MAKALAH
METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN BEKISTING
DIBUAT OLEH NAMA
:
- ILHAM HANINDHITO HIMAWAN - JOHANSEN SIMANJUNTAK
NOMOR POKOK
:
- 2016731150125 - 2016731150127
NOMOR ABSEN
:
21 & 23
PROGRAM LANJUTAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS JAYABAYA
LATAR BELAKANG
Pada umumnya bahan bangunan struktur gedung bertingkat menggunakan bahan dari campuran beton yang dicor di tempat (cast in situ), karena mempunyai keunggulan seperti mudah dibentuk. Dalam metode pengecoran di tempat, bekisting (formwork) dan perancah (shore) disiapkan sepenuhnya di lapangan, pekerjaan dilanjutkan dengan pembesian, dan pengecoran beton. Perkerasan beton secara alamiah menuntut waktu tertentu sampai tiba saatnya untuk membongkar bekisting dan perancah.
Bekisting merupakan struktur sementara karena sampai batas waktu tertentu akan dibongkar, sedangkan struktur beton merupakan struktur permanen. Suatu pertimbangan yang penting pada pelaksanaan konstruksi bangunan gedung bertingkat dengan beton yang dicor ditempat (cast in situ) adalah tipe dari sistim bekisting yang digunakan. Pemilihan sistim bekisting untuk membangun suatu struktur beton yang dicor ditempat adalah suatu keputusan yang kritis karena akan mempengaruhi jadwal dan biaya konstruksi (ACI 347.2R-05, 2005). Menurut Rupasinghe dan Nolan, (2007) bahwa sistem bekisting yang berbeda menyediakan solusi-solusi pada pelaksanaan konstruksi beton, dapat dipilih sesuai kebutuhan proyek.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, bahwa dalam pelaksanaan struktur beton bertulang yang dicor ditempat diperlukan bekisting dan perancah, sebagai proses dalam memenuhi durasi dan kemajuan proyek.
METODE PEMASANGAN BEKISTING BALOK & PLAT
Ringkasan :
A. Materi al & Alat : 1. Plywood t=12mm, Balok Phenolic t=18mm 2. Besi Hollow 5-30cm, Braket siku, kayu reng 3. Tower Crane, Alat angkut, Peralatan K3 4. Auto level/waterpass, Theodolite, Meteran 5. Support, Scaffolding, Lampu penerangan
B. Persiapan : 1. Penentuan As Balok dengan Theodolit dan Waterpass berdasarkan Shop drawing 2. Menentukan dimensi penampang Balok yang akan dibuat sesuai dengan type-type balok yang akan dibuat 3. Menentukan elevasi lantai sesuai dengan gambar shop drawing, untuk pemasangan bekisting 4. Sebelum pelaksanaan bekisting harus dicek ukuran bekistingnya
C. Pelaksanaan: Pembuatan beki sting Balok : 1. scaffolding dengan masing-masing jarak 100cm disusun berjajar sesuai dengan kebutuhan dilapangan 2. memperhitungkan ketinggian Scaffolding balok dengan mengatur Ring base jack dan UHead jacknya 3. pada U-Head dipasang Hollow 2x4/6-150cm, diatasnya dipasang hollow 5x5cm 4. disudut pertemuan bekisting balok dan plat lantai di kasih kayu reng 3/5 cm untuk pengunci bekisting 5. setelah itu pasang bekisting balok multi pd plat 12mm
Pembuatan beki sting Plat : 1. Scaffolding disusun berjajar bersamaan dengan scaffolding untuk balok. Karna posisi plat lebih tinggi dari balok maka scaffolding di perlukan main frame tambahan dengan menggunakan joint pin. 2. untuk mengatur ketinggian scaffolding pelat lantai dengn mengatur ring base jeck dan Uhead jacknya. 3. pada u-head dipasang hollow 1x4 / 6mm setelah itu hollow 5x5 - 30cm 4. kemudian dipasang multi pd plat 12 mm, Pasang juga dinding pada tepi plat dan di jepit menggunakan kayu reng/ hollow. Plywood dipasang serapat mungkin sehingga tidak t erdapat rongga yang dapat menyebabkan kebocoran pada saat pengecoran. 5. semua bekisting yang terpasang diolesi oleh pelumas agar beton tidak menempel pada bekisting pada saat pekeerjaan pembongkaran.
METODE PEMBONGKARAN BEKISTING BALOK & PLAT
A. Alat: 1. Linggis, Palu, Kunci Ring Pas 21 2. Lampu Penerangan (bila diperlukan) 3. Safety Net dan Safety Deck (Apabila pekerjaan di pinggir dan ketinggian diatas 12 m)
B. Pelaksanaan: 1.Pembongkaran bekisting dilakukan setelah umur beton 14 Hari.
Pembongkaran Pelat
1. Pembongkaran kepala kolom terlebih dahulu. 2. Pembongkaran siku beriket, kowel, dan promtie perkuatan balok. 3. Pembongkaran tembereng / dinding balok. 4. Pengendoran U head pada dudukan plat, tanpa membongkar perancah. Dengan memastikan permukaan beton tidak rusak. 5. Pembongkaran hollow dudukan plat dengan hati-hati. Dengan memastikan permukaan beton tidak rusak. 6. Pembongkaran triplek plat dengan hati-hati. Dengan memastikan permukaan beton tidak rusak. 7. Pembongkaran perancah penyangga plat dengan cara pelepasan ring base. Ring base horizontal terlebih dahulu, kemudian ring base vertikal. 8. Perapihan alat dan material yang sudah terbongkar dan dipindahkan ke tempat penyimpanan untuk digunakan kembali. 9. Pembersihan area bekas bongkaran bekisting dari bekas stek besi support kolom. 10. Pada titik-titik kritis (seperti bentangan lebih dari 8m') diberi reshoring atau support.
Pembongkaran Balok
1. Pengendoran dimulai dengan mengendorkan U head dan Jack Base sampai bodeman dengan beam terdapat celah (jarak). 2. Menggunakan alat bantu linggis, bodeman balok ditekan turun sehingga t erlepas dari beton balok. 3. Pelepasan suri-suri secara perlahan. Dengan memastikan permukaan beton tidak rusak. 4. Setelah suri-suri dan gelagar turun semua, sebelum membongkar perancah penyangga. Pastikan sudah tidak ada material berupa kaso maupun triplek yang menempel, bersih dari segala kotoran. 5. Pembongkaran perancah, dengan melepas ring base horizontal dan vertikal. 6.Perapihan alat dan material yang sudah terbongkar. Area bersih dati setiap sisa bekisting. 7. Pelangsiran alat untuk nantinya dipakai kembali.
STUDI KASUS
1. Pada saat pemasangan Plywood, sering terjadi keteledoran dari tenaga kerja yang
membuat Bekisting menjadi mempunyai celah sehingga air beton / air cor menjadi keluar pada saat pengecoran
Tindak Lanjut :
1. Menutup celah Plywood menggunakan selotip / lakban, dan gabus 2. Mengganti Plywood yang sudah tidak siku 2. Adanya kerusakan di Plywood akibat penggunaan Pl ywood yang berulang – ulang
Ti ndak Lanjut : 1. Mengganti Plywood yang sudah rusak / tidak layak
KESIMPULAN
Bekisting merupakan struktur sementara karena sampai batas waktu tertentu akan dibongkar, sedangkan struktur beton merupakan struktur permanen. Suatu pertimbangan yang penting pada pelaksanaan konstruksi bangunan gedung bertingkat dengan beton yang dicor ditempat (cast in situ) adalah tipe dari sistim bekisting yang digunakan. Pemilihan sistim bekisting untuk membangun suatu struktur beton yang dicor ditempat adalah suatu keputusan yang kritis karena akan mempengaruhi jadwal dan biaya konstruksi.
Tidak
hanya
system,
pemakaian
material
bekisting
yang
berkualitas
juga
mempengaruhi tidak hanya jadwal dan biaya tetapi juga kualitas dari hasil pengecoran beton itu sendiri.
Karena itu, Pengendalian Bekisting dari segi materi al, system, dan metode pelaksanaan instalasi nya sangat penting pada suatu pekerjaan konstruksi