METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN JEMBATAN SURAMADU METODE KONSTRUKSI CABLE STAYED Pelaksanaan Pekerjaan Platform
Platform merupakan konstruksi pendukung sementara yang berfungsi sebagai tempat untuk menginstalasi batching plan, menyimpan material seperti tiang pancang serta sebagai tempat bagi berbagai aktivitas di tengah laut selama kegiatan konstruksi berlangsung. Pelaksanaan Pekerjaan Bore Ple
•
Pemasangan Casing Baja.
•
Pengeboran sampai kedelaman yang diinginkan.
•
Pemasangan tulangan Pengecoran lubang bored pile dengan beton.
Pelaksanaan Pekerjaan Ple Ca!
•
Setelah pekerjaan bored pile selesai dikerjakan, semua komponen platform yang menumpu ke steel casing di bongkar.
•
Caisson baja yang berfungsi sebagai bekisting bawah pile cap kemudian dipasang.
•
Pengecoran lapisan sealing concrete untuk menahan masukkan air laut ke pile cap Pemasangan tulangan pile cap.
•
Pengecoran beton pile cap yang dilakukan tiga lapis.
Pelaksanaan Pekerjaan P"lon
•
Konstruksi dasar pylon dan lengan bawah dari pylon.
•
nstalasi elevator pada pylon.
•
Konstruksi balok pengikat pylon bagian bawah.
•
Konstruksi lengah pylon di tengah.
•
Konstruksi balok pengikat tengah.
•
Konstruksi lengan atas pylon.
•
Konstruksi balok pengikat atas.
Pelaksanaan Pekerjaan Str#kt#r Atas
•
Pemasangan struktur bantu sementara di atas pile cap.
•
Pemasangan segmen girder baja pertama dengan crane barge, hubungan antara segmen dengan pylon dibuat tetap !fi"# untuk sementara.
•
Pemasangan cantilever crane pada lantai jembatan untuk mengakat segmen berikutnya.
•
Pemasangan girder baja dengan menggunakan cantilever crane diikuti dengan penenganan kabel.
•
Pemasangan pelat lantai jembatan pada segmen pertama dan kedua dilanjutkan dengan pengecoran sambungan.
•
Pemasangan girder baja selanjutnya dengan menggunakan cantilever crane diikuti dengan peregangan kabel. Pada saat bersamaan dipasang pilar sementara di dekat pilar $. $.
PLAT LANTAI
Pekerjaan plat lantai jembatan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu% tahap persiapan, pembesian lantai, dan pengecoran plat lantai. Pekerjaan persipan dimulai dari penyiapan material besi d i stockyard untuk selanjutnya potongan besi dibawa ke lokasi pembesian dengan menggunakan truk. Besi yang sudah difabrikasi di gudang diletakkan atau ditata berdasarkan tipe yang ada pada . &al ini dilakukan untuk memudahkan proses pemasangan tulangan. 'ntuk menghindari adanya karat akibat angin dan air laut, besi ditutup dengan menggunakan terpal. Selain itu disiapkan scupper juga dan pipa P$C. 'ntuk mengetahui posisi dan elevasi pembesian, dilakukan pengukuran, dengan menggunakan teodolit teodo lit dan waterpass. (ang (ang pertama dipasang adalah tulangan dalam arah lebar jembatan kemudian dalam arah memanjang. Selanjutnya adalah pembesian pembatas jembatan pada bagian tepi. Sebagai proses terakhir pembesian dilakukan pemasangan dudukan untuk kanal dan baja )* yang berfungsi untuk memudahkan pelaksanaan pengecoran dan menghindarkan terinjaknya tulangan pada saat pengecoran. Persiapan terakhir sebelum dilakukan pengecoran adalah pembersihan lokasi pembesian dari kotoran berupa sisa+sisa kawat bendrat maupun kotoran lain yang dapat mengganggu pada saat pengecoran. Pengecoran dilakukan dengan menggunakan beton K $%&' yang dilaksanakan dalam satu tahap. Setelah pengecoran selesai dilakukan, beton tersebut kemudian dirawat curring dengan menggunakan curring compound yang bertujuan untuk menghindarkan terjadi keretakan !cracked# . etode dengan karung basah juga dilaksanakan curing sampai dengan umur beton - hari.
DIA(RA)MA * DECK SLAB
/iafragma adalah elemen struktur yang berfungsi untuk memberikan ikatan antara PCI )r+er sehingga akan memberikan kestabilan pada masing PC 0irder dalam arah horisontal. Sistem difragma yang digunakan pada causeway 1embatan Suramadu adalah sistem pracetak. Pengikatan tersebut dilakukan dalam bentuk pemberian stressing pada diafragma dan PC 0irder sehingga dapat bekerja sebagai satu kesatuan. /eck slab merupakan elemen non+struktural yang berfungsi sebagai lantai kerja dan bekisting bagi plat lantai jembatan. /eck slab tersebut dibuat dari beton dengan mutu K$%&'.
PCI )IRDER Pen,,#naan Balok PCI )r+er
Struktur atas causeway Proyek 1embatan Suramadu menggunakan balok PC 0irder berkekuatan beton K+233, dengan panjang 43 meter, yang terbagi menjadi 5 segmen. Pembagian ini mengingat kondisi lapangan yang tidak memungkinkan, untuk memindahkan balok PC 0irder tersebut secara utuh ++sesuai panjang bentang++, dari lokasi pembuatan !pabrik# ke lokasi pemasangan. Selanjutnya dilakukan post tension dengan menggabungkan bebe rapa segmen balok untuk kemudian disatukan dengan menggunakan perekat dan ditegangkan !stressing#. Stressn, )r+er
&al penting yang harus diperhatikan dalam dala m pembuatan PC 0irder ini adalah elevasi stressing bed. 6okasi post tensioning harus diusahakan sedatar mungkin agar tidak menyebabkan girder mengalami perpindahan dalam arah lateral. Setelah itu ketujuh segmen balok girder yang telah menjadi satu kesatuan, dijajarkan sesuai bagiannya. Sebelumnya dipersiapkan terlebih dahulu perletakan sementara untuk masing+masing segmen. /i bagian ujung pertemuan harus diberi oli atau pelumas agar balok dapat bergerak mengimbangi gaya pratekan yang diberikan. Kabel strand dipotong sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Pemotongan diusahakan seminimal mungkin agar tidak ada kabel yang terbuang. Berikutnya kabel strand dimasukkan ke dalam duct secara manual pada tiap+tiap tendon sesuai dengan perencanaan. 6alu di pasang pengunci kabel strand di ujung kabel. Penegangan !stressing# dilakukan sampai tegangan .333 Psi dengan dilakukan pengontrol tegangan dan perpanjangan kabel. Pencatatan dilakukan pada setiap kenaikan tegangan 7.333+-.333Psi. /an hasilnya dibandingkan dengan perhitungan teoritis yang dilakukan sebelum penarikan.
ERECTION )IRDER
etode pelaksanaan pemasangan PC 0irder untuk sisi Surabaya dan adura memiliki perbedaan. &al ini disebabkan karena perbedaan kondisi setempat. /i sisi adura, kedalaman laut relatif dalam dan tidak terpengaruh adan ya pasang+surut air laut. Sedangkan di sisi Surabaya, kondisi laut cukup dangkal dan sangat terpengaruh pasang+surut. &al ini menyebabkan sistem yang digunakan berbeda. /i sisi Surabaya digunakan metode 8kura+kura8 atau roller , sedangkan di sisi adura enggunakan crane. etode pelaksanaan pemasangan PC 0irder untuk sisi Surabaya dan adura memiliki perbedaan. &al ini disebabkan karena perbedaan kondisi setempat. /i sisi adura, kedalaman
laut relatif dalam dan tidak terpengaruh adan ya pasang+surut air laut. Sedangkan di sisi Surabaya, kondisi laut cukup dangkal dan sangat terpengaruh pasang+surut. &al ini menyebabkan sistem yang digunakan berbeda. /i sisi Surabaya digunakan metode 8kura+kura8 atau roller , sedangkan di sisi adura enggunakan crane. Panjang PC 0irder setelah terangkai adalah 43 meter, dengan tinggi -,7 meter, dan berat 3 ton. PC 0irder tersebut didesain untuk hanya menerima be ban vertikal dan tidak untuk menerima beban horisontal. &al ini menyebabkan proses pengangkutan PC 0irder tersebut dari lokasi penyimpanan !stockyard# sampai ke lokasi pemasangan harus dibuat sedatar dan selurus mungkin. ni untuk menghindarkan terjadinya gaya horisontal akibat gerakan truk yang berlebihan yang dapat menyebabkan balok girder patah. 9ahapan pemindahan girder dimulai dengan pengangkatan menggunakan dua crane dan diletakkan pada boogy . 0irder tersebut kemudian diangkut dengan boogy ke masingmasing pier. Proses selanjutnya adalah pemindahan dari boogy ke pile cap yang dilaksanakan dengan metode yang berbeda antara sisi Surabaya dan sisi adura. Berk#t -+eo ere.ton )r+er !a+a jem/atan s#rama+# # ABUTMENT * PIER 0EAD Pelaksanaan Pem/#atan Dlak#kan Berta1a! Dmens Ple Ca!
•
/imensi :tas% /imensi bawah
•
Panjang % ;- Panjang % ;3 m
•
6ebar % - m 6ebar % 4 m
•
9inggi % 7.32 m 9inggi % 7.2 m
Pelaksanaan pembuatan pier head< pile cap dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pembuatan bekisting, pembesian, dan pengecoran. Pengecoran dilakukan dalam dua tahap, yaitu bagian bawah pier dan bagian atas pier. Setelah bekisting selesai dikerjakan, dilakukan pekerjaan pembesian yang meliputi pemasangan< pengelasan besi )* pengikat tiang pancang, pembesian tulangan pilar bagian bawah, pilar samping, dan pilar bagian atas. Setelah semua tulangan terpasang, tahap berikutnya adalah pekerjaan pengecoran. Beton dengan K+;23 dibuat berdasarkan hasil test pencampuran< trial mi". 'ntuk setiap truk mi"er beton yang berasal dari batching plant, dilakukan uji slump beton. Slump yang dipersyaratkan adalah t = +7- cm. 9ruk mi"er kemudian membawa beton ke lokasi proyek untuk dituangkan ke concrete pump. Sebelum dituang, dilakukan pengambilan benda uji sebanyak 4 buah untuk tiap pile cap serta pengujian slump ulang. /engan bantuan concrete pump, beton tersebut dituangkan ke dalam pile cap lapis demi lapis sambil dipadatkan. 9ebal tiap lapisan = ;3 cm. Setelah itu dilaksanakan pekerjaan finishing pada permukaan beton &al penting yang perlu diperhatikan selama pelaksanaan pengecoran beton dengan massa besar !mass concrete#adalah perbedaan suhu. :gar didapat suhu beton merata tanpa terjadi perbedaan yang besar dilakukan perawatan atau curing beton dengan karung basah selama 74 hari. TIAN) PANCAN) Ta1a! Ta1a! A2al A2al Dan Peman.an,an Selanj#tn"a Sel anj#tn"a
Pondasi yang digunakan untuk causeway adalah tiang pancang baja dengan diameter >33 mm dengan spesifkasi sesuai dengan :S9 :-2:-2- 0rade -. Panjang masing+masing pipa 7- m, dengan kedalaman pemancangan rata+rata untuk Sisi Surabaya sekitar -2 m dan sisi adura ;; m. Pelaksanaan pekerjaan tiang pancang pancan g ini meliputi pekerjaan pemancangan, pengisian pasir, pengisian beton tanpa tulangan dan pengisian beton dengan tulangan. Kedalaman dari masing+ masing pengisian ini didasarkan atas kondisi daya dukung tanah dan penggerusan tanah !scouring#. Saat pelaksanaan -33;+-334, pemancangan di tahap awal dilakukan dengan memanfaatkan jalan kerja yang dibuat dengan menimbun, yaitu di :butment !:3#, Pilar 7+2 untuk sisi Surabaya. Sementara di sisi adura di :butment !:73-#, dan Pilar 737 sampai dengan p ilar ?>. 'ntuk pilar selanjutnya pekerjaan pemancangan dilaksanakan dengan menggunakan ponton pancang. Persa!an
&al penting yang harus diperhatikan adalah monitoring stok tiang pancang pipa baja yang sudah di+coating, sesuai kebutuhan untuk menjaga kontinuitas pekerjaan pemancangan. Selanjutnya adalah pemindahan stok pipa ke tepi pantai sesuai dengan kebutuhan. Peralatan yang digunakan untuk pemindahan ini adalah crane service -2 ton dan truk trailer.
harus sudah dipersiapkan di posisi yang telah ditentukan. Kemudian crane ditempatkan di titik yang ditentukan dan dikontrol dengan teropong teodolit. Meto+e Pelaksanaan Peman.an,an
Ponton service ditarik boat mendekati stok tiang pancang yang telah diposisikan di dekat pantai. /engan bantuan crane, tiang pancang diletakkan di atas ponton service untuk dibawa menuju ponton pancang. 9ahapan selanjutnya adalah pengukuran posisi dengan mengunakan teodolit !lihat penjelasan metoda pengukuran#. 6alu mengarahkan leader crane pancang yang memegang tiang pancang di atas kapal ponton ke sasaran bidik teropong yang telah disetting dengan komando dari surveyor. :pabila sudah sesuai dengan posisi yang diinginkan, maka tiang pancang sudah siap untuk dipancang. 'ntuk tiang pancang dengan kondisi miring !sudut 7%73# maka dibuat perbandingan dengan menggunakan mal yang dilengkapi dengan waterpass. :pabila sudah tepat maka tiang pancang di turunkan sesuai dengan kemiringannya dan siap untuk dipancang. Pelaksanaan pemancangan disesuaikan dengan nomor urut dengan pengondisian ponton, alat ukur, dan crane pancang. /an setelah dilakukan kalendering !73 pukulan terakhir maksimal sebesar -,2 cm# maka pemancangan dihentikan. Selanjutnya tiang pancang yang elevasinya tidak sama dipotong dengan menggunakan alat las, setelah terlebih dahulu diukur dengan menggunakan teodolit. Pen,san Pasr
Pengisian pasir dilakukan dengan menggunakan ponton 7-3 ft, yang mampu menampung pasir -33 m; sesuai dengan kebutuhan satu pile cap serta e"cavator PC -33 dengan kapasitas = >5 m;< jam. /ump truck mengambil pasir pada stok area dengan bantuan e"cavator. Selanjutnya dump truck yang telah berisi pasir menuju dermaga dan menuangkan pasir. /iatas pontoon diposisikan sebuah e"cavator untuk memindahkan pasir dari dermaga ke ponton. 'ntuk pengisian pasir dipasang tremi di ujung tiang pancang, dan e"cavator mengisi pasir ke dalam tiang pancang dengan bantuan tremi. Selanjutnya dilakukan pengukuran kedalaman tiang pancang dengan menggunakan tali yang ujungnya diberi pemberat dan diukur dengan meteran, agar bisa mencapai kedalaman rencana dari pasir pada tiang pancang. Pen,san Beton
Besi isian pancang dipersiapkan di stockyard. Stok besi diangkut dengan truk menggunakan bantuan crane menuju dermaga dan dinaikkan ke atas ponton. Besi isian dimasukan ke tiang pancang dengan bantuan crane. 'ntuk mengan tisipasi agar tulangan besi tersebut tidak jatuh, maka pada ujung tulangan dimasuki besi melintang yang panjangnya lebih dari diameter pipa pancang.
Selanjutnya truk mi"er dari batching plan menuju ke pompa pengecoran !concrete pump#. Pengecoran dilakukan dengan concrete pump yang dilengkapi dengan belalai untuk memasukkan beton ke tiang pancang. Meto+e !enent#an !oss 3stake o#t4 Tan, Pan.an, + La#t
Secara prinsip etoda Perpotongan Kemuka yang digunakan untuk Sisi Surabaya dan Sisi adura diuraikan sebagai berikut% 9itik+titik 9itik+titik tempat alat ukur digeser ke kiri atau ke kanan dari as B sejauh setengah diameter pipa pancang !;33 mm#, disesuaikan dengan posisi tepi tiang pancang yang akan dibidik. 'ntuk memudahkan pelaksanaan, bagian tiang pancang yang di+stake+out atau dibidik adalah tepi tiang pancang, bukan bagian tengahnya. Ta1a!an !elaksanaan !en,#k#ran + la!an,an a+ala1 se/a,a /erk#t5
•
:lat ukur teodolit+7 dan teodolit+didirikan di titik+titik B yang telah direncanakan !menggeser ke kiri ke kanan dari as B#, dengan posisi kedudukan teropong mendatar !?3@#.
•
Bacaan sudut vertikal teodolit+7 dan teodolit+- diset pada elevasi -,23 meter dengan melalui perhitungan pengesetan sudut vertikal.
•
Bacaan sudut horiAontal teodolit+7 dengan acuan arah centerline jembatan diset sebesar b 3; 2?8 4-D mengarah ke garis singgung tepi tiang pancang.
•
Bacaan sudut horiAontal teodolit+- dengan acuan terhadap arah centerline jembatan diset sebesar b -5; 2?8 4-D, mengarah ke garis singgung tepi tiang pancang. Settingsinggung tepi tiang pancang. Setting sudut a dan b untuk masing+masing titik pancang !7+;># dibuatkan dalam bentuk tabel sesuai koordinat titik+titik rencana.
•
engarahkan ladder crane pancang yang memegang tiang pancang di atas kapal ponton ke sasaran bidik teropong teodolit+7 dan teodolit+-. Kemudian singgungkan tepi tiang pancang !seperti gambar ilustrasi# dengan komando dari surveyor. :pabila tepi kiri dan tepi kanan sudah tepat bersinggungan, maka tiang pancang tersebut sudah berada di posisi yang tepat dan siap pancang. Cara tersebut digunakan untuk tiang pancang tegak
•
'ntuk tiang pancang miring dengan perbandingan sudut 7%73, ladder crane pancang diset membentuk sudut 7%73 dengan menggunakan mal yang dilengkapi dengan waterpass. 9iang pancang kemudian diarahkan ke arah bidikkan teropong teodolit+7 dan teodolit+dan disinggungkan ke tepi kiri dan tepi kanannya hingga tepat. :pabila sudah tepat, maka tiang pancang tersebut diturunkan sesuai kemiringan dan siap untuk dipancang. Secara prinsip dari - !dua# setting sudut horiAontal saja sudah cukup memadai untuk penentuan posisi secara tepat, sedang setting sudut horiAontal yang ketiga, keempat dan seterusnya hanya berfungsi sebagai control< checking, apakah - !dua# setting suduthoriAontal yang kita lakukan sudah benar atau tidak.
•
/alam pelaksanaan penentuan titik+titik pancang tersebut, perlu adanya alat komunikasi, guna koordinasi antara tim pengukur !surveyor# dengan tim pancang, serta operator crane. Penentuan titik+titik B yang dipakai u ntuk referensi posisi alat ukur berdiri disesuaikan dengan kondisi lapangan dengan maksud memudahkan pengukuran dan sasaran tidak terhalang. etoda perpotongan kemuka yang dipilih untuk penentuan posisi
titik+titik pancang 1embatan Suramadu, secara teknis memenuhi pers yaratan dan tidak terlalu sulit dilaksanakan.