PEDOMAN PELAKSANAAN DEWAN PASTORAL PAROKI (DPP) SANTO THOMAS
Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas 2009 ii
i
Edisi Revisi III
PEDOMAN PELAKSANAAN DEWAN PASTORAL PAROKI SANTO THOMAS Cetakan Pertama (1997) dicetuskan oleh Rm. T. Suhardi Suhardi dengan konsep Pelayanan Terpadu dan Menyeluruh yang kemudian disusun oleh FX. Djoko Pranowo (editor), Augustinus R. Dahar, JF. Liest Pranowo, yang disyahkan oleh Bapak Uskup Mgr. Michael C. Angkur pada tanggal 26 Oktober 1996 pada Perayaan Ekaristi Penutupan Lustrum I Paroki Santo Thomas, sebagai edisi ad experimentum (sementara, (sementara, percobaan) . Cetakan Kedua (2003) (2003) merupakan edisi revisi pertama oleh Tim Penyusun yang terdiri atas : A. Sapto Apriyanto (editor (editor ), ), Ign. Marcell W. (Wakil Ketua I Bidang Liturgi), A. Djaswadi (Wakil Ketua II Bidang Non Liturgi), P. Trimo Syukur, Christina Titin Kurniawati (Sekretaris DPP 2003-2006), P. Suandi Halim, FX. Gus Djuwanto (anggota DPP 2003-2006), atas penugasan dari Ketua Dewan Pastoral Paroki Rm. Joseph Hardjono sehingga edisi ini menjadi edisi revisi (pertama) resmi . Cetakan ketiga (2006) merupakan (2006) merupakan edisi revisi kedua oleh Tim Penyusun yang terdiri atas : TA. Bhinukti Prapto N (editor ( editor ), ), A. Sapto Apriyanto (Sekretaris DPP 2003-2009), Ign. Marcell W. (Wakil Ketua I Bidang Liturgi 2003-2009), A. Djaswadi (Wakil Ketua II Bidang Non Liturgi 2003-2006), Robby Loho (Wakil Ketua II Bidang Non Liturgi 2006-2009), Y. Waluyo (Ketua Stasi 2004-2009), Augustinus R. Dahar (Ketua (Ketua Bidang Sosial Ekonomi DP Santo Thomas 19941997), R.J. Sudarman (Sekretaris Stasi), Herianto ATH (Wakil Ketua DP 1997-2000), Ign. Harry Harry Respatiyo (Seksi Liturgi DPP 2000-2003), FX Djoko Pranowo (Ketua Bidang Pastoral DP 1994-1997) atas penugasan dari Ketua Dewan Pastoral Paroki Rm. Joseph Hardjono, sehingga edisi ini menjadi edisi revisi (kedua) resmi . Cetakan keempat (2009) merupakan edisi revisi ketiga oleh Tim Penyusun yang terdiri atas atas : Herianto, ATH; FX. FX. Djoko Pranowo; Adrianus Meliala; P. Trimo Syukur; JB. Sumartana HS; Sr. Gabriela atas penugasan Ketua Dewan Pastoral Parok RD. Christohorus Lamen Sani sehingga edisi ini menjadi edisi revisi (ketiga) resmi. Diterbitkan oleh :
Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas Kelapa Dua, Keuskupan Bogor.
Cetakan IV
Kelapa Dua - Depok, Juli, 2009
:
Untuk Kalangan sendiri iiii
PAROKI SANTO THOMAS
PENGANTAR Gereja sebagai communio atau dalam bahasa sehari-hari kita sebut persekutuan, merupakan Jatidiri yang diharapkan menjadi "roh" dari segala aktualisasi Gereja. Dengan “roh communio” ini, berbagai macam kegiatan Gereja diharapkan semakin nyata menghadirkan Gereja sebagai komunitas yang hidup. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut diperlukan sejumlah pedoman untuk menjaga kesatuan communio. Dalam arus-arus zaman yang terus berubah, ketika pribadi manusia dapat terbawa arus dan tenggelam dalam kerumunan tanpa nama, mengembangkan gereja sebagai persekutuan paguyuban-paguyuban yang hidup, menjadi tuntutan yang keluar dari tugas perutusan untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dunia ini. Dengan menghayati semangat Injil, paguyuban-paguyuban kristiani menjadi lebih hidup, karena menawarkan nilai-nilai yang bisa berbeda dengan semangat zaman ini. Pilihan untuk mengembangkan pemahaman mengenai Gereja sebagai persekutuan paguyuban-paguyuban tersebut, dilengkapi dengan habitus baru yaitu perubahan pola (paradigma) dalam cara merasa, cara berpikir, cara melihat, cara memahami, cara mendekati, cara bertindak dan cara berelasi yang benar. Pemahaman kontekstual mengenai Gereja hendaknya dapat dikembangkan sampai pada tingkat terapan untuk melaksanakan tata penggembalaan yang mengikutsertakan, mengembangkan, dan memberdayakan seluruh umat beriman. Gereja akan semakin dapat dipercaya dengan kekhasan dalam memberi pelayanan. Pelayanan yang murah hati perlu dikembangkan dan dilaksanakan. Sebab, pelayanan yang murah hati ini bersumber pada Allah yang rahim, di mana Ia memberikan yang terbaik, yakni Putra-Nya sendiri, kepada kita manusia. Pelayanan yang murah hati itu menjadi nyata bila diwujudkan dalam kerelaan berbagi waktu, tenaga, pikiran, perhatian tanpa memperhitungkan untung-rugi materi sebagai yang utama.
iii iii
Untuk melaksanakan karya tersebut diperlukan Pedoman Pelaksanaan Dewan Pastoral Paroki. Sejak tahun 1997, Buku Pedoman Pelaksanaan Dewan Pastoral Paroki telah disusun dan telah dua kali direvisi, yaitu pada tahun 2003 dan tahun 2006. Tahun 2009 Buku Pedoman Pelaksanaan Dewan Pastoral Paroki, dievaluasi dan direvisi untuk disesuaikan dengan keadaan perkembangan zaman. Buku Pedoman ini diperuntukkan bagi seluruh jajaran Pengurus Dewan Pastoral Paroki Pleno dan juga bagi umat untuk membangun habitus baru dalam mewujudnyatakan hadirnya Kerajaan Allah. Sangat dianjurkan Buku Pedoman ini disosialisasikan, dipelajari, dan dipahami, serta di amalkan terutama para anggota pengurus DPP Pleno dan seluruh umat di paroki Santo Thomas ini, sehingga Buku Pedoman ini benar-benar dapat menjadi sarana “roh communio” hadir dalam memberikan pelayanan yang murah hati. Sebagai pedoman, buku ini belum sempurna, apabila ada saran/ masukan demi berkembangnya tugas pelayanan di Paroki Santo Thomas ini, akan selalu kami terima dengan senang hati. Kami mengucapkan terima kasih Kepada semua pihak yang telah bersama dalam kebersamaan bekerja membantu sampai terwujudnya buku pedoman ini. Akhirnya, agar seluruh umat berani dengan tegar berenang dalam arus gelombang perkembangan zaman ini, maka kerja sama saling melengkapi antar warga Gereja menjadi sangat penting. Oleh karena itu, pada bagian akhir pengantar ini, disampaikan sapaan pastoral, yaitu ”Bersama dalam kebersamaan menuju Gereja yang merasul ” Kelapa Dua, 6 Juli 2009 Pastor Kepala Paroki Santo Thomas,
RD. Christophorus L. Sani
iv iv
PEMBUKAAN ARAH KEBIJAKAN PASTORAL PAROKI SANTO THOMAS TAHUN 2009
“Kesatuan dan Karunia yang berbeda-beda” (Ef. 4 : 2-7) Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) 2000 mengumandangkan kata kunci komunitas basis sebagai cara baru hidup menggereja. Gereja Keuskupan Bogor sebagai bagian dari Gereja Universal menindaklanjuti dengan menyelenggarakan Sidang Sinode Keuskupan Bogor 2002, dan memilih cara baru mengge-reja dengan Membangun Komunitas Basis menuju Gereja yang Merasul . Dengan membangun komunitas basis diharapkan dapat menumbuhkembang-kan adanya komunitas-komunitas umat beriman yang terbuka membentuk jaringan komunitas dan kerja sama yang saling melengkapi. Dengan membangun komunitas-komu-nitas itupun perlu disadari bahwa telah mengembangkan suatu gerakan iman ke dalam (= membangun komunitas basis kristiani (KBK) atau komunitas basis gerejani (KBG), yaitu paguyuban atas dasar iman akan Kristus) sekaligus juga suatu gerakan iman keluar (= mem-bangun komunitas basis masyarakat atau manusiawi (KBM), yaitu paguyuban atas dasar kemasyarakatan/ kemanusiaan). Gereja Katolik di Paroki Santo Thomas Kelapa Dua sebagai bagian dari Gereja Partikular yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan keadaan setempat, satu kesatuan dengan paroki-paroki lain di Keuskupan Bogor berupaya untuk menerapkan hasil sinode tersebut. Upaya tersebut dilaksanakan dalam suatu lokakarya sosialisasi dan aplikasi Sinode Keuskupan Bogor 2002, di Wisma Hijau, 30 Nopember 2003. Dalam lokakarya ini, Paroki Santo Thomas mencoba melihat permasalahanpermasalahan, keprihatinan-keprihatinan, peluang-peluang dan tantangan-tantangan yang terdapat di dalam berbagai bidang pelayanan karya pastoral. Tindak Lanjut Sinode 2002 telah memberikan potret nyata tentang kehidupan menggereja umat beriman pasca Sinode 2002. Hasil Survai vv
tahun 2005, gambaran tentang keadaan dan perkembangan Keuskupan Bogor selama kurang lebih 12 tahun terakhir, serta masukan-masukan dari dekenat-dekenat yang diperoleh pada saat sosialisasi hasil survai menjadi materi materi pokok pembahasan lebih lebih lanjut dalam persidangan-persidangan Temu Pas-toral (TEPAS) yang berlangsung tanggal 24-27 Oktober 2007. Akhirnya, setelah dilengkapi dengan berbagai masukan dari para peserta sidang selama Temu Pastoral itu, lahirlah Rumusan Kebi-jakan Pastoral Keuskupan Bogor 2007. Dalam persiapannya Paroki Santo Thomas mengadakan refleksi diri dengan melihat hasil potret nyata kehidupan menggereja pasca Sinode 2002, dan hasilnya berupa hasil refleksi dan usulan program kegiatan yang akan dijadikan landasan Paroki Santo Thomas Kelapa Dua dalam menentukan wajah Gereja serta mewujudkan pelayanan karya pastoral di masa depan. Oleh karena itu, Paroki Santo Thomas Kelapa Dua di dalam upaya mewujudkan masa depannya tersebut, menyeleng-garakan Rapat Kerja Dewan Pastoral Paroki Tahun 2008 untuk menyusun Rencana Kerja dan Anggaran tahun 2009, dengan tema Bekerja sama dalam Kebersamaan Menuju Gereja yang Merasul . Tema ini dimaksudkan sebagai landasan dalam upaya mewujudkan Komunitas Basis di Paroki Santo Thomas Kelapa Dua menuju Gereja yang Merasul . Semangat gereja perdana dan Rasul Paulus juga dijadikan landasan untuk bekerjasama dalam kebersamaan menuju gereja yang merasul “Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua. Tetapi kepada kita k ita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. (Ef. 4:27) Dengan semangat Paulus dan dalam mengisi tahun Paulus, kita patut menyebut kembali semua hal yang kita peroleh bersama-sama lewat Kristus dan lewat karya Roh Kudus. Kita bersama memiliki banyak hal kesamaan seperti dalam hal kita dipanggil pada kesatuan, cinta kasih dan damai. Selain itu, karunia-karunia yang kita terima diharapkan oleh Kristus untuk dapat dipersembahkan demi pelayanan komunitas, sebagaimana batuvi vi
batu membangun suatu bangunan, dimana bangunan yang dibangun bukan bangunan biasa atau bait suci (2:19-22) tetapi tubuh Kristus sendiri atau manusia sempurna yang dibentuk dari jutaan anggota yang sekarang membentuk umat manusia dan akan terus ditambahkan di masa depan. Suatu saat nanti akan bersatu membentuk “Manusia Sempurna” dengan anggota yang tak terbatas lagi. Dengan menerapkan landasan biblis tersebut di atas, ke dalam tataran operasional maka roh atau semangatnya akan mengalir di segala segi kebijakan pastoral pada tingkat pelaksana ( key actor ), ), program-program DPP serta seluruh umat. Bertolak dari semua itu, serta untuk mewujudkan visi dan misi Paroki Santo Thomas yang sesuai dengan teladan Gereja Perdana, Paroki Santo Thomas Kelapa Dua memusatkan perhatiannya pada tiga segi, yaitu : segi kerohanian, segi non-kerohanian serta harta benda dan keuangan.
VISI Visi Paroki Santo Thomas mengacu Visi Keuskupan Bogor, yaitu : :
Paroki Santo Thomas Kelapa Dua menjadi ‘communio’ dari aneka komunitas basis yang beriman mendalam, solider dan dialogal, memasyarakat dan misioner Communio Yaitu suatu persekutuan, paguyuban dan persaudaraan yang : a. memelihara hubungan hubungan kesatuan dengan Allah melalui melalui Yesus Kristus dalam Roh Kudus; b. memelihara hubungan kesatuan dengan Gereja Universal, Gereja Partikular dan antar umat sendiri; c.
memelihara hubungan kesatuan dengan orang-orang lain, dengan kebudayaan dan agama-agama lain.
Komunitas Basis Yaitu satuan umat yang : a.
relatif kecil dan mudah berkumpul mendengarkan Sabda Tuhan;
secara
berkala
untuk
b. berbagi pengalaman dan masalah hidup sehari-hari dan mencari pemecahan-nya dalam terang Kitab Suci; vii vii
c.
berusaha mengambil bagian dan mewujudkan misi Yesus Kristus.
Beriman mendalam Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Kel apa Dua yang beriman mendalam : a. umat yang mempunyai hubungan akrab dengan Allah; b. hidupnya selalu meneladan hidup Yesus dan dijiwai oleh Roh Roh Kudus; c.
iman yang yang merasuk dalam hati dan budi, mendarah daging daging dalam diri pribadi serta nampak dalam sikap dan perilaku.
Solider Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Kel apa Dua berusaha : a.
memiliki kepekaan dan melibatkan diri dalam keprihatinan masyarakat, terutama terhadap kaum yang lemah dan tersisih dalam perjuangan mencapai kehidupan yang lebih baik;
b. memiliki kepedulian kepedulian terhadap kelestarian dan dan keutuhan lingkungan hidup; c.
turut merasakan ‘kegembiraan dan kecemasan’ sesama.
Dialogal Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Dua menyadari bahwa : a.
Gereja bagaikan sakramen keselamatan yang diutus untuk membangun relasi dengan sesama yang berbeda budaya, suku, asal, dan agama/keyakinan dalam usaha menciptakan kerukunan dan persaudaraan yang sejati;
b. Gereja bersama seluruh anggota masyarakat berusaha membangun tatanan masyarakat yang lebih bersatu dan bersaudara, serta melihat orang lain sebagai teman seperjalanan menuju dunia yang lebih baik.
Memasyarakat Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Kel apa Dua yang memasyarakat adalah : a. Umat yang hadir, melibatkan diri, dan berperan aktif dalam membangun masyarakat; b. Umat yang imannya bertumbuh dan berakar dalam budaya setempat; c.
Umat yang kehadirannya tidak menjadi menjadi orang asing bagi masyarakat di sekelilingnya;
viii viii
d. Umat yang mampu menjadi garam, ragi dan terang terang dunia, menjadi saksi Kristus di tengah masyarakat, diterima dan disenangi orang lain karena sifatnya yang baik dan terpuji.
Misisioner Umat Paroki Santo Thomas Kelapa Kel apa Dua yang misioner adalah : a. umat yang siap sedia diutus mewartakan Kabar Gembira dan dan membagikan cinta kasih, b. umat yang juga ikut bertanggungjawab secara nyata terhadap perkembangan Gereja di daerah Cimanggis-Depok, Keuskupan Bogor, Gereja di Indonesia dan seluruh dunia.
MISI Paroki Santo Thomas Kelapa Dua mengadirkan Kerajaan Allah dengan mengabdikan diri secara aktif, meningkatkan relasi dan mutu keimanan, meningkatkan martabat manusia, melalui penataan mekanisme dan organisasi serta pemberdayaan potensi umat basis Paroki Santo Thomas Kelapa Dua Paroki adalah persekutuan umat beriman kristiani yang dibentuk secara tetap dalam Gereja Partikular dan yang reksa pastoralnya, di bawah Uskup diocesan, dipercayakan kepada Pastor Paroki sebagai gembalanya sendiri. Oleh Pastor Paroki yang dipanggil mengambil bagian dalam pelayanan Kristus, untuk menjalankan tugas mengajar, menguduskan dan memimpin jemaat bekerjasama dengan imam-imam lainnya dibantu kaum beriman kristiani awam menurut norma tertentu. Semua itu disatukan dalam Roh Kudus melalui Sabda dan Perayaan Ekaristi, sehingga terbentuk Gereja Paroki yang didalamnya Gereja Kristus yang satu, kudus, katolik dan apostolik sungguh-sungguh hadir dan berkarya. (bdk.KHK 1985, Kan 515; 519)
Menghadirkan Kerajaan Allah Paroki Santo Thomas Kelapa Dua berusaha untuk menjadikan nilai-nilai kristiani sungguh-sungguh terwujud, dan secara nyata dihayati sebagai dasar, pedoman, dan tujuan dalam hidup dan karya sehari-hari oleh Gereja itu sendiri dan masyarakat sekitarnya.
ix ix
Mengabdikan diri secara aktif Paroki santo Thomas Kelapa Dua berusaha menjadikan hidup dan karya sebagai pelayanan bagi orang lain dalam mengembangkan hidup, iman, dan penghayatannya. Pelayanan tersebut dilaksanakan bukan dengan menunggu adanya permintaan, anjuran atau paksaan, tetapi proaktif-atas inisiatif sendiri, bersifat mendatangi dan menawarkan, serta terdorong oleh gerakan hati yang tulus. Prinsipnya hanya dengan melayani dan memberikan diri kepada sesama, dirinya semakin berkembang kearah kepenuhannya.
Meningkatkan relasi dan mutu keimanan Paroki Santo Thomas Kelapa Dua berusaha untuk menghidupkan kembali relasi iman yang solider dan dialogal diantara sesama saudara seiman. Selain itu juga berupaya meningkatkan mutu iman kekristenannya sehingga komunitas basis kristiani menjadi lebih baik dan dapat diandalkan sebagai dasar membangun komunitas basis manusiawi.
Meningkatkan martabat manusia Paroki Santo Thomas Kelapa Dua akan memusatkan perhatiannya pada manusia, perkembangan pribadi dan imannya. Hak dan kewajiban asasi bukan hanya diperhatikan dan dibela dari berbagai tantangan yang menghambat atau merusaknya, melainkan didukung dan dipromosikan dengan menciptakan atau mengadakan apa yang perlu untuk perkembangannya.
Penataan mekanisme dan organisasi Paroki Santo Thomas Kelapa Dua berusaha : a. membenahi tata organisasi Dewan Pastoral Paroki; b. membenahi mekanisme kerja organisasi Dewan Pastoral Paroki; c.
menepati keputusan-keputusan yang diambil oleh oleh Dewan Pastoral Paroki;
d. melaksanakan keputusan-keputusan keputusan-keputusan atas dasar komitmen moral untuk pelayanan pastoral yang terpadu. e. bekerja sama dalam kebersamaan untuk mewujudkan komunitas basis gereja yang merasul.
xx
Pemberdayaan Potensi Umat Basis Umat basis itu bukan hanya obyek pelayanan, tetapi juga subyek pelayanan. Karena di dalam umat basis ini tersimpan sumber daya yang kaya akan potensi, talenta, dan karunia. Oleh karena itu, umat basis ini hendaknya dijaga, dirawat dan diatur agar sumber daya itu tidak segera habis, melainkan tetap ada dan menghasilkan. Diupayakan juga agar sumber daya itu semakin meningkat dalam jumlah dan mutunya. Belajar terus menerus dan sikap kreatif harus terus diupayakan agar sumber daya sungguh-sungguh relevan, mendukung dan berdaya guna bagi hidup, kelangsungan, serta perkembangan pribadi dan iman manusia yang semakin lama semakin banyak jumlahnya.
KEBIJAKAN PASTORAL Visi dan Misi Paroki yang telah dirumuskan diatas akan diwujudkan dengan meneladan Jemaat Gereja Perdana. Mereka menyadari bahwa mereka diutus menjadi Saksi Yesus Kristus untuk mewartakan Kerajaan Allah sampai keujung bumi. Mereka hidup bersatu dalam persekutuan, persaudaraan, kebersamaan, saling melayani dalam kasih, tekun dalam doa bersama dan beribadat dan melaksanakan tugas dengan setia, sehingga mereka disukai semua orang (bdk.Kis.2:41-47, 4:32-37). Untuk mewujudkan visi dan misi yang sesuai dengan teladan Gereja Perdana tersebut, Paroki Santo Thomas Kelapa Dua memusatkan perhatiannya pada tiga segi, yaitu : segi kerohanian, segi non-kerohanian serta harta benda dan keuangan. Berdasarkan ketiga segi perhatian tersebut, maka tersusulah Kebijakan Pastoral Paroki Santo Thomas Kelapa Dua, sebagai berikut : 1. Meningkatkan relasi pengurus dengan dengan basisnya (Dewan Pastoral Paroki dengan seksi-seksinya, stasi, wilayah, lingkungan, organisasi serta umat); 2. Meningkatkan mutu para pelaku (key actors) biarawan/biarawati dan awam) dengan meningkatkan imannya;
(imam, kualitas
3. Penataan mekanisme mekanisme dan organisasi (menata kembali organisasi dan penerapan pelayanan pastoral); 4. Pendayagunaan sarana dan prasarana untuk berpastoral (membentuk tim pastoral, membuat pedoman kerja seksi-seksi, menyediakan alat-alat yang mendukung karya pastoral). xi xi
POKOK PERHATIAN Paroki Santo Thomas Kelapa Dua akan memberikan perhatian khusus dengan prioritas pada bidang-bidang sebagai berikut :
1. Perhatian kepada kaum muda a. Pendampingan kaum muda diperlukan karena, kaum muda ini memainkan peranan penting untuk membangun masyarakat dan gereja masa depan; b. Paroki hendaknya menciptakan hidup gerejawi dan kemasyarakatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai dasar manusiawi tempat kaum muda menemukan identitasnya; c.
Paroki hendaknya hendaknya memperhatikan pendampingan kaum muda muda dengan menggalakkan pertemuan-pertemuan, pelatihanpelatihan, kaderisasi, peningkatan pengetahuan tentang iman dan kebangsaan yang mengandung unsur pembentukan sikap batin dan mental yang solider dengan sesamanya;
d. Paroki hendaknya menyediakan tempat, waktu, tenaga dan kemudahan lain serta hati yang lapang bagi kaum muda dan memberi mereka kepercayaan untuk terlibat langsung dalam pelbagai kegiatan Gereja dan kemasyarakatan.
2. Perhatian kepada Kehidupan Keluarga yang perlu terus menerus diyakinkan bahwa : a.
Penyelesaian masalah keluarga, pertama-tama merupakan tanggung-jawab keluarga itu sendiri, sedangkan lembaga di luarnya hanyalah unsur penunjang saja;
b. Orang tua tua adalah adalah pendidik pendidik pertama dan utama utama bagi bagi anak-anak mereka. Pendidikan itu meliputi pendidikan fisik, kepribadian, pengetahuan, sosial, iman dan moral; c.
Kehidupan beragama dan teladan hidup yang baik dari orang tua dalam keluarga merupakan warisan yang paling berharga bagi anak-anak. Dari keluarga inilah diharapkan benih-benih panggilan yang tangguh;
d. Pendampingan terhadap pasangan keluarga muda secara teratur; e. Pendampingan khusus dan terus menerus terhadap terhadap pasangan yang hidup dalam perkawinan campur. f.
Pendampingan kepada orang tua lanjut usia (lansia). xii xii
3. Perhatian khusus kepada orang-orang yang lemah, lemah, miskin, miskin, tak berdaya dan tertindas, baik dikalangan umat katolik sendiri maupun saudara-saudara yang lain (option for to the poor). Untuk itu : a. Paroki harus memberikan perhatian, tempat dan kemudahan bagi yang miskin dan papa dalam pelayanan sosial, kesehatan, dan pendidikan; b. Paroki harus memberdayakan umat khususnya kaum buruh dan yang kurang mampu lainnya melalui pelatihan dan pendampingan berwirausaha, berkoperasi, dan meningkatkan ekonomi rumah tangga; c.
Paroki harus meningkatkan solidaritas antar umat agar yang kaya membantu yang miskin seraya mengembangkan spiritualitas sosial, yaitu bahwa ‘Tuhan telah menitipkan saudara-saudara yang miskin kepada kita’.
4. Perhatian terhadap kehidupan sosial politik a. Paroki hendaknya menyadari bahwa sebagai Gereja yang hidup di dalam masyarakat pluralis baik dalam religi, kultur maupun ras. b. Paroki wajib ikut serta dengan jujur dan tanpa pamrih memperjuangkan kesejahteraan umum, kebenaran dan keadilan, menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan bangsa serta secara khusus membanun solidaritas dengan warga masyarakat; c.
Untuk meningkatkan peran aktif aktif umat Katolik dalam kehidupan sosial-politik, maka Paroki Santo Thomas Kelapa Ke lapa Dua berusaha : 1) Mendorong dan memajukan martabat martabat serta serta tanggungjawab kaum awam dalam menggereja dan memasyarakat; 2) Mendampingi kaum awam agar dapat menjalankan panggilan mereka mencari dan menghadirkan Kerajaan Allah dengan mengurus hal-hal duniawi dan mengaturnya menurut kehendak Allah serta mempersiap-kan diri untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial politik; 3) Menanamkan dan dan memperkuat penghayatan yang terpadu antara iman kristiani dan wawasan kebangsaan sebagai motivasi dasar; 4) Menghimpun dan mendayagunakan profesi kaum awam dalam bidang sosial politik dan menjalin kerjasama yang baik untuk menghadapi tantangan dan permasalahan yang dihadapi dari waktu ke waktu; xiii xiii
5) Mendampingi tokoh-tokoh awam yang aktif dalam lembagalembaga politik dan menjalin kerjasama yang baik untuk dapat mengenali dan mengerti situasi serta kondisi masyarakat secara tepat.
xiv xiv
DAFTAR ISI Hal
JUDUL KATA PENGANTAR PEMBUKAAN DAFTAR ISI BAB I PENGERTIAN BAB II DEWAN PASTORAL PAROKI 1 Nama. Wilayah dan Kedudukan 1.1. Nama 1.2. Wilayah 1.3. Kedudukan 2. Tujuan, Fungsi, Wewenang dan Tanggungjawab 2.1. Tujuan 2.2. Fungsi 2.3. Wewenang dan Tanggungjawab 3 Organisasi 3.1. Dewan Pastoral Paroki Harian 3.2. Dewan Pastoral Paroki Inti 3.3. Dewan Pastoral Paroki Pleno 4 Pemilihan Pengurus 4.1 Syarat-Syarat Sebagai Anggota Pengurus 4.2. Pemilihan Pengurus Dewan Pastoral Paroki 5 Pengangkatan Dan Masa Jabatan Pengurus 6 Tugas dan Tanggungjawab DPP 6.1. Tugas Umum 6.2 Dewan Pastoral Paroki Harian 6.3. Dewan Pastoral Paroki Inti 6.4. Dewan Pastoral Paroki Pleno 6.5. Ketua Dewan Pastoral Paroki 6.6. Wakil Ketua Dewan Pastoral Paroki 6.7. Sekretaris Dewan Pastoral Paroki 6.8. Bendahara Dewan Pastoral Paroki 6.9. Anggota Dewan Pastoral Paroki 6.10 Koordinator Bidang 6.11 Bidang Peribadatan 6.12 Bidang Pewartaan dan Kesaksian 6.13 Bidang Pelayanan 6.14 Bidang Kepemudaan 6.15. Tugas Umum dan Tanggungjawab Seksi 6.16. Seksi Liturgi xv xv
iii v xv 1 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 6 6 6 7 7 8 9 10 10 11 11 12 12 13 13 14 15 16 16 17 17 17 18 18
6.17 6.18 6.19 6.20 6.21 6.22 6.23 6.24 6.25. 6.26. 6.27. 6.28. 6.29.
Prodiakon Putra Altar Koor/Dirigen Pemazmur Organis Lektor-lektris Tata Tertib dan Persembahan Dekorasi dan Tata Bunga Seksi Katekese Seksi Kerasulan Kitab Suci Seksi Kerasulan Keluarga Seksi Komunikasi Sosial (Komsos) Seksi Kerasulan Awam dan Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (Kerawam dan HAK) 6.30 Seksi Panggilan dan Karya Misiioner 6.31. Seksi Keadilan dan Perdamaian 6.32 Seksi Pengembangan Sosial Ekkonomi (PSE) 6.33 Seksi Pendidikan (OTA) 6.34 Seksi Pemberdayaan SDM 6.35. Seksi Rumah Tangga 7 Kepanitiaan/Tim Kerja 7.1. Tugas Kepanitiaan/Tim Kerja 7.2. Tanggungjawab Kepanitian/Tim Kerja 8 Tugas dan Tanggungjawab Perkumpulan dan Organisasi 8.1. Perkumpulan/Kelompok Katolik 8.2. Organisasi Katolik
BAB III
STASI 1. Batas Pelayanan dan Kedudukan 1.1. Batas Pelayanan 1.2. Kedudukan 2. Tujuan, Fungsi, dan Wewenang 2.1. Tujuan 2.2. Fungsi 2.3. Wewenang 3. Tugas dan Tanggungjawab 3.1. Tugas 3.2. Tanggungjawab 4. Kepengurusan 5. Uraian Tugas dan Tanggungjawab Pengurus xvi xvi
19 19 20 20 21 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 25 26 26 26 27 27 27 27 27 28 29 29 29 29 29 29 29 30 30 30 30 31 31
5.1. 5.2. 5.3. 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9 5.10 5.11 5.12. BAB IV
Ketua Stasi Sekretaris Bendahara Stasi Koordinator Bidang Bidang Peribadatan Bidang Pewartaan dan Kesaksian Bidang Pelayanan Bidang Kepemudaan Seksi-seksi Pemilihan Pengurus Stasi Pengangkatan dan Masa Jabatan Pengurus Kepanitiaan Stasi
WILAYAH 1. Batas Pelayanan dan Kedudukan 1.1. Batas Pelayanan 1.2. Kedudukan 2. Tujuan, Fungsi, dan Wewenang 2.1. Tujuan 2.2. Fungsi 2.3. Wewenang 3. Susunan Pengurus 4. Pemilihan Pengurus 4.1. Pimpinan dan peserta rapat pemilihan pengurus 4.2 Tata Cara Pemilihan Pengurus 4.3. Susunan Acara Rapat Pemilihan Pengurus 5. Pengangkatan dan Masa Jabatan Pengurus 6. Tugas dan Tanggungjawab Pengurus 7. Uraian Tugas dan Tanggungjawab Pengurus 7.1. Ketua Wilayah 7.2. Sekretaris 7.3. Bendahara 7.4. Koordinator Peribadatan 7.5. Koordinator Pewartaan dan Kesaksian 7.6. Koordinator Pelayanan 7.7. Koordinator Kepemudaan 8. Kepanitiaan 8.1. Kepanitian Tingkat Wilayah 8.2 Kepanitian Tingkat Paroki
xvii xvii
31 32 33 34 34 35 35 35 36 36 37 37 38 38 38 38 38 38 38 38 39 39 39 39 40 41 41 42 42 43 44 45 45 47 47 48 48 48
BAB V
LINGKUNGAN 1. Batas Pelayanan dan Kedudukan 1.1. Batas Pelayanan 1.2. Kedudukan 2. Tujuan, Fungsi, dan Wewenang 2.1. Tujuan 2.2. Fungsi 2.3. Wewenang 3. Susunan Pengurus 4. Pemilihan Pengurus 4.1. Pimpinan dan peserta pemilihan pengurus 4.2 Tata Cara Pemilihan Pengurus Lingkungan 4.3. Susunan Acara Rapat Pemilihan Pengurus 5. Pengangkatan dan Masa Jabatan Pengurus 6. Tugas dan Tanggungjawab Pengurus 6.1. Tugas Lingkungan 6.2. Tanggungjawab Lingkungan 7. Uraian Tugas dan Tanggungjawab Pengurus 7.1. Ketua Lingkungan 7.2. Sekretaris 7.3. Bendahara 7.4. Rukun 7.5 Seksi Liturgi 7.6 Seksi Koor dan Tata Tertib 7.7. Sekisi Pewartaan 7.8. Seksi Pelayanan
50 50 50 50 50 50 50 50 50 51 51 51 51 52 53 53 54 54 54 55 56 57 57 58 59 60
BAB VI
SUASANA DAN TATA KERJA 1 Suasana Kerja 2. Rapat 3. Pimpinan dan laporan Rapat 4. Keputusan rapat 5. Tata cara mengambil keputusan
62 62 62 63 63 64
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP 1. Ketentuan Peralihan 2. Penutup
65 65 65
Daftar Referensi Lampiran 1 : Badan Dewan Pastoral Paroki Lampiran 2 : Daftar Stasi, Wilayah, dan Lingkungan xviii xviii
66 67 68
BAB I PENGERTIAN 1.
Paroki
Paroki adalah sebagian dari umat dalam suatu keuskupan yang penggembalaannya diserahkan kepada seorang imam, Pastor Kepala Paroki, di bawah pimpinan Uskup (KHK kan. 515 1). Daerah reksa pastoral paroki ditentukan melalui Surat Keputusan Uskup dengan batasbatas geografis yang jelas.
2.
Stasi
Stasi adalah persekutuan lingkungan-lingkungan dan/atau wilayahwilayah yang berdekatan dan memiliki tempat ibadat tersendiri untuk Perayaan Ekaristi setiap hari Minggu, tetapi penggembalaannya masih dilaksanakan oleh Pastor Paroki atau Pastor lain dari paroki yang bersangkutan.
3.
Wilayah
Wilayah adalah sebagian dari umat dalam paroki, yang terdiri dari 3 sampai dengan dengan 6 Lingkungan yang letaknya berdekatan, dengan batas pelayanan yang ditentukan oleh Dewan Pastoral Paroki, menurut menurut batasbatas administrasi pemerintahan dan /atau batas-batas geografis yang memudahkan komunikasi antar umat setempat.
4.
Lingkungan
Lingkungan adalah sebagian dari umat dalam "wilayah", yang terdiri dari 25 sampai dengan 50 kepala keluarga (KK), berdomisili dalam batasbatas geografis yang memudahkan komunikasi antara satu dengan lainnya.
5.
Rukun
Rukun adalah sebagian dari umat dalam "lingkungan", yang terdiri dari 10 sampai dengan 15 kepala keluarga (KK) dan berdomisili di tempat-tempat yang secara geografis cukup berdekatan.
6.
Tokoh Awam
Tokoh awam adalah orang-orang katolik yang karena keahlian, kedudukan dan relasinya dalam masyarakat dan keterlibatannya dalam lingkup kegerejaan, mempunyai wibawa dan dapat memberi sumbangan yang bermanfaat bagi perkembangan paroki. 1
7.
Pastor Kepala Paroki
Pastor Kepala Paroki adalah pastor yang diberi tugas dan tanggungjawab oleh Uskup untuk memimpin dan mengepalai paroki.
8.
Pastor Pembantu
Pastor pembantu adalah rekan sekerja Pastor Kepala yang diberi tugas oleh Uskup untuk membantu Pastor Kepala dalam menggembalakan umat paroki.
9.
Dewan Pastoral Paroki
Dewan Pastoral Paroki adalah suatu badan gerejawi yang dibentuk berdasarkan keputusan Uskup, yang di dalamnya para wakil umat dan para gembala secara bersama-sama mengambil bagian sesuai dengan bentuk hidup ( forma vivendi), tugas, dan keadaannya masing-masing dalam memikirkan, memutuskan, dan melaksanakan kegiatan yang perlu dan bermanfaat untuk mewartakan Sabda Tuhan, mengembangkan rahmat Allah, membimbing umat agar dapat menghayati, mengungkapkan, dan mengamalkan imannya (bdk. kan. 536 § i) Dewan Pastoral Paroki ditata dalam bentuk Dewan Pastoral Paroki Harian, Dewan Pastoral Paroki Inti dan Dewan Pastoral Paroki Pleno.
10.
Dewan Pastoral Paroki Harian
Dewan Pastoral Paroki Harian adalah pengurus yang melaksanakan tugas kegiatan sehari-hari Dewan Pastoral Paroki. Dewan Pastoral Paroki Harian terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan Bendahara Dewan Pastoral Paroki, Pastor Pembantu, dan beberapa Anggota yang dipilih dari Dewan Pastoral Paroki.
11.
Dewan Pastoral Paroki Inti
Dewan Pastoral Paroki Inti adalah Wadah Koordinatif yang terdiri dari Pengurus Dewan Pastoral Paroki Harian, Diakon, Ketua Stasi, Koordinator Bidang, dan Ketua Wilayah serta dan beberapa Anggota yang dipilih dari Dewan Pastoral Paroki.
12.
Dewan Pastoral Paroki Pleno
Dewan Pastoral Paroki Pleno adalah Rapat yang semua pengurus dan anggotanya diundang. Dewan Pastoral Paroki Pleno terdiri dari Dewan Pastoral Paroki Inti, para Ketua Lingkungan, para Ketua Seksi dan subseksi, wakil sekolah katolik, wakil biara, wakil organisasi dan perkumpulan katolik, dan tokoh-tokoh awam yang ada di paroki
2
13.
Koordinator Bidang
Koordinator Bidang adalah badan yang dibentuk untuk mengkoordinir Seksi dan Subseksi sesuai bidang pelayanannya.
14.
Seksi dan Subseksi
Seksi adalah badan yang dibentuk untuk melaksanakan tugas Dewan Pastoral Paroki. Subseksi adalah badan yang dibentuk untuk membantu pelaksanaan tugas seksi.
15.
Organisasi dan Perkumpulan Katolik
Organisasi dan perkumpulan katolik adalah organisasi dan perkumpulan yang salah satu basis kegiatannya adalah paroki.
16.
Biarawan/biarawati
Biarawan/biarawati adalah para peserta hidup bakti yang hidup dalam komunitas religius di dalam biara.
3
BAB II DEWAN PASTORAL PAROKI 1.
Nama, Wilayah dan Kedudukan
1.1. Nama Paroki Santo Thomas didirikan pada tanggal 23 Maret 1991 dengan nama pelindung Santo Thomas. Nama badan yang mengelola Paroki Santo Thomas disebut : DEWAN PASTORAL PAROKI SANTO THOMAS.
1.2. Wilayah Wilayah Paroki Santo Thomas meliputi sebagian Kecamatan Cimanggis dan sebagian Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.
1.3. Kedudukan a.
Kedudukan Paroki Santo Thomas adalah sebagai bagian dari Keuskupan Bogor dalam batas-batas teritorial tertentu yang diputuskan oleh Bapak Uskup.
b.
Tempat kedudukan Gereja, pastoran, serta gedung paroki terletak di. Ksatrian Amji Atak Korps Brimob POLRI, Kelapa Dua, Cimanggis, Depok.
2.
Tujuan, Fungsi, Wewenang dan Tanggungjawab Tanggungjawab
2.1. Tujuan Dewan Pastoral Paroki bertujuan: a.
Mewujudkan panggilan Umat Allah dalam hidup, kesucian, dan misi Gereja Universal di Paroki dibawah koordinasi Gereja Partikular atau Keuskupan.
b.
Tercapainya tata penggembalaan umat malalui pelibatan, pengembangan dan pemberdayaan seluruh umat dalam hidup dan karya untuk menemukan ungkapan dan perwujudan iman yang khas.
c.
Tercapainya hubungan dengan siapa pun yang berkehendak baik dengan membangun kerjasama hubungan antar agama dan kepercayaan, mengembangkan pola hidup dan pola pikir dalam masyarakat yang yang majemuk, dan memperhatikan yang yang yang kecil, lemah, miskin, dan tersingkir. 4
2.2. Fungsi Dewan Pastoral Paroki berfungsi untuk : a.
Membantu Pastor Paroki sebagai Gembala jiwa jiwa (bdk. CD 30; kan. 519) dan mewakili umat beriman dalam d alam karya pastoral paroki.
b.
Memikirkan, mengembangkan, merencanakan, memutuskan, mengusahakan pelaksanaan, mengevaluasi, dan mempertanggung jawabkan kegiatan pastoral yang perlu dan bermanfaat bagi kehidupan paroki. Kegiatan pastoral yang dimaksud meliputi pengajaran (munus docendi ), ), pengudusan ( munus sanctificandi ), ), dan pemerintahan atau kepemimpinan ( munus regendi ). ).
c.
Mengusahakan peningkatan persekutuan hidup kristiani ( koinonia ), ), pewartaan Sabda ( kerygma ), ), perayaan liturgi/sakramen ( liturgia ), ), pelayanan kepada yang membutuhkan terutama orang miskin (diakonia ), ), dan perwujudan kesaksian iman ( martyria ) sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
d.
Mengupayakan bentuk serta cara sosialisasi dan implementasi kebijakan pastoral keuskupan dalam paroki.
2.3. Wewenang dan Tanggungjawab a.
Dewan Pastoral Paroki berwenang mengambil keputusan reksa pastoral paroki dalam kesatuan dengan Arah Dasar Pastoral Keuskupan.
b.
Dewan Pastoral Paroki bertanggungjawab atas pelaksanaan keputusan reksa pastoral paroki kepada umat paroki (Dewan Pastoral Paroki Pleno) dan Uskup.
3.
Organisasi
Dalam mewujudkan terlaksananya panggilan umat Allah untuk berperan aktip dalam karya pastoral paroki dan hidup bermasyarakat, Paroki memiliki badan organisasi yang terdiri dari Dewan Pastoral Paroki; Stasi; Wilayah; Lingkungan. Dewan Pastoral Paroki memiliki 3 (tiga) badan, yaitu : a.
Dewan Pastoral Paroki Harian;
b.
Dewan Pastoral Paroki Inti;
c.
Dewan Pastoral Paroki Pleno.
5
3.1. Dewan Pastoral Paroki Harian Susunan Kepengurusan Dewan Pastoral Paroki Harian terdiri dari : a.
Ketua Dewan Pastoral Paroki Harian, ex officio dijabat dijabat oleh Pastor Kepala Paroki.
b.
Wakil Ketua
c.
Sekretaris, seorang atau lebih.
d.
Bendahara, seorang atau lebih
e.
Anggota, terdiri dari :
Pastor Pembantu;
3.2. Dewan Pastoral Paroki Inti terdiri dari : a.
Dewan Pastoral Paroki Harian
b.
Koordinator-koordinator Bidang
c.
Ketua-ketua Wilayah.
3.3. Dewan Pastoral Paroki Pleno terdiri dari : a.
Dewan Pastoral Paroki Inti
b.
Ketua-ketua Lingkungan
d.
Ketua-ketua Seksi DPP: Liturgi.
Prodiakon.
Lektor/Lektris.
Putra Altar.
Organis.
Dirigen/Koor
Pemazmur.
Tata Tertib dan Persembahan.
Dekorasi Tata bunga
Katekese.
Kerasulan Kitab Suci.
Kerasulan Keluarga.
Komunikasi Sosial (Komsos). 6
e.
Kerasulan Awam dan Hubungan Kepercayaan (Kerawam dan HAK).
Panggilan dan Karya Misioner
Keadilan dan Perdamaian
Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE).
Rumah Tangga
Antar
Agama
dan
Ketua-ketua / Organisasi Organisasi / Perkumpulan Katolik kelompok yang kedudukannya sebagai seksi dalam DPP:
Wanita Katolik Republik Indonesia Indonesia (WKRI) Cabang Santo Thomas.
Kelompok Karyawan Muda Katolik (KKMK).
Muda-mudi katolik (Mudika) / OMK
Koperasi Kredit
Perkumpulan Dana Kematian Yusuf Arimatea
Persekutuan Doa Karismatik Katolik
Persatuan Guru Katolik
Yayasan Pendidikan Katolik.
Legio Maria.
Lansia
Organisasi/Perkumpulan katolik lainnya sesuai perkembangan.
4.
Pemilihan Pengurus
4.1. Syarat-Syarat Sebagai Anggota Anggota Pengurus Syarat-syarat sebagai Pengurus dan Anggota Dewan Pastoral Paroki adalah sebagai berikut: a.
Teguh imannya dan baik kesusilaannya, memiliki bakat bakat dan kesediaan untuk bekerjasama demi pengembangan paroki/ stasi/wilayah/lingkungan.
b.
Tertarik untuk mengembangkan misi Gereja atau Paroki/Stasi/Wilayah/ Lingkungan demi pelayanan kepada mereka yang “kecil”.
c.
Bijaksana dan punya kerelaan untuk menghargai pendapat atau pandangan orang lain demi kebaikan bersama.
d.
Mau merelakan waktu untuk pertemuan dan kegiatan bersama. 7
e.
Sudah dibaptis dan sudah menerima sakramen penguatan (Krisma) serta diterima dalam Gereja Katolik serta tidak sedang menjalani hukuman Gereja.
f.
Memiliki semangat untuk membangun kesatuan umat.
g.
Memiliki pengalaman dalam menggereja dan bermasyarakat.
4.2. Pemilihan Pengurus Dewan Pastoral Paroki Tata laksana Pemilihan Pengurus dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : a.
Pemilihan Anggota Pengurus Dewan Pastoral Paroki, dilaksanakan oleh Panitia Pemilihan yang dibentuk atau ditugaskan oleh Dewan Pastoral Paroki, dan disahkan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki. Pa roki.
b.
Pencalonan Anggota Pengurus Dewan Pastoral Paroki diajukan oleh lingkungan melalui wilayah, kecuali Ketua ex officio adalah Pastor Kepala Paroki.
c.
Cara Pemilhan Pengurus dan Anggota Dewan Pastoral Paroki dilaksanakan dengan sistem formatur.
d.
Jumlah formatur ditentukan oleh Dewan Pastoral Paroki Harian.
e.
Anggota formatur adalah perwakilan resmi dari wilayah dan stasi.
f.
Anggota formatur ditetapkan oleh Dewan Pastoral Paroki Harian, kecuali ketua formatur adalah ex officio Pastor Pastor Kepala Paroki.
g.
Formatur diberi tugas dan wewenang menyusun kepengurusan Dewan Pastoral Paroki Harian dan Seksi-Seksi.
h.
Susunan kepengurusan/strukrtur organisasi yang akan dipilih, ditetapkan, dan disahkan oleh Dewan Pastoral Paroki Harian. Harian .
i.
Panitia Pemilihan bertugas dan berwewenang menyusun calon tetap Anggota Pengurus Dewan Pastoral Paroki Harian dan Seksiseksi dan menyerahkan kepada Tim Formatur serta mensosialisasikannya, bagi calon yang tidak termasuk dalam susunan calon tetap secara otomatis dinyatakan gugur dan dikembalikan ke Wilayah dan/atau Lingkungan yang mengajukan.
j.
Tim Formatur memilih Anggota Pengurus Dewan Pastoral Paroki Harian dan Seksi-seksi, kecuali Ketua ex officio adalah Pastor Kepala Paroki. Apabila Pastor Kepala Paroki menghendaki calon di luar calon-calon yang diajukan oleh Wilayah, maka Pastor Kepala Paroki berwewenang menunjuk calon dan memberitahukan kepada Wilayah dan/atau Lingkungan bersangkutan. 8
k.
Susunan Pengurus hasil kerja formatur ditetapkan oleh Dewan Pastoral Paroki Pleno, kemudian diusulkan kepada Bapak Uskup untuk disahkan dan dilantik.
l.
Anggota Pengurus Dewan Pastoral Paroki masih menjalankan tugasnya, sampai dengan pelantikan pengurus baru.
m.
Waktu pemilihan dan pelantikan Anggota Dewan Pastoral Paroki Harian dan Seksi-Seksi dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus.
5.
Pengangkatan Dan Masa Jabatan Pengurus
a.
Pengurus Dewan Pastoral Paroki, disahkan dan dilantik oleh Bapak Uskup dengan Surat Keputusan atas dasar usulan dari Pastor Kepala Paroki.
b.
Pengurus Sub Seksi, diangkat dan disahkan dengan Surat Keputusan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki.
c.
Ketua-ketua Organisasi dan Perkumpulan/Kelompok Katolik, diangkat dan disahkan sebagai anggota Dewan Pastoral Paroki Pleno dengan Surat Keputusan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki.
d.
Ketua Dewan Pastoral Paroki berhak mengangkat dan mengesahkan pengurus tambahan setelah mendengar saran dari Dewan Pastoral Paroki Harian.
e.
Masa jabatan Anggota Dewan Pastoral Paroki berlaku untuk jangka waktu tiga tahun, dan dapat. dipilih lagi untuk masa bakti berikutnya paling banyak satu kali lagi pada jabatan yang sama atau sejajar.
f.
Tahun kerja Dewan Pastoral Paroki terhitung mulai 1 Juli sampai dengan 30 Juni 3 (tiga) tahun berikutnya dan/atau setelah pelantikan pengurus baru.
g.
Masa jabatan anggota Dewan Pastoral Paroki berakhir apabila:
Masa jabatannya telah habis;
Yang bersangkutan meninggal dunia;
Pindah dari Wilayah Paroki Santo Thomas;
Mengundurkan diri dan diterima oleh Dewan Pastoral Paroki Harian;
Diberhentikan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki setelah mendengar saran dari Dewan Pastoral Paroki Harian.
9
Terkena hukuman (kan.1331-1332).
gerejawi
ekskomunikasi
atau
interdik
h.
Ketua Dewan Pastoral Paroki berhak mengangkat dan mengesahkan pejabat pengganti apabila ada yang mengundurkan diri.
6.
Tugas dan Tanggungjawab Dewan Pastoral Paroki
6.1. Tugas Umum a.
b.
Menggerakkan dan mengkoordinasi keterlibatan umat dan dalam terang iman yang meliputi bidang-bidang:
Perayaan Liturgi / Sakramen (Liturgia)
Pewartaan Sabda (Kerygma)
Kesaksian Iman (Martyria)
Pelayanan kepada yang membutuhkan terutama orang miskin (diakonia)
Peningkatan persekutuan hidup rohani (Koinonia)
Penggembalaan dan tata organisasi (Poimenik)
Merencanakan arah pelayanan karya pastoral sesuai dengan Visi dan Misi Paroki, yaitu :
Visi Paroki adalah Paroki Santo Thomas Kelapa Dua menjadi ‘communio’ dari aneka komunitas basis yang beriman mendalam, solider dan dialogal, memasyarakat dan misioner.
Misi Paroki adalah Paroki Santo Thomas Kelapa Dua mengadirkan Kerajaan Allah dengan mengabdikan diri secara aktif, meningkatkan relasi dan mutu keimanan, meningkatkan martabat manusia, melalui penataan mekanisme dan organisasi serta pemberdayaan potensi potensi umat basis. basis.
c.
Memutuskan masalah-masalah dan kebutuhan yang dihadapi Dewan Pastoral Paroki dan berusaha untuk memenuhinya dan atau mencarikan jalan keluarnya;
d.
Melaksanakan keputusan yang telah diambil, baik oleh Dewan Pastoral Paroki sendiri atau oleh yang yang ditugaskan;
e.
Mengevaluasi hasil pelaksanaan keputusan agar kelemahankelemahan dapat diatasi dan kekuatan-kekuatan diperbesar untuk mencapai kemajuan;
f.
Mempertanggungjawabkan
pelaksanaan 10
tugas penggembalaan
dalam rangka menciptakan persekutuan hidup kristiani dalam gereja dan masyarakat.
6.2
Dewan Pastoral Paroki Harian
Tugas dan Tanggungjawab Dewan Pastoral Paroki Harian adalah : a.
Mewakili Dewan Pastoral Paroki dalam menjalin hubungan dengan Keuskupan, Paroki lain dan instansi–instansi resmi yang lain;
b.
Melaksanakan kegiatan pelayanan pastoral dan hal-hal keparokian yang berhubungan dengan administrasi dan kesekretariatan secara konkret;
c.
Menyelenggarakan rapat-rapat Dewan Pastoral Paroki serta pertemuan-pertemuan lain yang di nilai perlu demi kemajuan dan perkembangan karya pastoral paroki;
d.
Mempersiapkan rapat atau pertemuan membentuk panitia tersendiri (ad hoc);
e.
Mengundang rapat Dewan Pastoral Paroki Inti atau Dewan Pastoral Paroki Pleno atau sebagian secara berkala;
f.
Menginventarisasi karya-karya pastoral mengenai tempat, bentuk, dan kegiatannya;
g.
Menginventarisasi, menjaga dan mengelola harta benda paroki;
h.
Memberikan laporan tahunan kepada Uskup.
6.3
Dewan Pastoral Paroki Inti
dengan kemungkinan
di
paroki
terutama
Tugas dan Tanggungjawab Dewan Pastoral Paroki Inti adalah : a.
Menentukan kebijakan dan menyusun rencana program jangka pendek dan jangka panjang kegiatan karya pastoral paroki, dan menyampaikan kepada Dewan Pastoral Paroki Pleno;
b.
Mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan pastoral di paroki, stasi, wilayah, dan para seksi;
c.
Mengkoordinasikan dan melaksanakan program kegiatan pastoral yang telah disahkan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan program kerjanya kepada Dewan Pastoral Paroki Pleno sekurang-kurangnya setahun sekali;
d.
Mengadakan rapat secara rutin, diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan dan dalam Rapat Dewan Dewan Pastoral Paroki Inti, setiap wilayah melaporkan secara tertulis apa yang sedang terjadi di setiap lingkungan dalam Wilayahnya; 11
e.
Menyampaikan informasi mengenai keadaan dan keperluan Dewan Pastoral Paroki Inti kepada Pengurus Stasi, Wilayah dan Lingkungan;
6.4
Dewan Pastoral Paroki Pleno
Tugas dan Tanggungjawab Dewan Pastoral Paroki Pleno adalah : a.
Menentukan prioritas reksa pastoral Paroki jangka panjang dan jangka pendek .
b.
Menilai, melengkapi, memperbaiki dan mengesahkan rencana kerja yang disampaikan oleh Dewan Pastoral Paroki Inti menjadi Program Kerja Dewan Pastoral Paroki;
c.
Menerima dan menanggapi laporan kegiatan Dewan Pastoral Paroki Inti;
d.
Mengusulkan nama-nama calon pengurus dan anggota Dewan Pastoral Paroki untuk periode berikutnya.
6.5. Ketua Dewan Pastoral Paroki Tugas dan Tanggungjawab Ketua Dewan Pastoral Paroki adalah : a.
Mengusahakan persatuan seluruh umat Paroki sebagai wujud paguyuban atau ”communio” yang hidup;
b.
Mengusahakan agar pelayanan sakramental dan sakramentali dapat berjalan dengan baik;
c.
Mengusahakan agar pembinaan iman umat dapat berjalan dengan baik;
d.
Bersama dengan anggota Dewan Pastoral Paroki mengkoordinasi kegiatan Paroki dan memberikan pengarahan kepada semua aktivis Paroki;
e.
Bersama dengan anggota Dewan Pastoral Paroki mengevaluasi dan menganalisa keadaan, menemukan arah dan menyusun konsep rencana kerja Paroki dan mengupayakan pelaksanaannya;
f.
Bersama dengan anggota Dewan Pastoral Paroki menggusahakan dana dan mengaturnya secara baik guna menunjang kegiatan Paroki;
g.
Menyerahkan hasil kolekte kepada Dana Solidaritas Pastoral Keuskupan Bogor sesuai dengan peraturan Keuskupan Bogor;
h.
Mengadakan rapat-rapat: Rapat Pengurus Dewan Pastoral Paroki paling sedikit satu kali dalam satu bulan; Rapat Dewan Pastoral 12
Paroki Inti diselenggarakan paling sedikit satu kali dalam tiga bulan; Rapat Dewan Pleno paling sedikit satu kali dalam enam bulan.
6.6. Wakil Ketua Dewan Pastoral Paroki Tugas dan Tanggungjawab Wakil Ketua Dewan Pastoral Paroki adalah : a.
Membantu dan bermitra dengan Ketua Dewan Pastoral Paroki dalam semua tugasnya;
b.
Bersama dengan pengurus Dewan mengkoordinasikan kegiatan Paroki;
c.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki;
d.
Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki.
Pastoral
Paroki
Harian
6.7. Sekretaris Dewan Pastoral Paroki Tugas Sekretaris Dewan Pastoral Paroki adalah : Melaksanakan tugas bidang administrasi kesekretariatan dan bidang keorganisasian untuk kepentingan Dewan Pastoral Paroki yaitu : a.
Tugas bidang administrasi kesekretariatan yaitu ; Surat-menyurat
Mendokumentasikan surat masuk dan surat keluar.
Membuat dan menyampaikan undangan pertemuan/rapat kepada yang bersangkutan.
b.
Membuat notulen dan/atau risalah rapat dan menyampaikan kepada para peserta pertemuan/rapat.
Mendokumentasikan data warga.
Mendokumentasikan kegiatan pelayanan karya pastoral yang yang dilaksanakan oleh Dewan Pastoral Paroki .
Mendokumentasikan Keputusan-keputusan yang di ambil oleh Dewan Pastoral Paroki.
Mempersiapkan acara dan penyelenggaraan pertemuan/rapat Dewan Pastoral Paroki;
Tugas bidang keorganisasian yaitu ; Memotivasi, mendorong dan memastikan bahwa seluruh anggota Dewan Pastoral Paroki melaksanakan tugasnya sesuai
13
dengan Pedoman, sistem dan peraturan yang berlaku.serta Rencana Kerja Tahunan yang telah disetujui.
Secara periodik mengevaluasi pedoman, sistem dan peraturanperaturan Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas, dan menyampaikan hasil evaluasi kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki, agar dapat dilakukan revisi/ penyempurnaan.
c.
Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja dan Anggaran Keuangan untuk keperluan kesekretariatan dan keorganisasian;
d.
Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya;
e.
Menyusun laporan kegiatan kepengurusan Dewan Pastoral Paroki;
f.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki.
Tanggungjawab Sekretaris Dewan Pastoral Paroki adalah : a.
Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki;
b.
Bertanggungjawab atas anggaran keuangan;
c.
Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan penggunaan keuangan secara periodik kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki.
d.
Menyusun laporan kegiatan Paroki secara periodik (6 bulan sekali) dan disampaikan dalam rapat Dewan Pastoral Paroki Pleno dan Ketua Dewan Pastoral Paroki.
pelaksanaan
kerja
dan
penggunaan
6.8. Bendahara Dewan Pastoral Paroki Tugas Bendahara Dewan Pastoral Paroki adalah : a.
Menyelenggarakan administrasi keuangan Paroki sesuai dengan dasar-dasar manajamen Keuangan.
b.
Membukukan setiap penerimaan dan pengeluaran keperluan rutin gereja/pastoran/PGPM dalam Buku Kas sesuai dengan sistem Akuntansi Paroki yang berlaku.
c.
Menerima semua perolehan uang yang berasal dari kolekte, APP, donatur, Penyumbang perorangan, amplop persembahan, bantuan dari luar untuk keperluan gereja/ pastoral/sosial/PGPM mencatat dalam buku kas dan menyetorkan ke rekening Bank Dewan
14
Pastoral Paroki/PGPM dan atau menyampaikan kepada pihak tertentu sesuai dengan maksud pemberi. d.
Membuat rancangan anggaran belanja tahunan Dewan Pastoral Paroki dan diajukan untuk disetujui dalam pertemuan/rapat Dewan Pastoral Paroki dan disahkan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki.
e.
Bersama Ketua menandatangani cheque-cheque untuk mengambil uang dari Bank, sesuai anggaran yang telah disetujui oleh Dewan Pastoral Paroki.
f.
Membuat laporan pertanggungjawaban di bidang keuangan dan inventaris Paroki secara periodik (6 bulan sekali) untuk disahkan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki.
Tanggungjawab Bendahara Dewan Pastoral Paroki adalah : a.
Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki;
b.
Bertanggungjawab atas anggaran keuangan;
c.
Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan penggunaan keuangan secara periodik kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki.
d.
Menyusun laporan keuangan Paroki secara periodik (6 bulan sekali) dan disampaikan kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki.
pelaksanaan
kerja
dan
penggunaan
6.9. Anggota Dewan Pastoral Paroki Tugas Anggota Dewan Pastoral Paroki adalah : a.
Membantu menyampaikan pemikiran dan gagasan kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki untuk memperlancar pelaksanaan tugastugas Dewan Pastoral Paroki.
b.
Melakukan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh Pengurus Dewan Pastoral Paroki Harian.
c.
Memantau dan memotivasi Seksi-Seksi/Panitia/Bagian/Tim agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, dan melaporkan perkembangannya kepada Rapat Pengurus Dewan Pastoral Paroki Harian, sekurang kurangnya 3 bulan sekali.
15
6.10 Koordinator Bidang Tugas Umum dan tanggungjawab tanggungjawab Koordinator Koordinator Bidang adalah : a.
Membantu dan bermitra dengan Ketua Dewan Pastoral Paroki dalam semua tugasnya;
b.
Mengkoordinir seksi yang ada di bawahnya dan mengkoordinasikan Organisasi/Perkumpulan dalam melaksanakan kegiatan karya pastoral sesuai dengan bidang kerjanya
c.
Mewakili seksi dalam rapat Dewan Pastoral Paroki Inti;
d.
Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan usulan dari seksi di bawahnya sesuai bidang kerjanya.
e.
Menyusun laporan kegiatan bidangnya;
f.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki.
g.
Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki.
h.
Bertanggungjawab mengenai kelancaran pelaksanaan tugas seksi di bawahnya.
6.11 Bidang Peribadatan Tugas Koordinator Bidang Peribadatan adalah : a.
Membantu dan bermitra dengan Ketua Dewan Pastoral Paroki dalam Bidang Peribadatan;
b.
Mengkoordinir seksi-seksi yang ada di bawahnya sesuai dengan Bidang Peribadatan; Seksi Liturgi, Prodiakon, Putra Altar, Koor/Dirigen, Pemazmur, Organis, Lektor-lektris, Tata-tertib dan Persembahan, dekorasi dan Tata Bunga serta Perkumpulan PDKK, Legio Maria.
c.
Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan usulan dari seksi dibawahnya Bidang Peribadatan.
d.
Menyusun laporan kegiatan Bidang Peribadatan;
e.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki.
16
berdasarkan
6.12 Bidang Pewartaan dan Kesaksian Kesaksian Tugas Koordinator Bidang Pewartaan dan Kesaksian adalah : a.
Membantu dan bermitra dengan Ketua Dewan Pastoral Paroki dalam Bidang Pewartaan dan Kesaksian;
b.
Mengkoordinir seksi-seksi yang ada di bawahnya sesuai dengan Bidang Pewartaan dan Kesaksian; Seksi Katekese, Kerasulan Kitab Suci, Kerasulan Keluarga, Komunikasi Sosial, Kerasulan Awam dan Hubungan Antar Kepercayaan, Panggilan dan Misioner, Keadilan dan Perdamaian, serta Perkumpulan BIA, BIR, KEP, Guru Agama.
c.
Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan usulan dari seksi dibawahnya Bidang Pewartaan dan Kesaksian.
d.
Menyusun laporan kegiatan Bidang Pewartaan dan Kesaksian;
e.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki.
6.13 Bidang Pelayanan Tugas Koordinator Bidang Pelayanan adalah : a.
Membantu dan bermitra dengan Ketua Dewan Pastoral Paroki dalam Bidang Pelayanan
b.
Mengkoordinir seksi-seksi yang ada di bawahnya sesuai dengan Bidang Peribadatan; Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi, Pendidikan dan OTA, Pemberdayaan SDM, serta Perkumpulan Lansia, Koperasi, PDKYA.
c.
Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan usulan dari seksi dibawahnya Bidang Pelayanan.
d.
Menyusun laporan kegiatan Bidang Pelayanan;
berdasarkan
6.14 Bidang Kepemudaan Tugas Koordinator Bidang Kepemudaan adalah : a.
Mengkoordinasikan kegiatan terhadap kaum muda;
b.
Bekerjasama dan berkoordinasi dengan Koordinator Kepemudaan wilayah/pendamping mudika wilayah untuk melaksanakan pembinaan dan pendampingan kaum muda;
c.
Menyelenggarakan retret, rekoleksi, seminar, lokakarya yang berkaitan dengan kehidupan kaum muda baik dalam menggereja maupun bermasyarakat dan bernegara; 17
pembinaan
dan
pendampingan
d.
Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki serta menyelenggarakannya;
e.
Mengevaluasi pelaksanaan kerja.
6.15. Tugas Umum dan Tanggungjawab Seksi a.
Merencanakan dan menyelenggarakan program kegiatan dan anggaran keuangan;
b.
Berkoordinasi dengan d engan seksi lain dan organisasi/perkumpulan katolik dan non katolik;
c.
Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran biaya kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki ; melalui Koordinator Bidang yang bersangkutan
d.
Mengevaluasi pelaksanaan kerja;
e.
Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan penggunaan keuangan secara periodik kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki melalui Koordinator Bidang B idang yang bersangkutan.
f.
Dalam melaksanakan tugasnya, seksi Liturgi bertanggungjawab kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki melalui Koordinator Bidang Bidang yang bersangkutan;
g.
Bertanggungjawab atas anggaran keuangan;
pelaksanaan
kerja
dan
bekerjasama
penggunaan
6.16. Seksi Liturgi Tugas Seksi Liturgi adalah : a.
Menyusun jadwal tugas terpadu pelayanan liturgi pada Hari Minggu, Jumat Pertama, Hari Raya Natal, Paskah, dan hari raya yang disamakan dengan hari minggu, secara terpadu berdasarkan tahun liturgi;
b.
Menyiapkan buku panduan perayaan peribadatan, Perayaan Ekaristi, Ibadat Sabda, Jalan Salib, dsb;
c.
Berkoordinasi dengan koster, mempersiapkan peralatan dan perlengkapan ibadat : Buku Perayaan Ekaristi, teks-teks, lilin altar, hosti, anggur, piala, sibori, taplak altar, pakaian Perayaan Ekaristi, pakaian prodiakon, pakaian lektor, pakaian putra altar, tata suara serta peralatan dan perlengkapan ibadat lainnya;
d.
Berkoordinasi dengan koster dalam pemeliharaan peralatan dan perlengkapan liturgi; 18
meliputi:
e.
Bekerjasama dan berkoordinasi dengan Panitia yang dibentuk oleh Dewan Pastoral Paroki, organisasi/Perkumpulan katolik, wilayah, lingkungan, dalam penyelenggaraan kegiatan perayaan peribadatan atau yang berhubungan dengan liturgi;
f.
Bekerjasama dengan organisasi/Perkumpulan katolik dan sub seksi, menyelenggarakan rekoleksi, penataran atau kursus untuk para petugas liturgi;
6.17 Seksi Prodiakon Tugas Seksi Prodiakon adalah : a.
Menyusun jadwal tugas pelayanan Prodiakon sebagai pembantu Imam untuk menerimakan komuni dalam Perayaan Ekaristi pada hari minggu, jumat pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu, jadwal disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun jadwal liturgi terpadu, serta membantu Pastor mengirim dan menerimakan komuni untuk orang sakit;
b.
Mengadakan pembinaan dan pendampingan anggota prodiakon, dengan menyelenggarakan rekoleksi, retret, penataran dan ziarah;
c.
Anggota Prodiakon membantu pengurus Lingkungan dan Wilayah untuk memimpin upacara penguburan, ibadat sabda dan tugas lainnya yang berhubungan dengan ibadat;
d.
Lingkup pelayanan prodiakon terbatas dalam paroki tempat ia diangkat dengan Surat Keputusan Uskup untuk jangka waktu 3 tahun dan dapat diangkat kembali;
e.
Pengurus Prodiakon dipilih langsung oleh anggota, Ketua mewakili dalam pertemuan bidang peribadatan, dan Dewan Pastoral Paroki Pleno.
6.18 Seksi Putra Altar Tugas Seksi Putra Altar adalah : a.
Menyusun jadwal tugas pelayanan dalam Perayaan Ekaristi pada hari minggu, jumat pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu, jadwal disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun jadwal liturgi terpadu
b.
Mengadakan pembinaan dan pendampingan anggota Putra Altar, dengan menyelenggarakan latihan rutin,rekoleksi, retret, penataran ziarah dan rekreasi; 19
c.
Mengadakan pendataan anggota dan menambah anggota baru dari lingkungan-lingkungan;
d.
Pengurus Putra Altar dipilih langsung oleh anggota, Ketua mewakili dalam pertemuan bidang peribadatan, dan Dewan Pastoral Paroki Pleno
6.19 Seksi Koor/Dirigen Tugas Seksi Koor/Dirigen Koor/Dirigen adalah : a.
Mendata dan menyusun jadwal tugas koor dan dirigen lingkungan/ wilayah/ sekolah katolik/ kelompok/perkumpulan/organisasi katolik, dalam Perayaan Ekaristi pada hari minggu, jumat pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu, jadwal disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun menjadi jadwal liturgi terpadu;
b.
Mengadakan pembinaan dan pendampingan terhadap para dirigen, dengan menyelenggarakan pelatihan, penataran, rekoleksi, retret, dll;
c.
Memilih nyanyian Perayaan Ekaristi sesuai dengan kalender liturgi atau tema Perayaan Ekaristi;
6.20 Seksi Pemazmur Tugas Seksi Pemazmur adalah : a.
Menyusun jadwal tugas pelayanan dalam Perayaan Ekaristi pada hari minggu, jumat pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu, jadwal disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun jadwal liturgi terpadu
b.
Mengadakan pembinaan dan pendampingan anggota pemazmur, dengan menyelenggarakan latihan rutin, rekoleksi, retret, penataran;
c.
Mengadakan pendataan anggota dan menambah anggota baru dari lingkungan, sekolah katolik/kelompok/ perkumpulan/organisasi katolik;
d.
Pengurus pemazmur dipilih langsung oleh anggota, Ketua mewakili dalam pertemuan bidang peribadatan, dan Dewan Pastoral Paroki Pleno
20
6.21 Seksi Organis Tugas Seksi Organis adalah ; a.
Menyusun jadwal tugas pelayanan dalam Perayaan Ekaristi pada hari minggu, jumat pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu, jadwal disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun jadwal liturgi terpadu
b.
Mengadakan pembinaan dan pendampingan organis, dengan menyelenggarakan latihan rutin, rekoleksi, retret, penataran;
c.
Mengadakan pendataan anggota dan menambah anggota baru dari lingkungan, sekolah katolik/kelompok/ perkumpulan/organisasi katolik
d.
Pengurus pemazmur dipilih langsung oleh anggota, Ketua mewakili dalam pertemuan bidang peribadatan, dan Dewan Pastoral Paroki Pleno
6.22 Seksi Lektor-lektris Tugas Seksi Lektor-lektris adalah : a.
Menyusun jadwal tugas pelayanan dalam Perayaan Ekaristi pada hari minggu, jumat pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu, jadwal disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun jadwal liturgi terpadu
b.
Mengadakan pembinaan dan pendampingan Lektor-lektris, dengan menyelenggarakan latihan rutin, rekoleksi, retret, penataran;
c.
Mengadakan pendataan anggota dan menambah anggota baru dari lingkungan, sekolah katolik/kelompok/ perkumpulan/organisasi katolik
d.
Pengurus pemazmur dipilih langsung oleh anggota, Ketua mewakili dalam pertemuan bidang peribadatan, dan Dewan Pastoral Paroki Pleno
6.23 Seksi Tata-tertib Tata-tertib dan Persembahan Tugas Seksi Tata-tertib dan Persembahan adalah : a.
Menyusun jadwal tugas tata tertib, persembahan dan kolektan lingkungan/ wilayah/ sekolah katolik/ kelompok/ perkumpulan /organisasi katolik, dalam Perayaan Ekaristi pada hari minggu, jumat pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari raya lainnya 21
yang disamakan dengan hari minggu, jadwal disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun jadwal liturgi terpadu; b.
Petugas tata tertib mengatur tempat duduk umat selama perayaan ekaristi berlangsung, mengumpulkan kolekte dan mengatur umat dalam menyambut komuni;
c.
Memeriksa dan memastikan bahwa kotak persembahan, dan kantong kolekte sudah disiapkan;
d.
Sesudah Perayaan Ekaristi, petugas membawa kotak kolekte ke pastoran dan menghitung hasil kolekte, kemudian menyerahkan kepada Bendahara Paroki;
6.24 Seksi Dekorasi Dekorasi dan tata bunga bunga Tugas Seksi Dekorasi dan tata bunga adalah : a.
Menyusun jadwal tugas Dekorasi dan tata bunga lingkunganlingkungan, dalam Perayaan Ekaristi pada hari minggu, jumat pertama, hari raya natal dan paskah, dan hari raya lainnya yang disamakan dengan hari minggu, jadwal disampaikan kepada seksi liturgi/bidang peribadatan untuk disusun jadwal liturgi terpadu;
b.
Memeriksa dan memastikan bahwa altar dan ruangan gereja telah dihias;
6.25. Seksi Katekese Tugas Seksi Katekese adalah : a.
Mengkoordinasikan, perkumpulan/kelompok dan sub seksi yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan pengajaran iman, meliputi: guru agama, koordinator Peribadatan Stasi/Wilayah dan seksi liturgi Lingkungan, seksi lain, organisasi katolik dan yayasan pendidikan katolik; serta Panitia yang dibentuk oleh Dewan Pastoral Paroki;
b.
Merencanakan, menyelenggarakan pengajaran iman berdasarkan Kitab Suci dan ajaran gereja bagi calon baptis, penerima komuni pertama dan krisma;
c.
Menyusun dan menentukan jadwal, kurikulum, buku panduan dan pengajar untuk pengajaran calon baptis, komuni pertama dan krisma;
d.
Bekerjasama dengan seksi lain (Seksi Kerasulan Kitab Suci) dan Panitia yang dibentuk oleh Dewan Pastoral Paroki menyiapkan bahan pendalaman iman dan pembekalan kepada para pemandu 22
pendalaman iman di Wilayah/ Lingkungan, pada masa prapaskah, adven, dan bulan Kitab Suci, dan lain-lain; e.
Menyelenggarakan rekoleksi, seminar, penataran kursus bagi para guru agama dan petugas katekese wilayah dan lingkungan;
f.
Memperhatikan pelajaran agama katolik yang diselenggarakan sekolah-sekolah katolik maupun non katolik di wilayah paroki.
6.26. Seksi Kerasulan Kitab Suci (KKS) Tugas Seksi Kerasulan Kitab Suci (KKS) adalah : a.
Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan pengenalan dan pengamalan Kitab Suci;
dengan
upaya
b.
Menyusun bahan pendalaman Kitab Suci dan memberi pembekalan kepada para pemandu pendalaman Kitab Suci di wilayah dan lingkungan;
c.
Bekerjasama dengan Seksi Katekese, Panitia yang dibentuk oleh Dewan Pastoral Paroki, wilayah, lingkungan mengadakan pendalaman Kitab Suci pada masa prapaskah, adven, dan pada bulan Kitab Suci, dan lain-lain;
d.
Bekerjasama dengan dengan seksi lain, wilayah dan lingkungan, mengadakan bimbingan kepada umat untuk lebih mengenal Sabda Tuhan;
e.
Menyelenggarakan rekoleksi, seminar, penataran, kursus Kitab Suci;. Suci;.
6.27. Seksi Kerasulan Keluarga Tugas Seksi Kerasulan Keluarga adalah : a.
Mengkoordinasikan kegiatan yang pembinaan kehidupan keluarga;
b.
Menyelenggarakan kursus persiapan perkawinan;
c.
Menyusun dan menentukan jadwal, kurikulum buku panduan dan pengajar untuk pengajaran/ kursus persiapan perkawinan;
d.
Pembinaan dan pendampingan terhadap keluarga muda;
e.
Mengadakan pendidikan kehidupan keluarga, remaja, dewasa, dan kesejahteraan keluarga;
f.
Mengadakan psikologis;
konsultasi
keluarga,
23
berkaitan
dengan
seksualitas,
hukum
upaya
dan
6.28. Seksi Komunikasi Sosial (Komsos) Tugas Seksi Komunikasi Sosial adalah : a
Mengelola informasi dan komunikasi melalui media cetak, media elektronik dan forum komunikasi sebagai sarana komunikasi antar umat dan pewartaan;
b
Menyelenggarakan atau mengirim umat untuk mengikuti seminar, lokakarya, penataran maupun kursus dalam bidang komunikasi;
c
Bekerjasama dengan Panitia yang dibentuk oleh Dewan Pastoral Paroki, untuk menginformasikan dan mensosialisasikan kegiatan kepanitiaan;
6.29. Seksi Kerasulan Awam Dan Hubungan Hu bungan Antar Agama dan Kepercayaan (Kerawam dan HAK) Tugas Seksi Kerasulan Awam dan Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan adalah : a.
Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan upaya pengamalan semangat awam serta upaya pengenalan dan pengamalan hidup beragama;
b.
Bekerjasama dengan dengan seksi lain. wilayah dan lingkungan, mendampingi dan memotivasi kaum awam agar mengerti, menyadari dan memahami akan peran dan panggilan khasnya dalam Gereja dan masyarakat, serta kehidupan berbangsa dan bernegara;
c.
Menyelenggarakan rekoleksi, kelompok kerasulan awam;
d.
Menjalin hubungan dengan gereja-gereja lain (oekumene), serta membina hubungan kerjasama, dialog dengan pimpinan agama dan kepercayaan lain;
e.
Bekerjasama dengan seksi lain, wilayah dan lingkungan, membina umat agar mengusahakan terbinanya hubungan dan kerukunan dengan saudara-saudara yang beragama dan berkepercayaan lain dalam kehidupan sehari-hari;
seminar
dan
6.30 Seksi Panggilan Panggilan Dan Karya Karya Misioner Tugas Seksi Panggilan dan Karya Misioner adalah : 24
penataran
untuk
a.
Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan upaya menyadarkan seluruh umat perperan serta dalam menumbuh kembangkan panggilan imam, biarawan-biarawati dan hidup bakti lainnya, serta tanggungjawabnya terhadap evangelisasi baru;
b.
Bekerjasama dengan Seksi lain, seminari, biara, Putra Altar wilayah dan lingkungan, menyelenggarakan kegiatan untuk menarik minat kaum muda menerima panggilan imam, biarawan-biarawati dan hidup bakti lainnya, terutama dalam pekan panggilan;
c.
Memberikan pendampingan dan motivasi kepada para keluarga calon imam, biarawan dan biarawati;
d.
Mengkoordinasikan, perkumpulan/kelompok dan sub seksi yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan pengajaran/ pendampingan Bina Iman Anak dan Bina Iman Remaja, meliputi: guru agama, koordinator Peribadatan Stasi/Wilayah, seksi lain, organisasi katolik dan yayasan pendidikan katolik;
6.31. Seksi Keadilan dan Perdamaian Tugas Seksi Keadilan dan Perdamaian adalah; Menyadarkan umat beriman akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan mendorongnya untuk memperjuangkannya dalam kehidupan sehari-hari.
6.32. Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Tugas Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) adalah : a
Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan sosial ekonomi;
b
Menjadi koordinator kegiatan Aksi Puasa Pembangunan (APP) dan Aksi Adven Pembangunan.
c
Bekerjasama dan berkoordinasi dengan seksi lain dan pihak ketiga, untuk mengadakan pelayanan sosial karitatif dan sosial ekonomi.
d
Melaksanakan kegiatan untuk mendorong pengembangan sosial ekonomi dan meningkatkan penghasilan keluarga;
e
Menyelenggarakan seminar, lokakarya, kursus ketrampilan, penataran yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi rumah tangga, sosial ekonomi dan meningkatkan penghasilan;
6.33. Seksi Pendidikan dan OTA Tugas Seksi Pendidikan dan OTA adalah : 25
a. b.
c. d.
Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan pendidikan; Bekerjasama dan berkoordinasi dengan seksi lain dan pihak ketiga, untuk membantu anak-anak agar memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal, dengan berbagai kemudahan atau biaya sesuai dengan kemampuan paroki; Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki. Mengevaluasi pelaksanaan kerja.
6.34. Seksi Pemberdayaan SDM Tugas Seksi Pemberdayaan SDM adalah : a.
Mengkoordinasikan perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan di bidang pendidikan formal dan non formal, baik yang merupakan program seksi pemberdayaan SDM maupun dalam merealisasikan program dari seksi lain atau organisasi/perkumpulan katolik;
b.
Mengkoordinasikan atas pembinaan dan mempersiapkan kaderkader pimpinan umat/gereja dan pimpinan masyarakat;
c.
Membantu Pastor Paroki dalam mengkoordinir, memadukan program-program kerja serta pelaksanaan kegiatan karya pastoral Dewan Pastoral Paroki dengan Organisasi/perkumpulan katolik yang ada didalam Paroki;
6.35. Seksi Rumah Tangga Tugas Seksi Rumah Tangga adalah : a
Mengelola ekonomi rumah tangga pastoran;
b
Mengatur pengadaan makanan dan minuman untuk pastor dan tamu-tamu Paroki;
c
Melaksanakan pengadaan, pengaturan, perawatan dan pencatatan sarana dan prasarana rumah tangga pastoran dan harta benda gereja;
d
Melaksanakan pengelolaan Aula Paroki;
7.
Kepanitiaan/Tim Kerja
26
Dewan Pastoral Paroki dapat membentuk dan menetapkankan Kepanitiaan/Tim Kerja yang disyahkan oleh Dewan Pastoral Paroki Harian.
7.1. Tugas Kepanitiaan/Tim Kerja a.
Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan sesuai dengan tugas dan tujuan dibentuknya Kepanitiaan/Tim Kerja kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki dan/atau Dewan Pastoral Paroki Harian.
b.
Mengundang rapat seksi Dewan Pastoral Paroki yang terkait dengan bidang kerja dari Kepanitiaan/Tim Kerja.
c.
Melaksanakan tugas rencana kerja dan anggaran keuangan yang telah disetujui .
7.2. Tanggungjawab Kepanitian/Tim Kerja a.
Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki dan/atau Dewan Pastoral Paroki Harian;
b.
Bertanggungjawab atas anggaran keuangan;
c.
Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan penggunaan keuangan kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki dan/atau Dewan Pastoral Paroki Harian;
8.
Tugas dan Tanggungjawab Perkumpulan dan Organisasi
pelaksanaan
kerja
dan
penggunaan
8.1. Perkumpulan/Kelompok Perkumpulan/Kelompok Katolik a.
Melaksanakan kegiatan karya pastoral paroki sesuai dengan tujuan perkumpulan/kelompok yang bersangkutan. Peran sertanya disesuaikan dengan kebijakan dan dibawah Koordinasi Dewan Pastoral Paroki.
b.
Membangun kerjasama antar Perkumpulan/Kelompok Katolik dan/atau antara Perkumpulan/Kelompok Katolik dengan Wilayah atau Lingkungan untuk perkembangan umat dan masyarakat.
c.
Tugas dan tanggungjawab selengkapnya sesuai dengan pedoman atau aturan masing-masing Perkumpulan
27
8.2. Organisasi Katolik a.
Membantu kegiatan karya pastoral di Paroki, Wilayah dan Lingkungan sesuai dengan anggaran dasar organisasinya. Bentuk bantuan dan peran sertanya hendaknya sesuai dengan kebijakan dan di bawah koordinasi Dewan Pastoral Paroki;
b.
Membangun kerjasama antar Kelompok Kategorial dan/atau Kelompok Kategorial dengan Wilayah atau Lingkungan untuk perkembangan umat dan masyarakat;
c.
Tugas dan tanggungjawab selengkapnya sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga masing-masing organisasi.
28
BAB III STASI 1.
Batas Pelayanan dan Kedudukan
1.1. Batas Pelayanan a.
Batas teritorial Stasi ditetapkan dengan Surat Keputusan oleh Dewan Pastoral Paroki dengan memperhatikan batas-batas pemerintahan sipil.
1.2. Kedudukan a.
Stasi adalah salah satu badan yang dibentuk oleh Dewan Pastoral Paroki sebagai Koordinator Wilayah, Lingkungan, Kelompok, Perkumpulan dan Organisasi katolik yang berbasis di Stasi;
b.
Stasi berkedudukan di wilayah Paroki dan tata penggembalaannya masih dilaksanakan oleh Pastor Paroki atau Pastor lain dari Paroki;
c.
Ketua Stasi, mempunyai kedudukan sebagai Anggota Pengurus Dewan Pastoral Paroki Harian;
2.
Tujuan, Fungsi, dan Wewenang
2.1. Tujuan Stasi dibentuk dengan tujuan : a.
Menyelenggarakan tata penggembalaan yang melibatkan, mengembangkan, dan memberdayakan seluruh umat dalam rangka persiapan menjadi Paroki;
b.
Mengkoordinasikan Wilayah-wilayah, Lingkungan-lingkungan, Kelompok-Kelompok, Perkumpulan dan Organisasi Katolik dalam mewujudkan panggilan Umat Allah untuk meningkatkan kemandirian dan berperan aktip dalam hidup menggereja dan bermasyarakat.
2.2. Fungsi Fungsi Stasi adalah : a.
Membantu Pastor Paroki dan Dewan Pastoral Paroki dalam penyelenggaraan dan pengembangan karya pastoral;
b.
Mengupayakan terbinanya persaudaraan dan koordinasi antar kelompok di Stasi dalam melaksanakan panggilan dan tugas perutusan gereja, baik sebagai warga gereja maupun masyarakat; 29
c.
Mengupayakan peningkatan kemandirian umat di Stasi.
2.3. Wewenang a.
Stasi berwenang mengambil keputusan reksa pastoral Stasi dalam kesatuan dengan Arah Dasar Pastoral Paroki dan bertanggungjawab atas pelaksanaan keputusan kepada umat Stasi, dan Paroki.
3.
Tugas dan Tanggungjawab
3.1. Tugas Tugas Stasi adalah : b.
Mengkoordinasikan Wilayah dan Lingkungan serta Organisasi dan Perkumpulan/Kelompok Katolik yang berkaitan dengan pelayanan dan kegiatan karya pastoral di Stasi;
c.
Menyampaikan hasil rapat Dewan Pastoral Paroki Harian maupun Inti dalam Rapat Pleno Stasi.
d.
Menyelenggarakan kegiatan karya pastoral; Perayaan Peribadatan, Katekese, Kerasulan Kitab Suci, Kerasulan Awam dan HAK, Kerasulan Keluarga, Panggilan dan Karya Misioner serta Pengembangan Sosial Ekonomi;
e.
Melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap kaum muda Stasi (Mudika dan Rekat);
f.
Menyediakan media komunikasi, sebagai sarana komunikasi antar umat dan perwartaan;
g.
Mengadakan, mengatur, menggunakan, merawat dan menyimpan Inventaris dan peralatan serta perlengkapan liturgi milik Stasi; S tasi;
h.
Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran biaya Kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki;
i.
Mengevaluasi pelaksanaan kerja setiap 6 bulan.
3.2. Tanggungjawab Tanggungjawab Stasi adalah : a.
Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan anggaran keuangan kepada Rapat Pleno Stasi dan Ketua Dewan Pastoral Paroki; 30
b.
Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan penggunaan keuangan secara periodik kepada Rapat Pleno Stasi dan Ketua Dewan Umum Pastoral Paroki.
4.
Kepengurusan
Kepengurusan Stasi terdiri dari : a
Ketua;
b
Sekretaris, Sekretaris,
c
Bendahara, Bendahara,
d
Koordinator Bidang Peribadatan;
e
Koordinator Bidang Pewartaan dan Kesaksian;
f
Koordinator Bidang Pelayanan;
g
Koordinator Bidang Kepemudaan;
h
Seksi-seksi : Liturgi;
Tata Tertib dan Persembahan/kolektan
Dekorasi dan Tata Bunga
Katekese;
5.
Kerasulan Kitab Suci;.
Kerasulan Awam dan Hubungan Kepercayaan (Kerawam dan HAK);
Kerasulan Keluarga;
Panggilan dan Karya Misioner;
Komunikasi Sosial;
Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE);
Rumah Tangga.
Antar
Agama
dan
Uraian Tugas dan Tanggungjawab Tanggungjawab Pengurus
5.1. Ketua Stasi Tugas Ketua Stasi adalah : a.
Memimpin dan mengkoordinasikan Pengurus Wilayah, Lingkungan, Organisasi dan Perkumpulan/Kelompok Katolik, yang berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan dan pengembangan karya pastoral di dalam Stasi; 31
b.
Memimpin rapat-rapat terutama Rapat Pleno Stasi;
c.
Menyampaikan hasil rapat Dewan Pastoral Paroki Harian maupun Inti kepada Anggota Pengurus Stasi serta Ketua-ketua Wilayah dan Lingkungan di dalam Stasi;
d.
Membantu menyelesaikan masalah yang ada di Wilayah dan Lingkungan di dalam Stasi;
Tanggungjawab Ketua Stasi adalah : a.
Dalam melaksanakan tugasnya Ketua Stasi bertanggungjawab kepada Rapat Pleno Stasi dan Ketua Dewan Pastoral Paroki.
b.
Bertanggungjawab atas perencanaan, pelaksanaan, pengawasan kegiatan karya pelayanan pastoral di Stasi.
c.
Menyampaikan laporan secara periodik atas keuangan dan kegiatan karya pelayanan pastoral yang dilaksanakan kepada Rapat Pleno Stasi, dan Ketua Umum Dewan Pastoral Paroki.
dan
5.2. Sekretaris Tugas Sekretaris Stasi adalah : a.
Berkoordinasi dengan Sekretaris Wilayah dan Sekretaris Lingkungan, yang berkaitan dengan tugas dan kegiatan administrasi kesekretariatan.
b.
Melaksanakan pelayanan administrasi kesekretariatan administrasi umat yang diperlukan untuk kepentingan Stasi;
dan
Surat-menyurat
c.
Mendokumentasikan surat masuk dan surat keluar.
Membuat dan menyampaikan undangan undangan rapat Stasi kepada yang bersangkutan.
Membuat notulen dan/atau risalah rapat mendistribusikan kepada yang bersangkutan.
Mendokumentasikan data warga.
Mendokumentasikan kegiatan pelayanan karya pastoral yang yang dilaksanakan oleh Stasi.
Mendokumentasikan Keputusan-keputusan yang di ambil oleh Stasi dan Dewan Pastoral Paroki.
Stasi
Mempersiapkan acara dan penyelenggaraan rapat Stasi. 32
dan
d.
Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan baik untuk bidangnya maupun untuk Stasi.
e.
Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya.
f.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Stasi.
Tanggungjawab Sekretaris Stasi adalah : a.
Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua Stasi.
b.
Bertanggungjawab atas anggaran keuangan;
c.
Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan bidangnya dan Stasi secara periodik, baik untuk kepentingan Stasi maupun untuk Dewan Pastoral Paroki.
pelaksanaan
kerja
dan
penggunaan
5.3. Bendahara Stasi Tugas Bendahara Stasi adalah : a. b.
c.
d.
e. f.
Menyelenggarakan administrasi keuangan Stasi sesuai dengan dasar-dasar manajamen Keuangan. Membukukan setiap penerimaan dan pengeluaran keperluan rutin Stasi dalam Buku Kas sesuai dengan sistem pembukuan yang berlaku. Menerima semua perolehan uang yang berasal dari kolekte, APP, donatur, Penyumbang perorangan, amplop persembahan, bantuan dari luar untuk keperluanStasi, dan mencatat dalam buku kas serta menyetorkan ke rekening Bank Stasi dan atau menyampaikan kepada pihak tertentu sesuai dengan maksud pemberi. Membuat rancangan anggaran belanja tahunan Stasi dan diajukan untuk disetujui dalam pertemuan/rapat Pleno Stasi serta disahkan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki. Bersama Ketua menandatangani cheque-cheque untuk mengambil uang dari Bank, sesuai anggaran yang telah disetujui oleh Stasi. Membuat laporan pertanggungjawaban di bidang keuangan Stasi secara periodik (6 bulan sekali) kepada Ketua Stasi untuk disahkan.
Tanggungjawab Bendahara Stasi adalah : a.
Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua Stasi; 33
b. c.
Bertanggungjawab atas pelaksanaan kerja dan penggunaan anggaran keuangan; Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan penggunaan keuangan secara periodik kepada Ketua Stasi, bendahara Umum dan Ketua Dewan Pastoral Paroki; Parok i;
5.4. Koordinator Bidang Tugas Umum dan tanggungjawab tanggungjawab Koordinator Koordinator Bidang adalah : a.
Membantu dan bermitra dengan Ketua Stasi dalam semua tugasnya;
b.
Mengkoordinir seksi-seksi yang yang ada di bawahnya dan mengkoordinasikan Organisasi /Perkumpulan dalam melaksanakan kegiatan karya pastoral sesuai dengan bidang kerjanya;
c.
Dalam mengembangkan pelayanan pastoral, apabila dianggap perlu koordinator bidang dapat membentuk seksi dan /atau sub seksi;
d.
Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan usulan dari seksi-seksi di bawahnya sesuai bidang kerjanya;
e.
Menyusun laporan kegiatan bidangnya;
f.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Stasi;
g.
Dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab kepada Ketua Stasi;
h.
Bertanggungjawab mengenai kelancaran pelaksanaan tugas seksi di bawahnya.
5.5. Bidang Peribadatan Tugas Koordinator Bidang Peribadatan adalah : a.
Membantu dan bermitra dengan Ketua Dewan Pastoral Paroki dalam Bidang Peribadatan;
b.
Mengkoordinir seksi-seksi yang ada di bawahnya sesuai dengan Bidang Peribadatan; Seksi Liturgi, Tata-tertib dan Persembahan, dekorasi dan Tata Bunga;
c.
Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan usulan dari seksi-seksi dibawah Bidang Peribadatan;
d.
Menyusun laporan kegiatan Bidang Peribadatan;
e.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki. 34
berdasarkan
5.6. Bidang Pewartaan dan Kesaksian Tugas Koordinator Bidang Pewartaan dan Kesaksian adalah : a.
Membantu dan bermitra dengan Ketua Stasi dalam Bidang Pewartaan dan Kesaksian;
b.
Mengkoordinir seksi-seksi yang ada di bawahnya sesuai dengan Bidang Pewartaan dan Kesaksian; Seksi Katekese, Kerasulan Kitab Suci, Kerasulan Keluarga, Komunikasi Sosial, Kerasulan Awam dan Hubungan Antar Kepercayaan, Panggilan dan Misioner.;
c.
Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan berdasarkan usulan dari seksi-seksi dibawah Bidang Pewartaan dan Kesaksian.
d.
Menyusun laporan kegiatan Bidang Pewartaan dan Kesaksian;
e.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Stasi
5.7. Bidang Pelayanan Tugas Koordinator Bidang Pelayanan adalah : a.
Membantu dan bermitra dengan Ketua Pelayanan;
Stasi dalam Bidang
b.
Mengkoordinir seksi-seksi yang ada di bawahnya sesuai dengan Bidang Peribadatan; Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi, serta Perkumpulan Lansia, Koperasi,;
c.
Menyusun rencana kerja dan anggaran keuangan usulan dari seksi-seksi dibawah Bidang Pelayanan.
d.
Menyusun laporan kegiatan Bidang Pelayanan;
berdasarkan
5.8. Bidang Kepemudaan Tugas Koordinator Bidang Kepemudaan adalah : a.
Mengkoordinasikan kegiatan terhadap kaum muda;
b.
Bekerjasama dan berkoordinasi dengan Koordinator Kepemudaan wilayah/ pendamping mudika wilayah untuk melaksanakan pembinaan dan pendampingan kaum muda;
c.
Menyelenggarakan retret, rekoleksi, seminar, lokakarya yang berkaitan dengan kehidupan kaum muda baik dalam menggereja maupun bermasyarakat dan bernegara;
d.
Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan kepada Ketua Stas iserta iserta menyelenggarakannya; menyelenggarakannya; 35
pembinaan
dan
pendampingan
e.
Mengevaluasi pelaksanaan kerja.
5.9. Seksi-seksi Tugas dan Tanggungjawab Seksi-seksi adalah : a.
Tugas seksi-seksi di Stasi mengacu pada tugas seksi-seksi Dewan Pastoral Paroki terkait, dalam ruang lingkup pelayanan di Stasi.
b.
Dalam mengembangkan pelayanan pastoral, apabila dianggap perlu Sekai dapat membentuk sub seksi
c.
Seksi-seksi di Stasi bertanggungjawab kepada Ketua Stasi
5.10. Pemilihan Pengurus Stasi a.
Pemilihan Anggota Pengurus Stasi, dilaksanakan oleh Panitia Pemilihan yang dibentuk atau ditugaskan oleh Pengurus Stasi, dan disahkan oleh Rapat Pleno Stasi (Pengurus Stasi, Ketua-ketua Wilayah, Ketua-ketua Lingkungan, dan Ketua-ketua Organisasi dan Perkumpulan/Kelompok Katolik).
b.
Calon Anggota Pengurus Stasi diajukan oleh Wilayah dan Lingkungan, apabila calon yang diajukan oleh Wilayah dan Lingkungan dianggap kurang memenuhi syarat, maka Panitia Pemilihan dan Pengurus Stasi mempunyai hak dan wewenang untuk mengajukan calon lain dengan memberitahukan kepada Ketua Wilayah dan Lingkungan yang bersangkutan.
c.
Cara pemilhan anggota pengurus Stasi dilaksanakan dengan sistem formatur.
d.
Jumlah formatur ditentukan oleh Pengurus Stasi.
e.
Anggota formatur dipilih dalam Rapat Pleno Stasi, yang memperoleh suara terbanyak sebagai Ketua Formatur dan Ketua Stasi terpilih.
f.
Formatur diberi tugas dan wewenang menyusun kepengurusan Stasi lengkap dengan seksi-seksi berdasarkan calon yang diajukan oleh wilayah dan lingkuangn;.
g.
Susunan kepengurusan yang akan dipilih, ditetapkan oleh Pengurus Stasi dan disahkan oleh Rapat Pleno Stasi.
h.
Susunan Pengurus Stasi hasil kerja formatur ditetapkan oleh Rapat Pleno Stasi, kemudian diusulkan Kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki untuk disahkan dan dilantik.
36
i.
Pengurus Stasi, masih menjalankan tugasnya sampai dengan pelantikan pengurus baru;
j.
Waktu pemilihan dan pelantikan pengurus stasi dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni.
5.11. Pengangkatan dan Masa Jabatan Pengurus a.
Pengurus Stasi, diangkat dan disahkan dengan Surat Keputusan oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki atas dasar usulan dari Stasi yang bersangkutan.
b.
Masa jabatan Pengurus Stasi berlaku untuk jangka waktu tiga tahun, dan dapat dipilih lagi untuk masa bakti berikutnya paling banyak satu kali pada jabatan yang sama atau sejajar.
c.
Tahun kerja Pengurus Stasi terhitung mulai 1 Juli sampai dengan 30 Juni 3 (tiga) tahun berikutnya.
d.
Masa jabatan Anggota Pengurus Stasi berakhir apabila:
e.
Masa jabatannya telah habis;
Yang bersangkutan meninggal dunia;
Pindah dari Stasi yang bersangkutan;
Mengundurkan diri;
Diberhentikan oleh oleh Ketua Ketua Dewan Pastoral Paroki atas dasar usulan dari Stasi yang bersangkutan dan setelah mendengar saran dari Dewan Pastoral Paroki Harian.
Ketua Dewan Pastoral Paroki berhak mengangkat dan mengesahkan pejabat pengganti apabila ada yang mengundurkan diri, atas dasar usulan dari Stasi yang bersangkutan.
5.12. Kepanitiaan Stasi Stasi dapat membentuk dan menetapkankan kepanitiaan yang disyahkan oleh Dewan Pastoral Paroki.
37
BAB IV WILAYAH 1.
Batas Pelayanan dan Kedudukan
1.1. Batas Pelayanan a.
Batas teritorial Wilayah ditetapkan dengan Surat Keputusan oleh Dewan Pastoral Paroki dengan memperhatikan batas-batas pemerintahan sipil.
1.2. Kedudukan a.
Wilayah adalah salah satu badan yang dibentuk oleh Dewan Pastoral Paroki sebagai Koordinator Lingkungan, dan Ketua Wilayah sebagai Anggota Dewan Pastoral Paroki Inti.
2.
Tujuan, Fungsi dan Wewenang
2.1. Tujuan a.
Mewujudkan koordinasi dengan Lingkungan-Lingkungan di Wilayahnya dalam mewujudkan panggilan Umat Allah untuk berperan aktip dalam hidup menggereja dan bermasyarakat. berm asyarakat.
2.2. Fungsi a.
Bersama Pastor Wilayah mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan pastoral dalam lingkungan-lingkungan di wilayahnya agar dapat terlaksana dengan baik;
b.
Melaporkan dan mempertanggungjawabkan kegiatan-kegiatan pastoral di lingkungan-lingkungan wilayahnya kepada Dewan Pastoral Paroki melalui ketuanya;
c.
Menyampaikan hasil rapat Dewan Pastoral Paroki dan pertemuanpertemuan lain yang berhubungan dengan kemajuan dan perkembangan karya pastoral Paroki pada umumnya kepada pengurus lingkungan-lingkungan di wilayahnya.
2.3. Wewenang a.
Mengambil keputusan dan bertanggungjawab atas pelaksanaan keputusan tersebut yang berkaitan dengan penyelenggaraan dan pengembangan karya pastoral dan pengelolaan keuangan di Wilayahnya.
38
3.
Susunan Pengurus
Sesuai dengan fungsinya sebagai koordinator kegiatan antar Lingkungan maka kepengurusan Wilayah membentuk koordinator bidang kegiatan untuk mempermudah koordinasi dengan Lingkungan-lingkungan di dalam Wilayahnya, dengan susunan pengurus sebagai berikut : a.
Ketua.
b.
Sekretaris.
c.
Bendahara.
d.
Koordinator Bidang :
4.
Koordinator Peribadatan;
Koordinator Pewartaan dan Kesaksian
Koordinator Pelayanan
Koordinator Kepemudaan
Pemilihan Pengurus
4.1. Pimpinan dan peserta rapat pemilihan pengurus a.
Pemilihan Pengurus Wilayah dilaksanakan dalam Rapat Pleno Wilayah dan dipimpin oleh Panitia Pemilihan Pengurus Wilayah yang dibentuk/ditugaskan oleh Pengurus Wilayah.
b.
Peserta yang diundang dalam Rapat Pleno Wilayah adalah ;
Pengurus Wilayah yang sedang menjabat;
Pengurus Lingkungan Lingkungan yang yang baru terpilih dan yang sedang menjabat;
Ketua-ketua Organisasi dan Perkumpulan/Kelompok Katolik yang berbasis di Wilayah;
Undangan lainnya yang dipandang perlu.
4.2. Tata Cara Pemilihan Pengurus a.
Calon Anggota Pengurus Wilayah diajukan oleh Lingkungan, apabila calon yang diajukan oleh Lingkungan dianggap kurang memenuhi syarat, maka panitia pemilihan dan Pengurus Wilayah mempunyai hak dan wewenang untuk mengajukan calon lain dengan memberitahukan kepada Lingkungan yang bersangkutan.
b.
Cara pemilhan Anggota Pengurus Wilayah dilaksanakan dengan sistem formatur. 39
c.
Jumlah formatur ditentukan Pemilihan Pengurus Wilayah.
oleh
Pengurus
Wilayah/Panitia
d.
Anggota formatur dipilih dalam Rapat Pleno Wilayah, yang memperoleh suara terbanyak sebagai Ketua Formatur dan Ketua Wilayah terpilih;
e.
Formatur diberi tugas dan wewenang menyusun Kepengurusan Wilayah lengkap dengan Koordinator Bidang.
f.
Susunan kepengurusan yang akan dipilih, ditetapkan oleh Pengurus Wilayah dan disahkan oleh Rapat Pleno Wilayah.
g.
Susunan Pengurus Wilayah hasil kerja formatur ditetapkan oleh Rapat Pleno Wilayah, kemudian diusulkan kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki untuk disahkan dan dilantik.
h.
Pengurus Wilayah, masih menjalankan tugasnya sampai dengan pelantikan pengurus baru.
i.
Waktu pemilihan dan pelantikan Pengurus Wilayah dilaksanakan pada bulan Mei atau sesuai dengan kebijakan Dewan Pastoral Paroki.
4.3. Susunan Acara Rapat Pemilihan Pengurus a.
Pembukaan;
b.
Doa pembukaan.
c.
Laporan pertanggungjawaban Pengurus Wilayah, oleh Ketua Wilayah yang sedang menjabat.
d.
Pengesahan laporan pertanggungjawaban Pengurus Wilayah.
e.
Pembacaan Tata Tertib Pemilihan Pengurus Wilayah.
f.
Pemungutan suara untuk memilih Ketua Formatur dan atau Ketua Wilayah.
g.
Penetapan dan pengesahan anggota formatur.
h.
Sidang formatur untuk menyusun Kepengurusan Wilayah.
i.
Pembacaan dan penetapan Susunan Pengurus Wilayah hasil kerja formatur.
j.
Sambutan Ketua Wilayah terpilih.
k.
Sambutan Wakil dari Pengurus Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas.
l.
Penutup 40
5.
Pengangkatan dan Masa Jabatan Pengurus
a.
Pengurus Wilayah, diangkat dan disahkan dengan Surat Keputusan oleh Dewan Pastoral Paroki atas dasar usulan dari Wilayah yang bersangkutan.
b.
Masa jabatan Pengurus Wilayah berlaku untuk jangka waktu tiga tahun, dan dapat dipilih lagi untuk masa bakti berikutnya paling banyak satu kali pada jabatan yang sama atau sejajar.
c.
Tahun kerja Pengurus Wilayah terhitung mulai 1 Juni sampai dengan 31 Mei 3 (tiga) tahun berikutnya atau sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Pastoral Paroki.
d.
Masa jabatan Anggota Pengurus Wilayah berakhir apabila:
Masa jabatannya telah habis;
Yang bersangkutan meninggal dunia;
Pindah dari Wilayah yang bersangkutan;
Mengundurkan diri dan disetujui oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki;
Diberhentikan oleh Ketua Dewan Umum Pastoral Paroki atas dasar usulan dari Wilayah yang bersangkutan dan setelah mendengar saran dari Stasi dan Dewan Pastoral Pastora l Paroki Harian.
e.
Ketua Dewan Pastoral Paroki berhak mengangkat mengangkat dan dan mengesahkan pejabat pengganti apabila ada yang mengundurkan diri, atas dasar usulan dari Wilayah yang bersangkutan.
6.
Tugas dan Tanggungjawab Pengurus
Tugas Pengurus Wilayah adalah : a.
Mengkoordinasikan Lingkungan yang berada dalam Wilayah, serta Organisasi Perkumpulan/Kelompok Katolik yang berbasis di Wilayah, yang berkaitan dengan pelayanan dan kegiatan karya pastoral di Wilayah;
b.
Mewakili lingkungan-lingkungan yang berada dalam Wilayahnya di dalam Dewan Pastoral Paroki Inti;
c.
Menyampaikan hasil rapat Dewan Pastoral Paroki Inti kepada pengurus Wilayah dan Lingkungan-lingkungan yang berada dalam Wilayahnya;
d.
Mengadakan Rapat Pleno Wilayah sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun. Rapat Pleno WIlayah dihadiri oleh Pengurus 41
Wilayah dan Pengurus Lingkungan serta undangan yang dianggap perlu, dan dipimpin oleh Ketua WIlayah. e.
Mengadakan rapat Pengurus Wilayah sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan. Rapat Pengurus Wilayah dihadiri oleh Pengurus Wilayah dan para Ketua Lingkungan serta undangan yang dianggap perlu dan dipimpin oleh Ketua Wilayah.
f.
Membangun kerjasama antar Wilayah atau antara Wilayah dan Kelompok Kategorial untuk perkembangan umat dan masyarakat.
g.
Melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap kaum muda Wilayah.
h.
Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran biaya Kepada Rapat Pleno Wilayah;
i.
Mengevaluasi pelaksanaan kerja.
Tanggungjawab Pengurus Wilayah adalah : a.
Dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus Wilayah bertanggung jawab kepada Rapat Pleno Wilayah, Ketua Ke tua Stasi dan Ketua Umum Dewan Pastoral Paroki;
b.
Bertanggungjawab atas anggaran keuangan;
c.
Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan penggunaan keuangan secara periodik setiap 6 (enam) bulan sekali, kepada Rapat Pleno Wilayah, Ketua Stasi dan.Ketua Dewan Pastoral Paroki.
7.
Uraian Tugas dan Tanggungjawab Tanggungjawab Pengurus
pelaksanaan
kerja
dan
penggunaan
7.1. Ketua Wilayah Tugas Ketua Wilayah adalah : a.
Memimpin dan mengkoordinasikan Pengurus Wilayah, Lingkungan, Organisasi dan Perkumpulan/Kelompok Katolik, yang berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan dan pengembangan karya pastoral di Wilayahnya.
b.
Memimpin rapat-rapat terutama Rapat Pleno Wilayah.
c.
Menyampaikan hasil rapat Dewan Pastoral Paroki Inti kepada Anggota Pengurus Wilayah dan Ketua-ketua Lingkungan.
42
d.
Membantu menyelesaikan masalah yang ada di Lingkunganlingkungan dalam Wilayahnya.
Tanggungjawab Ketua Wilayah adalah : a.
Dalam melaksanakan tugasnya Ketua Wilayah bertanggungjawab kepada Rapat Pleno Wilayah, Ketua Stasi dan Ketua Dewan Pastoral Paroki.
b.
Bertanggungjawab Wilayahnya.
c.
Bertanggungjawab atas perencanaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan karya pelayanan pastoral di Wilayahnya.
d.
Menyampaikan laporan secara periodik atas kegiatan karya pelayanan pastoral yang dilaksanakan, kepada Rapat Pleno Wilayah, Ketua Stasi dan Ketua Dewan Pastoral Paroki.
atas
koordinasi
Lingkungan-lingkungan
di
7.2. Sekretaris Tugas Sekretaris Wilayah adalah : a.
Mengkoordinasikan, Koordinator Bidang Wilayah dan Sekretaris Lingkungan, yang berkaitan dengan tugas dan kegiatan administrasi kesekretariatan.
b.
Melaksanakan pelayanan pelayanan administrasi kesekretariatan kesekretariatan dan dan administrasi umat yang diperlukan untuk kepentingan Wilayah; Surat-menyurat
Mendokumentasikan surat masuk dan surat keluar.
Membuat dan menyampaikan undangan rapat Wilayah kepada yang bersangkutan.
Membuat notulen dan/atan risalah rapat mendistribusikan kepada yang bersangkutan.
Wilayah
dan
Mendokumentasikan data warga.
Mendokumentasikan kegiatan pelayanan karya pastoral yang yang dilaksanakan oleh Wilayah.
Mendokumentasikan Keputusan-keputusan yang di ambil oleh Wilayah, Stasi dan Dewan Pastoral Paroki.
c.
Mempersiapkan acara dan penyelenggaraan rapat Wilayah.
d.
Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan baik untuk bidangnya maupun untuk Wilayah. 43
e.
Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya.
f.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Wilayah.
Tanggungjawab Sekretaris Wilayah adalah : a.
Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua Wilayah.
b.
Bertanggungjawab atas anggaran keuangan;
c.
Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan bidangnya dan Wilayah secara periodik, baik untuk kepentingan Wilayah, Stasi maupun untuk Dewan Pastoral Paroki
pelaksanaan
kerja
dan
penggunaan
7.3. Bendahara Tugas Bendahara Wilayah adalah : a.
Mengkoordinasikan, Koordinator Bidang Wilayah dan Bendahara Lingkungan, yang berkaitan dengan tugas dan kegiatan administrasi dan pengelolaan keuangan
b.
Melaksanakan kegiatan pencatatan, penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan keuangan Wilayah.
c.
Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan baik untuk bidangnya maupun untuk Wilayah
d.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Wilayah.
e.
Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya.
Tanggungjawab Bendahara Wilayah adalah : a.
Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua Wilayah.
b.
Bertanggungjawab atas anggaran keuangan;
c.
Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan bidangnya dan Wilayah secara periodik, baik untuk kepentingan Wilayah maupun untuk Dewan Pastoral Paroki.
pelaksanaan
44
kerja
dan
penggunaan
7.4. Koordinator Peribadatan Tugas Koordinator Peribadatan Wilayah adalah : a.
Mengkoordinasikan Seksi Liturgi Liturgi Lingkungan, Organisasi, Perkumpulan/Kelompok Katolik, yang berkaitan dengan kegiatan Liturgi di Wilayah.
b.
Menyelenggaraan dan mengkoordinasikan peribadatan Wilayah, meliputi:
kegiatan
perayaan
Perayaan Ekaristi Wilayah;
Ibadat Tobat dan Pengakuan Dosa;
Penutupan doa rosario;
Sarasehan iman;
Mengkoordinir dan memberi tugas Prodiakon Wilayah;
Kegiatan bidang Peribadatan lainnya sesuai dengan keputusan Wilayah.
c.
Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan bidang kerjanya.
d.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Wilayah.
e.
Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya.
Tanggungjawab Koordinator Peribadatan Wilayah adalah : a.
Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua Wilayah;
b.
Bertanggungjawab atas anggaran keuangan;
c.
Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan bidangnya secara periodik kepada Ketua Wilayah.
7.5
Koordinator Pewartaan dan Kesaksian
pelaksanaan
kerja
dan
penggunaan
Tugas Koordinator Pewartaan dan Kesaksian Wilayah adalah : a.
Mengkoordinasikan Seksi Pewartaan Lingkungan, Organisasi, Perkumpulan/Kelompok Katolik, yang berkaitan dengan kegiatan Pewartaan dan Kesaksian di Wilayah.
b.
Menyelenggaraan dan mengkoordinasikan kegiatan Pewartaan dan Kesaksian di Wilayah, meliputi:
45
c.
Pembekalan pemandu pendalaman iman dan pendalaman Kitab Suci;
d.
Bekerjasama dengan Seksi Pewartaan Lingkungan, Koordinator Pewartaan dan Kesaksian Stasi dan Dewan Pastoral Paroki menyelenggarakan pengajaran iman berdasarkan Kitab Suci dan ajaran gereja bagi calon baptis, penerima komuni pertama, krisma; krism a;
e.
Bina Iman Anak-anak;
f.
Mengkoordinasikan Pengurus Wilayah, dan Lingkungan, Organisasi, Perkumpulan/Kelompok Katolik dan Pengurus Dewan Pastoral Paroki terkait yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan Kerasulan Awam dan HAK, Kerasulan Keluarga, Panggilan dan Karya Misioner, meliputi;
g.
Pembinaan dan pendampingan terhadap keluarga muda;
h.
Pendidikan kehidupan kesejahteraan keluarga;
i.
Kegiatan yang berkaitan dengan upaya pengamalan semangat awam serta upaya pengenalan dan pengamalan hidup beragama;
j.
Kegiatan yang berkaitan dengan upaya menyadarkan seluruh umat untuk berperan serta dalam menumbuh kembangkan panggilan imam, biarawan-biarawati dan hidup bakti lainnya, serta tanggungjawabnya terhadap evangelisasi baru;
k.
Kegiatan bidang Pewartaan dan Kesaksian lainnya sesuai dengan keputusan Wilayah;
l.
Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan bidang kerjanya;
m.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Wilayah;
n.
Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya.
keluarga,
remaja,
dewasa,
dan
Tanggungjawab Koordinator Pewartaan dan Kesaksian Wilayah adalah : a.
Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua Wilayah;
b.
Bertanggungjawab atas anggaran keuangan;
c.
Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan bidangnya secara periodik kepada Ketua Wilayah.
pelaksanaan
46
kerja
dan
penggunaan
7.6. Koordinator Pelayanan Tugas Koordinator Pelayanan adalah : a.
Mengkoordinasikan Seksi Pelayanan Lingkungan, Organisasi, Perkumpulan/Kelompok Katolik, Koordinator Bidang Palayanan Stasi dan Dewan Pastoral Paroki, yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan sosial ekonomi, sosial karitatif dan pembinaan Koperasi di Wilayah, meliputi :
Pemberian bantuan biaya pendidikan;
Pemberian bantuan biaya kesehatan;
Pemberian bantuan kepada warga yang mendapat musibah;
Memberi bantuan/perhatian kepada jompo dan lansia;
Mengkoordinasikan Koperasi;
pemberian
bantuan
pinjaman
melalui
Kegiatan pelayanan pelayanan sosial sosial lainnya sesuai dengan keputusan keputusan Wilayah.
b.
Mengkoordinasikan Seksi Pelayanan Lingkungan, Organisasi, Perkumpulan/Kelompok Katolik, dan Perkumpulan Dana Kematian Yusup Arimatea, untuk memberi pelayanan kepada warga yang meninggal dunia.
c.
Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan bidang kerjanya.
d.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Wilayah.
e.
Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya.
Tanggungjawab Koordinator Pelaayanan Wilayah adalah : a.
Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua Wilayah.
b.
Bertanggungjawab atas anggaran keuangan;
c.
Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan bidangnya secara periodik kepada Ketua Wilayah.
pelaksanaan
kerja
dan
penggunaan
7.7. Koordinator Kepemudaan Tugas Koordinator Kepemudaan Wilayah adalah : a.
Mengkoordinasikan kegiatan terhadap kaum muda; 47
pembinaan
dan
pendampingan
b.
Bekerjasama dan berkoordinasi dengan Koordinator Kepemudaan dan pendamping kaum muda Stasi maupun Koordinator Bidang Kepemudaan Dewan Pastoral Paroki untuk melaksanakan pembinaan dan pendampingan kaum muda;
c.
Menyelenggarakan retret, rekoleksi, seminar, lokakarya yang berkaitan dengan kehidupan kaum muda baik dalam menggereja maupun bermasyarakat dan bernegara;
d.
Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran keuangan kepada Ketua Stas iserta iserta menyelenggarakannya; menyelenggarakannya;
e.
Mengevaluasi pelaksanaan kerja.
Tanggungjawab Koordinator Kepemudaan Wilayah adalah: a.
Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua Wilayah.
b.
Bertanggungjawab atas anggaran keuangan;
c.
Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan bidangnya secara periodik kepada Ketua Wilayah.
8.
Kepanitiaan
pelaksanaan
kerja
dan
penggunaan
8.1. Kepanitiaan Tingkat Wilayah : c.
Dalam penyelenggaraan kegiatan, apabila dipandang perlu Wilayah dapat membentuk Panitia Pelaksana, dengan penanggungjawab Koordinator Bidang terkait. dan Panitia Pelaksana tersebut bertanggungjawab kepada Ketua Wilayah.
d.
Panitia Pelaksana membuat Rencana Kerja, Anggaran Pendapatan dan Biaya dan diajukan dalam Rapat Pleno Wilayah untuk mendapat pengesahan.
e.
Panitia Pelaksana melaksanakan kegiatan sesuai dengan Rencana Kerja, Anggaran Pendapatan dan Biaya yang telah disahkan.
f.
Panitia Pelaksana membuat Laporan pertanggungjawaban dan diajukan dalam Rapat Pleno Wilayah untuk mendapat pengesahan sekaligus pembubaran panitia.
8.2. Kepanitiaan Tingkat Paroki : a.
Apabila Wilayah mendapat tugas dari Dewan Pastoral Paroki sebagai Panitia Pelaksana di tingkat Paroki, maka Wilayah perlu membentuk Panitia Pelaksana yang bertanggungjawab kepada 48
Ketua Wilayah, sedangkan Ketua Wilayah bertanggungjawab kepada Dewan Pastoral Paroki. b.
Panitia Pelaksana untuk kegiatan tingkat Paroki, pengajuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya maupun Laporan Pertanggungjawaban kepada Dewan Pastoral Paroki oleh Ketua Wilayah dan didampingi oleh Panitia Pelaksana.
49
BAB V LINGKUNGAN 1.
Batas Pelayanan dan Kedudukan
1.1. Batas Pelayanan a.
Batas teritorial Lingkungan ditetapkan dengan Surat Keputusan oleh Dewan Pastoral Paroki dengan memperhatikan batas-batas pemerintahan sipil.
1.2. Kedudukan a.
Lingkungan adalah salah satu badan yang dibentuk oleh Dewan Pastoral Paroki sebagai penyelenggara pelayanan pastoral umat di Lingkungan, dan Ketua Lingkungan sebagai Anggota Dewan Pastoral Paroki Pleno.
2.
Tujuan, Fungsi dan Wewenang
2.1. Tujuan a.
Menampung dan mengurus hal-hal yang berkaitan dengan reksa pastoral warga Lingkungan dalam kesatuan dengan ketua Wilayah dan/atau Stasi.
b.
Mewujudkan panggilan Umat Allah di Lingkungan untuk mengambil bagian dalam hidup menggereja dan bermasyarakat
2.2. Fungsi a.
Membantu Pastor Paroki dan Dewan Pastoral Paroki dalam penyelenggaraan dan pengembangan karya pastoral di Lingkungan.
2.3. Wewenang a.
Mengambil keputusan dan bertanggungjawab atas pelaksanaan keputusan tersebut yang berkaitan dengan penyelenggaraan dan pengembangan karya pastoral dan pengelolaan keuangan di Lingkungannya.
3.
Susunan Pengurus
Susunan Kepengurusan Lingkungan sebagai berikut : a.
Ketua;
b.
Sekretaris; 50
c.
Bendahara;
d.
Koordinator Rukun
e.
Seksi-seksi : Liturgi;
Koor dan Tata Tertib
Pewartaan
Pelayanan
4.
Pemilihan Pengurus
4.1. Pimpinan dan peserta rapat pemilihan pengurus a.
Pemilihan Pengurus Lingkungan dilaksanakan dalam Rapat Pleno Lingkungan dan dipimpin oleh Panitia Pemilihan Pengurus Lingkungan dan Wilayah yang dibentuk/ditugaskan oleh Pengurus Wilayah.
b.
Peserta yang diundang dalam Rapat Pleno Lingkungan adalah warga Lingkungan, dan yang mempunyai hak untuk memilih dan dipilih yang telah berusia tujuh belas tahun keatas dan / atau telah menikah.
4.2. Tata Cara Pemilihan Pengurus Lingkungan a.
Pemilihan dan penentuan calon Ketua lingkungan dilakukan melalui pendekatan dalam semangat persaudaraan;
b.
Cara pemilihan Anggota Pengurus Lingkungan dilaksanakan dengan sistem formatur;
c.
Jumlah formatur ditentukan oleh Pengurus Wilayah dan Panitia Pemilihan;
d.
Anggota formatur dipilih dalam Rapat Pleno Lingkungan, yang memperoleh suara terbanyak sebagai Ketua Formatur dan Ketua Lingkungan terpilih;
e.
Formatur diberi tugas dan wewenang menyusun kepengurusan Lingkungan lengkap dengan Seksi-seksi dan koordinator Rukun;
f.
Susunan kepengurusan yang akan dipilih, ditetapkan oleh Pengurus Wilayah dan Panitia Pemilihan, disahkan oleh Rapat Pleno Wilayah;
g.
Susunan Pengurus Lingkungan hasil kerja formatur di tetapkan oleh Rapat Pleno Lingkungan, diserahkan Kepada Ketua Wilayah, 51
kemudian diusulkan kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki untuk disahkan dan dilantik; h.
Pengurus Lingkungan, masih menjalankan dengan pelantikan pengurus baru;
tugasnya sampai
i.
Waktu pemilihan dan pelantikan Pengurus dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei.
Lingkungan
4.3. Susunan Acara Rapat Pemilihan Pengurus a.
Pembukaan;
b.
Doa pembukaan;
c.
Laporan pertanggungjawaban pengurus Lingkungan, oleh Ketua Lingkungan;
d.
Pengesahan laporan pertanggungjawaban Pengurus Lingkungan;
e.
Pembacaan Tata Tertib Pemilihan Pengurus Lingkungan;
f.
Pemungutan suara untuk memilih Anggota Formatur;
g.
Penetapan dan pengesahan anggota formatur;
h.
Sidang formatur untuk menyusun kepengurusan Lingkungan;
i.
Pembacaan dan penetapan susunan pengurus Lingkungan hasil kerja formatur;
j.
Sambutan Ketua Lingkungan terpilih;
k.
Sambutan Ketua Wilayah dan/atau Wakil dari Pengurus Dewan Pastoral Paroki;
l.
Penutup.
5.
Pengangkatan dan masa Jabatan Pengurus Lingkungan
a.
Pengurus Lingkungan, diangkat dan disahkan dengan Surat Keputusan oleh Dewan Pastoral Paroki Harian atas dasar usulan dari Wilayah yang bersangkutan;
b.
Masa jabatan Pengurus Lingkungan berlaku untuk jangka waktu tiga tahun, dan dapat dipilih lagi untuk masa bakti berikutnya paling banyak satu kali pada jabatan yang sama atau sejajar;
c.
Tahun kerja Pengurus Lingkungan terhitung mulai 1 Juni sampai dengan 31 Mei 3 (tiga) tahun berikutnya;
d.
Masa jabatan Anggota Pengurus Lingkungan berakhir apabila:
Masa jabatannya telah habis; 52
Yang bersangkutan meninggal dunia;
Pindah dari Lingkungan yang bersangkutan;
Mengundurkan diri;
Diberhentikan oleh oleh Ketua Ketua Dewan Pastoral Paroki atas dasar usulan Lingkungan yang bersangkutan dan setelah mendengar saran dari Wilayah/Stasi dan Dewan Pastoral Paroki Harian.
e.
Ketua Dewan Pastoral Paroki berhak mengangkat dan mengesahkan pejabat pengganti apabila ada yang mengundurkan diri, atas dasar usulan dari Wilayah yang bersangkutan.
6.
Tugas dan Tanggungjawab Pengurus
6.1. Tugas Lingkungan adalah : a.
Memimpin karya pastoral umat di Lingkungan, sesuai dengan Keputusan Rapat Pleno Lingkungan dan garis kebijakan Wilayah, Stasi dan Dewan Pastoral Paroki;
b.
Melaksanakan pembinaan umat secara langsung dalam kehidupan menggereja dan memasyarakat di lingkungan sekitarnya;
c.
Melakukan registrasi umat di Lingkungannya;
d.
Mengadakan Rapat Pleno Lingkungan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun. Rapat Pleno Lingkungan dihadiri oleh Pengurus Lingkungan, seluruh umat lingkungan, Ketua Wilayah dan undangan yang dianggap perlu dan dipimpin oleh Ketua Lingkungan;
e.
Mengadakan rapat Pengurus Lingkungan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) bulan. Rapat Pengurus Lingkungan dihadiri oleh Pengurus Lingkungan dan undangan yang dianggap perlu dan dipimpin oleh Ketua Lingkungan;
f.
Mengadakan pertemuan warga sekurang-kurangnya sekali dalam 3(tiga) bulan dan/atau apabila dianggap perlu. Pertemuan warga dihadiri oleh seluruh umat dan Pengurus Lingkungan dan dipimpin oleh Ketua Lingkungan atau yang ditugaskan;
g.
Mengatur pertemuan, doa bersama, perayaan ekaristi, pendalaman iman, pendalam kitab suci, dan sebagainya;
h.
Mengikut sertakan umat Lingkungan dalam suka dan duka warga seperti; sakit, meninggal dunia, memperhatikan orang jompo, lansia dan anak yatim piatu, dan juga dalam pertunangan, perkawinan, melahirkan dan sebagainya; 53
i.
Memperhatikan dan memberikan bantuan kepada keluargakeluarga dalam Lingkungannya yang memerlukan bantuan, dan mengkoordinasikan dengan Koordinator Pelayanan Wilayah, Stasi, maupun Dewan Pastoral Paroki;
j.
Memperhatikan pendidikan anak-anak di Lingkungannya baik pendidikan agama maupun pendidikan formal;
k.
Membantu dan mendukung kegiatan kaum muda di Lingkungan maupun Wilayah;
l.
Menyampaikan keputusan-keputusan Wilayah, Stasi dan Dewan Pastoral Paroki kepada umat di Lingkungannya;
m.
Menyusun dan mengajukan rencana kerja dan anggaran biaya Kepada Rapat Pleno Lingkungan;
n.
Mengevaluasi pelaksanaan kerja.
6.2. Tanggungjawab Lingkungan adalah : a.
Dalam melaksanakan tugasnya, Lingkungan bertanggungjawab kepada Rapat Pleno Lingkungan dan Ketua Wilayah, Ketua Stasi, Ketua Dewan Pastoral Paroki;
b.
Bertanggungjawab atas anggaran keuangan;
c.
Memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan penggunaan keuangan secara periodik kepada Rapat Pleno Lingkungan dan Ketua Wilayah, Ketua Stasi, Ketua Dewan Pastoral Paroki.
7.
Uraian Tugas dan Tanggungjawab Tanggungjawab Pengurus
pelaksanaan
kerja
dan
penggunaan
7.1. Ketua Tugas Ketua Lingkungan adalah : a.
Memimpin dan mengkoordinasikan Pengurus Pengurus Lingkungan, Lingkungan, Organisasi dan Perkumpulan/Kelompok Katolik, yang berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan dan pengembangan karya pastoral di Lingkungannya;
b.
Memimpin rapat-rapat Lingkungan;
c.
Menyampaikan hasil rapat Dewan Pastoral Paroki Pleno, Rapat Stasi dan Rapat Wilayah kepada Anggota Pengurus Lingkungan dan umat Lingkungan;
54
d.
Membantu menyelesaikan Lingkungannya.
masalah
umat
yang
ada
di
Tanggungjawab Ketua Lingkungan adalah : a.
Dalam melaksanakan tugasnya Ketua Lingkungan bertanggungjawab kepada Rapat Pleno Lingkungan, Ketua Wilayah, Ketua Stasi dan Ketua Dewan Pastoral Paroki;
b.
Bertanggungjawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan karya pelayanan pastoral di d i Lingkungannya;
c.
Menyampaikan laporan secara periodik atas kegiatan karya pelayanan pastoral yang dilaksanakan kepada Rapat Pleno Lingkungan, Ketua Wilayah, Ketua Stasi dan Ketua Dewan Pastoral Paroki.
7.2. Sekretaris Tugas Sekretaris Lingkungan adalah: a.
Mengkoordinasikan, Seksi-seksi di Lingkungan, yang berkaitan dengan tugas dan kegiatan administrasi kesekretariatan;
b.
Melaksanakan pelayanan pelayanan administrasi kesekretariatan kesekretariatan dan dan administrasi umat yang diperlukan untuk kepentingan Lingkungan; Surat-menyurat
Mendokumentasikan surat masuk dan surat keluar.
Membuat dan menyampaikan undangan rapat Lingkungan kepada yang bersangkutan.
Membuat notulen dan/atau risalah rapat Lingkungan (Pleno maupun bulanan) dan mendistribusikan kepada yang bersangkutan.
Mendokumentasikan data warga.
Mendokumentasikan kegiatan karya pelayanan pastoral yang dilaksanakan oleh Lingkungan.
Mendokumentasikan Keputusan-keputusan yang diambil oleh Lingkungan, Wilayah, Stasi dan Dewan Pastoral Paroki.
c.
Mempersiapkan acara dan penyelenggaraan rapat Lingkungan;
d.
Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan baik untuk bidangnya maupun untuk Lingkungan;
e.
Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya; 55
f.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Lingkungan.
Tanggungjawab Sekretaris Lingkungan adalah : a.
Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua Lingkungan;
b.
Bertanggungjawab atas anggaran keuangan;
c.
Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan bidangnya dan Lingkungan secara periodik setiap 6 (enam) bulan sekali, baik untuk kepentingan Lingkungan, Wilayah, Stasi maupun untuk Dewan Pastoral Paroki.
pelaksanaan
kerja
dan
penggunaan
7.3. Bendahara Tugas Bendahara Lingkungan adalah : a.
Mengkoordinasikan Seksi-seksi Lingkungan, yang berkaitan dengan tugas dan kegiatan administrasi dan d an pengelolaan keuangan;
b.
Melaksanakan kegiatan pencatatan, penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan keuangan Lingkungan;
c.
Melakukan penarikan iuran Lingkungan;
d.
Melakukan penarikan dan penyetoran Kartu Partisipasi Umat (KPU).
e.
Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan baik untuk bidangnya maupun untuk Lingkungan;
f.
Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya.
g.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Lingkungan;
Tanggungjawab Bendahara Lingkungan adalah : a.
Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua Lingkungan;
b.
Bertanggungjawab atas anggaran keuangan;
c.
Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan bidangnya, dan laporan Keuangan bidangnya dan Lingkungan secara periodik, baik untuk kepentingan Lingkungan, Wilayah, Stasi maupun untuk Dewan Pastoral Paroki
pelaksanaan
56
kerja
dan
penggunaan
7.4. Rukun Tugas Koordinator Rukun adalah : a.
Membantu Sekretaris menyampaikan kegiatan kepada umat dirukunnya.
undangan
dan
b.
Membantu Seksi Liturgi dan Katekese menghubungi warga dirukunnya untuk mempersiapkan tempat kegiatan peribadatan , dan Pewartaan. Membantu Bendahara untuk penarikan iuran Lingkungan, penarikan dan pengembalian Kartu Partisipasi Umat (KPU), untuk warga dirukunnya.
c.
Membantu Seksi Pelayanan, untuk penarikan Perkumpulan Dana Kematian Yusup Arimatea.
d.
Melaksanakan kegiatan Karya Pelayanan Pastoral dirukunnya, sesuai dengan keputusan rapat Lingkungan.
e.
Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan bidang kerjanya;
f.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Lingkungan;
Iuran
jadwal
Wajib
Tanggungjawab Koordinator Rukun adalah : a.
Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua Lingkungan.
b.
Bertanggungjawab atas anggaran keuangan;
c.
Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan bidangnya secara periodik kepada Ketua Lingkungan.
pelaksanaan
kerja
dan
penggunaan
7.5. Seksi Liturgi Tugas Seksi Liturgi Lingkungan L ingkungan adalah : a.
b.
Menyelenggaraan kegiatan perayaan peribadatan, meliputi:
Ibadat Sabda;
Doa Rosario, dan sebagainya;
Bekerjasama dengan Koordinator Peribadatan Wilayah menyelenggarakan atau mengikut sertakan umat Lingkungan dalam kegiatan perayaan peribadatan di tingkat Lingkungan, meliputi:
Perayaan Ekaristi Lingkungan;
Ibadat Tobat dan pengakuan dosa;
Penutupan doa rosario; 57
Kegiatan bidang Liturgi lainnya lainnya sesuai dengan keputusan Lingkungan.
c.
Bekerjasama dengan Sekretaris menyusun jadwal kegiatan dan menyampaikan kepada umat.
d.
Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan bidang kerjanya kepada Ketua Lingkungan.
e.
Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya.
f.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Lingkungan.
Tanggungjawab Seksi Liturgi Lingkungan adalah a.
Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua Lingkungan.
b.
Bertanggungjawab atas anggaran keuangan;
c.
Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keu-angan bidangnya secara periodik kepada Ketua Lingkungan.
pelaksanaan
kerja
dan
penggunaan
7.6. Seksi Koor dan Tata Tertib; Tugas Seksi Koor dan Tata Tertib adalah : a.
Mempersiapkan lagu-lagu dan mazmur;
b.
Mempersiapkan pelatih dan atau dirigen Koor;
c.
Mempersiapkan petugas Pemazmur;
d.
Mempersiapkan/menghubungi mendampingi tugas koor;
e.
Bekerjasama dengan Sekretaris menyusun jadwal latihan dan menyampaikannya kepada umat;
f.
Membantu Seksi Liturgi Lingkungan mempersiap lagu-lagu dan dirigen dalam peribadatan di Lingkungan;
g.
Mengkoordinir tugas Tata Tertib, Persembahan dan Kolektan di Paroki;
h.
Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan bidang kerjanya kepada Ketua Lingkungan;
i.
Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya;
j.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Lingkungan. Lingkungan.
58
petugas petugas
organis
yang
akan akan
Tanggungjawab Seksi Koor dan Tata tertib Lingkungan adalah : a.
Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua Lingkungan.
b.
Bertanggungjawab atas anggaran keuangan;
c.
Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan bidangnya secara periodik kepada Ketua Lingkungan.
pelaksanaan
kerja
dan
penggunaan
7.7. Seksi Pewartaan Tugas Seksi Pewartaan Lingkungan adalah : a.
Menyelenggaraan kegiatan Pewartaan dan Kesaksiani, meliputi: o
Pendalam Iman;
o
Pendalaman Kitab Suci;
o
o o
Bekerjasama dengan Koordinator Pewartaan dan Kesaksian Wilayah menyelenggarakan atau mengikut sertakan umat Lingkungan dalam kegiatan Pewartaan dan Kesaksiani di tingkat Lingkungan, meliputi: Sarasehan iman; Pembekalan pemandu pendalaman iman dan pendalaman Kitab Suci;
o
Bina Iman;
o
Persiapan Calon Baptis, Komuni Pertama dan Krisma.
o
Kegiatan bidang Pewartaan dan Kesaksian lainnya sesuai dengan keputusan Lingkungan.
b.
Menyelenggaraan kegiatan yang berkaitan dengan Kerasulan Awam dan HAK, Kerasulan Keluarga, Panggilan dan Karya Misioner, mengkoordinasikan dengan Pengurus Lingkungan, dan Wilayah, Organisasi, Perkumpulan/ Kelompok Katolik dan Pengurus Dewan Pastoral Paroki meliputi;
c.
Pembinaan dan pendampingan terhadap keluarga muda;
d.
Pendidikan kehidupan kesejahteraan keluarga;
e.
Kegiatan yang berkaitan dengan upaya pengamalan semangat awam serta upaya pengenalan dan pengamalan hidup beragama;
keluarga,
59
remaja,
dewasa,
dan
f.
Mendampingi dan memotivasi kaum awam agar mengerti, menyadari dan memahami akan peran dan panggilan khasnya dalam Gereja dan masyarakat;
g.
Kegiatan yang berkaitan dengan upaya menyadarkan seluruh umat perperan serta dalam menumbuh kembangkan panggilan imam, biarawan-biarawati dan hidup bakti lainnya, serta tanggungjawabnya terhadap evangelisasi baru;
h.
Bekerjasama dengan Sekretaris menyusun jadwal kegiatan dan menyampaikan kepada umat;
i.
Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan bidang kerjanya kepada Ketua Lingkungan;
j.
Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya;
k.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Lingkungan.
Tanggungjawab Seksi Pewartaan Lingkungan adalah d.
Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua Lingkungan;
e.
Bertanggungjawab atas anggaran keuangan;
f.
Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keu-angan bidangnya secara periodik kepada Ketua Lingkungan.
pelaksanaan
kerja
dan
penggunaan
7.8. Seksi Pelayanan Tugas Seksi Pelayanan Lingkungan adalah : a.
Melaksanakan kegiatan pelayanan sosial ekonomi, sosial karitatif di Lingkungan, dan mengkoordinasikan dengan Koorddinator Pelayanan Wilayah, Koperasi Kredit, Organisasi, Perkumpulan/Kelompok Katolik, Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi Stasi dan Koordinator Bidang Pelayanan Dewan Pastoral Paroki, meliputi :
Pemberian bantuan biaya pendidikan;
Pemberian bantuan biaya kesehatan;
Pemberian bantuan kepada warga yang mendapat musibah;
Memberi bantuan/perhatian kepada jompo dan lansia;
Mengkoordinasikan Koperasi;
pemberian
60
bantuan
pinjaman
melalui
Kegiatan pelayanan pelayanan sosial sosial lainnya sesuai dengan keputusan Lingkungan.
b.
Mengkoordinasikan Koordinator Pelayanan Wilayah, Organisasi, Perkumpulan/Kelompok Katolik, dan Perkumpulan Dana Kematian Yusup Arimatea/Seksi Kematian Dewan Pastoral Paroki, untuk memberi pelayanan kepada warga yang meninggal dunia;
c.
Melakukan penarikan dan penyetoran iuran wajib Perkumpulan Dana Kematian Santo Yusup Arimatea;
d.
Menyusun. dan mengajukan Rencana Kerja, Anggaran Keuangan bidang kerjanya;
e.
Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang kerjanya;
f.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Lingkungan.
Tanggungjawab Seksi Pelayanan Lingkungan adalah : a.
Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua Lingkungan;
b.
Bertanggungjawab atas anggaran keuangan;
c.
Menyusun dan menyampaikan Laporan Kegiatan dan Keuangan bidangnya secara periodik kepada Ketua Lingkungan.
pelaksanaan
61
kerja
dan
penggunaan
BAB VI SUASANA DAN TATA KERJA 1.
Suasana Kerja
a.
Jiwa dan roh yang ingin kita wujudkan dalam tata kerja Dewan Pastoral Paroki adalah kerjasama dalam satu jaringan koordinasi, terbuka, bersahabat, mengasihi secara tulus, dan mengutamakan yang kecil, lemah, miskin, dan tersingkir.
b.
Struktur tidak untuk menggambarkan kekuasaan dengan jalur komando, melainkan untuk memperlihatkan suatu tata kerja yang bersifat koordinatif-kemitraan, saling meneguhkan iman dalam semangat persaudaraan kristiani sehingga terwujud kepemimpinan partisipatip.
c.
Bentuk suasana dan tata kerja yang dipilih bukan piramida atau bulatan melainkan garis koordinasi menyamping dengan maksud agar semakin dihayati semangat kemitra-sejajaran ( partnership ): ): Kemitra-sejajaran antara pengurus yang terdekat dengan basis umat (ketua lingkungan, ketua kelompok kategorial dan wakil organisasi) dengan yang bertugas melakukan koordinasi pada wilayah yang lebih luas medan tanggungjawabnya (Ketua Wilayah, ketua koordinasi kategorial, dan koordinator tim kerja) dan akhirnya dengan yang dipercaya melakukan koordinasi wilayah seluas paroki (Dewan Pastoral Paroki Harian).
d.
Pedoman maupun peraturan-peraturan Dewan Pastoral Paroki dibuat dengan tujuan bukan untuk menciptakan birokrasi, melainkan untuk memupuk semangat ketertiban dan keteraturan, sehingga pelayanan kepada umat dapat dilaksana-kan secara efektif dan efisien.
2.
Rapat
a.
Rapat Dewan Pastoral Paroki Harian, sekurang-kurangnya diadakan sekali dalam sebulan, atau sesuai dengan keperluan. Dalam rapat ini dapat mengundang seksi, sub seksi, perkumpulan/kelompok, organisasi katolik, stasi, wilayah, lingkungan, wakil umat, sejauh berkaitan dengan topik bahasan.
b.
Rapat Dewan Pastoral Paroki Inti, sekurang-kurangnya diadakan sekali dalam tiga bulan atau sesuai dengan keperluan. Dalam rapat ini dapat mengundang sub seksi, Ketua Lingkungan, 62
perkumpulan/kelompok, organisasi katolik, wakil umat, sejauh berkaitan dengan topik bahasan. c.
Rapat Dewan Pastoral Paroki Pleno, sekurang-kurangnya diadakan dua kali dalam setahun atau sesuai dengan keperluan. Dalam rapat ini dapat mengundang wakil umat, sejauh berkaitan dengan topik bahasan.
d.
Rapat Koordinasi Bidang, antara Wakil Ketua dengan Seksi, Sub Seksi, Perkumpulan/kelompok, sekurang-kurangnya diadakan sekali dalam tiga bulan atau sesuai dengan keperluan.
e.
Rapat Seksi, antara Ketua Seksi dengan anggotanya dan atau dengan sub seksi, perkumpulan/kelompok, seksi terkait di Stasi/Wilayah/Lingkungan, sekurang-kurangnya diadakan sekali dalam tiga bulan atau sesuai dengan keperluan.
3.
Pimpinan dan Laporan Rapat
a.
Rapat-rapat dipimpin oleh Ketua. Ketua dapat menunjuk Wakil Ketua atau pengurus lain untuk mewakilinya memimpin rapat. ra pat.
b.
Setiap rapat Sekretaris harus membuat notulen dan risalah rapat.
c.
Risalah rapat disampaikan kepada jenjang diatasnya dan kepada yang berkepentingan paling lambat satu minggu setelah rapat.
4.
Keputusan Rapat
Badan yang berwenang mengambil keputusan dan pengesahannya, sebagai berikut : a
Dewan Pastoral Paroki Harian Dewan Pastoral Paroki Harian, berwenang mengambil keputusan atau kebijakan tentang organisasi, keuangan dan harta benda kekayaan Paroki.
b
Dewan Pastoral Paroki Inti Dewan Pastoral Paroki Inti, berwenang mengambil keputusan atau kebijakan penyusunan program kerja dan mengkoordinir pelaksanaan karya pastoral.
c
Dewan Pastoral Paroki Pleno Dewan Pastoral Paroki Pleno berwenang untuk mengesahkan keputusan yang diambil oleh Dewan Pastoral Paroki Harian dan Inti meliputi; Arah Dasar Paroki, Rencana Kerja, Anggaran Pendapatan 63
dan Biaya Paroki, dan keputusan lainnya yang berkaitan langsung dengan umat.
d.
Stasi Stasi berwewenang untuk memutuskan kebijakan pelayanan Pastoral dan Keuangan dengan tetap mengacu pada kebijakan pokok Dewan Pastoral Paroki.
e.
Wilayah Wilayah berwewenang untuk memutuskan kebijakan koordinatip pelayanan pastoral dan keuangan di Wilayahnya, dengan tetap mengacu pada kebijakan pokok (Stasi dan) Dewan Pastoral Paroki. P aroki.
f.
Wilayah Lingkungan berwewenang untuk memutuskan kebijakan pelaksanaan pelayanan pastoral dan keuangan di Lingkungannya, dengan tetap mengacu pada kebijakan pokok Wilayah, (Stasi) dan Dewan Pastoral Paroki.
5.
Tata cara mengambil keputusan
a
Keputusan rapat sedapat mungkin diambil melalui musyawarah dan mufakat. Apabila dengan cara itu keputusan tidak tercapai maka dilakukan pemungutan suara. Untuk melakukan pemungutan suara diperlukan dua pertiga anggota Dewan. Keputusan harus sesuai dengan kebijakan Uskup diosesan.
b
Apabila rapat tidak dapat mengambil keputusan, maka masalah dan keputusannya diserahkan kepada Pastor Kepala Paroki.
64
BAB VII KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP 1.
Ketentuan Peralihan
a.
Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan disusulkan kemudian dengan keputusan Dewan Pastoral Paroki dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari pedoman ini.
b.
Hal-hal tertentu dari pedoman ini yang memerlukan pengaturan lebih lanjut akan diatur dalam pedoman pelaksanaan atau pedoman teknis.
2.
Penutup
a.
Pedoman ini mulai berlaku sejak disahkan.
b.
Dengan berlakunya pedoman ini, maka Pedoman Dasar Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas yang disahkan pada tanggal 27 Agustus 2006 dinyatakan tidak berlaku lagi.
Disyahkan di Kelapa dua, Cimanggis Pada tanggal, September 2009 Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas
RD. Chistophorus Lamen Sani Ketua
65
Daftar Referensi 1.
Keuskupan Bogor Menatap Masa Depan, Sinode 2002 dan sewindu Uskup, tahun 2002.
2.
Kumpulan Pedoman Keuskupan Bogor, tahun 2000.
3.
Kumpulan Pedoman Kerja Dewan Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas, tahun 1996.
4.
Pedoman Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas, tahun 2003.
5.
Pedoman Dewan Pastoral Paroki Santo Thomas, tahun 2003.
6.
Pedoman Dasar Dasar Dewan Paroki Keuskupan Keuskupan Agung Jakarta, tahun tahun 2008.
66
Lampiran 1
BADAN DEWAN PASTORAL PAROKI DPP HARIAN Ketua
DPP INTI Dewan Pastoral Paroki Harian Ketua-ketua Stasi Ketua-ketua Wilayah
Ketua-ketua
Koordinator Bidang Pweribadatan
Koordinator Bidang Pewartaan dan Kesaksian
Koordinator Bidang Pelayanan Koordinator Bidang Kepemudaan
Ketua-ketua Seksi Liturgi Prodiakon Putra altar Lektor/tis Koor/Dirigen Organis Tatatertib Tata bunga KKS Katekese Kerasulan Keluarga Komsos Kerawam dan HAK Keadilan dan Perdamaian Panggilan dan Misioner PSE Pendidikan (OTA) Pemberdayaan SDM Rumah Tangga Pembinaan Pendampingan Konsultasi
Sekretasis I Sekretaris Sekretaris II II Sekretaris Sekretaris III II I Bendahara I Bendahara II Bendahara III Anggota Anggota
67
DPP PLENO Dewan Pastoral Paroki Inti Ketua-ketua Lingkungan Ketua-ketua Organisasi Katolik Ketua-ketua Perkumpulan/Kelompok/Sub Seksi
PDKK Legio Maria
KEP BIA BIR Guru Agama Lansia PDKY Koperasi PGK Rekat Mudika KKMK Mahasiswa
Lampiran 2
DAFTAR STASI, WILAYAH DAN LINGKUNGAN STASI
100
WILAYAH
LINGKUNGAN
110
Santo Agustinus
120
Santo Yohanes Rasul
130
Santo Paulus
111 112 113 114 121 122 131 132 133 211
210
200
300
Santo Stefanus
220
Santo Fransiskus Xaverius
230
Santo Kristoforus
310
Santo Bernardus
320
Santo Benediktus
330
Santo Lukas
68
212 213 221 222 223 231 223 311 312 313 314 315 321 322 331 332 333
Santo Pius X Santo Antonius Santo Nicolas Santo Petrus Santo Yustinus Santo Yulius Santo Mateus Santo Laurentius Santo Aloysius Santo Yohanes de Brito Santo Bernardinus Realino Santa Sesilia Santa Maria Santa Maria Goreti Santo Ignatius Loyola Santo Bartolomeus Santo Filipus Santa Theresia Santa Ursula Santa Lusia Santo Markus Santo Carolus Santo Gregorius Agung Santa Katarina Ratu Pencinta Damai Ratu Rosari Ratu Malaikat
410
Bintang Timur
400 BUNDA MARIA RATU
411 412 413 414 415
420
Santa Anna
430
Santo Yosef
69
421 422 423 424 431 432 433
Bunda Kristus Bunda Gereja Bunda Pencipta Bunda Hati Kudus Santo Yohanes Pembaptis Santo Yakobus Santo Paskalis Santo Mikhael Keluarga Kudus Santa Monika Santa Agnes Bunda Penebus
70