Pantun Berbalas
Dikumpul Ding Choo Ming
Pantun berbalas atau berbalas pantun lazimnya adalah pantun yang dijual dan
dibeli antara teruna dan dara dalam majlis ronggeng dan Dondang Sayang.
Dalam majlis itu, kedua-dua pihak itu menguji sesama sendiri dengan
bertanyakan masalah percintaan, rindu rendam dan hal-hal peribadi. Namun,
topik pantun berbalas juga meliputi nasihat, jenaka, menyindir, kiasaan dan
sebaainya. Keistimewaan pantun jenis ialah kecekapan kedua-dua pihak dapat
berjual beli pantun secara sepontan. Lihat contohnya yang sudah dinyatakan
sumbernya:
"Menumpang bertanya "
"Bil"JuaL "Beli "
" "Alias (1966: 63-67): " "
"1 "Asal kapas menjadi benang, "Pulau Pandan jauh ke tengah, "
" "Asal benang menjadi kain; "Gunung Daik bercabang tiga; "
" "Barang yang lepas jangan "Hancur badan dikandung tanah, "
" "dikenang, "Budi baik dikenang juga. "
" "Sudah menjadi orang lain. " "
"2 "Buah labu dibuat pengat, "Layang-layang putus tali, "
" "Banyak gula manis rasanya; "Jatuh tersangkut di sampaian "
" "Macam mana hati nak ingat, "kain; "
" "Sebab sudah ada gantinya. "Hendak buang buang sekali, "
" " "Supaya senang mencari lain. "
"3 "Banyak orang menarik pedati, "Anak beruk sebesar lengan, "
" "Jatuh terlajak di tanah curang;"Pandai memanjat kayu ara; "
" "Kalau tuan mencari ganti, "Kalau tempat hati berkenan, "
" "Biar terlebih jangan terkurang."Buruk dan cantik saya tak kira. "
"4 "Mengapa kain tuan lipatkan, "Kain sutera tidak beragi, "
" "Kain sutera tidak beragi; "Halus sutera bukannya benang; "
" "Betulkah janji tuan tunaikan, "Sebab kasih bertukar ganti, "
" "Mengapa kaksih bertukar ganti? "Mulut manis lidah bercabang. "
"5 "Cincin delima dari Yaman, "Lipat sirih di dalam puan, "
" "Pakai dijari tangan kanan; "Buat persembahan panglima ratu; "
" "Tuan umpama barang makanan, "Apakah maksud di hati tuan, "
" "Kalau tak makan jadi kempunan. "Menyindir saya semacam itu? "
"6 "Lipat sirih di dalam puan, "Tanam sirih di kebun Cina, "
" "Puan terletak di atas meja; "Sirih bernama sirih Melayu; "
" "Tak ada maksud tak ada tujuan,"Sindiran tuan mengandung makna, "
" "Saya menumpang bergurau sahaja."Ada udang di sebalik batu. "
"7 "Mengacau wajik dengan penganan,"Pagi hari membelah buluh, "
" "Wajik berasal dari pulut; "Kalau dibelah mana bilahnya? "
" "Kerana terlalu hati berkenan, "Kalau tuan berhati sungguh, "
" "Itulah kata terlepas di mulut. "Sa,ma setuju apa salahnya! "
"8 "Kain buruk kain cukin, "Kalau kenal selasih sejati, "
" "Dibuat orang pengesat kaki; "Boleh direndam di dalam gayong; "
" "Saya buruk bertambah miskin, "Kalau tak kenal kasih sejati, "
" "Jangan menyesal di kemudian "Susah dan senang sama ditanggung."
" "hari. " "
"9 "Buaya di sungai sudah "Membuat lepat bercampur selasih, "
" "melintang, "Lepat dijual di dalam pecan; "
" "Menjemur badan ke mata hari; "Kalau dapat hati yang kasih, "
" "Kalau ada maut menghalang, "Ke laut api saya turutkan. "
" "Mahukah tuan bersama mati. " "
"10 "Dahan keranji mengapa dikat, "Kalau sepuluh ikan cencaru, "
" "Buahnya habis dimakan nuri; "Ikan gelama masak berkuah; "
" "Kasih dan janji senang dibuat, "Kalau sepuluh ganti baharu, "
" "Kubur ku merah mencari ganti! "Yang lama juga ada bertuah. "
"11 "Kelapa gading pucuknya tinggi, "Buah kepayang buah selasih, "
" "Sayang ketupat berisi inti; "Buah keranji dalam cempa; "
" "Kalau tak dapat setuju di hati,"Kasih sayang dicari boleh, "
" "Biarku bujang sampai mati. "Setuju di hati jarang berjumpa. "
"12 "Kalau tuan menanam nangka, "Nangka berbuah di hujung dahan, "
" "Nangka ditanam di tepi pintu; "Dibawa mengadap raja China; "
" "Niat di hati tuah ditempa, "Untung dan tuah pemberian Tuhan, "
" "Mengapa malang jadi begitu. "Buruk dan baik kita terima. "
"13 "Menyabit padi pagi hari, "Pasang jerat di hujung tanjung, "
" "Padi tidak bercampur lalang; "Dapat rusa belang kaki; "
" "Apakah malangnya nasib kami, "Bukan salah ibu mengandung, "
" "Ayam di reban disambar helang? "Malang permintaan diri sendiri. "
"14 "Apa diharap kepada tudung, "Apa cahaya terang benderang, "
" "Tudung saji terendak Bentan; "Apa lilin tujuh keramat; "
" "Apa diharap kepada untung, "Apa dikenang nasib yang malang, "
" "Untung nasib permintaan badan. "Mintalah doa supaya selamat. "
"15 "Limau cembul dalam puan, "Pasang lilin tujuh keramat, "
" "Limau nipis dari seberang; "Cahayanya sampai tujuh kampung; "
" "Kalau doa diizinkan Tuhan, "Kalau berdagang hendak selamat. "
" "Selamatlah dagang di rantau "Pandai-pandai membawa untung. "
" "orang. " "
"16 "Lemak tidak manis pun tidak, "Lemak tidak manis pun tidak, "
" "Bila terbuang dimakan semut; "Gula Melaka dari seberang; "
" "Beremak tidak beribu pun tidak,"Beremak tidak beribu tidak, "
" "Kalau terbuang siapa nak "Kerana jasa dikenang orang. "
" "pungut? " "
"17 "Besar suara burung enggang, "Burung enggang terbang melata, "
" "Enggang hingga dipohon sena; "Hinggap seekur di tepi perigi; "
" "Kalau berjasa orang dagang, "Kalau dagang membuat jasa, "
" "Jasa dikenang sampai ke mana? "Jasa dikenang sampai mati. "
" "Asmara "
" "Alias (1966: 37-39): " "
"Bil"Jual (Teruna) "Beli (Dara) "
"1 "Buah pinang di dalam puan, "Ramai orang menebang buluh, "
" "Dikacip jangan terkena jari; "Buluh ditebang berbatag-batang; "
" "Sungguh hiba hati ku tuan, "Kalau tuan berhati sungguh, "
" "Melihat burung di pagar besi. "Ambillah saya bawa terbang. "
"2 "Menganyam tikar di rumah Cik "Padi masak jangan dibakar, "
" "Manan, "Kerana padi bukannya lalang; "
" "Mengkuang pandan jangan "Saya umpama burung di sangkar, "
" "dipijak; "Belum pernah dipikat orang. "
" "Burung di sangkar hati " "
" "berkenan, " "
" "Entah bertuan entah tidak! " "
"3 "Banyak orang meniup trumpet, "Rama-rama di hujung dahan, "
" "Trumpet ditiup anak Cina; "Kalau dipegang patah kepaknya; "
" "Puan enggang saya pipit, "Bukankah sama makhluk Tuhan, "
" "Mana boleh terbang sama? "Enggang dan pipit apa salahnya! "
"4 "Ikan betutu ikan betata, "Perahu laju di Selat Melaka, "
" "Ikan sepat dalam padi; "Hendak menuju ke Inderagiri; "
" "Kalau begitu puan berkata, "Kalau setuju seia sekata, "
" "Baharulah sedap rasa di hati. "Baharulah kasih dibawa mati. "
"5 "Buah keranji di dalam paya, "Rendah sungguh sarang tempua, "
" "Jatuh sebiji di atas peti; "Terbuai-buai ditiup bayu; "
" "Belum diuji belum diduga, "Baharu kenal baharu biasa, "
" "Beranikah puan bersama mati? "Hati di dalam saya dah tahu. "
"6 "Buah keranji di atas peti, "Buat tapa membeli paku, "
" "Dibawa orang pergi ke seberang;"Hendak memaku ambang pintu; "
" "Lain di mulut lain di hati, "Buka mulut lihat lidahku, "
" "Mulut manis lidah bercabang. "Kalau bercabang dikerat satu! "
"7 "Indah pokok bukan dahannya, "Buah jering di atas para, "
" "Indah kerana bunganya wangi; "Dipungut orang di pagi hari; "
" "Dusta lidah bukan cabangnya, "Sebelum kering laut Melaka, "
" "Takut-takut mungkir janji. "Belum saya mungkirkan janji. "
"8 "Ramai orang menanam serai, "Tanam serai di bawah batang, "
" "Kalau ditanam mana rumpunnya? "Kalau ditanam mana rumpunnya; "
" "Cakap di mulut tak mahu "Cakap di mulut kasih mendatang, "
" "bercerai, "Kasih hati itulah tandanya "
" "Kalau kasih mana tandanya? " "
"9 "Tanam selasi di pangkal "Tanam selasih di pangkal "
" "cempedak, "cempedak, "
" "Kalau berbunga apa rupanya; "Kalau berbunga merah rupanya; "
" "Bercerai kasih bertalak tidak, "Bercerai kasih bertalak tidak, "
" "Kalau bercerai apa tandanya? "Batu nesan jadi tandanya! "
" "Berlawan Pantun daripada Pemuda & Pemuda Dari Kampong yang "
" "lain-lain. "
" "Alias (1966: 39-40): " "
"Bil"Jual (Teruna) "Beli (Gadis) "
"1 "Kajang puan kajang berlipat, "Ramai orang menjemur kain, "
" "Kajang saya mengkuang layu; "Kain pelekat jemur di pekan; "
" "Dagang puan dagang berempat. "Bukankah ini tempat bermain, "
" "Dagang saya terbuang lalu. "Orang dagang saya hormatkan. "
"2 "Kalau berladang di tengah "Kalau berladang menanam keladi, "
" "bendang, "Keladi dibawa ke tanah seberang; "
" "Penuh ditanam dengan halia; "Kalau dagang pandai berbudi, "
" "Dagang saya dagang menumpang, "Sampai mati dikenang orang. "
" "Tumpang bermain semalam sahaja." "
"3 "Apa dikenang padi di bukit, "Kalau sambang pokok padi, "
" "Padi di bukit sambang sahaja; "Padi ditiup angin barat; "
" "Apa dikenang budi sedikit, "Kalau dagang pandai berbudi, "
" "Budi sedikit terbuang sahaja! "Kerana budi badan terikat. "
"4 "Anak dagang di kayu tinggi, "Kalau pulang puyuh di ladang, "
" "Patah ranting terbang dia; "Bersahut-sahut sambil berbunyi; "
" "Anak dagang tak lama di sini, "Kalau pulang orang dagang, "
" "Habis musim baliklah dia! "Jangan lupa saya di sini! "
"5 "Kalau gugur putik pauh, "Burung puyuh pandai terbang, "
" "Entah masam entah tidak; "Tersangkut seekur di sampaian "
" "Kalau pulang dagang yang jauh, "kain; "
" "Entah ingat entah tidak. "Tempat jatuh lagi dikenang, "
" " "Ini pula tempat bermain. "
"6 "Cicak di sana cicak di sini, "Pulau Pinang laut keliling, "
" "Seekur cicak membawa rotan; "Nampak dari Pulau Jerjak; "
" "Seorang di sana seorang di "Sirih pinang boleh dikirim, "
" "sini, "Rindu hati siapa nak bawa? "
" "Macam burung bersahut-sahutan. " "
"7 "Kalau tuan membeli paku, "Ikan seludu ikan gelama, "
" "Paku dibeli jangan dibuang; "Ikan todak tengah lautan; "
" "Kalau rindu sebut namaku, "Kalau rindu disebut nama, "
" "Air mata jangan dibuang. "Nanti tersedak tengah makan. "
"8 "Tinggi melampai pokok beringin,"Banyak sudu dalam peti, "
" "Beringin ada di hadapan kota; "Hendak makan bubor sagu; "
" "Hendak berpesan kepada angin. "Kalau betul setuju di hati, "
" "Angin tidak pandai berkata. "Mengapa sampai menanggung rindu? "
" "Budi "
" "Alias (1966: 42-44): " "
"Bil"Jual (Teruna) "Beli (Dara) "
"1 "Apa diharap kepada padi, "Harap-harap kepala di puan, "
" "Tinggi petak dari ruang; "Tidak puan kepala bali, "
" "Apa diharap pada saya ini, "Harap hati pada tuan, "
" "Budi tidak bahasa kurang. "Tidak tuan siapa lagi. "
"2 "Apa diharap padi di bukit, "Kalau ada pauh Daik, "
" "Padi di bukit sambaing sahaja; "Bawa sebiji ke tanah sebarang; "
" "Apa diharap budi sedikit, "Kalau ada budi baik, "
" "Budi sedikit terbuang sahaja. "Jadi abu dikenang orang. "
"3 "Puas sudah ku tanam padi, "Tinggi mengawan Bukit Tanda, "
" "Nenas juga dibawa pulang; "Nampak api ke tanah seberang; "
" "Puas sudah ku tabur budi, "Tidak saya memandang benda, "
" "Emas juga dipandang orang. "Saya memandang budi orang. "
"4 "Subur padi di sawah seberang, "Anak beruk di tepi pantai, "
" "Padi bukit sambaing selalu; "Pandai melompat pandai berlari; "
" "Kalau budi dikenang orang, "Biar buruk kain dipakai, "
" "Mengapa dagang terbuang lalu? "Asal hidup pandai berbudi. "
"5 "Banyak padi perkara padi, "Burung empat disangka enam, "
" "Padi yang mana ditanam orang; "Ibunya lari membawa sarang; "
" "Banyak budi perkara budi, "Sakit diubat mati ditanam, "
" "Budi mana dikenang orang. "Itu budi dikenang orang. "
"6 "Di antara padi dengan selasih, "Sebab padi sebab selasih, "
" "Yang mana satu tuan lurutka? "Itulah sebab saya lurutkan; "
" "Di antara budi dengan kasih, "Sebab budi sebab kasih, "
" "Yang mana satu puan turutkan? "Itulah sebab saya turutkan. "
"7 "Kalau padi tuan lurutkan, "Kalau padi sudah jadi, "
" "Nenas juga masak sebatang; "Tinggallah nenas di atas batang; "
" "Kalau budi puan turutkan, "Kalau budi terlekat di hati, "
" "Sebab emas jadi terhalang. "Emas dan ringgit saya tak "
" " "pandang. "
"8 "Tanam pisang di Paya Kumboh, "Tanam pisang di atas batas, "
" "Pisang nangka batangnya tinggi;"Takut kena air di paya; "
" "Perkataan puan "Saya berkata dengan ikhlas, "
" "bersungguh-sungguh, "Adakah tuan tidak percaya? "
" "Entah di mulut entah di hati. " "
"9 "Tanam selasih di pangkal "Tanam padi di pangkal rambutan, "
" "rambutan, "Jangan ditannam di pangkal "
" "Kalau berbunga mana buahnya? "pinang; "
" "Kalau berkasih di hati "Kalau berbudi minta balasan, "
" "berkesan, "Silalah bawa sirih peminang. "
" "Orang berbudi mana balasannya? " "
"10 "Jangan dikait buah pinang, "Terang bulan terang bercahaya, "
" "Entah berbuah entah tidak; "Terang sampai di tengah lautan; "
" "Kalau dibawa sirih peminang, "Adakah tuan kurang percaya, "
" "Entah diterima entah tidak. "Kepada budi yang saya berikan? "
"11 "Manis tapai kerana gula, " "
" "Sebab manis ada beragi; " "
" "Sebab diuji sudah diduga, " "
" "Kasih puan kasih sejati. " "
" "Kasih "
" "Alias (1966: 46-50) " "
"Bil"Jual (teruna) "Beli (Dara) "
"1 "Buah nyiur dimasak minyak, "Kembang daunnya pokok lumat, "
" "Kelapa muda tolong parutkan; "Cantiknya macam bunga Cina; "
" "Lumpur kaki berjalan semak, "Kasih sayang disebut boleh, "
" "Tegah kasih saya turutkan. "Cinta di hati sampai ke mana? "
"2 "Inderagiri pasirnya lumat, "Daunnya kembang bunga sepulih, "
" "Kerang bercampur dengan lokan; "Bunga raya merah warnanya; "
" "Bagai nabi kasihkan umat, "Kasih sayang dicari boleh, "
" "Begitu saya kasihkan puan. "Kalau kasih apa tandanya? "
"3 "Buluh perindu jangan dibelah, "Kembang bunganya pokok selasih, "
" "Jangan dibelah di pangkal "Ditanam orang dalam rimba; "
" "selasih; "Kasih sayang dicari boleh, "
" "Kalau rindu di masa berpisah, "Setuju di hati jarang berjumpa. "
" "Itulah tanda orang berkasih. " "
"4 "Tanam selasih di tepi perigi, "Buah selasih di atas bangku, "
" "Lambat laun berbunga juga; "Ditanam orang di pangkal serai; "
" "Walaupun kasih bertukar ganti, "Kalau rindu sebut namaku, "
" "Ada masa terkenang juga. "Air mata jangan berderai. "
"5 "Buah pinang lebat ke pangkal, "Buah selasih bercampur pauh, "
" "Buah selasih lebat bunganya; "Dibawa belayar ke tanah seberang;"
" "Hujan lebat boleh ditangkal, "Kalau terkenang kakasih yang "
" "Hati rindu apa ubatnya? "jauh, "
" " "Air mata jangan dibuang. "
"6 "Buah selasih di atas tilam, "Selasih berjurai di tepi kolam, "
" "Ambil sebiji taruh di timba; "Kolam ada di tepi kota; "
" "Mimpikan kasih di tengah malam,"Ambillah sehelai tuala bersulam, "
" "Mengapa berlinang di air mata? "Buat pengesat si air mata. "
"7 "Selasih ditanam dalam timba, "Apa harap selasih di seberang, "
" "Jangan diletak di bawah "Habis terbuang ke dalam paya? "
" "jambatan; "Apa diharap kekasih orang, "
" "Kasih di hati kalau berjumpa, "Kita menumpang memandang sahaja? "
" "Umpama paku lekat ke papan. " "
"8 "Buah selasih dalam puan, "Buah selasih di atas papan, "
" "Puan beralas dengan kain; "Jatuh ditimpa buah bidara; "
" "Kasih saya kepada puan, "Adakah kasih di masa berdepan, "
" "Tidak ada kakasih yang lain. "Kalau belakang lain bicara. "
"9 "Kalau menebang pokok jati, "Buah selasih bercampur pulut, "
" "Jangan ditimpa pokok cempedak; "Kalau dimakan taruh gula; "
" "Kasih saya kasih sejati, "Kalau berkasih di bibir mulut, "
" "Dua tidak tiga pun tidak. "Masa berdepan berpura-pura. "
"10 "Nasi lemak buah bidara, "Anak kera pandai berjalan, "
" "Sayang selasih saya lurutkan; "Anak beruk pandai berlari; "
" "Buang emak buang saudara, "Umpama pungguk merindukan bulan, "
" "Sebab kasih saya turutkan. "Bulan tidak ambil peduli. "
"11 "Pokok selasih jangan dikerat, "Ada timba di atas batamng, "
" "Akarnya tidak tumbuh lagi; "Timba upih dari seberang; "
" "Bukankah kasih sudah diikat, "Kalau tergilakan kekasih orang, "
" "Mengapa hati ragu lagi? "Takut merana badan seorang. "
"12 "Buah nangka buah cempedak, "Buah bidara di atas peti, "
" "Ditaruh orang di atas peti; "Diambil orang dibawa pulang; "
" "Dua tidak tiga pun tidk, "Kalau berjumpa kekasih hati, "
" "Kasih seorang kasih sejati. "Bulan tertang disangka siang. "
"13 "Buat lemang dalam buluh, "Buah jambu buah selasih, "
" "Lemang disalai tidak berapi; "Buah berembang di tepi perigi; "
" "Kalau betul berhati sungguh, "Kalau begitu kehendak kekasih, "
" "Mahukah tuan bersama mati? "Saya tidak takut mati. "
"14 "Sampan kotak memungut sewa, "Mengapa selalu mengambil rotan, "
" "Memungut sewa di Sungai Kali; "Rotan sega saya keratkan; "
" "Mengapa mudah menyabung nyawa. "Kalau kekasih minta pertaruhan, "
" "Nyawa tidak berjual beli? "Nyawa di badan saya nilaikan. "
"15 "Apa dikejar anak puyuh, "Pisau raut jangan dilipat, "
" "Anak puyuh kuat berlari? "Takut-takut terkena jari; "
" "Betulkah tuan berhati sungguh, "Kasih berpadu janji diikat, "
" "Bersungguh-sungguh menepati "Berankah tuan bersama mati? "
" "janji? " "
"16 "Menanam serai menanam selasih, "Menanam padi menanam selasih, "
" "Benih selasih di dalam puan; "Adat padi tanam di paya "
" "Kerana di hati terlalu kasih, "Kalau mati di pangku kekasih "
" "Rasa nak mati di pangkuan puan."Satu kubur mati berdua! "
"17 "Jernih air di tepi kuala, " "
" "Tempat mengail ikan gelama; " "
" "Satu kubur mati berdua, " "
" "Kasih berkekal selama-lama. " "
" "Sindiran "
" "Alias (1966: 54-56): " "
"Bil"Jual (Dara) "Beli (Teruna) "
"1 "Ramai orang memotong jerami, "Budak-budak memotong jerami, "
" "Sudah dipotong dibawa pulang; "Jerami dipotong di dalam sawah; "
" "Saya umpama rumput di bumi, "Kalau tak ada rumput di bumi, "
" "Dipijak orang pagi dan petang. "Padang luas tidakkan indah. "
"2 "Kain buruk kain cokin, "Kain buruk kain cokin, "
" "Tidak dipakai selalu terbuang; "Dipakai orang pagi dan petang; "
" "Sudah buruk lagi miskin, "Biar buruk biar miskin, "
" "Hina pula kepada orang. "Kerana budi dimuliakan orang. "
"3 "Memikat burung di tepi telaga, "Memikat burung di tepi tingkap, "
" "Burung hinggap di pohon dedap; "Dapat seekur burung nuri; "
" "Sirih kerakap daunnya tua, "Sirih pinang sirih berakap, "
" "Baunnya keras makan tak sedap. "Boleh dibuat penawar jampi. "
"4 "Jeruk maman rasanya sedap, "Laju-laju perahu laju, "
" "Boleh direndang dengan tahu; "Laju sampai di tepi pantai; "
" "Saya umpama bunga dedap, "Saya umpama kain belacu, "
" "Kembangnya segar tidak berbau. "Corakanya buruk kalau dipakai. "
"5 "Ikan gelama di tepi pantai, "Pergi ke hutan menebang kayu, "
" "Ditangkap orang jual di kedai; "Kayu ditebang pokok sena; "
" "Apa gunanya kain cindai, "Saya umpama terompah kayu, "
" "Kalau duduk dipajak gadai. "Di masa becak baru berguna. "
"6 "Pandai bersilat anak Melayu, "Buah langsat masak mencelah, "
" "Pandai berkuntau anak Cina; "Senduduk tidak berbunga lagi; "
" "Sungguhpun buruk terompah kayu,"Sudah dapat gading bertuah, "
" "Ada masanya dia berguna. "Tanduk tidak berguna lagi. "
"7 "Kayu cendana di atas batu, "Orang memancing ikan temboleh, "
" "Sudah diikat dibawa pulang; "Dapat seekur sedang bermain; "
" "Adat di dunia memang begitu, "Dilihat ada diambil tak boleh, "
" "Bunda buruk memang terbuang. "Ibarat bayang dalam cermin. "
"8 "Memancing ikan sedang bermain, "Ada perahu di tepi pengkalan, "
" "Dapat seekur ikan selampai; "Perahu didayung ke Bangkahulu; "
" "Menggilakan baying dalam "Mengapa rindu bercerminkan bulan,"
" "cermin, "Ibarat kaca terhempas ke batu. "
" "Hati berhajat tangan tak " "
" "sampai. " "
"9 "Mendayung perahu pergi ke hulu,"Singgah semalam di kota Langkat, "
" "Singgah semalam di pantai "Perahu berkajang dengan kain; "
" "Langkat; "Ibrat sakit tak dapat diubat, "
" "Umapam kaca terhempas ke batu, "Lebih baik cari yang lain. "
" "Ibarat sakit tak dapat diubat. " "
" "Pembangunan "
" "Abd Rivai 1998: 3-4): " "
"Bil" Jual " Beli "
"1 "Pekanbaru Kota bertuah, "Bangkinang Kota Beriman, "
" "Tempat MTQ-N ketujuh belas; "Ibu kota Kabupaten Kampar; "
" "Ingatkah anda siapa namanya, "Srikandi di Irian dimaksudkan, "
" "Srikandi dianugerhi Pending "Ialah Herlina yang tersiar. "
" "Mas? " "
"2 "Sanum Taman tempat rekreasi, "PLTA Koto Panjang Kabupaten "
" "Alamnya indah udaranya nyaman; "Kampar, "
" "Bung Karno bergelar Bapak "Proyek Raksasa di Riau Daratan; "
" "Proklamasi, "Memang bung Karno Bapak "
" "Siapakah dia Bapak Pembangunan?"Proklamator, "
" " "Pak Harto bergelar bapak "
" " "Pembangunan. "
"3 "Candi Muara Takus Objek Wisata,"Dari Pangkalan ke limo koto, "
" "Banyak kunjungan turis masa ke "Terus menuju ke Simpang Panam; "
" "masa, "Wakil presiden Pak Sutrisno, "
" "Wakil presiden kini siapa "Beliau tempati giliran ke enam. "
" "namanya, " "
" "Posisi beliau giliran ke " "
" "berapa? " "
"4 "Masjid Jamik masjid bersejarah,"Di Dalu-Dalu Benteng tujuh lapis,"
" "Bertempat di Pasar Usang Air "Dibangun Tambusai melawan "
" "Tiris; "Belanda; Jika perilaku bersifat "
" "Aduhai saudara cubalah telah, "egois, "
" "Melanggar sila mana sikap "Bereerti anti pada semua sila! "
" "egois? " "
" "Orang Berdagang "
" "Azimin (2014:2-7): " "
"Bil"Jual " Beli "
"1 "Memegang dupa kirung tembuni, "Ini tertib gamelan dipantau, "
" "Tempanya dari nelayan pulau; "Diketuk tidak disentuh pun tidak;"
" "Mengapa dilupa kita di sini, "Inilah tertib orang merantau, "
" "Tahulah diri hanya perantau. "Dilupa tidak diingat pun tidak. "
"2 "Dayung pawang bersampan kolek, "Sudah datang jemput ke balai, "
" "Jala keli di Sungai Triang; "Tamu dihidang si ikan bakar; "
" "Datang berdagang penuhkan "Jika berhutang molek dilangsai, "
" "kocek, "Hati tenang jiwa tak gusar. "
" "Jangan sekali kita berhutang. " "
"3 "Kekisi tebal jeriji berkulat, "Elok tinggal umpat-mengumpat, "
" "Ambil jerami sapu sendiri; "Telinga dikunci tulikan diri; "
" "Kalau tak amal budaaya "Elok diamal budaya berhemat, "
" "berhemat, "Tidak nanti melarat sendiri. "
" "Apakan jadi jiwa mandiri. " "
"4 "Belatuk terbang di awal pagi, "Tepung sagu dicampur air, "
" "Melayah rendah ke tengah "Itu saja rencah yang ada; "
" "bendang; "Tegur dahulu baru dipinggir, "
" "Bercekak pinggang hidungnya "Ingatkan saja tak rugi segala. "
" "tinggi, " "
" "Masih tak sedar hidup " "
" "menumpang. " "
"5 "Angin Kudat bertiup kencang, "Bulat butang tempawan jauhari, "
" "Dibawa dari hujung negeri; "Cantik baiduri dengan permata; "
" "Adakah adat orang berdagang, "Bukan hilang lenyapkan diri, "
" "Dapat rezeki lenyapkan diri? "Cari rezeki tambahkan harta. "
"6 "Muram Jelani duduk menghasib, "Dayang menari lagu mahkota, "
" "Pilih isteri berdarah senteri; "Susun tari rentak masri; "
" "Mudik ke sini melangkah nasib, "Datang ke mari janji dikota, "
" "Pinggirkan diri sebab berjanji."Sunting suri jadikan isteri. "
"7 "Benang dilembar selepang "Sungguh jelita puteri bongsu, "
" "pendeta, "Kesumba alas atas pedati; "
" "Tanda bahari sulaman senteri; "Gadis kucinta keluarga tak restu,"
" "Benarkah khabar bagai dikata, "Kerana emas tiada berketi. "
" "Tandang ke mari merajuk diri? " "
"8 "Reguk nanti air di hidang, "Emas disaring berkoyan-koyan, "
" "Telan nira hilang dahaga; "Dapat berdaki di lembah lukut; "
" "Rezeki dicari ke tanah "Emak sering berpesan-pesan, "
" "seberang, "Dapat rezeki jangan kedekut. "
" "Bagaimana tadbir harta pusaka? " "
"9 "Selak-menyelak kitab dikarang. "Hanya seikat petai dipajak, "
" "Kitab pendeta kalam akl-Quran; "Janggal selalu mengejar untung; "
" "Sebelum dipijak tanahnya orang,"Hormatkan adat tanah dipijak, "
" "Kiriman kata jadi panduan. "Jangan melalu harap bergantung. "
" "Buat baik dibalas baik "
" "Azimin (2014: 51-56): " "
"Bil"Jual "Beli "
"1 "Hitam tegar sumpah kesumat, "Hiruplah segar nikmatnya hidup, "
" "Inang dirasuk dendaman murup; "Sarat terisi ibadah disaji; "
" "Hiruplah segar hidupnya nikmat,"Iman diteguk ketakwaan dihirup, "
" "Iman diteguk ketakwaan dihirup."Syurga Firausi Tuhan berjanji. "
"2 "Astakona bongkah dihirup, "Kotak berlima diikat dawai, "
" "Kotak berlima diikat dawai; "Alih-alih terlupa ditutp; "
" "Asyiknya pesona menyantap "Kongsikan bersama sahabat handai,"
" "hidup, "Alamat tak alih rezeki tak tutup."
" "Kongsikan bersama sahabat " "
" "handai. " "
"3 "Telani bersua bertudung litup, "Terbang pekaka di pohon redup, "
" "Anak sebaya membawa dupa "Jatuh ditimpa dahan angsana; "
" "Terlalu leka menghirup hidup, "Terlalu leka menghirup hidup, "
" "Apakah daya kita menyapa? "Jangan dilupa Esa di sana. "
"4 "Halia ditanam di tepi kota, "Kecapi hulu terbang ke hulu, "
" "Kunyit jua di batas terung; "Kiranya gusar dicemar malang; "
" "Hidup di dunia onak melata, "Kecilku dulu ditimang ibu, "
" "Kuatlah jiwa semesta diharung. "Kini besar kutempuh gelombang. "
"5 "Semua gigi diberus sudah, "Mempelas jua pilihan mandate, "
" "Alamak terlupa ubat di gelas; "Ke hutan Jempul semak melitup; "
" "Berusaha lagi ikhtiar pun "Melafaz doa memohon hajat, "
" "sudah, "Moga dimakbul berkatkan hidup. "
" "Apa pula usaha digalas. " "
"6 "Gerbang indra tersohor hebat, "Nyiru dilitup sutera Perak, "
" "Ke mana sahaja sudah ternama; "Jingga berbenang emas seukur; "
" "Gemilang putra memberi nobat, "Nama disebut bukanlah riak, "
" "Kenang jasa disebut nama. "Jasa dikenang betumpang syukur. "
"7 "Ruas sekata tebu diikat, "Setusuk keras sekukuh akar, "
" "Melarik juga ke desa bidara; "Sekukuh akar pohon meranti; "
" "Rakyat jelata pepat muafakat, "Santapan panas tak molek dibiar, "
" "Merewang sama laksana acara. "Jika dibiar sejuklah nanti. "
"8 "Masuk hutan pakai sepatu, "Bait kata lirik dilagu, "
" "Takut kena gigitan pacat; "Itulah tanda lirik didamba; "
" "Masygul watan tak bersatu, "Bagai dikata jika begitu, "
" "Tak lena aman hidup digugat. "Itu maknanya bijaklah tuan hamba."
"9 "Bakar bangkit kuih bahulu, "Bena tak bena tiada terkata, "
" "Pasang pelita bersama dian; "Sungai di hulu cerucuk ampaian; "
" "Biarlah kita sakit dahulu, "Benarlah ap bagai dikata, "
" "Pasti datang senang kemudian. "Susah dahulu senang kemudian. "
" "Suami isteri "
" "Oma (1966: 27 -29): " "
"Bil"Jual "Beli "
"1 "Pergi pengkalan tambat perahu, "Ambil limau perah airnya, "
" "Perahu berisi buah nangka; "Hendak dicampur mi goring; "
" "Wahai tuan hamba nak tahu, "Tak mungkin harimau makan "
" "Mungkinkah harimau makan "anaknya, "
" "anaknya? "Kalau ada pun yang sudah mereng! "
"2 "Nasi lemak bergulai keladi, "Ke Tanjung Batu bersukaria, "
" "Dibayar satu diambil dua; "Membawa bekal buha mempelam; "
" "Kenapa banyak sudah terjadi, "Kapal satu nahkoda dua, "
" "Kenapa satu nakhoda dua? "Alamat kapal akan tenggelam! "
"3 "Sungguh cantik anak bentara, "Orang Daik jalan berdua, "
" "Berkain batik buatan Jawa; "Menonton wayang di waktu petang; "
" "Harap tuan nyatakan segera, "Memangnya baik berbini tua, "
" "Apakah baik berbini tua? "Perut kenyang pengajar datang! "
"4 "Hari-hari ke Air Terjun, "Anak dagang menjual kain, "
" "Membawa bengkang dengan buahan;"Kain pelekat dengan songkit; "
" "Di depan isteri bersopan "Balik belakang soalan lain. "
" "santun, "Depan isteri alimlah sikit! "
" "Balik belakang kenapa " "
" "berlainan? " "
"5 "Anak Cina berkail pelikat, "Anak merbah anak merbuk, "
" "Turun dari atas kapal; "Hinggap ke mari di atas bidai; "
" "Apakah guna berbini empat, "Akibatnya tentulah buruk, "
" "Kalau gaji hanya sekepal? "Kepada ceti rumah tergadai! "
"6 "Di tengah rembang pergi "Sungguh cantik memakai subang, "
" "menimba, "Subang suasa tinggi nilainya; "
" "Ambil kain dibuat tali; "Jangan adik marahkan abang, "
" "Apakah abang bencikan hamba, "Kahwin dua apalah salahnya. "
" "Sanggup nak kahwin satu lagi? " "
"7 "Ambil kain di atas alang, "Sayang Cik Minah membeli itik, "
" "Kain lampin belum bercuci; "Itik berintik sudahlah mati; "
" "Belum kahwin abang sayang, "Anang tak pernah bencikan adik, "
" "Sudah kahwin kenapa dibenci? "Kenapa adik terasa di hati? "
"8 "Menjual halia ke Bukit Merah, "Orang pendek bermain hoki, "
" "Tempat orang pergi mengail; "Berbadan tegap seperti kerdil; "
" "Kahwin dua adik tak marah, "Usahlah adik bimbang di hati, "
" "Sanggupkah abang bersifat adil?"Abang tetap berlaku adil! "
"9 "Cahaya bersinar di waktu senja,"Ikan digulai dengan keledek, "
" "Terang benderang menyinar kain;"Rasanya sedap enak sekali; "
" "Kalau benar kasihkan hamba, "Masakan demikian kehendak adik, "
" "Usahlah pandang pada yang lain!"Apa salahnya pandang sekali? "
"10 "Burung tempua membuat sarang, "Pakai seluar sarung nangka, "
" "Sarang ditumpang si ciak rumah;"Jalan bebas mengatur langkah; "
" "Sejak hamba beranak seorang, "Abang keluar bukan bersuka, "
" "Kenapa abang jarang di rumah? "Tetapi bertugas mencari nafkah. "
"11 "Dari Palembang ke Pulau Senda, "Jual keladi di kedai India, "
" "Menjual parang besi kharsani; "Dibeli lada dengan kuaci; "
" "Sesudah abang beristeri muda, "Sudah menjadi adat dunia, "
" "Kenapa jarang benar ke mari? "Isteri muda lebih dikasihi. "
"12 "Orang Kedah menjual betek, "Indik Malik berbaju belang, "
" "Betik muda kurang sedapnya; "Di atas pangkin duduk bergobek; "
" "Kalau sudah bencikan adik, "Usah adik berhati walang, "
" "Kenapa tidak dibuang sahaja? "Abang tak mungkin bencikan adik! "
" " " "
"Bil"Jenaka "
" "Oma (1966: 53-55): " "
"1 "Limau manis kulitnya licin, "Incik Anis menjual cincin, "
" "Isinya gebu sedap rasanya; "Cincin kelabu emas suasa; "
" "Jari manis ditaruh cincin, "Jari manis disarung cincin, "
" "Telunjuk dan ibu apa kerjanya? "Telunjuk dan ibu menanti masa. "
"2 "Cik Ali Sing membawa pisau, "Kapal berpusing di Kuala "
" "Pisau berkarat mahu diasahkan; "Sandakan, "
" "Hati runsing bertambah risau, "Menjula tali dengan gasing; "
" "Apakah ubat hendak dimakan? "Ubat runsing tak payah dimakan, "
" " "Hiburkan hati agar tak runsing! "
"3 "Ke teluk sudah ke rimba sudah, "Petik sekuntum si bunga raya, "
" "Berpandang sudah berpantun "Mari diisi ke dalam pasu; "
" "sudah; "Hendak ke senyum malu rasanya, "
" "Hanya ke hutan belum tiba, "Sebab gigi depan tak ada satu. "
" "Mengapa senyuman tak kunjung " "
" "tiba? " "
"4 "Kalau tuan pergi memburu, "Encik Hasan rangkaya baru, "
" "Jangan lupa bawa umpan; "Memakai hiasan berbagai rupa; "
" "Kalau diamalkan sifat cemburu, "Kalau amalkan sifat cemburu, "
" "Apakah celaka menimpa badan? "Kelak badan jadi binasa. "
"5 "Sarang tebuan di tepi kota, "Kapal baru disambar petir, "
" "Banyak yang mati jadi korban; "Patah tiangnya tertimpa haluan; "
" "Hidup insan bersama anggota, "Perkara itu usahlah khuatir, "
" "Kenapa hati ujud berlainan? "Serahkan sahaja kepada Tuhan. "
"6 "Orang bangsawan ke rumah "Turun memukat di pagi hari, "
" "khenduri, "Bertudung kepala berkain putih; "
" "Pergi berkuda amatlah hebat; "Sudah teradat kepada si suami, "
" "Sejak tuan dua beristeri, "Isteri muda disayangi lebih. "
" "Ke rumah yang muda kerap " "
" "sangat! " "
"7 "Hujan gerimis menimpa bumi, "Tanam kesumba di waktu senja, "
" "Pohon cendawan segar semula; "Tumbuh sedikit dipijak orang; "
" "Di dalam majlis yang meriah "Kenapa hamba tak muram durja, "
" "ini, "Mengenang nasib dibenci orang! "
" "Kenapa puan bermuram durja? " "
"8 "Limau purut di dalam hutan, "Anak belut mencari makan, "
" "Sedap rasanya membuka selera; "Ke mulut buaya dimasukkannya; "
" "Rosak pulut kerana santan, "Rosak pulut kerana santan, "
" "Rosak manusia kerana apa? "Rosak manusia kerana perangainya!"
"9 "Pagi-pagi mengail haruan, "Orang menuba di waktu senja, "
" "Tersangkut duri terkoyak kain; "Di bulan terang masih berlampu; "
" "Apakah jadi tindakan tuan, "Tindakan hamba satu sahaja, "
" "Kekasih lari pada yang lain? "Cari yang baru kalau setuju. "
"10 "Sayang encik Ali pandai "Ikan keli banyak sengat, "
" "melukis, "Baru dikais dari bubu; "
" "Memakai sepatu berwarna biru; "Hitam kuali gelap sangat, "
" "Hitam kuali hitam manis, "Hitam manis pilihan kalbu. "
" "Yang mana satu idaman kalbu? " "
"11 "Buah pulasan buah bidara, "Anak nyamuk terlalu banyak, "
" "Bawa ke mari dibuat jeruk; "Pandai terbang mencari mangsanya;"
" "Bagaimana perasaan hati " "
" "saudara, "Isteri gemuk tuahnya banyak, "
" "Kalau beristeri perempuan "Kurang wang ku jual dagingnya. "
" "gemuk? " "
"12 "Pergi ke teluk mengail "Incik Darus ke kebun Cina, "
" "belanak, "Beli belimbing serta daun sup; "
" "Hanyut dayungnya dibawa arus; "Isteri kurus ada tuahnya, "
" "Isteri gemuk tuahnya banyak, "Tak ada daging tulang ku buat "
" "Bagaimana pula jikalau kurus? "sup. "
"13 "Penyanyi borea pandai kelakar, "Ke Bagan Batuk me,mbawa pelam, "
" "Terbauk-batuk penuntun budiman;"Singgah memancing di Kuala Gula; "
" "Sekiranya dunia mula bertukar, "Buaya batuk hamba tak demam, "
" "Buaya terbauk demankah puan? "Hanya kucing pening kepala. "
"14 "Masak udang bergulai lemak, "Masak lokan dengan minyak, "
" "Jadi jamuan Datuk Jeragan; "Jagalah ia jangan tertumpah; "
" "Makanan terhidang begitu "Kalau makan terlalu banyak, "
" "banyak, "Hukumnya iaitu Bida'ah. "
" "Habiskah tuan lima pinggan? " "
"15 "Encik Jama pergi ke huma, "Pergi menonton wayang Cina, "
" "Padi diketam dibuat bertih; "Kain berjemur dicuri orang; "
" "Iklim sama negerinya sama, "Kenapa berpantun begitu rupa, "
" "Elukkah si hitam berjumpa si "Sanggup mencemar peribadi orang? "
" "putih? " "
" "Berbalas Pantun antara Kedah – Pulau Pinang, 1967 "
" "Abd. Halim R (2011): " "
"Bil"Jual " Beli "
"1 "Burung enggang terbang ke "Senyum manis anak nakhoda, "
" "sarang, "Belayar sampan ke negeri Yahudi; "
" "Berhenati lelah di ranting "Lelaki yang jujur memang tak ada,"
" "tajur; "Kerana kerosakan moral pemudi. "
" "Betulkah tuan pendapat " "
" "sekarang, " "
" "Tidak ada lelaki yang jujur? " "
"2 "Orang belayar ke Tanjung Pala, "Kapal mudik ke Tanjung Batu, "
" "Membawa mempelai si anak bawin;"Singgah ke pekan sarat muatan; "
" "Lelaki sekarang berlagak gila, "Sebab lekai jadi begitu, "
" "Mahu berkasih tak mahu kahwin. "Kerana perempuan mata duitan. "
"3 "Puteri belayar ke tanah "Mekar seroja kembang sepekan, "
" "seberang, "Mari suntingkan si Tuan Puteri; "
" "Pukul gendang tembakan bedil; "Isteri saya kalau dilarikan, "
" "Kalau isteri dilarikan orang, "Kucari wang kepinang saudari. "
" "Apa tindakan akan diambil? " "
"4 "Terbang mengimbau enggang "Pucuk palas si daun labu, "
" "berempat, "Buat perancah majlis kenduri; "
" "Terbang menuju ke Gunung Daik; "Jujur ikhlas dan pandai bercumbu,"
" "Berikan saya petunjuk yang "Itulah suami syurga isteri. "
" "tepat, " "
" "Apakah sifat suami yang baik? " "
"5 "Guruh bergema kilat bersabung, "Daun lontar dari Belanda, "
" "Jauh saujana sinar memancar; "Sarat seperti dalam muatn; "
" "Apalah guna memakai kelumbung,"Mata berputar melihat pemuda, "
" "Kalau mata berputar-putar? "Hendak pasti lelakikah jantan! "
"6 "Potong padi di Kampung Hulu, "Ambil keris memotong lada, "
" "Jadikan gemal berjida-jida; "Untuk perencah si kuah ste; "
" "Kenapa pemuda berpura malu, "Bukan gadis mengada-ngada, "
" "Bila dah kenal hal "Tapi bersedia nak bagi karate. "
" "mengada-ngada? " "
"7 "Sayang damak panah berbusar, "Sarat berisi beras senalih, "
" "Warna perang berbayang-bayang, "Sampan mudik ke Tanjung Lekir; "
" "Mengapa tergamak hati berkisar,"Itu salah Cik abang memilih, "
" "Tak ada wang kasih melayang? "Pilihlah saya pasti tak mungkir. "
"8 "Ke Pulau Tuba mencari keranji, "Berayap-rayap si ular sawa, "
" "Sambil memungut si bunga "Berhenti sebentar di bawah titi; "
" "pacar; "Tidak kugentar mahu didakwa, "
" "Jangan adik memungkir janji, "Bagaimana mulut begitulah hati. "
" "Nanti kudakwa di Padang " "
" "Mahsyar. " "
"9 "Budak menjolok sarang tebuan, "Lelayang tinggi dipegang teraju, "
" "Sambil menjolok berlari-lari; "Dipegang budak tali terungkai; "
" "Semasa bah di negeri tuan, "Ke mana lagi hendak ketuju. "
" "Mana gerangan melarikan diri? "Kalau tidak ke Gunung Jerai! "
"10 "Ramuan dicampur si batang "Muatan sarat ke Inderagiri, "
" "serai, "Dagangan dibawa Putera Mahkota; "
" "Biarlah sedap rasanya sambal; "Dok tersesat seorang diri, "
" "Berhijrah tuan ke Gunung Jerai."Lutung dan kera teman berkata. "
" "Siapa gerangan teman berbual? " "
"11 "Manis bunga disukai kumbang, "Masuk ke kota si anak beruang, "
" "Sarang dibina seperti kota; "Makan lada di tepi paya; "
" "Muda dimanja tua dibuang, "Sebab wanita tua terbuang, "
" "Kenapa begitu nasibnya wanita? "Semasa muda suka berfoya. "
Sumber rujukan
Abd. Halim "R". Koleksi Berbalas Pantun Merakam Zaman. Kuala Lumpur:
Jabatan Kebudayaan & Kesenian Negara, 2011.
Abd. Rivai-T. Aneka ragam berbalas pantun. [Kampar]" Biro Bina Sosial
Setwilda TK 1. Iau, Proyek Pelestarian dan Pengembangan Tradisi Budaya
Riau, 1989.
Alias Yunos. Pantun Melayu: Sastera Rakyat. Kuala Lumpur: Penerbitan
Federal Berhad, 1966.
Azimin Daud. Berbalas Pantun Mandala Sukma. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan
Pustaka, 2014.
Oma de Sequeira. Berbalas pantun. Marang: H. C. Mohamad H. Abd. Rahman,
1966.
Y. R. Sidi Marajo. Berbalas Pantun Remaja. Bandung: Pustaka Setia, 1997.