Modul Program Keahlian Pengolahan Lahan Kode Modul Pemupukan Dasar
I.
Pendahuluan
A. Deskripsi
Modul ini membahas tentang pengetahuan pemupukan dasar pada tanaman meliputi jenis jenis pupuk, pemberian dosis pupuk, sifat-sifat pupuk, serta aplikasinya pada tanaman. Modul ini merupakan modul lanjutan yang berisi ilmu terapan yang membahas pengetahuan dan keterampilan yang memerlukan data dan informasi awal yang memadai.
B. Prasyarat
Peserta didik (siswa) yang akan mempelajari modul ini untuk menguasai kompetensi dasar pemupukan pada tanaman. Untuk dapat mengerjakan kompetensi ini dipersyaratkan mempunyai kemampuan berhitung menggunakan konsep matematika tentang penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian selain itu juga memiliki kemampuan tentang dasardasar ilmu tanah. Kemampuan prasyarat ini terutama akan digunakan dalam menghitung komposisi pupuk yang sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanaman. Selain kemampuan matematika,
kompetensi
yang
juga
harus
dikuasai
antara
lain
kompetensi
penanganan/pengolahan kesuburan tanah, kompetensi mengidentifikasi kebutuhan unsur hara tanah bagi tanaman.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
Pada dasarnya modul ini berisi pengalaman belajar tentang pengetahuan, keterampilan dan jenis praktik baik di kelas, laboratorium maupun di lahan praktikum dengan bantuan dosen, teknisi atau laboran. Pada setiap akhir kegiatan belajar terdapat lembar evaluasi kognitif dan kinerja disertai dengan kunci jawaban yang berupa cara penilaian prestasi pembelajaran sehingga mahasiswa dapat mengetahui kemampuannnya kemampuannnya sendiri. 1.
Petunjuk Bagi Siswa/Peserta Didik
a. Baca modul ini dan pahami setiap bagiannya pada lembar informasi sehingga anda dapat menggunakan untuk sarana belajar.
b. Perhatikan dengan baik setiap hal yang dijelaskan atau diperagakan oleh dosen maupun teknisi/laboran c. Usahakan untuk mempelajari setiap bab yang telah tersusun secara berututan dan jangan mencoba untuk melangkah ke bab berikutnya sebelum bab yang pertama selesai dibaca. d. Laksanakan semua tugas-tugas yang ada dalam modul ini agar kompetensi anda berkembang sesuai standar. e. Hal-hal yang belum dimengerti, tanyakan pada dosen. f. Jika hasil belajar anda belum memenuhi syarat minimal, anda wajib mengulangi sebelum mempelajari kemampuan berikutnya. Sebelum mengulang, pastikan dulu pada aspek apa anda tidak lulus ( pengetahuan, keterampilan, sikap atau pada aspek dokumen). g. Anda akan mendapat bukti tertulis tentang kempetensi yang sudah dikuasai berupa sertifikat atau apapun namanya dari penguji 2.
Petunjuk Bagi Dosen
Modul ini dirancang sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar yang menggunakan metode pembelajaran konstruktif dan berpusat pada mahasiswa ( student centered learning SCL). Dengan demikian dalam modul disertakan seluruh proses rancangan, penjelasan, organisasi materi ajar dan arahan serta evaluasi belajar secara mandiri. Peran Anda sebagai Dosen antara lain adalah: a. Mengkoordinasi kegiatan belajar siswa secara individu atau kelompok b. Membantu siswa dalam menyusun rencana belajar. c. Membimbing dan mefasilitasi siswa selama belajar. d. Membantu siswa yang menghadapi masalah selama belajar. e. Menfasilitasi siswa dalam pemilihan dan penggunaan fasilitas. f. Merencanakan dan menyiapkan instrumen penilaian hasil belajar. g. Melaksanakan penilaian kegiatan belajar siswa memakai h. Meyusun program dan melaksanakan perbaikan atau r emedial. i.
Merekam dan medokumentasikan kegiatan belajar siswa dalam format kegiatan belajar siswa dan menyusun proses penerbitan sertifikat kompetensi secara internal atau bekerjasama dengan pihak asesor eksternal.
D. Tujuan Akhir Pembelajaran
Setelah mengikuti seluruh kegiatan belajar dalam modul ini, peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi jenis dan karakteristik macam-macam pupuk, mampu mengaplikasikan pupuk
organik
dan
anorganik
pada
pengelolaan
tanah
dan
tanaman,
mampu
memforrmulasikan atau menentukan dosis pupuk pada pengelolaan tanah dan tanaman. E. Kompetensi
Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis dan karakteristik macam-macam pupuk, menentukan dosis pupuk dan mampu mengaplikasikan pupuk pada pengelolaan tanah dan tanaman
F. Cek Kemampuan
Penilaian tugas dan laporan praktik 20%
Kegiatan praktik dan hasil praktik 30 %
Kuis 10%
UTS dan UAS 40%
II. Pembelajaran A. Rencana Belajar
Rencana belajar siswa disusun dengan bimbingan dosen. Rencana belajar berikut adalah contoh yang harus disiapkan sebelum pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan. Tabel 1. Rencana Belajar Siswa No.
Jenis Kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat
Alasan
Tanda
Belajar
Perubahan
Tangan Guru
1.
Mengetahui melakukan
dan pembuatan
lubang tanam 2.
Memahami
dan
mengidentifikasi jenis
dan
jenis-
karakteristik
pupuk 3.
Mempelajari
dan
memahami cara penentuan dosis
pupuk
pada
pengolahan
tanah
dan
tanaman 4.
Memahami
dan
melaksanakan
proses
aplikasi pupuk (organik dan
anorganik)
pengelolaan
tanah
pada dan
tanaman
B. Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar yang dilakukan meliputi pembuatan lubang tanam, identifikasi jenis dan karakteristik pupuk, penentuan dosis pupuk dan proses aplikasi pupuk pada pengolahan tanah dan tanaman. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa, meliputi : -Mendengarkan penjelasan dari instruktur/dosen -Belajar mandiri (mempelajari modul/ sumber bacaan lain) -Diskusi -Mengerjakan tugas/laporan Kegiatan yang dilakukan dosen, meliputi : -
Ceramah
-
Diskusi
-
Tanya jawab
-
Penugasan
-
Mengamati kegiatan diskusi/praktik mahasiswa
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mengetahui pengetahuan materi pemupukan ini mahasiswa diharapkan mampu membuat lubang tanam, mengetahui tentang jenis dan karakteristik pupuk, penentuan dosis pupuk dan aplikasinya pada pengolahan tanah dan tanaman
b. Uraian Materi Pupuk dan Karakteristiknya
Pupuk adalah setiap bahan yang diberikan ke dalam tanah atau disemprotkan pada tanaman dengan maksud menambah unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Pengertian lain dari pupuk adalah suatu bahan yang diberikan sehingga dapat mengubah keadaan fisik, kimiawi dan hayati dari tanah sehingga sesuai dengan tuntutan tanaman. Adapun pemupukan adalah setiap usaha pemberian pupuk yang bertujuan menambah persediaan unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk peningkatan produksi dan mutu hasil tanaman. Pupuk dapat dibedakan menjadi pupuk alam dan pupuk buatan. Pupuk alam adalah pupuk yang langsung didapat dari alam, misalnya fosfat alam, pupuk organik (pupuk kandang, kompos) dan sebagainya. Jumlah dan jenis unsur hara dalam pupuk alam terdapat secara alami. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat di pabrik dengan jenis dan kadar unsur haranya sengaja ditambahkan dalam pupuk tersebut dalam jumlah tertentu. Pupuk buatan dapat dibedakan menjadi pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu macam unsur hara misalnya pupuk N, pupuk P, pupuk K dan sebagainya. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara misalnya N+P, P+K, N+P+K dan sebagainya. Pupuk adalah bahan/unsur-unsur dalam senyawa kimia organik maupun anorganik yang berguna untuk tanah dan nutrisi tanaman. Pupuk merupakan kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk menggantikan unsur yang habis terserap oleh tanaman. Secara umum pupuk berdasarkan asalnya dibagi dalam dua kelompok yaitu : 1. Pupuk anorganik seperti urea (pupuk N), TSP atau SP-36 (pupuk P), dan KCl (pupuk K), dll. 2. Pupuk organik seperti pupuk kandang, kompos, humus dan pupuk hijau. Pembagian pupuk berdasarkan unsur hara yang dikandung maka pupuk dibagi menjadi tiga kelompok, sebagai berikut : a. Pupuk tunggal ialah pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur hara misalnya urea (N), Pupuk P, Pupuk K b. Pupuk majemuk ialah pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur hara misalnya NPK, beberapa jenis pupuk daun dan kompos. c. Pupuk lengkap ialah pupuk yang mengadung unsur secara lengkap (keseluruhan) baik unsur makro maupun mikro. Sifat – sifat pupuk anorganik :
-
Kadar unsur hara : banyaknya unsur hara ynag dikandung oleh suatu pupuk merupaka faktor utama untuk menilai pupuk tersebut karena jumlah unsur hara menentukan kemampuannya untuk meningkatkan kadar unsur hara dalam t anah.
-
Higroskopisitas : higroskopisitas merupakan mudah tidaknya pupuk menyerap uap air yang ada di udara. Pupuk yang higroskopis kurang baik karena mudah menjadi basah atau mencair bila tidak tertutup sehingga perlu penyimpanan yang baik.
-
Kelarutan : kelarutan menunjukkan mudah tidaknya pupuk larut dalam air. Hal ini berarti juga mudah tidaknya unsur yang terkandung di dalam pupuk diambil oleh tanaman.
-
Kemasaman : pupuk dapat bereaksi fisiologis masam, netral, atau alkalis. Pupuk yang bersifat masam dapat menurunkan pH tanah sedangkan pupuk yang bereaksi alkalis dapat menaikkan pH tanah.
-
Bekerjanya :
yang dimaksud dengan bekerjanya pupuk ialah waktu yang
diperlukan hingga pupuk tersebut dapat diserap tanaman dan memperlihatlkan pengaruhnya. Ada yang bekerjanya cepat, lambat, dan sedang. Tujuan Pemupukan Dasar
-
Memacu pertumbuhan bibit tanaman atau benih tanaman pada media pembibitan.
-
Untuk menetralkan tanah atau mengubah pH tanah mendekati pH netral dengan pupuk fisiologis asam untuk tanah alkalis dan pupuk fisiologis alkalis untuk tanah masam.
-
Untuk sanitasi tanah terhadap organisme pengganggu tanaman dengan pupuk fisiologis asam.
-
Untuk meningkatkan kesuburan fisik media tumbuh tanaman dengan pupuk organik.
-
Mengurangi daya fiksasi tanah terhadap posfat pada tanah asam dengan kapur, pada tanah alkalis dengan belerang.
Jenis dan Dosis Pupuk Dasar
-
Jenis pupuk yang bekerjanya cepat diberikan sebagian dosis untuk pupuk dasar dan sisanya sebagai pupuk susulan.
-
Jenis pupuk yang bekerjanya sedang atau lambat diberikan sebagai pupuk dasar seluruhnya atau sebagian besar dan sisanya disusulkan.
-
Jenis pupuk alam atau organisme diberikan sebagai pupuk dasar seluruhnya beberapa minggu sebelum tanam atau bersamaan tanam.
Teknik Pemupukan Dasar
-
Pupuk yang mudah difiksasi oleh tanah diberikan dekat perakaran atau disisi tanaman dalam lubang atau larikan.
-
Pupuk organik disebar rata di permukaan tanah sebelum tanam, atau dibenamkan merata dalam tanah sambil membajak tanah.
-
Kompos atau pupuk organik dicampurkan dengan tanah galian lubang tanam sebelum bibit ditanamkan.
-
Untuk menghindari plasmolisis sebaiknya pupuk urea jangan diberikan dekat akar atau benih tanaman.
Menentukan Kebutuhan Pupuk
Jumlah unsur hara yang dibutuhkan oleh setiap tanaman berbeda-beda. Untuk menentukan jumlah pupuk yang akan diberikan, perlu diketahui jumlah unsur hara yang tersedia dalam tanah di sekitar tanaman. Kemudian dihitung unsur-unsur hara yang dipindahkan (digunakan) oleh tanaman dan membandingkan jumlah tersebut dengan jumlah unsur hara yang akan diberikan da lam bentuk pemupukan. Dalam melakukan pemupukan beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain tanaman-tanaman yang akan dipupuk, jenis tanah yang akan dipupuk, jenis pupuk yang digunakan, dosis (jumlah) pupuk yang diberikan, waktu pemupukan dan cara pemupukan. Karena terdapat beberapa macam pupuk sejenis dengan kadar unsur hara yang berbeda-beda maka pupuk tersebut dapat diganti satu sama lain berdasarkan kadar unsur hara masing-masing pupuk tersebut. Sebagai contoh : untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman diperlukan 100 kg N + 45 kg P2O5 + 100 kg K2O per hektar sedangkan pupuk yang tersedia adalah urea (45 % N), TSP (45 % P2O5) dan KCl (50 % K2O). Dengan demikian maka untuk menghitung keperluan pupuk-pupuk yang dibutuhkan adalah : Urea = 100 / 45 x 100 = 222 kg TSP = 45 / 45 x 100 = 100 kg KCl = 100 / 50 x 100 = 200 kg Terdapat beberapa cara pemupukan, yaitu : 1. Pupuk disebarkan atau ditabur secara merata dan seragam di atas permukaan tanah. Dapat dilakukan setelah atau sebelum pengolahan tanah. 2. Pupuk langsung diletakkan dibelakang bajak pada saat pengolahan tanah 3. Menempatkan pupuk disamping benih atau tanaman (disatu sisi atau pada kedua sisi dengan jarak 5 – 7,5 cm dan kedalaman 2,5 – 5 cm)
4.
Pupuk ditempatkan satu lubang dengan benih atau ditempatkan pada alur dekat benih yang ditanam
5. Pemberian pupuk pada saat tanaman tumbuh di atas permukaan tanah (menyebarkan pupuk di atas tanaman dan meletakkan pupuk di samping atau di sisi barisan tanaman) 6. Menyemprotkan pada permukaan daun
c. Rangkuman Materi Pembelajaran
Secara garis besar, pemupukan tanaman bertujuan untuk menyediakan unsur – unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan generatif, sehingga diperoleh hasil yang optimal. Pupuk adalah bahan/unsur-unsur dalam senyawa kimia organik maupun anorganik yang berguna untuk tanah dan nutrisi tanaman dan merupakan kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk menggantikan unsur yang habis terserap oleh tanaman. Pemupukan mempunyai dua tujuan yaitu : 1. Mengisi pembekalan zat makanan tanaman yang cukup 2. Memperbaiki atau mempelihara keutuhan kondisi tanah dalam hal struktur, kondisi derajat keasaman, potensi pengikat terhadap zat makanan tanaman. Penggolongan pupuk: · Berdasar asal: pupuk organik dan anorganik · Menurut jenis unsur hara yang dikandungnya: pupuk tunggal dan pupuk majemuk · Menurut cara aplikasi: pupuk akar dan pupuk daun · Berdasarkan cara melepaskan unsur hara: fast release dan slow release
Pupuk Dasar Pupuk dasar merupakan pupuk untuk mendasari media penanaman. Biasanya
meggunakan kompos dan pupuk kandang. Bertujuan untuk menetralkan pH tanah, membantu menetralkan racun akibat logam berat yang ada di dalam tanah, memperbaiki struktur tanah agar lebih gembur,mempertinggi porositas tanah dan secara
langsung
meningkatkan
ketersediaan
air
tanah
serta
membantu
mempertahankan suhu tanah sehingga fluktuasinya tidak tinggi. A.
Pupuk Buatan
Kelebihan pupuk buatan:
1.
Dengan pupuk buatan dapat memberikan berbagai zat makanan tanaman
dalam jumlah dan perebandingan yang dikehendaki
2.
Unsur makanan tanaman dari pupuk buatan dalam banyak hal bekerja lebih
cepat daripada pupuk organik 3.
Pupuk buatan lebih mudah diatur pengangkutannya daripada pupuk organik.
Pengangkutannya lebih cepat dan murah.
Macam-macam pupuk buatan:
-
Pupuk Nitrogen : Nitrogen di dalam tanaman merupakan unsur sangat penting
untuk pembentukan protein. -
Pupuk Fosfat : Pupuk fosfat sederhana yang biasa dipakai pada umumnya hanya mengandung kalsium fosfat [ Ca3(PO4)2].
-
Pupuk Kalium : Kalium bukan merupakan komponen dari bahan organik yang membentuk tanaman. Ia khusus terdapat di dalam cairan sel di dalam bentuk ion-ion K+.
-
Pupuk Kalsium : Yang dimaksud dengan pupuk kalsium adalah produk yang mengandung persenyawaan kalsium yang bereaksi basa.
-
Pupuk Magnesium : Magnesium untuk tanaman penting sebagai unsur untuk pertumbuhan hijau daun.
-
Pupuk Natrium : Unsur ini untuk tanaman itu sama diperlukan seperti kalium untuk pertumbuhan baik
Produk pupuk buatan :
-
Pupuk ZA : Mengandung belerang 24% dam nitrogen 21%
-
Pupuk Urea : Pupuk kimia yang berkadar Nitrogen tinggi (46%)
-
Pupuk SP-36 : Merupakan sumber hara Fosfor bagi tanaman (36%)
-
Pupuk NPK : Merupakan jenis pupuk majemuk yang mengandung unsur hara makro Nitrogen (N), Phospor (P) dan Kalium (K). B. Pupuk Organik Pupuk organik sangat penting karena : 1. Memperbaiki struktur tanah 2. Menaikkan daya serap tanah terhadap air 3. Menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah
1.
Jenis pupuk organik : Pupuk Kandang Komponen yang terpenting dari bahan pupuk kandang adalah feses atau kotoran
dalam bentuk padat, dan urineatau kotoran dalam bentuk cairan.
2.
Pupuk Hijau Pupuk hijau adalah mengolah tanaman atau bagian tanaman menjadi tertimbun di
bawah tanah untuk maksud pemupukan. Maksud pemupukan dengan pupuk hijau adalh terutama untuk memelihara dan memperbaiki struktur tanah dengan pemberian suplai bahan organik. Macam dari pupuk hijau yaitu pupuk hijau leguminosa dan pupuk hijau bukan leguminosa 3.
Kompos Kompos adalah suatu produk yang terdiri sebagian besar dari sampah buangan
organik yang secara keseluruhan atau sebagian telah mengalami kondisi pengeraman dalam suhu yang tinggi. Ciri fisik kompos yang baik adalah berwarna coklat kehitaman, agak lembap, gembur, dan bahan pembentuknya sudah tidak tampak lagi Beberapa sifat yang dikandung pupuk anorganik (kimia) antara lain kadar unsur hara, higroskopisitas, kelarutan, kemasaman, bekerjanya dan salt indeks.
d. Tugas 1. Mengidentifikasi Jenis dan Karakteristik Pupuk
Lingkup Tugas : 1.
Tugas ini mengharuskan dosen/laboran maupun teknisi untuk menyediakan berbagai kemasan pupuk
2. Tugas ini mengharuskan siswa untuk mencatat hasil identifikasi jenis beserta karakteristik pupuk yang akan diberikan (meliputi sifat yang dikandung, kandungan unsur hara, kadar unsur hara) Tugas : Perhatikan berbagai kemasan jenis-jenis pupuk yang diberikan dan isilah nama, kadar Prosentase pupuk, warna dan bentuk masing-masing pupuk tersebut Lalu, catat hasil identifikasi dan karakteristik tiap jenis pupuk yang saudara amati dan tulis ke dalam bentuk tulisan tangan dalam bentuk tabel di kertas folio bergaris dan akan dipresentasikan pada akhir pertemuan.
Tugas 2. Menentukan Kebutuhan / Dosis Pupuk Pada Pengelolaan Tanah dan Tanaman.
Lingkup tugas : 1.
Tugas ini mengharuskan dosen/laboran maupun teknisi untuk menyediakan berbagai jenis pupuk anorganik dengan kandungan unsur hara yang berbeda-beda.
2.
Tugas ini mengharuskan siswa untuk menghitung kebutuhan pupuk yang diperlukan untuk pengelolaan tanah dan kebutuhan pupuk pada tanaman.
Tugas : Hitung dosis pupuk Urea, TSP dan KCCL, apabila diketahui sebagai berikut : a. Dosis pemupukan secara umum untuk tanaman jagung 300 kg, Urea, 100 kg TSP dan 50 nkg KCL b. Pemupukan tanaman jagung dilakukan tiga tahap, yaitu saat tanam, 30 hari setelah tanam dan 60 hari setelah tanam. c. Pupuk Urea diberikan 3 kali, uyaitu saat tanam, 30 hari setelah tanam dan 60 hari setelah tanam, sedangkan pupuk TSP dan KCL diberikan seluruhnya pada saat tanam. d. Jarak tanam tanaman jagung adalah 75 x 25 cm e. Hitung dosis pupuk untuk keperluan tanaman ja gung pada setiap lubang tanam. Tugas 3. Aplikasi Pupuk Organik dan Anorganik Pada Pengelolaan Tanah dan Tanaman.
Lingkup tugas : 1. Tugas ini mengharuskan dosen/laboran maupun teknisi untuk menyediakan berbagai peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan aplikasi pupuk di lapangan. 2. Tugas ini mengharuskan siswa untuk melakukan pemupukan untuk pengelolaan tanah dan tanaman. Tugas : Lakukan prosedur yang telah dijelaskan oleh dosen/teknisi, amati dan catat hasilnya tentang proses pemupukan pada pengelolaan tanah dan tanaman.
e. Tes Formatif
1. Sebut dan jelaskan pembagain pupuk berdasarkan asalnya? 2. Sebut dan jelaskan pembagian pupuk berdasarkan junlah unsur hara yang dikandung? 3. Sebut dan jelaskan sifat-sifat pupuk anorganik? 4. Mengapa tanah-tanah pertanian harus dipupuk? 5. Jelaskan bagaimana cara-cara pemupukan yang tepat? 6. Bagaimana cara menentukan kebutuhan/dosis pupuk bagi tanaman?
f.
Kunci Jawaban Formatif
1. Pupuk berdasarkan asalnya dibagi dalam dua kelompok yaitu : -
Pupuk anorganik seperti urea (pupuk N), TSP atau SP-36 (pupuk P), dan KCl (pupuk K), dll.
-
Pupuk organik seperti pupuk kandang, kompos, humus dan pupuk hijau.
2. Pembagian pupuk berdasarkan unsur hara yang dikandung maka pupuk dibagi menjadi tiga kelompok, sebagai berikut : -
Pupuk tunggal ialah pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur hara misalnya urea (N), Pupuk P, Pupuk K
-
Pupuk majemuk ialah pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur hara misalnya NPK, beberapa jenis pupuk daun dan kompos.
-
Pupuk lengkap ialah pupuk yang mengadung unsur secara lengkap (keseluruhan) baik unsur makro maupun mikro.
3. Sifat – sifat pupuk anorganik : -
Kadar unsur hara : banyaknya unsur hara ynag dikandung oleh suatu pupuk merupaka faktor utama untuk menilai pupuk tersebut karena jumlah unsur hara menentukan kemampuannya untuk meningkatkan kadar unsur hara dalam t anah.
-
Higroskopisitas : higroskopisitas merupakan mudah tidaknya pupuk menyerap uap air yang ada di udara. Pupuk yang higroskopis kurang baik karena mudah menjadi basah atau mencair bila tidak tertutup sehingga perlu penyimpanan yang baik.
-
Kelarutan : kelarutan menunjukkan mudah tidaknya pupuk larut dalam air. Hal ini berarti juga mudah tidaknya unsur yang terkandung di dalam pupuk diambil oleh tanaman.
-
Kemasaman : pupuk dapat bereaksi fisiologis masam, netral, atau alkalis. Pupuk yang bersifat masam dapat menurunkan pH tanah sedangkan pupuk yang bereaksi alkalis dapat menaikkan pH tanah.
-
Bekerjanya :
yang dimaksud dengan bekerjanya pupuk ialah waktu yang
diperlukan hingga pupuk tersebut dapat diserap tanaman dan memperlihatlkan pengaruhnya. Ada yang bekerjanya cepat, lambat, dan sedang. 4. Tanah-tanah pertanian harus dipupuk karena unsur-unsur hara yang hilang dari tanah pertanian bersama bagian-bagian tanaman yang dipanen tidak sedikit. Tanah pertanianpun unsur-unsur haranya hilang karena erosi dan pencucian unsur hara (baik secara horizontal maupun vertikal). Sebagai contoh pada panen padi 4 ton kering terangkut unsurunsur N, P dan K dari tanah masing-masing sebanyak 32 kg N, 36 kg P2O5 dan 21 kg K2O. 5. Cara pemupukan yang tepat : -
Pupuk disebarkan atau ditabur secara merata dan seragam di atas permukaan tanah. Dapat dilakukan setelah atau sebelum pengolahan tanah.
-
Pupuk langsung diletakkan dibelakang bajak pada saat pengolahan tanah
-
Menempatkan pupuk disamping benih atau tanaman (disatu sisi atau pada kedua sisi dengan jarak 5 – 7,5 cm dan kedalaman 2,5 – 5 cm)
-
Pupuk ditempatkan satu lubang dengan benih atau ditempatkan pada alur dekat benih yang ditanam
-
Pemberian pupuk pada saat tanaman tumbuh di atas permukaan tanah (menyebarkan pupuk di atas tanaman dan meletakkan pupuk di samping atau di sisi barisan tanaman)
-
Menyemprotkan pada permukaan daun.
6. Jumlah unsur hara yang dibutuhkan oleh setiap tanaman berbeda-beda. Untuk menentukan jumlah pupuk yang akan diberikan, perlu diketahui jumlah unsur hara yang tersedia dalam tanah di sekitar tanaman. Kemudian dihitung unsur-unsur hara yang dipindahkan (digunakan) oleh tanaman dan membandingkan jumlah tersebut dengan jumlah unsur hara yang akan diberikan dalam bentuk pemupukan.
g. Lembar Kerja Melakukan Pemupukan Pada Pengelolaan Tanah
1. Alat Cangkul, Sekop, Tugal, Ember, Timbangan 2. Bahan Pupuk organik (kandang), pupuk anorganik (kimia), benih jagung 3. Langkah Kerja a. Perhatikan penjelasan instruktur b. Siapkan alat tulis c. Lakukan secara berkelompok (@ kel 3 orang ) d. Timbang masing-masing pupuk dengan rician sebagai berikut : 300 kg Urea, 100 kg TSP dan 50 kg KCl. Apabila jarak tanam tanaman jagung 75 x 25 cm, hitung jumlah lubang tanam dalam 1 hektar. Setelah diketahui jumlah lubang tanamnya, hitung keperluan masing-masing pupuk Urea, TSP dan KCl untuk setiap lubang tanam
IV. Penutup Daftar Pustaka
Foth, Henry. 1994. Dasar-dasar Ilmu Tanah . Penerbit Airlangga. Jakarta Partohardjono, Ismunadji, Darwis, 1983. Produktivitas Lahan Sawah dan Efisiensi Penggunaan Pupuk P3TP. Bogor
Rosmarkam, A., dan N.W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Bandung Sarwono, Hardjowigeno. 2003. Ilmu Tanah. Akedemika Pressindo. Jakarta Suyono, Aisyah D. dkk. 1993. Penuntun Praktikum Ilmu Kesuburan Tanah. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UNPAD