PEMERINTAH KABUPATEN NGADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Jalan Diponegoro No. 5 Bajawa Telp (0384) 21030 BAJAWA
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD BAJAWA NOMOR : 10.a/SK/DIR/RSUD.BJW 10.a/SK/DIR/RSUD.BJW/I/2018 /I/2018 TENTANG PEMBERLAKUAN PEMBERLAKUAN PANDUAN P ANDUAN KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAINNYA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAJAWA DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAJAWA
Menimbang
:
a. bahwa untuk
meningkatkan mutu pelayanan
Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa, maka perlu mengeluarkan
Panduan
kredensial
tenaga
Kesehatan Lainnya Di Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa; b. bahwa agar proses kredensial tenaga kesehatan lainnya Di
Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa
dapat terlaksana dengan baik, maka perlu adanya Kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan; Mengingat
:
1. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan; 2. Undang – Undang nomor 10 tahun 1997 tentang ketenaganukliran; 3. Undang undang nomor 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran; 4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit; 5. Undang undang nomor 36 tahun 2009 tanggal 13 Oktober 2009 tentang Kesehatan;
6. Peraturan Pemerintah Rl Nomor 23 tahun 2005 tanggal
13
Juni
2005
tentang
Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum; 7. Surat
Keputusan
Bupati
Ngada
No.94/KEP/07/2014 tentang Pembentukan Pola Pengelolaan
Keuangan
Badan
Layanan
Umum
Daerah Bajawa. MEMUTUSKAN Menetapkan Kesatu
: PERATURAN DIREKTUR TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN
KREDENSIAL
TENAGA
KESEHATAN
LAINNYA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAJAWA; Kedua
: Panduan kredensial tenaga Kesehatan lainnya Di Sakit
Umum
Daerah
Bajawa
sebagaimana
Rumah
terlampir
digunakan sebagai acuan dalam proses kredensial di RSUD Bajawa; Ketiga
: Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Surat Keputusan ini dibebankan pada anggaran Biaya RSUD Bajawa;
Keempat
: Pembinaan
dan
Pengawasan
pelaksanaan
pelayanan
Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa dilaksanakan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Bajawa; Kelima
: Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kesalahan akan di perbaharui sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Bajawa
PadaTanggal 08 Januari 2018 Direktur RSUD Bajawa
Drg. MARIA WEA BETU, MPH NIP. 197002132001122005 Tembusan : 1. Kepala Bagian /Bidang RSUD Bajawa 2. Arsip
Lampiran Surat Keputusan Direktur RSUD Bajawa Nomor
:
10.a/SK/ DIR/RSUD.BJW/I/2018
Tanggal
:
08 Januari 2018
Tentang
:
Pemberlakuan Panduan Kredensial Tenaga Kesehatan Lainnya Di Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Untuk mendapatkan
tenaga
kesehatan
yang
bermutu
dan
berkualitas, institusi rumah sakit seharusnya membuat sistem mulai dari proses masuk tenaga kesehatan, karena setiap tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit harus melakukan pekerjaan sesuai dengan standar yang berlaku di rumah sakit. Hal ini sesuai dengan UU no.44 / 2009 pasal 13 yang menyatakan bahwa setiap tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan rumah sakit, standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien. Salah satu faktor penting dalam keselamatan pasien adalah kewenangan
klinis
tenaga
kesehatan
karena
pada
hakikatnya
seseorang tidak mungkin menguasai semua bidang. Dalam hal tenaga kesehatan
yang
kurang
kompeten
dalam
melakukan
tindakan
profesinya karena sebab apapun, belum ada mekanisme yang mencegah tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan profesinya di rumah sakit. Pada akhirnya ini meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan atau kejadian tidak diharapkan pada pasien. Demi
menjaga
keselamatan
pasien
dari
kesalahan
tenaga
kesehatan lainnya yang kurang kompeten , rumah sakit perlu mengambil langkah-langkah pengamanan dengan cara pemberian kewenangan
klinis
mealui
proses
kredensial.
Proses
kredensial
merupakan upaya untuk melindungi, mencegah kejadian yang tidak diharapkan karena inkompetensi dari tenaga kesehatan lainnya. Pemilihan proses tindak lanjut dari prose kredensial, diharapkan dapatkan tenaga-tenaga kesehatan yang profesional dan berkualitas baik yang bekerja di Unit-unit Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa sesusai dengan keahlian tertentu sesuai kewenangannya, sehingga akan meningkatkan kualitas tenaga dan mutu pelayanan kepada pelanggan dengan mengedepankan patien safety. Hal ini akan berdampak secara langsung ataupu tidak langsung, keselamatan pasien maupun keselamatan tenaga kesehatannya termasuk di dalamnya adalah tenaga kesehatan lainnya. B. TUJUAN PEDOMAN 1. Tujuan Umum Pedoman kredensial profesi tenaga kesehatan lainnya di Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa dibuat dengan tujuan umum untuk
melindungi
keselamatan
pasien
melalui
mekanisme
kredensial masing-masing profesi di tenaga kesehatan lainnya di Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa. 2. Tujuan Khusus a. Memberikan
pedoman
mekanisme
kredensial
dan
re-
kredensial bagi petugas-petugas tenaga kesehatan lainnya di Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa.
b. Memberikan pedoman bagi tim tenaga kesehatan lainnya untuk menyusun jenis kewenangan klinis ( klinikal privilege ) bagi setiap tenaga profesi tenaga kesehatan lainnya di RSUD Bajawa. c. Memberikan pedoman bagi jajaran manajemen lainnya untuk melakukan tindakan RSUD Bajawa. d. Meningkatkan
profesionalisme
dan
akuntabilitas
tenaga
kesehatan lainnya di institusi fasilitas pelayanan kesehatan. C. RUANG LINGKUP Ruang lingkup kredensial yang dilakukan oleh tim kredensial tenaga kesehatan lainnya adalah terhadap semua profesi tenaga kesehatan lainnya yang berada dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa dan serta memiliki surat keterangan registrasi tenaga kesehatan atau surat keterangan ijin praktik, yaitu : 1. Tenaga Psikologi 2. Tenaga Kefarmasian, meliputi : Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian (Asisten Apoteker) 3. Tenaga Gizi 4. Tenaga Keterapian fisik, meliputi : Fisioterapis, Okupasi Terapis, Terapis Wicara 5. Tenaga
Teknik
Biomedika,
Kesehatan 6. Tenaga Bidan 7. TeknisiTransfusiDarah 8. Refraksionis Optisien 9. Tenaga Penata Anastesi 10. Teknisi Gigi 11. Perawat Gigi 12. Fisikawan Medik. D. BATASAN OPERASIONAL
meliputi
:
Radiografer,
Analis
1. Kredensial Tenaga Kesehatan Lainnya adalah proses evaluasi suatu rumah sakit terhadap seorang tenaga kesehatan lainnya berdasarkan kualifikasi dan kompetensinya, sehingga tenaga profesi
tersebut
layak
diberikan
penugasan
klinis
dalam
lingkungan rumah sakit untuk periode tertentu. 2. Kewenangan Klinis (Clinical Privilege ) adalah rincian kewenangan klinis tenaga kesehatan lainnya untuk melakukan pelayanan penunjang
dalam
lingkungan
rumah
sakit
berdasarkan
kompetensi dan kualifikasinya. 3. Surat Penugasan Klinis (Clinical Appointment ) adalah surat penugasan Direktur kepada seorang tenaga kesehatan lainnya untuk
melakukan
berdasarkan
pelayanan
kewenangan
penunjang
klinis
yang
di
rumah
ditetapkan
sakit
baginya.
Penugasan klinis ini berlaku selama 3 (tiga) tahun, untuk kemudian dilakukan proses rekredensial. 4. Rincian
kewenangan
klinis
kewenangan-kewenangan
klinik
(RKK) untuk
adalah
rincian
melakukan
dari
tindakan
kredensial tertentu berdasrkan penugasan yang diberikan oleh direktur Rumah Sakit. 5. Tenaga Kesehatan Lainnya adalah tenaga kesehatan profesional non medis dan non keperawatan yang sudah diterima sebagai pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa, serta memiliki pengetahuan
dan
ketrampilan
melalui
pendidikan
serta
mempunyai kewenangan untuk melakukan pelayanan penunjang dalam upaya kesehatan. 6. Dokumen kredensial adalah dokumen yang dikeluarkan oleh badan
resmi
untuk
menunjukan
bukti
telah
dipenuhinya
persyaratan seperti ijazah, yang dikeluarkan oleh fakultas, surat tanda registrasi, surat ijin praktek , bukti pendidikan dan pelatihan yang telah mendapat pengakuan dari organisasi profesi. E. LANDASAN HUKUM
1. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan; 2. Undang
–
Undang
nomor
10
tahun
1997
tentang
tahun
2004
tentang
praktik
ketenaganukliran; 3. Undang
undang
nomor
29
kedokteran; 4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 5. Undang undang nomor 36 tahun 2009 tanggal 13 Oktober 2009 tentang Kesehatan; 6. Peraturan Pemerintah Rl Nomor 23 tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; 7. Surat Keputusan Bupati Ngada No.94/KEP/07/2014 tentang Pembentukan
Pola
Pengelolaan
Umum Daerah Bajawa.
Keuangan
Badan
Layanan
BAB II TATA LAKSANA KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAINYA A. ALUR KREDENSIAL Pegawai mengajukan Permohonan Pemberian Kewenangan Klinis
kepada Direktur
Direktur meminta Tim Kredensial Profesi Penunjang Medik untuk melakukan kredensial
Tim Kredensial Profesi Profesi Penunjang Medik melakukan kegiatan kredensial
Tim Kredensial Profesi Penunjang Medik melaporkan hasil kredensial dan merekomendasikan pemberian kewenangan klinis
Penerbitan kewenangan klinis oleh Direktur
Keterangan :
1.
Sebelum dilakukan permohonan, telah dilakukan kompilasi daftar kewenangan klinis dengan masukan dari kelompok profesi penunjang medik yang berdasarkan norma keprofesian yang berlaku. Kewenangan klinis tersebut sesuai dengan kriteria persyaratan kredensial berdasarkan masing-masing kompetensi tenaga profesi penunjang medik.
2.
Dalam tugasnya Tim kredensial penunjang medic bertanggung jawab kepada Direktur, sehingga alur pelaksanaan kredensial melalui rekomendasi / disposisi pejabat tersebut, selanjutnya wewenang pelaksanaan kredensial diserahkan pada Tim yang ditugaskan.
3.
Tim kredensial tenaga profesi penunjang medik melakukan pemeriksaan dan pengkajian atas aspek kompetensi, kesehatan fisik dan mental, perilaku serta etika profesi. Selanjutnya dilakukan wawancara bersama kelompok profesi pemohon yang kompenten
4.
Jika dalam proses pemeriksaan ini, tenaga profesi penunjang medik dinyatakan tidak kompeten, maka selanjutnya akan dilakukan pengajuan kredensial ulang.
5.
Hasil kredensial dan rekomendasi kewenangan klinis dilaporkan kepada Direktur dan selanjutnya dikeluarkan surat penugasan klinis.
Tim kredensial yang ada pada tenaga kesehatan lainnya berperan penting dalam mekanisme kredensial profesi di rumah sakit, karena tugas utama tim adalah menjaga profesionalisme tenaga kesehatan dan melindungi pasien rumah sakit untuk hal-hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. A.
TUGAS UTAMA TIM KREDENSIAL Tiga tugas utama tim kredensial adalah : a.
Rekomendasi pemberian izin untuk melakukan tindakan ( Entering to the pefession )
b.
Memelihara kompetensi dan perilaku profesi ( Maintaining profesionalism )
Sub komite mutu profesi
melalui audit tenaga kesehatan lainnya sesuai
profesi masing-masing dan pengembangan profesi berkelanjutan ( Continuing profesional development ) c.
Merekomendasikan penanggungan kewenangan klinis tertentu hingga pencabutan izin melakukan tindakan / pekerjaan (Expelling from the profession ) Sub komite eti dan disiplin profesi.
B.
TAHAPAN PROSES KREDENSIAL Tahapan proses kredensial adalah : 1.
Profesi
tenaga
kesehatan
mengajukan
permohonan
untuk
memeperoleh
kewenangan klinis dengan metode self assesment. Profesi tenga kesehatan mengisi formulir yang isinya daftar tindakan ataau kompetensi yang akan diuji sesuai bidang aslinya. Profesi tenaga kesehatan memilih kompetensi yang tertera dalam formulir dengan mencontreng dan menyerahkan dokumen yang dipersyaratkan.
Syarat-syarat tersebut di antaranya syarat administrasi, meliputi : a.
Luluasan D III, DIV / S I / Profesi dan spesialis
b.
Memiliki STR
c.
Memiliki SIP/SIK
d.
Memiliki sertifikat kompetensi ( jika sudah ada )
e.
Sehat jasmani dan rohani
Setelah persyaratan lengkap rumah sakit menyerahkan kepada tim kredensial komite nakes. 2.
Rumah sakit menugaskan komite nakes lainnya dalam hal ini Tim kredensial ( Tim adhoc ) untuk menyiapkan kredensial yang merupakan tim yang ditunjuk oleh RSUD Trikora Salakan. Tim kredensial ( Tim adhoc ) mengkaji dan memberikan rekomendasi tindakan Profesi tenaga kesehatan yang diajukan oleh pemohon. Berdasarkan core kompetensi Profesi tenaga kesehatan lainnya yang terdiri dari : a.
Kemampuan menganalisis ilmu sebagai dasar praktik
b.
Kemampuan menganalisis kebutuhan pasien / klien
c.
Kemampuan merumuskan diagnosa
d.
Kemampuan merencanakan tindakan
e.
Kemampuan melakukan intervensi
f.
Kemampuan melakukan evaluasi da re-evaluasi
g.
Kemampuan berkomunikasi dan berkoordinasi yang efisien dan efektif
h.
Kemampuan melakukan pendidikan ( edukasi pasien / klien )
i.
Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip manajemen dalam praktik
j.
Kemampuan melaksanakan penelitian
k.
Kemampuan melakukan tanggung jawab da tanggung gugat praktik masingmasing profesi tenaga kesehatn lainnya.
3.
Direktur RSUD Trikora Salakan menerbitkan surat penugasan. Direktur Utama rumah sakit menerbitkan surat penugasan klinis kepada pemohon berdasarkan rekomendasi tersebut. Surat penugasan tersebut memuat sejumlah daftar kewenangan klinis untuk melakukan tindakan. Setiap tenaga kesehatan lainnya dapat saja memeiliki kewenangan klinis yang berbeda di antara satu dengan yang lainnya.
B.
BERAKHIRNYA KEWENANGAN KLINIS Kewenangan klinis akan berakhir bila surat penugasan habis masa berlakunya atau dicabut Direktur RSUD Trikora Salakan. Surat penugasan untuk setiap tenaga kesehatan memiliki masa berlaku untuk periode tertentu, misalnya tiga tahun. Pada akhir masa berlakunya surat penugasan tersebut rumah sakit harus melaksanakan re kredensial terhadap tenaga kesehatan yang bersangkutan. Proses rekredensial ini lebih sederhana dibandingkan dengan proses kredensial awal sebagaimana diuraikan di atas. Surat penugasan dapat berakhir setiap saat bila seorang tenaga kesehatan tersebut dinyatakan tidak kompeten untuk melakukan tindakan tertentu. Walaupun seorang tenaga kesehatan yang bersangkutan sebelumnya telah memperoleh kewenangan untuk melakukan tindakan tertentu, namun kewenangan tersebut dapat dicabut berdasarkan pertimbangan tertentu. Atau bisa jadi kewenangan dicabut karena dapat terjadi kecelakaan yang diduga karena inkompetensi atau karena tindakan disiplin dari komite medik / nakes lainnya. Namun demikian kewenangan klinis dapat diberikan kembali setelah yang bersangkutan pulih kembali dan direkomendasikan kembali oleh komite nakes lainnya setelah melalui pembinaan.
Mekanisme kredensial dan rekredensial bagi tenaga kesehatan di rumah sakit adalah tanggung jawab tim kredensial tenaga kesehatan yang telah ditugaskan oleh Direktur Utama RSUD Trikora Salakan.
Pada proses kredensial dilakukan oleh tim kredensial dengan melakukan serangkaian kegiatan berupa proses permohonan kebutuhan setiap profesi pada tenaga kesehatan. Tim kredensial tenaga kesehatan melakukan proses kredensial melalui uji tulis dan wawancara pada waktu tertentu. Pada akhir proses kredensialtim kredensial tenaga kesehatan memberikan rekomendasi kepada jajaran direksi terkait. Pada proses re-kredensial dilakukan oleh tim kredensial tenaga kesehatan dengan melakukan serangkaian kegiatan orientasi tenaga baru, on the job training di unit kerja melalui proses bimbingan preceptorship dan selanjutnya ada proses evaluasi yang dilakukan oleh manajerial di unit kerja yang bersangkutan. Hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai data untuk memberikan rekomendasi untuk diterima atau tidak sebagai tenaga tetap di lingkungan rumah sakit.
B.