TOPIK : GLOBALISASI GLOBALISAS I SOSIAL S OSIAL BUDAYA BUDAYA TERHADAP AKSELERASI PARTNERSHIP BUILDING JUDUL : OPTIMALISASI PENCEGAHAN BAHAYA BAHAYA NARKOBA GUNA MEMBANGUN KEMITRAAN DENGAN UNSUR TERKAIT DAN MASYARAKAT DALAM RANGKA TERWUJUDNYA HARKAMTIBMAS BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Perkembangan sosial budaya yang berkembang di tengah msyarakat saat ini adalah merupakan tantangan tugas Polri, dimana Polri harus dapat mengantisipasi setiap perkembangan tersebut, dan menjadi mitra masyarakat sehingga terbentuk figur yang dipercaya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Polri harus berada dekat dengan masyarakat dan membaur dengan masyarakat sebagai wujud kemitraan kemitraan untuk bersama-sama bersama-sama menyelesaikan menyelesaikan permasalahan permasalahan-perma -permasalahan salahan sosial dikaren dikarenaka akan n perkem perkemban bangan gan sosial sosial akibat akibat pengar pengaruh uh budaya budaya global global dalam dalam rangka rangka terwujudnya suatu keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif. Seiring dengan perkembangan sosial akibat pengaruh budaya global tersebut, seperti kita ketahui bahwa kehidupan sosial para pelajar zaman sekarang semakin mengkhawatirkan. Ditambah dengan masuk dan berkembangnya globalisasi, memberi dampak yang cukup negatif pula bagi mereka para pelajar yang tidak bisa menahan diri mereka. Walhasil bertambah banyak penyimpangan-penyimpangan sosial yang diaki diakiba batka tkan n oleh oleh oleh oleh ulah ulah kena kenaka kalan lan pela pelajar jar sekar sekaran ang g ini, ini, sepert sepertii cont contoh ohny nyaa penyalahgunaan arkoba. Para pelajar menyalahgunakan arkoba dilatar belakangi oleh perilaku sekedar ingin tahu, terbujuk, karena barangnya ada, gaya hidup dan banyak lagi faktor yang dapat dituding sebagai penyebabnya, padahal pengaruh arkoba cukup dominan sebagai pemicu berbagai tindakan negatif berupa kenakalan remaja seperti halnya tawuran antar pelajar. Dalam Dalam upay upayaa untu untuk k memb memban angu gun n kemi kemitra traan an deng dengan an insta instans nsii terka terkait it dan dan masyarakat dalam mencegah bahaya arkoba di kalangan pelajar yang merupakan dampak dampak negatif negatif dari adanya perkembang perkembangan an sosial dan budaya budaya di tengah tengah masyarakat, masyarakat, maka maka telah telah dibent dibentuk uk !habin !habinkam kamtib tibmas mas yang yang mempun mempunyai yai tugas tugas dan peran peran dalam dalam melaksanakan melaksanakan pembinaan pembinaan " bimbingan bimbingan terhadap pelajar dan pemuda pemuda tentang tentang ekses
2
yang ditimbulkan dari penyalahgunaan arkoba yang memicu terjadinya tawuran pelajar melalui kegiatan #arang $aruna $aruna atau %rganisasi #epemudaan dengan berpartisipasi secara aktif juga melaksanakan pembinaan pada pelajar pe lajar S&P dan S&' deng dengan an cara cara seba sebaga gaii pembi pembina na upaca upacara ra di seko sekolah lah-se -seko kola lah h guna guna memb member erik ikan an pemahaman mengenai bahaya arkoba. amun pada kenyataannya dilapangan, peran !habinkamtibmas ini belum sepenuhnya dapat dilaksanakan sehingga belum dapat menemukan jalan keluar terbaik bagi upayanya dalam mencegah bahaya arkoba sebagai pemicu maraknya tawuran pelajar. !
Per"a#ala$an
&emper &emperhat hatika ikan n pada pada latar latar belaka belakang ng tersebu tersebutt di atas, atas, pokok pokok permasa permasalah lahan an dalam dalam naskah naskah ini adalah adalah “Bagaimana mengoptimalisasikan pencegahan bahaya narkoba narkoba di kalangan kalangan pelajar pelajar guna membangun membangun kemitraan kemitraan dengan unsur unsur terkait terkait dan masyarakat sehingga harkamtibmas terwujud ?”
%!
P&k&k ' P&k&k Per#&alan
!ertolak dari pokok permasalahan di atas, berikut ini adalah pokok-pokok persoalan yang akan dibahas dalam penulisan ini, yaitu yaitu ( a. !agaim !agaimana ana pelaksan pelaksanaan aan pembinaa pembinaan n yang yang dilaku dilakukan kan oleh !habin !habinkam kamtibm tibmas as Polres )*+Polres Deli Serdang dalam Serdang dalam mencegah bahaya arkoba di kalangan pelajar !agaima mana na kemi kemitra traan an !hab !habin inkam kamtib tibma mass Po Polr lres es )* )*+P +Pol olres res Del Delii Se Serd rdan ang g (! !agai dengan unsur terkait dan masyarakat dalam pencegahan bahaya narkoba di kalangan pelajar )!
R*ang L+ngk*,
Dalam penulisan naskah ini penulis membatasi pada optimalisasi pencegahan bahaya narkoba terhadap pelajar sebagai dampak negatif pengaruh globalisasi sosial budaya oleh !habinkamtibmas di Polres )*+Polres Deli Serdang Serdang guna membangun kemi kemitr traan aan deng dengan an unsu unsurr terk terkait ait dan dan masy masyara araka katt dalam dalam rangk rangkaa terw terwuj ujud udny nyaa harkamtibmas. -!
Mak#*. Dan T*/*an a!
Mak#*.
3
&aksud dari pembuatan askah #arya Perorangan #P ini adalah untuk memahami bagaimana mengoptimalisasikan pencegahan bahaya narkoba sebagai dampak negatif pengaruh globalisasi sosial budaya, untuk kemudian menjadi bahan perbandingan dengan materi mata pelajaran yang diperoleh, dan selanjutnya dapat diaplikasikan di satuan kerja. (!
T*/*an
$ujuan dari pembuatan askah #arya Perorangan #P ini adalah untuk dapat menganalisa dan menge/aluasi kemampuan Polri dalam pencegahan bahaya narkoba sebagai dampak negatif globalisasi sosial budaya melalui pembangunan kemitraan dengan unsur terkait dan masyarakat, dan diharapkan dapat memberikan masukan dan rekomendasi bagi perbaikan kualitas dan kinerja organisasi Polri. 0!
Met&.e Dan Pen.ekatan a!
Met&.e
Dalam penulisan askah #arya Perorangan #P ini metode yang digunakan
adalah
metode
deskriptif
analisis,
yaitu
mendeskripsikan
perkembangan lingkungan strategis yang mempengaruhi adanya tuntutan dalam melaksanakan tugas pokok Polri. amun mengingat terbatasnya waktu yang dimiliki dalam pengamatan dan pengumpulan data, maka penulis melakukan eksplorasi, studi kepustakaan dan peninjauan lingkungan kerja untuk mendukung penyusunan naskah ini yang selanjutnya dilakukan kajian terhadap pencegahan bahaya narkoba melalui pembangunan kemitraan dengan unsur terkait dan masyarakat. (!
Pen.ekatan
Sedangkan
pendekatan
yang
digunakan
dalam
memahami
permasalahan dan persoalan terkait dengan upaya pencegahan bahaya narkoba guna pembangunan kemitraan dengan unsur terkait dan masyarakat melalui pendekatan kualitatif serta pendekatan deskriptif analisis dalam membedah yang disesuaikan dengan kondisi faktual pelaksanaan tugas di lapangan. 1!
Tata Ur*t 2S+#te"at+ka Pen*l+#an3
!0! 1
Pendahuluan
4
Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang, permasalahan, persoalan yang melandasi penulisan #P ini serta ruang lingkup, maksud dan tujuan, maupun metode dan pendekatan penulisan. Dalam bab ini diuraikan pula sistematika penulisan dan pengertian-pengertian terkait permasalahan yang diangkat. !0! 11
2andasan $eori
2andasan teori yang diuraikan dalam bab ini meliputi teori-teori yang rele/an dan terkait dengan permasalahan penulisan. !0! 111
#ondisi 3aktual
!ab ini menguraikan kondisi pencegahan bahaya narkoba guna membangun kemitraan dengan unsur terkait dan masyarakat saat ini. !0! 14
3aktor-3aktor 5ang &empengaruhi
Dalam bab ini diuraikan faktor-faktor lingkungan eksternal dan lingkungan internal menggunakan pendekatan analisis SW%$. !0! 4
#ondisi 1deal
Dalam bab ini diuraikan kondisi pencegahan bahaya narkoba guna membangun kemitraan dengan unsur terkait dan masyarakat yang diharapkan. !0! 41
Pemecahan &asalah
!ab ini menguraikan /isi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi, dan action plan untuk mengoptimalisasikan pencegahan bahaya narkoba guna kemitraan dengan unsur terkait dan masyarakat dalam rangka terwujudnya harkamtibmas. !0! 411
Penutup
!ab ini berisikan rumusan kesimpulan dan rekomendasi atas pembahasan dalam #P. 4!
Pengert+an ' Pengert+an a!
O,t+"al+#a#+
%ptimalisasi memiliki kata dasar optimal yang memiliki arti terbaik, tertinggi, paling menguntungkan 6. (!
Pen5ega$an
Pencegahan dapat diartikan sebagai suatu proses, cara, perbuatan mencegah7 penegahan7 penolakan( sedapat mungkin dilakukan 8 terhadap faktor yang dapat menimbulkan komplikasi 9. 5!
Ba$a6a
1 Nur Azman, dkk., Kamus Standar Bahasa Indonesia, Fokusmedia, Bandung, 2013, Hal. 295.
5
!ahaya dapat diartikan sebagai yang mungkin mendatangkan kecelakaan bencana, kesengsaraan, kerugian, dsb :. .!
Nark&(a
&enurut 'ndang-'ndang o. :; $ahun 9<<= tentang arkoba, arkoba adalah singkatan dari arkotika, Psikotropika dan !ahan 0diktif lainnya yang merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam 'ndang-'ndang ini. e!
Me"(ang*n Ke"+traan
Secara konseptual, kemitraan adalah suatu kerja sama formal antara indi/idu-indi/idu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi
untuk
mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu otoatmodjo, 9<<:. #emitraan secara umum akan terjalin bilamana terdapat pihak yang merasakan adanya kelemahan implementasi bila sebuah pembangunan hanya menjadi focus of interest satu pihak saja>. 7!
Ma#6arakat
&asyarakat adalah sejumlah manusia dl arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yg mereka anggap sama ;. g!
Harka"t+("a#
Pemeliharaan kemamanan dan ketertiban masyarakat
adalah suatu
kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya 2 Arti Kata.om., Pengertian Pencegahan, diundu! !tt"#$$artikata.%om$arti& 3'1240&"en%ega!an.!tml, "ada !ari (a)u, 10 *e"tem)er 2014, +ukul 10.59 i). 3 Kamus Besar Ba!asa -ndonesia, Pengertian Bahaya, diundu! !tt"#$$k))i.e).id$)a!a/a, "ada !ari (a)u, 10 *e"tem)er 2014, +ukul 11.05 i). 4 Bam)ang *igit *. dan Nizar, Membangun Jejaring Kerja dan Kemitraan, Badan +en/ulu!an dan +engam)angan *um)er a/a anusia, +usat +en/ulu!an Nasional, akarta, 2012, Hal. 1. 5 Kamus Besar Ba!asa -ndonesia, Pengertian Masyarakat, diundu! !tt"#$$k))i.e).id$mas/arakat, "ada !ari (a)u, 10 *e"tem)er 2014, +ukul 11.25 i).
'
proses pembangunan nasional dalam rangka tercapainnya tujuan nasional yang ditandai oleh terjaminnya keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum, serta terbinanya ketentraman yang mengandung kemampuan membina serta mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan bentuk bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan masyarakat ?.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab landasan teori ini, membahas mengenai teori atau konsep yang digunakan sebagai pisau analisis dalam membahas permasalahan dalam penulisan naskah ini, diantaranya (
8!
Te&r+ Mana/e"en Strateg+k
&anajemen strategik adalah seperangkat keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi dalam jangka panjang. &anajemen strategik didefinisikan sebagai kumpulan keputusan dan tindakan yang merupakan hasil rumusan dan implementasi pada rencana yang dibuat untuk mencapai tujuan organisasi serta bagaimana menge/aluasi dan melaksanakan tindakan tersebut demi tercapainya tujuan organisasi. Proses manajemen strategik terdiri atas tiga tahapan utama, yaitu perumusan
strategi,
implementasi strategi serta
e/aluasi dan
pengendalian strategi, yang diawali dengan pengamatan lingkungan. Perumusan strategi terdiri dari enam langkah, yaitu melakukan analisis lingkungan internal, melakukan analisis lingkungan eksternal, mengembangkan /isi dan misi yang jelas, menyusun sasaran dan tujuan organisasi, merumuskan pilihan-pilihan strategik dan memilih strategi yang tepat dan menentukan pengendalian. Dalam implementasi strategi dilakukan penetapan tujuan tahunan, perumusan kebijakan, memoti/asi pekerja dan alokasi sumber daya. $erakhir e/aluasi strategi untuk memastikan apakah
' ndang&ndang (e"u)lik -ndonesia No. 2 a!un 2002 entang Kepolisian Negara Republik Indonesia, BAB - Ketentuan mum, +asal 1.
tindakan-tindakan strategik yang dilakukan sudah sesuai dengan perumusan strategi yang sudah dibuat atau diterapkan @. 9!
Te&r+ Anal+#+# SWOT
&enurut Aangkuti 9<, analisa SW%$ adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi. 0nalisa SW%$ didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).B
Proses pengambilan
keputusan strategis
selalu
berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan. Proses penyusunan perencanaan strategis dapat dilakukan melalui tiga tahap, yaitu( tahap pengumpulan data7 tahap analisa7 dan tahap pengambilan keputusan. 0nalisa SW%$ membandingkan faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness).
99! K&n#e, Ker/a#a"a .an Ke"+traan Dala" T*ga# P&lr+
Dalam pasal 6> 'ndang-'ndang o. 9 tahun 9<<9 tentang kepolisian menyebutkan 6 ( Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 6:, #epolisian egara Aepublik 1ndonesia bertugas 7 antara lain, huruf c. &embina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan 7 huruf f. &elakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa 7 huruf i. &elindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan " atau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak azasi manusia 7 huruf j. &elayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh instansi dan " atau pihak yang berwenang 7 dalam pasal 6; huruf f. &emberikan izin operasional dan melakukan pengawasan terhadap badan usaha usa Hu)eis dan uk!amad Na6i), Manajemen Strategik alam Pengembangan aya Saing !rganisasi, +. 7le8 edia Kom"utindo, Kom"as ramedia, akarta, 2014, Hal. 23&2'. :Fredd/ (angkut/. "nalisis S#!$, $eknik Membedah Kasus Bisnis % Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis &ntuk Menghadapi "bad '(, +. ramedia tama, akarta, 2009. Hal. 1&5.
:
dibidang jasa pengamanan 7 huruf h. &elakukan kerjasama dengan #epolisian negara lain dalam menyidik dan memberantas kejahatan internasional7 huruf i. &elakukan pengawasan fungsional kepolisian terhadap orang asing yang berada diwilayah 1ndonesia dengan koordinasi instansi terkait 7 huruf j. &ewakili pemerintah A1 dalam %rganisasi #epolisian 1nternasional.
BAB III KONDISI ;AKTUAL PENCEGAHAN BAHAYA NARKOBA GUNA MEMBANGUN KEMITRAAN DENGAN UNSUR TERKAIT DAN MASYARAKAT
Cra globalisasi yang terus berkembang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan sosial yang serba cepat dalam lingkungan masyarakat sebagai akibat dari proses modernisasi, industrialisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak pada tatanan kehidupan keluarga dan masyarakat. ejala-gejala yang muncul antara lain Pola hidup masyarakat yang berubah dari yang semula sosial religius cenderung ke indi/idualis matrealistis dan sekuler7 Pola hidup sederhana dan produktif cenderung ke pola hidup mewah dan konsumtif7 Eubungan keluarga yang semula erat menjadi longgar dan rapuh, dan ilai agama dan tradisional dalam masyarakat berubah menjadi masyarakat modern bercorak sekuler dan serba boleh. Pengaruh lainnya yang paling menonjol adalah penyalahgunaan narkoba yang makin marak terjadi di kalangan pelajar yang merupakan dampak ikutan terhadap perubahan-perubahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Data trend kasus tindak pidana arkoba $ahun 9<69 F 9<6: yang terjadi di wilayah hukum Polres +*, dapat dilihat dari tabel berikut ini ( Ta(el %!9 Data T+ngkat Kera
?P&lre# Del+ Ser.ang
9
TH 9 NO!
TH 9%
JENIS KEJADIAN CT
CC
CR
CT
CC
CR
6.
G'A0$
6<>
@>
@6.6 H
B;
;;
?>.@ H
9.
G'A0S
9B
6@
?<.@ H
9:
6;
?;.9 H
:.
G'A0&%A A9
?<
:
;H
@6
9<
9B.; H
>.
G'A0&%A A>
6B
6
;.; H
6;
<
<
;.
01050
9=
6B
?9 H
9>
6>
;B.: H
?.
PC1P'0
::
6?
>B.> H
:;
6=
;>.9 H
@.
PCC20P0
6<
B
B< H
66
?
;>.; H
4!
NARKOBA
6;
9@
6B< H
:6
9B
=<.: H
81
90)
-- @
8-
9-1
-) @
JUMLAH
Sumber : Laporan Satreskrim Polres “X”Polres Deli Serdang
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kejahatan penyalahgunaan dan peredaran gelap arkoba mengalami peningkatan yang cukup signifikan, tahun 9<69 dilihat dari crime total sebanyak 6; kasus, sedangkan tahun 9<6: sebanyak :6 kasus. Dari :6 kasus yang terjadi pada tahun 9<6: tersebut, trens kasus penyalahgunaan arkoba di kalangan pelajar adalah yang paling tinggi yaitu sebanyak 6> orang. amun dipastikan jumlah pelajar yang terlibat narkoba diperkirakan lebih besar dari jumlah yang diungkap ini. 1baratnya, narkoba yang diungkap Polres )*+Polres Deli Serdang hanya bagian permukaan saja atau biasa disebut fenomena unung Cs. &ereka rata-rata sembunyi-sembunyi saat mengkonsumsi barang haram tersebut. Eal ini dapat dilihat dari tabel berikut ( Ta(el %!9 Tren. Ka#*# Nark&(a Ber.a#arkan Peker/aan D+ W+la6a$ H*k*" P&lre# =>?P&lre# Del+ Ser.ang NO!
6. 9. :. >. ;. ?. @. B. =.
PEKERJAAN TERSANGKA
PS Polri"$1 Swasta Wiraswata Petani !uruh &ahasiswa Pelajar Pengangguran JUMLAH
Sumber : Laporan Satreskrim Polres “X”Polres Deli Serdang
JUMLAH TERSANGKA TAHUN 9% : 6 9 9 6 : 6> ; %9
10
9! K&n.+#+ ;akt*al Pelak#anaan Pe"(+naan Ole$ B$a(+nka"t+("a# P&lre# =>?P&lre# Del+ Ser.ang Dala" Men5ega$ Ba$a6a Nark&(a D+ Kalangan Pela/ar
'ntuk pencegahan bahaya narkoba sebagai pemicu maraknya tawuran pelajar yang, Polri melalui Polres )*+Polres Deli Serdang memberdayakan peran !habinkamtibmas agar dapat hadir di tengah masyarakat melaksanakan pembinaan dan menjalin kemitraan dengan unsur terkait. amun pelaksanaan pembinaan yang dilakukan oleh !habinkamtibmas terhadap para pelajar ini sesuai fakta yang ditemukan di lapangan belum optimal, ini disebabkan ( a. Dari pelaksanaan razia yang dilakukan di sekolah S&P, S&', S, yang dilakukan oleh Polres )*+Polres Deli Serdang sebagai tindak lanjut koordinasi dengan #ementrian Pendidikan asional #emendiknas dapat dilihat bahwa masih banyak pelajar tingkat S&P dan S&' yang terbukti mengkonsumsi arkoba. b. &asih minimnya pelaksanaan pengawasan dan pembinaan terhadap para pelajar mengenai bahaya arkoba sebagai pemicu tindakan kekerasan dan tawuran pelajar yang dilakukan oleh pihak sekolah maupun !habinkamtibmas Polsek di jajaran Polres )*+Polres Deli Serdang yang disebabkan belum terbangunnya kerjasama dengan pihak sekolah. c. $elah adanya nota kesepahaman dengan para #epala Sekolah S&', S, S&P dalam mencegah peredaran dan penyalahgunaan arkoba di kalangan pelajar, namun kesepahaman tersebut belum dapat terlaksana sepenuhnya. d. !elum dilaksanakannya secara rutin pelaksanaan pembinaan pada pelajar S&P dan S&' oleh !habinkamtibmas dengan cara menjadi pembina upacara di sekolah-sekolah. e. #egiatan pembinaan yang dilaksanakan oleh !habinkamtibmas masih bersifat ceremonial yang dilakukan hanya setahun sekali pada saat hari arkoba sehingga kurang efektif.
9%!
K&n.+#+ ;akt*al Ke"+traan B$a(+nka"t+("a# P&lre# =>?P&lre# Del+ Ser.ang Dengan Un#*r Terka+t Dan Ma#6arakat Dala" Pen5ega$an Ba$a6a Nark&(a D+ Kalangan Pela/ar
#eikutsertaan masyarakat dalam pengamanan swakarsa sebagaimana yang diamanatkan dalam 'ndang-'ndang omor 9 $ahun 9<<9 perlu diwadahi secara proporsional sehingga tidak menjadi kontra produktif dengan upaya pembinaan
11
keamanan. !egitu juga dengan peran serta atau partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan perpolisian masyarakat Polmas melalui peran !habinkamtibmas harus diselenggarakan dengan memberdayakan masyarakat secara maksimal dalam penyelesaian
permasalahan-permasalahan
kamtibmas
dilingkungannya masing-
masing dengan melibatkan seluruh elemen dalam masyarakat itu sendiri. amun upaya pembangunan kemitraan yang dilakukan oleh !habinkamtibmas Polres )*+Polres Deli Serdang dengan unsur terkait dan masyarakat dalam upaya pencegahan bahaya arkoba terutama di kalangan pelajar belum sepenuhnya dapat dilaksanakan, hal ini dapat dilihat dari ( a. Sistem Pengamanan $erpadu Sispamdu di wilayah hukum Polres * sudah ada, namun Polres belum bersinergi untuk menjalankan fungsi-fungsi kepolisian dengan unsur-unsur yang ada dalam Sispamdu dalam hal mencegah peredaran arkoba di kalangan pelajar. b. Polres dalam hal ini Sat arkoba lebih cenderung kepada operasi pengungkapan kasus-kasus arkoba bekerja sendiri dengan mengandalkan informan mereka sendiri, Polres belum memanfaatkan Sistem Pengamanan $erpadu Sispamdu untuk menyuplai informasi maupun melakukan upaya pencegahan bahaya narkoba di kalangan pelajar. c. #erjasama dan koordinasi antara Polres )*+Polres Deli Serdang dengan instansi samping seperti Pemerintah Daerah, !P dan Pusat Aehabilitasi dalam mengimplementasikan pelayanan rehabilitasi bagi pecandu arkotika belum terbangun, sehingga terkesan berjalan sendiri-sendiri. d. 0danya perbedaaan pemahaman baik /isi maupun misi dari #ebijakan dan Strategi asional Iakstranas P> $ahun 9<66-9<6;, bahwa arkotika harus diberantas bersama-sama. e. 0danya perbedaan pendapat para aparat penegak hukum dalam menghadapi permasalahan
arkotika, yang harus selalu menggunakan mekanisme
penegakan hukum, padahal penyalahguna dan dan pecandu arkotika mendapatkan jaminan pengaturan upaya rehabilitasi medis dan sosial yang tercantum dalam '' arkotika.
9)! I",l+ka#+ Dar+ Bel*" O,t+"aln6a Pen5ega$an Ba$a6a Nark&(a D+ Kalangan Pela/ar G*na Me"(ang*n Ke"+traan Dengan Un#*r Terka+t Dan Ma#6arakat Ter$a.a, Per<*/*.an Harka"t+("a#
12
1mplikasi dari belum optimalnya pencegahan bahaya arkoba di kalangan pelajar melalui pembangunan kemitraan dengan unsur terkait dan masyarakat, diantaranya adalah ( a.
&unculnya
berbagai
ekses
dari
dampak
negatif
penggunaan narkoba di kalangan pelajar, seperti dorongan untuk mencuri, pemarah, melakukan tindak kekerasan, manipulatif, dll, hal ini disebabkan karena pengaruh arkoba dapat menimbulkan perubahan perilaku, perasaan, persepsi,dan kesadaran bagi yang menggunakannya. b.
&akin meningkatnya tindak pidana arkoba yang dilakukan oleh para pelajar yang tentu saja akan berpengaruh terhadap masa depan bangsa, karena pelajar adalah penerus cita-cita bangsa.
BAB I ;AKTOR ' ;AKTOR YANG MEMPENGARUHI
3aktor-faktor yang berpengaruh terhadap upaya pencegahan bahaya narkoba, dapat diuraikan dengan menggunakan analisis melalui strategi SW%$ Strenght, eakness, !pportunit", #hreat sebagai berikut( 9-!
;akt&r Internal
a!
Kek*atan (strenghts)
6
#omitmen kuat Polri untuk selalu memperhatikan usaha-usaha penanggulangan bahaya narkoba secara berkesinambungan melalui pembangunan kemitraan dalam rand Strategi Polri 9<<; F 9<9;.
9
#omitmen dan konsistensi pimpinan Polri melalui program re/italisasi Polri untuk selalu menjadikan upaya pemberantasan narkoba sebagai prioritas penegakan hukum.
13
:
#ebijakan pimpinan Polri untuk memberikan reward bagi anggota yang berprestasi dalam pengungkapan kasus narkoba dan sebaliknya $ero toleran%e terhadap setiap personel Polri tanpa memandang tingkat kepangkatan yang melakukan pelanggaran atau tindak pidana narkoba dengan memberikan punishment yang teringan sampai hukuman terberat dipecat dan atau dipidana.
>
0danya komitmen dari anggota Polres untuk selalu mengedepankan kepentingan pelayanan, perlindungan, pengayoman dan mewujudkan kamtibmas
yang kondusif melalui pelaksanaan kerjasama dan
koordinasi dalam upaya mencegah peredaran arkoba.
(!
Kele"a$an (weakness)
6
Pembinaan kamtibmas melalui pemberdayaan strategi &ommunit" Poli%ing belum optimal hasilnya dan implementasinya masih belum sesuai harapan.
9
2emahnya pengetahuan anggota tentang jaringan pelaku arkoba, karakteristik dan modus operandi arkoba yang diakibatkan belum semua
anggota
Polres mendapatkan pendidikan dan
pelatihan
mengenai tindak pidana arkoba. :
2emahnya pemahaman dan pengetahuan anggota tentang pelaksanaan kerjasama dan koordinasi dalam sinergi polisional terutama dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.
>
!elum adanya anggaran khusus untuk pelaksanaan sistem pengamanan terpadu yang dalam pelaksanaan banyak melibatkan setiap unsur sehingga membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
90!
;akt&r Ek#ternal
a!
Pel*ang (opportunities)
14
6 0danya kesamaan tujuan dari stakeholders Pemda dan $1 serta seluruh komponen masyarakat untuk mencegah peredaran arkoba di kalangan pelajar secara dini. 9 Dukungan dan peran serta aktif dari dinas pendidikan sekolahsekolah dalam mendukung tugas pokok Polres untuk mencegah makin meluasnya peredaran arkoba di kalangan pelajar. : Dukungan dari tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda, sampai
dengan
struktur
masyarakat
terkecil
A$"AW
untuk
menjadikan arkoba sebagai musuh bersama %ommon enem". > Dukungan dari masyarakat dalam wadah Sistem Pengamanan $erpadu Sispamdu untuk membantu Polri dalam melaksanakan pencegahan pernyalahgunaan arkoba di kalangan pelajar.
(!
Ken.ala (threats)
6
Pengaruh globalisasi terkait perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang mudah diakses oleh pelajar mempengaruhi gaya hidup.
9
Sikap sebagian masyarakat yang apatis dan indi/idualistis, yang menyebabkan lemahnya daya cegah dan daya tangkal, serta deteksi dini masyarakat terhadap peredaran arkoba.
:
&akin terbukanya arus informasi dan komunikasi dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin memudahkan para pelaku tindak pidana arkoba melakukan aksinya.
>
&asih adanya ego sektoral organisasi berkaitan dengan kewenangan dan peran dari fungsi masing-masing instansi sehingga menyulitkan dalam melaksanakan kerjasama dan koordinasi. BAB
KONDISI IDEAL PENCEGAHAN BAHAYA NARKOBA GUNA MEMBANGUN KEMITRAAN DENGAN UNSUR TERKAIT DAN MASYARAKAT
15
91!
K&n.+#+ I.eal Pelak#anaan Pe"(+naan Ole$ B$a(+nka"t+("a# P&lre# =>?P&lre# Del+ Ser.ang Dala" Men5ega$ Ba$a6a Nark&(a D+ Kalangan Pela/ar
'ntuk pencegahan bahaya narkoba sebagai pemicu maraknya tawuran pelajar yang, Polri melalui Polres )*+Polres Deli Serdang memberdayakan peran !habinkamtibmas agar dapat hadir di tengah masyarakat melaksanakan pembinaan dan menjalin kemitraan dengan unsur terkait. Diharapkan pelaksanaan pembinaan yang dilakukan oleh !habinkamtibmas terhadap para pelajar ini dapat dilaksanakan dengan optimal, yang ditunjukkan dengan ( a. Pelaksanaan razia yang dilakukan di sekolah S&P, S&', S, yang dilakukan oleh Polres )*+Polres Deli Serdang sebagai tindak lanjut koordinasi dengan #ementrian Pendidikan asional #emendiknas dapat dilakukan secara rutin dan berkesinambungan sehingga. b. &eningkatnya pelaksanaan pengawasan dan pembinaan terhadap para pelajar mengenai bahaya arkoba yang dilakukan oleh pihak sekolah maupun !habinkamtibmas melalui terbangunnya kerjasama dengan pihak sekolah. c. ota kesepahaman dengan para #epala Sekolah S&', S, S&P dalam mencegah peredaran dan penyalahgunaan arkoba di kalangan pelajar, diharapkan sudah dapat terlaksana sepenuhnya. d. Sudah dilaksanakannya secara rutin pelaksanaan pembinaan pada pelajar S&P dan S&' oleh !habinkamtibmas dengan cara menjadi pembina upacara di sekolah-sekolah. e. #egiatan pembinaan yang dilaksanakan oleh !habinkamtibmas diharapkan tidak hanya bersifat ceremonial tetapi dapat dilakukan dengan jadwal yang rutin setiap bulannya sehingga efektif dalam meminimalisir penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.
94!
K&n.+#+ I.eal Ke"+traan B$a(+nka"t+("a# P&lre# =>?P&lre# Del+ Ser.ang Dengan Un#*r Terka+t Dan Ma#6arakat Dala" Pen5ega$an Ba$a6a Nark&(a D+ Kalangan Pela/ar
'paya pembangunan kemitraan yang dilakukan oleh !habinkamtibmas Polres )*+Polres Deli Serdang dengan unsur terkait dan masyarakat dalam upaya
1'
pencegahan bahaya arkoba terutama di kalangan pelajar diharapkan sudah dapat dilaksanakan, hal ini dapat dilihat dari ( a. Diharapkan Polres )*+Polres Deli Serdang sudah dapat bersinergi dengan Sistem Pengamanan $erpadu Sispamdu untuk menjalankan fungsi-fungsi kepolisian dengan unsur-unsur yang ada dalam Sispamdu dalam hal mencegah peredaran arkoba di kalangan pelajar. b. Polres dalam hal ini Sat arkoba diharapkan dalam mengungkap kasus-kasus arkoba tidak lagi bekerja sendiri dengan mengandalkan informan mereka sendiri, namun sudah memanfaatkan Sistem Pengamanan $erpadu Sispamdu untuk menyuplai informasi maupun melakukan upaya pencegahan bahaya narkoba di kalangan pelajar. c. #erjasama dan koordinasi antara Polres )*+Polres Deli Serdang dengan instansi samping seperti Pemerintah Daerah, !P dan Pusat Aehabilitasi dalam mengimplementasikan pelayanan rehabilitasi bagi pecandu arkotika sudah dapat terbangun, sehingga tidak berjalan sendiri-sendiri. d. &eningkatnya pemahaman baik /isi maupun misi dari Iakstranas P> $ahun 9<66-9<6;, bahwa arkotika harus diberantas bersama-sama. e. Dapat diminimalisirnya perbedaan pendapat dalam menghadapi permasalahan arkotika, yang harus selalu menggunakan mekanisme penegakan hukum, sehingga diharapkan penyalahguna dan dan pecandu arkotika mendapatkan jaminan pengaturan upaya rehabilitasi medis dan sosial.
98!
K&ntr+(*#+ Dar+ S*.a$ O,t+"aln6a Pen5ega$an Ba$a6a Nark&(a D+ Kalangan Pela/ar G*na Me"(ang*n Ke"+traan Dengan Un#*r Terka+t Dan Ma#6arakat Ter$a.a, Per<*/*.an Harka"t+("a#
#ontribusi dari sudah optimalnya pencegahan bahaya arkoba di kalangan pelajar melalui pembangunan kemitraan dengan unsur terkait dan masyarakat ( a. Dapat diminimalisirnya berbagai ekses dari dampak negatif penggunaan narkoba di kalangan pelajar, seperti dorongan untuk mencuri, pemarah, melakukan tindak kekerasan, manipulatif, dll. b. &enurunnya tindak pidana arkoba yang dilakukan oleh para pelajar sehingga menjamin kehidupan masa depan bangsa.
1
BAB I UPAYA PEMECAHAN MASALAH
!
+#+
$erwujudnya
pencegahan bahaya
narkoba
di kalangan pelajar
oleh
!habinkamtibmas Polres )*+Polres Deli Serdang melalui pembangunan kemitraan dengan unsur terkait dan masyarakat dalam rangka harkamtibmas. 9!
M+#+
a. &enfasilitasi keikutsertaan masyarakat dalam memelihara kamtibmas di lingkungan masing-masing terutama dari bahaya arkoba. b. &embangun kerjasama dan koordinasi yang berkesinambungan antara !habinkamtibmas Polres )*+Polres Deli Serdang dengan unsur terkait dan masyarakat. c. &eningkatkan kemampuan !habinkamtibmas dalam melaksanakan upaya pencegahan bahaya arkoba di kalangan remaja. !
T*/*an
a. &eningkatkan pencegahan bahaya narkoba
di kalangan pelajar oleh
!habinkamtibmas Polres )*+Polres Deli Serdang agar tidak menimbulkan berbagai ekses negatif yang akan merugikan. b. &eningkatkan kemitraan dengan unsur terkait dan masyarakat dalam pencegahan bahaya arkoba di kalangan remaja. c. &enjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dari pengaruh negatif penyalahgunaan arkoba di kalangan pelajar. %!
Sa#aran
a. &engoptimalkan pelaksanaan pembinaan oleh !habinkamtibmas Polres )*+Polres Deli Serdang dalam mencegah bahaya arkoba di kalangan pelajar. b. &engoptimalkan kemitraan !habinkamtibmas Polres )*+Polres Deli Serdang dengan unsur terkait dan masyarakat dalam pencegahan bahaya narkoba di kalangan pelajar. )!
Ke(+/akan
1:
Pengembangan kemampuan !habinkamtibmas Polres )*+Polres Deli Serdang dalam melaksanakan pembinaan pencegahan bahaya arkoba di kalangan pelajar melalui peningkatan kerjasama dengan unsur terkai dan masyarakat melalui komunikasi, koordinasi dan kolaborasi. -!
Strateg+
Strategi menggunakan analisis matriks $%WS yaitu dengan memaksimalkan kekuatan
dan
peluang
memaksimalkan peluang
Strategi
S-%,
meminimalkan
kelemahan
Strategi W-%, memaksimalkan
dengan
kekuatan dengan
meminimalkan ancaman Strategi S-$, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman Strategi W-$, seperti pada matrik analisis $%WS $abel ?.6 dan $abel ?.9. Ta(el 0!9 Matr+k Strateg+ SO .an WO Anal+#+# TOWS
Ta(el 0! Matr+k Strateg+ ST .an WT Anal+#+# TOWS
19
a.
Strategi Iangka Pendek <-? bulan 6 &eningkatkan pembinaan kamtibmas terkait dengan pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar melalui pemberdayaan strategi %ommunit" poli%ing . 9 &eningkatkan
pemahaman
dan
pengetahuan
anggota
tentang
pelaksanaan kerjasama dan koordinasi dalam sinergi polisional guna pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar. b.
Strategi Iangka Sedang @-69 bulan, yang ditekankan kepada meningkatkan komitmen pimpinan Polri untuk selalu memperhatikan usahausaha penanggulangan bahaya narkoba melalui rand Strategi Polri 9<<; F 9<9;.
c.
Strategi Iangka Panjang 6:-6B bulan, yang ditekankan kepada meningkatkan
peran
serta
masyarakat
dalam
upaya
pencegahan
penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar. 0!
I",le"enta#+ Strateg+ 2A5t+&n Plan3 a!
Strateg+ Jangka Pen.ek 20 (*lan3
6 &eningkatkan
pembinaan
kamtibmas
terutama
terkait
dengan
pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar
lalui
pemberdayaan strategi %ommunit" poli%ing , melalui ( a #apolres
memerintahkan
#asat
!inmas
agar
para
!habinkamtibmas dapat mengidentifikasi, memetakan dan
20
menjalin
hubungan
organisasi
sosial
antar
yang
kelompok-kelompok"organisasi-
ada
di
masyarakat
yang
telah
menunjukkan kemampuannya dan atau potensinya untuk meminimalisir penggunaan arkoba oleh para pelajar. b !habinkamtibmas dapat melaksanakan &odel #epemimpinan $eman Sebaya Peer Leadership, pemberian informasi tentang masalah narkoba, penggunaan dan akibat-akibatnya melalui kegiatan rekreatif, yang dikemas dalam permainan-permainan ino/atif dan disesuaikan dengan kebutuhan kelompok sasaran, program pengembangan kegitan-kegiatan alternatif. c !habinkamtibmas dapat memberikan
fasilitas
bagi
para
pengguna narkoba yang membutuhkan pertolongan untuk mengatasi
masalah-masalahnya
penggunaan
narkoba,
baik
penggunaan
substansi,
yang
untuk
untuk
berkaitan menurunkan
mengatasi
dengan resiko
permasalahan
psikososial yang mereka hadapi, atau untuk mengurangi ketergantungan dan meningalkan perilaku penyalahgunaan obat tersebut. $eknik-teknik terapi kelompok dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan klien dan dilakukan secara bertahap. 9 &eningkatkan
pemahaman
dan
pengetahuan
anggota
tentang
pelaksanaan kerjasama dan koordinasi dalam sinergi polisional guna pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar, melalui ( a #apolres memerintahkan #abag Sumda dan Subbaglat untuk menyelenggarakan
pelatihan
peningkatan
kemampuan
!habinkamtibmas setiap minggunya dengan metode ceramah terkait dengan Sosialisasi S#CP #apolri tentang !ujuklap !habinkamtibmas. b #apolres memerintahkan #abag Sumda dan Subbaglat untuk menyelenggarakan
pelatihan
peningkatan
kemampuan
!habinkamtibmas setiap minggunya terkait dengan Sosialisai Peraturan #apolri o. @ $ahun 9<
21
c #apolres memerintahkan #abag Sumda dan Subbaglat untuk menyelenggarakan seminar dan workshop singkat selama sebulan dengan mengundang pakar-pakar komunikasi dan ilmu sosial untuk memberikan pencerahan dan pelatihan kepada para !habinkamtibmas tentang keterampilan komunikasi, problem sol/ing,
manajemen
konflik,
kepemimpinan,
ketrampilan
mediasi dan negosiasi. d #apolres memerintahkan #abag Sumda dan Subbaglat untuk memberikan
pencerahan
dan
pelatihan
kepada
para
!habinkamtibmas tentang hukum dan perundang-undangan yang
berlaku,
mekanisme
pengurusan SS!, mekanisme
pengurusan S#G#, dan mekanisme pelaporan tindak pidana sehingga mereka akan mengerti apabila ada pertanyaan dari masyarakat. e #apolres memerintahkan #abag Sumda dan Subbaglat untuk menyelenggarakan pelatihan kepribadian berkeunggulan dan self de/elopment kepada para !habinkamtibmas melalui CSJ atau
0G
Polri
agar
memiliki
sikap
percaya
diri,
profesionalisme, jujur, disiplin, tegas, sopan santun, sikap adil, humanis, simpatik dan peduli. (!
Strateg+ Jangka Se.ang 219 (*lan3 :
&eningkatkan komitmen pimpinan Polri untuk selalu memperhatikan usaha-usaha penanggulangan bahaya narkoba melalui rand Strategi Polri 9<<; F 9<9;, melalui ( 6 #apolres bersama dengan #abag Aen dan #asat Aesnarkoba untuk membuat kerjasama dengan instansi samping seperti Pemerintah Daerah, !# dan Pusat Aehabilitasi setempat untuk melaksanakan pelayanan rehabilitasi bagi pecandu arkotika. 5ang kemudian dibuatkan juga Eubungan $ata Gara #erja E$G# pelaksanaan kerjasama sesuai dengan tugas dan kewenangannya masing-masing instansi yang terlibat. 9 #apolres memerintahkan #abag Sumda bersama dengan #asat Aesnarkoba untuk melaksanakan sosialisasi terkait #ebijakan dan
22
Strategi asional Iakstranas P> $ahun 9<66-9<6;, melalui berbagai pertemuan, workshop, seminar, serta menggunakan peran media massa baik cetak maupun elektronik. : #apolres memerintahkan #abag Sumda dan #asat Aesnarkoba untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan para aparat penegak hukum terkait dengan membuat peraturan atau ketentuan yang mengatur bahwa penyalahguna dan pecandu arkotika tidak bisa dituntut pidana karena hanya sebagai korban, sehingga perlu dibangun atau dibentuk suatu pelayanan rehabilitasi bagi pecandu arkotika. 5!
Strateg+ Jangka Pan/ang 29%94 (*lan3 (
&eningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar, melalui ( 6 #apolres memerintahkan #asat !inmas untuk melakukan pola pembinaan yang tersusun dalam standar operasional prosedur S%P untuk tingkat pemuda pelajar dan bekerjasama dengan pihak bimbingan konseling !# sekolah serta #omisi asional Perlindungan 0nak dan apabila masih ditemukan pelajar yang menyimpan, memiliki dan menggunakan arkoba maka dilakukan tindakan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. 9 #apolres memerintahkan #asat !inmas untuk memberdayakan potensi masyarakat untuk melakukan pengawasan dalam upaya pencegahan bahaya
arkoba
melalui
%omunit"
poli%ing serta
memberikan
pemahaman terhadap masyarakat tentang dampak arkoba sebagai pemicu maraknya tawuran antar para pelajar agar masyarakat memiliki kemampuan dalam melakukan sel' sensor . : #apolres memerintahkan #asat !inmas untuk mengefektifkan Poli%e oes to &usS%hool Polisi mitra sekolah melalui peran !habinkamtibmas Polsek, sehingga melalui media ini diharapkan akan terjalin kemitraan baik antara Polisi dengan lembaga"sekolah guru maupun Polisi dengan siswa. !ila hubungan kemitraan ini sudah terjalin dengan baik, maka pembinaan dan penyuluhan tentang bahaya arkoba sebagai pemicu maraknya tawuran antar para pelajar dapat dilaksanakan secara optimal.
23
> #apolres memerintahkan #asat !inmas untuk melakukan pembinaan pencegahan berupa komunikasi, edukasi dan penyebarluasan informasi serta melaksanakan pembinaan pada pelajar S&P dan S&' oleh !habinkamtibmas secara rutin dengan cara menjadi pembina upacara di sekolah-sekolah yang dilakukan setiap hari Senin pada saat pelaksanaan upacara dengan pemberian bimbingan dan arahan mengenai konsekuensi apabila melakukan tawuran juga pelaksanaan razia apabila diperlukan. ; #apolres memerintahkan #asat !inmas untuk meningkatkan kegiatan pembinaan yang dilaksanakan secara terintegrasi dan terprogram secara khusus mengenai bahaya arkoba sebagai pemicu tawuran di kalangan pelajar dengan Para #epala Sekolah S&', S, S&P, dengan melakukan penyuluhan, pembinaan yang meliputi materi etika pergaulan" bermasyarakat, disiplin peraturan sekolah maupun sosialiasi peraturan perundang-undangan yang dipandang perlu, melalui kegiatan ( a Geramah b Simulasi c Pemasangan spanduk dan penyebaran pamflet d Pemanfaatan media massa baik cetak maupun elektonik.
24
BAB II PENUTUP
1!
Ke#+",*lan
a. Pelaksanaan pembinaan yang dilakukan oleh !habinkamtibmas Polres )*+Polres Deli Serdang dalam mencegah bahaya arkoba di kalangan pelajar, sampai saat ini dirasakan belum optimal, hal ini ditunjukkan dengan pelaksanaan razia belum rutin dan konsisten, minimnya pelaksanaan pengawasan dan pembinaan terhadap para pelajar, nota kesepahaman dengan para #epala Sekolah S&', S, S&P belum dapat terlaksana sepenuhnya, belum
dilaksanakannya
secara
rutin
pelaksanaan
pembinaan
oleh
!habinkamtibmas dengan cara menjadi pembina upacara di sekolah-sekolah, serta pembinaan masih bersifat ceremonial sehingga kurang efektif. b. #emitraan !habinkamtibmas Polres )*+Polres Deli Serdang dengan unsur terkait dan masyarakat dalam pencegahan bahaya narkoba di kalangan pelajar, sampai saat ini belum terbangun secara optimal, hal ini dapat dilihat dari Polres belum bersinergi dengan sispamdu, lebih cenderung kepada operasi pengungkapan kasus-kasus arkoba bekerja sendiri dengan mengandalkan informan mereka sendiri, kerjasama dan koordinasi antara Polres )*+Polres Deli Serdang dengan instansi samping dalam mengimplementasikan pel ayanan
25
rehabilitasi bagi pecandu arkotika belum terbangun, adanya perbedaaan pemahaman, serta pperbedaan pendapat dalam menghadapi permasalahan '' arkotika. %leh
sebab
itu
maka
diperlukan
langkah-langkah
upaya
dalam
mengoptimalisasikan pencegahan bahaya narkoba terhadap pelajar sebagai dampak negatif pengaruh globalisasi sosial budaya oleh !habinkamtibmas di Polres )*+Polres Deli Serdang guna membangun kemitraan dengan unsur terkait dan masyarakat dalam rangka terwujudnya harkamtibmas, diantaranya melalui Strategi Iangka Pendek <-? bulan, dengan cara meningkatkan pembinaan kamtibmas melalui pemberdayaan strategi %ommunit" poli%ing dan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan anggota tentang pelaksanaan kerjasama dan koordinasi. Strategi Iangka Sedang @-69 bulan, yang ditekankan kepada meningkatkan komitmen untuk selalu memperhatikan usahausaha penanggulangan bahaya narkoba melalui rand Strategi Polri 9<<; F 9<9;. Strategi Iangka Panjang 6:-6B bulan, yang ditekankan kepada meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar. 4!
Rek&"en.a#+
a. &engajukan usulan kepada #apolda 'p. #aro SD& untuk memberikan pendidikan dan pelatihan kepada personil !habinkamtibmas Polri agar dapat menerapkan teknik-teknik assemen partisipatif yang berbasis masyarakat. $eknik-$eknik seperti &ommunit" *n+ol+ement G1, Parti%ipator" Learning %tion P20, -ethods o' Parti%ipator" ssessment &P0 dan lain-lain memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan upaya yang dilakukan dalam mencegah bahaya arkoba di kalangan pelajar. b. &engajukan usulan kepada #apolda 'p. #aro Aena untuk membuat &%' dengan instansi terkait dan stake holder dalam mencegah bahaya arkoba dengan melaksanakan program penyuluhan dan pendidikan afektif bagi anak dan pelajar bekerja sama dengan sekolah-sekolah mulai dari tingkat SD, S2$P, S2$0 dan Perguruan $inggi, serta pada kelompok-kelompok pertemanan di lingkungan ketetanggaan. Penyuluhan dan pendidikan afektif ini berupa penyampaian informasi yang tepat terpercaya, objektif, jelas dan mudah dimengerti tentang narkoba dan pengaruhnya bagi tubuh dan perilaku manusia, dan mengkaitkannya dengan pendidikan kesehatan secara luas dan pendidikan
2'
tentang menghadapi masalah hidup. 0spek pendidikan afektif bertujuan mengembangkan. #epribadian, pendewasaan diri, peningkatan kemampuan, membuat keputusan, mengetahui cara mengatasi tekanan mental secara efektif, peningkatan kepercayaan diri, dan meningkatkan kemampuan komunikasi.
DA;TAR PUSTAKA
0zman, ur, dkk., 9<6:, amus Standar /ahasa *ndonesia, 3okusmedia, !andung. !ambang Sigit S. dan izar, -embangun 0e1aring er1a dan emitraan, !adan Penyuluhan dan Pengambangan Sumber Daya &anusia, Pusat Penyuluhan asional, Iakarta, 9<69, Eal. 6. Eubeis, &usa dan ajib, &ukhamad, 9<6>, -ana1emen Strategik Dalam Pengembangan Da"a Saing !rganisasi, P$. CleK &edia #omputindo, #ompas ramedia, Iakarta. Aangkuty, 3reddy, 9<<=, nalisis S!#, #eknik -embedah asus /isnis : 2eorientasi onsep Peren%anaan Strategis 3ntuk -enghadapi bad 45 , P$. ramedia 'tama, Iakarta. 'ndang-'ndang Aepublik 1ndonesia o. 9 $ahun 9<<9 $entang epolisian 6egara 2epublik *ndonesia. Peraturan #apolri o. 9: $ahun 9<6< $entang Susunan !rganisasi Dan #ata er1a Pada #ingkat epolisian 2esor Dan epolisian Sektor . 0rti
#ata.Gom., Pengertian Pen%egahan, diunduh http(""artikata.com"arti-:?69>< pencegahan.html, pada hari Aabu, 6< September 9<6>, Pukul 6<.;= Wib.
2
#amus !esar !ahasa 1ndonesia, Pengertian /aha"a, diunduh http(""kbbi.web.id"bahaya, pada hari Aabu, 6< September 9<6>, Pukul 66.<; Wib.
#amus
!esar !ahasa 1ndonesia, Pengertian -as"arakat, diunduh http(""kbbi.web.id"masyarakat, pada hari Aabu, 6< September 9<6>, Pukul 66.9; Wib.