Mekanisme Penegakan Diagnosis Pada Penderita Penyakit TBC
Mekanisme Penegakan Diagnosis Pada Penderita Penyakit TBC- Apabila dicurigai seseorang tertular penyakit TBC, maka beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis adalah: 1. Anamnesa keluarganya. 2.
baik
terhadap
pasien
maupun
Pemeriksaan fsik.
3. Pemeriksaan labo borratorium (d (da arah, daha hak k, cairan otak). 4.
Pem emer erik iksa saan an pa pato tolo logi gi an anat atom omii (P (PA) A)..
.
!ont ntge gen n da dada da (t (tho hora ra" " ph pho oto) o)..
#.
$%i tuberkulin.
&iagnosis Penyakit ' Paru Gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 23 minggu atau lebih Batuk dapat diikuti dengan gejala tambah tam bahan an yai yaitu tu dah dahak ak ber bercam campur pur dar darah, ah, bat batuk uk dar darah, ah, ses sesak ak na!a na !as, s, ba bada dan n le lema mas, s, na na!s !su u ma maka kan n me menu nuru run, n, be bera ratt ba bada dan n
menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan !isik,demam meriang lebih dari satu bulan Gejala-gejala tersebut diatas dapat dijumpai pula pada penyakit paru selain TB, seperti bronkiektasis, bronkitis kronis, asma, kanker paru, dan lain-lain "engingat pre#alensi TB paru di $ndonesia saat ini masih tinggi, maka setiap orang yang datang ke %&' dengan gejala tersebut diatas, dianggap sebagai seorang tersangka (suspek) pasien TB, dan perlu dilakukan pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung pada pasien remaja dan de*asa, serta skoring pada pasien anak &emeriksaan dahak ber!ungsi untuk menegakkan diagnosis, menilai keberhasilan pengobatan dan menentukan potensi penularan &emeriksaan dahak untuk penegakan diagnosis pada semua suspek TB dilakukan dengan mengumpulkan 3 spesimen dahak yang dikumpulkan dalam
•
dua hari kunjungan yang berurutan berupa dahak +e*aktu&agi-+e*aktu (+&+): S(sewaktu) : &ahak dikumpulkan pada saat
•
suspek ' datang berkun%ung pertama kali. Pada saat pulang, suspek membaa sebuah pot dahak untuk mengumpulkan dahak pagi pada hari kedua. P(Pagi) * &ahak dikumpulkan di rumah pada pagi
•
hari kedua, segera setelah bangun tidur. Pot dibaa dan diserahkan sendiri kepada petugas di $P+. S(sewaktu) : &ahak dikumpulkan di $P+ pada hari kedua, saat menyerahkan dahak pagi.
iagnosis TB &aru pada orang remaja dan de*asa ditegakkan dengan ditemukannya kuman TB (BTA) &ada program TB nasional, penemuan BTA melalui pemeriksaan dahak mikroskopis merupakan diagnosis utama &emeriksaan lain seperti !oto toraks, biakan dan uji kepekaan dapat digunakan sebagai penunjang diagnosis sepanjang sesuai dengan indikasinya Tidak dibenarkan mendiagnosis TB hanya berdasarkan pemeriksaan !oto toraks saja oto toraks tidak selalu memberikan gambaran yang khas pada TB paru, sehingga sering terjadi o#erdiagnosis Gambaran kelainan radiologik &aru tidak selalu menunjukkan akti!itas penyakit
•
Indikasi Pemeriksaan Foto Toraks &ada sebagian besar TB paru, diagnosis terutama ditegakkan dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis dan tidak memerlukan !oto toraks .amun pada kondisi tertentu pemeriksaan !oto toraks perlu dilakukan sesuai dengan indikasi sebagai berikut : anya 1 dari 3 spesimen dahak -P- hasilnya 'A positi. Pada kasus ini pemeriksaan oto toraks dada diperlukan untuk mendukung diagnosis ' paru 'A positi.
•
+etiga spesimen dahak hasilnya tetap negati setelah 3 spesimen dahak -P- pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya 'A negati dan tidak ada
perbaikan setelah pemberian antibiotika non /A'(non 0uorouinolon). •
Pasien
tersebut
diduga
mengalami
komplikasi
sesak naas berat yang memerlukan penanganan khusus (seperti* pneumotorak, pleuritis eksudatia, eusi perikarditis atau eusi pleural) dan pasien yang mengalami hemoptisis berat (untuk menyingkirkan bronkiektasis atau aspergiloma). •
Diagnosis TB Ekstra Paru e%ala dan keluhan tergantung organ yang terkena, misalnya kaku kuduk pada eningitis ', nyeri dada pada ' pleura (Pleuritis), pembesaran kelen%ar lime superfsialis pada limadenitis ' dan deormitas tulang belakang (gibbus) pada spondilitis ' dan lain5 lainnya.
•
&iagnosis pasti sering sulit ditegakkan sedangkan diagnosis ker%a dapat ditegakkan berdasarkan ge%ala klinis ' yang kuat (presumti) dengan menyingkirkan kemungkinan penyakit lain. +etepatan diagnosis bergantung pada metode pengambilan bahan pemeriksaan dan ketersediaan alat5alat diagnostik, misalnya u%i mikrobiologi, patologi anatomi, serologi, oto toraks, dan lain5lain.
Ui Tu!erku"in Pada Penderita TBC &ada anak, uji tuberkulin merupakan pemeriksaan yang paling berman!aat untuk menunjukkan sedang/pernah terin!eksi
"ycobacterium
tuberculosis
dan
sering digunakan
dalam
0+creening TBC1 !ekti!itas dalam menemukan in!eksi TBC dengan uji tuberkulin adalah lebih dari 45 &enderita anak umur kurang dari 6 tahun yang menderita TBC akti! uji tuberkulin positi! 6445, umur 672 tahun 25, 2 7 8 tahun 95, 87; tahun 9<5, dan umur ;762 tahun <65 ari persentase tersebut dapat dilihat bah*a semakin besar usia anak maka hasil uji tuberkulin semakin kurang spesi!ik Ada beberapa cara melakukan uji tuberkulin, namun sampai sekarang cara mantou= lebih sering digunakan >okasi penyuntikan uji mantou= umumnya pada ? bagian atas lengan ba*ah kiri bagian depan, disuntikkan intrakutan (ke dalam kulit) Peni"aian ui tu!erku"in di"akukan #$%&' am sete"a enyuntikan dan diukur diameter dari em!engkakan (indurasi) yang teradi : 1. Pembengkakan (6ndurasi) * 784mm, u%i mantou" negati. Arti klinis * tidak ada ineksi ycobacterium
tuberculosis. 2. Pembengkakan (6ndurasi) * 89mm, u%i mantou" meragukan. al ini bisa karena kesalahan teknik, reaksi silang dengan ycobacterium atypikal atau pasca aksinasi :. 3. Pembengkakan (6ndurasi) * ;< 17mm, u%i mantou" positi. Arti klinis * sedang atau pernah terineksi ycobacterium tuberculosis.
*+,SIFI*,SI TUBE*U+.SIS
&enentuan klasi!ikasi penyakit dan tipe pasien tuberculosis memerlukan suatu 0de!inisi kasus1 yang meliputi empat hal , yaitu: 1. =okasi atau organ tubuh yang sakit* paru atau ekstra paru>
2. akteriologi (hasil pemeriksaan dahak mikroskopis)* 'A positi atau 'A negati> 3.
secara
'ingkat keparahan penyakit* ringan atau berat.
4. !iayat pengobatan ' sebelumnya* baru atau sudah pernah diobati "an!aat dan tujuan menentukan klasi!ikasi dan tipe adalah: 1. enentukan paduan pengobatan yang sesuai.
2.
!egistrasi kasus secara benar.
3.
enentukan prioritas pengobatan ' 'A positi.
4.
Analisis kohort hasil pengobatan.
Beberapa istilah dalam de!inisi kasus: 1. +asus ' * Pasien ' yang telah dibuktikan secara
mikroskopis atau didiagnosis oleh dokter. 2. +asus ' pasti (defniti) * pasien dengan biakan positi untuk ycobacterium tuberculosis atau tidak ada asilitas biakan, sekurang5kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak -P- hasilnya 'A positi. 3. +esesuaian paduan dan dosis pengobatan dengan kategori diagnostik sangat diperlukan untuk*
4. enghindari (undertreatment) resistensi
terapi yang tidak adekuat sehingga mencegah timbulnya
. enghindari pengobatan yang tidak perlu (oertreatment) sehingga meningkatkan pemakaian sumber5daya lebih biaya eekti (cost5e?ectie). #.
•
engurangi eek samping.
,/ *"asi0kasi !erdasarkan .1,2 tu!u yang terkena: 'uberkulosis paru, Adalah tuberkulosis yang menyerang %aringan (parenkim) paru. tidak termasuk pleura (selaput paru) dan kelen%ar pada hilus.
•
'uberkulosis ekstra paru, Adalah tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya pleura, selaput otak, selaput %antung (pericardium), kelen%ar lime, tulang, persendian, kulit, usus, gin%al, saluran kencing, alat kelamin, dan lain5lain.
•
B/ *"asi0kasi !erdasarkan asi" emeriksaan D,3,* mikroskois4 yaitu ada TB Paru: 'uberkulosis paru 'A positi. 1. -ekurang5kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak -Phasilnya 'A positi. 2. 1 spesimen dahak -P- hasilnya 'A positi dan oto toraks dada menun%ukkan gambaran tuberkulosis. 3. 1 spesimen dahak -P- hasilnya 'A positi dan biakan kuman ' positi.
4. 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positi setelah 3 spesimen dahak -P- pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya 'A negati dan tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non /A'. •
'uberkulosis paru 'A negati 1. +asus yang tidak memenuhi defnisi pada ' paru 'A positi. +riteria diagnostik ' paru 'A negati harus meliputi*
•
inimal 3 spesimen dahak -P- hasilnya 'A negati.
•
@oto
toraks
abnormal
menun%ukkan
gambaran
tuberkulosis. •
'idak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non /A'.
•
&itentukan (dipertimbangkan) oleh dokter untuk diberi pengobatan.
•
C/ *"asi0kasi !erdasarkan tingkat keP,,3an enyakit/ ' paru 'A negati oto toraks positi dibagi berdasarkan tingkat keparahan penyakitnya, yaitu bentuk berat dan ringan. entuk berat bila gambaran oto toraks memperlihatkan gambaran kerusakan paru yang luas (misalnya proses ar adancedB), dan atau keadaan umum pasien buruk.
•
' ekstra5paru dibagi berdasarkan pada tingkat keparahan penyakitnya, yaitu*
1. ' ekstra paru ringan, misalnya* ' kelen%ar lime, pleuritis eksudatia unilateral, tulang (kecuali tulang belakang), sendi, dan kelen%ar adrenal. 2. ' ekstra5paru berat, misalnya* meningitis, milier, perikarditis peritonitis, pleuritis eksudatia bilateral, ' tulang belakang, ' usus, ' saluran kemih dan alat kelamin.
•
Catatan: ila
seorang
pasien
'
ekstra
paru
%uga
mempunyai ' paru, maka untuk kepentingan pencatatan, pasien tersebut harus dicatat sebagai pasien ' paru. •
ila seorang pasien dengan ' ekstra paru pada beberapa organ, maka dicatat sebagai ' ekstra paru pada organ yang penyakitnya paling berat.
D/ *"asi0kasi !erdasarkan I5,6,T engo!atan se!e"umnya 'lasi!ikasi berdasarkan ri*ayat pengobatan sebelumnya dibagi menjadi beberapa tipe pasien, yaitu: 1. +asus aru Adalah pasien yang C=$ PC!DA diobati dengan /A' atau sudah pernah menelan /A'
kurang dari satu bulan (4 minggu). 2. +asus +ambuh (!elaps), Adalah pasien ' yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan
lengkap, didiagnosis (apusan atau kultur).
kembali
dengan
'A
positi
3. +asus Putus erobat (&eaultE&rop /utE&/) Adalah pasien ' yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih dengan 'A positi. 4. +asus agal (@ailure) Adalah pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positi atau kembali men%adi positi pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan. . +asus Pindahan ('ranser 6n), Adalah pasien yang dipindahkan dari $P+ yang memiliki register ' lain untuk melan%utkan pengobatannya. #. +asus lain, Adalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas. &alam kelompok ini termasuk +asus +ronik, yaitu pasien dengan hasil pemeriksaan masih 'A positi setelah selesai pengobatan ulangan. Catatan: TB paru BTA negati! dan TB ekstra paru, dapat juga mengalami kambuh, gagal, de!ault maupun menjadi kasus kronik "eskipun sangat jarang, harus dibuktikan secara patologik, bakteriologik (biakan), radiologik, dan pertimbangan medis spesialistik
ATA@ &%+TA'A 1. Pedoman Dasional Penanggulangan 'uberkulosis.
Cdisi 2, cetakan pertama. &epartemen !epublik 6ndonesia. 277F.
+esehatan
2. &iagnosis dan 'atalaksana 'uberkulosis pada Anak. +elompok +er%a ' Anak &epkes 8 6&A6. 277G. 3. 6nternational -tandards or 'uberculosis :are * &iagnosis, 'reatment, Public ealth. 'uberculosis :oalition or 'echnical Assistance (':'A). 277#.