BAB I DEFINISI
Rujukan Rujukan adalah pelimpahan pelimpahan wewenang wewenang dan tanggung tanggung jawab atas masalah kesehatan kesehatan masyarakat masyarakat dan kasus-kasus penyakit penyakit yang dilakukan dilakukan secara timbal balik secara vertikal maupun horizontal meliputi sarana, rujukan teknologi, rujukan tenaga ahli, rujukan operasional, rujukan kasus, rujukan ilmu pengetahuan dan dan ruju rujuka kan n baha bahan n peme pemerik riksaa saan n labo laborat rator oriu ium. m. Ruju Rujuka kan n meru merupa paka kan n pros proses es memindahkan pasien dari satu rumah sakit kerumah sakit yang lain. Pasien di rujuk adalah pasien yang memerlukan memerlukan pemeriksaan, pemeriksaan, pengobatan pengobatan atau fasilitas fasilitas khusus yang tidak tersedia di RS! "atherine #ooth $akassar. Penerimaan rujukan adalah tindakan yang dilakukan untuk menerima pasien dari Puskesmas atau rumah sakit lain yang dikirim ke RS! "atherine #ooth $akassar untuk mendapatkan perawatan lanjutan.
1
BAB II RUANG LINGKUP
#eberapa unit dalam lingkup Rumah Sakit
yang terkait dalam sistem
pemindahan pasien adalah Ruangan Rawat inap, Ruang #ersalin, Ruang Perinatologi, %&, '"( dan Poliklinik. !dapun proses pengantaran pasien dari dan ke tempat tujuan diatur demikian rupa demi kelancaran proses pelayanan kesehatan yang diberikan. A.
Sistem Rujukan Berjenjang Ponek Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak atherine Booth !akassar a"a#ah $
). Setiap pasien inpartu, ibu dengan kegawatdaruratan obstetri ditangani melalui %&, untuk selanjutnya dilakukan assesment pasien apakah pasien harus dilakukan tindakan di %& atau dilakukan di luar %& yaitu kamar bersalin, kamar operasi ataupun Rawat inap intensif atau dilakukan rujukan ke rumah sakit lain dengan kompetensi yang sesuai setelah kondisi pasien stabil. *. Setiap neonatus yang lahir dari ibu yang mengalami kegawatdaruratan obstetri Rumah Sakit bu dan !nak "atherine #ooth $akassar ditangani oleh dokter spesialis anak dan bidan terlatih sedangkan neonatus rujukan dari luar RS! "atherine #ooth $akassar ditangani melalui %&, untuk selanjutnya assesment pasien apakah pasien harus dilakukan tindakan di %&, atau dilakukan rujukan ke Rumah Sakit lain dengan kompetensi yang sesuai setelah kondisi pasien stabil. +. (nit terkait dalam sistem pelayanan ini adalah %&, amar #ersalin, Ruang neonatus, amar perasi, (nit ntensif dan penunjang medis baik aboratorium, Radiologis maupun /armasi.
2
B.
Rujukan !e"is% ter"iri "ari $ &. Rujukan Pasien
!dalah pengiriman pasien 0dalam hal ini $aternal dan Perinatal1 dilakukan oleh unit pelayanan kesehatan yang kurang mampu kepada unit yang lebih mampu. Sebaliknya unit kesehatan yang lebih mampu akan
mengembalikan
pasien
ke
unit
yang
mengirim
untuk
pengawasan2 melanjutkan yang diperlukan. Persia'an rujukan 'asien ke rumah sakit #ain $
a. $enyiapkan petugas yang terampil dan terlatih dalam penanganan maternal dan perinatal b. #ila sarana prasarana tidak memungkinkan dilakukan pertolongan segera buat surat rujukan dan kartu sehat kerumah sakit lain. c. $emberitahu penjelasan kepada pihak keluarga alasan pasien dirujuk ke rumah sakit d. $encatat hasil pemeriksaan dan tindakan yang dilaksanakan di dalam penanganan $aternal Perinatal e. Pasien didampingi oleh petugas kesehatan berangkat ke rumah f.
sakit lain. !gar semuanya berjalan lancar, dibutuhkan 3 Bidan sebagai pengantar, Alat medis yang diperlukan diperjalanan, K eluarga, Surat Rujukan, ( bat, K endaraan khusus, Uang dan Darah bila
diperlukan 0#!S( &arah1. Penerimaan rujukan 'asien "i rumah sakit $ $emberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya bahwa segala
tindakan yang dilakukan adalah untuk menyelamatkan ibu dan bayinya4 a. Persiapan
pihak
keluarga
untuk
memberikan
darah
jika
dibutuhkan. b. bu, suami dan keluarga diberikan penjelasan mengenai tindakan
2.
yang akan dilakukan dan akhir perawatan2 persalinannya. c. #uat persetujuan tindakan medis dan simpan dalam rekam medis. Rujukan Laboratorium
3
!dalah
pengiriman
bahan
pemeriksaan
laboratorium,
dari
laboratorium yang kurang mampu ke laboratorium yang lebih mampu2lengkap. ).
Rujukan Kesehatan
Rujukan esehatan yaitu pengalihan pengetahuan dan keterampilan, yang terdiri dari 3 Rujukan ptek dan eterampilan, misalnya 3 a. Penugasan dokter terutama dokter #edah. Penyakit ebidanan dan andungan, Penyakit &alam, esehatan !nak dari RS kelas #," ke RS kelas & 0terutama melakukan tindakan1 diatur dengan $( antar RS dan memerlukan SP tersendiri. &alam kunjungan tersebut digunakan konsultasi, observasi, pengobatan, diskusi dan cer amah. b. Pengiriman asisten ahli senior 0yang hampir lulus1 ke RS kelas ", & yang belum ada dokter ahlinya untuk jangka waktu tertentu dalam rangka penyelesaian spesialisnya c. Pengiriman tenaga kesehatan 0dokter, bidan, perawat, dll1 dari RS kelas & dan " ke RS kelas # untuk mengikuti latiah ketrampilan dan tambahan pengetahuan dalam satu bidang keahlian terutama bedah, kebidanan dan penyakit kandungan, penyakit dalam, dan kesehatan anak. d. !lih pengetahuan dan ketrampilan melalui pelatihan dibidang klinik, manajemen dan pengoperasian peralatan. *.
Rujukan !anajemen
a. Pengiriman nformasi. RS! "atherine #ooth $akassar menggunakan sistem rujukan terintegrasi *5)6 0Sisrute RS 7ahidin Sudiro 8usodo $akassar1 b. &apat berupa biaya, 9enaga, Peralatan dan bat. &apat berupa permintaan atau bantuan kepada unit yang kurang2lebih mampu untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu, yang tidak dapat diatasi sendiri. BAB III +A+A LAKSANA PELA,ANAN RU-UKAN
4
+A+ALAKSANA RU-UKAN 1.
Ruangan Kamar Bersa#in
Prosedur merujuk pasien dari Ruangan ke RS lain. a. &okter :aga2&P:P )1 $elakukan stabilisasi pasien sebelum merujuk *1 $enjelaskan kepada pasien dan atau keluarga2 penanggung jawab pasien tentang alasan dan tujuan pasien dirujuk +1 $embuat surat rujukan rangkap *, dibawa bersama pasien ke rumah sakit rujukan. Surat rujukan ditandatangani oleh dokter pengirim dan penerima. embar asli surat rujukan diserahkan kepada rumah sakit rujukan, sedangkan lembar salinan disimpan sebagai arsip dan disatukan dengan berkas rekam medis pasien. b. &okter :aga 2Perawat2#idan )1 $enghubungi rumah sakit rujukan untuk menginformasikan kondisi
pasien dan
memastikan
tersedianya
fasilitas
yang
dibutuhkan *1
$elakukan koordinasi dengan petugas ambulans untuk menyiapkan ambulans karena ada pasien yang akan dirujuk
+1
$enyiapkan 3 a) bat dan hasil pemeriksaan penunjang
b1 /ormulir transfer c) /ormulir monitoring ambulans
;1 $enetapkan bidan yang mendampingi pasien pada saat merujuk <1 $elakukan observasi pasien selama perjalanan menuju rumah sakit rujukan 61 8asil observasi di catat pada formulir monitoring ambulans =1 $elakukan serah terima pasien kepada dokter2perawat rumah sakit rujukan. 2. Neonatus/ NICU Level II
Penerimaan rujukan dari rumah sakit lain 3 Perawat
nicu 3
5
a. Perawat '"( menerima telepon dari rumah sakit2puskesmas yang akan merujuk b. emudian perawat '"( melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan rumah sakit2puskesmas yang akan merujuk tentang kondisi pasien dan fasilitas yang dibutuhkan sebelum menerima rujukan, c. Perawat '"( memberitahu rumah sakit2puskesmas yang akan merujuk untuk menunggu dan menelpon kembali setelah )< menit d. 8ubungi dokter penanggung jawab '"( 0dr. rvan !, SP!, $.es1 mengenai keadaan pasien. e. Perawat memberitahu rumah sakit2puskesmas yang akan merujuk bahwa pasien bisa dirujuk ke RS! "atherine #ooth. f.
!pabila proses rujukan sudah disepakati, P: Shift '"( memberitahu %&
g. Perawat %& menerima pasien sesuai SP Penerimaan Pasien #aru.
). IGD
Prosedur merujuk pasien dari IGD : a. &okter :aga2&P:P )1 $elakukan stabilisasi pasien sebelum merujuk *1 $enjelaskan kepada pasien dan atau keluarga2 penanggung jawab pasien tentang alasan dan tujuan pasien dirujuk +1 $embuat surat rujukan rangkap *, dibawa bersama pasien ke rumah sakit rujukan. Surat rujukan ditandatangani oleh dokter pengirim dan penerima. embar asli surat rujukan diserahkan kepada rumah sakit rujukan, sedangkan lembar salinan disimpan sebagai arsip dan disatukan dengan berkas rekam medis pasien.
b. &okter :aga 2Perawat2#idan
6
)1 $enghubungi rumah sakit rujukan untuk menginformasikan kondisi
pasien dan
memastikan
tersedianya
fasilitas
yang
dibutuhkan *1 $elakukan koordinasi dengan petugas ambulans untuk menyiapkan ambulans karena ada pasien yang akan dirujuk +1 $enyiapkan 3 a)
bat
dan
hasil
pemeriksaan penunjang b1
/ormulir transfer
c)
/ormulir
monitoring
ambulans ;1 $enetapkan bidan yang mendampingi pasien pada saat merujuk <1 $elakukan observasi pasien selama perjalanan menuju rumah sakit rujukan 61 8asil observasi di catat pada formulir monitoring ambulans =1 $elakukan serah terima pasien kepada dokter2perawat rumah sakit rujukan. Prosedur penerimaan pasien rujukan di %& ).
Perawat Perawat '"( menerima telepon dari rumah sakit2puskesmas yang akan merujuk
*.
emudian perawat %& melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan rumah sakit2puskesmas yang akan merujuk tentang kondisi pasien dan fasilitas yang dibutuhkan sebelum menerima rujukan,
+.
Perawat %& memberitahu rumah sakit2puskesmas yang akan merujuk untuk menunggu dan menelpon kembali setelah )< menit
;.
$elakukan
koordinasi
dengan
nstalasi
Rawat
nap,
untuk
memastikan tersedianya tempat dan fasilitas yang dibutuhkan <.
$enghubungi &P:P sekaligus memberitahukan keadaan pasien
6.
Perawat2bidan memberitahu rumah sakit2puskesmas yang akan merujuk bahwa pasien bisa dirujuk ke RS! "atherine #ooth.
7
=.
Perawat
%&
menerima
8
pasien
sesuai
SP
ALUR RU-UKAN !A+ERNAL DAN NE(NA+AL
P(!'% !SR
!$!R 9'&!!' R(:(!' &9>R2 #&!'2 P!S>' &!9!'% S>'&R
%&
R(:( RS !'
P>'&!/9!R!'
!$!R P>R!S P'
'ifas Perinatologi Rawat nstalasi ntensif evel '"(
Pulang
!SR
!$!R #>RS!'
'S9!!S !#R!9R($
'S9!!S R!&%
9
'S9!!S /!R$!S
Rujuk Rs ain
Keterangan A#ur $
).
Pasien yang masuk sendiri atau rujukan dokter a. Pada alur rujukan maternal dan neonatal yang masuk melalui %& akan mendapat pemeriksaan awal, yang pencatatannya ditulis pada triage pasien. Selanjutnya akan dibawa ke kamar tindakan2kamar operasi2 kamar bersalin sesuai dengan kondisi ibu setelah pemeriksaan awal. b. eluarga pasien dianjurkan ke pendaftaran c. Pada tindakan operatif, ibu hamil yang memerlukan tindakan operatif segera, dari %& dapat diantar langsung ke kamar operasi dan mendapatkan pelayanan operatif. #ila diperlukan persediaan darah, instalasi laboratorium akan mengurus persiapan darah di P$. Setelah * jam pengamatan pasca operasi tidak ada komplikasi maka ibu dapat dipindahkan ke ruang nifas. Sedangkan bayi tanpa kelainan dipindahkan ke ruang perinatology, sebaliknya jika ada perburukan kondisi ibu akan dirujuk ke RS lain, sedangkan bayi yang bermasalah akan dirujuk ke instalasi rawat intensif atau ke RS lain. d. &i
kamar
tindakan
pasien
dilakukan
pemeriksaan
penunjang
0(S%2"9%2pemeriksaan laboratprium2Radiologi1. &ari hasil pemeriksaan penunjang, pasien akan dibawa ke kamar bersalin atau kamar perawatan e. Pada penanganan persalinan normal, setelah * jam pengamatan pasca bersalin tidak ada komplikasi persalinan, maka ibu dapat dipindahkan ke ruang nifas. Sedangkan bayi tanpa kelainan dipindahkan ke ruang perinatologi. Pada penanganan persalinan dengan tindakan seperti ekstraksi vakum, setelah bersalin ibu akan diobservasi, bila tidak ada komplikasi persalinan maka dipindahkan ke ruang nifas. &emikian pula pada bayi yang baru lahir, bila tanpa komplikasi atau kelainan dapat dipindahkan ke bagian perinatologi. f.
Setelah selesai perawatan rawat inap, pasien akan membayar di kasir rawat inap lalu selanjutnya boleh pulang atas persetujuan &P:P.
10
*.
Pasien yang masuk lewat poliklinik a. Pasien yang masuk lewat poliklinik dan dianjurkan rawat inap, akan
mendaftar di bagian pendaftaran 0boleh diwakili oleh keluarga1 b. (ntuk pasien yang memerlukan perawatan biasa dan tindakan operatif
maka pasien akan dibawa ke kamar tindakan lalu akan dilakukan tindakan sesuai instruksi &P:P termasuk persiapan pasien untuk tindakan operatif. c. (ntuk pasien yang akan menjalani tindakan operatif bila diperlukan
persediaan darah, instalasi laboratorium akan mengurus persiapan darah di P$ dan pemeriksaan darah lengkap. Setelah * jam pengamatan pasca operasi tidak ada komplikasi maka ibu dapat dipindahkan ke ruang nifas. Sedangkan bayi tanpa kelainan dipindahkan ke ruang perinatology, sebaliknya jika ada perburukan kondisi ibu akan dirujuk ke RS lain, sedangkan bayi yang mengalami perburukan kondisi akan dirujuk ke instalasi rawat intensif atau ke RS lain. d. (ntuk pasien inpartu, ibu akan dibawa ke kamar bersalin yang selanjutnya
akan diobservasi kemajuan persalinan. Pada penanganan persalinan normal, setelah * jam pengamatan pasca bersalin tidak ada komplikasi persalinan, maka ibu dapat dipindahkan ke ruang nifas. Sedangkan bayi tanpa kelainan dipindahkan ke ruang perinatologi. Pada penanganan persalinan dengan tindakan seperti ekstraksi vakum, setelah bersalin ibu akan diobservasi, bila tidak ada komplikasi persalinan maka dipindahkan ke ruang nifas. &emikian pula pada bayi yang baru lahir, bila tanpa komplikasi atau kelainan dapat dipindahkan ke bagian perinatologi. Sebaliknya jika ada perburukan kondisi ibu akan dirujuk ke RS lain, sedangkan bayi yang mengalami perburukan kondisi akan dirujuk ke instalasi rawat intensif atau ke RS lain. e. Setelah selesai perawatan rawat inap, pasien akan membayar di kasir rawat
inap lalu selanjutnya boleh pulang atas persetujuan &P:P.
11
BAB I/ D(KU!EN+ASI
Rujukan P'> baik dalam hal penerimaan rujukan baik di %& maupun di '"( dan unit terkait lainnya dicatat dalam buku laporan.
12
BAB / PENU+UP
Sistem rujukan dibutuhkan dalam usaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien, dengan mengupayakan keselamatan dan kesembuhan. Sistem rujukan harus diupayakan selancar mungkin demi kenyamanan pasien dan kemudahan kelanjutan pengobatan. erjasama yang baik diharapkan dapat memberikan pelayanan dan kesembuhan yang optimal terhadap pasien dan dapat memajukan pengetahuan dan pelayanan tenaga medis.
13