PEMERINTAH KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR R S UD B UL A Jl. Wailola, Telp. (0915) 21311 – 21312, Fax (0915) 21312 e-mail :
[email protected] [email protected]
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BULA KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR : 445/211.a/KEP/RSUD/2017
TENTANG
BUKU PANDUAN PENGELOLAAN ALAT SINGLE USE YANG DIRE-USE
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BULA Menimbang
:
a. bahwa dalam rangka meningkatkan efektifitas, efisiensi dan kelancaran pelaksanaan tugas serta untuk meningkatkan mutu pelayanan,
maka
dipandang
perlu
menetapkan
Kebijakan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Umum Daerah Bula. b. bahwa dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, maka buku panduan pengelolaan alat single use yang dire-use di Rumah Sakit Umum Daerah Bula perlu disesuaikan. c.
bahwa sehubungan dengan pernyataan pada butir a dan b tersebut di atas, maka dipandang perlu ditetapkan buku panduan pengelolaan alat single use yang dire-use di Rumah Sakit Umum Daerah Bula dengan keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah bula.
Mengingat
: a.
Undang-undang Undang-und ang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran.
b.
Undang-undang Undang-und ang Republik
Indonesia
Nomor 36
tahun 2009
Indonesia
Nomor 44
tahun 2009
Tentang Kesehatan c.
Undang-undang Undang-und ang Republik Tentang Rumah Sakit.
d.
Peraturan Peratura n Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2017 Tentang Pencegahan dan Pengendalaian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
e.
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan lainnya, Depkes – perdalin – JHPIEGO, 2011
MEMUTUSKAN Menetapkan KESATU
: Keputusan direktur Rumah Sakit Umum Daerah Bula tentang Buku Panduan Pengelolaan Alat Single Use yang diRe-use di Rumah Sakit Umum Daerah Bula.
KEDUA
: Buku Panduan Pengelolaan Alat Single Use yang diRe-use di Rumah Sakit Umum Daerah Bula ini menjadi acuan prosedur pelayanan
KETIGA
kesehatan,
sebagaimana
tercantum
dalam
lampiran
: keputusan ini. Buku Panduan Pengelolaan Alat Single Use yang diRe-use di Rumah Sakit Umum Daerah Bula dimaksud di poin kesatu agar
KEEMPAT
: disosialisasikan dan digunakan oleh unit kerja terkait. Pembinaan dan pengawasan Buku Panduan Pengelolaan Alat Single Use yang diRe-use di Rumah Sakit Umum Daerah Bula agar
KELIMA
: dilaksanakan oleh seluruh manajer dan supervisor terkait. Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Bula Pada Tanggal : 12 Agustus 2017 Direktur RSUD Bula Kabupaten Seram Bagian Timur
dr. Jufri Sp.B Nip. 19780605 200604 1 014
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Assalamualaikum Wr.Wb. Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karuni-Nya sehingga buku PANDUAN PENGELOLAAN ALAT SINGLE USE DI REUSE ini berhasil disusun. Perlu disadari bahwa masih kurangnya kualitas dan kuantitas pengendalian infeksi di Rumah Sakit sangat terkait komitmen pimpinan Rumah Sakit serta memerlukan dukungan dari para klinisi di Rumah Sakit. Infeksi nosocomial pada prinsipnya dapat dicegah, walaupun mungkin tidak dapat dihilangkan sama sekali. Untuk itu perlu kerjasama yang baik antara seluruh pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Bula. Terima kasih yang sebesar besarnya, besarnya, kami aturkan kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Bula yang telah memberikan dukungan moril dan materil dalam pembuatan panduan ini, para pejabat structural dan tenaga fungsional di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Bula yang telah memberikan masukan dalam proses penyusunan panduan ini, serta seluruh
staf di Rumah Sakit Umum Daerah Bula yang telah dan akan berpartisipasi aktif mulai dari proses penyusunan, pelaksanaan sampai pada proses monitoring adan evaluasi panduan ini
Wassalamualaikum Wr. Wb
Bula,
Agustus 2017
Tim PPI
BAB I DEFINISI Alat kesehatan single use suatu alat bagian dari suatu benda termasuk segala macam komponen, suku cadang, aksesori yang ditujukan untuk sekali pakai dalam diagnosis terapi medis pada manusia yang dikelompokka ke dalam peralatan kritis yang harus disediakan dalam keadaan steril atau kelompok peralatan semi kritis yang harus disediakan setelah diproses dengan desinfeksi tingkat tinggi (DTT). Alat kesehatan sekali pakai yang kotor / terkontaminasi dapat dipakai proses mulai dari pre-cleaning dan cleaning sampai proses bebas dari mikroorganisme dengan metode sterilisasi atau dengan desinfeksi tingkat tinggi. Penggunaan barang single use di rumah sakit yang seharusnya sekali pakai sering dilakukan proses ulang sampai menjadi barang steril. Proses sterilisasi barang single use yang dilakukan selama ini belum terstandarisasi dan legalitasnya belum jelas, alasannya harga barang single use maha. Pemrosesan peralatan pasien adalah cara memproses instrument yang kotor, sarung tangan dan alat yang akan dipakai kembali; (precleaning / prabilas) dengan larutan enzymetik; mengamankan alat-alat kotor yang akan tersentuh dan ditangani; serta memilih dan alas an setiap proses yang digunakan. Precleaning/prabilas adalah proses yang membuat benda mati lebiih aman untuk ditangani oleh petugas sebelum dibersihkan (umpamanya menginaktivasi HBV, HBC, dan HIV) dan mengurangi, tapi tidak menghilangkan, jumlah mikroorganisme yang mengkontaminasi. Pembersihan adalah proses yang secara fisik membuang semua kotoran, darah, atau cairan tubuh lainnya dari benda mati ataupun membuang sejumlah mikroorganisme untuk mengurangi resiko bagi mereka yang menyentuh kulit atau menangani objek tersebut. Proses ini terdiri dari mencuci sepenuhnya dengan sabun atau detergen dan air atau enzymetik, membilas dengan air bersih dan mengeringkan. Sterilisasi adalah proses menghilangkan semua mikroorganisme (bakteria, virus, fungi dan parasite) termasuk endospore bacterial dari benda mati dengan uap tekanan tinggi (autoklaf), panas kering (oven, sterilan kimiawi atau radiasi. Bacillus subtilis adalah mikroorganisme yang dapat membentuk spora dan digunakan untuk uji efektifitas sterilisasi athylene oksida. Incubator adalah alat yang digunakan untuk dapat menghasilkan suhu tertentu secara kontinus untuk membunuhkan kultur bakteri dan digunakan untuk menunjukkan bahwa sterilisasi telah tercapai. Indicator biologi adalah sediaan berisi sejumlah tertentu mikroorganisme spesifik dalam bentuk spora yang resisten terhadap suatu proses sterilisasi. Indicator kimia adalah suatu alat berbentuk strip atau tape yang menandai terjadinya pemaparan sterilan pada obyek yang disterilkan ditandai dengan adanya perubahan warna. Indicator mekanik adalah penunjuk suhu, tekanan, waktu dan lain-lain pada mesin sterilisasi yang menunjukkan mesin berjalan normal. Metode ethylene oksida adalah metode sterilisasi suhu rendah yang digunakan untuk sterilisasi alat yang tidak dapat disterilkan dengan metode sterilisasi uap/suhu tinggi.
Instrument di Rumah Sakit dibagi menjadi 3 kriteria : 1. Non kritikal Merupakan jenis indtrumen yang pada saat digunakan hanya menyentuh bagian permukaan kulit pasien. Alat jenis ini pembersihannya cukup menggunakan alcohol. Contohnya tensimeter, pengukur suhu badan. 2. Semi kritikal Merupakan jenis intrumen yang pada saat digunakan menyentuh bagian mukosa pasien. Alat jenis ini dapat dilakukan proses Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)/High Level Desinfektion (HLD) untukpengelolaannya. Proses ini menghancurkan semua mikroorganisme kecuali spora 3. Kritikal Merupakan jenis instrument yang masuk invasive ke tubuh pasien. Instrument jenin ini harus dilakukan proses sterilisasi yang dapat menghancurkan semua jenis mikroorganisme dan spora.
BAB II RUANG LINGKUP
Pengelolaan alat single use yang di re-use memiliki ruang lingkup di ruangan perawwatan pasien meliputi instrument di ICU, IMC, IBS, Kamar bayi. Semua petugas di ruangan tersebut harus memahami bahwa pengelolaan alat single use yang di reuse diperlukan untuk pencegahan dan pengendalian infeksi terhadap paparan darah dan cairan tubuh pasien.
BAB III TATA LAKSANA A. Pengertian Alat kesehatan sekali pakai yang kotor/terkontaminasi dapat dipakai ulang melalui proses dari pre-cleaning dan cleaning sampai proses bebas dari mikroorganisme dengan metode sterilisasi atau dengan Desinfeksi Tingkat Tinggi. Penggunaan barang single use di Rumah Sakit yang seharusnya sekali pakai sering dilakukan proses ulang sampai menjadi barang steril. Proses sterilisasi barang single use yang dilakukan selama ini belum terstandarisasi dan legalitasnya belum jelas, alasannya harga barang single use mahal. B. Prinsip Dasar Operasional 1. Memberikan pelayanan sterilisasi dengan sebaik-baiknya dengan bekerjasama dengan unit lainnya yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Bula di dalam memenuhi kebutuhan alat/bahan yang steril. 2. Memberikan pelayanan bahan/alat medic steril untuk kebutuhan unit-unit di Rumah Sakit Umum Daerah Bula. C. Tujuan Pengelolaan Alat Single use yang di re-use 1. Menurunkan biaya RS dalam penyediaan alat kesehatan 2. Memelihara efektifitas dan mutu alat kesehatan 3. Meningkatkan masa pakai alat kesehatan D. Pusat Sterilisasi 1. Menyiapkan peralatan medis untuk perawatan pasien 2. Melakukan proses sterilisasi alat/bahan 3. Mendistribusikan dalam pemilihan peralatan dan bahan yang aman dan efektif serta bermutu. 4. Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan yang aman dan efektif serta bermutu. E. Persyaratn Pengelolaan Alat Single Use yang di Re-use 1. Cost effective Pastikan total biaya proses alkes single use kotor lebih rendah dari harga alkes single use baru. Unit cost yang dihitung a. Tenaga kerja (SDM) b. Energy listrik, air, uap, dll c. Bahan pembersihan / desinfektasn d. Bahan pengemas dan label e. Pemeliharaan peralatan sterilisasi f.
Penyimpanan-distribusi barang steril
g. Komponen-komponen lainnya 2. Persyaratan klinis a. Keamanan penderita / patient safety Pastikan single use yang dilakukan proses re-use dapat dijamin mutunya, baik mutu fisik barang maupun mutu sterilitas agar aman digunakan pasien (patient safety)
b. Standart of care Pastikan single use difungsikan re-use tersebut apakah tidak menyalahi standart of care di unit pelayanan pasien. 3. Keamanan personil Pastikan pemrosesan ulang single use tersebut tidak menimbulkan bahaya pada personil dan aman terhadap bahaya penyakit menular seperti; hepatitis, AIDS dan penyakit menular lainnya. Penyakit kulit seperti; gatal-gatal, kelainan kulit lainnya. 4. Etika dan medico legal Pertanggungjawaban bila Alkes single use yang diproses ulang adalah koordinasi unit sterilisasi dengan unit pengguna 5. Persyaratan teknis a. Saran Rumah Sakit harus menyediakan sarana yang sesuai dengan spesifikasi dan kapasitas yang cukup antara lain : 1) Ruangan a) Area un clear/kotor b) Area clean/bersih c) Area steril 2) Kelengkapan peralatan a) Proses dekontaminasi/ pencucian b) Proses pengemasan, persyaratan c) Proses sterilisaasi
Suhu tinggi (Auroclave atau dry Heat)
Suhu rendah (plasma atau ethylene oksida )
DTT (desinfeksi Tingkat Tinggi)
3) Bahan medis habis pakai a) Desinfeksi b) Pengemas c) Perlengkapan mesin d) Dll b. Tenaga sterilisasi Mempunyai pengetahuan, kompetensi, dan keterampilan dalam bidang sterilisasi c. Jenis single use Pastikan single use kotor termasuk kedalam jenis barang yang mudah dibersihkan, bila sulit dibersihkan ada kemungkinan masih tersisa kotoraan-kotoran yang mengandung bakteri mengakibatkan proses dekontaminasi tidak sempurna. d. Kekuatan struktur single use Pastikan adanya dekungan dan rekomendasi dari pabrik barang single use untuk bolehh dilakukan proses pemakaian ulang atau difungsikan re-use e. Rekomendasi pabrik asal single use Pastikan adanya dukungan dan rekomendasi dari pabrik barang single use untuk boleh dilakukan proses pemakaian ulang atau difungsikan re-use F. Alat yang tidak boleh dilakukan re-use
1. Spuit 2. Sarung tangan steril untuk pelayanan pasien 3. NGT 4. Catheter suction 5. Selanh oksigen 6. NRM 7. Catheter urin 8. Urin bag 9. IV catheter 10. CVC 11. Semua peralatan yang bertanda single use tidak boleh dire-use kecuali yang sudah termasuk dalam daftar re-use G. Alat yang dapat dilakukan re-use 1. CPAP 2. Mikromist 3. Selang ventilator 4. LMA 5. Selang anastesi 6. Selang suction 7. Mayo 8. ET 9. Tongue spatel 10. Holofilter 11. Sungkup (ambubag) 12. Baju sitotastika 13. Set irigasi mata H. Penetapan single use 1. Alat single use yang dire-use dapat digunakan dengan 5 kali re-use kecuali holofilter 7 kali re-use 2. Penandaan menggunakan angka yang ditulis pada label diluar pengemas I.
Tahapan proses single use di ruang perawatan 1. Mengumpulkan instrument kotor 2. Memindahkan ke ruangan pre cleaning 3. Memisahkan instrument single use 4. Mengelompokkan kritikal dan semi kritikal 5. Melakukan proses pre cleaning 6. Memberi kode/tanda yang berapakali di re-use 7. Mengirim ke sterilisasi dengan memakai alat transportasi yang tertutup dengan jarak waktu yang singkat.
J. Di ruangan area kotor (ruang sterilisasi) 1. Menerima buku sterilisasi
2. Menerima barang kotor single use yang sudah diberi kode/tanda yang keberapakali di re-use 3. Melakukan uji kelayakan 4. Mengelompokan single use semi kritikal dan single use kritikal 5. Melakukan proses cleaning/pembersihan manual K. Ruang bersih (ruang sterilisasi0 1. Menerima single use bersih melalui loket 2. Melakukan uji kekeringan/uji visual 3. Pengelolaan single use (pembersihan instrument non logam) 4. Single use yang semi kritikal, melakukan pengemasan dan memberi label, dikirim ke arean melalui loket 5. Single use kritikal pisahkan yang akan disterilkan pakai mesin EO 6. Melakukan pengemasan dengan bahan pengemas yang cocok 7. Memberi label, tanggal steril dan tanggal kadaluarsa 8. Menyusun pada rak, barang siap disterilkan 9. Sterilkan dengan mesin EO sesuai aturan masing-masing mesin L. Ruang penyimpanan steril (ruang sterilisasi) 1. Menerima single use steril yang diproses a. DDT melalui loket b. Steril dengan mesin EO Melakukan uji visual terhadap single use steril 2. Menyimpan pada rakj disusun secara teratur 3. Mendistribusikan sngle use steril melalui loket steril M. Ruang tunggu loket steril (petugas ruangan) 1. Memeriksa single use steril yang diserahkan 2. Menerima single use steril bersama buku sterilisasi yang sudah lengkap diisi dan ditandatangai 3. Menempatkan single use steril dalam trolley khusus barang steril yang bertutup 4. Mengangkut single use steril ke unit pengguna N. Penyimpanan alat single use di unit pengguna 1. Menempatkan single use di ruangan khusus dan disusun pad arak 2. Menyimpan buku sterilisasi insrumen 3. Menyerahkan single use steril ke dokter bila akan digunakan untuk pasien 4. Melakukan uji visual selama single use steril di simpan (kadaluarsa, pengemas rusak) O. Jaminan mutu 1. Penetapan jumlah re use harus berpedoman pada kelayan fungsi alat dan hasil pemeriksaan mikrobiologi 2. Petugas ruangan yang terakhir menggunakan alat single use berkewajiban menetapkan apakah alat kesehatan single use bias di re-use atau tidak 3. Setiap single use yang di re-use yang sudah digunakan dilakukan pre-cleaning (pembersihan) dan dimasukkan lagi ke pouches, kirim ke sterilisasi menggunakan wadah tertutp
4. Dilakukan proses sesuai dengan buku panduan yang sudah disetujuioleh pimpinan Rumah Sakit
BAB IV DOKUMENTASI Dokumentasipengelolaan instrument single use yang di re-use yang dikelola di sterilisasi selama tahun dan dibuat penghitungan rata-rata per bulan berdasarkan jenis instrument yang dilakukan sesuai tipe alatnya (proses sterilisasi suhu rendah dan DTT). Untuk pengawasan pengelolaan alat single use yang di re-use dilakukan audit yang dilakukan sterilisasi di ruang rawat inap dan rawat jalan.
oleh petugas
BAB V PENUTUP
Pedoman pengelolaan alat single use yang di re-use ini dibuat agar dipatuhi oleh petugas di Rumah Sakit Umum Daerah Bula sehingga upaya pencegahan dan pengendalian infeksi terhadap paparan darah dan cairan tubuh pasien dapat diminimalkan.
PENGIRIMAN INSTRUMEN KOTOR DARI RUANGAN KE STERILISASI
RSUD BULA KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR
No. Dokumen :
No. REVISI :
Halaman :
SPO.04.d – 14
00
1/3
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tgl. Terbit : 29 Agustus 2017
Ditetapkan, Direktur RSUD Bula Kab. Seram Bagian Timur
dr.JUFRI,Sp.B NIP . 19780605 200604 1 014 Pengiriman instrumen kotor dari ruangan adalah suatu kegiatan pengiriman peralatan dan alat-alat kesehatan pakai ulang yang terkontaminasi dengan menggunakan container instrument kotor ke tempat sterilisasi. Instrument kotor adalah alat-alat kesehatan PENGERTIAN
yang telah dipakai atau terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh lain.pengiriman instrument kotor dilakukan oleh petugas ruangan setiap hari pukul …………………
Ruang lingkup prosedur ini dimulai dari persiapan alat sampai dengan serah terima instrument kotor di sterilisasi. 1. Tersedianya acuan penerimaan langkah-langkah pengiriman TUJUAN
instrument kotor dari satuan kerja ke sterilisasi. 2. Terlindunginya petugas dari bahaya kontaminasi infeksi. SK Direktur RSUD Bula Kabupaten Seram Bagian Timur No. 445/92.a/KEP/RSUD/2017 tentang Kebijakan Pencegahan
KEBIJAKAN
Dan Pengendalian Infeksi (PPI)
PENGIRIMAN INSTRUMEN KOTOR DARI RUANGAN KE STERILISASI
RSUD BULA KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR
No. Dokumen :
No. REVISI :
Halaman :
SPO.04.d – 14
00
1/3
1. Persiapkan alat countener/tool box dan instrument (kotor) oleh petugas yang melakukan tindakan perawatan di ruangan. 2. Buat larutan enzymetik (1 liter ditambah 5 ml larutan induk enzymetik) ke dalam countener 3. Tempatkan instrument bekas pakai atau terkontaminasi ke dalam
countener
segera
setelah
selesai
melakukan
tindakan oleh petugas yang melakukan tindakan. 4. Rendam selama 15 menit, kondisi countener selalu tertutup 5. Buang larutan enzymetik PROSEDUR
6. Lepas APD sarung tangan 7. Lakukan hand hygiene setelah melepas sarung tangan 8. Cek kelengkapan instrument kotor 9. Pengiriman instrument kotor ke sterilisasi oleh petugas ruangan menggunakan countener tertutup 10. Pelaksanaan serah terima instrument kotor oleh petugas satuan kerja kepada petugas sterilisasi dengan mengisi buku serah terima alat kotor. 11. Petugas sterilisasi melakukan pengecekan kelengkapan alat 12. Petugas sterilisasi mencatat di buku sterilisasi (hijau)
UNIT TERKAIT
UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap, ICU, Sterilisasi, Tim PPI, Bidang Pelayanan, Bidang Pelayanan Medis
SERAH TERIMA INSTRUMEN
RSUD BULA KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR
No. Dokumen :
No. REVISI :
Halaman :
SPO.04.d – 14
00
1/3
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tgl. Terbit :
Ditetapkan, Direktur RSUD Bula Kab. Seram Bagian Timur
29 Agustus 2017
dr.JUFRI,Sp.B NIP . 19780605 200604 1 014 Merupakan PENGERTIAN
kegiatan
penyerahan
instrument
non
steril
dan
pengambilan instrument steril 1. Petugas mengetahui tata cara serah terima instrumen dengan
TUJUAN
benar 2. Petugas harus mengetahui nama, jumlah, dan jenis alat untuk menimalkan kesalahan. SK Direktur RSUD Bula Kabupaten Seram Bagian Timur
KEBIJAKAN
No. 445/92.a/KEP/RSUD/2017 tentang Kebijakan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI) 1. Petugas ruangan membawa instrument yang telah digunakan menggunakan countener 2. Petugas ruangan menyerahkan counter yang berisi alat dan
PROSEDUR
buku sterilisasi berwarna hijau. 3. Pengecekan instrument dilakukan oleh petugas ruang dan petugas sterilisasi yang meliputi nama alat, jumlah alat dan jenis alat
SERAH TERIMA INSTRUMEN
RSUD BULA KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR
No. Dokumen :
No. REVISI :
Halaman :
SPO.04.d – 14
00
1/3
4. Petugas ruangan menulis penyerahan dan pengambilan di buku (sesuai dengan ruang masing-masing.
5. Apabila ada kekurangan instrument, petugas sterilisasi menulis di buku sterilisasi hijau, dan dilakukan penagihan kekurangan instrument pada hari berikutnya pada saat petugas ruangan menyerahkan alat yang sudah digunakan. 6. Petugas sterilisasi melalui serah terima alat di buku sterilisasi 7. Apabila sudah sesuai, petugas ruangan dan petugas sterilisasi menendatangani bukti serah terima 8. Petugas sterilisasi memberi stempel pada buku sterilisasi 9. Petugas ruangan mengambil instrument steril dan lakukan pengecekan alat yang meliputi nama alat, jumlah alat dan jenis alat 10. UNIT TERKAIT
Masukkan alat ke dalam countener
UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap, ICU
PEMBERSIHAN PERALATAN MEDIS DARI BAHAN NON LOGAM
RSUD BULA KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR
No. Dokumen :
No. REVISI :
Halaman :
SPO.04.d – 14
00
1/3
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tgl. Terbit :
Ditetapkan, Direktur RSUD Bula Kab. Seram Bagian Timur
29 Agustus 2017
dr.JUFRI,Sp.B NIP . 19780605 200604 1 014
Pembersihan peralatan medis / instrument nonlogam adalah Pengertian
suatu
kegiatan
pembersihan
peralatan
dan
alat-alat
kesehatan pakai ulang yang terkontaminasi menggunakan cairan enzymatic. 1. Tersedianya acuan pembersihan peralatan instrument kotor
Tujuan
dari satuan kerja ke sterilisasi. 2. Terlindunginya petugas dari bahaya dekontaminasi infeksi. SK Direktur RSUD Bula Kabupaten Seram Bagian Timur
Kebijakan
No. 445/92.a/KEP/RSUD/2017 tentang Kebijakan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI) 1. Gunakan APD yang sesuai (sarung tangan, msker, apron) 2. Persiapan alat peralatan medis / set instrument yang telah terkontaminasi. 3. Hilangkan
kontaminan
menggunakan
air
mengalir
pada
permukaan instrument.
PEMBERSIHAN PERALATAN MEDIS DARI BAHAN NON LOGAM
RSUD BULA KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR
No. Dokumen :
No. REVISI :
Halaman :
SPO.04.d – 14
00
1/3
4. Pada instrument yang berkolon, aliri kolon sampai kontaminen
yang ada hilang. 5. Lakukan pembersihan instrument menggunakan alat yang lembut jika perlu 6. Rendam instrument menggunakan cairan enzymatic selama 15 menit 7. Angkat insrumen, bilas menggunakan air mengalir 8. Keringkan bagian permukaan instrument Prosedur
9. Cek kelengkapan instrument 10. Masukkan ke dalam plastic 11. Tempatkan instrument yang telah bersih ke dalam countener 12. Lepas APD 13. Lakukan hand hygiene setelah melepas sarung tangan 14. Tutup countener 15. Lakukan hand hygiene 16. Pengiriman instrument ke Sterilisasi oleh petugas ruangan 17. Pelaksanaan serah terima instrument oleh petugas satuan kerja kepada petugas sterilisasi dengan mengisi buku sterilisasi
Unit Terkait
UGD, Rawat jalan, rawat inap, ICU, Sterilisasi, Komite PPI, Komite medis, Komite keperawatan
PEMBUATAN LARUTAN DESINFEKTAN
RSUD BULA KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR
No. Dokumen :
No. REVISI :
Halaman :
SPO.04.d – 14
00
1/3
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tgl. Terbit :
Ditetapkan, Direktur RSUD Bula Kab. Seram Bagian Timur
29 Agustus 2017
dr.JUFRI,Sp.B NIP . 19780605 200604 1 014 Merupakan kegiatan pengenceran desinfektan dari konsentrasi PENGERTIAN
yang pekat (larutan induk) menjadi konsentrasi yang diinginkan Petugas mengetahui tata cara pembuatan larutan desinfektas
TUJUAN
dengan benar SK Direktur RSUD Bula Kabupaten Seram Bagian Timur
KEBIJAKAN
No. 445/92.a/KEP/RSUD/2017 tentang Kebijakan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI) 1. Siapkan larutan induk desinfektan 2. Buat larutan desinfektan dengan cara mengambil larutan induk sebanyak 20 ml, larutkan dalam air sebanyak 1 liter atau sesuai
PROSEDUR
dengan petunjuk pabrik 3. Apabila menghendaki larutan lebih dari 1 liter, sesuaikan jumlah larutan induk yang akan dilarutkan 4. Larutan induk siap digunakan
UNIT TERKAIT
Sterilisasi, Farmasi, Kamar Bersalin, Poli Gigi
DEKONTAMINASI INSTRUMEN
RSUD BULA KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR
No. Dokumen :
No. REVISI :
Halaman :
SPO.04.d – 14
00
1/3
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan, Direktur RSUD Bula Kab. Seram Bagian Timur
Tgl. Terbit : 29 Agustus 2017
dr.JUFRI,Sp.B NIP . 19780605 200604 1 014 Dekontaminasi adalah proses menghilangkan semua bentuk Pengertian
mikroorganisme pada instrument kecuali spora
Tujuan
Petugas mengetahui tata cara desinfeksi instrument dengan benar
Kebijakan
SK Direktur RSUD Bula Kabupaten Seram Bagian Timur No. 445/92.a/KEP/RSUD/2017 tentang Kebijakan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI) 1. Petugas menggunakan APD lengkap 2. Buat larutan desinfeksi dengan konsentrasi yang tepat 3. Siapkan instrument yang akan didesinfeksi 4.
Lakukan
dekontaminasi
instrument
menggunakan
cairan
enzymatic Prosedur
5. Hidupkan timer dan atut timer dalam waktu tertentu untuk mengukur ketepatan waktu desinfeksi 6.
Setelah
selesai
proses
desinfeksi,
menggunakan linen bersih 7. Instrument siap untuk proses selanjutnya
Unit Terkait
Sterilisasi, VK
keringkan
instrument
PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI ALKES MENGGUNAKAN SISTEM FIRST IN FIRST OUT (FIFO)
RSUD BULA KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR
No. Dokumen :
No. REVISI :
Halaman :
SPO.04.d – 14
00
1/3
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tgl. Terbit :
Ditetapkan, Direktur RSUD Bula Kab. Seram Bagian Timur
29 Agustus 2017
dr.JUFRI,Sp.B NIP . 19780605 200604 1 014 Pengertian
Tujuan
Kebijakan
First In First Out (FIFO) merupakan system penataan, penyimpanan dan pengambilan instrument steril sesuai dengan urutan tanggal sterilisasi Petugas
mengetahui
tata
cara
penataan,
penyimpanan
dan
penandaan instrument steril sesuai dengan urutan tanggal sterilisasi SK Direktur RSUD Bula Kabupaten Seram Bagian Timur No. 445/92.a/KEP/RSUD/2017 tentang Kebijakan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI) 1. Lakukan hand hygiene 2. Gunakan rak penyimpanan untuk meletakkan alkes steril 3. Lakukan penyimpanan dengan cara: a. Alkes teril dengan tanggal sterilisasi paling baru diletakkan pada bagin belakang b. Alkes steril yang disterilisasi hari sebelumnya di geser ke
Prosedur
depan c. Letakkan alkes steril di rak peyimpanan sesuai dengan nama ruangan/alat yang pada packing 4. Pada sast melakukan distribusi alkes steril, ambil instrument yang letaknya paling depan. 5. Cek kembali tanggal sterilisasi yang tertera pada packing untuk mencegah kesalahan pengambilan
Unit Terkait
Sterilisasi, Rawat inap, Rawat Jalan
STERILISASI RUANG PENYIMPANAN
RSUD BULA KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR
No. Dokumen :
No. REVISI :
Halaman :
SPO.04.d – 14
00
1/3
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan, Direktur RSUD Bula Kab. Seram Bagian Timur
Tgl. Terbit : 29 Agustus 2017
dr.JUFRI,Sp.B NIP . 19780605 200604 1 014 Merupakan kegiatan sterilisasi menggunakan sinar ultraviolet di PENGERTIAN
ruang penyimpanan alat steril yang dilaksanakan 1 hari 2 k ali Petugas sterilisasi mengetahui tata cara sterilisasi ruang / almari
TUJUAN
penyimpanan dengan benar SK Direktur RSUD Bula Kabupaten Seram Bagian Timur
KEBIJAKAN
No. 445/92.a/KEP/RSUD/2017 tentang Kebijakan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI) 1. Pastikan petugas sterilisasi sudah tidak masuk ke ruang penyimpanan dan ruangan dalam keadaan tertutup 2. Ruang
penyimpanan
siap
disterilisasi
apabila
sudah
dibersihkan 3. Hidupkan PROSEDUR
lampu
ultraviolet
yang
berada
dalam
ruang
penyimpanan 4. Biarkan lampu ultraviolet kontak dengan udara ruang selama 2 jam 5. Matikan lampu ultraviolet 6. Catat jam mulai dan selesai sterilisasi ruang penyimpanan di buku sterilisasi ruang penyimpanan
UNIT TERKAIT
Sterilisasi, Poli Bedah, Kamar Bersalin, Poli Gigi
PEMANTAUAN SUHU DANKELEMBABAN RUANG PENYIMPANAN
RSUD BULA KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR
No. Dokumen :
No. REVISI :
Halaman :
SPO.04.d – 14
00
1/3
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tgl. Terbit : 29 Agustus 2017
Ditetapkan, Direktur RSUD Bula Kab. Seram Bagian Timur
dr.JUFRI,Sp.B NIP . 19780605 200604 1 014
Merupakan kegiatan pencatatan suhu dan kelembaban ruang Pengertian Tujuan
sterilisasi Petugas mengetahui tata cara pencatatan suhu dan kelembaban SK Direktur RSUD Bula Kabupaten Seram Bagian Timur No. 445/92.a/KEP/RSUD/2017 tentang Kebijakan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI) 1. Standar suhu antara 18-25 oC dan standar kelembaban 35-73% 2. Lakukan penghitungan rata-rata suhu dan kelembaban setiap
Kebijakan
bulan 3. Bandingkan hasil rata-rata suhu dan kelembaban setiap bulan dengan standar yang ditetapkan 4. Lakukan evaluasi dan tindak lanjut jika terdapat hasil yang tidak sesuai dengan standar
STERILISASI RUANG PENYIMPANAN
RSUD BULA KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR
No. Dokumen :
No. REVISI :
Halaman :
SPO.04.d – 14
00
1/3
1. Lakukan pemantauan suhu dan kelembabann satu hari satu kali 2. Catat suhu dan kelembaban sesuai dengan hasil pembacaan alat thermohigrometer digital Prosedur
3. Angka yang tertera di bagian atas menunjukkan suhu ruangan dan
angka
yang
tertera
di
bagian
bawah
menunjukkan
kelembaban ruangan 4. Jika hasil suhu dan kelembaban tidak sesuai dengan standar, atur AC kembali sesuai standar Unit Terkait
Poli gigi, Poli Bedah, Kamar bersalin
PENGELOLAAN PERBEKALAN/INSTRUMEN KADALUARSA
RSUD BULA KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR
No. Dokumen :
No. REVISI :
Halaman :
SPO.04.d – 14
00
1/3
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tgl. Terbit :
Ditetapkan, Direktur RSUD Bula Kab. Seram Bagian Timur
29 Agustus 2017
dr.JUFRI,Sp.B NIP . 19780605 200604 1 014
Pengertian Tujuan
Meupakan kegiatan sterilisasi ulang instrument ulang pada alat yang sudah melebihi masa expired date Menjamin kesterilan alat yang digunakan kepada pasien SK Direktur RSUD Bula Kabupaten Seram Bagian Timur
Kebijakan
No. 445/92.a/KEP/RSUD/2017 tentang Kebijakan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI) 1. Ruangan
yang
mempunyai
alat
steril
di
ruang
penyimpanan/almari penyimpanan melakukan pemilahan alat yang sudah mendekati masa kadaluarsa 2. Ambil instrument steril tersebut dan masukkan ke da;lam countener tertutup 3. Lakukan pengiriman ke sterilisasi Prosedur
4. Lakukan serah terima alat di buku sterilisasi instrument 5. Untuk alat yang disteril ulang, pencatatan menggunakan tinta merah 6. Lakukan packing ulang instrument 7. Petugas ruang mengambil alat steril menggunakan buku sterilisasi
Unit Terkait
Rawat inap, Sterilisasi, UGD