% Teknologi itu ekonomis $'iable%, 1% Teknologi itu dapat dipertanggung ja&abkan $technically *easible% dan 2% Teknologi dapat beradaptasi secara mapan kepada lingkungan kultur dan sosial pada sesuatu lokal yang kita perbincangkan $socially acceptable and ecologically sound%.
)alam bentuk pengertian lain TTG adalah hasil dari pendekatan kepada masalah"masalah pembangunan. Menilai TTG adalah dalam pengertian kebutuhan yang nyata dan sumber"sumber yang tersedia, tidak dalam pengertian “maju” yang telah ada. Pendekatan ini menyadari bah&a perbedaan ekonomi, geografs dan kebudayaan memerlukan teknologi yang berbeda dan pembangunan hendaknya menjadi pengabdi kepada manusia dan bukan sebagai tuan atau raja bagi kebutuhan manusia. anyak rumusan lain mengenai Teknologi Tepat Guna. 5umusan berikut adalah yang dianut Pusat Teknologi Pembangunan 6 +T $PTP 6 +T%. PTP 6 +T mengajukan tiga kriteria/persyaratan yang harus dipenuhi yaitu Teknis, osial dan 7konomik. Persyaratan Tekni! meliputi# 1.
Memperhatikan kelestarian tata lingkungan hidup, menggunakan sebanyak mungkin bahan baku dan sumber energi setempat dan sesedikit mungkin menggunakan bahan baku yang di import.
2.
8umlah produksi harus cukup dan mutu produksi harus dapat diterima oleh pasaran yang ada, baik dalam maupun luar negeri.
3.
Menjamin agar hasil dapat diangkut ke pasar dengan sarana angkutan yang tersedia dan yang masih dapat dikembangkan, sehingga dapat dihindarkan kerusakan atas mutu hasil $produk% serta menjamin kesinambungan peneyediaan pasokan $suplay% cukup teratur.
4.
Memperhatikan pera&atannya
ketertersediaan demi
peralatan,
kesimanbungan
serta
$kontinuitas%
operasi
dan
persyaratan
teknis. Persyaratan So!ial meliputi# -.
Meman*aatkan keterampilan yang sudah ada atau kerterempilan yang mudah pemindahannya, serta sejauh mungkin mencegah latihan ulang yang sukar dilakukan, mahal dan memakan &aktu
1.
Menjamin timbulnya perluasan lapangan kerja yang dapat terus menerus berkembang.
2.
Menekan serendah mungkin pergeseran tenaga kerja yang mengakibatkan pengangguran ataupun setengah pengangguran.
9.
Membatasi timbulnya ketegangan sosial dan budaya, dengan mengatur agar peningkatan produksi berlangsung dalam batas"batas tertentu,
:.
Menjamin agar peningkatan produksi serasi dengan peningkatan yang merata atas pendapatan
Persyaratan Ekono"ik -.
Membatasi sesedikit mungkin kebutuhan modal,
1.
Menekan, sehingga minimum kebutuhan akan de'isa,
2.
Mengarahkan pemakaian modal, agar sesuai dengan rencana pengembangan lokal, regional dan nasional
9.
Menjamin agar hasil dan keuntungan kembali kepada produsen dan tidak menciptakan terbentuknya mata"rantai baru.
:.
Mengarahkan usaha pada pengelompokan secara koperati*.
2.' (i&i)*i&i TTG
ebagaimana telah dikemukakan pada kriteria dan syarat dan kesesuaian
TTG,
dapat
dikemukakan *i&i)*i&i yang
cukup
menggambarkan TTG $&alaupun tidak berarti sebagai batasan% adalah sebagai berikut# -.
Perbaikan teknologi tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung pertanian, industri, pengubah energi, transprtasi, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di pedesaan,
1.
iaya in'estasi cukup rendah/relati* murah,
2. Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh keterampilan setempat, 9.
Masyarakat mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya
:.
;ara pendayagunaan sumber"sumber setempat termasuk sumber alam/energi/bahan secara lebih baik/optimal dan
<.
=lat mandiri masyarakat dan mengurangi ketergantungan kepada “pihak luar” $sel*"realiance moti'ated%.
2.+ Pene&apan TTG
Penerapan pembaharuan
TTG adalah sebuah
itu
tidak
mencolok
usaha dan
pembaruan.
masih
dalam
Meskipun jangkauan
masyarakat, tetapi harus diserasikan dengan keadaan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat setempat serta alam. (alau tidak, maka usaha pembaharuan itu akan mendapat hambatan yang dapat menggagalkan usaha permbaharuan tersebut. >saha pembaharuan itu dirancang sedemikan rupa sehingga seluruh masyarakat merasa bah&a pembaharuan adalah prakarsa mereka sendiri. =erarti
di
dalam
pembaharuan
teknologi
itu,
terdapat minat dan semangat dalam masyarakat tersebut. anyak orang keliru sangaka# kalau orang memba&a pompa bambu, biogas, pengering dengan energi radiasi matahari sederhana kedesa, maka orang itu telah menerapkan teknologi tepat guna. Memba&a paket" paket teknologi sederhana tersebut kesebuah dasa belum dapat dikatakan sebagai penerapan teknologi tepat guna, bahkan dapat menjerumuskan, apabila tidak disertai pendidikan kepada masyarakat desa tersebut, bagaimana cara membuat dan memperbaiki alat tersebut. Paling ideal penerapan teknologi tepat guna adalah teknologi yang telah ada pada suatu
masyarakat
dan
perbaikan
itu
ditujukan
untuk
memenuhi
kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat Penerapan TTG juga harus mempertimbangkan keadaan alam sekitar. )apat diartikan bah&a dampak lingkungan yang disebabkan penerapan Teknologi Tepat Guna $TTG% harus lebih kecil dibandingkan pemakaian teknologi tradisional maupun teknologi maju. 2., (onto- Teknologi Tepat Gna
1. Me!in Peng&ai $an Pe"i!a- Sa#t Kelapa
Merupakan mesin pengolahan untuk menguraikan dan memisahkan sabut kelapa sehingga bisa diolah menjadi produk produk lain seperti bahan fber, jok mobil, matras, geote?til, serat berkaret, karpet, dll. ng!i
/ Mengurai sabut kelapa menjadi produk primer $ serat
panjang% , bristle $ serat halus dan pendek% , dan debu sabut. Mesin
dioperasikan
dengan
penggerak Die!el
10
HP dengan kapa!ita! ke&a 3 ) !e#e!a& 144 kg3 a" . (onstruksi
mesin terdiri dari profl besi sebagai rangka dengan pemukul baja. (onstruksi dinding terbuat dari plat besi tebal. (egunaan abut (elapa # -.
eluruh bagian sabut kelapa dihancurkan untuk media tanam atau pupuk. (arakter produk ini, mampu menyerap air dan pupuk sehingga dapat menambah kesuburan tanah. ;ara ini adalah langkah mudah, karena tidak perlu keahlian khusus dan pemikiran panjang untuk peman*aatannya.
1.
abut kelapa dipisahkan antara serat dan serbuknya. Produk ini adalah cocofber dan cocopeat. ;ocofberadalah bahan dasar untuk kerajinan sabut kelapa, sedangkan cocopeat untuk media tanam dan pupuk. 4angkah mudah peman*aatan produk adalah dengan menjual cocofber, khusus luar ja&a sangat berpotensi besar untuk ekspor sabut
kelapa/cocofber.
@anya
perlu
dipertimbangkan
tentang
transportasi, agar harga bisa kompetiti*. (husus yang dekat dengan pelabuhan besar, adalah peluang untk ekspor produk tersebut. 2.
Membuat cocopeat blok untuk keperluan ekspor. Pasar (orea sangat besar untuk produk ini. Aamun untk usaha ini, perlu tambahan dana untuk alat press cocopeat.
9.
;ocofber digunakan sebagai bahan dasar industri tali untuk kerajinan, atau tali kapal dll.
:.
;ocofber sebagai bahan dasar industri kerajinan rumah tangga. (esed, matras olahraga, sapu rumah, sikat adalah contoh kecil untuk industri ini.
<.
;ocofber untuk industri mebelair. Produk turunan ini sangat banyak aplikasi, seperti untuk kasur spring bed, jok mobil, jok pesa&at, untuk matras olahraga, untuk
cocopot/pot
sabut, untuk
bahan
dasar
pengganti fber glass, peredam suara dll, aplikasi produk mebelair biasa disebut dengan rubberriBed coir/ industri sabut berkaret. C.
;ocofber dan cocopeat dapat digunakan untuk aplikasi penghijauan. Produk cocomesh dan cocofber dapat menghijaukan lahan"lahan kritis, reklamasi pantai dengan mencegah erosi dan abrasi.
D.
;ocofber juga dapat diaplikasikan untuk sarana penghijauan taman. >nsur serap air pada cocofber dapat diman*aatkan untuk membuat garden roo* $taman atap bangunan% juga dapat dibuat taman buah" buahan di lahan terbatas. )ari sekian banyak man*aat dan aplikasinya, ka&an"ka&an didaerah
bisa mengukur kemampuan, sampai sejauh mana dapat dilakukan, apakah hanya pada peman*aatan ra& material/ bahan dasar, ataukah untuk kepentingan produk turunannya. Peman*aatan ra& material cocofber khusus untuk ekspor sangat besar, ;hina dan korea adalah penyerap terbesar sampai saat ini, juga untuk pasar eropa. @anya kembali untuk ka&an"ka&an di daerah, perlu dipikirkan tentang transportasinya. elama ini, jika akan dikembangkan untuk industri turunan sabut kelapa, kendala terbesar di daerah luar ja&a adalah )M pengolahnya. Maka dengan melihat da*tar diatas, bisa memperkirakan akan diba&a kemana arah pengembangan sabut kelapa tersebut. atu lagi kelebihan sabut kelapa terpecahkan, yaitu sebagai penyaring air. aya ingat ketika ) diminta untuk membuat aplikasi saringan air, diantaranya memakai pasir, batu kerikil, arang, dan juga sabut kelapa. =ir kotor pun berubah jadi jernih, setelah beberapa kali penyaringan. ebuah keari*an lokal yang perlu kita kembangkan.kelebihan
sabut kelapa sebagai penjernih atau penyaring ditunjang dari *ungsi sabut kelapa sebagai anti bakteri, yang bersi*at asam,
2. Me!in Pengpa! Klit Ka*ang De!k&ip!i / Pengupas kulit kacang ini digunakan untuk mengupas kacang
tanah yang telah kering. Pengupas kacang dilengkapi dengan blo&er yang ber*ungsi untuk memisahkan kulit kacang dengan biji yang telah terkupas ng!i / )igunakan untuk mengupas kacang tanah yang telah kering Spe!i5ka!i # )imensi Total6*"7 # --C ? --C ? -29 Rol pengpa!# d E 9Fcm, p E
dicampur dengan tepung pati,
air, garam dan bumbu penyedap
secukupnya dengan perbandingan :F kg tapioka # 1F kg pati # -F liter. erhasil atau tidaknya dalam pembuatan krupuk initergantung pada adonan bahan yang digunaan dan keadaan cuaca. =T urakarta merupakan salah satu Perguruan Tinggi (eteknikan di (abupaten ukoharjo. (reati'itas dan ino'asi yang dilakukan oleh Tim +n'entor
dari
=T
permasalahan pada
urakarta pengrajin
untuk
krupuk
membantu
memecahkan
adalah dengan
"e&an*ang
#angn "e!in pe"#at *etakan k&pk $engan !i!te" !*&e8 -o&i!ontal $an *on9e%o&. (elebihan mesin ini dapat menggantikan
proses pembuatan cetakan yang selama ini dilakukan secara manual, kapasitas produksi besar, membutuhkan &aktu produksi singkat dan tenaga
cukup
satu
orang.
Permasalahan
pada
pengrajin
ini
mengakibatkan proses produksi krupuk terhambat dan tidak bisa mencapai target. elama ini adonan krupuk banyak yang terbuang.
(!P+A(5= Agudi Makmur, )esa Plumbon, (ecamatan Mojolaban (abupaten ukoharjo merupakan salah satu desa yang berpotensi dan berpeluang besar dalam pembuatan krupuk, mengingat sebagian besar penduduknya bermata pencaharian petani. ehingga untuk mendapatkan bahan baku krupuk tidak mengalami masalah. @al ini sangat mendukung sekali
usaha
pengrajin
krupuk
tersebut,
karena
tidak
adanya
ketergantungan bahan baku. (apasitas produksi krupuk yang dimiliki >(M di Mojolaban apabila dilakukan secara manual rata"rata mencapai CF kg bahan baku yang dapat menghasilkan :.
bahan
baku
yang
dapat
menghasilkan
-1D.FFF
biji
krupuk/hari, sehingga kapasitas produksi dan keuntungan yang diperoleh meningkat. )engan
penerapan
mesin
pembuat
cetakan
krupuk
ini
dapat
meningkatkan kapasitas produksi dan efsiensi bahan baku sehingga keuntungan pengrajin krupuk meningkat. +ndustri kecil dan menengah di (abupaten ukoharjo antara lain # suttle kock, karak nasi, krupuk, rambak, emping garut, jenang garut, minuman, gamelan, mebel, jamu, bahan bangunan $batu bata, Pa'ing lock, conblock, batako, roster, genteng%. )ari berbagai industri yang ada di &ilayah tersebut, in$!t&i "akanan yang paling dominan, hal ini dipengaruhi oleh beberapa *aktor antara lain H-%.bahan baku mudah diperoleh mengingat sebagian besar penduduknya adalah petani, 1%.biaya murah, 2%.peralatan sederhana, 9%.proses produksi sederhana, :%.dapat menghasilkan produk yang banyak diminati masyarakat kalangan ba&ah sampai kalangan atas,
karena
cita rasa
yang
nikmat,
<%.)aerah
pemasaran yang luas. anyaknya industri kecil yang bergerak di bidang pangan di ukoharjo, menuntut para pengusaha industri kecil harus mampu bersaing ketat
untuk
menghasilkan
produk
yang
berkualitas
agar
dapat
memenangkan pangsa pasar. Permasalahan utama yang dihadapi oleh pengrajin krupuk adalah pada saat proses penekanan adonan dalam
mesin cetak masih bersi*at tradisional yang mengandalkan tenaga manusia dengan cara pedal pada proses penekanan adonan sehingga adonan banyak yang reject. @al ini mengakibatkan bahan baku yang dibutuhkan banyak dan jumlah produksinya terbatas,sehingga pengrajin krupuk tidak dapat memenuhi permintaan konsumen secara tepat &aktu. elain itu krupuk yang dihasilkan kualitasnya rendah dari bentuk, ukuran, keretakan yang pada akhirnya daya jual rendah. Meningkatnya jumlah penduduk dan tara* hidup masyarakat, memerlukan lebih banyak bahan pangan untuk memenuhi kebutuhannya. (ebutuhan pangan merupakan kebutuhan pokok manusia. erbagai jenis makanan baik makanan basah maupun makanan kering dalam berbagai bentuk, &arna dan cita rasa menjadi kebutuhan manusia. Permasalahan utama yang dihadapi oleh industri kecil krupuk yang tergabung dalam (!P+A(5= Agudi Makmur adalah pada saat proses pencetakan adonan, masih bersi*at manual yang mengandalkan tenaga manusia sehingga antara adonan yang keluar dari arah 'ertikal dengan proses cetak tidak imbang, banyak bahan adonan yang reject, &aktu produksi lama, kapasitas produksi terbatas,
produk kurang higienis,
kualitas produk rendah, ketebalan dan ukuran krupuk tidak sama $besar" kecil%.
@al
ini
mengakibatkan
proses
produksi
terhambat,
jumlah
produksinya terbatas, sehingga tidak dapat memenuhi permintaan konsumen secara tepat &aktu. Mesin krupuk dengan sistem scre& horisontal yang digunakan untuk menekan adonan makanan untuk membentuk selendang hingga homogen dan
memotong
menjadi
potongan"potongan
sesuai
ukuran
yang
dibutuhkan. =dapun ketebalan produk makanan dapat dilakukan dengan mengatur jarak antar scre& horisontal. istem cre& horisontal adalah proses penekanan adonan makanan yang menggunakan ke dalam barrel agar adonan keluar melalui lubang cetakan. cre& ini dibuat dari bahan t 2F9 tainless, agar hiegienitas produk makanan terjamin. ertitik tolak dari permasalahan di atas, maka =kademi Teknologi arga urakarta bekerjasama dengan pihak industri kecil merancang
mesin krupuk multi*ungsi dengan sistem scre& horisontal dan con'eyor yang diaplikasikan pada di'ersifkasi pangan dengan pertimbangan yang sesuai dengan kebutuhan industri kecil.
DATAR PUSTAKA 1.
id.&ikipedia.org/&iki/Teknologi I tepat I gna.
2.
http#//asephendrianasetia&inata.blogspot.com/1F--/F9/teknologi" tepat"guna"ttg.html
3.
http#//&&&.galerimesin.com/
4.
pembersih.tigaem.com/keset"a.../:2"Me!in"Peng&ai"abut" (elapa.html
5.
/jiunkpe/s-/mesn/1FF9/jiunkpe"ns"s-"1FF9"199JJFJ2"-F21" kacangItanah"chapter1.pd*
6.
/jiunkpe/s-/mesn/1FFJ/jiunkpe"ns"s-"1FFJ"199F1FJ1"-1:9F"kelapa" chapter2.pd*