1.
DATA LITERATUR
Merespon terhadap tingginya harga tanah dan Mengatasi masalah
A. APARTEMEN
jarak hunian dan bangunan komersil seperti tempat kerja, shoping center,
Pengertian Apartemen
dan lain-Lain.
Apartemen merupakan sebuah model tempat tinggal yang hanya mengambil sebagian kecil ruang dari suatu bangunan. (Sumber : Wikipedia).
Fungsi Apartemen
Tujuan Apartemen
Diwujudkan untuk mengatasi masalah perumahan akibat kepadatan
Apartemen adalah bangunan yang memuat beberapa grup hunian yang
tingkat hunian dan keterbatasan lahan dengan harga yang terjangkau di
berupa rumah flat atau rumah petak bertingkat. (Sumber : Endy Marlina,
perkotaan.
Panduan Perancangan Bangunan Komersial. Hal 86).
Sebuah unit tempat tinggal yang terdiri dari kamar Tidur, kamar mandi, ruang tamu, dapur, ruang santai yang berada pada satu lantai bangunan vertikal yangterbagi dalam beberapa unit tempat tinggal. (Sumber : Joseph De Chiara & John Hancock Callender, Time Server Standart Mc Grow Hill, 1968, For Building Type NY).
Karakteristik Apartemen
Berikut adalah ciri-ciri apartemen yang dirangkum dari beberapa sumber sebagai kesimpulan : a. Memiliki lebih dari dua lantai dan biasanya bangunan berbentuk vertikal. b. Dalam satu lantai terdiri dari unit-unit hunian. c. Fleksible dalam mencapai pemanfaat ruang secara maksimal.
Gambar : Apartemen Surabaya
d. Efisien, efektif dan ekonomis. e. Memiliki fasilitas bersama yang belum tentu dimiliki perumahan. f. Biasanya terdapat area komersil pada bangunan atau lingkungan apartemen. g. Sirkulasi vertikal berupa tangga atau lift dan sirkulasi hoizontal
Gambar : The Green Pramuka Apartment
berupa koridor. h. Keamaan, ketenangan dan privasi lebih terjamin. i. Akses yang mudah dan cepat untuk menjangkau fasilitas-fasilitas yang ada. j. Biasanya terletak di lokasi yang strategis (dekat dengan pusat bisnis, perdagangan, pendidikan, perbelanjaan, dll.) k. Struktur dan bahan bangunan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Gambar : Apartemen Jakarta
Studio Perancangan Arsitektur V
Klasifikasi Apartemen 1..1
Klasifikasi Apartemen Menurut Kepemilikannya
1..3
Klasifikasi Apartemen Menurut jumlah kamarnya a. Type efisien
Kepemilikan apartemen dapat bersifat menetap maupun
Memiliki ukuran 18m²-45m² dengan sebuah ruang besar yang
sementara. Secara umum, berdasarkan kepimilikannya apartemen
merupakan kombinasi dari aktifitas sehari-hari di tempat tinggal,
dibedakan menjadi :
ruang makan, ruang tidur, hal ini dapat ditempuh dengan
1. Apartemen Sewa
penyediaan sebuah sofa bed, entry foyer sebagai dinning area,
Apartemen yang disewakan. Pengelola bertanggung jawab penuh
ruang ganti baju. Selain itu ada ruang kecil untuk dapur, dengan
atas pemeliharaan dan servis.
fasilitas minim, dan kamar mandi.
2. Apartemen Beli Apartemen yang disewakan kepada masyarakat dengan harga tertentu. Apartemen seperti ini dapat dimiliki masyarakat secara menetap, kepemilikannya dapat dibagi menjadi dua yaitu: a. Apartemen Milik Perseorangan ( Condominium) Apartemen ini biasanya apartemen yang mewah. Apartemen yang dapat dimiliki menjadi milik perseorangan. b. Apartemen Milik Bersama ( Cooperatif ) Apartemen ini biasanya dimiliki oleh semua penghuni yang Gambar : Denah Type Efisien
ada di dalam apartemen tersebut.
b. Type satu ruang tidur 1..2
Klasifikasi Apartemen Menurut Daerahnya
Apartemen dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. City Apartemen Apartement yang berlokasi di daerah perkotaan. b. Airport Apartemen Apartemen yang terletak di daerah Bandar udara.
Memiliki 36m²-45m² dengan ruangan-ruangan sebagai berikut:
ruang tidur
living room dan dining room
dapur
kamar mandi
teras outdoor
c. Sub Urban Apartemen Apartemen yang berlokasi di daerah Sub Urban. d. Semi Residential Apartemen Apartemen yang berlokasi di daerah pegunungan, pantai, tepi danau dan sebagainya. Inipun terdiri dari beberapa variasi misalnya: Beach Apartemen, Mountain Apartemen.
Gambar : Denah Type Satu Ruang Tidur
Studio Perancangan Arsitektur V
c. Type dua ruang tidur
Memiliki ukuran 45m²-90m², dengan kapasitas 3-45 orang. Memiliki ruangan-ruangan sebagai berikut:
dua ruang tidur
living room
Dining room
Full kitchen
kamar mandi (dengan half bath terdiri dari water closet dan wastafel)
Gambar : Denah Type Tiga Ruang Tidur
teras outdoor
e. Type empat ruang tidur
Memiliki 100m²-135m², dengan kapasitas 5-8 orang. Memiliki ruangan-ruangan sebagai berikut:
living room
Dining room
Empat ruang tidur
Dua kamar mandi
Dua teras outdoor
Gudang besar
Gambar : Denah Type Dua Ruang Tidur d. Type tiga ruang tidur
Memiliki 54m²-108m², dengan kapasitas 4-5 orang. Memiliki ruangan-ruangan sebagai berikut:
living room
Dining room
Tiga ruang tidur
Full kitchen
1 s/d 2 buah kamar mandi (apartemen mewah mempunyai
Gambar : Denah Type Empat Ruang Tidur
2 kamar mandi)
teras outdoor
Studio Perancangan Arsitektur V
1..4
Klasifikasi Apartemen Menurut Jumlah Lantai a. Apartemen Simplex
Apartemen dengan satu unit hunian terdiri dari satu lantai. b. Apartemen Duplex Apartemen dengan satu unit hunian terdiri dari dua lantai. c. Apartemen Triplex
Apartemen dengan satu unit hunian terdiri dari tiga lantai.
c. Fungsi Pelengkap Fungsi yang mendukung fungsi utama dan pendukung. Fungsi pelengkap lebih menonjol kepengelolaan, yang terdapat berbagai aktifitas, seperti :
Administrasi
Pemasaran
Pemeliharaan kebersihan dan bangunan
Pengamanan
Prinsip dan Pertimbangan Perancangan Apartemen 1..1
Kesesuaian Bangunan Dengan Tuntutan Penggunanya
1. Berdasarkan jenjang fungsinya dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Fungsi Utama Fungsi utama apa adalah pemukiman yang memiliki jenis aktifitas antara lain :
2. Berdasarkan
privatisasinya,
ruang-ruang
dalam
apartemen
digolongkan sebagai berikut : a. Ruang Privat Misalnya, ruang-ruang hunian. b. Ruang Semi Publik Misalnya, area administratif pengelola.
Tidur
c. Ruang Publik
Makan
Ruang-ruang pendukung, yaitu : minimarket, fitnes center,
Menerima tamu
restauran, dll. Dan dapat mendukung promosi apartemen bagi
Interaksi sosial
pembeli/penyewa.
Melakukan hobi
Kerja
b. Fungsi Pendukung Fungsi yang menampung penghuni apartemen sendiri dan tidak ditutup kemungkinan ditujukan untuk masyarakat umum. Beberapa fungsi pendukung diantaranya:
Layanan olahraga : fitnes center, kolam renang, dll
Layanan kesehatan : poliklinik, apotek
Layanan komersial : minimarket, restauran, salon, dll
Layanan anak : tempat penitipan anak, area bermain, dll.
Studio Perancangan Arsitektur V
Struktur Bangunan Apartemen
Beberapa
sistem
struktur
yang
sering
digunakan
pada
pembangunan apartemen :
Penataan Bangunan 1. Center Corridor Plan
Koridor yang diapit 2 hunian pada kedua sisinya.
1. Sistem struktur flat-plate cast in place reinforcate concrete
Dengan peletakan kolom secara acak, menggunakan plat-plat beton fabrikasi
dengan
ukuran
plat
bervariasi
dan
ukuran
kolom
menyesuaikan dimensi plat. Biasanya jarak kolom yang digunakan 4m-
Gambar : Center Corridor Plan
6m.
2. Open Corridor Plan
Satu koridor untuk melayani satu deret unit hunain.
Gambar : Open Corridor Plan 3. Tower Plan
Gambar : struktur flat-plate cast in place reinforcate concrete
Terdiri dari 1 core pusat dengan hunian yang mengelilinginya.
2. Sistem steel frame structure
Lebih kuat dan lebih mudah dalam pemasangan dibandingkan beton, dengan pola grid teratur, jarak kolom biasanya 5m-8m dan memiliki wind bracing sebagai elemen struktur pada bangunan 10-12 lantai.
Gambar : Tower Plan 4. Cros Plan
Memiliki 4 sayap utama yang merupakan cabang dari 1 core.
Gambar : struktur steel frame structure Gambar : Cros Plan
Studio Perancangan Arsitektur V
Studi Literatur Yang Berkaitan Dengan Apartemen
Basket Apartemen di Paris
Gambar : Baske Apartemen di Paris
Kondisi Lokasi
Bangunan ini memiliki lebar 11m, serta panjang 100m ke utara dan juga 100 m ke selatan, karena fasad bangunan yang menghadap ke barap dan timur, maka di perlukan pengolahan fasad yang saling berhadapan (ke selatan dan ke utara). Bangunan yang memanjang ke utara-selatan di hubungkan dengan sebuah jembatan, yang di himpit oleh dua buah taman. Bangunan ini terdiri dari 11 lantai, lantai dasar sebagai ruang teknis, lantai dua sebagai ruang bersama, dan delapan lantai di atasnya sebagai apartemen mahasiswa
Desain Konsep
Bangunan hemat energi untuk mengakomodasi keinginan dari upaya Arsitek
: OFIS architec
berkelanjutan pembangunan Paris. Tujuannya adalah bahwa perumahan masa
Lokasi
: Kota Paris, Francis
depan akan mengkonsumsi 50KW-hm ² atau kurang.
Team Desain
: Rok Oman, Spela Videcnik, Robert Janez, Janez Martincic, Andrej Gregoric, Janja del Linz, Louis Geiswiller, Hyunggyu Kim, Chaewan Shin, Jaehyun Kim, Erin Durno, Javier Carrera, Giuliana Fimmano, Jolien Maes, Lin Wei.
Tahun pengerjaan
: 2012
Luas Site
: 1981 m 2
Klien
: Regie Immobiliere de la Ville de Paris
Kondisi Kawasan Lokasi
Proyek ini terletak di sebuah lokasi yang panjang dan sangat sempit, di tepi Parc La Vilette di distrik 19 Paris. Dirancang dalam suatu lingkup perkotaan oleh arsitek Reichen & Robert. Lokasi apartemen berada di timur laut jalur trem dan berbatasan langsung dengan garasi trem di
Sumber : Basket Apartments in Paris _ OFIS architects _
sebelah barat daya, di atas yang merupakan lapangan sepak bola.
Studio Perancangan Arsitektur V
Contoh Yang Berkaitan Dengan Apartemen
Nama
Apartemen Square
Apartemen
Garden
Mediterania Garden 1
Apartemen
- Basket
- Pre school
- Gymnasium
- ATM,
Centro City Residence
- Laundry, - Barbeque area, - Retail - Food court
B. SHOPPING MALL
Lokasi
Jl.
Boulevard
Selatan, Jl.
Tanjung
Duren, Jl. Macan, Grogol, Jakarta
Perumahan Taman Pulo Jakarta Barat Indah,
Pengertian Shopping Mall
Barat
Mall merupakan sebuah plaza umum, jalan-jalan umum, atau sekumpulan
sistem dengan belokan-belokan dan dirancang khusus untuk pejalan kaki.
Penggilingan,
(Sumber : Endy Marlina, Panduan Perancangan Bangunan Komersial).
Cakung - Jakarta Timur Luas Lahan
1 ha
2,9 ha
1,1 ha
Jumlah Tower
1
4
3
Mall merupakan penggambaran dari kota yang terbentuk oleh elemen-
elemen
magnet,
magnet
sekunder,
pedestrian
penghubung,
dan
Jumlah Lantai
7
32
12
pertamanan. Mall mempunyai kecenderungan berkonfigurasi secara
Jumlah Unit
132
2.696
1.100
horizontal. (Sumber : Rubenstein, 1987).
Tipe Unit
29,40, 60
21, 30, 35, 39
24, 32
Shopping Mall sebagai kelompok kesatuan komersial yang dibangun pada
lokasi yang direncanakan, dkembangkan, dimulai, dan diatur menjadi sebuah unit operasi, berhubungan dengan lokasi, ukuran, tipe toko, dan area perbelanjaan dari unit tersebut. Unit ini juga menyediakan parkir yang dibuat berhubungan dengan tipe dan ukuran total toko-toko. (Sumber : Keluarga kecil golongan Mahasiswa Target Pasar
menengah,
golongan Eksekutif muda
dan Mahasiswa
dan
Urban Land Institue, 1977).
Eksekutif muda
menengah ke bawah. Fasilitas
- Kolam renang,
- Kolam renang,
- Kolam renang,
- Laundry,
- Refleksi,
- Taman bermain anak,
- Salon,
- Salon,
- Club house,
- Mini market,
- Hero,
- Pusat kebugaran,
- Cafe
- Cafe,
- Salon,
- ATM,
- Shopping arcade,
- Bak pasir
- Mini market,
- Lap. Tennis
- Cafe,
Gambar : Mall Medan
Gambar : FX Mall
Studio Perancangan Arsitektur V
Sejarah dan Teori Shopping Mall
Menurut Rubenstein (1978), mall merupakan penggambaran dari
Sarana Penunjang
1. Area duduk merupakan sarana penting yang dibutuhkan penunjang
kota yang terbentuk oleh elemen-elemen anchor (magnet), secondary
ShopingMmall karena area duduk dapat menjadi area komunikasi dan
anchor (magnet sekunder), street mall dan
interaksi social.
landscaping (pertamanan).
Unsur-unsur yange menunjang keberhasilan suatu mall adalah sebagai
2. Area bermain pada mal dapat berfungsi ganda yaitu sebagai tempat
berikut :
bermain anak-anak ketika orang tuanya berbelanja serta sebagai feature
1. Bentuk Mall
pada mal dengan mengambil bentuk-bentuk yang menarik.
Menurut Maihland (1987), terdapat 3 bentuk umum mall.
3. Kios-kios pada jalur mal berfungsi sebagai penarik pengunjung dan memberi variasi pada suasana mal. Selain itu, kios-kios tersebut
a. Open Mall
Adalah mall tanpa lingkup.
mewadahi pedagang kaki lima untuk barang-barang tertentu yang tidak menimbulkansampah.
b. Enclosed Mall
Adalah mall dengan lingkup. c. Intregated Mall
Adalah penggabungan mall terbuka dan tertutup. 2. Pola Mall
Prinsip Perancangan Shoping Mall 1. Design Control Zone Control zone adalah bentuk zona yang terkontrol dari ruang internal,
Pada dasarnya mall berprinsip linear . Tatanan mall yang bnayak
yakni ruang-ruang sewa dalam arti zona tersebut dapat diperhatikan dan
dijumpai adalah mall berkoridor tunggal dengan lebar 8-16 m.
membawa dampak positif timbal balik dengan ruang-ruang sewa
3. Dimensi Mall
disekitarnya. Control zone bertujuan untuk mencapai kontinuitas arus
Berdasarkan penelitian di Amerika panjang minimal mall adalah 180 m
pengunjung melalui efek pingpong sehingga semua ruang bernilai
dan panjang maksimalnya 240 m. Yang perlu diperhatikan adalah mall
strategis sama, tidak terdapat daerah mati, sehingga efektivitas komersial
jangan terlalu anjang karena akan melelahkan pengunjung. 4. Penataan Letak Retail di Sepanjang Mall
dapat tercapai. 2. Tenant Mix
Dengan penataan sirkulasi mall yang hanya memiliki satu koridor
Tenant mix adalah strategi pencampuran penyewa ruang (pedagang) dari
diharapkan semua retail dapat dilewati pengunjung sehingga semua
berbagai jenis barang dagangan. Strategi ini sesuai dengan tuntutan
retail memiliki nilai komersial yang sama.
kemudahan konsumen dalam bentuk one stop shoping yaitu kemudahan
5. Pencahayaan
Untuk menunjang konsep mall yang menerus, bagian atap mall biasanya diselesaikan dengan skylight. 6. Elemen-Elemen Arsitektural Pada Mall
Bangku, area bermain, kios, kotak telepon, penunjuk arah.
mendapatkan semua jenis kebutuhan dalam satu tempat / mal. 3. Design Criteria
Pada penawaran ruang sewa shopping mall, perancangan dari masingmasing unit sewa telah ditentukan sebelumnya kepada tenant, menyangkut perwujudan fisik seperti ketentuan mengenai bahan, warna, desain interior dan lain-lain yang mengutamakan kasatuan bukan keberagaman.
Studio Perancangan Arsitektur V
Contoh Yang Berkaitan Dengan Shopping Mall
Senayan City
Summer International Shopping Mall
Gambar : Summer International Shopping Mall
Gambar : Senayan City
Arsitek
: 10 DESAIN
Lokasi Proyek
: Zhuhai, Cina
Nama Proyek
: International Summer Ritel Dan Pusat Hiburan
Klien
: Summer Industrial Group
Site Area
: 170.000 m 2
Site Area
: 510.000 meter persegi
Fungsi
: Retail Complex, Kantor Perusahaan, 5-star Hotel,
Senayan City atau disingkat dengan Senci adalah pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta yang upacara diresmikan hingga upacara pembukaan 'opening ceremony' sejak pada tanggal hari Jumat, 23 Juni 2006 denhan terbesar antara lain adalah Debenhams, Fitness First Plus, Best Denki, Zara, dan Senayan City XXI.
Convention, EXPO
Pembangunan Kawasan Terpadu Senayan City di atas lahan sekitar 5 hektar di
Designer
: Gordon Affleck, Partner Desain
Desain Tim
: Jamie Webb, Bernice Kwok, Kevis Wong, Nick Chan,
area komersial Gelora Bung Karno, Senayan. Pusat perbelanjaan (Shopping Mall) dengan keragaman tenant Mix, yang
Jason Paskah, Christian Dierckxsens, Ewa Koter, Alicia Johannesen
merupakan satu bagian dari 4 (empat) unit bangun Senayan City dengan fasilitas Pembangunan untuk Summer International
Shopping
Mall
di
Zhuhai, Cina telah dimulai. Dalam proyek ini, klien menantang desain untuk bergerak di luar model "kotak hitam"
ritel,
sehingga
susunan
beragam bentuk dan ruang dari desain akhir. Mall akan mencakup ruang ritel yang komersial, hotel dan
lengkap, mewah dan nyaman serta interior termodern. Senayan City merupakan satu-satunya pusat perbelanjaan terpadu dengan Gedung Perkantoran Multiguna (Multi Purpose Complex Office Building) dan Apartemen Mewah (Luxurious Apartement Tower) serta Boutique Hotel di kawasan monumental Senayan. “Pada tahap awal , pusat belanja memang lebih kami prioritaskan.
Selanjutnya, pengerjaan pada 3 (tiga) tower yang diperuntukkan bagi gedung Perkantoran, Apartemen dan Hotel” tambah Harry Guna wan, Director Marketing
Senayan City.
perumahan, membawa akomodasi total 510.000 meter persegi.
Studio Perancangan Arsitektur V
Gedung Perkantoran berlantai 21 yang
berada
di
perbelanjaan Business
akan
atas
pusat ARCHITECTURE
dilengkapi
Club
ruangan
dengan
PLANNING
PERANCANGAN KOTA
Eksklusif.
Apartemen 25 lantai, memiliki 70 unit
URBAN DESIGN
Kedudukan Ilmu Perancangan Kota (Urban Design)
ukuran
masing-masing anatara 200 – 240
meter persegi per unitnya serta
Urban Design ( perancangan kota) merupakan kelanjutan dari
urban
planning ( perencanaan kota) sebab bagaimanapun hasin perencanaan kota
dilengkapi Penthouse seluas 450 meter persegi.
belum “selesai” atau belum dapat dilaksanakan tanpa ada rancang desain
dari rencana yang telah disusun. (Sumber : Hamid Sirvani (1985), Urban “Hotel berlantai 17 yang memiliki 270
Design Process).
kamar dengan luas masing-masing 74 meter
persegi
tiap
Urban berasal dari kata urbs (kota), yang berarti berubungan dengan
kamarnya.
perkotaan. Sedangkan desain adalah kata Latin dari designare yang artinya
Dengan tagline “Your City Stars Here” ,
menggambar. (Sumber : Ensiklopedia Nasional Indonesia, PT. Delta
pusat perbelanjaan Senayan City yang
Pemungkas, Jakarta 1997. Hal 89 & 309).
membidik pasar kelas atas, dirancang dengan
zoning
yang
jelas
ditiap
Perancangan kota (urban design) merupakan bagian dari perencanaan kota (urban planning) yang menangani aspek estetika dan yang menetapkan
lantainya. Dengan luas 76.000 meter persegi yang terdiri dari 418 retail space,
tatanan (order) dan bentuk (form) kota. (Sumber : Frederick Gutheim, 1986:
Gourmet supermarket, department store yang berada di empat lantai, pusat
326).
belanja Senayan Cuty didukung tiga basemen parkir dengan kapasitas sekitar
Dari beberapa definisi di atas dapa t ditarik beberapa “kata kunci” tentang
3.500 lot.
perancangan kota, yaitu: 1. Pengaturan unsur fisik lingkungan kota. 2. Berkaitan dengan tanggapan inderawi, yaitu aspek estetika/keindahan, penampilan visual. 3. Merupakan bagian dari perencanaan kota.
C.
URBAN DESIGN
Karakteristik Urban Design
Pengertian Urban Design
Studio Perancangan Arsitektur V
Pittas dan Ferebee (1982: 12-13) mendeskripsikan tentang karakteristik perancangan kota, yaitu:
1. Perancangan kota mempunyai dimensi publik (masyarakat luas); dan
Elemen Urban Design
Shirvani (1985), mengklasifikasikan 8 elemen urban design sebagai
hal ini tidak tergantung pada tempat pelaksanaannya: di tanah milik
berikut :
umum ataupun di tanah milik pribadi.
1. Tata Guna Lahan (Land Use)
2. Jangka waktu pelaksanaan hasil perancangan kota mempunyai jangka
2. Bentuk dan Massa Bangunan (Building Form and Massing)
waktu yang lebih lama daripada hasil perancangan arsitektur atau
3. Sirkulasi dan Parkir (Circulation and Parking)
arsitektur lansekap.
4. Ruang Terbuka (Open Space)
3. Perancangan kota lebih bersifat memungkinkan perubahan lingkungan
5. Area Pedestrian (Pedestrian Area)
buatan daripada melaksanakan perubahan tersebut.
6. Perpapanan Nama
4. Perancangan kota seringkali perlu dilakukan secara anonim, berbeda
7. Pendukung Kegiatan (Activity Support)
dengan perancangan arsitektur yang nama arsiteknya ditonjolkan.
8. Konservasi (Conservation)
5. Perancangan kota berorientasi ke proses nilai di samping juga berorientasi produk. 6. Perhatian
perancangan
kota
lebih
tertuju
kepada
komposisi
bangunanbangunan dalam lingkungan visual publik serta hubungannya dengan ruang terbuka publik daripada ke bangunan tunggal.
Teori Urban Design
Dalam proses urban design didasarkan pada teori-teori yang harus selalu diperhatikan yaitu: 1. Figure Ground Theory (solid-void plan)
7. Perancangan kota menyadari adanya klien yang pluralistis (berkaitan
Tentang lahan terbangun ( urban solid ) dan lahan terbuka ( urban
dengan berbagai institusi pemerintah dan swasta), dan perancangan
void ). Merupakan bentuk analisa hubungan antara massa
kota mengembangkan metode pembelajaran untuk tipe klien seperti itu.
bangunan dengan ruang terbuka.
8. Hasil perancangan kota bersifat lebih relativistis dibanding produk arsitektur, tapi lebih pasti dibanding hasil perencanaan kota.
2. Teori Keterkaitan (Linkage Theory) Linkage adalah semacam perekat kota yang sederhana, suatu
9. Tidak seperti pendidikan Tidak seperti pendidikan perencanaan kota,
bentuk upaya untuk mempersatukan seluruh tingkatan kegiatan
perancangan kota menyadari batasbatas spasial maupun dimensional
yang menghasilkan bentuk fisik suatu kota. Teori ini terbagi
dalam melihat dunia (dengan pandangan keruangan tiga dimensi).
menjadi 3 tipe linkage urban space yaitu:
10. Tidak seperti pendidikan arsitektur, perancangan kota memberi nilai yang lebih pada program (proses) daripada terhadap artefak (produk berupa fisik). 11. Dalam sejarah, rancangan kota yang baik tidak selalu dihasilkan oleh perancang kota yang hebat. 12. Pendidikan perancangan kota menuntut pemberian materi tentang
a. Compositional form
Bentuk ini tercipta dari bangunan yang berdiri sendiri secara 2 dimensi. Dalam tipe ini hubungan ruang jelas walaupun tidak secara langsung. b. Mega form
ilmu-ilmu sosial, hukum, ekonomi dan administrasi perusahaan.
Studio Perancangan Arsitektur V
Susunan-susunan yang dihubungkan ke sebuah kerangka berbentuk garis lurus dan hirarkis. c. Group form
Bentuk ini berupa akumulasi tambahan struktur pada sepanjang ruang terbuka. Kota-kota tua dan bersejarah serta daerah pedesaan menerapkan pola ini.
Aspek Urban Design Menurut Urban Design Compendium, ada
beberapa aspek ku nci dari urban design yang harus diperhatikan dalam sebuah perancangan, yaitu : 1. Place for People
Sebuah tempat yang menarik, bervariasi dan mudah digunakan. 2. Enrich the Existing
Pembangunan yang baru dan tanggap terhadap bangunan3. Teori lokasi (Place Theory)
Salah satu bentuk keberhasilan pembentuk place adalah seperti aturan yang dikemukakan Kevin Lynch untuk desain ruang kota:
bangunan di sekitarnya yang lebih dulu ada. Mencakup ke semua skala yaitu daerah, kota besar, kota kecil, lingkungan tinggal dan jalan. 3. Make Connection
a.
Legibillity(kejelasan)
b. Identitas dan susunan
c.
Imageability
Lynch (1987) menyatakan bahwa image kota
Sebuah tempat yang mudah dicapai dan terintegrasi terhadap lingkungan di sekitarnya. 4. Work with The Landscape
Tempat yang terdapat keseimbangan antara ingkungan alami
dibentuk oleh 5 elemen pembentuk wajah kota, yaitu :
dengan buatan manusia dan menggunakan beberapa potensi asli,
1. Paths (area pejalan kaki atau pedestrian way)
iklim, bentuk lahan, lansekap, dan ekologi untuk memaksimalkan
2. Edges (batas) 3. Districts (wilayah, kawasan) 4. Nodes (simpul) 5. Landmark (tetenger, tugu)
energi konservasi dan kepadatan. 5. Mix Use and Forms
Tempat yang menarik dan menyenangkan dengan pemenuhan kebutuhan yang bervariasi. 6. Manage the Investment
Mudah dikembangkan, tidak menghabiskan biaya tinggi mudah diatur dan mudah perawatannya. 7. Design for Change
Merancang untuk energi dan efesiensi SDA, menciptakan fleksibelitas dalam penggunaan material, ruang umum dan infrastruktur pendukung serta memperkenalkan pendekatan baru untuk transportasi, manajemen lalu lintas dan parkir. Gambar : (Citra) Image kota Sumber : Lynch, 1987
Studio Perancangan Arsitektur V
Contoh Penerapan Urban Design
Dalam perencanaan kota ini, memiliki sirkulasi yang mudah dicapai dan secara fisik dan terintegrasi terhadap visual dan sekitarnya.
Dengan penggabungan make connection dan work with lansekap untuk memaksimalkan energi konservasi dan kepadatan.
Pembangunan
yang
fleksibel
untuk
merespon perubahan fungsi di masa depan.
Studio Perancangan Arsitektur V
2.
2
DATA A. Data Pengguna
Sebelah barat
bangunan komersil
modern
apartement
Pemakai Apartemen dapat digolongkan dalam dua kelompok yaitu:
Gaya bangunan Bangunan mengarah
Vertical
- Kelompok penghuni/penyewa apartemen
Material dominan
- pengelola
beton
B. Data kawasan non fisik lokasi berada di ujung jalan Raya dieng, dan di pojok persimpangan jalan langsep. di kota Malang, Jawa Timur, Indonesia, Site memiliki luas ± 5040 M 2 dengan panjang kebelakang ± 72 M2 dan lebar kesamping ± 70 M 2.
3
Sebelah timur toko
buku Togamas
kontras gaya bangunan
U
No
Nama
modern
Gambar : lokasi site dari Peta
Gambar : lokasi site dari Satelit
1
warna bangunan
4
Foto
Lebar jalan kurang
Jalur dilalui oleh angkot
lebih 10 meter
MM, JDM
Keterangan
Tampak site dari
Gaya bangunan
perempatan jalan
modern
raya dieng
Bentuk Bangunan
Menggunakan Permainan, agar dapat menarikperhatian
Studio Perancangan Arsitektur V
5
Seberang jalan
bangunan komersil
beragam
Gaya bangunan
Adira
Lokasi tapak yang berada di kawasan elite bisnis diMalang, dimana banyak terdapat perkantoran,mendukung fungsi bangunan mal dan apartemen, bangunan ini dapat
beraneka panel
menjadi wadah bagi mereka(kalangan pebisnis) untuk menghabiskan jam-jam
iklan merk
istirahat mereka, atau untuk melakukan meeting dengan klien-kliennya
dagang yang di
pasang di bagian
Keberadaan yang strategis dan terletak di Perempatan, dapat menjadi daya Tarik Sendiri bagi mereka yang melihat dari Perempatan.
depan Site
Keberadaan jalur Angkot dan Taksi yang memberikan kemudahan untuk pencapaian ke lokasi tapak.
Analisa Pencapaian dan Sirkulasi Dalam Tapak
Pencapaian dan sirkulasi dalam tapak menurut pelaku dan kegiatannya dapat di Tempat putar balik
6
Disekitar site dan di
Depan jalan, masih
kelompokan menjadi:
Banyak Penghijauan
Pencapaian pengelola dan service ,yang mempunyai persyaratan antara lain: o
Tidak menggangu sirkulasi pengunjung dan penghuni
o
Mempunyai jalur khusus
o
Tersembunyi
Lahan
Pencapaian pengunjung mal ,yang mempunyai persyaratan antara lain: o
Komunikatif, mudah dipahami,mudah dilihat
o
Terorientasi pada jalan utama
o
Tidak menggangu arus lalu lintas sekitar
Menurut cara pencapaiannya dapat di golongkan menjadi pencapaian dan sirkulasi kendaraan dan manusia Pertimbangan pencapaian dan sirkulasi dalam tapak yang baik
ANALISA ASPEK LINGKUNGAN Potensi Sekitar Tapak
terdapat kemudahan, kejelasan dan keamanan bagi pejalan kaki dan kendaraan, sehingga kedua sirkulasi itu tidak saling mengganggu, Terdapat dua alternatif pola sirkulasi dan pencapaian dalam tapak yaitu:
Kampus Universitas Merdeka Malang, adalah Tempat Pendidikan yang merupakan suatu tempat dimana banyak terdapat orang-orang yang memiliki kepentingan dengan tempat ini dan letak tempat tinggalnya jauh dari tempat ini.seperti mahasiswa yang merantau dari luar kota. Sehingga keberadaan fungsi apartemen pada bangunan mixed use ini dapat menjadi wadah bagi mereka.
Studio Perancangan Arsitektur V
Tabel Alternatif pola sirkulasi Alternatif
Ciri
Kekurangan
Tabel Analisa Lingkungan Site Gambar
Kelebihan
Pola
Tidak terdapat
Keamanan dan
Efisiensi lahan,
sirkulasi
pembedaanSirkulasi
kenyaman
Lebih mudah dalam
tunggal
pengunjung,pengelola
sirkulasi
Pembagian zoning
dan penghuni ,
kurang di
sirkulasi dalam
Tidak terdapat
perhitungkan,
Keterangan
- Warna Biru merupakan area Pendidikan yaitu Sekolah Dasar, Santa Maria, dan Universitas Merdeka Malang. - Warna Biru Muda adalah area bangunan
tapak
publik berupa karoke, tatto, Adira, dll.
pembedaansirkulasi
- Warna Kuning merupakan area Rumah
manusia dan
makan atau restaurant.
kendaraan.
- Warna hijau merupakan Area Bangunan Pola
Terdapat pembedaan
Efisiensi lahan
Keamanan dan
sirkulasi
sirkulasi
Pembagian zoning
kenyaman sirkulasi
ganda
Publik, yang sifatnya ke arah pendidikan “ Toko buku”.
- Ungu adalah warna dimana terpadat
pengelola,penghuni
sirkulasi dalam
dan pengunjung,
tapal mejadi
dalam tapak
berbagai aspek penunjang, ojek, angkot
Terdapat pembedaan
menyebar
dan Taksi.
sirkulasi manusia dan Orentasi View lebih ke arah Jalan Besar,
kendaraan
karena pada sisi Barat terdapat bangunan
Pola sirkulsi ganda dirasa lebih tepat kerena untuk bangunan
mixed use
pemisahan sirkulsi sangat penting agar terciptanya keamanan dan kenyamanan pengguna bangunan, dengan pemisahan jalur sirkulasi dalam tapak kegiatan service tidak akan mengganggu kegiatan utama, dan pejalan kaki sebisa munggkin tidak akan
Tinggi yang dapat menutupi arah pandang dari orentasi Apartement. Dan sudut Pandang yang Baik adalah ketika di Pandang site dari Perempatan.
mengganggu lintasan kendaraan dalam tapak.
Studio Perancangan Arsitektur V
Jalur arus kendaraan di perempatan dan disekitar
site,
yang
nantinya
Area public dengan kriteria: berada dibagian depan yang memiliki tingkat kebisingan
Area semi publik dangan kriteria : terdapat ruang-ruang dengan fungsi perdangangan
dapat
palingtinggi,memiliki aksesibilitas paling tinggi dengan kondisi lingkungan di luar tapak
membantu untuk membuat jalur keluar masuk lokasi Bangunan
danhiburan dengan tingkat kebisingan lebih rendah diharapkan memiliki view yang baik,merupakan zona yang terorientasi keluar
Area private dengan kriteria : terlindung dari kebisingan memiliki akses khusus
Area service diletakan di belakang agar tersembunyi dan tidak menggangu kegiatan
utama, jugadapat memiliki akses pencapaian khusus Jalur exterance dan exit yang mengikuti arah
Warna Merah adalah warna daerah PRIVATE seperti Kamar Tidur,.
dari arus kendaraan di Jalan Besar. Dipintu
warna kuning adalah warna daerah service, yaitu ruang pelayanan seperti ruang
keluar terdapat putar balik yang mendukung
utilitas, ruang karyawan,dll.
adanya akses pulang menjadi lebih cepat.
Warna biru adalah area Publik yang dapat di masuki oleh semua orang, seperti mall. Warna Hijau adalah warna semi publik yang biasanya berada di luar bangunan sebagai tempat bersama yaitu musholla.
C. Data Kawasan Fisik Dieng Plaza adalah sebuah pusat perbelanjaan yang terletak di kawasan
pendidikan Malang. Beberapa sekolah berada di dekat plaza ini misalnya Universitas
Zoning Dalam Tampak
Penzoningan pada tapak di peroleh dari hasil pertimbangan analisa aspeklingkungan yang telah di lakukan diatas, Penzoningan dalam tapak dilakukanuntuk menetukan peletakan posisi
kelompok
ruangan-ruangan
yang
memilikikarakteristik sama dalam sifat dan jenis
Merdeka, STIMI, SMUK Santa Maria,dan lain-lain. Pada tahun 2009, mall yang dulunya bernama Dieng Plaza dengan konsep mall perbelanjaan kini diubah menjadi pusat belanja peralatan IT yang bernama Dieng Computer Square.
kegiatan yang ditampung sehinggakegiatan-kegiatan
Walaupun konsepnya sebagai pusat perbelanjaan IT, di mall ini juga masih ada
yang ditampung oleh ruangan-ruangan tersebut
beberapa tenant yang non IT. Berikut beberapa tenant yang berada di dalam Dieng
tidakterganggu oleh kegiatan lain yang berbeda jenis
Computer Square :
dan kebutuhannya.
Lantai 1 :
Setiap area memiliki kriteria-kriteria yaitu:
Spazio (komputer) Beauty Coffee (Cafe) Optik Melawai
Studio Perancangan Arsitektur V
Lantai 2 :
2.
Sport Station (Toko olah raga) Garuda (komputer)
Eskalator Eskalator merupakan alat transportasi vertikal yang dapatmengangkut manusia
dalam jumblah banyak secara berkesinambungan darilantai dibawah ke lantai di atasnya.Ekskalator hanya mempunyai dua jenisyaitu eskalator dengan jalur tunggal (
Lantai 3 :
untuk satu orang berdiri, dengan lebar60 - 81 cm), dan eskalator dengan jalur ganda (
TheGuh Salon
untuk dua orang berdiri padadalam stu anak tangga, dengan lebar 100- 120 cm),
21 Cineplex Dieng
dengan kemiringanmaksimal dekua jenis eskalator ini dalah 35°, dan ketinggian
Wendy's Dieng Plaza
maksimaladalah 20 meter.
Coffee Tofee Wendy's
3.
Sirkulasi Darurat
Tempat lain yang berdekat dengan Dieng Computer Square antara lain :
dimaksudkan untuk memberikan akses bagi penghuni / penggunabangunan untuk
Smooth Cafe Pool Karaoke Tattoo (Seberang sebelah utara)
dapat mencapai tempat yang aman dengan selamat padasituasi darurat, pendekatan
Warnet Raya Dieng Net (seberang sebelah timur)
tangga darurat pada dasarnya sama, yaitu memberikan kemudahan bagi penghuni /
Toko Buku Toga Mas (Seberang sebelah timur)
pengguna bangunan untuk dapatselamat ke tempat yang aman. Persyaratan tangga
Fungsi sistem keluar baik berupa tangga kebakaran maupun pintudarurat
darurat khususnya yang terkait denga kemiringan tangga, jarak pintu dengan anak Sistem pengelolaan Fasilitas Mall dan Apartement
tangga, tinggi pegangan tangga, dan lebar serta ketinggian anak tangga,
Bangunan mixed use ini di perkirakan terdiri dari 20 lantai maka memerlukan transportasi vertikal bantuan selain tangga untuk kenyamanan dan efisiensi waktu pengguna bangunan, sirkulasi vertical utama pada bangunan ini menggunakan lift dan tangga berjalan (eskalator ) 1.
Lift Lift merupakan mesin transportasi vertical pada bangunan yangmemberikan
kemudahan dan kecepatan mobilisasi Pengguna bangunan,dewasa ini terdapat dua jenis lift yang umum di gunakan yaitu lift dengandongkrak hidrolik ( hydraulic lift ), dan lift dangan motor penggerak ( tractionlift ). Ruang luncur lift di tentukan dari konfigurasi tata letak lift dengan jumlah maksimal empat buah dalam satu deret
Studio Perancangan Arsitektur V
b. Analisa Hubungan Kegiatan Pengunjung Shopping Mall
3. ANALISA
PELAKU, JENIS DAN URUTAN KEGIATAN
Berjalan
Berkendaraan
Pelaku kegiatan di dalam suatu bangunan mixed used building ini secara garis besar dibagi kedalam 5 macam yaitu : Menuju Mall
-
Pengunjung mall
-
Pedagang (karyawan)
-
Penghuni Apartemen
-
Pengunjung Apartemen
-
Pengelola Bangunan
Kegiatan Sanitasi
Parkir
Aktivitas Utama Pengunjung Mall
Kegiatan utama yang dilakukan oleh pengunjung Mall adalah berbelanja, berekreasi, Pulang
kegiatan utama yang dilakukan oleh pedagang adalah berdagang, kegiatan utama yang penghuni Apartemen adalah beristirahat, sedangkan kegiatan utama pengelola bangunan adalah bekerja untuk mengelola pengoperasian bangunan mixed used ini. a. Analisa Hubungan Kegiatan Bangunan Secara Makro
c. Analisa Hubungan Kegiatan Pedagang / Karyawan Shopping Mall
Berjalan Datang dan Pulang
Berkendaraan
Menuju Mall
Pengelola
Parkir
Ibadah Pelaku Mekanik Pengunjung / Pedagang
Penghuni / Pengunjung
Kegiatan Sanitasi
Aktivitas Pengelola Aktivitas Apartemen
Aktivitas Pedagang (Karyawan) Mall
Loading / Unloading Barang
Istirahat Aktivitas Mall
Aktivitas ME
Pulang
Hubungan Khusus Hubungan Umum
Studio Perancangan Arsitektur V
d. Analisa Kegiatan Penghuni Apartemen
f.
Berkendaraan
Berjalan
Aktivitas Lobby
Analisa Kegiatan Pengelola Bangunan
Berjalan
Berkendaraan
Menuju Tempat Kerja
Parkir
Parkir
Ibadah Aktivitas di Luar Unit Hunian. Olahraga, dll
Menggunakan Lift
Kegiatan Sanitasi
Aktivitas Koridor
Bekerja
Istirahat Pulang
Aktivitas Hunian e. Analisa Kegiatan Pengunjung Apartemen
Berkendaraan
Berjalan
Menuju Apartemen
Kegiatan Sanitasi
Parkir
Kegiatan di Apartemen
Pulang
Studio Perancangan Arsitektur V
3.
KEGIATAN, PENGGUNA, SIFAT DAN KEBUTUHAN RUANG
Pengunjung Shopping Mall Orang yang datang ke mall untuk
a. Analisa Sasaran Penghuni Apartemen
berbelanja, berekreasi dan memanfaatkan
Seperti kita ketahui bahwa bangunan yang dirancang ini berlokasi di daerah Dieng,
fasilitas yang ada di Shopping Mall.
yang merupakan kawasan pendidikan. Semakin padatnya pendatang di Malang yang menetap maupun tidak, mengakibatkan semakin sempitnya lahan kosong yang banyak dibangun menjadi kos / rumah sewa yang di bangun. Untuk mengurangi hal tersebut, maka kami merancang bangunan secara vertikal yaitu apartamen.
c. Analisa Kebutuhan Ruang Shopping Mall
Dengan target pasar fungsi huniannya mencakup orang-orang pekerja dan mahasiswa dengan aktifitas yang padat, sehingga karakter gaya hidup yang menonjol
Ruang-ruang pada mal terdiri dari beberapa fungsi yang dapat di golongkan menjadi beberapa kelompok yaitu:
adalah efisiensi fungsi Shopping Mall disini sebenarnya merupakan fungsi pendukung yang memberikan efisiensi bagi penghuni apartemen, namun keberadaan Shopping Mall ini juga diharapkan dapat menjadi sarana penunjang bagi kebutuhan lingkungan sekitarnya dengan fungsi yang lebih spesifik terhadap kebutuhan dominan yang ada pada lingkungan .sekitarnya
-
Mal (berupa koridor penghubung)
-
Anchor (berupa plaza, hall, ruang terbuka, bisnis center)
-
Retail tenant (berupa restaurant, cafe, toko-toko)
-
Anchor tenant (berupa departement store, supermarket, bioskop)
-
Fasilitas umum dan pelayanan (berupa toilet, ruang informasi, smooking area, musholla)
b. Analisa Pelaku Kegiatan
Pelaku kegiatan dalam bangunan Apartemen dan Shopping Mall ini terbagi menjadi Tabel Kebutuhan Ruang Shopping Mall
beberapa kelompok : Tabel Pelaku Kegiatan di Shopping Mall dan Apartemen No.
1.
Pelaku
Penghuni / Pemilik Apartemen
Jalan-jalan,
Pengguna
Pengunjung
Melihat pameran,
Pengelola Apartemen dan Shopping Mall
2.
Keterangan
Aktivitas
Fasilitas
Sifat
Kegiatan
Mall,
Plaza Publik,
Kebutuhan Ruang
berisik, R. Informasi,
(Fasilitas Umum) ramai, terbuka
R. Pamer,
Sekelompok orang yang mengatur jalannya
Menelepon,
Telepon Umum,
kegiatan di dalam Shopping Mall dan
Sanitasi,
Toilet,
pemeliharaan fasilitas di Apartemen.
Minta Informasi,
Koridor,
Berkumpul dan
Tempat Istirahat
Orang-orang yang tinggal di unit-unit
Beristirahat
apartemen dan menggunakan fasilitas yang
Transaksi jual beli,
Pedagang,
Unit-unit Toko,
Semi publik,
Ruang display,
tersedia di Apartemen.
Melayani pembeli,
Pengunjung
indoor/outdoor
Ramai,
Kasir,
(retail tenant)
berisik,
Gudang,
Mudah di akses,
Fitting room
Menyimpan barang, Menata barang
Nyaman
Studio Perancangan Arsitektur V
Menggunakanjasa,
Pengunjung,
Unit-unit
Semi public,
Tailor,
Menawarkan jasa
Pedagang
Pedagang,
Tenang,
Bank,
jasa
mudah di akses
Travel biro,
-
Fasilitas umum apartemen (berupa lobby, hall, toilet)
Salon,
-
Fasilitas pendukung (berupa kolam renang , kafetaria, minimarket)
-
Unit hunian (berupa R. Makan, R. Tidur, R. Duduk):
(retail tenant)
d. Analisa Kebutuhan Ruang Apartemen
Kebutuhan ruang pada apartemen dapat digolongkan menjadi:
Laundry, Fitness center, ATM arcade Ibadah,
Pengunjung,
Mushola
Publik,
Mushola,
Merokok
Pedangang
(fasilitas
tenang,
Smokoing area
umum)
mudah diakses
Bisnis center
private,
Berbisnis,
Pengunjung
meeting,
(anchor)
Melihat-lihat, Membeli tiket,
Pengguna
Fasilitas
Sifat
Kegiatan
Kebutuhan Ruang
Makan dan Minum,
Penghuni,
Unit
Private,
R.makan,
Lobby
Tidur,
Pengunjung
Apartemen
nyaman,
Dapur
(anchor
Nyaman,
Loket
Sanitasi,
apartemen,
Tenang,
R. tidur,
Auditorium
Berkumpul/santai
Mudah di
R. keluarga,
Tiket
Memasak,
akses,
R. kerja,
Loket
Bekerja,
Aman
Kamar mandi/wc,
Interaksi sosial
Agak tenang
Cafe dan
Sanitasi,
Aktivitas
Semi publik,
tenant),
Menonton,
Tabel Kebutuhan Ruang Penghuni Apartemen
lobby
tertutup Pengunjung
yaitu :
Food court
rapat, Menunggu,
tenang,
Ruang meeting,
Kegiatan penghuni apartemen adalah berhubungan dengan kegiatan sehari-hari
Restaurant
Menjual makanan,
(retail
Rung proyektor
Mengelola
tenant)
Cafetaria
administrasi
R. Tamu
Ruang Makan dan
Penghuni,
Fasilitas
Semi public
Kafetaria,
minum,
Pengunjung
pendukung
Nyaman,
Minimarket,
Berolah raga,
apartemen,
aman,
Kolam renang,
Berekreasi,
Pengelola
Mudah di akses
Taman
Koridor,
Meminta
Penghuni,
Semi public,
R. receptionis
Ruang admin
informasi,
Pengunjung
Agak ramai,
R. Keamanan,
Mengawasi
apartemen,
Nyaman,
Hall,
Menyiapkan
keamanan,
Pengelola
Mudah di akses
R. Tunggu,
pesanan
Menunggu lift,
Memesan makanan dan minuman, Makan dan minum, Membayar pesanan, Melayani pengunjung,
Pengunjung
Food court (anchor tenant), Cafe dan Restaurant (retail tenant),
Semi public, ramai, agak tenang, nyaman
Counter Pemesanan, Ruang makan, Kasir,
Fasilitas umum
Toilet
Sanitasi
Studio Perancangan Arsitektur V
e. Analisa Kebutuhan Ruang Pengelola Bangunan
a.
Perhitungan Luasan Fungsi Bangunan Berdasarkan Data Tapak
Tabel Kebutuhan Ruang Pengelola Bangunan Aktivitas
Pengguna
Fasilitas
Sifat
Kegiatan
Mengelola
Tamu,
Kantor Pengelola Pritave,
administrasi,
pengelola,
Tersembunyi,
Mengawasi
Pengelola
Tenang ,
kegiatan dalam
bangunan
Nyaman,
1. Luas Tapak
: ±5.040 m²
2. Koefisien Dasar Bangunan
: 70 % x 5.040 = 3.528 m²
3. Ketinggian Bangunan Maksimal : 20 Lantai
Kebutuhan Ruang
4. Ketinggian Podium Maksimal
: 5 lantai (termasuk gedung parkir 1lt)
R. Tamu R. Kantor b.
Kebutuhan Ruang Shopping Mall
Luasan ruang di buat berdasarkan data literatur seperti buku time saver. Std,
Bangunan,
Neufert Architecture Data, dan asumsi dangan dasar pengamatan data.
Melakukan negosiasi Parkir
Pengelola,
kendaraan,
Tamu Pengelola
Sanitasi,
Service
Service,
R.parkir,
Tersembunyi,
Toilet,
Mudah diakses
R.loading dock,
Fasilitas Umum Shopping Mall
Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Fungsi Umum Shopping Mall Standar
Kapasitas
(m2/orang)
(Orang)
Loading-unloading,
R. ME,
Mengawasi
R.Security,
keamanan,
Gudang,
Hall
5
70
1
350
Beribadah,
Mushola,
Mal
1.98
250
3
1.485
Menyimpan
R.kebersihan
Fasilitas Ruang
Jumlah
Luas (m2)
Toilet Pria :
2,25
3
3
27
barang,
- Urinoir
0,64
4
4
10.24
Mengawasi ME
-Wastafel
0.5
3
4
6
-Wc
2,25
4
4
36
-Wastafel
0.5
5
4
10
sirkulasi
20%
-
-
Tiolet Wanita :
Analisa Kebutuhan dan Dimensi Ruang Luasan dari masing-masing fungsi bangunan pada mixed use building ini di peroleh
Total
384.848 2.309.088
dari pengamatan dan analisa terhadap setiap fungsi pada bangunan ini. Pada bangunan mixed use ini fungsi pelayanan utama dari bangunan lebih di titik beratkan kepada fungsi hunian (Apartemen) sedangkan untuk fungsi komersial (Shopping Mall) merupakan fungsi secondary atau fungsi pendukung dari fungsi utama untuk lebih memberikan kemudahan bagi pelaku kegiatan dari fungsi utama bangunan ini.
Studio Perancangan Arsitektur V
Fasilitas Perbelanjaan dan Jasa
Fasilitas Ruang
Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Fasilitas Perbelanjaan dan Jasa Standar
Kapasitas
(m2/orang)
(Orang)
Toko retail
5
Supermarket Dept store
Fasilitas Ruang
Ruang rapat Lobby
Jumlah
Luas (m2)
8
50
2.000
7
50
1
350
7
150
1
1.050
ATM
2
8
3
48
Laundry
2
10
1
20
Salon
2
10
1
20
Fitness center
2
50
1
100
Sirkulasi
20%
Sirkulasi
4.305.6
Kapasitas (Orang)
Jumlah
Luas (m2)
120
1,5
8
10
0,6-0,8
10
1
8
1
25,6
20% Total
155
Fasilitas Makan dan Minum
Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Fasilitas Makan dan Minum Fasilitas Ruang
717.6
Total
Standar (m2/orang)
Standar
Kapasitas
(m2/orang)
(Orang)
1,8-2,15
30
Restaurant : - Ruang makan
Jumlah
10 1
- Dapur dan
60 40
gudang
Fasilitas Hiburan dan Bisnis
Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Fasilitas Hiburan
- Counter
2
4
1
8
- R. Admin
4,8-8
3
1
15
- R.karyawan
1,2-2
10
1
Standar
Kapasitas
(m2/orang)
(Orang)
- Auditorium
0,6-0,8
150
4
480
- Lobby
0,4-0,6
300
1
180
- Loket
3,25-6,89
4
1
27.44
- R.karyawan
1,2-2
15
1
30
Coffe shop :
- R.admin
4,8-8
4
1
32
- Ruang makan
- R.proyektor
10-15
1
4
60
- Gudang
25-30
2
1
24
2
2
- Cafeteria
4-5
4
1
Sirkulasi
20%
Fasilitas Ruang
Luas (m2)
Jumlah
Luas (m2)
Sirkulasi 20%
15 27.6
Total
1.656
Bioskop :
- Toilet
Standar
Kapasitas
(m2/orang)
(Orang)
1,8-2,15
15
- Pantry
2
5
1
60
- counter
2
4
1
8
96
Sirkulasi 20%
1
9.6
20
Total
Fasilitas Ruang
Jumlah
Luas (m2)
5 30 10
288
197 Total
1.182
Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Fasilitas Bisnis
Studio Perancangan Arsitektur V
R. Rapat
8orang
20
R. Pemasaran
5orang
15
Food courd
R. Administrasi
8orang
30
- Ruang makan
4orang
20
Fasilitas Ruang
Standar
Kapasitas
(m2/orang)
(Orang)
1,8-2,15
50
- Stand
Jumlah
Luas (m2)
1
100
R. Personalia
10
100
R. monitor
4orang
20
40
R. Security
3orang
8
Gudang
-
8
Pantry
2orang
Sirkulasi 20% Total
240
Fasilitas Pelayanan Shopping Mall
6
Sirkulasi 20%
34
Total
204
Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Fasilitas Pelayanan Shopping Mall d. Fasilitas Ruang
Standar
Kapasitas
(m2/orang)
(Orang)
Mushola
1,5
10
Loading dock
1,5
Jumlah
Luas (m2)
Kebutuhan Ruang Apartemen
Unit Hunian
Tipe unit hunian yang direncanakan adalah tipe dengan 1 kamar tidur dan tipe 1
15
1
10
R.AHU
6
3
5
90
R.P3K
3
3
1
9
R.keamanan
2
5
1
10
Gudang
10
Sirkulasi 20%
28 Total
dengan 2 kamar tidur, hal ini berdasarkan pertimbangan target pasar yang akan dicapai adalah kalangan pekerja dan mahasiswa universitas terdekat. Standart luasan yang dijadikan acuan berdasarkan data-data survey dan literatur adalah: Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Unit Hunian
Jenis Ruang
172
Ruang tidur c.
utama
Kebutuhan Ruang Pengelola
KM/WC
Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Pengelola Fasilitas
Kebutuhan Ruang
Kapasitas (Orang)
Ruang Tidur Anak Luas (m2)
KM/WC
Standar Minimal (m2/orang)
Tipe Unit Hunian Sumber
1 RT
2 RT
11,5
NAD
11,5
14
2,6
NAD
4,25
4,25
11,5
NAD
-
9
2,6
NAD
-
-
9
NAD
9
9
7,2
8
2 orang
4
Ruang Duduk
R. tunggu
4 orang
10
Ruang Makan
7,2
NAD
R. pimpinan
1 orang
10
Bar
5,2
NAD
-
-
R.Wk. Pemimpin
1orang
10
Pantry
8
NAD
8
8
R. Sekertaris
1orang
9
R. Kerja
12
NAD
-
-
Kantor Pengelola R.receptionis
Studio Perancangan Arsitektur V
R. Tidur Tamu
11,5
NAD
-
-
R. Tamu
9-20
NAD
-
-
Gudang
1,25-5
NAD
-
-
Analisa Tata Ruang Luar Tata ruang Luar terbagi menjadi 2 jenis, yakni: a.
Luas
39,95
52,25
yaitu ruang terbuka yang mengandung unsur-unsur kegiatan manusia di dalamnya,
Sirkulasi 20%
7,99
10,45
dalam perancangannya dapat digunakan untuk jalur pedestrian untuk sirkulasi
Luas Total
47,94
62,7
manusia, fasilitas penunjang seperti kolam renang, olahraga dan jalur akses sirkulasi
Ket : NAD = Neufert Architecture Data
Tata Ruang Aktif
kendaraanbermotor.
Luasan Lantai Utama Apartemen
Tabel Kebutuhan Dimensi Ruang Lantai Utama Apartemen Fasilitas
Kebutuhan
Kapasitas (Orang)
Luas (m2)
Lobby Hall
20 orang
60
R.receptionis
2 orang
8
R,Telepon
2 box
5
R.security
2 orang
3
yaitu ruang luar terbuka yang tidak mengandung kegiatan manusia, dalam
15.2
perancangannya dapat digunakan untuk area hijau, tempat penyerapan air hujan,
91,2
penyaring kebisingan kendaraan dengan vegetasi, ruang penerima, dll.
Ruang
Lobby
Sirkulasi 20% Total
b.
Tata Ruang Luar Pasif,
Studio Perancangan Arsitektur V
Analisa Kapasitas Pemakai Bangunan
sehingga akan dirancang lantai basement untuk menampung kendaraan
a. Analisa Pemakai Apartemen
1. Hunian Type 36
: 5 lantai (lt 9 s/d lt 13)
Sirkulasi 20 %
: 20 % x 3.528 = 705,6 m²
Total luas hunian per lantai
: 2.822,4 m²
Jumlah hunian per lantai
: 78 hunian
Total Hunian type 36
: 78 x 5 = 390 hunian
2. Hunian Type 45
pengunjung maupun penghuni
: 4 lantai (lt 14 s/d lt 17) ²
Sirkulasi 20 %
: 20 % x 3.528 = 705,6 m²
Total luas hunian per lantai
: 2.822,4 m²
Jumlah hunian per lantai
: 62 hunian
Total Hunian type 36
: 62 x 4 = 248 hunian
3. Hunian Type 70
Kesimpulan : Dengan kebutuhan parkir yang melebihi luasan tapak 5.040 m²,
: 3 lantai (lt18 s/d lt 20)
Sirkulasi 20 %
: 20 % x 3.528 = 705,6 m²
Total luas hunian per lantai
: 2.822,4 m²
Jumlah hunian per lantai
: 40 hunian
Total Hunian type 36
: 40 x 3 = 120 hunian
Total Jumlah Hunian Keseluruhan : 758 hunian b. Analisa Luas Shopping Mall
Luas Mall 3 Lantai
: 3.528 x 3 = 10.584 m²
c. Analisa Daya Tampung Parkir
Luas Mall 3 Lantai
: 3.528 x 3 = 10.584 m²
Ratio Parkir mobil untuk Mall
: 1 : 200
Parkir Mobil di Mall
: 53 mobil
Parkir apartemen
: 758 hunian apartemen = 758 Parkir Mobil
Total kebutuhan parkir
: 758 + 53 = 811 parkir mobil
Studio Perancangan Arsitektur V