BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan Keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja di rumah sakit dan fasilitas fasilitas medis medis lainny lainnyaa perlu perlu di perhati perhatikan. kan. Demikia Demikian n pula penangan penanganan an faktor faktor potensi potensi berbahaya yang ada di rumah sakit serta metode pengembangan program keselam keselamatan atan dan kesehat kesehatan an kerja kerja disana disana perlu perlu dilaksa dilaksanaka nakan, n, seperti seperti misalny misalnyaa perlindungan baik terhadap penyakit infeksi maupun non-infeksi, penanganan limb limbah ah medi medis, s, penggu penggunaa naan n alat alat pelin pelindun dung g diri diri dan lain lain sebaga sebagainy inya. a. Sela Selain in terhadap pekerja di fasilitas medis / klinik maupun rumah sakit, Keselamatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di rumah sakit juga “concern” keselamatan dan hak-hak pasien, yang masuk kedalam program patient safety. erujuk kepada peraturan pemerintah berkenaan dengan keselamatan dan kesehata kesehatan n kerja kerja di tempat tempat kerja, kerja, pedoma pedoman n ini juga mengam mengambil bil dari beberapa beberapa sumber sum ber “best “best practic practices” es” yang yang berlaku berlaku secara secara !nternas !nternasiona ional, l, seperti seperti "ational "ational !nstitute for #ccupational Safety and $ealth %"!#S$&, the 'enters for Disease 'ontrol %'D'&, the #ccupational #ccupational Safety and $ealth (dministrat (dministration ion %#S$(&, %#S$(&, the )S *n+ironmental rotection (gency %*(&, dan lainnya. Data tahun , 01 pekerja di )S( adalah petugas medis. Dari laporan yang dibuat oleh 2he "ational Safe Safety ty 'oun 'ounci cill %"S' %"S'&, &, 01 01 petu petuga gass medis edis meng mengal alam amii abse absent ntei eism sm yang yang diakibatkan oleh penyakit akibat kerja dan injury, dan angka ini jauh lebih besar dibandingkan dibandingkan dengan sektor industri lainnya. Sur+ei yang dilakukan terhadap 34 laboratorium klinis di innesota memperlihatkan bah5a injury yang terbanyak adalah needle sticks injury %361& diikuti oleh kejadian lain seperti luka dan tergores %71&. Selain itu pekerja di rumah sakit sering mengalami stres, yang merupakan faktor predisposisi untuk mendapatkan kecelakaan. Ketegangan otot dan keseleo merupakan representasi representasi dari lo5 back injury yang banyak didapatkan dikalangan petugas rumah sakit.
B. Rumusan Masalah
[1]
a& b& c& d& e&
(pa yang yang dimaksud dimaksud dengan dengan kesehat kesehatan an dan keselam keselamata atan n kerja89 kerja89 :ahaya apa yang sering serin g kita dapatkan di rumah sakit89 :agai :agai mana bentuk bentuk manajem manajemen en kesehatan kesehatan dan keselam keselamata atan n kerja89 kerja89 :agaima :agaimana na peran peran dines keseha kesehatan tan pada pada K6 pera5at pera5at89 89 (pa (pa saja saja :aha :ahay ya yang ang dial dialam amii petu petuga gass diru diruan ang g beda bedah h dan dan baga bagaim iman anaa penerapan K6 di ruang bedah %operasi&89
C. Tujuan Penulisan
ampu melakuk melakukan an identif identifikas ikasii risiko risiko seperti seperti faktor faktor fisik, fisik, kimia5 kimia5ii serta serta a) ampu biologis, bekerja di d i rumah sakit serta fasilitas medis lainnya. ) ampu mengembangkan upaya kontrol terhadap faktor risiko tersebut. ampu u menge mengemb mbang angkan kan progra program m penceg pencegaha ahan n seper seperti ti menet menetapk apkan an alat alat !) amp pelindung diri yang diperlukan. ") ampu mengembangkan program pemeriksaan kesehatan yang sesuai dengan jenis pekerjaan %“job-related”& %“j ob-related”& e) emahami program patient safety. #) Dan lain sebagainya.
[2]
BAB II PEMBAHA$AN
A. Pengertian %esehatan Dan %eselamatan %erja &%') elaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja %K6& adalah salah satu
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kece kecela laka kaan an kerj kerjaa dan dan peny penyak akit it akib akibat at kerj kerjaa yang ang pada pada akhi akhirn rny ya dapa dapatt meningk meningkatka atkan n efisiens efisiensii dan produkti produkti+ita +itass kerja. kerja. Kecelaka Kecelakaan an kerja kerja tidak tidak saja menimbulkan korban ji5a maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi tetapi juga dapat dapat menggan mengganggu ggu proses proses produksi produksi secara secara menyel menyeluruh uruh,, merusak merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas. enyakit (kibat Kerja %(K& dan Kecelakaan Kerja %KK& di kalangan petugas kesehatan dan non kesehatan kesehatan di !ndonesia belum terekam dengan baik. ;ika kita pelajari angka ang ka kecelakaan dan penyakit akibat kerja di beberapa negara maju %dari beberapa pengamatan& menunjukan kecenderungan peningkatan pre+alensi. Sebagai faktor penyebab, sering terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan pekerja yang kurang memadai. :anyak pekerja yang merem meremehk ehkan an risi risiko ko kerja, kerja, sehing sehingga ga tidak tidak mengg mengguna unakan kan alat alat-al -alat at penga pengama man n 5alaupun sudah tersedia. Dalam penjelasan penjelasan undang-undang nomor 76 tahun 7 tentang Kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan disekitarnya. dis ekitarnya. Seti Setiap ap oran orang g memb membut utuh uhka kan n peke pekerj rjaa aan n untu untuk k mem memenuh enuhii kebu kebutu tuan an hidupny hidupnya. a. Dalam Dalam bekerja bekerja Keselam Keselamatan atan dan kesehata kesehatan n kerja kerja %K6& %K6& merupak merupakan an faktor yang sangat penting untuk diperhatikan karena seseorang yang mengalami sakit atau kecelakaan dalam bekerja akan berdampak pada diri, keluarga dan lingkun lingkunganny gannya. a. Salah Salah satu kom kompone ponen n yang yang dapat dapat meminim meminimalis alisir ir Kecelaka Kecelakaan an dalam kerja adalah tenaga kesehatan. 2enaga kesehatan mempunyai kemampuan untu untuk k mena menang ngan anii korb korban an dala dalam m kece kecela laka kaan an kerj kerjaa dan dan dapa dapatt mem memberi berika kan n
[3]
penyuluhan kepada masyarakat untuk menyadari pentingnya keselamatan dan kese keseha hata tan n kerj kerja. a. Dala Dalam m )nda )ndang ng-) -)nd ndan ang g "omo "omorr 76 2ahun hun 7<<6 7<<6 tent tentan ang g Kesehatan, asal 76 dinyatakan bah5a upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja %K6& harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karya5an karya5an paling sedikit < orang. ;ika memperhatikan memperhatikan isi dari pasal di atas maka jelaslah bah5a bah 5a =umah Sakit %=S& termasuk ke dalam kriteria k riteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para pelaku langsung yang bekerja di =S, tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung =S. Sehingga sudah seharusnya pihak pengelola =S menerapkan upaya-upaya K6 di =S. otensi bahaya di =S, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di =S, yaitu kecelakaan %peledakan, kebakaran, kecelakaan yang berhubungan dengan instalasi listrik listrik,, dan sum sumber ber-sum -sumber ber cidera cidera lainny lainnya&, a&, radiasi, radiasi, bahan-ba bahan-bahan han kimia kimia yang yang berbahaya, gas-gas anastesi, gangguan psikososial dan ergonomi. Semua potensi bahaya tersebut di d i atas, jelas mengancam mengan cam ji5a dan kehidupan ke hidupan bagi para pa ra karya5an di =S, para pasien maupun para pengunjung yang ada di lingkungan =S. B. Baha(a ang Diha"a*i Dalam Rumah $akit Atau Instansi %esehatan Dalam Dalam pekerjaa pekerjaan n seharisehari-hari hari petugas petugas keshatan keshatan selalu selalu dihadapk dihadapkan an pada
bahaya-bahaya tertentu, misalnya bahaya infeksius, reagensia yang toksik, peralatan listrik maupun peralatan kesehatan. Secara garis besar bahaya yang dihadapi dalam rumah sakit atau instansi kesehatan dapat digolongkan dalam > . :ahay :ahayaa kebaka kebakaran ran dan ledaka ledakan n dari dari ?at/ba ?at/bahan han yang yang mu mudah dah terbak terbakar ar atau meledak %obat@ obatan&. 7. :ahan :ahan berac beracun, un, koros korosif if dan dan kaus kausti tik k. 6. :ahay haya radi adiasi . 0. Auka bakar . 4. Syok Syok aki akiba batt ali alira ran n lis listr trik ik . 3. Auka Auka sayat sayat akibat akibat alat alat gelas gelas yang yang peca pecah h dan benda benda tajam tajam . B. :ahay :ahayaa infeksi infeksi dar darii kuman, kuman, +ir +irus us atau atau paras parasit it.. ada ada umu umumny mnyaa bahaya bahaya tersebu tersebutt dapat dapat dihindar dihindarii dengan dengan usaha-us usaha-usaha aha pengamanan, antara lain dengan penjelasan, peraturan serta penerapan disiplin
[4]
kerja. kerja. ada kesempatan kesempatan ini akan dikemuk dikemukakan akan manajem manajemen en keselam keselamata atan n dan kesehatan kerja di rumah sakit / instansi kesehatan. $asi $asill lapor laporan an National Safety Council (NSC) tahun 7<< menunjukkan bah5a terjadinya kecelakaan di =S 01 lebih besar dari pekerja di industri lain. Kasus Kasus yang yang sering sering terja terjadi di adal adalah ah tert tertusu usuk k jarum jarum,, terki terkilir lir,, sakit sakit pingg pinggang ang,, tergores/terpo tergores/terpotong, tong, luka bakar, dan penyakit infeksi dan lain-lain. Sejumlah kasus dilapor dilaporkan kan mendapa mendapatkan tkan kompensasi kompensasi pada pekerja pekerja =S, yaitu sprains, strains > 471C 471C contussion, crushing, bruising > 1C 1C cuts, laceration, punctures> <.1C fractures> 4.31C multiple injuries> 7.1C thermal burns > 71C scratches, abrasions>
.1C infections> .61C dermatitis> .71C dan lain-lain> 7.01 %US Department of Laboratorium, Bureau Bureau of Laboratorium Laboratorium Statistics , 6&.
Aapor Aaporan an lain lainnya nya yakni yakni di !srae !srael, l, angka angka pre+a pre+ale lensi nsi cedera cedera pun punggu ggung ng terting tertinggi gi pada pera5at pera5at %3.1& %3.1& dibandin dibandingkan gkan pekerja pekerja sektor sektor industri industri lain. Di (ustralia, diantara 6 pera5at, B1 pernah low bac pain , pre+alensi 071 dan di (S, insi inside den n cede cedera ra musculoseletal 0.37/ 0.37/<< << pera5 pera5at at per per tahun tahun.. 'ede 'edera ra punggung menghabiskan biaya kompensasi terbesar, yaitu lebih dari milliar per tahun. Khusus di !ndonesia, data penelitian sehubungan dengan bahaya bahaya di =S belum tergambar dengan jelas, namun diyakini bah5a banyak keluhankeluhan-kelu keluhan han dari para petugas petugas di =S, sehubung sehubungan an dengan dengan bahaya-b bahaya-bahay ahayaa yang ada di =S. Selain itu, tercatat bah5a terdapat beberapa kasus penyakit kronis yang diderit dideritaa petugas petugas =S, yakni yakni hiperten hipertensi, si, +arises, +arises, anemia anemia %kebany %kebanyakan akan 5anita& 5anita&,, penyakit ginjal dan saluran kemih %31 5anita&, dermatitis dan urtikaria %4B1 5anita& serta nyeri tulang belakang dan pergeseran diskus inter+ertebrae. Ditamb Ditambahka ahkan n juga bah5a terdapat terdapat beberapa beberapa kasus penyakit penyakit akut yang yang diderita petugas =S lebih besar .4 kali dari petugas atau pekerja lain, yaitu penyakit infeksi dan parasit, saluran pernafasan, saluran cerna dan keluhan lain, seperti sakit telinga, sakit kepala, gangguan saluran kemih, masalah kelahiran anak, gangguan pada saat kehamilan, penyakit kulit dan sistem otot dan tulang rang rangka ka.. Dari Dari berb berbag agai ai pote potens nsii baha bahaya ya ters terseb ebut ut,, maka maka perl perlu u upay upayaa untu untuk k
[5]
mengendalikan, meminimalisasi dan bila mungkin meniadakannya, oleh karena itu K6 =S perlu dikelola dengan baik. (gar penyelenggaraan penyelenggaraan K6 =S lebih efektif, efisien dan terpadu, diperlukan sebuah pedoman manajemen K6 di =S, baik bagi pengelola maupun karya5an kar ya5an =S.
C. Manajemen %eselamatan Dan %esehatan
anajemen anajemen adalah pencapaian tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya, sebelumnya, denga dengan n memp memper ergu gunak nakan an bantu bantuan an orang orang lain. lain. $al $al terse tersebu butt dihar diharapk apkan an dapat dapat mengura mengurangi ngi dampak dampak kelalaia kelalaian n atau kesalaha kesalahan n %malpre %malprektek ktek&& serta serta mengura mengurangi ngi penyebaran langsung langsu ng dampak dari kesalahan kesalaha n kerja. )ntu )ntuk k menc mencap apai ai tuju tujuan an ters terseb ebut ut,, dime dimemb mbag agii kegi kegiat atan an atau atau fung fungsi si manajemen tesebut menjadi > (. lanning %perencanaan& :. #rgani?ing %organisasi& '. (ctuating %pelaksanaan& D. 'ontrolling %penga5asan& a) Planning+ &Peren!anaan)
Eungsi perencanaan adalah suatu usaha menentukan kegiatan yang akan dilakukan di masa mendatang guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal hal ini ini adala adalah h kesel keselam amata atan n dan dan keseh kesehat atan an kerja kerja di rumah rumah sakit sakit dan insta instansi nsi kesehata kesehatan. n. perencan perencanaan aan ini dilakuka dilakukan n untuk untuk memenuh memenuhii standari standarisasi sasi kesehat kesehatan an pacsa pera5atan dan mera5at %hubungan timbal balik pasien @ pera5at / dokter, serta serta masyar masyarakat akat umu umum m lainnya lainnya&. &. Dalam Dalam perencan perencanaan aan tersebu tersebut, t, kegiata kegiatan n yang yang ditentukan meliputi> a. $al apa yang dikerjakan b. :agaimana cara mengerjakannya mengerjakann ya c. engapa mengerjakan d. Siapa yang mengerjakan [6]
e. Kapan harus dikerjakan f. Dimana kegiatan itu harus dikerjakan g. $ubungan timbal balik %sebab akibat& Kegiatan kesehatan %rumah sakit / instansi kesehatan& sekarang tidak lagi hanya di bidang pelayanan, tetapi sudah mencakup kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan dan penelitian, juga metode-metode yang dipakai makin banyak ragam ragamny nya. a. Semu Semuany anyaa meny menyeba ebabka bkan n risi risiko ko bahay bahayaa yang yang dapat dapat terjad terjadii dalam dalam %rumah %rumah sakit sakit / instansi instansi kesehatan& kesehatan& makin makin besar. besar. #leh karena karena itu usaha-us usaha-usaha aha pengamanan kerja di rumah sakit / instansi instans i kesehatan harus ditangani secara serius oleh organisasi keselamatan kerja rumah sakit / instansi kesehatan. ) ,rgani-ing+ &,rganisasi)
#rga #rganis nisasi asi kesel keselam amat atan an dan dan keseh kesehat atan an kerja kerja rumah rumah sakit sakit / insta instansi nsi kesehatan dapat dibentuk dalam beberapa jenjang, mulai dari tingkat rumah sakit / insta instansi nsi keseh kesehat atan an daera daerah h %5il %5ilay ayah& ah& sampai sampai ke tingk tingkat at pus pusat at atau atau nasion nasional al.. Keterl Keterlibat ibatan an pemerin pemerintah tah dalam dalam organis organisasi asi ini baik baik secara secara langsung langsung atau tidak tidak langsung sangat diperlukan. emerintah dapat menempatkan pejabat yang terkait dalam organisasi ini di tingkat pusat %nasional& dan tingkat daerah %5ilayah&, di samping memberlakukan )ndang-)ndang Keselamatan Kerja. Di tingkat daerah %5ilayah& dan tingkat pusat %nasional& perlu dibentuk Komisi Keamanan Kerja rumah sakit / instansi yang tugas dan 5e5enangnya dapat berupa > & eny enyusu usun n garis garis besar besar pedoman pedoman keamana keamanan n kerja kerja rumah rumah sakit sakit / instan instansi si kesehatan . 7& emb emberi erikan kan bimbin bimbingan gan,, penyu penyuluh luhan, an, pelat pelatih ihan an pelaks pelaksana anaan an keama keamana nan n kerja rumah sakit / instansi kesehatan . 6& ema emanta ntau u pelak pelaksan sanaa aan n pedom pedoman an keaman keamanan an kerja rumah rumah sakit sakit / insta instansi nsi kesehatan . 0& emb ember erik ikan an reko rekome mend ndas asii untu untuk k baha bahan n pert pertim imba bang ngan an pene penerb rbit itan an i?in i?in rumah sakit / instansi kesehatan. 4& mengata mengatasi si dan mence mencegah gah meluas meluasnya nya bahaya bahaya yang yang timbul timbul dari dari suatu suatu rumah rumah sakit / instansi kesehatan. 3& Dan lain-l n-lain.
[7]
erlu erlu juga dipikir dipikirkan kan keduduka kedudukan n dan peran peran organis organisasi asi /'ermi /'ermin n Dunia Dunia Kedokteran "o. 40, 7<
Eungs Eungsii pelaks pelaksana anaan an atau atau pengge penggerak rakan an adala adalah h kegia kegiatan tan mendo mendoron rong g semanga semangatt kerja, kerja, mengera mengerahkan hkan akti+it akti+itas, as, mengkoo mengkoordin rdinasik asikan an berbaga berbagaii akti+ita akti+itass yang akan menjadi akti+itas yang kompak %sinkron&, sehingga semua akti+itas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. elaksanaan program kesehatan dan keselamatan kerja rumah sakit / instansi kesehatan sasarannya ialah tempat kerja yang aman dan sehat. )ntuk itu setiap indi+idu yang bekerja maupun masy masyara arakat kat dalam dalam rumah rumah sakit sakit / insta instansi nsi keseha kesehatan tan 5ajib 5ajib menge mengeta tahui hui dan memahami semua hal yang diperkirakan akan dapat menjadi sumber kecelakaan kerja dalam rumah sakit / instansi kesehatan, serta memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup untuk melaksanakan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kecelakaan kerja tersebut. Kemudian mematuhi berbagai peraturan peraturan atau ketentuan dala dalam m mena menang ngan anii berb berbag agai ai spes spesim imen en reag reagen ensi siaa dan dan alat alat-a -ala lat. t. ;ika ;ika dala dalam m pelaksanaan fungsi penggerakan ini timbul permasalahan, keragu-raguan atau pertentangan,
maka
menjadi
tugas
semua
untuk
mengambil
keputusan
penyelesaiannya. ") Cntrlling+ &Penga/asan)
Eungsi penga5asan adalah akti+itas yang mengusahakan agar pekerjaan pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau hasil yang
[8]
dikehendaki. )ntuk dapat menjalankan penga5asan, perlu diperhatikan 7 prinsip pokok, yaitu > a. (danya rencana b. (danya (danya instruksi-instruksi instruksi- instruksi dan pemberian 5e5enang kepada ba5ahan. ba5ahan . Dalam Dalam fungsi fungsi penga penga5a 5asa san n tidak tidak kalah kalah penti pentingn ngnya ya adalah adalah sosia sosiali lisas sasii tentang tentang perluny perlunyaa disiplin disiplin,, mematuh mematuhii segala segala peratura peraturan n demi demi keselam keselamatan atan kerja kerja bersama di rumah sakit / instansi kesehatan. Sosialisasi perlu dilakukan terus menerus, menerus, karena usaha pencegahan bahaya yang bagaimanapun baiknya akan siasia sia bila bila perat peratura uran n diaba diabaik ikan. an. Dala Dalam m rumah rumah sakit sakit / insta instansi nsi keseha kesehata tan n perlu perlu dibentuk penga5asan rumah sakit / instansi kesehatan yang tugasnya antara lain > . emantau dan mengarahkan secara berkala praktek- praktek rumah sakit / instansi kesehatan yang baik, benar dan aman. 7. emastikan semua petugas rumah sakit / instansi kesehatan kesehatan memahami cara- cara menghindari risiko bahaya dalam rumah sakit / instansi kesehatan. 6. elakukan penyelidikan / pengusutan segala peristi5a berbahaya atau kecelakaan. 0. mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan tentang keamanan kerja rumah sakit / instansi kesehatan . 4. elakukan tindakan darurat untuk mengatasi peristi5a berbahaya dan mencegah meluasnya bahaya tersebut. 3. Dan lain-lain.
D. Peneg Penegaka akan n Perat Peratura uran n %esela %eselamat matan an "an %eseh %esehata atan n %er %erja ja Rumah Rumah sakit sakit &%'R$) "an Peran Dinas %esehatan 0. Perat Peratura uran n %ese %esehat hatan an %e %erja rja
)) Kese Keseha hata tan n "omo "omorr 76 tahu tahun n 7<<7 7<<7 pasa pasall 76 tent tentan ang g kese keseha hata tan n kerj kerjaa menyatakan bah5a setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas
[9]
keselamatan dan kesehatan.eraturan enteri 2enaga Kerja "o.<4/en.7<<3 juga mengatur bah5a setiap perusahaan yang mempekerjakan lebih dari << orang atau lebih lebih dan atau atau yang yang menga mengandu ndung ng potens potensii bahay bahayaa 5ajib 5ajib mener menerapk apkan an siste sistem m manajemen K6 %:ab !!! asal 6&. =umahsakit tidak terlepas dari peraturan-peraturan ini karena teknologi dan sarana kesehatan, kesehatan, kondisi fisik rumah sakit dapat membahayakan pasien, keluarga, serta pekerja.;ika tidak dikelola, rumahsakit tidak terhindar dari kebakaran, bencana, atau dampak buruk pada kesehatan. =ingkasan studi tentang penerapan K6=S di ba5ah ini bisa dijadikan kasus bagaimana lemahnya komitmen rumahsakit dalam hal ini. K6=S di !ndonesia telah memiliki 77 peraturan. Di antara seluruh peraturan itu, paling banyak adalah peraturan menteri % buah& dan belum ada sama sekali peraturan daerah. Dinas Kesehatan ropinsi Sumatera :arat sendiri tidak memiliki semua semua dok dokum umen en perat peratura uran n yang yang tela telah h dikel dikeluar uarkan kan oleh oleh pemeri pemerint ntah. ah.Di Dinas nas kesehatan bahkan tidak memiliki satu staf yang mengurusi bidang ini. 2idak ada tim khusus K6=S. enjabaran dari regulasi tersebut oleh pemerintah daerah dalam bentuk peraturan daerah belum ada sama sekali. adahal ad ahal mengacu pada pad a "o. 74 tahun 7<<< tentang ke5enangan pemerintah dan propinsi sebagai otonom maka pemerintah
daerah
K6=S K6=S.K .Ken eny yataa ataan n
ini ini
mempunyai
legalitas
dalam
mengatur
regulasi
bara barang ng kali kali bisa bisa menc mencer ermi mink nkan an kead keadaa aan n
sebe sebelu lum m
desentra desentralisa lisasi. si. Daerah Daerah melaksa melaksanaka nakan n apa yang yang menjadi menjadi keputusa keputusan n pusat pusat dan barang kali karena keputusan ke putusan pusat itu pula, p ula, regulasi K6=S ini lemah. 1. %esehata %esehatan n "an %eselama %eselamatan tan %erja %erja seaga seagaii Pilihan Pilihan Rasinal Rasinal Rumah Rumah sakit
enelitian :ambang mengukur sembilan aspek yang bisa dijadikan tolok ukur bah5a rumahsakit itu memberikan komitmen pelaksanaan K6=S. Seluruh rumahsakit menyediakan sejumlah dana untuk keperluan K6=S. Seperti terlihat dalam tabel di ba5ah ini, 3 dari B rumahsakit belum memiliki sistem keamanan dan tenaga khusus bidang K6=S.Aima rumahsakit belum memiliki sarana !(A
[10]
dan sistem penga5asan yang memadai.Selain itu, obser+asi di lapangan, rumah sakit sakit - rumah rumah sakit sakit ini ini tidak tidak memi memilik likii siste sistem m pelap pelapora oran n tenta tentang ng kecel kecelaka akaan an maupun penyakit akibat kerja. 2abel . Komitmen rumahsakit dengan kebijakan =egulasi K6=S "o
;enis komitmen yang
=S
=S7 =S6 =S0 =S4 =S3 =SB ;umlah 1
.
.
.
.
B 6
<<.< 07.
7
ditunjukkan D an a Kebijakan
6 0 4
enga5asan enghargaan dan Sanksi #rganisasi
.
. .
. . .
. .
. . .
. . .
7 0
7.3 0.6 4B.
3 B
Ketenagaan engadaan (D engadan !(A
.
. .
. .
. .
. .
. .
B 7
0.6 <<.< 7.3
.
.
.
.
.
.
0.6
<<
3 3B
0 00
7 77
6 66
7 77
7 77
. 00,0
. .
. .
embangun sistim keamanan ;)A($ *=S*"2(S* %1&
2abel 7. 2ahun enerbitan, !si =egulasi dan :entuk =egulasi K6=S 2($)" B < B 4
=*F)A(S! Keselamatan Kerja Keselamatan kerja terhadap radiasi
;enis )ndang-undang eraturan emerintah
B 4 <
!?in pemakaian ?at radioaktif emeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam
eraturan emerintah eraturan enteri
<
penyelenggaraan K6 Syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan alat eraturan enteri pemadam api ringan
6
Ke5ajiban melapor penyakit akibat kerja elayanan kesehatan tenaga kerja Ketentuan KK terhadap radiasi
[11]
eraturan enteri eraturan enteri Keputusan Dirjen
7
Kesehatan
)ndang-undang
7 6 6
ersyaratan Kesling =S enyakit yang timbul karena hubungan kerja Komite K6
eraturan enteri Keputusan residen Keputusan enteri
6
•
ersyaratan kesehatan lingkungan ruang Keputusan Dirjen G :angunan serta fasilitas sanitasi rumah sakit
•
ersyaratan kesehatan konstruksi ruang di rumah sakit.
•
ersyaratan G petunjuk teknis tata cara penye hatan lingkungan lingkung an =S
3 3 B
Sistem anajemen K6 %SK6& engamanan bahan berbahaya bagi Kesehatan elaksanaan (udit system manajemen K6
eraturan enteri eraturan enteri eraturan enteri
B B B
enyelenggaraan pelayanan radiology embentukan anitia K6 =umah Sakit !nspeksi K6
eraturan enteri Surat *daran Keputusan enteri
ersyaratan kesling kerja erubahan / terhadap pemgelolaan
Keputusan enteri
7 << 6
limbah :6 Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Keputusan enteri
!eait !eait "engan peran regulasi "inas esehatan, stan"ar #$%S bisa "ija"ian sebagai persyaratan pen"irian atau operasi rumahsait&
ela elaks ksan anaa aan n K6=S K6=S pada pada masa masa yang yang lalu lalu dite diteka kank nkan an deng dengan an pola pola pembinaan dinas kesehatan. Kebijakan kita selama ini dalam bidang kesehatan dan keselamatan kerja adalah berupa sosialisasi program, pelatihan tentang K6=S, menyediakan tenaga khusus, dan membuat pedoman pelaksanaan. 'ara-cara 'ara-cara pembinaan pembinaan seperti itu memperlihatkan memperlihatkan hasil yang minimal.Satu minimal.Satu rumahsakit dalam penelitian ini, kebetulan s5asta, bisa menjadi contoh karena mereka mereka telah telah secara secara sadar sadar menerap menerapkan kan standar standar lebih lebih interna internasion sional. al.=um =umahsa ahsakit kit s5asta yang berorientasi internasional menganggap K6=S adalah strategis bagi pelanggan yang sudah makin kritis.Sifat kesukarelaan seperti ini bagi rumahsakit
[12]
pemerintah dan s5asta lokal bisa bis a berakibat buruk. emerintah emerinta h dalam dala m hal ini dinas kesehatan mau tidak mau perlu membuat tekanan dari luar agar kesehatan dan keselamatan kerja betul-betul terjaga. em emerin erinta tah h daer daerah ah hend hendak akny nyaa lebi lebih h pedu peduli li deng dengan an K6=S K6=S,, deng dengan an memb membuat uat peratu peraturan ran daera daerah h khu khusu suss yang yang diber diberla lakuk kukan an di daerah daerahny nya. a. Dinas Dinas kesehatan bisa menga5asi pelaksanaan K6=S, diikuti dengan tindakan sanksi bagi yang tidak menerapkannya. Aebih tegas, perlindungan publik dan pekerja seperti ini harus menjadi persyaratan mutlak dalam pemberian i?in pendirian suatu rumah sakit.
E. %' DI RUAN2 BEDAH &,PERA$I)
Kamar operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit, tempat untuk melak elakuk ukan an
tind tindak akan an
pem pembeda bedaha han, n,
baik baik
elek elekti tiff
maupu aupun n
akut akut,,
yang ang
membutuhkan keadaan suci hama %steril&. 0. 3aktr 3aktr ha-ar" ha-ar" (ang (ang "ialami "ialami *etugas *etugas instrume instrumen n "i ruang ruang e"ah e"ah enurut enurut hasil laporan laporan dari Natonal Safety Council (NSC) tahun
menunjukkan bah5a terjadinya kecelakaan di =S 01 lebih besar dari pekerja pada industri lain. Kasus yang sering terjadi adalah tertusuk jarum, tergores/terpotong, dan penyakit infeksi lain. Salah stu contoh kecelakaan kecelakaan kerja yang paling sering adalah Auka jarum suntik yang umum terjadi di kalangan petugas di ruang bedah. Sehingga peningkatan strategi pencegahan dan pelaporan diperlukan untuk meningkatkan keselamatan kerja bagi petugas bedah tersebut. 1. Alat kerja kerja (ang (ang "a*at "iguna "igunakan kan (ang (ang "a*at "a*at menggangg mengganggu u kesehata kesehatan n *etugas instrumen "i ruang e"ah
[13]
(lat kesehatan yang digunakan yang dapat mengganggu mengganggu kesehatan petugas instrumen instru men diruang bedah b edah adalah benda-benda tajam seperti skalpel s kalpel dan jarum suntik yang dapat memberikan resiko terjadinya kecelakaan kerja. '. Alat *elin"u *elin"ung ng "iri &APD) &APD) (ang "iguna "igunakan kan *etugas *etugas instru instrumen men "iruang "iruang e"ah
Selain membersihkan tangan yang harus selalu dilakukan petugas keseh kesehat atan an juga juga harus harus menge mengenak nakan an alat alat pelin pelindun dung g diri diri sesuai sesuai denga dengan n prosedur yang mereka lakukan dan tingkat kontak dengan pasien yang diperlukan untuk menghindari kontak dengan darah dan cairan tubuh. (D untuk untuk keperlua keperluan n ke5aspa ke5aspadaan daan standar standar terdiri terdiri atas atas sarung sarung tangan, tangan, gaun pelindung, pelindung pelin dung mata, dan masker bedah. eralatan er alatan tambahan, seperti penutup kepala untuk melindungi rambut, tidak dianggap (D, tetapi dapat digunakan demi kenyamanan petugas kesehatan. :egitu pula, sepatu bot juga dapat digunakan untuk keperluan praktis, misalnya bila diper diperluk lukan an sepat sepatu u yang yang tertu tertutup tup rapat rapat dan dan kuat kuat untuk untuk mengh menghind indari ari kecelakaan akibat benda tajam. :ila digunakan dengan benar, (D akan meli melindu ndungi ngi petuga petugass keseha kesehatan tan dari dari pajana pajanan n terha terhada dap p jenis jenis penya penyakit kit menular tertentu. 4. %ete %eterse" rse"iaan iaan at P'% "i "i tem*at tem*at kerj kerja a *etuga *etugass 6K merupakan pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada kepada korban korban yang yang mendapa mendapatkan tkan kecelaka kecelakaan an atau penyakit penyakit mendada mendadak k dengan cepat dan tepat sebelum korban diba5a ke tempat rujukan. 6K sendiri sendiri ditujuka ditujukan n untuk untuk memberi memberikan kan pera5at pera5atan an darurat darurat pada korban, korban, sebelum sebelum
pertolon pertolongan gan yang lebih lebih lengkap diberik diberikan an oleh dokter atau atau
petugas kesehatan lainnya. :erda :erdasar sarkan kan )ndan )ndang-) g-)nda ndang ng "omo "omorr 6 2ahun 3 3 asal asal > “Setiap “Setiap badan, lembaga lembaga atau atau dinas dinas pemberi pemberi jasa, jasa, atau atau bagianny bagiannyaa yang yang tund tunduk uk kepa kepada da kon+ kon+en ensi si ini, ini, deng dengan an memp memper erha hati tika kan n besa besarn rny ya dan dan kemungkinan kemungkinan bahaya bahaya harus
menyediakan menyediakan apotik apotik atau pos 6K sendiri,
memelihara apotik atau pos 6K bersama-sama dengan badan, lembaga atau kantor pemberi pemberi jasa atau bagiannya bagiannya dan mempunyai mempunyai satu atau lebih lebih
[14]
lemari, kotak atau perlengkapan 6K.” =umah sakit merupakan salah satu lembaga pemberi jasa dengan unit sterilisasi yang menjadi bagiannya. Dalam upaya penga5asan 6K maka perlu tersedia fasilitas dan personil 6K. Easilitas dapat berupa kotak 6K, isi kotak 6K, buku pedoman, ruang 6K, perlengkapan 6K %alat perlindungan, alat darurat, alat alat angkut angkut dan transpo transporta rtasi&. si&. ersoni ersonill terdiri terdiri dari dari penanggu penanggung ng ja5ab> ja5ab> dokt dokter er pimp pimpin inan an 6K, 6K, ahli ahli K6, K6, petu petuga gass 6K 6K yang ang tela telah h mene meneri rima ma sertifikat pelatihan 6K di tempat kerja. =ekomendasi minimum failitas yang tersedia dalam kotak 6K tipe ! yaitu kasa steril terbungkus, perban %lebar 4 cm&, perban %lebar B,4 cm&, plester %lebar ,74 cm&, plester cepat, kapas %74 gram&, perban segitig segitiga/m a/mette ettela, la, gunting, gunting, peniti, peniti, sarung sarung tangan tangan sekali sekali pakai, pakai, masker masker,, aHuades %<< ml lar saline&, po+idon iodin %3< ml&, alkohol B<1, buku panduan 6K umum, buku catatan, daftar daf tar isi kotak. k otak. Sedangkan pada kotak 6K tipe !! terdiri dari kasa steril terbungkus, perban %lebar 4 cm&, perban %lebar B,4 cm&, plester %lebar ,74 cm&, plester cepat, kapas %74 gram&, perban segitiga/mettela, gunting, peniti, sarung tangan sekali pakai, masker, bidai, pinset, lampu senter, sabun, kertas pembersih %Cleaning !issue&, aHuades %<< ml lar saline&, po+idon iodin %3< ml&, alkohol B<1,
buku panduan 6K umum. Secara umum penentuan jenis dan jumlah kotak yang disediakan tergantung dari jumlah pekerja.
2abel . ;umlah kotak 6K tiap unit kerja )ntuk jumlah personil 6K sendiri ditentukan oleh faktor risiko bahaya di tempat kerja dan d an jumlah pekerja.
[15]
2abel 2abel 7. ;umlah petugas 6K 5. Peme Pemeri riks ksaa aan n kese keseha hata tan n (ang (ang *ern *ernah ah "ila "ilaku kuka kan n sesu sesuai ai *era *eratu tura ran n &seelum kerja6 erkala6 erkala khusus)
engend engendali alian an elalui elalui ;alur ;alur kesehata kesehatan n %edical %edical 'ontrol 'ontrol&& Iaitu upaya untuk menemukan gangguan sedini mungkin dengan cara mengenal %=ecognition& kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang dapat tumbuh pada setiap jenis pekerjaan di unit pelayanan kesehatan dan pencegahan meluasny meluasnyaa gangguan gangguan yang yang sudah sudah ada baik terhada terhadap p pekerjai pekerjaitu tu sendiri sendiri maupu aupun n terh terhad adap ap oran orang g dise diseki kita tarn rnya ya.. Deng Dengan an dete deteks ksii dini dini,, maka maka penatalaksanaan kasus menjadi lebih cepat, mengurangi penderitaan dan mempercepat pemulihan kemampuan produkti+itas masyarakat pekerja. Disini diperlukan sistem rujukan untuk menegakkan diagnosa penyakit akib akibat at kerj kerjaa seca secara ra cepa cepatt dan dan tepa tepatt % prompt'treatment encegahan han prompt'treatment & encega sekunder ini dilaksanakan melalui pemeriksaan kesehatan pekerja yang meliputi> . emeriksaan (5al erup erupaka akan n pemeri pemeriksa ksaan an keseha kesehatan tan yang yang dilak dilakuka ukan n sebel sebelum um seseorang calon / pekerja %petugas kesehatan dan non kesehatan& mulai melaksanakan pekerjaannya. emeriksaan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang status kesehatan calon pekerja dan mengetahui apakah calon calon pekerj pekerjaa terse tersebut but diti ditinja njau u dari dari segi segi keseha kesehata tanny nnyaa sesuai sesuai dengan dengan pekerjaan yang akan ditugaskan kepadanya. kepadan ya.
[16]
emerikasaan kesehatan a5al ini meliputi> -
(namnese umum (namnese pek pekerjaan eny enyak akit it yang yang pern pernah ah dide dideri rita ta (lrergi !mun !m unis isas asii yan yang g per perna nah h dida didapa patt emeriksaan ba badan eme emeri riks ksaa aan n lab labor orat ator oriu ium m rut rutin in
emeriksaan tertentu> -
2uberkulin te test siko test
7. emeriksaan :erkala erup erupaka akan n peme pemeri riksa ksaan an keseh kesehata atan n yang yang dilaks dilaksana anakan kan secara secara berkala dengan jarak 5aktu berkala yang disesuaikan dengan besarnya resiko kesehatan yang dihadapi. akin besar resiko kerja, makin kecil jarak 5aktu antar a ntar pemeriksaan berkala. =uang lingkup pemeriksaan disini meli meliput putii peme pemeri riksa ksaan an um umum um dan pemeri pemeriksa ksaan an khu khusus sus sepert sepertii pada pada pemeriksaan a5al dan bila diperlukan ditambah dengan pemeriksaan lainnya, sesuai dengan resiko kesehatan yang dihadapi dalam pekerjaan.
6. emeriksaan Khusus erupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada khusus diluar 5aktu pemeriksaan berkala, yaitu pada keadaan dimana ada atau diduga ada keadaan yang dapat mengganggu kesehatan pekerja.
7. Peratur Peraturan an *im*inan *im*inan "i rumah rumah sakit sakit tentang tentang %' "i tem*a tem*att kerja kerja
)paya K6 di =S menyangkut tenaga kerja, cara/metode kerja, alat kerja, proses kerja dan lingkungan kerja. )paya ini meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan. =S harus membuat perencanaan yang efektif agar tercapai keberhasilan penerapan sistem manajemen K6 dengan sasaran yang jelas dan dapat diukur. erencanaan K6 di =S dapat
[17]
menga mengacu cu pada pada standa standarr Siste Sistem m anaj anajem emen en K6 di =S diant diantara arany nyaa self akreditasi K6=S dan SK6. assesment akreditasi erencanaan meliputi> . !dent !dentif ifika ikasi si sum sumber ber bahay bahaya, a, penil penilai aian an dan penge pengenda ndali lian an faktor faktor risiko. =S harus melakukan kajian dan identifikasi sumber bahaya, penilaian serta pengendalian peng endalian faktor risiko. risi ko. a. !dentifikasi sumber bahaya Dapat dilakukan dengan mempertimbangkan > J
Kondisi Kondisi dan kejadian kejadian yang dapat dapat menim menimbulk bulkan an potens potensii bahay bahaya. a.
J
;enis kecelakaan dan (K (K yang mungkin dapat terjadi. Sumber
bahaya yang ada di =S harus diidentifikasi dan dinilai untuk mene enentukan ukan
tingka gkat
res resiko
yang ang
merupa upakan kan
tola olak
ukur ukur
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan (K.
b. enilaian faktor risiko (dala (dalah h proses proses untuk untuk menen menentu tukan kan ada tida tidakny knyaa risiko risiko deng dengan an jala jalan n
melak elakuk ukan an peni penila laia ian n
baha bahay ya
pote potens nsia iall
yang ang
menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan.
c. engendalian faktor risiko Dilaksanakan melalui 0 tingkatan pengendalian risiko yakni meng menghil hilan angka gkan n bahay bahaya, a, mengg menggan antik tikan an sumb sumber er risik risiko o dengan dengan sarana/peralatan sarana/peralatan lain yang tingkat risikonya lebih rendah/tidak rendah/tidak ada %enginee %engineering ring/re /rekaya kayasa&, sa&, adminis administras trasii dan alat alat pelindu pelindung ng pribadi pribadi %(&.
7. embuat peraturan =S harus membuat, membuat, menetapkan menetapkan dan melaksanakan melaksanakan standar operasional operasional prosedur %S#& sesuai dengan peraturan, perundangan
[18]
dan ketentuan mengenai K6 lainnya yang berlaku. S# ini harus die+ die+al alua uasi si,,
dipe diperb rbah ahar arui ui
dan dan
haru haruss
diko dikomu muni nika kasi sika kan n
sert sertaa
disosialisasikan pada karya5an dan pihak yang terkait.
6. 2ujuan dan sasaran =S
haru haruss
memp memper erti timb mban angk gkan an
pera peratu tura ran n
peru perund ndan angg-
undang und angan, an, bahay bahayaa potens potensial ial dan dan risik risiko o K6 yang yang bisa bisa diuku diukur, r, satuan/indikator pengukuran, sasaran pencapaian dan jangka 5aktu pencapaian %S(=2&. . 0. !ndikator kinerja !ndikator harus dapat diukur sebagai dasar penilaian kinerja K6 yang sekalig sekaligus us merupak merupakan an informa informasi si mengena mengenaii keberhas keberhasilan ilan pencapaian SK6 =S.
4. rogram K6 =S harus menetapkan dan melaksanakan program K6=S, untuk mencapai sasaran harus ada monitoring, monitoring, e+aluasi dan dicatat serta dilaporkan.
8. %e %elu luha han n atau atau *en( *en(ak akit it (ang (ang "ial "ialam amii (ang (ang erh erhu uun unga gan n "eng "engan an *ekerjaan *a"a *etugas instrumen "i ruang e"ah.
ara ara pene peneli liti ti meny enyatak atakan an bah5 bah5aa di dala dalam m kam kamar oper operas asii terkandung kadar eter yang signifikan ketika “ the open drop techniHue” digunakan. Dan diketahui bah5a paparan obat anastesi inhalasi seperti diet diethy hyll eter eter,, nitr nitrou ouss oid oidee dan dan clor clorof ofor orm m lebi lebih h menga engara rah h tent tentan ang g infer inferti tilit litas as dan dan abors aborsii spo spont ntan, an, inside insidensi nsi kelai kelainan nan kog kogeni enita tal, l, kanker kanker,, penyakit hematopoietik, penyakit li+er, dan penyakit saraf seperti psikomotor dan tingkah laku sebagai akibat paparan gas anastesi. anastes i.
. U*a(a %' lainn(a (ang "ijalankan.
[19]
isa isaln lny ya
ada ada
peny penyul uluh uhan an/p /pel elat atih ihan an,,
peng penguk ukur uran an/p /pem eman anta taua uan n
lingkungan lingkungan tentang ha?ard yang pernah dilakukan. :ahaya potensial di =S dapat dapat menga mengakib kibat atkan kan penya penyakit kit dan dan kecel kecelaka akaan an akibat akibat kerja kerja.. Iaitu itu disebabkan oleh faktor biologi %+irus, bakteri dan jamur&, faktor kimia %antiseptik, Fas anastesi&, faktor ergonomi %cara kerja yang salah&, faktor fisika fisika %suhu,ca %suhu,cahay haya,bi a,bising sing,, getaran getaran dan radiasi& radiasi&,, dan faktor faktor psikosos psikososial ial %kerja bergilir, hubungan sesama atau atasan&. :ahaya potensial berdasarkan lokasi dan pekerjaan di =S meliputi >
[20]
[21]
BAB III PENUTUP
A. %esim*ulan
[22]
Kesehatan dan Keselamatan Kerja %K6& adalah salah satu bentuk upaya untuk untuk menci mencipta ptakan kan temp tempat at kerja kerja yang yang aman aman,, sehat sehat,, bebas bebas dari dari pencem pencemara aran n lingkungan, lingkungan, sehingga dapat mengurangi mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produkti+itas kerja ke rja :ahaya :ahaya yang dihadapi dalam rumah sakit C :ahaya kebakaran dan ledakan dari ?at/bahan yang mudah terbakar atau meledak %obat@ obatan&, :ahan beracun, korosif dan kaustik , :ahaya radiasi , Auka bakar, bakar, Syok akibat aliran listrik, listrik, Auka sayat akibat alat gelas yang pecah dan benda tajam G :ahaya infeksi dari kuman, +irus atau parasit. B. $aran
Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja %K6& khususnya di !ndonesia seca secara ra um umum um dipe diperk rkir irak akan an term termas asuk uk rend rendah ah.. ada ada tahu tahun n 7<< 7<< !ndo !ndone nesi siaa menempati posisi yang buruk jauh di ba5ah Singapura, alaysia, Eilipina dan 2haila 2hailand. nd. Kondisi Kondisi tersebu tersebutt mencerm mencerminka inkan n kesiapa kesiapan n daya daya saing saing pelayan pelayanan an dan kualitas saranan kesehatan !ndonesia di dunia internasional masih sangat rendah. !ndo !ndone nesi siaa
akan akan suli sulitt
meng mengha hada dapi pi pers persai aing ngan an glob global al kare karena na meng mengal alam amii
ketidake ketidakefisi fisienan enan pemanfa pemanfaatan atan tenaga tenaga kerja kerja %produkt %produkti+it i+itas as kerja kerja yang yang rendah&. rendah&. adahal adahal kemajua kemajuan n pelayan pelayanan an tersebu tersebutt sangat sangat ditentuk ditentukan an peranan peranan mutu mutu tenaga tenaga kerjanya. Karena itu disamping perhatian instansi itu sendiri, pemerintah juga perlu memfasilitasi dengan peraturan atau aturan perlindungan Keselamatan dan Keseh Kesehat atan an Kerja Kerja.. "uans "uansany anyaa harus harus bersi bersifa fatt manu manusia sia5i 5i atau atau berma bermart rtaba abat. t. Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan bisnis sejak sejak lama lama .Eaktor .Eaktor keselam keselamatan atan kerja kerja menjadi menjadi penting penting karena karena sangat sangat terkait terkait dengan kinerja karya5an dan pada gilirannya pada kinerja pelayanan kesehatan. Semakin Semakin tersedianya tersedianya fasilitas fasilitas keselamatan keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.
[23]
Da#tar Pustaka . ;a+e ;a+ed d S, IaHoob Hoob 2. Fend Fender er :ase :ased d #ccu #ccupa pati tion onal al $eal $ealth th $a?a $a?ard rdss amon among g aram aramedi edical cal Staf Stafff in ubi ubicc $ospi $ospita tals ls of ;helum ;helum.. nternational ournal of *umanities an" Social Science. 7<C>B4. 7. )ndang-) )ndang-)ndan ndang g =! "o. 63 2ah 2ahun un 7<< tentang tentang Keseha Kesehatan. tan. 6. )ndang-) )ndang-)ndan ndang g =! "o. 00 2ah 2ahun un 7<< tenta tentang ng =umah =umah Sakit Sakit 0. era eratu tura ran n em emerin erinta tah h =epu =epubl blik ik !ndo !ndone nesi siaa "o. "o. 63 2ahun hun 7<<4 7<<4,, tent tentan ang g
erat eratura uran n ela elaksa ksana naan an )ndan )ndangg-)nd )ndang ang "omor "omor 7 2ahun ahun 7<< 7<<7, 7, tenta tentang ng :angunan Fedung. 4. Supa Supari ri S.E. +e"oman anajemen #esehatan "an #eselamatan #eselamatan #erja "i %umah 3.
Sait& ;akarta > 7<
Sulko5 Sulko5ski ski .S, .S, rono rono+os +ostt .;. "eed "eedles lesti tick ck !njur !njuries ies among among Surg Surgeo eons ns in B.
2raining. N-& 7<
nfection pre0ention . control control in health'care facilities& ;ene5a > 7<
M#nline ine on 7< 7<6N 6N M'it M'ited ed on +ertama +a"a #ecelaaan "i !empat !empat #erja . M#nl September 7<6N. 7<6 N. (+ailable (+ailable from> http>//oc5.usu.ac.id/course/detail/pendidikan-dokter-s/<<<<6<-emergencymedicine.html.. medicine.html . 2resn resnan anin ings gsih ih *. #esehatan "an #eselamatan #erja Laboratorium #esehatan& ;akarta > 7<< <. Kement Kementri rian an Keseh Kesehat atan an =!. =!. +e"oman !enis !enis %uang 1perasi %umah Sait& ;akarta > 7<7
[24]