BAB 1 PENDAHULUAN
Limbah padat atau sampah ( solid waste) waste) secara umum dapat diartikan sebagai semua buangan yangdihasilkan dari aktivitas manusia atau hewan yang tida tidak k diin diingi gink nkan an ataud ataudig igun unak akan an lagi lagi,, baik baik berb berben entu tuk k padat padat atau atau seten setenga gah h padat.Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia selalu menghasilkan sampah danham danhampir pir setiap setiap hari hari manusi manusiaa mengha menghasilk silkan an sampah sampah.. Jika Jika sampah sampah terseb tersebut ut tida tidakd kdik ikel elol olaa
deng dengan an baik baik,,
maka aka
akan akan meni menimb mbul ulka kan n
berb berbag agai ai
masa masala lah h
sepert sepertim imas asala alah h esteti estetika ka kare karena na bau bau yang yang ditim ditimbu bulk lkan anny nya, a, menj menjad adii vekt vektor or penyakitdan dapat menganggu kualitas tanah dan air tanah sekitarnya. Untu Untuk k
menc menceg egah ah
terj terjad adin iny ya
gang ganggu guan an
terh terhad adap ap
ling lingku kung ngan an
dan dan
kesehatanmanusia maka perlu dirancang suatu sistem pengelolaan persampahan yang ang
baik baikmu mula laii
empat!embuangan
dari dari
sum sumber ber, "khir
pen pengum gumpulan ulan,,
(!").
tran transp spor orta tasi si
#alam
hing ingga
perancangan
ke
sistem
pengelolaanpersampahan suatu daerah diperlukan data mengenai timbulan sampah sampah,, kompos komposisi isi dankar dankarakt akteris eristik tik sampah sampah yang yang dihasil dihasilkan kan di daerah daerah yang yang direncanakan. $enurut UU %omor &' ahun ', sampah adalah sisa kegiatan sehari* hari manusia dan+atau proses alam yang berbentuk padat. Sedangkan pengelolaan sampa sampah h dide didein inis isik ikan an sebag sebagai ai kegi kegiat atan an yang yang siste sistema mati tis, s, meny menyelu eluru ruh, h, dan dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan pengurangan dan penanganan sampah. $enuru $enurutt -/, -/, sampah sampah adalah adalah sesuatu sesuatu yang yang tidak tidak diguna digunakan kan,, tidak tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak tidak terjadi terjadi dengan dengan sendiri sendiriny nya. a. Sedang Sedangkan kan menuru menurutt ilmu ilmu keseha kesehatan tan lingkungan adalah sebagian dari benda atau hal*hal yang dipandang tidak siap digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau harus dibuang sedemikian rupa sehingga tidak sampai mengganggu kelangsungan hidup. 0ebe 0eberad radaan aan juml jumlah ah sampa sampah h di perk perkot otaa aan n dari dari wakt waktu u ke wakt waktu u kian kian banyak, jika tidak dikelola secara baik dan benar, dapat menimbulkan berbagai dampak dampak terhadap terhadap kualitas kualitas kehidupan kehidupan lingkungan, lingkungan, utamanya utamanya kualitas kualitas air, polusi udara, tanah, biologi, sosial ekonomi serta budaya. 0arena demikian maka cara
memand memandang ang dan mengel mengelola ola sampah sampah harus harus diubah diubah dari dari kebias kebiasaan aan membua membuang ng sampah secara sembarangan menjadi mengola sampah. !engelolaan !engelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. !engel !engelola olaan an sampah sampah rumah rumah tangga tangga dan sampah sampah sejenis sejenis sampah sampah rumah rumah tangga terdiri atas1 (a) pengurangan sampah2 dan (b) penanganan sampah. #i mana pengurangan sampah yang dimaksud meliputi kegiatan1 (a) pembatasan timbulan sampah2 (b) pendauran ulang sampah2 dan+atau (c) pemanaatan kembali sampah. !enanganan sampah atau limbah padat yaitu penanganan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat, baik yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan dan
lain lain
seba sebaga gain iny ya
yang ang
meli melipu puti ti
kegi kegiat atan an
pemi pemila laha han, n,
peng pengum umpu pula lan, n,
pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir secara sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan melalui !S atau transer depo ke empat !embuangan "khir (!"). !ena !enang ngan anan an
pers persam ampa paha han n
meru merupa paka kan n
bagi bagian an
untu untuk k
mend menduk ukun ung g
terwuj terwujudn udnya ya lingku lingkunga ngan n yang yang berkua berkualit litas as dan lestari lestari,, lingku lingkunga ngan n peruma perumahan han lay layak huni huni sert sertaa peng pengur uran anga gan n tim timbula bulan n samp sampah ah dari dari sumb sumber erny nyaa deng dengan an penanganan sampah berwawasan lingkungan. %amun berbagai tantangan yang dihadapi pada sub sektor persampahan, maka secara non teknis strategi yang akan ditemp ditempuh uh kedepa kedepan n dalam dalam pengelo pengelolaan laan limbah limbah domesti domestik k adalah adalah mening meningkat katkan kan kapasitas kelembagaan, peraturan, koordinasi lintas sektor, berupaya mendapatkan duku dukung ngan an pend pendan anaan aan dari dari berb berbag agai ai piha pihak, k, memaks memaksim imalk alkan an sosia sosiali lisas sasii dan dan advokasi, dan secara teknis mengoptimalkan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan yang sudah ada sesuai standar, serta menambah asilitas pendukung untuk meningkatkan cakupan pelayanan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
A.
PENGERTIAN LIMBAH ATAU ATAU SAMPAH SAMPAH
Limb Limbah ah atau atau sam sampah pah yaitu aitu limb limbah ah atau atau koto kotora ran n yang ang diha dihasi silk lkan an karena karenapem pembua buanga ngan n sampah sampah atau atau 3at kimia kimia dari dari pabrik pabrik*pab *pabrik rik.. Limbah Limbah atau atau sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah atau sampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama lama maka maka akan akan menye menyebab babkan kan penyaki penyakitt padahal padahal dengan dengan pengol pengolaha ahan n sampah sampah secara benar maka bias menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis.
B.
DEFINISI LIMBAH PADAT PADAT
Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur atau bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan. Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Limbah domestik pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat tempat*tem *tempat pat umum.J umum.Jeni enis*je s*jenis nis limbah limbah padat1 padat1 kertas, kertas, kayu, kayu, kain, kain, karet+k karet+kuli ulitt tiruan, plastik, metal, gelas+kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll. Sumber*sumber dari limbah padat sendiri meliputi seperti pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, limbah nuklir, pengawetan buah, ikan, atau at au daging. Secara garis besar limbah padat terdiri dari 1 &)
Limbah padat yang mudah terbakar.
)
Limbah padat yang sukar terbakar.
4)
Limbah padat yang mudah membusuk.
5)
Limbah yang dapat di daur ulang.
6)
Limbah radioakti.
7)
8ongkaran bangunan.
9)
Lumpur.
C. PENGGOLON PENGGOLONGAN GAN SAMPAH SAMPAH MENURUT MENURUT SUMBERNY SUMBERNYA A Sampah yang ada dapat berasal dari beberapa sumber berikut1 &. !emu !emuki kima man n pendu pendudu duk k Samp Sampah ah di suat suatu u pemu pemuki kima man n biasa biasany nyaa diha dihasil silka kan n oleh oleh satu satu atau atau
beberapa keluarga yang tinggal dalam suatu bangunan atau asrama yang terdapat di desa atau dikota. Jenis samp:ah yang dihasilkan biasanya sisa makanan dan bahan sisa proses pengolahan pengolahan makanan atau sampah sampah basah ( garbage), garbage), samp sampah ah keri kering ng (rubbish), rubbish), abu abu atau atau samp sampah ah sisa sisa tumbuhan. . empat empat umum umum dan temp tempat at perda perdagan gangan gan empa empatt umum umum adal adalah ah temp tempat at yang yang memu memung ngki kink nkan an bany banyak ak oran orang g berkumpul
dan
melakukan
kegiatan,
termasuk
juga
tempat
perdagangan. Jenis sampah yang dihasilkan dari tempat semacam itu dapat berupa sisa*sisa makanan ( garbage), garbage), sampah kering, abu, sisa* sisa bahan bangunan, sampah khusus, dan terkadang ter kadang sampah berbahaya. 4. Sarana Sarana layan layanan an masyar masyarakat akat milik milik peme pemerin rintah tah Sarana layanan masyarakat yang dimaksud disini, antara alain, tempat hibu hiburan ran dan dan umum umum,, jalan jalan umum umum,, tempa tempatt park parker er,, tempa tempatt layana layanan n kesehat kesehatan an (missal (missal 1 rumah rumah sakit sakit dan puskes puskesmas mas), ), komplek komplekss militer militer,, gedung pertemuaan, pantai tempat berlibur, dan sarana pemerintah yang lain. emapt ini biasanya menghasilkan sampah khusus dan sampah kering. 5. ;ndu ;ndustr stry y bera beratt dan dan rin ringa gan n #alam #alam peng pengert ertia ian n ini ini terma termasu suk k indu industr strii maka makana nan n dan dan minu minuma man, n, industry kayu, industry kimia, industry logam, tempat pengolahan air kotor dan air minum, dan kegiatan industry lainnya, baik yang siatnya distr distrib ibut utiv ivee atau atau memp mempro roses ses baha bahan n ment mentah ah saja. saja. Sama Samapa pah h yang yang dihasilkan dari tempat ini biasanya samah basah, sampah kering, sisa* sisa bangunan, sampah khusus, dan sangat berbahaya.
6. !ertanian Sampah berasal dari tanaman atau binatang. Lokasi pertanian seperti kebun, kebun, lading lading,, ataupun ataupun sawah sawah mengha menghasilk silkan an sampah sampah berupa berupa bahan* bahan* bahan makanan yang telah membusuk, sampah pertanian, pupuk, maupun bahan pembasmi serangga tanaman.
D. JENIS SAMPAH PADAT Sampah padat dapat dibagi menjadi beberapa kategori, seperti berikut 1 a) 8erdasarkan 3at kimia yang terkandung di dalamnya &) /rganic, missal 1 sisa makanan, daun, sayur dan buah ) "norganik, misalnya 1 logam, pecah belah, abu dan lain*lain. b) 8erdasarkan dapat atau tidaknya dibakar &) $udah dibakar, missal 1 kertas plastic, daun kering, kayu ) idak mudah dibakar, missal 1 kaleng, besi, gelas dan lain*lain c) 8erdasarkan dapat atau tidaknya membusuk &) $udah membusuk, missal 1 sisa makanan, potongam daging,
dan sebagainya ) Sulit membusuk, missal 1 plastic, karet, kaleng, dan sebagainya d) 8erdasarkan ciri atau karakteristik sampah &)
ontructions waste, berasal dari hasil sisa*sisa pembangunan gedung, seperti tanah, batu dan kayu ?) Sampah industri, bersal dari pertanian, perkebunan dan industry &) Santage solid, terdiri atas benda*benda solid atau kasar yang biasanya berupa 3at organic, pada pintu masuk pusat pengolahan limbah cair
&&) Sampah khusus, atau sampah yang memerlukan penanganan khusus seperti kaleng dan 3at radioakti E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH SAMPAH 8erikut beberapa aktor yang dapat mempengaruhi jumlah sampah, yaitu1 a) Jumlah !enduduk
Jumalah penduduk begantung pada aktivitas dan kepadatan penduduk. Semakin padat penduduk, sampah semakin menumpuk karena tempat atau ruang untuk menampung sampah kurang. Semakin meningkat aktivitas penduduk, sampah yang dihasilkan semakin banyak, misalnya pada aktivitas pembangunan, perdagangan, industry, dan sebagainya. b) System pengumpulan atau pembuangan sampah yang dipakai !engumpulan sampah dengan menggunakan gerobak lebih lambat jika dibandingkan dengan truk c) !engambilan bahan*bahan yang ada pada sampah untuk dipakai kembali $etode itu dilakukan karena bahan tersebut masih memilki nilai ekonomi bagi golongan tertentu. @rekuensi pengambilan dipengaruhi oleh keadaan, jika harganya tinggi, sampah yang tertinggal sedikit. d) @aktor ontoh, jumlah sampah pada siang hari lebih banyak daripada jumlah dipagi hari, sedangkan sampah di daerah perdesaan tidak begitu bergantung pada aktor waktu ) @aktor Sosial, Akonomi dan 8udaya >ontoh, adat istiadat dan tara hidup dan mental masyarakat. g) @aktor $usim !ada musim hujan sampah mungkin akan tersangkut pada selokan pintu air, atau penyaringan air limbah h) 0ebiasaan $asyarakat >ontoh, jika seseorang suka mengkonsumsi satu jenis makanan atau tanaman sampah makanan itu akan meningkat
i) 0emajuan eknologi "kibat kemajuan teknologi,
jumalah
sampah
dapat
meningkat.
>ontoh,plastic, kardus, rongsokan, ">, B, kulkas dan sebagainya j) Jenis Sampah $akin maju tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin kompleks pula macam dan jenis sampahnya F. KOMPOSISI SAMPAH PADAT 0omposisi sampah padat sangat bervariasi tergantung dari sumbernya,
dari yang terbentuk sangat padat (seperti besi) hingga yang berbentuk busa+gabus. Selain itu, volume sampah juga bervariasi dari yang besar seperti bangkai kendaraan hingga yang berbentuk abu. 0omposisi sampah suatu daerah yang ingin diketahui bergantung pada rencana pengolahan sampah yang akan dipakai. "tau sebaliknya, komposis sampah suatu daerah harus diketahui lebih dahulu untuk perencanaan pengolahan sampah selanjutnya. !ara ahli mempunyai cara sendiri*sendiri dalam menentukan komposisi sampah suatu daerah. Salah satunya ialah dengan menghitung jumlah bahan+materi sampah dalam dalam gram+ C dari sampah yang terdiri atas bahan*bahan berikut 1 a. Logam 1 kaleng*kaleng, besi, paku dan sejenisnya b. 8enda terbuat dari bahan kertas 1 kertas, 0oran, majalah, karton, dan lain*lain c. 8enda terbuat dari bahan plastic 1 plastic pembungkus, bekas alat*alat rumah tangga dan lain*lain d. 8enda terbuat dari bahan karet 1 ban, sandal, dan lain*lain e. 8enda terbuat dari bahan kain 1 sobekan*sobekan kain, gorden, dan lain*lain . 8enda terbuat dari kaca+beling 1 pecahan gelas, lampu, botol dan lain* lain g. 8enda terbuat dari bahan kayu 1 kayu, ranting, kursi, meja dan lain*lain h.
pengolahan
sampah,
mulai
dari
cara
pengangkutan,
pengumpulan, dan pembuangan+pemusnahan sampah suatu daerah. Selain itu, dengan diketahuinya komposisi sampah tersebut, dapat diupayakan daur
ulang dari bahan*bahan sampah yang masih dapat terpakai, misalnya besi, kaca, kertas, plastic, dan lainnya.
G. PENGOLAHAN SAMPAH PADAT "da beberapa tahapan di dalam pengolahan sampah padat yang baik, di
antara tahap pengumpulan dan penyimpanan di tempat sumber, tahap oengangkutan dan tahap pemusnahan. 1. Tahap pen!"p!#an $an Pen%&"panan $& Te"pa' S!"(e) Sampah yang ada dilokasi sumber (kantor, rumah tangga, hotel, dan sebagainya) ditempatkan dalam tempat penyimpanan sementara, dalam hal ini tempat. Sampah basah dan sampah kering sebaiknya dikumpulkan dalam tempat yang terpisah untuk memudahkan pemusnahannya. "dapun tempat penyimpanan sementara (tempat basah) yang digunakan harus memenuhi persyaratan berikut 1 &) 0ontruksi harus kuat dan tidak mudah bocor ) $emiliki tutp dan mudah dibuka tanpa mengotori tangan 4) Ukuran sesuai sehingga mudah diangkut oleh satu orang #ari tempat penyimpanan, sampah dikumpulkan kemudian dimasukkan ke dalam dipo (rumah sampah). #ipo ini berbentuk bak besar yang digunakan untuk menampung sampah rumah tangga. !engelolaannya dapat diserahkan pada pihak pemerintah. Untuk pembangunan suatu dipo, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya 1 &) #ibangun diatas permukaan tanah dengan ketinggian bangunan setinggi kendaraan pengangkut sampah ) $emiliki dua pintu, pintu masuk dan pintu untuk mengambil sampah 4) $emiliki lubang ventilasi yang tertutup kawat halus untuk mencegah lalat dan binatang lain masuk ke dalam dipo 5) "da keran air untuk membersihkan 6) idak menjadi tempat tinggal atau sarang lalat dan tikus 7) $udah dijangkau masyarakat !engumpulan sampah dapat dilakukan dengan dua metode 1 a) System duet 1 tempat sampah kering dan tempat sampah basah b) System trio 1 tempat sampah basah, sampah kering, dan tidak mudah terbakar 2. Tahap Penan*!'an
#ari dipo, sampah diangkut ke tempat pembuangan akhir atau pemusnahan sampah dengan menggunakan truk pengangkut sampah yang disediakan oleh #inas 0ebersihan 0ota. +. Tahap Pe"!,nahan #i dalam tahap pemusnahan sampah ini, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain 1 &) Sanitary Landfill Sanitary Landfill adalah system pemusnahan yang paling baik. #alam metode ini, pemusnahan sampah dilakukan dengan cara menimbun sampah dengan tanah yang dilakukan selapis demi selapis. #engan demikian, sampah tidak berada di ruang terbuka dan tentunya tidak menimbulkan bau atau menjadi sarang binatang pengerat. Sanitary landfill yang baik harus memenuhi persyaratan berikut 1 a) ersedai tempat yang luas b) ersedia tanah untuk menimbun c) ersedia alat*alat besar Lokasi sanitary landfill yang lama dan sudah tidak dipakai lagi dapat dimanaatkan sebagai tempat pemukiman, perkantoran, dan sebagainya. ) Incineration Inceneration atau
insenerasi
merupakan
suatu
metode
pemusnahan sampah dengan cara membakar sampah secara besar*besaran dengan menggunakan asilitas pabrik. $anaat system ini, antara lain1 a) Bolume sampah dapat diperkecil sampai sepertiganya b) idak memerlukan ruang yang luas c) !anas yang dihasilkan dapat dipakai sebagai sumber uap d) !engelolaan dapat dilakukan secara terpusat dengan jadwal jam kerja yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. "dapun kerugaian yang ditimbulkan akibat penerapan metode ini 1 a) 8iaya besar b) Lokalisasi pembuangan pabrik sukar didapat keberatan penduduk !eralatan yang digunakan dalan insenerasi, antara lain 1 &. Charging apparatus
karena
Charging apparatus adalah tempat penampungan sampah yang berasal dari kendaraan pengangkut sampah. #itempat ini sampah yang terkumpul ditumpuk dan diaduk. . Furnace @urnace atau tungku merupakan alat pembakar yang dilengkapi dengan jeruji, besi yang berguna untuk mengatur jumlah masuk sampah dan untuk memisahkan abu dengan sampah yang belum terbakar. #engan demikian, tungku tidak terlalu penuh. 4. Combustion Combustion atau tungku pembakar kedua, memiliki nyala apai yang lebih panas dan berungsi untuk membakar benda*benda yang tidak terbakar pada tungku pertama. 5. Chimney atau stalk Chimnet atau stalk adalah cerobong asap untuk mengalirkan asap keluar dan mengalirkan udara kedalam. 6. Miscellaneous features Miscellaneous features adalah tempat penampungan semntara dari debu yang terbentuk, yang kemudian diambil dan dibuang. 4) Composting !emusnahan sampah dengan cara memanaatkan proses dekomposisi 3at organic oleh kuman*kuman pembusuk pada kondisi tertentu. !roses ini menghasilkan bahan berupa kompos atau pupuk. 8erikut tahap*tahap di dalam pembuatan kompos 1 a) !emisahan benda*benda yang tidak dapat dipakai sebagai pupuk seperti gelas, kaleng, besi dan sebagainya b) !enghancuran sampah menjadi partikel*partikel yang lebih kecil (minimal berukuran 6cm) c) !encampuran sampah dengan mmerhatikan kadar karbon dan nitrogen yang paling baik (>1% D &14) d) !enempatan sampah dalam galian tanah yang tidak begitu dalam. Sampah dibiarkan terbuka agar terjadi proses aerobic. e) !embolak*balikan sampah 5*6 kali selama 5*6 kali selama &6*& hari agar pupuk dapat terbentuk dengan baik. !erlu
diingat bahwa galian tersebut jangan sampai menjadi tempat bersarang hewan pengerat atau serangga. 5) Hot feeding !emberian sejenis garbage kepada hewan ternak (missal babi). !erlu doongat bahwa sampah basah tersebut harus diolah lebih dahulu (dimasak atau direbus) untuk mencegah penularan penyakit cacing dan trichinosis ke hewan ternak. 6) Discharge to sewers Sampah dihaluskan kemudian dimasukkan kedalam system pembuangan air limbah. $etode ini dapat eekti asalkan system pembuangan air limbah memang baik. 7) Dumping Sampah dibuang atau diletakkan begitu saja di tanah lapangan, jurang, atau tempat sampah 9) Dumping in water Sampah dibuang ke dalam air sungat atau laut. "kibatnya, terjadi pencemaran pada air dan pandangkalan yang dapat menimbulkan bahaya banjir. ') Individual incineration !embakaran sampah secara perorangan ini biasa dilakuakn oleh penduduk terutama di daerah perdesaan. ?) ecycling !engolahan kembali bagian*bagian dari sampah yang masih dapat dipakai atau di daur ulang. >ontoh bagian sampah yang dapat di daur ulang antara lain, plastic, gelas, kaleng, besi dan sebagainya. &) eduction $etode ini diterapkan dengan cara mengahncurkan sampah (biasanya dari jenis garbage) sampai ke bentuk yang lebih kecil, kemudian diolah untuk menghasilkan lemak. &&) Salvaging !emanaatan sampah yang dapat dipakai kembali, misalnya, kertas bekas. 8ahasanya adalah bahwa metode ini dapat menularkan penyakit. H. MANAJEMEN SAMPAH Untuk pengelolaan sampah dibutuhkan sejumlah tenaga. Jumlah dan
kualitas tenaga tersebut tergantung dari besar kecilnya permasalahan sampah
yang dikelola. Sebagai contoh dapat dilihat pada struktur organisasi dibawah ini.
GUBERNUR
DINAS KEBERSIHAN
DINAS
WALI KOTA
SUKU DINAS
SUKU DINAS
KECAMATAN
1. Pe)a#a'an PENILIK KEBERSIHAN
"lat*alat yang dibutuhkan dalam pengelolaan sampah padat antara lain, sapupengki atau ica, cangkul+cangkrang, skop, truk, truk pemadat, KELURAHAN crane hopper! dragline traktor! bullodo"er!dan lain*lain. #i samping itu,
dibutuhkan juga alat pelindung diri seperti topi, masker, tutup telinga, pakaian kerja, sarung tangan, sepatu, dan kacamata bila perlu.
SEKSI KEBERSIHAN
2. B&a%a RW
Setiap pelaksanaan suatu program tidak luput dari rencana anggaran biaya. "lokasi biaya pada pengelolaan sampah meliputi 1 &) onor+gaji petugas ) !embelian alat*alat 4) 8iaya operasi+bahan bakar dan pemeliharaan alat*alat 5) !embelian tanah untuk lokasi kantor, tempat penampungan sementara, dipo, serta tempat pembuangan
6) 8iaya alain, seperti listrik, air, telepon, dan lainnya.
I. DAMPAK NEGATIF SAMPAH
Sampah padat yang bertumpuk dan tidak dapat teruraikan dalam waktu yang lama akan mencemarkan tanah dan lingkungan. Eang dikategorikan sampah padat adalah bahan yang tidak dipakai lagi (re*use) karena telah diambil bagian*bagian utamanya dengan pengolahan menjadi bagian yang tidak disukai dan secara ekonomi tidak ada harganya. "da tiga dampak sampah terhadap manusia dan lingkungan, yaitu 1 a.#ampak terhadap kesehatan Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai atau pembuangan sampah yang tidak terkontrol merupakan tempat ( habitat ) yang cocok bagi kehidupan beberapa organisme dan menarik bagi berbagai jenis hewan+ binatang seperti, lalat, nyamuk, tikus dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. !otensi
bahaya
kesehatan
yang
dapat
ditimbulkan
adalah2
F !enyakit diare, kolera, tius menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah
dengan
pengelolaan
tidak
tepat,
bercampur
air
minum.
F !enyakit demam berdarah (haemorhagic ever) dapat meningkat dengan cepat di daerah F
!enyakit
yang jamur
pengelolaan dapat
juga
sampahnya menyebar
kurang
(misalnya
jamur
baik. kulit)
F !enyakit cacingan menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah penyakit cacing pita (taenia). >acing ini sebelumnya masuk kedalam pencernaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan+ sampah. b.#ampak terhadap lingkungan =embesan cairan sampah yang membawa 3at kimia berbahaya jika tanpa dikelola masuk ke dalam saluran air (drainase) atau sungai akan mencemari air. 8erbagai organisme termasuk ikan dapat mati, hal tersebut mengakibatkan berubahnya ekosistem biologis. !enguraian sampah yang di buang ke dalam air
akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini pada konsentrasi tinggi dapat meledak.
c.#ampak terhadap keadaan sosial dan ekonomi #ampak*dampak terhadap keadaan sosial dan ekonomi tersebut adalah sebagai berikut1 F !engelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya derajat kesehatan masyarakat. al yang penting diperhatikan dalam hal ini adalah resiko meningkatnya beban pembiayaan bagi warga yang sakit ketika si pasien berobat atau dirawat di rumah sakit. F ;nrastruktur jalan dan got+saluran air juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak eisien, orang akan cenderung membuang sampahnya ke jalan atau got+saluran air. al ini mengakibatkan jalan dan got+ saluran air kotor atau rusak hingga perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.
BAB + TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH A. TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH !embuangan sampah akhir merupakan suatu upaya yang tidak mungkin
dicarikan alternatinya, kecuali harus dimusnahkan atau dimanaatkan. al ini mengingat pengaruh yang dapat ditimbulkan jika perencanaan pemusnahan dan pemanaatan sampah tidak dilakukan dengan baik. eknologi pemanaatan dan pembuangan akhir sampah dapat dibagi seperti berikut 1 a) !emanaatan sampah dengan teknik pengolahan yang
dapat
menjadikan sampah sebagai bahan yang berguna, misalnyapembuatan kompos dan biogas b) !emusnahan atau reduksi sampah dengan insenerator dan metode sanitary landfill# 1. Te*n#& Pen#ahan $enan K"p, !engolahan sampah garbage dilakukan
secara
biologis
dan
berlangsung dalam keadaaan aerobic dan anaerobic. !roses dekomposisi sampah dengan bantuan bakteri akan menghasilkan kompos atau humus. !roses dekomposisi yang siatnya anaerobic berlangsung dengan sangat lambat dan mengahsilkan bau, tetapi dekomposisi aerobik berlangsung relati lebih cepat dari dekomposisi anaerobic dan kurang menimbulkan bau. "da beberapa metode pembuatan kompos, antara lain 1 a) Secara alami !roses pembuatan kompos secara alami dapat dilakukan baik secara tradisional (anaerobik) maupun secara sederhana (aerobic). $etode tradisional banyak digunakan oleh petani. !ada metode ini, bahan organic dihancurkan tanpa bantuan udara, yaitu dengan
meletakkan tumpukan sampah di dalam lubang tanpa udara di tanah dan dibiarkan beberapa saat. !embuatan kompos dengan metode ini memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan kompos selain dapat menimbulkan bau akibat pembentukan gas S dan % 4. !embuatan kompos dengan metode sederhana dilakukan dengan cara mengaduk atau mebolak*balikkan sampah atau dengan menambahkan nutrient yang berupa lumpur atau kotoran binatang ke dalam sampah. b) $ekanis !embuatan kompos secara mekanis dilakukan di pabrik untuk menghasilkan kompos dalam waktu yang singkat. Sampah organic yang telah dipisahkan dari sampah anorganik (karet, plastic, logam) dipotong kecil*kecil dengan alat pemotong. !otongan sampah
tersebut
kemudian
dimasukkan
ke
dalam
digesterstabili"ator agar terjadi dekomposisi. #alam digester ini perlu dilakuakn pengaturan suhu, udara, dan pengadukan sampah. Setelah 4*6 hari, kompos sudah dapat dihasilkan dank e dalamnya dapat pula dialiri 3at kimia tertentu untuk keperluan tanaman (missal, karbon, nitrogen, osor, sulphur dan sebagainya). 2. Te*n#& Pen#ahan $enan Ga, B&
kcal+m atau hamper sama dengan energy yang diperlukan untuk mendidihkan &4 kg air pada suhu o> atau energy yang diperlukan untuk menyalakan lampu ukuran sekitar 7*& watt selama 6*7 jam. +. Te*n#& Pen#ahan $enan In,ene)a') ;nsenerator (incinerator$ adalah alat untuk membakar sampah secara terkendali melaui pembakaran suhu tinggi. ;nsenerator merupakan salah satu metode pembuangan sampah yang dapat diterapkan di daerah perkotaan atau didaerah yang sulit mendapatkan lahan untuk membuang sampah. 0euntungan metode ini adalah bahwa pembakaran dapat dilakukan pada semua jenis sampah kecuali batu atau logam dan pelaksanaannya tidak dapat dipengaruhi iklim. Suhu yang masih tinggi dalam insenerator dapat dimanaatkan untuk menggerakkan generator atau mengeringkan lumpur pada pengolahan air kotor. =esidu pe,bakaran berupa abu dapat dimanaatkan untuk menimbun tanah. "bu yang dihasilkan kurang lebih *6C total berat sampah yang dibakar atau sekitar 6*&C total volume sampah yang dibakar. 0erugiannya, tidak semua jenis sampah dimusnahkan, terutama sampah dari logam, selain dapat mengakibatkan pencemaran udara jika insenerator tidak dilengkapi dengan air pollution control# %egara maju telah banyak dibangun insenerator modem dengan panas yang tinggi dan rancangan sedemikian ruapa sehingga dapat membakar relative semua jenis sampah menjadi abu dan tetap menjaga lingkungan dari pencemaran. Satu hal yang harus diperhatikan adalah bahwa abu sisa pembakaran secara berkala harus diambil dan dibuang. #engan demikian, perlu disediakan tempat khusus untuk pembuangan abu sisa pembakaran. . Te*n#& Pen#ahan $enan San&'a)% Lan$/# Semua jenis sampah diangkut dan dibuang ke suatu tempat yang jauh dari lokasi pemukiman. #i tempat tersebut, tumpukan sampah diratakan dan dipadatkan kemudian ditimbun dengan tanah selapis demi selapis. "da tiga metode yang dapat digunakan dalam menerapkan teknik sanitary landfill ini, yaitu 1 a) $etode galian parit (trench method$ Sampah dibuang ke dalam galian parit yang memanjang. anah bekas galian digunakan untuk menutup parit tersebut. Sampah yang ditimbun dan tanah penutup dipadatkan dan diratakan
kembali. Setelah satu parit terisi penuh, dibuat parit baru di sebelah parit terdahulu. b) $etode area Sampah dibuang di atas tanah seperti pada tanah rendah, rawa* rawa atau pada lereng bukit kemudian ditutup dengan lapisan tanah yang diperoleh dari tempat tersebut. c) $etode =amp $etode ramp merupakan teknik gabungan dari kedua metode di atas. !rinsipnya adalah bahwa penaburan lapisan tanah dilakukan setiap: hari dengan tebal lapisan sekitar &6 cm diatas tumpuka sampah. Setelah lokasi sanitary landfill yang terdahulu stabil, lokasi tersebut
dapat
dimanaatkan
sebagai
sarana
jalur
hijau
(pertamanan), lapangan olahraga, tempat rekreasi, tempat parker, dan sebagainya. !engelolaan sampah di suatu daerah akan membawa pengaruh bagi masyarakat maupunlingkungan daerah sendiri. !engaruhnya tentu saja ada yang positi da nada yang negati. a) !engaruh yang baik !engelolaan sampah yang baik akan memberikan pengaruh yang positi terhadap masyarakat dan lingkungannya, seperti berikutb 1 &) Sampah dapat dimanaatkan untuk menimbun lahan semacam rawa*rawa dan dataran rendah ) Sampah dimanaatkan untuk pupuk 4) Sampah dapat diberikan untuk makanan ternak setelah menjalani proses pengolahan yang telah ditentukan lebih dahulu untuk mencegah pengaruh buruk sampah tersebut terhadap ternak 5) !engelolaan sampah menyebabkan berkurangnya tempat untuk berkembang biak serangga atau binatang pengerat 6) $enurunkan insiden kasus penyakit menular yang erat hubungannya dengan sampah 7) 0eadaaan estetika lingkungan yang bersih menimbulkan kegairahan hidup masyarakat 9) 0eadaan lingkungan yang baik mencerminkan kemajuan budaya masyarakat
') 0eadaan lingkungan yang baik akan menghemat pengeluaran dana kesehatan suatu %egara sehingga dana itu dapat digunakan untuk keperluan lain b) !engaruh negati !engolahan sampah yang kurang baik dapat memberikan pengaruh negative bagi kesehatan, lingkungan, maupun bagi kehidupan social ekonomi dan budaya masyarakat, seperti berikut 1 &) !engaruh terhadap kesehatan a) !engelolaan sampah yang kurang baik akan menjadikan sampah sebagai tempat perkembangbiakan vector penyakit, seperti lalat atau tikus b) ;nsidensi penyakit demam berdarah dengue akan meningkat karena vector penyakit hidup dan berkembang biak dalam sampah kaleng ataupun ban bekas yang berisi air hujan c) erjadinya kecelakaan akibat pembuangan sampah secara sembarangan, misalnya luka akibat benda tajam seperti besi, kaca dan sebagainya d)
pada
asilitas
masyarakat, seperti jalan, jembatan, dan saluran air 4) erhadap social ekonomi dan budaya masyarakat a) !engelolaan sampah yang kurang baik mencerminkan keadaan social budaya masyarakat setempat
b) 0eadaan lingkungan yang kurang baik dan jorok, akan menurunkan minat dan hasrat orang lain (turis) untuk dating berkunjung ke daerah tersebut c) #apat menyebabkan terjadinya perselisihan antara penduduk setempat
dan
pihak
pengelola
(misal,
kasus
!"
8antargebang, 8ekasi) d) "ngka kasus kesakitan meningkat dan mengurangi hari kerja sehingga produktivitas masyarakat menurun e) 0egiatan perbaikan lingkungan yang rusak memerlukan dana yang besar sehingga dana untuk sector lain berkurang ) !enurunan pemasukam daerah (devisa) akibat penurunan jumlah
wisatawan
yang
diikuti
dengan
penurunan
pengahasilan masyarakat setempat g) !enurunan mutu dan sumber daya alam sehingga mutu produksi menurun dan tidak memiliki nilai ekonomis h) !enumpukan sampah di pinggir jalan menyebabkan kemacetan lalu lintas yang dapat menghambat kegiatan transportasi barang dan jasa B. UKURAN PENGELOLAAN SAMPAH #alam pengelolaan sampah padat ukuran*ukuran yang sering dipakai
adalah ukuran berat, berat jenis+kepadatan, dan volume. 1. U*!)an Be)a' Ukuran berat yang sering dipakai adalah 1 &) on per hari untuk jumlah produksi sampah dari suatu daerah ) 0ilogram per orang per hari atau gram per orang per hari untuk produksi sampah per orang atau per kapita Ukuran berat baik digunakan karena hasil perhitungan produksi sampah dengan ukuran berat dapat dibandingkan antara satu daerah dan daerah lain, atau antara satu kota+%egara dengan kota+%egara lain. "dapun kekurangan adalah dengan menggunakan ukuran berat, maka diperlukan alat timbangan sehingga dibutuhkan modal cukup besar. Untuk kota atau %egara yang sedang berkembang, kebutuhan akan alat tersebut kadang menjadi hambatan dalam pengelolaan sampah padat. 2. U*!)an Be)a' Jen&,0Kepa$a'an Ukuran berat jenis digunakan bila pemakaian ukuran berat belum dapat terpenuhi. Untuk itu dibutuhkan suatu penelitian pendahuluan
(dengan menggunakan alat timbangan) guna mengetahui berat sampah setiap volume sampah tertentu. #engan demikian, diperoleh berat jenis atau kepadatan dari sampah tersebut. Ukuran jenis dipengaruhi oleh 1 &) Jenis sampah dan komposisinya ) >ara pengisisan alat ukur volume sampah, apakah dipadatkan atau tidak $embandingkan produksi sampah suatu daerah dengan daerah lain dengan menggunakan ukuran ini relative lebih sulit karena dipengaruhi oleh jenis dan komposisi sampah masing*masing daerah, serta cara pengisian container sampah dari masing*masing daerah tersebut. 8ila akan melakukan perbandingan dengan menggunakan ukuran ini, maka aktor*aktor yang berpengaruh tersebut harus di control atau disamakan lebih dahulu +. U*!)an #!"e Ukuran ini sering digunakan terutama di %egara berkembang di mana masih terdapat kesulitan biaya untuk pengadaan alat timbangan. Satuan ukuran yang dipakai adalah m 4+hari atau liter+orang+hari. #alam pelaksanaan sehari*hari, sering alat ukuran volume diterapkan langsung pada alat*alat pengumpul dan pengangkut sampah, misalnya bak penampung sampah dengan volume 7 liter, atau volume truk & m4. #engan mengetahui volume sampah per angkut dan jumlah rate angkutan, maka volume produksi sampah keseluruhan dapat diketahui. "kan tetapi, perbandingan produksi sampah antardaerah sulit dilakukan karena aktor*aktor berikut ini 1 a. Jenis dan komposisi sampah yang berbeda antara daerah yang satu dan daerah yang lain b. >ara pengisian alat ukur+alat penampung dan alat pengangkut sampah yang berbeda, apakah dengan dipadatkan atau tidak Jadi dalam membandingkan produksi sampah antara daerah dan menggunakan ukuran ini, harus diperhatikan satuan yang dipakai dan cara pengukuran yang dilakukan.
BAB PEMBAHASAN
A. DAMPAK SAMPAH TERHADAP LINGKUNGAN
Sampah dapat menimbulkan bahaya atau gangguan terhadap lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. "dapun berbagai dampak yang dapat ditimbulkan oleh sampah antara lain sebagai berikut1 1. Pene"a)an U$a)a.
Sampah dapat menyebabkan pencemaran udara, misalnya bau busuk, asap, dan sebagainya. Sampah menimbulkan biogas yang mengandung banyak metan dan karbondioksida serta bahan berbahaya lainnya. $enurut >aliornia -aste $anagement 8oard (&?''), biogas mengandung karbon dioksida, dan bahan* bahan lain seperti karbon disulida, merkaptan, dan bahan lainnya. 8iogas tersebut dihasilkan
oleh
dekomposisi
anaerobik
dari
bahan
organik.
8iogas dapat lepas ke udara ambien dan dapat bermigrasi secara lateral melalui tanah dan batu.8iogas juga dapat mengalami iniltrasi ke dalam bangunan* bangunan dan mengalami akumulasi metan sehingga dapat menimbulkan ledakan yang berbahaya. 8eberapa hasil penelitian menyatakan bahwa beberapa bahan dalam biogas dapat mengganggu perkembangan embrio, etus, dan dapat menyebabkan kemandulan, kematian, berat badan kelahiran rendah, dan kelainan bawaan. ;bu*
ibu, yang tinggal di sekitar !", yang terkontaminasi biogas memiliki isiko tinggi kelahiran bayi dengan berat badan rendah dan mempengaruhi umur kehamilan. ;ndividu yang terpapar biogas berhubungan dengan gangguan hipertensi pada saat kehamilan, GstillbirthsHH (kematian janin pada kehamilan tua), cacat bawaan. #ampak tersebut tergantung pada siat, waktu , dan tingkat kontaminasinya. $enurut Japan ;nternational >ooperation "gency (J;>") melalui Gsanitary landillH. dihasilkan substansi kimia dalam bentuk gas seperti >5, >/, %4, dan S. !erhatian khusus diberikan pada >5 karena dapat diubah menjadi bahan berbahaya (>/) kemudian dihasilkan >/. jalur perubahan >5 menjadi >/ mengikuti jalur*jalur reaksi tertentu. /, %4, dan S dapat diubah menjadi >/4, %/4, dan S/5 berturut*turut dalam sehari.#iperkirakan hal tersebut akan berpengaruh terhadap terjadinya hujan asam. 8au busuk sampah memiliki dampak emosional terhadap penduduk yang tinggal di sekitar empat !embuangan "khir Sampah . 8au digunakan sebagai alasan penduduk untuk mencegah dibangunnya !". 8au busuk yang ditimbulkan sampah organik terjadi tatkala proses penguraian ( dekomposisi) berlangsung dalam kondisi tanpa oksigen atau intensitas aerasi rendah (anaerob) , atau kadar air atau kelembaban rendah maupun terlalu kering serta suhu yang tidak kondusi bagi bekerjanya bakteri pengurai. !ada kondisi prasyarat bagi berlangsungnya penguraian (dekomposisi) material organik tidak terpenuhi, bakteri akan diam dan tidur (dorman) , saat sama akan terjadi reaksi anaerobik dan menimbulkan gas S maupun methana ( >5) . 0edua jenis gas inilah yang dirasakan sebagai bau busuk. Aek isik gas S pada tingkat rendah dapat menyebabkan terjadinya gejala* gejala sebagai berikut 1 Sakit kepala atau pusing badan terasa lesu, hilangnya nasu makan, rasa kering pada hidung, tenggorokan dan dada, batukFbatuk, kulit terasa perih.
2.Pene"a)an a&) a*&(a' ,a"pah.
Sampah juga dapat menimbulkan pencemaran air permukaan dan air tanah karena GpembasuhanH sampah oleh air hujan. Selain itu sampah dapat menyumbat saluran air dan got sehingga menimbulkan banjir.Lindi (GleachateH) merupakan cairan yang dihasilkan oleh penguraian sampah yang terbilas oleh adanya air,baik yang terkandung dalam sampah itu sendiri maupun dari luar (rembesan air hujan atau air tanah). #ampak negati secara signiikan terhadap air permukaan dan kualitas air tanah merupakan polusi yang disebabkan oleh lindi.0arakteristik pencemar yang dimiliki lindi sangat tergantung pada karakteristik sampah yang dibuang. 0arakteristik utama lindi adalah >/#, %, dan ! yaitu secara berturut* turut sekitar 4, mgi&, mg+l, dan 7 mg+l (Japan ;nternational >ooperation "gency). Untuk kondisi di ;ndonesia yang sampahnya didominasi oleh sampah organik sampai di atas 9C, karakteristik lindi didominasi oleh besarnya 8/# yang menurut penelitian dapat
mencapai 6. ppm atau lebih.al ini
menyebabkan sangat potensial menimbulkan masalah pencemaran air secara serius dan dampaknya terhadap polusi air permukaan sulit untuk dikontrol. 0uantitas lindi dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu kadar air dalam sampah, evaporasi, curah hujan, dan rembesan air tanah, sedangkan kualitas lindi berhubungan erat dengan kadar 8/# dan >/#.0arakteristik pencemar yang dimiliki lindi sangat tergantung pada karakteristik sampah yang dibuang. 0arakteristik utama lindi adalah >/#, %, dan ! yaitu secara berturut*turut sekitar 4, mg+l, mg+l, dan 7 mg+l. Untuk kondisi di ;ndonesia yang sampahnya didominasi oleh sampah organik sampai di atas 9C, karakteristik lindi didominasi oleh besarnya 8/# yang menurut penelitian dapat mencapai 6. ppm
atau
lebih.
al ini menyebabkan sampah sangat potensial menimbulkan masalah pencemaran air secara serius dan dampaknya terhadap polusi air permukaan sulit untuk dikontrol. 0uantitas lindi dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu kadar air dalam sampah, evaporasi, curah hujan, dan rembesan air tanah. +. Pen!)!nan De)a3a' Ke,eha'an Ma,%a)a*a'.
#ampak sampah terhadap penurunan tingkat kesehatan penduduk akan semakin tinggi jika sampah tidak dikelola dengan baik. 0eadaan kesehatan di daerah pemukiman dapat diukur dengan jumlah kasus penyakit kolera dan
penyakit menular lainnya. #inyatakan oleh -/ dan 8ank #unia bahwa kolera adalah penyakit endemik, pada tahun &?95 terdapat 6&.4?? kasus atau Gcase atality rateH ','C. ingkat laju angka kematian di ;ndonesia pada tahun tersebut adalah &5,5 permil. Selanjutnya dinyatakan bahwa sebagian besar dari kematian tersebut disebabkan oleh penyakit menular. !enyakit menular itu disebabkan keadaan yang sangat buruk, pada saat itu dalam bidang sanitasi dan kesehatan lingkungan, seperti kurangnya sarana penyediaan air minum dan sistem air buangan yang tidak baik, masalah sampah yang belum terpecahkan, dan kurangnya kesadaran sebagian besar penduduk tentang pemeliharaan kesehatan lingkungan. "kibat dari keadaan lingkungan pemukiman yang buruk tidak saja merugikan dari segi kesehatan, tetapi juga memiliki dampak yang merugikan secara tidak langsung terhadap aspek*aspek sosial ekonomi pada umumnya. Sampah dapat menjadi sarang lalat, tikus, kecoak, dan jasad renik yang dapat menjadi pembawa ataupun sumber penyakit. Selain itu, populasi pembawa penyakit (GvectorH) dapat meningkat oleh aktiitas pengangkutan dan pembuangan sampah. Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. !otensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut1 !enyakit diare, kolera, tius menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. !enyakit demam berdarah (haemorhagic ever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. !enyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit). !enyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). >acing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang ternak
melalui
makanannya
yang
B. PERAN SERTA MASYARAKAT
berupa
sisa
makanan+sampah.
!engumpulan dan pengangkutan sampah tidak dapat berjalan dengan baik, tanpa adanya peran serta masyarakat, sebagaimana yang dilakukan di berbagai kota di ;ndonesia. $asyarakat selalu dilibatkan dalam pengumpulan sampah. !eran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan kesediaan masyarakat untuk membantu berhasilnya program pengelolaan sampah sesuai dengan kemampuan setiap orang tanpa berarti mengorbankan kepentingan diri sendiri. anpa adanya peran serta masyarakat semua program pengelolaan persampahan yang direncanakan akan sia*sia. Salah satu pendekatan masyarakat agar
dapat
membantu
program
pemerintah
dalam
keberhasilan
adalah
membiasakan masyarakat pada tingkah laku yang sesuai dengan program persampahan yaitu mengubah paradigma masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang tertib, lancar dan merata, mengubah kebiasaan masyarakat dalam pengelolaan sampah yang kurang baik dan aktor*aktor sosial, struktur dan budaya
setempat.
!eran serta masyarakat yang utama dalam sistem pengumpulan sampah adalah kesadaran masyarakat sendiri untuk membawa sampahnya ke !S (empat !enampungan Sementara) terdekat. /rganisasi rukun tetangga (=) dan rukun warga (=-) merupakan organisasi penting yang mengkoordinir pengumpulan sampah di permukiman yang tidak memiliki akses ke jalan utama. 8erdasarkan hal tersebut, sistem pengumpulan sampah khususnya sampah rumah tangga yang saat
ini
dilakukan
didasarkan
pada
kondisi
dan
kultur
masyarakat.
Selain itu, peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah, menurut !asal ' ayat & UU!engolahan Sampah dapat dilakukan melalui1 &) !emberian usul, pertimbangan, dan saran kepada !emerintah dan+atau pemerintah daerah2 ) !erumusan kebijakan pengelolaan sampah2 dan+atau 4) !emberian saran dan pendapat dalam penyelesaian sengketa persampahan
Salah satu pendekatan kepada masyarakat untuk dapat membantu program pemerintah dalam penanganan kebersihan adalah bagaimana membiasakan
masyarakat kepada tingkah laku yang sesuai dengan tujuan program tersebut, yang menyangkut1 •
8agaimana mengubah persepsi masyarakat terhadap pengelolaan
•
sampah yang tertib, lancar, dan merata. @aktor*aktor sosial, struktur, dan budaya setempat. 0ebiasaan dalam pengelolaan sampah selama ini.
•
anpa adanya partisipasi masyarakat, semua program pengelolaan sampah (kebersihan) yang direncanakan akan sia*sia. !artisipasi masyarakat akan membangkitkan semangat kemandirian dan kerjasama diantara masyarakat akan meningkatkan swadaya masyarakat. C. PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS MASYARAKAT
Undang*undang
Lingkungan
idup %o.4 ahun
&??9 pada!asal
&7,
menetapkan2 tanggung jawab pengelolaan lingkungan ada pada masyarakat sebagai produsen timbulan limbah sejalan dengan hal tersebut, masyarakat sebagai produsen timbulan sampah diharapkan terlibat secara total dalam lima sub sisitem pengelolaan sampah, yang meliputi sub sistem kelembagaan, sub sistem teknis operasional, sub sistem inansial, sub sistem hukum dan peraturan serta sub sistem peran serta masyarakat. >ontoh pengelolaan sampah rumah tangga berbasis masyarakat dalam skala rumah tangga berbasis masyarakat di ;ndonesia, contohnya adalah sebagai berikut 1 14 !engelolaan sampah mandiri di Surabaya banyak menggunakan keranjang H
Sakti H akakura. 0eranjang sakti akakura adalah suatu alat pengomposan sampah organik untuk skala rumah tangga. al menarik dari keranjang akakura adalah bentuknya yang praktis, bersih dan tidak berbau, sehingga sangat aman
digunakan di rumah. 0eranjang ini di sebut masyarakat sebagai keranjang sakti karena kemampuannya mengolah sampah organik sangat baik. 24 !engelolaan sampah rumah tangga berbasis masyarakat yang dilakukan di
sebuah kawasan di !ermata >imahi telah memakai peralatan yang disebut HinsineratorH. ;nsinerator adalah alat pembakar sampah yang rendah kadar polusi asapnya. $asyarakat di area ini mengelola sampahnya dengan bantuan insinerator. -arga tak lagi terbebani biaya angkot sampah atau mencium bau busuk dan menyaksikan gunungan sampah. iap warga tinggal menyimpan sampah yang dikemas kantong plastik di depan pagar rumah. !etugas sampah akan mengangkutnya dengan grobak, lantas mengirimkannya ke tempat pembuangan yang telah ditentukan. #i tempat pembuangan, seorang petugas akan memasukkannya ke bak insinerator. Sampah itu dibakar. Sampah pun tak mengusik ketenangan dan kenyamanan hidup warga. !erencanaan !engelolaan Sampah =umah angga 8erbasis $asyarakat. #alam Undang*undang %omor &' ahun ' tentang !engelolaan !ersampahan, peran serta masyarakat adalah melibatkan masyarakat dalam tindak*tindak administrator yang mempunyai pengaruh langsung terhadap mereka. !eran serta masyarakat sangat erat kaitannya dengan kekuatan atau hak masyarakat, terutama dalam pengambilan keputusan, dalam tahap identiikasi masalah, mencari pemecahan masalah sampai dengan pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan. !eran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah dapat diartikan sebagai keikutsertaan, keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pengelolaan sampah baik langsung maupun tidak langsung. !erencanaan merupakan suatu proses yang mempersiapkan seperangkat keputusan untuk melakukan tindakan dimasa depan. ahap perencanaan merupakan tahapan awal dalam proses pelaksanaan program pembangunan pengelolaan sampah. al ini dimaksudkan bahwa perencanaan akan memberikan arah, langkah atau pedoman dalam proses pembangunan dimaksud. !ada tahapan ini akan ditelusuri aktivitas atau kegiatan yang dilakukan masyarakat, dimulai dari keterlibatan mereka dalam menyusun rencana program yang diaktualisasikan
melalui keaktiannya pada setiap rapat dan inisiati diadakannya rapat, dan keterlibatan
dalam
memberikan
pendapat,
tanggapan
masyarakat
serta
pengembangan terhadap upaya pengelolaan sampah, sampai dengan keterlibatan mereka dalam pengambilan keputusan terhadap program yang direncanakan. Secara umum, pelaksanaan pekerjaan berdasarkan perencanaan teknis pengelolaan
sampah
terpadu
4=(reuse,
reduce,
recycle)
yaitu
kegiatan
penggunaan kembali sampah secara langsung, mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah, memanaatkan kembali sampah setelah mengalami proses pengolahan, maka 6 tahap pelaksanaan pekerjaaan, yaitu 1 tahap
persiapan,
tahap
pemilihan
lokasi,
tahap
pengorganisasian
dan
pemberdayaan masyarakat, tahap uji coba pelaksanaan pengelolaan sampah 4= (=euse,
=educe,
=ecycle).
D. PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KONSEP +R
0egiatan !enyusunan !rogram Sampah 4= (reuse, reduce, recycle) adalah proses penyusunan rencana pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat dengan pola 4= adalah1 membuat identiikasi permasalahan dan menentukan rumusan permasalahan serta menentukan kebutuhan yang dilakukan dengan metode
penyerapan
aspirasi
masyarakat
dan
melakukan
survei
kampung+pemukiman sendiri dan menyusun analisis permasalahan untuk menentukan skala perioritas kebutuhan serta menentukan potensi sumber daya setempat. $enurut #epartemen !ekerjaan, pengertian pengelolaan sampah 4= secara umum adalah upaya pengurangan pembuangan sampah, melalui program menggunakan kembali (=euse), mengurangi (=educe), dan mendaur ulang (=ecycle).=euse (menggunakan kembali) yaitu penggunaan kembali sampah secara langsung,baik untuk ungsi yang sama maupun ungsi lain.=educe (mengurangi) yaitu mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah.=ecycle (mendaur ulang) yaitu memanaatkan kembali sampah setelah mengalami proses pengolahan. $engurangi sampah dari sumber timbulan, di
perlukan upaya untuk mengurangi sampah mulai dari hulu sampai hilir, upaya* upaya yang dapat dilakukan dalam mengurangi sampah dari sumber sampah (dari hulu ) adalah menerapkan prinsip 4= . 0egiatan menyusun indentiikasi kebutuhan peralatan prasarana dan sarana persampahan 4= (reuse, reduce, recycle) yaitu menentukan jenis dan jumlah peralatan yang dibutuhkan dalam pengelolaan sampah rumah tangga berbasis masyarakat, pewadahan, pengangkutan dan alat pengolahan sampah untuk menjadi kompos. Juga melakukan identiikasi lokasi yang dapat dimanaatkan.
E. ASPEK PENGELOLAAN SAMPAH
Sistem !engelolaan sampah adalah proses yang meliputi lima aspek,yaitu 1 1.A,pe* Te*n&, Ope)a,&na#
"spek teknis operasional pengelolaan sampah meliputi kegiatan*kegiatan pewadahan sampah, pengumpulan dan pengangkutan sampah, pengangkutan sampah, pengelolaan sampah di tempat pembuangan akhir. 0eterkaitan antar sub sistim dalam pengelolaan sampah .ata cara pengelolaan sampah bersiat integral dan terpadu secara berantai dengan urutan yang berkesinambungan yaitu 1 penampungan+pewadahan,
pengumpulan,
pemindahan,
pengangkutan,
pembuangan+ pengolahan. 2. Pena"p!nan Sa"pah $an Pe5a$ahan
!roses awal dalam penampungan sampah terkait langsung dengan sumber sampah adalah penampungan. !enampungan
sampah adalah suatu cara
penampungan sebelum dikumpulkan, dipindahkan, diangkut dan dibuang ke !". ujuannya adalah menghindari agar sampah tidak berserakan sehingga tidak mengganggu lingkungan (S%; &?*565*). 8ahan wadah yang dipersyaratkan sesuai Standart %asional ;ndonesia adalah tidak mudah rusak, ekonomis, mudah diperoleh dan dibuat oleh masyarakat dan mudah dikosongkan, persyaratan bahan
wadah adalah awet dan tahan air, mudah diperbaiki, ringan dan mudah diangkat serta ekonomis, mudah diperoleh atau dibuat oleh masyarakat. +. Pen!"p!#an Sa"pah
!engumpulan sampah yaitu cara atau proses pengambilan sampah mulai dari tempat penampungan + pewadahan sampai ke !S (empat !embuangan Sementara). !ola pengumpulan sampah pada dasarnya dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu(S%; &?*565*) 1 •
!ola ;ndividual adalah proses pengumpulan sampah dimulai dari sumber
sampah
kemudian
diangkut
ketempat
pembuangan
sementara+ !S sebelum dibuang ke !". •
!ola 0omunal adalah pengumpulan sampah dilakukan oleh penghasil sampah ketempat penampungan sampah komunal yang telah disediakan+ ke truk sampah yang menangani titik pengumpulan kemudian diangkut ke !" tanpa proses pemindahan.
. Pe"&n$ahan Sa"pah
!roses pemindahan sampah adalah memindahkan sampah hasil pengumpulan ke dalam alat pengangkutan untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir. empat yang digunakan untuk pemindahan sampah adalah depo pemindahan sampah yang dilengkapi dengan container pengangkut (S%; &?*565* ). 6. !engangkutan Sampah !engangkutan adalah kegiatan pengangkutan sampah yang telah dikumpulkan di tempat penampungan sementara atau dari tempat sumber sampah ke tempat pembuangan akhir. 8erhasil tidaknya penanganan sampah juga tergantung pada sistem pengangkutan yang diterapkan. !engangkutan sampah yang ideal adalah dengan truk kontainer.
E. PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR
erdapat paling tidak 6 cara yang dikenal secara umum dalam penanggulangan sampah di !" yaitu2 &) /pen #umps, yang mengacu pada cara pembuangan sampah pada area terbuka tanpa dilakukan proses apapun. ) Landills, adalah lokasi pembuangan sampah yang relati lebih mbaik daripada open dumping dengan cara yaitu sampah yang ada di tutup dengan tanah kemudian dipadatkan dan setelah lokasi penuh maka lokasi landill akan ditutup tanah tebal dan kemudian lokasi tersebut dijadikan tempat parkir. 4) Sanitary Landils, yaitu menggunakan material yang kedap air sehingga rembesan air dari sampah tidak akan mencemari lingkungan sekitar, namun biaya sanitary landill relati lebih mahal. 5) ;ncenerator, yaitu dilakukan pembakaran sampah dengan terlebih dahulu dengan memisahkan sampah daur ulang, biasanya proses pembakaran sampah dilakukan alternati terakhir atau lebih diouskan pada penanganan sampah medis. 6) !engomposan, yaitu proses biologis yang kemudian organisme kecil mengubah sampah organik menjadi pupuk. #alam pengelolaan sampah, diketahui beberapa cara pengolahan sebagai berikut1 &) !emanaatan Ulang atau #aur Ulang (=ecycling) #aur ulang adalah proses pengambilan dan pengumbulan barang yang masih memiliki nilai ekonomis dari sampah untuk digunakan kembali. Sampah yang biasanya dikelola dengan cara daur ulang adalah sampah* sampah anorganik.
"da beberapa cara daur ulang, pertama adalah mengambil bahan sampah untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar untuk membangkitkan listik dan sebagainya. !engumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan sejak awal misalnya dengan kotak sampah+kendaraan sampah khusus, atau dapat juga dari sampah yang sudah
tercampur.
Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum , kaleng baja makanan+minuman, 8otol #!A dan !A , botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (!B>, L#!A, !!, dan !S) juga bisa di daur ulang. #aur ulang dari produk seperti komputer atau mobil lebih susah, karena terlebih dulu bagian*bagiannya harus diurai, lalu dikelompokan kembali menurut jenis bahannya. >ara yang digunakan agar membuat sampah yang ada menjadi memiliki nilai ekonomis setelah dikelola, memiliki kelebihan dan kekurangan pengelolaan sampah dengan cara daur ulang adalah sebagai berikut 1 I 0elebihannya adalah &)idak membutuhkan lahan yangbesar2 ) 8ahan yang telah didaur ulang dapat digunakan lagi2 4) $etode ini memberikan kesempatan kerja bagi para pemulung. I 0ekurangannya adalah &) $emerlukan biaya investasi yang besar serta biaya operasional yang juga lumayan tinggi2 ) !asokan sampah harus memiliki jumlah yang besar dan selalu konstan2 4) idak semua jenis sampah dapat di daur ulang2 5) Sampah yang tidak dapat didaur ulang terpaksa tetap menjadi sampah dan harus dikelola dengan cara yang lainnya atau dibuang2 6) idak cocok untuk kebutuhan jangka panjang, karena jumlah sampah yang tidak dapat didaur ulang akan bertambah banyak. ) !engolahan 8iologis $aterial sampah organik, seperti sisa tanaman, sisa makanan atau kertas, dapat diolah dengan menggunakan proses biologis untuk dibuat kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan. asilnya adalah kompos yang
bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang digunakan untuk membangkitkan
listrik.
>ontoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah
ini
biasanya
dilakukan
di
tanah
yg
ditinggalkan,
ditelantarkan, atau lubang bekas pertambangan, atau lubang lubang atau ceruk yang dalam. Sebuah situs penimbunan darat yg di desain dan di kelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan, diantaranya angin berbau busuk sampah yang akan menarik berkumpulnya hama juga terjadinya genangan air sampah. Aek samping
lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang sangat berbahaya karena rawan meledak. (peristiwa demikian pernah terjadi di 8andung akibat kandungan gas methan di !" tiba*tiba meledak dan melongsorkan
gunung
sampah
di
tempat
itu)
0arakter desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah dengan menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya dipadatkan, untuk menambah kepadatan dan kestabilannya lalu ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). 8anyaknya penimbunan sampah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang untuk mengambil gas yang terjadi.
sampah
atau
pengkremasian
sampah
memanaatkan
temperatur tinggi bisa disebut G!erlakuan panasH. 0remasi mengubah sampah menjadi panas, gas, uap dan abu. !engkremasian dilakukan oleh perorangan atau oleh industri untuk skala besar. al ini bisa dilakukan untuk sampah padat , cair maupun gas. !engkremasian dikenal sebagai cara praktis untuk membuang beberapa jenis sampah berbahaya, contohnya sampah medis (sampah biologis). !engkremasian adalah metode yang kontroversial karena dampaknya menghasilkan polusi udara. !engkremasian dilakukan di negara seperti Jepang karena lahan yang begitu terbatas. $etode ini tidak membutuhkan lahan seluas penimbunan darat. Sampah diubah menjadi energi (-aste*to*energyD-tA) atau energi dari sampah (Anergy*rom*-aste D A-) adalah terminologi untuk menjelaskan sampah yang dibakar dalam tungku dan boiler guna menghasilkan panas+uap+listrik. !embakaran pada alat kremasi tidaklah selalu sempurna, bahkan sering ada keluhan adanya polusi mikro dari emisi gas yang keluar cerobongnya. !erhatian lebih diarahkan pada 3at
dioin yang kemungkinan dihasilkan didalam pembakaran dan mencemari lingkungan sekitar pembakaran. #ilain pihak, pengkremasian seperti ini dianggap positi karena menghasilkan listrik , contoh penerapannya di ;ndonesia adalah rencana !LSa omposting) !engertian pengomposan (>omposting) adalah sistem pengolahan sampah organik dengan bantuan mikroorganisme sehingga membentuk pupuk organis (pupuk kompos). $engolah sampah menjadi kompos (pupuk organik) dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai yang sederhana hingga memerlukan mesin (skala industri atau komersial). $embuat kompos dapat dilakukan dengan metode aerob dan anaerob. !ada pengomposan secara aerob, proses dekomposisi bahan baku menjadi kompos akan berlangsung optimal jika ada oksigen. Sementara pada pengomposan anearob dekomposisi bahan baku menjadi kompos tidak memerlukan oksigen. #ampak
dan
$anaat
!engelolaan
sampah
secara
mandiri
!engelolaan sampah secara mandiri yang dilakukan oleh masyarakat perkotaan dapat memberikan beberapa manaat antara lain1 &) $eningkatnya %ilai*nilai Sosial
$eningkatnya nilai*nilai kerekatan sosial ditandai dengan meningkatnya nilai*nilai pemberdayaan masyarakat. !emberdayaan tentunya menjadi sebuah tujuan utama adanya pengelolaan sampah secara mandiri. $asyarakat dilatih bekerjasama untuk menentukan program*program rencana
kegiatan
bagi
pembangunan
di
pemukimannya
tanpa
ketergantungan terhadap pihak*pihak lain. "danya kemandirian tersebut membuat masyarakat lebih memahami apa yang mereka butuhkan dan bersama*sama memikirkan apa yang akan mereka lakukan untuk membangun lingkungan tempat tinggal mereka, agar selalu bersih dan ramah lingkungan. ) $eningkatnya %ilai*nilai Akonomi Sampah*sampah yang didaur ulang oleh masyarakat dapat menjadi berbagai kerajinan bisa dijual dan tentunya akan memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat. -alaupun jumlah keuntungan dari penjualan barang daur ulang tersebut tidak signiikan, setidaknya itu dapat terus momotivasi masyarakat untuk berkreasi dan sekaligus peduli dengan lingkungannya.
BAB 6 PENUTUP
!ada dasarnya limbah adalah sejenis kotoran yang berasal dari hasil pembuangan dan itu mengakibatkan dampak bagi lingkungan di sekitar tetapi sekarang banyak ditemukan cara atau solusi untuk menangani dampak*dampak yang dihasilkan oleh limbah, meskipun demikian pada kenyataannya cara atau solusi tersebut tidak ada hasilnya karena masih banyak pula kita jumpai limbah atau sampah disungai dan didarat yang dapat pula menimbulkan banjir serta kerusakan lingkungan lainnya. Untuk mencegah terjadinya gangguan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia maka perlu dirancang suatu sistem pengelolaan limbah yang baik mulai dari sumber, pengumpulan, transportasi hingga ke empat !embuangan "khir (!"). #alam perancangan sistem pengelolaan limbah suatu daerah diperlukan data mengenai timbulan sampah, komposisi dan karakteristik sampah yang dihasilkan di daerah yang direncanakan.
DAFTAR PUSTAKA
"bdoli, S. ? . RFID App#&a'&n &n M!n&&pa# S#&$ 7a,'e Manae"en' S%,'e". Int# %# &nviron# es#! '('$)**+,*-*! Summer .//0# "l "nsari, $.S. & . I"p)8&n S#&$ 7a,'e Manae"en' &n G!#/ Cpe)a'&n C!n S'a'e,9 De8e#p&n In'e)a'e$ P#an, ' Ah&e8e Re$!'&n &n G)eenh!,e Ga,e, . Modern 1pplied Science 2ol# 3! 4o# .5 February ./6. #olina, ;./. &6. E//e'&8e S#&$ 7a,'e Manae"en'9 A Panaea ' D&,ea,e P)e8en'&n an$ Hea#'h% En8&)n"en' &n Ba%e#,a S'a'e: N&e)&a. Inter# %# 1cad# es# &duc# ev# 2ol# '('$! pp# 3-,+-! 1pril ./6@irdaus, < . and "hmad , " . ?. Manae"en' / U)(an S#&$ 7a,'e P##!'&n &n De8e#p&n C!n')&e,. Int# %# &nviron# es#! *(*$)+0-,7/3! 1utumn ./6/#
adiwiyoto, S. &?'4. Penananan $an Pe"an/aa'an Sa"pah . Eayasan ;dayu. Jakarta. Suyoto, 8. '. R!"ah Tana Pe$!#& L&n*!nan . !rima $edia, Jakarta. yun , !., 8orinara, !. and ong, 0. #. &&. Ge'ehn&a# Cn,&$e)a'&n, /) En$-U,e / O#$ M!n&&pa# S#&$ 7a,'e Lan$/#,. Int# %# &nviron# es#! -('$)-+',-7*! Summer ./66 $onney, ;., 8.$. iimub and .>. 8aga. &4. Cha)a'e)&,'&, an$ "anae"en' / h!,eh#$ ,#&$ 5a,'e &n !)(an a)ea, &n Ghana9 'he a,e / 7A. Civil and &nvironmental esearch# 2ol#'! 4o#0! ./6'#
%yakaana, J.8. . S#&$ 7a,'e Manae"en' &n U)(an Cen'e),9 'he Ca,e / Ka"pa#a C&'% - Uan$a. &ast 1frican 8eographical eview! 60)6 /mran, "., $ahmood, "., "bdul "3i3, . and =obinson, <.$. ?. In8e,'&a'&n H!,eh#$, A''&'!$e T5a)$ Re%#&n / S#&$ 7a,'e &n Ma#a%,&a9 A Ca,e S'!$%. Int# %# &nviron# es#! '(.$).+-,.77! Spring .//0 /yoo, =., Leemans, =. and $ol, ". !. J. &&. F!'!)e P)3e'&n, / U)(an 7a,'e F#5, aan$ 'he&) I"pa', &n A/)&an Me')p#&,e, C&'&e,. Int# %# &nviron# es#! -('$)+/-,+.*! Summer ./66 !erda !rov Sumsel no. , &5. Ten'an Pene##aan Sa"pah . !alembang. !erda 0ota !alembang no. 9, &&. Ten'an Pene##aan $an D&,')&(!,& Pe#a%anan Pe),a"pahan0Ke(e),&han $an Pen%e$&aan0Pen%e$'an Ka*!,. !alembang.
!! no. &7, 6. Ten'an pe)#&n$!nan a&) (a*!. Jakarta.
!! no. 4', 9. Ten'an *e5enanan Pe"e)&n'ah: Pe"e)&n'ah P)8&n,& $an Pe"e)&n'ah *a(0K'a. Jakarta.
!ermen !U no. &, 7. Ten'an Ke(&3a*an ; S')a'e& Na,&na# Pe),a"pahan4 NSPM
S%; **&*&??&*4. Ta'a Ca)a Pene##aan Sa"pah $& Pe)"!*&"an . 8adan Standar %asional. Jakarta.
S%; *&4*&??*@.Ta'a Ca)a Pene##aan Te*n&* Sa"pah Pe)*'aan . 8adan Standar %asional. Jakarta.
S%; **&&*&??&*4. Ta'a a)a Pe"&han L*a,& Te"pa' Pe"(!anan A*h&) Sa"pah. 8adan Standar %asional. Jakarta.
State o awaii #epartment o ealth/ice. . Ha5a&=& D 2>>> P#an /) Ine)a'e$ S#&$ 7a,'e Manae"en'. awaiKi /egon. Swapan, #as and 8.0r. 8hattacharyya. &4. M!n&&pa# S#&$ 7a,'e Cha)a'e)&,'&, an$ Manae"en' &n K#*a'a: In$&a . International %ournal of &merging 9echnology and 1dvanced &ngineering! 2olume '! Issue .! February ./6'# U%A!. ?. 7a,'e Cha)a'e)&?a'&n an$ @!an'&/&a'&n 5&'hP)3e'&n, /) F!'!)e. #!"e 1. #eveloping ;ntegrated Solid -aste $anagement !lan, raining $anual. United %ations Anvironmental !rogramme #ivision o echnology, ;ndustry and Aconomics, ;nternational Anvironmental echnology >entre, /saka+Shiga, Japan. U%A!. ?. A,,e,,"en' / C!))en' 7a,'e Manae"en' S%,'e" an$Gap, 'he)e&n. #!"e 2. #eveloping ;ntegrated Solid -aste $anagement !lan, raining $anual. United %ations Anvironmental !rogramme #ivision o echnology, ;ndustry and Aconomics, ;nternational Anvironmental echnology >entre, /saka+Shiga, Japan. U%A!. ?. Ta)e', an$ I,,!e, / Cne)n /) IS7M. #!"e +. #eveloping ;ntegrated Solid -aste $anagement !lan, raining $anual. United %ations Anvironmental !rogramme #ivision o echnology, ;ndustry and Aconomics, ;nternational Anvironmental echnology >entre, /saka+Shiga, Japan. U%A!. ?. IS7M P#an. #!"e . #eveloping ;ntegrated Solid -aste $anagement !lan, raining $anual. United %ations Anvironmental !rogramme #ivision o echnology, ;ndustry and Aconomics, ;nternational Anvironmental echnology >entre, /saka+Shiga, Japan.
UU no. ', '. Ten'an Pene##aan Sa"pah . Jakarta.
UU no. 4, &??9. Ten'an L&n*!nan H&$!p . Jakarta.
UU no 9, 5. Ten'an SDA. Jakarta.
UU no 4, 5. Ten'an 'n"& $ae)ah . Jakarta.
Eoada, =.$., #. >hirawurah and !.8. "dongo. &5. D"e,'& 5a,'e $&,p,a# p)a'&e an$ pe)ep'&n,/ p)&8a'e ,e') 5a,'e "anae"en' &n !)(anA)a . ;MC