MODUL RANGKAIAN OSILATOR OSILATOR
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika 2 Dosen Pengampu Anang Suryana, M. Pd.
Disusun oleh: Dyah Eka Putri C.
(22!"#2$%$&
Euis Siti Masitoh (22!"#2$%'& e)i *ilau+ati Ued Ali-kan
(22!"#222#& (22!"#2$%&
JURUSAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN FISIKA FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSI UNIV ERSIT TAS SULTAN SULTAN AGENG AGE NG TIRTAY TIRTAYASA
2016
PENDAHULUAN
Banyak sistem elektronik menggunakan rangkaian yang mengubah energi DC menjadi berbagai bentuk AC yang bermanfaat. Osilator, generator, lonceng elektronika termasuk kelompok rangkaian ini. Pada penerima radio misalnya, isyarat DC diubah menjadi isyarat AC frekuensi tinggi. Osilator juga digunakan untuk menghasilkan isyarat horizontal dan ertikal untuk mengontrol berkas elektron pada pesa!at "#. $asih banyak lagi penerapan rangkaian ini pada sistem lain seperti kalkulator, komputer dan transmiter %&. 'ita dapat mengelompokkan osilator berdasarkan metode pengoperasiannya menjadi dua kelompok, yaitu osilator balikan dan osilator relaksasi. $asing(masing kelompok memiliki keistime!aan tersendiri. Pada osilator balikan, sebagian daya keluaran dikembalikan ke masukan yang misalnya dengan menggunakan rangkaian )C. Osilator biasanya dioperasikan pada frekuensi tertentu. Osilator gelombang sinus biasanya termasuk kelompok osilator ini dengan frekuensi operasi dari beberapa *z sampai jutaan *z. Osilator balikan banyak digunakan pada rangkaian penerima radio dan "# dan pada transmiter. Osilator relaksasi merespon piranti elektronik dimana akan bekerja pada selang !aktu tertentu kemudian mati untuk periode !aktu tertentu. 'ondisi pengoperasian ini berulang secara mandiri dan kontinu. Osilator ini biasanya merespon proses pemuatan dan pengosongan jaringan %C atau %). Osilator ini biasanya membangkitkan isyarat gelombang kotak atau segitiga. Aplikasi osilator ini diantaranya pada generator penyapu horizontal dan ertikal pada penerima "#. Osilator relaksasi dapat merespon aplikasi frekuensi(rendah dengan sangat baik. Dari bentuk sinyal yang dihasilkan, osilator terbagi menjadi dua kelompok, yaitu, osilator sinusoidal dan osilator non sinusoidal. Osilator sinusoidal sudah jelas, bah!a sinyal outputnya berbentuk sinyal sinus periodik dengan frekuensi tertentu. +ementara osilator non(sinusoidal akan mempunyai sinyal output periodik dengan bentuk salah satu dari gelombang persegi, gelombang ramp - saw-tooth, bentuk parabola, dsb. +istem komunkasi elektronik juga tidak dapat beroperasi tanpa sumber gelombang elektrik sinusoidal. Beberapa jenis rangkaian osilator digunakan untuk menghasilkan
gelombang sinusoidal dan beberapa umum digunakan dianalisa pada halaman berikutnya, sehingga untuk menggambarkan metoda secara umum. Pada banyak bagian dari sistem telekomunikasi
menggunakan
rangkaian
pembangkit sinyal yang dikenal sebagai rangkaian osilator, seperti pembangkit sinyal carrier . +inyal carrier misalnya dikenal pada sistem pemancar A$ -amplitude modulation maupun &$ - frequency modulation, atau pada sistem modulasi pulsa seperti &+' - frequency shift keying ataupun P+' - phase shift keying . Bagian lain dari sistem telekomunikasi yang menggunakan osilator adalah pada proses translasi frekuensi, seperti misalnya osilator lokal pada proses mi/ing untuk menghasilkan sinyal 0& - intermediate frequency. +ebagai osilator lokal juga, tetapi digunakan pada proses translasi ke frekuensi kanal, atau pada sistem transposer seperti yang digunakan pada radio-link microwave termasuk pada sistem transponder satelit.
ISI
A. Osilat! "ali#a$ %Feedback Oscillator & 'ita sering melihat contoh terjadinya balikan pada sistem(suara yang digunakan pada kehidupan sehari(hari. 1ika mikropon terletak terlalu dekat dengan speaker, maka sering terjadi proses balikan dimana suara dari speaker terambil kembali oleh mikropon diteruskan ke amplifier menghasilkan dengung. 2ambar 3 memperlihatkan proses terjadinya balikan dimaksud. 'ondisi ini dikenal dengan balikan mekanik. "erjadinya balikan pada sistem ini sangat tidak diharapkan, namun sistem balikan pada osilator sangat diperlukan.
2ambar 3 B. Dasar-dasar Osilator
Diagram blok osilator balikan diperlihatkan pada gambar 4 "erlihat osilator memiliki perangkat penguat, jaringan balikan, rangkaian penentu frekuensi dan catu daya. 0syarat masukan diperkuat oleh penguat -amplifier kemudian sebagian isyarat yang telah diperkuat dikirim kembali ke masukan melalui rangkaian balikan. 0syarat balikan harus memiliki fase dan nilai yang betul agar terjadi osilasi.
2ambar 4. Bagian(bagian utama osilator balikan
2ambar 5 rangkaian tangki )C dalam proses pengisian6 a rangkaian dasar, b pengisian dan c kapasitor terisi. 1. Pengoperasian Rangkaian LC
&rekuensi osilator balikan biasanya ditentukan dengan menggunakan jaringan induktorkapasitor - LC . 1aringan LC sering disebut sebagai 7rangkaian tangki8, karena kemampuannya menampung tegangan AC pada 7frekuensi resonansi8. 9ntuk melihat bagaimana isyarat AC dapat dihasilkan dari isyarat DC, marilah kita lihat rangkaian tangki LC seperti terlihat pada gambar 5 Pada saat saklar ditutup sementara -gambar 5, maka kapasitor akan terisi sebesar tegangan baterai. Perhatikan arah arus pengisian. 2ambar 5(c memperlihatkan kapasitor telah secara penuh termuati. +elanjutnya akan kita lihat bagaimana rangkaian tangki menghasilkan tegangan dalam bentuk gelombang sinus. Pertama, kita berasumsi kapasitor pada gambar :(a telah termuati. 2ambar :(b memperlihatkan kapasitor dilucuti melalui induktor. Arus pelucutan
mele!ati L menyebabkan terjadinya elektromagnet yang membesar di sekitar induktor. 2ambar :(c memperlihatkan kapasitor telah terlucuti berakibat terjadinya penurunan elektromagnet di sekitar induktor. 0ni menyebabkan arus akan tetap mengalir dalam !aktu yang singkat. 2ambar :(d memperlihatkan proses pengisian kapasitor melalui arus induksi dari hasil penurunan medan magnet. +elanjutnya kapasitor mulai dilucuti lagi melalui L. Perhatikan pada gambar ;(e, arah arus pelucutan berkebalikan dari sebelumnya.
fr
=
1 2 π √ LC
dimana r f adalah frekuensi resonansi dalam hertz -*z, L adalah induktasi dalam henry dan C adalah kapasitansi dalam farad. %esonansi terjadi saat reaktansi kapasitif
( X ) besarnya
sama dengan reaktansi induktif ( X L& . %angkaian tangkai akan berosilasi
pada frekuensi ini.
2ambar :. Proses pengisian dan pelucutan rangkaian LC .
Pada frekuensi osilasi rangkaian tangki LC tentunya memiliki resistaansi yang akan mengganggu aliran arus pada rangkaian. Akibatnya, tegangan AC akan cenderung menurun setelah melakukan beberapa putaran osilasi. 2ambar ;(a memperlihatkan hasil gelombang rangkaian tangki. Perhatikan bagaimana omplitudo gelombang mengalami penurunan yang biasa disebut sebagai gelombang sinus teredam -damped sine wave. Dalam hal ini, rangkaian telah terjadi kehilangan energi yang diubah dalam bentuk panas. Osilasi rangkaian tangkai dapat dibuat secara kontinu jika kita menambahkan energi secara periodik dalam rangkaian.
2ambar ;. "ipe gelombang6 a Osilator teredam dan b 2elombang kontinu.
"ambahan energi pada rangkaian tangki dengan menghubungkan kapasitor dengan sumber DC, tidak mungkin dilakukan secara manual. Proses pemutusan dan penyambungan dengan kapasitor dilakukan secara elektronik dengan menggunakan jasa transistor. Perlu diingat bah!a induktasi dari kumparan akan tergantung pada frekuensi pengoperasian. Osilator LC biasanya dioperasikan pada daerah RF . Bentuk kumparan osilator pada daerah RF diperlihatkan pada gambar >. 0nduktansi kumparan biasanya dapat diubah dengan menggeser batang 7ferit8 yang ada di dalam kumparan. 0ni akan membantu mengatur frekuensi dari rangkaian tangki.
2ambar >. 'umparan osilator RF
2ambar =. Osilator Amstrong6 %angkaian dasar 2. Osilator Armstrong
Osilator Armstrong seperti diperlihatkan pada gambar = merupakan hasil penerapan osilator LC . %angkaian dasar dibuat dengan memberikan panjar maju pada emitor(basis dan panjar mundur pada kolektor. Pemberian panjar dilakukan le!at resistor R5 . %esistor R3 dan R4 berlaku sebagai pembagi tegangan. +aat a!al transistor diberi daya, resistor R3 dan R4 memba!a transistor ke titik pengoperasian ? pada bagian tengah garis beban. 'eluaran transistor -pada kolektor secara ideal adalah @ olt. +aat terjadi hantaran arus a!al pada saat dihidupkan, terjadi
darau -noise yang akan terlihat pada kolektor. amun biasanya berharga sangat kecil. $isalnya kita mempunyai isyarat (3 m# yang nampak pada kolektor. "ransformator T akan membalik tegangan ini dan menurunkannya dengan faktor 3@ -nisbah primer( sekunder 363@. 0syarat sebesar @,3 m# akan nampak pada C pada rangkaian basis. Perhatikan bah!a transistor memiliki β 3@@. Dengan @,3 m# berada pada basis, !3 akan memberikan isyarat keluaran sebesar (3@ m# pada kolektor. Perubahan polaritas dari ke pada keluaran akibat adanya karakteristik dasar penguat emitorbersama. "egangan keluaran sekali lagi akan mengalami penurunan oleh transformator dan diberikan pada basis !3 . 0syarat kolektor sebesar (3@ m# sekarang akan menyebabkan terjadinya tegangan sebesar 3 m# pada basis. $elalui penguatan transistor, tegangan kolektor akan segera menjadi (3@@ m#. Proses ini akan berlangsung, menghasilkan tegangan kolektor sebesar (3 # dan akhirnya (3@ #. Pada titik ini, transistor akan memba!a garis beban sampai mencapai kejenuhan -perhatikan daeran ini pada garis beban. +ampai pada titik ini tegangan kolektor tidak akan berubah. Dengan tanpa adanya perubahan pada " C pada kumparan primer T 3 , tegangan pada kumparan sekunder secepatnya akan menjadi nol. "egangan basis secapatnya akan kembali pada titik !. Penurunan tegangan basis ke arah negatif ini -dari jenuh ke titik ! memba!a " C ke arah positif. $elalui transformator, ini akan nampak sebagai tegangan ke arah positif pada basis. Proses ini akan berlangsung mele!ati titik ! sampai berhenti pada saat titik cutoff dicapai. "ransformator selanjutnya akan berhenti memberikan masukan tegangan ke basis. "ransistor segera akan berbalik arah. R dan R# menyebabkan tegangan basis naik lagi ke titik !. Proses ini akan terus berulang6 ! akan sampai di titik jenuh kembali ke titik ! ke cutoff ( kembali ke titik !. Dengan demikian tegangan AC akan terjadi pada kumparan sekunder dari transformator. &rekuensi osilator Armstrong ditentukan oleh nilai C 3 dan $ -nilai induktasi diri kumparan sekunder dengan mengikuti persamaan frekuensi resonansi untuk LC . Perhatikan C 3 dan $ membentuk rangkaian tangki dengan mengikutkan sambungan emitor(basis dari !3 dan R3 . 'eluaran dari osilator Armstrong seperti pada gambar = dapat diubah dengan mengatur harga R5 . Penguatan akan mencapai harga tertinggi dengan memasang R5 pada harga optimum. amun pemasangan R5 yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya distorsi, misalnya keluaran akan berupa gelombang kotak karena isyarat keluaran terpotong.
3. Osilator Hartley
Osilator *artley seperti pada gambar E banyak digunakan pada rangkaian penerima radio A$ dan &$. &rekuensi resonansi ditentukan oleh harga T 3 dan C 3 . 'apasitor C 4 berfungsi sebagai penggandeng AC ke basis !3 . "egangan panjar !3 diberikan oleh resistor R4 dan R3 . 'apasitor C : sebagai penggandeng ariasi tegangan kolektor dengan bagian ba!ah T 3 . 'umparan penarik RF - L3 menahan AC agar tidak ke pencatu daya. L3 juga berfungsi sebagai beban rangkaian. !3 adalah dari tipe n-p-n dengan konfigurasi emitor bersama.
2ambar E. %angkaian Osilator *artley +aat daya DC diberikan pada rangkaian, arus mengalir dari bagian negatif dari sumber le!at R3 ke emitor. 'olektor dan basis keduanya dihubungkan ke bagian positif dari " CC . 0ni akan memberikan panjar maju pada emitor(basis dan panjar mundur pada kolektor. Pada a!alnya % & , % ' dan % C mengalir le!at !3 . Dengan % C mengalir le!at L3 , tegangan kolektor mengalami penurunan. "egangan ke arah negatif ini diberikan pada bagian ba!ah T 3 oleh kapasitor C : . 0ni mengakibatkan arus mengalir pada kumparan ba!ah.
ini akan tertambahkan pada tegangan C 3 . Perubahan pada " C beragsur(angsur berhenti, dan tidak ada tegangan yang dibalikkan melalui C : . C 3 telah sepenuhnya terlucuti. $edan magnet di bagian ba!ah L3 kemudian menghilang. C 3 kemudian termuati lagi, dengan bagian ba!ah berpolaritas positif dan bagian atas negatif. !3 kemudian berkonduksi lagi. Proses ini akan berulang terus. %angkaian tangki menghasilkan gelombang kontinu dimana hilangnya isi tangki dipenuhi lagi melalui balikan. +ifat khusus osilator *artley adalah adanya tapped coil . +ejumlah ariasi rangkaian dimungkinkan. 'umparan mungkin dapat dipasang seri dengan kolektor. #ariasi ini biasa disebut sebagai osilator $eries-fed (artley. %angkaian seperti pada gambar E termasuk osilator $hunt-fed (artley.
2ambar F. Osilator Cilpitts
4. Osilator Colpitts
Osilator Colpitts sangat mirip dengan osilator $hunt-fed (artley. Perbedaan yang pokok adalah pada bagian rangkaian tangkinya. Pada osilator Colpitts, digunakan dua kapasitor sebagai pengganti kumparan yang terbagi. Balikan dikembangkan dengan menggunakan 7medan elektrostatik8 melalui jaringan pembagi kapasitor. &rekuensi ditentukan oleh dua kapasitor terhubung seri dan induktor. 2ambar F memperlihatkan rangkaian osilator Colpitts. "egangan panjar untuk basis diberikan oleh R3 dan R4 sedangkan untuk emiitor diberikan oleh R: . 'olektor diberi panjar mundur dengan menghubungkan ke bagian positif dari " CC melalui R5 . %esistor ini juga berfungsi sebagai beban kolektor. "ransistor dihubungkan dengan konfigurasi emitor(bersama.
'etika daya DC diberikan pada rangkaian, arus mengalir dari bagian negatif " CC melalui R: , !3 dan R5 . Arus % C yang mengalir melalui R5 menyebabkan penurunan tegangan " C dengan harga positif. "egangan yang berubah ke arah negatif ini dikenakan ke bagian atas C 3 melalui C 5 . Bagian ba!ah C 4 bermuatan positif dan tertambahkan ke tegangan basis dan menaikkan harga % ' . "ransistor !3 akan semakin berkonduksi sampai pada titik jenuh. +aat !3 sampai pada titik jenuh maka tidak ada lagi kenaikan % C dan perubahan " C juga akan terhenti. "idak terdapat balikan ke bagian atas C 4 . C 3 dan C 4 akan dilucuti le!at L3 dan selanjutnya medan magnet di sekitarnya akan menghilang. Arus pengosongan tetap berlangsung untuk sesaat. 'eping C 4 bagian ba!ah menjadi bermuatan negatif dan keping C 3 bagian atas bermuatan positif. 0ni akan mengurangi tegangan maju !3 dan % C akan menurun. *arga " C akan mulai naik. 'enaikan ini akan diupankan kembali ke bagian atas keping C 3 melalui C 5 . C 3 akan bermuatan lebih positif dan bagian ba!ah C 4 menjadi lebih negatif. Proses ini terus berlanjut sampai !3 sampai pada titik cutoff . +aat !3 sampai pada titik cutoff , tidak ada arus % C . "idak ada tegangan balikan ke C 3. 2abungan muatan yang terkumpul pada C 3 dan C 4 dilucuti melalui L3 . Arus pelucutan mengalir dari bagian ba!ah C 4 ke bagian atas C 3 . $uatan negatif pada C 4 secepatnya akan habis dan medan magnet di sekitar L3 akan menghilang. Arus yang mengalir masih terus berlanjut. 'eping C 4 bagian ba!ah menjadi bermuatan positif dan keping C 3 bagian atas bermuatan negatif. "egangan positif pada C 4 menarik !3 dari daerah daerah cutoff . +elanjutnya % C akan mulai mengalir lagi dan proses dimulai lagi dari titik ini. X C 4 . "egangan pada 3 C lebih besar dibandingkan pada C 4 . Dengan membuat C 4 lebih kecil akan diperoleh tegangan balikan yang lebih besar. amun dengan menaikkan balikan terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya distorsi. Biasanya sekitar 3@(;@G tegangan kolektor dikembalikan ke rangkaian tangki sebagai balikan.
2ambar 3@. %angkaian setara kristal6 a resonansi seri dan b resonansi paralel.
. Osilator !ristal
'ristal osilator digunakan untuk menghasilkan isyarat dengan tingkat kestabilan frekuensi yang sangat tinggi. 'ristal pada osilator ini terbuat dari quart) atau Rochelle salt dengan kualitas yang baik. $aterial ini memiliki kemampuan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa getaran atau sebaliknya. 'emampuan ini lebih dikenal dengan pie)oelectric effect* 'ristal untuk osilator ini dilekatkan di antara dua pelat logam. 'ontak dibuat pada masing(masing permukaan kristal oleh pelat logam ini kemudian diletakkan pada suatu !adah. 'edua pelat dihubungkan ke rangkaian melalui soket. Pada osilator ini, kristal berperilaku sebagai rangkaian resonansi seri. 'ristal seolah( olah memiliki induktansi - L, kapasitansi -C dan resistansi - R. 2ambar 3=.3@(a memperlihatkan rangkaian setara dari bagian ini. *arga L ditentukan oleh massa kristal, harga C ditentukan oleh kemampuannya berubah secara mekanik dan R berhubungan dengan gesekan mekanik.
2ambar 33. Osilator dengan kristal pengontrol6 a *artley dan b Colpitts.
%angkaian setara resonansi seri akan berubah jika kristal ditempatkan pada suatu !adah atau 7pemegang8. 'apasitansi akibat adanya keping logam akan terhubung paralel dengan rangkaian setara kristal. 2ambar 3@(b memperlihatkan rangkaian setara kristal yang dilekatkan pada pemegang. 1adi pada hal ini kristal memiliki kemampuan untuk memberikan resonansi paralel dan resonansi seri. 'ristal ini dapat dioperasikan pada rangkaian tangki dengan fungsi sebagai penghasil frekuensi resonansi paralel. 'ristal sendiri dapat dioperasikan sebagai rangkaian tangki. 1ika kristal diletakkan sebagai balikan, ia akan merespon sebagai piranti penghasil resonansi seri. 'ristal sebenarnya merespon sebagai tapis yang tajam. 0a dapat difungsikan sebagai balikan pada suatu frekuensi tertentu saja. Osilator *artley dan Colpitts dapat dimodifikasi dengan memasang kristal ini. +tabilitas osilator akan meningkat dengan pemasangan kristal. 2ambar 33 memperlihatkan pemasangan kristal pada osilator *artley dan Colpitts.
2ambar 34 Osilator Pierce ". Osilator Per#e
Osilator Pierce seperti diperlihatkan pada gambar 3=.34 menggunakan kristal sebagai rangkaian tangkinya. Pada osilator ini kristal merespon sebagai rangkaian resonansi paralel. 1adi osilator ini adalah merupakan modifikasi dari osilator Colpitts. Pengoperasian osilator Pierce didasarkan pada balikan yang dipasang dari kolektor ke basis melalui 3 C dan 4 C . 'edua transistor memberikan kombinasi pergeseran fase sbesar 3E@o. 'eluaran dari emitor(bersama mengalami pembalikan agar sefase atau sebagai balikan regeneratif. ilai 3 C dan 4 C menentukan besarnya tegangan balikan. +ekitar 3@ ;@ G dari keluaran dikirim kembali sebagai balikan untuk memberikan energi kembali ke kristal. 1ika kristal mendapatkan energi yang tepat, frekuensi resonansi yang dihasilkan akan sangat tajam. 'ristal akan bergetar pada selang frekuensi yang sangat sempit. 'eluaran pada frekuensi ini akan sangat stabil. amun keluaran osilator Pierce adalah sangat kecil dan kristal dapat mengalami kerusakan dengan strain mekanik yang terus( menerus.
C. Osilator Relaksasi
Osilator ralaksasi utamanya digunakan sebagai pembangkit gelombang sinusosidal. 2elombang gigi gergaji, gelombang kotak dan ariasi bentuk gelombang tak beraturan termasuk dalam kelas ini. Pada dasarnya pada osilator ini tergantung pada proses pengosongan(pengisian jaringan kapasitor(resistor. Perubahan tegangan pada jaringan digunakan untuk mengubah(ubah konduksi piranti elektronik. 9ntuk pengontrol, pada osilator dapat digunakan transistor, 91" -uni +unction transistors atau 0C -integrated circuit .
1. Rangkaian RC
Proses pengisian dan pengosongan kapasitor pada rangkaian seri RC telah kita bahas sebelumnya pada bagian sebelumnya. Pengisian dan pengosongan kapasitor akan mengikuti fungsi eksponensial dengan konstanta !aktu yang tergantung pada harga RC* Pada proses pengisian, satu konstanta !aktu dapat mengisi sebanyak >5G dari sumber tegangan yang digunakan dan akan penuh setelah lima kali konstanta !aktu. +ebaliknya saat terjadi pelucutan, isi kapasitor akan berkurang sebanyak 5=G setelah satu konstanta !aktu dan akan terlucuti secara penuh setelah lima konstanta !aktu -lihat gambar 35.
2ambar 35. Pengisian kapasitor6 a %angkaian %C dan b 'ura nilai
2ambar 35. Pengosongan kapasitor6 a %angkaian %C dan b 'ura nilai
2ambar 3; Osilator 91" 2. Osilator $%&
Pengisian dan pengosongan kapasitor melalui resistor dapat digunakan untuk menghasilkan gelombang gergaji. +aklar pengisian dan pengosongan pada rangkaian gambar 3=.35 dan 3=.3: dapat diganti dengan saklar elektronik, yaitu dengan menggunakan transistor atau 0C. %angkaian yang terhubung dengan cara ini
dikelompokkan sebagai osilator relaksasi. +aat piranti berkonduksi disebut 7aktif8 dan saat tidak berkonduksi disebut 7rileks8. 2elombang gergaji akan terjadi pada ujung kaki kapasitor. Pada gambar 3=.3; diperlihatkan penggunaan 91" untuk osilator relaksasi. 1aringan RC terdiri atas 3 R dan 3 C . +ambungan dari jaringan dihubungkan dengan emitor dari 91". 91" tidak akan berkonduksi sampai pada harga tegangan tertentu dicapai. +aat terjadi konduksi sambungan &-' menjadi beresistansi rendah. 0ni memberikan proses pengosongan C dengan resistansi rendah. Arus hanya mengalir le!at
5
R saat 91"
berkonduksi. Pada rangkaian ini sebagai 5 R adalah speaker. +aat a!al diberi catu daya, osilator 91" dalam kondisi tidak berkonduksi +ambungan & ( 3 ' berpanjar mundur. Dalam !aktu singkat muatan pada
3
C akan terakumulasi
-dalam hal ini ukuran !aktu adalah R ×C . Dengan termuatinya 3 C akan menyebabkan sambungan & ( 3 ' menjadi konduktif atau memiliki resistansi rendah. +elanjutnya terjadi pelucutan
3
C le!at sambungan & (
3
' yang memiliki resistansi rendah. 0ni akan
menghilangkan panjar maju pada emitor. 91" selanjutnya menjadi tidak berkonduksi dan 3
C mulai terisi kembali melalui 3 R . Proses ini secara kontinu akan berulang. Osilator 91" dipakai untuk aplikasi yang memerlukan tegangan dengan !aktu
kenaikan -rise time lambat dan !aktu jatuh - fall time cepat. +ambungan & ( 3 ' dari 91" memiliki keluaran tipe ini. Antara 3 ' dan 7tanah8 pada 91" menghasilkan pulsa tajam - spike pulse. 'eluaran tipe ini biasanya digunakan untuk rangkaian pengatur !aktu dan rangkaian penghitung. +ebagai kesimpulan osilator 91" sangat stabil dan akurat untuk konstanta !aktu satu atau lebih rendah.
!'()*P)LA+
'esimpulannya osilator dikelompokkan menjadi dua, yaitu osilator balikan dan osilator relaksasi. Pada Osilator Balikan terjadi balikan pada sistem(suara yang digunakan pada suatu pertemuan. 1ika mikropon terletak terlalu dekat dengan speaker, maka sering terjadi proses balikan dimana suara dari speaker terambil kembali oleh mikropon diteruskan ke amplifier menghasilkan dengung. 'ondisi ini dikenal dengan balikan mekanik. "erjadinya balikan pada sistem ini sangat tidak diharapkan, namun sistem balikan pada osilator sangat diperlukan. Sedangkan osilator ralaksasi utamanya digunakan sebagai pembangkit gelombang
sinusosidal, gelombang gigi gergaji, gelombang kotak dan ariasi bentuk gelombang tak beraturan. Pada dasarnya osilator ini tergantung pada proses pengosongan dan pengisian jaringan kapasitor dan resistor. Perubahan tegangan pada jaringan
digunakan untuk
mengubah(ubah konduksi piranti elektronika. 9ntuk pengontrol, pada osilator dapat digunakan transistor atau 0C -integrated circuit .