BAB I
LANDASAN TEORI
1. Dasar Menggambar Teknik [1]
Selama lebih dari dua puluh ribu tahun, gambar merupakan sarana yang
terpenting untuk melukiskan daya cipta lewat penggunaan garis. Tetapi
permulaannya berumur lebih tua lagi, sebab dalam zaman purbakala penjelasan
ide dilakukan dengan membuat tanda dalam debu pada lantai gua. Gambar telah
sangat berakar dalam naluri dan dalam beberapa hal telah menjadi bahasa
universal, malahan juga sekarang ini, dimana beberapa dari gambar
dipersiapkan lewat komputer dan plotter. Catatan paling dini yang
diciptakan manusia ialah grafik, yang melukiskan orang, rusa, banteng, dan
binatang lainnya pada dinding gua. Gambar ini memuaskan suatu kebutuhan
dasar bagi pengungkapan, jauh sebelum berkembangnya tulisan. Tetapi, gambar
lambat laun membebaskan dirinya dari penggunaannya yang dini itu ketika
tulisan dikembangkan dan kemudian gambar menjadi dipakai terutama oleh para
ahli seni dan ahli perancang teknik sebagai sarana untuk mengemukakan
gagasan tentang konstruksi pekerjaan jadi, seperti misalnya piramida,
bangunan, dan mekanisme sederhana yang berguna bagi manusia.
[2]Menggambar teknik dimaksudkan untuk setiap menggambar atau
melukiskan benda yang disertai dengan ukuran-ukuran perubahan bentuk gambar
tersebur menurut aturan-aturan dan normalisasi teknik. Gambar benda yang
dilukiskan menurut gambar teknik biasanya ditujukan untuk membuat
(memproduksi) benda tersebut di dalam operasi yang bersifat teknis dan
ekonomis. [3]Istilah gambar teknik mencakup bidang yang sangat luas yang
menggunakan gambar untuk menjawab berbagai persoalan dan memperlihatkan
suatu jawaban. Gambar teknik terbagi atas tiga bagian utama yaitu:
1. Gambar kerja (working drawings)
Gambar kerja adalah suatu bentangan menyeluruh (plan) dimana gambar
menerangkan sesuatu sebelum dibangun atau dibuat, misalnya suatu
bangunan atau benda digambarkan dengan pandangan dari berbagai arah
sehingga terlihat secara detail, mungkin diperlukan potongan-potongan
dan dilengkapi dengan ukuran-ukuran.
2. Deskripsi geometris
Deskripsi geometris adalah suatu metode penggambaran tiga dimensi yang
digunakan untuk menjawab persoalan dan menentukan informasi geometris,
misalnya jaringan instalasi pipa perlu dibuat pandangan dari arah yang
tertentu sehingga jelas terlihat semua lekuk dan bengkokan.
3. Bidang khusus, memperlihatkan beberapa gambar teknik, seperti:
a. Nomogram dan matematik. Contoh: mistar hitung.
b. Grafik, yang menggambarkan hubungan besaran-besaran dua dimensi
(sumbu X dan Y).
c. Analisa vektor, seperti uraian gaya pada ilmu fisika mekanika.
d. Data empiris, mengemukakan tentang data yang dikumpulkan dalam suatu
eksperimen, lalu diidentifikasi bagaimana hubungannya secara
sistematis.
[4]Kegiatan menggambar teknik ini dilaksanakan dalam suatu tempat yang
disebut studio gambar (engineering drafting department). Di tempat inilah
sebelum suatu produk dibuat, lebih dahulu direncanakan dan dirancang dengan
matang. Ahli teknik yang bertugas membuat gambar rancangan disebut
perancang (designer). Oleh perancang sendiri atau dibantu juru gambar
(drafter), gambar rancangan kemudian dibuat menjadi gambar kerja (working
drawing), yaitu gambar yang mempunyai sifat mudah dibaca oleh pengguna
gambar.
1.1.1. Gambar Sebagai Bahasa Teknik [5]
Gambar teknik merupakan alat untuk menyatakan maksud seorang sarjana
teknik. Oleh karena itu gambar sering juga disebut sebagai bahasa teknik
atau bahasa untuk sarjana teknik. Penerusan informasi adalah fungsi yang
paling penting untuk bahasa maupun gambar. Gambar adalah bahasa teknik,
oleh karena itu diharapkan bahwa gambar harus meneruskan keterangan-
keterangan secara tepat dan objektif.
[6]Keterangan-keterangan dalam gambar, yang tidak dapat dinyatakan
dalam bahasa, harus diberikan secukupnya sebagai lambang-lambang. Oleh
karena itu, berapa banyak dan berapa tinggi mutu keterangan yang dapat
diberikan dalam gambar, tergantung dari bakat perancang gambar (design
drafter). Sebagai juru gambar sangat penting untuk memberikan gambar yang
tepat untuk mempertimbangkan pembacanya. Untuk pembaca penting juga
beberapa keterangan yang dapat dibacanya dengan teliti dari gambar.
[7]Dalam hal bahasa dikenal adanya aturan-aturan berbahasa yang
disebut tata bahasa, maka dalam gambar teknik pun ada aturan-aturan
menggambar yang disebut standar gambar. Dengan demikian standar gambar
dapat juga disebut sebagai tata bahasa teknik, yang akan mengatur cara
penyampaian keterangan-keterangan melalui gambar agar gambar dapat
dijadikan sebagai alat komunikasi seperti halnya bahasa lisan atau tulisan.
1.1.2. Fungsi Gambar[8]
Gambar dapat digunakan sebagai bahasa teknik dan pola informasi.
Berhasilnya suatu proses untuk menghasilkan suatu produk dalam pabrik
tergantung kepada baiknya unit-unit operasi yang digunakan. Dari suatu
rancangan atau biasa disebut design dari suatu alat (unit operasi),
seseorang dapat menentukan cara-cara pembuatan alat tersebut. Tidak saja
pembuatan suatu alat dalam teknik, tetapi juga gambar-gambar merupakan
bahasa yang meyakinkan pada bidang lainnya seperti pada bidang militer,
pertanian, kedokteran, geologi dan lain-lain.
Perencana-perencana (konstruktor) melalui gambar-gambar dapat
meneruskan pikirannya kepada para pelaksana yang ditugaskan untuk
menyalasaikan benda kerja itu. Untuk dapat saling mengerti tanpa ada
hubungan pribadi antara perancang dan pelaksana, maka keduanya harus
mengerti akan apa yang disebut bahasa gambar. Tugas gambar digolongkan
dalam tiga golongan berikut:
1. Penyampaian informasi
Gambar mempunyai tugas meneruskan maksud dari perancang dengan tepat
kepada orang-orang yang bersangkutan, kepada perencanaan proses,
pembuatan, pemeriksaan, perakitan, dan sebagainya. Orang-orang yang
bersangkutan bukan saja orang-orang dalam pabrik sendiri, tetapi juga
orang-orang dalam pabrik sub kontrak ataupun orang-orang asing dalam
bahasa lain. Penafsiran gambar diperlukan untuk penentuan secara
objektif. Untuk itu standar-standar, sebagai tata bahasa teknik,
diperlukan untuk menyediakan ketentuan-ketentuan yang cukup.
2. Pengawetan, penyimpanan dan penggunaan keterangan
Gambar merupakan data teknis yang sangat ampuh, dimana teknologi dari
suatu perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan. Oleh karena itu gambar bukan
saja diawetkan untuk mensuplai bagian-bagian produk untuk perbaikan
(reparasi) atau untuk diperbaiki, tetapi gambar-gambar diperlukan untuk
disimpan dan dipergunakan sebagai bahan informasi untuk rencana-rencana
baru di kemudian hari.
3. Cara-cara pemikiran untuk penyiapan informasi
Dalam perencanaan konsep abstrak yang melintas dalam pikiran
diwujudkan dalam bentuk gambar melalui sebuah proses. Masalahnya pertama-
tama dianalisa dan disintesa dengan gambar. Kemudian gambarnya diteliti
dan dievaluasi. Proses ini diulang-ulang sehingga dapat dihasilkan gambar
yang sempurna.
Menurut perkembangan teknik dan perkembangan sosial, Fungsi dan
penggunaan cara-cara menggambar telah mengalami perubahan dengan menyolok.
Pada permulaan industri, perencana dan pembuat merupakan orang yang sama.
Dalam hal demikian gambar hanya berarti sebagai alat berpikir dan gambar
hanya merupakan gambar konsep. Oleh karena itu aturan-aturan tidak
diperlukan.
Bilamana perencana dan pembuat tidak lagi merupakan satu orang yang
sama, tetapi mempunyai hubungan satu sama lain, maka pada fungsi gambar
ditambah dengan penyampai informasi dan kesepakatan bersama, memegang
peranan cukup dalam peraturan-peraturan gambar. Sebuah gambar susunan atau
gambar sistem terdiri dari suatu grup yang dipakai, dimana tidak diperlukan
indikasi atau catatan yang tepat, karena produk tersebut dibuat terutama
oleh keahlian dari pembuat.
1.1.3. Standarisasi Gambar[9]
1.1.3.1. Pengertian Standarisasi Gambar
Peraturan-peraturan gambar dibuat atas dasar persetujuan bersama
antara orang-orang bersangkutan. Peraturan-peraturan itu selanjutnya
dijadikan standar dalam lingkup dimana orang bersangkutan berada. Standar
yang digunakan dalam lingkup perusahaan disebut standar perusahaan, untuk
lingkup negara disebut standar nasional. Lebih luas lagi untuk kepentingan
kerjasama industri secara internasional digunakan standar internasional.
Standarisasi gambar berarti penyesuaian atau pembakuan cara membuat
dan membaca gambar dengan berpedoman pada standar gambar yang telah
ditetapkan. Apabila dalam satu lingkungan kerja teknik, antara yang membuat
gambar dan yang membacanya menggunakan standar gambar teknik yang sama,
berarti lingkungan itu sudah melakukan standarisasi gambar teknik.
1.1.3.2. Fungsi Standarisasi Gambar
Standarisasi gambar teknik dapat berfungsi sebagai berikut:
1. Memberikan kepastian sesuai atau tidak sesuai kepada pembuat dan pembaca
gambar dalam menggunakan aturan-aturan gambar menurut standar.
2. Menyeragamkan penafsiran terhadap cara-cara penunjukan dan penggunaan
simbol-simbol yang dinyatakan dalam gambar sesuai penafsiran menurut
standar.
3. Memudahkan komunikasi teknis antara perancang/pembuat gambar dengan
pengguna gambar.
4. Memudahkan kerjasama antara perusahaan-perusahaan dalam memproduksi
benda-benda teknik dalam jumlah banyak (produksi massal) yang harus
diselesaikan dalam waktu yang serempak.
5. Memperlancar produksi dan pemasaran suku cadang alat-alat industri.
1.1.3.3. Macam-macam Standarisasi
Sejak mulai pesatnya perkembangan industri, beberapa negara industri
maju telah membuat banyak standarisasi industri dalam negaranya. Beberapa
macam standarisasi yang telah banyak dikenal antara lain:
1. JIS (Japanese Industrial Standard) standar industri di negara Jepang.
2. NNI (Nederland Normalisatie Instituut) standarisasi industri di negara
Belanda.
3. DIN (Deutsche Industrie Normen), standarisasi industri di negara Jerman.
4. ANSI (American National Standard Institute), standarisasi industri di
negara Amerika.
Negara kita pun punya standar nasional. Dahulu namanya Standar
Industri Indonesia (SII). Tetapi sejak terbit peraturan pemerintah nomor 15
tahun 1991 tentang Standar Nasional Indonesia, nama SII diganti dengan SNI
(Standar Nasional Indonesia). SNI dikelola oleh Dewan Standarisasi Nasional
(DSN) yang sekarang berkedudukan di Jakarta (Sasana Widya Sarwono Lt.5,
Jl.Gatot Subroto 10 Jakarta).
1.1.3.4. Standar Internasional ISO
Dengan makin meluasnya dunia usaha, di mana pembagian kerja secara
internasional meningkat pesat, juga perlunya saling menimba teknologi
asing, telah mengharuskan perusahaan-perusahaan industri untuk menggunakan
standar yang bersifat international. Untuk keperluan ini telah dibentuk
suatu badan standar industri yang diberi nama International Organization
for Standardization (ISO). Badan non pemerintah ini didirikan pada tanggal
14 Oktober 1946, sebagai pengganti badan serupa yaitu International
Federation for National Standardizing Association (ISA) yang dibubarkan
pada tahun 1942.
Tujuan dari ISO adalah untuk menyatukan pengertian teknik
antarbangsa dengan jalan membuat gambar. Dalam badan ini terhimpun ahli-
ahli teknik mewakili berbagai negara, yang bertugas membahas persoalan-
persoalan teknik yang timbul akibat perbedaan pengertian antarmereka, guna
mencapai suatu pengertian yang disetujui bersama. Selain itu dalam hal
pembuatan produk dibahas juga usaha-usaha untuk memperbaiki kualitas,
meningkatkan produksi, menurunkan harga, serta memperluas perdagangan dan
organisasi pemasaran.
Bidang kerja ISO yang menangani standar gambar teknik disebut ISO/TC
10 (gambar teknik), yang bertugas menstandarkan gambar-gambar teknik agar
dapat diterima oleh dunia internasional sebagai bahasa teknik
internasional.
Indonesia juga merupakan anggota ISO, yang diwakili Dewan
Standarisasi Nasional (DSN). Oleh karena itu, standar gambar teknik di
Indonesia beberapa tahun terakhir ini telah beralih dari standar NNI
(Belanda) ke standar ISO.
1.1.4. Tugas Perancang, Juru Gambar, dan Pengguna Gambar
Kerja seorang perancang dalam pembuatan elemen-elemen mesin diawali
dengan pembuatan sketsa, yaitu gambar kasar dari apa yang ada dalam
pikirannya. Gambar kasar tersebut kemudian dianalisa dengan
mempertimbangkan pengaruh sistem gerak yang akan diderita oleh elemen.
Kekuatan elemen dalam menerima bermacam-macam tegangan diperhitungkan
secara cermat untuk menentukan dari bahan apa elemen tersebut harus dibuat
dan bagaimana metode pembuatannya. Desainer juga harus memberikan rincian
banyaknya elemen yang harus dibuat dan cara perakitannya. Data dari hasil
analisa (termasuk sintesa dan evaluasi), digunakan untuk memperbaiki sketsa
menjadi gambar rancangan, yang memuat keterangan-keterangan meliputi
konstruksi, ukuran, bahan, jumlah elemen, biaya dan lain-lain. Sebagai
produk akhir dari kerja rancangan adalah gambar kerja.
Dalam pembuatan gambar kerja, perancang biasanya dibantu oleh juru
gambar (drafter). Seorang juru gambar bertugas menyajikan keterangan-
keterangan pada gambar secara ringkas tetapi mencakup seluruh gagasan
perancang. Dengan kata lain, gambar kerja itu harus tepat sesuai hasil
rancangan dan tepat sesuai keperluan penggunanya.
Harus diperhatikan oleh juru gambar, gambar kerja yang akan dibuat
apakah gambar sistem satu-satu (individu) atau gambar sistem kelompok
(grup atau gabungan) atau paduan kedua sistem itu. Untuk menentukan pilihan
ini, juru gambar dapat berkonsultasi dengan perencana proses.
Dalam sebuah pabrik, operator merupakan ujung tombak pengguna gambar.
Operator bertugas mewujudkan gambar menjadi benda nyata. Hal ini bisa
tercapai apabila operator mempunyai kemampuan menafsirkan penunjukan
dimensi-dimensi benda dan lambang-lambang yang digunakan pada gambar kerja.
Dengan demikian seorang operator pun selain dituntut memiliki kemampuan
mengoperasikan mesin, ia juga harus bisa membaca gambar atau mengetahui
aturan-aturan gambar menurut standarisasi gambar.
1.1.5. Alat-alat Gambar
Untuk memperoleh hasil gambar yang baik, diperlukan alat-alat gambar
yang memadai. Di samping itu alat-alat gambar tersebut, harus dipergunakan
secara tepat sesuai dengan fungsinya masing-masing. Beberapa alat-alat
gambar yaitu :
1. Meja (papan) gambar.
Meja gambar digunakan sebagai alas untuk kertas gambar, karena itu
papannya harus merupakan permukaan yang rata dan sisi-sisinya dibuat
saling tegak lurus satu sama lain. Biasanya papan untuk meja gambar
dibuat dari bilah-bilah kayu yang disambung secara rapat atau dapat juga
dibuat dari kayu lapis tebal (multipleks) atau harboard. Ukurannya
disesuaikan dengan ukuran standar kertas gambar. Umumnya papan gambar
dibuat dengan ukuran: panjang 100 cm, lebar 90 cm, dan tebal 3 cm.
Sumber:http://www.google.com/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=
1366&bih=622&q=meja+gambar&oq
Gambar 1.1. Meja Gambar
Sebaliknya posisi meja gambar tidak dibuat tetap seperti meja tulis
biasa, akan tetapi dapat diatur dari posisi mendatar hingga tegak. Hal
ini dimaksudkan untuk memberikan kemungkinan variasi posisi tubuh pada
saat menggambar, agar tidak cepat lelah.
2. Kertas gambar dan ukurannya
Kertas gambar yang digunakan dalam menggambar teknik terdapat bermacam-
macam, sesuai dengan maksud penggunaannya. Ada yang digunakan untuk
mengatur tata-letak (layout) dan ada kertas khusus untuk membuat gambar
asli.
a. Kertas gambar untuk tata letak
Untuk menggambar tata letak atau gambar sketsa dengan pensil dapat
digunakan kertas gambar putih biasa, kertas sketsa, kertas milimeter
atau kertas lainnya yang tidak mudah kusut dan tidak mudah rusak bila
dihapus.
b. Kertas gambar untuk gambar asli
Gambar asli umumnya dibuat dengan tinta di atas kertas kalkir. Karena
kertas ini tembus pandang (transparan), maka gambar yang dibuat pada
kertas kalkir ini lebih mudah untuk diperbanyak (direproduksi)
misalnya dengan cara cetak biru (blue print) atau cetak kontak
(contact print). Di samping itu gambar pada kertas kalkir ini juga
dapat disimpan dalam jangka waktu yang relatif lama karena sifat
kertas kalkir yang tahan lembab dan tidak mudah rapuh.
c. Ukuran kertas gambar
Ukuran kertas untuk menggambar teknik sudah ditentukan menurut
standar. Tabel 1.1 menunjukkan empat seri ukuran kertas gambar. Dari
keempat seri tersebut yang paling sering digunakan adalah seri A0
(tabel 1.2). Ukuran pokok A0 ini adalah 1 m2 dengan perbandingan
panjang terhadap lebarnya adalah : 2:1. Ukuran berikutnya A1,
diperoleh dengan membagi dua ukuran A0 pada arah panjangnya. Ukuran A2
diperoleh dengan membagi dua ukuran panjang A1.
Tabel 1.1 Ukuran Kertas Serial
" A, mm B, mm " " "
"C, mm Pinggir " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
"4A0: 1682 x 2378 B0: 1000 x 1414 C0: 917 x " " "
"1297 10 " " "
"2A0: 1189 x 1682 B1: 797 x 1000 C1: 648 x " " "
"917 10 " " "
"A0: 842 x 1189 B2: 500 x 707 C2: 458 x " " "
"648 10 " " "
"A1: 594 x 841 B3: 353 x 500 C3: 324 x " " "
"458 10 " " "
"A2: 420 x 594 B4: 259 x 353 C4: 229 x " " "
"324 10 " " "
"A3: 297 x 420 B5: 176 x 259 C5: 162 x" " "
"229 5 " " "
"A4: 210 x 297 B6: 125 x 176 C6: 114 x " " "
"162 5 " " "
"A5: 148 x 21 B7: 88 x 125 C7: " " "
"81 x 114 5 " " "
"A6: 105 x 148 B8: 62 x 88 C8: " " "
"57 x 81 5 " " "
"A7: 74 x 105 B9: 44 x 62 " " "
"A8: 52 x 74 B10: 31 x 44 " " "
"A9: 37 x 52 " " "
"A10: 26 x 37 " " "
Sumber: Hasan Basri Siregar, Menggambar Teknik ( Yogyakarta: Graha Ilmu),
hlm: 14-15
3. Pensil Gambar
Ada dua jenis pensil yang digunakan dalam menggambar teknik, yaitu pensil
biasa dan pensil mekanik. Akhir-akhir ini pensil mekanik lebih banyak
pemakaiannya dibanding dengan pensil biasa, karena pensil mekanik lebih
praktis penggunaannya. Mata pensilnya berukuran tertentu sesuai ukuran
tebal garis yang diinginkan (tipis atau tebal) dan bila habis dapat diisi
kembali. Dengan demikian pada waktu menggambar tidak perlu membuang waktu
untuk mengasah atau meruncingkan pensil.
Sumber:http://www.google.com/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=
1366&bih=622&q=pensil+gambAR&oq
Gambar 1.2. Pensil Gambar
4. Penggaris
Ada dua macam penggaris yaitu penggaris T dan penggaris segitiga.
Penggaris T terdiri atas dua bagian yaitu bagian daun yang panjang dan
bagian kepala yang pendek. Sudut antara bagian daun dan kepala adalah
90o. Penggaris segitiga umumnya merupakan satu pasangan yang terdiri atas
dua buah segitiga siku-siku yang satu bersudut 90o, 60o, 30o dan yang
lain bersudut 90o, 45o, 45o.
5. Jangka
Jangka digunakan untuk menggambar bentuk lingkatan atau busur lingkaran.
Sumber:http://www.google.com/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=
1366&bih=622&q
Gambar 1.3. Jangka
6. Busur
Digunakan untuk mengukur atau membagi sudut-sudut yang tidak dapat
dilakukan dengan alat lain. Busur derajat yang umumnya dipakai mempunyai
ketelitian pengukuran 1o, tetapi ada busur derajat khusus yang lebih
teliti.
Sumber:http://www.google.com/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=
1366&bih=622&q
Gambar 1.4. Busur Derajat
7. Mal Lengkung
Mal lengkung digunakan untuk membuat garis-garis lengkung yang tidak
dapat dibuat dengan jangka.
Sumber:http://www.google.com/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=
1366&bih=622&q
Gambar 1.5. Mal Lengkungan
1.1.6. Garis dan Huruf dalam Gambar
Dalam menggambar teknik digunakan bermacam-macam garis yang berbeda
sesuai dengan fungsinya. Adapun garis-garis tersebut ialah:
1. Garis penuh (Garis lukisan)
2. Garis putus-putus
3. Garis putus titik, dan
4. Garis bebas
Garis lukisan (garis tebal) dipakai untuk gambaran dari apa yang dapat
dilihat dan garis tepi. Garis putus-putus dipakai untuk penggambaran yang
tidak dapat dilihat karena letaknya dibelakang potongan atau pandangan.
Garis putus titik dipakai untuk garis sumbu, petunjuk tempat penampang,
pada permulaan atau akhir garis-garis ini dibubuhi huruf. Pembatas gambaran-
gambaran apabila bagian-bagian dari benda dihilangkan. Garis tipis
digunakan untuk garis-garis ukuran dan garis-garis penolong, gambaran dari
bagian-bagian yang ukurannya ditentukan pada gambar lain, goresan-goresan
(arsiran). Garis putus singkat digunakan untuk petunjuk dari bangunan
(sebagian) yang tidak akan berlaku lagi.
2. Konstruksi Geometris [10]
Konstruksi geometris dimaksudkan cara melukiskan (menggambarkan) suatu
bentuk tertentu yang kita inginkan. Konstruksi geometris ini sangat
dibutuhkan bagi seorang perencana (juru gambar). [11]Misalnya gambar mesin
harus digambar dengan teliti dan cermat. Untuk itu diperlukan keterampilan
dengan menggunakan penggaris T, jangka, segitiga dan sebagainya. Titik,
garis, busur dan lingkaran merupakan unsur dasar dalam konstruksi
geometris. Berikut akan dibahas mengenai unsur-unsur dasar tersebut.
1. Unsur Dasar Konstruksi Geometris [12]
Berikut ini merupakan beberapa unsur dasar gometris:
1. Titik dan Garis
Titik menggambarkan suatu tempat dalam ruang atau pada suatu gambar, dan
tidak memiliki lebar, tinggi, atau pedalaman. Titik disajikan oleh
perpotongan dua garis, garis gores pendek, atau tanda silang kecil. Garis
didefenisikan oleh Euclid sebagai yang memiliki panjang tanpa lebar.
Garis lurus merupakan jarak terpendek antara 2 titik dan umumnya diacu
sebagai garis.
2. Sudut
Sudut dibentuk oleh 2 garis yang berpotongan. Terdapat 360 derajat dalam
1 lingkaran penuh. Derajat dibagi atas 60 menit (60'). Dan menit dibagi
atas 60 detik (60"). Dua sudut berkomplementer jika jumlahnya menjadi 90
derajat dan bersuplementer jika jumlahnya menjadi 18 derajat. Kebanyakan
sudut yang digunakan pada gambar teknik dapat digambar secara mudah
dengan penggaris T atau penggaris datar dan segitiga. Untuk menggambar
sudut sembarang, gunakan busur derajat.
3. Segitiga
Segitiga merupakan gambar bidang yang dibatasi oleh 3 garis lurus dan
jumlah sudut dalamnya selalu 180 derajat. Segitiga siku-siku memiliki 1
sudut 90 derajat dan kuadrat hipotenusa sama dengan penjumlahan kuadrat
sisi-sisinya.
Sumber:http://www.google.com/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=
1366&bih=622&q=segitiga+sama+sisi&oq
Gambar 1.6. Segitiga Sama Sisi
Sumber:http://www.google.com/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=
1366&bih=622&q=segitiga+sama+kaki&oq
Gambar 1.7. Segitiga Sama Kaki
Sumber:http://www.google.com/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=
1366&bih=622&q=segitiga+sembarang&oq
Gambar 1.8. Segitiga Sembarang
4. Segiempat
Segiempat merupakan gambar bidang yang dibatasi oleh empat garis lurus.
Jika keempat sisinya sejajar, segiempat itu juga merupakan pararelogram
(jajaran genjang).
Sumber:http://www.google.com/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=
1366&bih=622&q=segiempat&oq
Gambar 1.9. Segiempat
5. Lingkaran dan Busur
Lingkaran merupakan suatu kurva tertutup, semua titik pada kurva
tersebut berjarak sama dari suatu titik yang disebut pusat. Keliling
mengacu pada lingkaran atau jarak pada lingkaran tersebut. Jarak ini
sama dengan diameter dikalikan dengan π.
6. Ruang
Prisma memiliki 2 alas, yang berupa segibanyak sejajar yang sama, dan
tiga atau lebih permukaan lateral, yang berupa pararelogam. Prisma
segitiga memiliki alas segiriga; prisma persegi panjang memliki alas
persegi panjang. Prisma tegak memiliki muka dan tepi samping yang tegak
lurus terhadap alasnya. Prisma miring memiliki muka dan tepi samping
yang miring terhadap terhadap alasnya. Kerucut dihasilkan oleh garis
lurus yang bergerak dan bersentuhan dengan garis lengkung dan melewati
titik tetap, puncak kerucut tersebut. Bola dihasilkan dengan memutar
lingkaran terhadap diameternya. Diameter ini menjadi sumbu bola
tersebut, ujung-ujungnya merupakan kutub bola tersebut. Torus yang
dibentuk seperti donat dihasilkan dengan membentuk lingkaran (kurva
lain) terhadap suatu sumbu yang eksentrik dengan kurva tersebut.
2. Beberapa Konstruksi Dengan Garis [13]
Beberapa konstruksi dengan garis, yaitu:
1. Membagi sebuah garis dalam bagian yang sama
a. Ditarik sebuah garis AC yang membuat sudut sembarang dengan garis AB.
Diberi garis AC 8 buah ciri a sampai dengan h, yang mempunyai panjang
yang sama antara masing-masing ciri.
b. Titik B dan titik h dihubungkan. Ditarik garis-garis melalui titik-
titik tersebut sejajar dengan garis B-h. Titik potong antara garis-
garis sejajar ini dengan garis AB merupakan bagian yang diminta.
Sumber:http://www.google.com/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=
1366&bih=622&q=membagi+sebuah+garis+dalam+bagian+yang+sama&oq
Gambar 1.10. Membagi Sebuah Garis Dalam Bagian Yang Sama
2. Membagi dua sudut
a. Dengan jari-jari yang cukup besar gambarlah sebuah busur lingkaran
dengan titik A sebagai titik pusat dan memotong kaki-kaki sudut AB dan
AC pada titik-titik D dan E.
b. Dengan jari-jari r yang sama dibuat 2 buah busur lingkaran dengan
titik D dan E sebagai titik pusat. Dua buah busur lingkaran ini akan
berpotongan pada titik F.
c. Garis penghubung AF adalah garis pembagi yang dicari.
Sumber:http://www.google.com/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=
1366&bih=622&q=Membagi+Sudut+Menjadi+Dua+Bagian+Yang+Sama&oq
Gambar 1.11. Membagi Sudut Menjadi Dua Bagian Yang Sama
3. Segilima teratur
a. Digambar garis bagi tegak lurus pada garis AB yang diketahui.
b. Pada garis bagi ini ambillah ruas ambillah ruas garis CD yang sama
panjangnya dengan AB, dan tariklah sebuah garis melalui AD. Buatlah DE
= AB
c. Dengan titik A sebagai titik pusat dan AE sebagai jari-jari, gambarlah
sebuah busur lingkaran yang memotong garis perpanjangan CD di EF.
d. Dengan titik A,B,dan F buatlah busur-busur lingkaran yang saling
berpotongan di titik G dan H.
e. Jika titik-titik A,G,F,H dan B berturut-turut dihubungkan akan
dihasilkan segilima teratur.
Sumber:http://www.google.com/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=
1366&bih=622&q
Gambar 1.12. Segilima Teratur
4. Segi banyak teratur
Segi banyak teratur yang dapat digambar secara geometris, hanya segitiga
sama sisi, bujur sangkar, atau segi banyak teratur yang jumlah sisinya
merupakan hasil perkalian dari jumlah sisi segi banyak teratur tersebut.
Sebagai contoh diambil sebuah segi tujuh teratur dengan panjang sisi
tertentu. Urutan pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
a. Gambarlah sebuah setengah lingkaran CABOF dengan jari jari AB.
Perpanjanglah BA sehingga titik C, dimana BC = 2AB.
b. Tentukanlah titik E pada garis BC, dimana BE = BC, dan hubungkanlah
titik D dan E, sehingga perpanjangannya memotong setengah lingkaran pada
titik F. S dari sudut FAB adalah sudut dalam dari segi tujuh beraturan
yang dicari.
c. Gambarlah garis bagi tegak lurus dari garis-garis AB dan AF, yang saling
berpotongan di O. Maka O adalah titik pusat lingkaran keliling dari segi
tujuh beraturan tersebut.
d. Dengan jari-jari OA dan titik pusat O gambarlah lingkaran tersebut, dan
bagilah lingkaran ini dengan AB, yang menghasilkan titik-titik G, H, I
dan J. Jika titik-titik ini berurutan dihubungkan dengab garis lurus,
maka segi tujuh beraturan yang diminta akan tergambar.
3. Konstruksi-konstruksi Dengan Lingkaran [14]
Berikut ini adalah beberapa konstruksi dengan lingkaran, yaitu:
1. Membagi keliling lingkaran dalam bagian-bagian
yang sama.
a. Ditarik diameter dengan segi tiga sudut 60o menempel pada penggaris T
ke kiri, dan sebuah diameter dengan cara yang sama, tetapi sudut 60o
menghadap ke kanan.
b. Ditarik diameter dengan cara yang sama, tetapi dengan sudut 30o yang
menempel pada penggaris T, sekali menghadap ke kiri dan sekali
menghadap ke kanan.
c. Garis – garis diameter dan garis – garis sumbu lingkaran ini akan
membagi
lingkaran dalam duabelas bagian yang sama.
2. Menggambar garis singgung pada sebuah
lingkaran:
a. Tentukan titik A demikian rupa sehingga PA = OP = jari – jari
lingkaran.
b. Hubungkanlah titik O dengan A dan perpanjanglah AB = OA.
Garis PB adalah garis singgung melalui titik P pada lingkaran.
c. Menggambar Busur Lingkaran yang menyinggung dua buah lingkaran
yang berjari-jari R1 dan R2.
1.2.4. Garis-garis Lengkung
Ada dua garis-garis lengkung yang terdapat pada konstruksi geometris
yaitu potongan-potongan kerucut dan lengkung-lengkung gigi.
1.2.4.1. Potongan-potongan Kerucut
Jika sebuah kerucut oleh sebuah bidang datar dalam macam-
macam kedudukan, akan terjadi bermaca-macam garis potong. Tergantung daru
kedudukan bidang datar tersebut, maka garis potongnya dapat berbentuk
lingkaran, ellips, parabola, yang disebut potongan-potongan kerucut
Sudut antara sumbu kerucut dan garis pembentuk disebut α, dan
sudut antara sumbu kerucut dan bidang potong disebut β. Hubungan antara α
dan β menentuka bentuk potongan kerucut sebagai berikut:
α < β, ellips
α = β, parabola
α > β, hyperbola
Beberapa potongan-potongan keucut:
1. Ellips
Ellips adalah gambar yang menyerupai gambar lingkaran yang terbentuk atas
titik-titik lengkung yang telah diperpanjang ke satu arah.
Sumber: AutoCAD
Gambar 1.13. Ellips
2. Parabola
Rumus parabola adalah y= ax2. Jika hendak membuat gambar suatu parabola,
maka terlebih dahulu diketahui dua buah titik singgung dan garis-garis
singgungnya sebagai patokan.
Sumber: AutoCAD
Gambar 1.14. Parabola
1.2.4.2. Lengkung-Lengkung Gigi [15]
Lengkung-lengkung gigi dipakai untuk membentuk sebuah gigi dari suatu
roda gigi. Yang umum dipakai adalah lengkungan evolvent dan lengkungan
cycloida.
1. Spiral [16]
Konstruksi spiral diperlukan dalam menggambarkan spiral daripada ulir,
roda gigi sudut-sudut pompa sentrifugal.
Sumber: AutoCAD
Gambar 1.15. Spiral
2. Evolvent [17]
Sebuah lengkungan evolvent adalah sebuah lengkungan yang dihasilkan oleh
sebuah titik pada benang yang dilepas dari gulungan pada sebuah
lingkaran, atau sebaliknya dengan ketentuan bahwa benangnya harus tetap
tegang.
Sumber: AutoCAD
Gambar 1.16. Evolvent
3. Sikloida [18]
Dengan batang bergigi (spur gear). Sebuah lingkaran Konstruksi ini
diperlukan dalam pembuatan (perencanaan) roda gigi yang berpasangan
digulingkan pada bidang datar.
Sumber: AutoCAD
Gambar 1.17. Sikloida
4. Epi-sikloida
Seperti halnya konstruksi sikloida, episokloida jga diperlukan dalam
perencanaan sepasang roda gigi (gear and opinion). Dua buah lingkaran
berputar dan bersinggungan luar. Garis lintasan dari sebuah titik
singgung disebut curve epi-sikloida.
Sumber: AutoCAD
Gambar 1.18. Epi-sikloida
5. Hipo-sikloida
Konstruksi ini juga diperlukan dalam perencanaan roda-gigi-dalam. Urutan
pembuatannya hampir sama dengan pembuatan sikloida dan epi-sikloida.
Sumber: AutoCAD
Gambar 1.19. Hipo-sikloida
1.3. AutoCAD 2D [19]
AutoCAD adalah program Automatic Computer Aided Design untuk
menggambar teknik 2 Dimensi dan 3 Dimensi. Beberapa lingkup area kerja
program ini adalah:
1. Menu Bar adalah bar induk yang memuat seluruh perintah-perintah pada
program, mulai dari manajemen file,edit gambar hingga mengatur tampilan
gambar.
2. Standard Toolbar adalah bar yang berguna sebagai alat untuk menggambar
dalam lingkup umum seperti menyimpan file, mencetak gambar,membuka file
dan mengatur pandangan kita terhadap gambar.
3. Layer Toolbar berguna untuk penggunaan ketebalan garis,model garis,warna
garis dan nama garis.
4. Draw Toolbar berguna untuk membuat garis,persegi maupun lingkaran serta
menyelipkan berbagai lambang material pada objek gambar.
5. Modify Toolbar berguna untuk menggandakan objek gambar seperti garis dan
persegi atau gambar utuh, meneruskan garis, memotong garis yang
bersinggungan dan mempertemukan dua garis.
1.3.1. Cara Kerja Status Bar
Status bar adalah box dialog yang didalamnya kita dapat mengatur
tampilan grid, polar tracking, dan snapping objek. Dialog box dapat kita
tampilkan melalui menu drafting settings yang terdapat pada menu tools.
1. Snap dan Grid
Snap adalah suatu perintah yang mengatur laju cursor per sector,
sedangkan grid adalah titik – titik koordinat yang membentuk daerah
gambar bidang kita. Idealnya, perintah snap dan grid dilakukan
berdampingan, karena laju cursor bila digerakkan akan berada tepat pada
titik- titik grid yang telah kita tentukan dimensi atau jarak antar
titik sebelumnya.
Grid ini secara default (pengaturan awal/baku) memiliki ukuran sebesar 1
unit. Pada bidang gambar snap ini bisa kita tampilkan dan menyembunyikan
grid dengan menekan tombol F2 pada keyboard Untuk mengatur ulang
interval grid serta snapping cursor pada grid.
2. Polar Tracking [20]
Merupakan fasilitas dalam AutoCAD yang berguna membantu kita dalam
bekerja pada objek-objek yang berkaitan dengan sudut. Dengan
mengaktifkan pilihan Polar Tracking On (F10) dan menentukan besar Polar
Angle , maka kursor akan menampilkan jejak sebuah objek dari titik yang
tersentuh mouse. Jejak yang ditampilkan berupa garis titik-titik dan
disertai tooltips koordinat polar.
3. Objek Snap
Akurasi atau presisi ukuran dan posisi objek dalam gambar AutoCAD sangat
penting dan mutlak diperlukan untuk menciptakan suatu gambar yang
baik.Untuk mengaktifkan objek snap, tekan F3 pada keyboard. Sedangkan
mode-mode snap objek meliputi :
a. Endpoint
Akurasi seleksi dan posisi objek dengan memilih titik ujung suatu
objek. Jika mouse kita dekatkan pada ujung suatu objek maka otomatis
suatu objek teresebut akan dipilih.
b. Midpolar
Akurasi seleksi dan posisi objek dengan memilih titik tengah suatu
objek.
c. Center
Akurasi seleksi dan posisi objek terhadap titik tengah atau pusat
suatu objek. Snaping ini biasanya dipakai pada objek lingkaran, arc,
dan elips.
d. Node
Akurasi seleksi dan posisi objek dengan mengunci posisi pada objek
yang telah ditandai dengan point.
e. Quadran
Akurasi seleksi dan posisi objek dengan memilih titik quadran titik-
titik pada sisi lingkaran dengan sudut 0o , 90o, 180o, 270o .
f. Intersection
Akurasi seleksi dan posisi objek dengan memilih titik perpotongan
antara dua garis atau lebih.
g. Extention
Akurasi seleksi dan posisi objek dengan memilih posisi perpanjangan
suatu garis.
h. Insertion
Mengunci pada posisi titik penyisispan sebuah objek blok, shape, atau
attribute.
i. Perpendicular[21]
Akurasi seleksi dan posisi objek dengan memilih yang tegak lurus
terhadap titik lain.
j. Tangent[22]
Akurasi dan seleksi posisi objek dengan memilih titik singgung pada
objek lingkaran , arc, dan ellips.
k. Nearest
Akurasi seleksi dan posisi objek dengan memilih sebuah titik yang
berada dalam suatu objek.
l. Parallel
Akurasi seleksi objek dengan memilih semua titik atau objek yang
sejajar terhadap titik lain.
1.3.2. Dasar-Dasar Menggambar (Drawing Tools)
Tools untuk menggambar,antara lain bisa digunakan untuk membuat garis,
kurva, lingkaran,persegi,teks dan arsiran. Dalam menggunakan drawing tools
ini kita dapat menggunakan beberapa pilihan cara yaitu :Mengetik perintah
dalam command Line, Mengaksesnya dari menu draw, Mengklik icon yang ada
pada toolbar.
Sumber: AutoCAD
Gambar 1. Toolbar Draw
1. Garis(line)
Dengan garis, kita dapat menciptakan suatu segmen garis atau rangkaian
segmen garis, selain itu kita juga dapat membuat suatu rangkaian dari
beberapa segmen garis sehingga menjadi bidang yang tertutup (titik awal
dan akhir garis penutup).
2. Lengkung ( Arc )
Digunakan untuk membuat garis lengkung. Beberapa cara untuk membuatnya
adalah :
a. Membuat Arc dengan Metode 3 Point
b. Membuat Arc dengan menentukan Center Point
c. Membuat Arc dengan menentukan Center Point and Angle
d. Membuat Arc dengan menentukan Center Point dan Chord Length
3. Persegi ( Rectangle )
Dengan rectangle tool kita dapat membuat bentuk persegi dengan beberapa
cara bentuk sudut, antara lain sudut tegak lurus, sudut persegi maupun
sudut bundar.
4. Polyline
Objek polyline tidak berbeda dengan objek garis biasa, namun pada objek
polyline semua garis merupakan 1 kesatuan dan terciptanya sebagai objek
yang tunggal. Suatu polyline adalah segmen garis yang dihubungkan secara
berurutan dan dapat berupa segmen garis lurus, segmen busur lingkaran,
atau kombinasi dari keduanya.
5. Multiline
Multiline terdiri dari garis-garis sejajar dengan jumlah garis minimal
dua dan maksimal 16. Garis-garis ini disebut dengan elements. Kita dapat
menciptakan style multiline yang baru atau menggunakan style standard
dari AutoCAD, yang hanya mempunyai dua elemen garis. Kita juga dapat
mengatur warna dan linetype dari tipe dari tiap elemen garis serta
menampilkan atau menyembunyikan sambungan dari multiline itu.
6. Segi Banyak ( Polygon)
Kita dapat membentuk objek dengan jumlah segi banyak, seperti bidang segi
enam,segi delapan, segi Sembilan dan seterusnya karena dengan polygon
tool jumlah sisi tersebut dapat kita atur sesuai keinginan dan kebutuhan
kita.
7. Lingkaran (Circle)
Bentuk dasar lingkaran (circle), merupakan bentuk dasar yang banyak
digunakan dalam gambar teknik arsitektur. AutoCAD menyediakan tool untuk
membentuk objek lingkaran ini dengan menentukan titik pusat dan jari-jari
atau diameter.
8. Elips (Ellips)
Objek ini hamper mirip dengan lingkaran, dalam membuat bentuk ellips
kita juga akan menentukan titik pusat ellips.
9. Arsir (Boundary Hatch)
Objek-objek yang kita buat dapat dibubuhkan arsiran untuk memberi kesan
material pada gambar.Perintah hatch pada prinsipnya memberi arsiran pada
daerah dengan batasan tertentu dan tertutup. Dalam menggunakan hatch,
kita akan dibantu dengan adanya dialog.[23]box boundary hatch and
gradient. Dalam dialog box tersebut terdapat dua pilihan tab menu untuk
mengatur arsir sebuah area tertentu.
10. Teks [24]
Teks di dalam program AutoCAD berguna untuk memberikan keterangan pada
gambar yang telah kita buat sebelumnya. Tanpa adanya teks pada gambar,
maka tidak semua orang dapat membaca gambar yang kita buat.
3. Rekayasa Menggambar (Modify Toolbar)[25]
Modify toolbar berguna untuk menggandakan objek gambar seperti garis
dan persegi atau gambar utuh dengan cara:
1. Copy
Membuat duplikat gambar sering sangat dibutuhkan dalam sebuah rancangan,
bermacam-macam cara duplikat tersebut. Salah satunya adalah Copy, dimana
ruang gerak penempatan gambar duplikat dengan copy ini adalah bebas dan
dapat menduplikat gambar multiple atau banyak sekaligus.
2. Mirror
Perintah ini untuk menduplikat gambar dengan penempatan hasil dengan
jarak yang sama seperti bayangan cermin, dalam arti jarak yang sama
dengan garis sumbu yang ditentukan. Tetapi hasil dari mirror ini pun
berlawanan arah untuk sudut gambar yang berbeda.
3. Offset
Offset dapat menciptakan objek baru yang sejajar dengan objek asli yang
di-offset. Jika kita offset objek lingkaran, persegi atau bentuk polyline
tertutup maka hasilnya akan berbentuk objek baru yang lebih besar atau
lebih kecil tergantung pada jarak offset objek yang ditentukan.
4. Array
Sama juga dengan offset, perintah Array menduplikat gambar dengan jarak
yang teratur. Hanya saja jumlah duplikat gambarnya sudah ditentukan
sebelumnya dan arahnya mengikuti sumbu (x,y) untuk type rectangular,
sedangkan untuk type polar array hasil gambar mengukuti radius yang
ditentukan.
5. Trim
Perintah ini digunakan untuk memotong objek garis yang bersinggungan
dengan menggunakan objek garis yang disinggungnya sebagai batas
pemotongan. Batas pemotongan berupa satu garis atau beberapa garis.
6. Extend
Selain memotong garis, modifikasi memperpanjang dengan patokan garis
tertentu dan menyambung garis dengan menggunakan perintah Extend Perintah
ini dapat digunakan untuk menambah ukuran pada garis lurus dan
melengkung.
7. Chamfer
Membuat siku pada prinsipnya sama dengan Fillet, terlebih dahulu ukuran
dibuat. Hanya saja perintah Chamfer mengatur dahulu jarak potong dari
sisi 1 (distance 1) dan sisi 2 (distance 2). Juga dapat mengatur menurut
besarnya sudut kemiringan dari salah satu sisi tersebut.
8. Fillet
Membentuk sudut tumpul dengan radius kelengkungan tertentu yang dapat
disesuaikan dahulu sebelumnya. Jika radiusnya diberikan nilai 0 (nol),
maka perintah Fillet dapat menghubungkan gambar/garis.
-----------------------
[1] Warren J Luzadder, Menggambar Teknik, Erlangga ,Jakarta, hlm: 1
[2] Hasan Basri Siregar, Menggambar Teknik , Graha Ilmu, Yogyakarta,hlm: 1
[3] Ibid., hlm: 6-7
[4] Ohan Juhana, Menggambar Teknik Mesin, Pustaka Grafika, Bandung, hlm: 11
[5] Takeshi Sato, Menggambar Mesin Menurut Standar ISO, PT Pradnya
Paramita, Jakarta, hlm: 1
[6] Ibid., hlm: 1
[7] Ir.Ohan Juhana, Menggambar Teknik Mesin, Pustaka Grafika Bandung,
hlm:12
[8] Ibid., hlm: 12-13
[9] Ohan Juhana, "/012dƒ Menggambar Teknik Mesin, Pustaka Grafika,
Bandung, hlm: 13-31.
[10] Hasan Basri Siregar, Op. Cit, hlm: 26
[11] Takeshi Sato, Menggambar Mesin Menurut Standar ISO , PT Pradnya
Paramita , Jakarta, hlm: 37
[12] Frederick e. Giesecke, Menggambar Teknik, Erlangga, Jakarta, hlm: 97
[13] Takeshi Sato, Menggambar Mesin Menurut Standar ISO, PT Pradnya
Paramita, Jakarta, hlm: 37-48
[14] Takeshi Sato, Op. Cit, hlm:42-44
[15] Takeshi Sato, Menggambar Mesin Menurut Standar ISO, PT Pradnya
Paramita, Jakarta, hlm: 51.
[16] Hasan Basri Siregar,op.cit, hlm: 30-31
[17] Takeshi Sato, Menggambar Mesin Menurut Standar ISO, PT Pradnya
Paramita, Jakarta, hlm: 51.
[18] Hasan Basri Siregar, Menggambar Teknik, Graha Ilmu, Yogyakarta, hlm:
31-33
[19] Deni dkk, Menggambar Teknik Menggunakan AutoCAD 2007, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2008, hlm: 2-4.
[20] Ibid., hlm: 19-24.
[21] Ibid., hlm: 25-33.
[22] Ibid., hlm: 34-47.
[23] Ibid., hlm: 50-67.
[24] Ibid., hlm: 68-70.
[25]
www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/modul_teknik_mesin_penggunaan_auto-
cad/teknik_pemakaiana_autocad_teknik_mesin.pdf, diakses pada tanggal 09
November 2013