KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah
Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan
makalah yang berjudul 'Komunikasi Microwave'. Tugas dibuat dalam rangka
memenuhi mata kuliah Dasar Sistem Telekomunikasi. Komunikasi Microwave
merupakan salah satu jenis komunikasi yang cukup penting dalam dunia
telekomunikasi, maka dari itu pada makalah ini akan membahas mengenai
komunikasi microwave atau disebut juga komunikasi gelombang pendek.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.
Semarang, 3 Desember 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 3
1.2 Rumusan Masalah 3
1.2 Tujuan Pembahasan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
2.1 Sejarah 5
2.2 Pengertian 7
2.3 Prinsip Kerja 8
2.4 Macam-macam Komunikasi Microwave 8
2.5 Aplikasi Gelombang Mikro 16
2.6 Kelebihan dan kekurangan Komunikasi Microwave 17
BAB III PENUTUP 18
3.1 Kesimpualan 18
3.2 Saran 18
DAFTAR PUSTAKA 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting.
Komunikasi dibutuhkan untuk memperoleh atau memberi informasi dari atau
kepada orang lain. Kebutuhan untuk mendapatkan informasi semakin meningkat,
sehingga manusia membutuhkan alat komunikasi yang dapat digunakan kapanpun
dan dimanapun mereka berada.
Salah satu sistem komunikasi yang merupakan andalan bagi
terselenggaranya integrasi sistem telekomunikasi secara global adalah
sistem komunikasi dengan menggunakan gelombang mikro.
Kurang tahunya masyarakat mengenai gelombang mikrowave, yang padahal
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, menghambat mereka dalam kemajuan
teknologi yang selalu memberikan kemudahan. Oleh karena itu, makalah ini
disusun agar mampu memberikan informasi yang mudah dipahami kepada kita
semua yang membaca makalah ini khususnya tentang komunikasi microwave.
Dalam makalah ini, penyusun tidak berharap banyak akan dapat
memuaskan pembaca, namun kami telah berusaha memaparkan hal-hal mengenai
komunikasi microwave pada makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah ysang dimsaksud dengan komunikasi gelombang mikro?
b. Ada berapa jenis komuniksi mikrowave?
c. Prinsip kerja yang digunakan?
d. Contoh penerapan komunikasi mikrowave dalam kehidupan sehari-
hari apa?
e. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari komunikasi microwave
(gelombang pendek)?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui apa itu komunikasi mikrowave.
b. Memahami prinsip kerja komunikasi microwave.
c. Mengetahui jenis-jenis komunikasi microwave.
d. Memahami penerapan komunikasi microwave dalam kehidpan sehari-
hari.
e. Memahami kelebihan dan kekurangan penggunaan komunilasi
microwave.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah
Dari keluarga berada, lahirlah Guglielmo Marconi tahun 1874 di
Bologna, Itali. Penemu radio ini dapat pendidikan privat dari seorang guru.
Tahun 1894 tatkala usianya menginjak dua puluh, Marconi baca percobaan-
percobaan yang dilakukan oleh Heinrich Hertz beberapa tahun sebelumnya.
Percobaan-percobaan ini dengan gamblang mendemonstrasikan adanya gelombang
elektromagnetik yang tak tampak oleh mata, bergerak lewat udara dengan
kecepatan suara.
Marconi lantas tergugah dengan ide bahwa gelombang ini bisa dimanfaatkan
mengirim tanda-tanda melintasi jarak jauh tanpa lewat kawat yang
menyediakan banyak kemungkinan berkembangnya komunikasi yang tak bisa
dijangkau telegram. Misalnya, dengan cara ini berita-berita dapat dikirim
ke kapal di tengah laut.
Tahun 1895, hanya setahun kerja keras, Marconi berhasil memprodusir
peralatan yang diperlukan. Tahun 1896 dia memperagakan alat penemuannya di
Inggris dan memperoleh hak paten pertamanya untuk penemuan ini. Marconi
bergegas mendirikan perusahaan dan "Marconi" pertama dikirim tahun 1898.
Tahun berikutnya dia sudah sanggup kirim berita tanpa lewat kawat
menyeberang selat Inggris. Meskipun patennya yang terpenting diperolehnya
tahun 1900, Marconi meneruskan pembuatan dan mempatenkan banyak
penyempurnaan-penyempurnaan atas dasar penemuannya sendiri. Di tahun 1901
dia berhasil mengirim berita radio melintasi Samudera Atlantik, dari
Inggris ke Newfoundland.
Makna penting dari penemuan barunya secara dramatis dilukiskan di
tahun 1909 tatkala kapal S.S. Republic rusak akibat tabrakan dan tenggelam
ke dasar laut. Berita radio amat membantu, semua penumpang bisa
diselamatkan kecuali enam orang. Pada tahun yang sama Marconi berhasil
meraih Hadiah Nobel untuk penemuannya. Dan pada tahun berikutnya dia
berhasil mengirim berita radio dari Irlandia ke Argentina, suatu jarak yang
lebih dari 6000 mil.
Semua berita ini dikirim lewat tanda-tanda sistem kode Marconi.
Sebagaimana diketahui, suara itu dapat dikirim lewat radio, tetapi hal ini
baru bisa terlaksana sekitar tahun 1915. Penyiaran radio dalam skala
komersial baru mulai awal tahun 20-an, tetapi kepopulerannya dan arti
pentingnya tumbuh dengan amat cepatnya.
Sebuah penemuan yang hak patennya punya harga tinggi dengan sendirinya
menimbulkan pertentangan di pengadilan. Tetapi, rupa-rupa tuntutan lewat
pengadilan sirna melenyap sesudah tahun 1914 tatkala pengadilan mengakui
hak-hak Marconi. Pada tahun berikutnya, Marconi melakukan pula penyelidikan
penting di bidang gelombang pendek dan komunikasi microwave. Dia
menghembuskan nafas terakhir di Roma tahun 1937.
Selain Marconi menjadi kesohor selaku penemu, jelas pula pengaruhnya
tak diragukan dalam hal arti penting radio dan hal-hal yang berkaitan
dengan itu. Marconi tidak menemukan televisi. Tetapi, penemuan radionya
merupakan pembuka jalan penting buat televisi, karena itu adalah layak
menganggap Marconi punya saham juga dalam pengembangan televisi.
Jelas, komunikasi tanpa kawat punya makna teramat penting dalam dunia
modern. Ini bermanfaat amat buat pengiriman berita, untuk hiburan, untuk
keperluan militer, untuk penyelidikan ilmiah, untuk tugas-tugas kepolisian,
dan lain-lain keperluan. Meskipun untuk beberapa hal telegram (yang sudah
diketemukan orang lebih dari setengah abad sebelumnya) boleh dibilang punya
kegunaan juga, penggunaan radio secara besar-besaran betul-betul tak
tertandingkan. Dia bisa mencapai mobil, kapal di lautan, pesawat yang
sedang mengudara, bahkan pesawat ruang angkasa. Jelas merupakan penemuan
lebih penting ketimbang tilpun karena berita-berita yang dikirim via tilpun
dapat pula dikirim lewat radio, lagi pula pesan-pesan lewat radio dapat
dikirim ke tempat-tempat yang tak bisa dicapai tilpun.
2.2 Pengertian
Microwave atau gelombang pendek adalah gelombang elektromagnet yang
memiliki panjang gelombang antara 1 mm (milimeter) samapi 1m (meter) yang
berarti range frekuensinya antara 0,3 GHz (Giga Herz) sampai 300 GHz (Giga
Herz).
Range frekuensi microwave dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Ultra High Frequency (UHF) : 0,3 – 3 GHz
2. Super High Frequency (SHF) : 3 – 30 GHz
3. Extra High Frequency (EHF) : 30 – 300 GHz
2.3 Prinsip Kerja
Stasiun gelombang mikro bekerja dengan bantuan dari antena, perangkat
penerima, dan peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk transmisi data
komunikasi dengan gelombang mikro. Sinyal gelombang mikro dapat melakukan
transmisi data dengan kecepatan mencapai 45 Mbps, namun karena sinyal
gelombang mikro ini bergerak dalam satu arah garis lurus, maka baik
pemancarnya (transmitter) maupun penerimanya (receiver) harus berada dalam
satu garis pandang (one point line of sight). Sehingga pemasangan pusat
dari gelombang mikro ini harus diperhatikan sekali letak dan posisinya
untuk menghindari kemungkinan gangguan. Maka dari itu stasiun gelombang
mikro seringkali ditempatkan di puncak-puncak gedung, menara, ataupun
gunung.
Komponen
Antenna
Parabola
2.4 Macam-Macam Komunikasi Microwave
a. Terrestial Microwave (Repeater berada dipermukaan bumi)
Terrestial microwave adalah gelombang mikro yang menggunakan
parabola dan antena untuk berkomunikasi (mengirimkan dan menerima
sinyal dalam range di bawah gigahertz).
Gambar 1: Konsep perambatan gelomang dalam komunikasi teresterial
a. Tanpa stasiun antara / relay station
b. Dengan stasiun antara / relay station
Karena mekanisme perambatan gelombang mikro menggunakan Space
Wave yang bersifat line of sight (sesuai garis pandang), dan karena
bumi mempunyai permukaan yang melengkung, maka jarak jangkau
komunikasi ini adalah sangat terbatas.
Dari diatatas terlihat bahwa pd kontur rata dan tinggi antena
A,B,C,D(25m) serta E(50m), maka:
A-B bisa berkomunikasi, masing-masing dengan tinggi antena 25 m.
A-D, C-B dan C-D tidak dapat berkomunikasi, masing-masing
ketinggian antena 25 m.
A-E dapat berkomunikasi, tetapi ketinggian antena di E hrs > 25 m.
Untuk kontur rata dan ketinggian antena 25m, jangkauan maksimum
dari komunikasi teresterial hanyalah 60 km.
Dari dari gambar jika bahwa jika nilai untuk jarak > 60 km,
hubungan komunikasi sudah tidak dapat dilaksanakan lagi disebabkan
adanya horizon bumi. Dengan demikian untuk hubungan jarak jauh
tegantung jaraknya, dibutuhkan sejumlah stasiun antara (relay
station).
b. Komunikasi Satelit (Repeater berada diruang angkasa)
1. Persyaratan Komunikasi Satelit
Konsep dasar komunikasi satelit:
Gambar 2
a. Orbit matahari, bumi dan satelit
b. Bumi dan satelit sebagai 2 partikel yg saling tarik menarik
Bila mendengar Sistem Komunikasi Satelit, pertanyaan yang
pertama muncul tentu adalah, bagaimana caranya agar suatu satelit
dapat berputar pada orbitnya tanpa jatuh ke bumi.
Bumi dan satelit dapat dianggap sebagai 2 partikel yang saling
tarik menarik satu sama lain, sesuai dengan hukum gaya tarik menarik
antara 2 massa yg besarnya dapat dinyatakan sebagai berikut:
F1 = k m1 m2 / ( R+h )2
............................................................. 1
dimana:
F1 = gaya tarik menarik
k = konstanta Gauss = 0,01720209895
m1 = massa bumi
m2 = massa satelit
R = radius bumi
h = tinggi satelit dari permukaan bumi
Agar supaya satelit dapat berputar terus pada orbitnya tanpa
jatuh kebumi, maka harus ada satu gaya lain yang bekerja pada
satelit, sehingga terjadi keseimbangan antara gaya tarik menarik F1
dan gaya tersebut, yakni gaya sentrifugal yang besarnya adalah :
F2 = m2 v 2 / ( R+h )
.....................................................................
. 2
dimana:
F2 = gaya sentrifugal
m2 = massa satelit
v = kecepatan satelit mengelilingi bumi
R = radius bumi
h = tinggi satelit dari permukaan bumi
.
Karena terjadi keseimbangan antara gaya F1 dan gaya F2 , maka:
k m1 m2 / ( R+h )2 = m2 v 2 / ( R+h )
v = { k m1 / ( R+h ) } 1/2
................................................................. 3
Periode untuk satu putaran orbit satelit adalah panjang lintasan
satelit, dalam hal ini adalah keliling lingkaran dengan jari-jari
(R+h) dibagi dengan kecepatan gerak satelit v.
IX-4
Secara matematis:
T = 2 Ĉ (R+h) / v sehingga : v = 2 Ĉ (R+h) / T
............................. 4
dimana :
T = periode waktu untuk satu putaran orbit satelit
S = 2 Ĉ (R+h) = panjang lintasan orbit satelit
v = kecepatan satelit mengelilingi bumi
Dari pers.IX-3 dan IX-4 diperoleh :
{ k m1 / ( R+h ) = { 2 Ĉ (R+h) / T } 2
k m1 = 4 Ĉ 2 (R+h) 3 / T 2
(R+h) 3 = 4 Ĉ 2 / T 2 k m1
(R+h) = { 4 Ĉ 2 / T 2 k m1 } 1/3
h = { 4 Ĉ 2 / T 2 k m1 } 1/3 - R
....................................................... 5
Apabila: T = periode waktu untuk satu putaran orbit satelit = 24 jam
k m1 = 5,17 10 12 km3/jam2
R = jari-jari bumi = 6376 km
h = tinggi orbit satelit dari permukaan bumi.
Tentu saja perhitungan diatas amat disederhanakan. Tetapi
sebenarnya oleh karena satelit bergerak pada orbitnya mengelilingi
bumi, maka dapat diumpamakan sebagai partikel yang bergerak,
sehingga dengan demikian harus tunduk kepada hukum Keppler. Artinya,
satelit mungkin bergerak pada orbit yang berbentuk elips, hiperbola
maupun parabola atau lingkaran sebagaimana pemisalan sederhana
diatas.
Persyaratan kedua yang harus dipenuhi oleh satelit komunikasi
adalah , satelit harus mempunyai lintasan yang sinkron, artinya
periode waktu perputarannya mengelilingi bumi harus sama dengan
rotasi bumi.
Hal ini agar bila ditinjau dari suatu titik dipermukaan bumi,
satelit seolah-olah konstan, tidak bergerak. Untuk itu periode T
dari satelit haruslah 24 jam.
Dengan memasukkan nilai parameter-parameter dlm pers. 5 diatas,
akan diperoleh ketinggian h = ±35.800 km.
Artinya agar satelit geostationer terhadap bumi yakni punya posisi
yg konstan dilihat dari permukaan bumi, maka haruslah ditempatkan
pada ketinggian h = ±35.800 km dari permukaan bumi.
2. Konsep Komunikasi Satelit
Gambar 3: Komunikasi antara 2 Stasiun Bumi (Medan-Jayapura)
a. Lintasan propagasi dengan satelit sebagai stasiun antara
b. Contoh sederhana suatu stasiun bumi (relay station)
Dalam bagan sederhana suatu sistim komunikasi satelit dapat
diperlihatkan seperti gambar 3. Persyaratan line of sight bagi
komunikasi gelombang mikro disini terpenuhi dengan baik.
Terlihat bahwa untuk hubungan komunikasi antara 2 tempat yang masih
"melihat¨ satelit hanya membutuhkan 1 stasiun antara, yaitu satelit
tersebut.
Pada gambar satelit dipakai sebagai relay untuk hubungan antara
2 stasiun bumi di Medan dan Jayapura. Apabila satelit digunakan
untuk hubungan pembicaraan telepon, maka komuniksi satelit harus
digabungkan dgn komunikasi teresterial sebagaimana gambar 4. Pada
gambar terlihat bahwa pembicaraan dapat dilakukan oleh pelanggan
telepon A dari sentral X dgn pelanggan telepon B dari sentral Y.
Bila lintasan punya uplink - down link, maka komunikasi bersifat
duplex.
3. Perbandingan Komunikasi Teresterial Dan Komunikasi Satelit
Bagaimanapun juga merencanakan / membuat suatu sistem senantiasa
akan ditemukan kekurangan-kekurangannya disamping kelebihan-
kelebihannya, bila dibandingkan dengan sistem yang telah ada,
demikianpula halnya sistem komunikasi satelit bila dibandingkan dgn
sistem komunikasi teresterial.
Kelebihan Sistem Komunikasi Satelit :
Panjang lintasan hampir tidak terpengaruh oleh letak / posisinya
dipermukaan bumi yang berada dalam jangkauan satelit. Ketidak
tergantungan pada jarak ini sangat penting dalam penentuan
pentarifan.
Gangguan yang dialami sinyal diakibatkan oleh modulasi silang,
distorsi amplituda / fasa, derau dan beberapa faktor lainnya relatif
lebih kecil dibanding komunikasi teresterial.
Stasiun rele hanya satu dibandingkan komunikasi terestrial yang
membutuhkan rele untuk setiap jarak ±60 km.
Karena repeaternya hanya satu, maka pembangunan jaringan komunikasi
satelit lebih cepat dibanding pembangunan jaringan komunikasi
terestrial.
Sistem komunikasi satelit lebih fleksibel bagi perobahan posisi,
cukup dengan memindahkan stasiun buminya saja.
SKSD lebih cocok dgn georaphy Indonesia yang berupa kepulauan.
Kekurangan Sistem Komunikasi Satelit :
Lintasan transmisi yang sangat panjang akan memungkinkan timbulnya
echo, sehingga perencanaannya menjdi lebih sukar.
Risiko kegagalan peluncuran satelit masih tetap tinggi, hal mana
terkait erat dengan investasi yang sangat besar.
Terputusnya komunikasi pada saat satelit, bumi dan matahari punya
posisi yang segaris, walau hal ini tidak berlangsung lama.
2.5 Aplikasi Gelombang Mikro
Pemanasan Microwave (oven)
Microwave oven menggunakan gelombang mikro dalam band frekuensi
ISM sekitar 2.45 GHz. Food processing hanyalah salah satu contoh
saja yang sederhana. Gelombang mikro juga dimanfaatkan untuk
pemanasan material dalam bidang industri. Pemanasan dengan
gelombang mikro mempunyai kelebihan yaitu pemanasan lebih merata
karena bukan mentransfer panas dari luar tetapi membangkitkan
panas dari dalam bahan tersebut. Pemanasannya juga dapat bersifat
selektif artinya tergantung dari dielektrik properties bahan. Hal
ini akan menghemat energi untuk pemanasan. Misalkan dipakai untuk
pemanasan bahan untuk body mobil maka chamber untuk pemanasan
tidak akan panas tapi body mobil akan panas sesuai dengan yang
kita inginkan. Sistem autoclave yang konvensional sangat boros
energi karena chambernya ikut panas sehingga perlu proses
pendinginan yang memakan energi juga. Dengan sifat selecting
heating tersebut teknik pemanasan gelombang mikro juga dipakai
untuk terapy kanker yang sering disebut dengan hyperthermia.
Penngaturan daya dan perangcangan antena merupakan hal yang utama
dari terapi ini. Fokus pemanasan pada volume sel kanker dapat
dioptimasi ari perancangan antenna dan pengaturan daya serta
jarak antena dengan sel kanker tersebut.
Telekomunikasi
Bagi yang senang memanfaatkan fasilitas hotspot tentunya tidak
asing dengan WiFi yang menggunakan band frekuensi ISM. Begitu juga
yang gemar menggunakan bluetooth untuk transfer file antara
handphone atau handphone dnegan komputer. Operator telekomunikasi
juga memanfaatkan gelombang mikro untuk komunikasi antara BTS
ataupun antara BTS dengan pelanggannya. di Eropa khususnya di
Jerman sudah jarang terlihat penggunaan gelombang mikro untuk
komunikasi dengan metode WDM antara BTS dengan BSC. Jaringan
backbone komunikasi sudah memakai jarinagn fiber optis. Untuk
komunikasi ke end user pada sistem selular tetap menggunakan
gelombang mikro. Untuk di indonesia pada tower-tower operator
telekomunikasi sangat sering kita jumpai antena directional untuk
komunikasi antara BTS . Untuk komunikasi ke end user operator GSM
di indonesia memakai frekuensi di sekitar 800 MHz, 900MHz dan
1800MHz.
Radar Dan Navigasi
Radar juga memakai gelombang mikro untuk mendeteksi suatu object.
Sesuai dengan namanya radio detection and ranging, radar
memanfaatkan pantulan gelombang dari object tersebut untuk
pendeteksian. meskipun sinyal sangat lemah tetapi dapat dikuatkan
kembali sehingga object bisa terdeteksi. Radar biasa dipergunakan
untuk mendeteksi benda bergerak. Pantulan tersebut berasal dari
polarisasi horizontal, vertical maupun circular. Waktu antar
transmit dan receive itu yang dipergunakan untuk mengitung jarak
objek tersebut. pada sistem radar, pengolahan sinyal memainkan
peranan yang penting untuk mengurangi interferens. Radar
memancarkan dan menerima sinyal pantulan secara bergantian dengan
sistem switch.Begitu juga dengan sistem GPS. GPS mempunyai prinsip
yang mirip dengan radar. setiap satelit secara periodis
mengirimkan pesan yang isinya adalah waktu pengiriman pesan dan
informasi orbit satelit. receiver GPS akan menghitung jarak
receiver dengan setiap satelit yang mengirimkan pesan2 tersebut.
Dengan membandingkan jarak antara beberapa satelit ini dapat
ditentukan letak gps receiver tersebut.
2.6 Kelebihan dan Kekurangan Komunikasi Microwave
Sebenarnya apa sih kelebihan microwave sehingga banyak aplikasi-
aplikasi khususnya bidang telekomunikasi menggunakn microwave.
Kelebihan dari penggunaan microwave yaitu :
Akuisisi antar menara tidak begitu dibutuhkan
Dapat membawa jumlah data yang besar
Biaya murah karena setiap tower antenatidak memerlukan lahan
yang luas
Frekuensi tinggi atau gelombang pendek karena hanya
membutuhkan antena yang kecil
Bandwidth yang lebar
Kemampuan hantar yg tinggi
Mudah dalam instalasi
Selain itu, terdapat kerugian dari penggunaan microwave. Kerugiannya
yaitu :
Rentan terhadap cuaca seperti hujan dan mudah
terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya.
Jarak jangkauan yg terbatas
Rawan interferensi RF/EM
Rawan terhadap perubahan cuaca
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Gelombang mikro (microwave) merupakan bentuk gelombang radio yang
beroperasi pada frekuensi tinggi (dalam satuan gigahertz), yang meliputi
kawasan UHF, SHF dan EHF. Gelombang mikro merupakan sistem transmisi yang
ditemukan oleh Guglielmo Marconi pada abad ke 17. Komunikasi microwave
sangat penting digunakan dalam dunia telekomunikasi masa kini, karena
keuntungan dan kelebihan yang ditawarkan oleh alat-alat berbasis microwave
sangat membantu manusia dalam menyelesaikan setiap kegiatan manusia.
Aplikasi microwave sangat mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari,
alat-alat itu antara lain microwave oven, GPS (Global Positioning System),
komunikasi satelit, BTS (Base Transceiver Station), komunikasi televisi,
telepon, dan sebagainya.
3.2 Saran
Dalam menggunakan alat-alat berbasis microwave, ada baiknya
memperhatikan hal negatif yang ditimbulkannya, seperti radiasi yang terus-
menerus terkena tubuh dapat mengakibatkan penyakit kanker.
Daftar Pustaka
Sulistyo dkk, 2007. Intisari Fisika. CV.Pustaka Setia. Bandung.
http://tomyabuzairi.blogspot.com/2009/01/pengertian-dasar-microwave-
gelombang.htmlhttp://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-928-1107201717-
bab1.pdf (diakses : 1 Desember 2013)
http://afsal-soppeng.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html
(diakses : 1 Desember 2013)
http://tauogibarru.files.wordpress.com/2012/07/ix-dasar-komunikasi-
microwave.pdf
(diakses : 1 Desember 2013)
-----------------------
Gambar 4. Link transmisi jarak jauh antara pelanggan telepon A dan B