SURVEI DRAINASE “Pengamatan “Pengamatan Sistem Drainase Perkotaan di Ruas Jalan Kemasan Kemasan – Jalan Jalan Mondokaran, Kotagede, Kotagede, Yogyakarta” Yogyakarta ”
Disusun Oleh : Didiek Hermansyah 5150811095
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga makalah Drainase ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun guna memenuhi persyaratan memenuhi tugas mata kuliah Drainase dan sebagai salah satu syarat untuk mencapai derajat S-1 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta. Dalam penyusunan makalah ini, tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah membantu. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada : 1. M. Yani Bhayusukma, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil 2. Ratna Hendrasari ST.,M.Eng., selaku dosen wali. 3. Adwiyah Asyifa, S.T., M.Eng., selaku dosen mata kuliah Drainase. 4. Rekan-rekan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Teknologi Yogyakarta. 5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu. Dengan segala keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, penyusun menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak senantiasa diharapkan untuk peningkatan berikutnya. Semoga laporan pengamatan ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, 13 Desember 2017
Penyusun
Survei Pengamatan Saluran Drainase
ii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii BAB I .................................................................................................................................. 4 1.1
LATAR BELAKANG ....................................................................................... 4
1.2
RUMUSAN MASALAH ................................................................................... 5
1.3
MAKSUD DAN TUJUAN ................................................................................ 5
1.4
LOKASI KEGIATAN ...................................................................................... 5
1.5
LINGKUP KEGIATAN ................................................................................... 6
1.6
WAKTU PELAKSANAAN .............................................................................. 6
BAB II ................................................................................................................................ 7 1.1
Drainase ............................................................................................................. 7
1.1.1 1.2
Definisi Variabel Terikat Kinerja Sistem Jaringan Drainase ............... 8
Tipe-tipe Saluran Drainase .............................................................................. 9
1.2.1
Trapesium .................................................................................................. 9
1.2.2
Segi empat .................................................................................................. 9
1.2.3
Segitiga ....................................................................................................... 9
1.2.4
Setengah lingkaran ................................................................................. 10
BAB III ............................................................................................................................. 11 3.1 Lokasi Kegiatan .................................................................................................... 11 3.2 Hasil Pengamatan ................................................................................................. 11 3.2.1 Tipe Saluran Dan Dimensi Yang Digunakan .............................................. 11 3.2.2 Kondisi drainase ............................................................................................. 12 3.3.3 Permasalahan dan kerusakan yang terjadi ................................................. 12 BAB IV ............................................................................................................................. 14 4.1 KESIMPULAN ..................................................................................................... 14 4.2 SARAN ................................................................................................................... 14 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 15 Lampiran ......................................................................................................................... 16
Survei Pengamatan Saluran Drainase
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Drainase kota merupakan salah satu prasarana dan sarana dasar kota yang dinilai cukup penting. Kota yang baik sangat perlu memperhatikan kondisi saluran drainasenya, sebab jika suatu permukiman tergenang, maka akan sangat berdampak besar bagi kehidupan kota tersebut, bangunan-bangunan menjadi mudah rusak, lingkungan menjadi tidak sehat dan permukiman menjadi kumuh. Kota merupakan tempat bagi banyak bagi banyak orang untuk melakukan berbagai aktivitas maka untuk menjamin kesehatan dan kenyamanan bentuknya harus ada sanitasi yang memadahi misalnya drainase. Drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air, salah satu unsur dari prasarana umum yang dibutuhkan agar lingkunga perkotaan terbentuk yang aman, nyaman, bersih, dan sehat. Prasarana drainase disini berfungsi untuk mengalirkan air permukaan ke badan air (sumber air permukaan dan bawah permkaan tanah) dan atau bangunan resapan. Selain itu juga berfungsi sebagai pengendali kebutuhan air permukaan dengan tindakan untuk memperbaiki daerah becek, genangan air dan banjir. Kondisi eksisting sistem drainase Kotagede Yogyakarta ditemukan banyak masalah seperti inlet-inlet drainase pada sistem trotoar dan saluran drainase tersumbat sampah atau tanah dan juga berada lebih tinggi dari bahu jalan, ditambah permasalahan dimana kondisi inlet-inlet drainase yang tertutup tanah memperparah terjadinya genangan air yang meluber ke jalan raya pada saat musim hujan. Terjadinya genangan air dikarenakan sistem saluran air (drainase) yang belum terintegrasi dengan baik, terjadinya kerusakan, dan atau adanya sumbatan, sehingga air tidak mengalir lancar. Pengamatan dilakukan guna sebagai salah satu pengambilan data untuk sebagai dasar perbaikan dan peningkatan sarana saluran drainase yang sudah ada. Dengan adanya permasalahan drainase di Kotagede Yogyakarta, maka sangat dibutuhkan melakukan survey dan kajian sistem jaringan drainase Kotagede Yogyakarta untuk memperbaiki sistem drainase di kawasan tersebut.
Survei Pengamatan Saluran Drainase
4
1.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah pada survey ini dapat dirumuskan sebagai berikut: a) Bagaimana penataan sistem jaringan drainase di Kotagede Yogyakarta? b) Bagaimana kinerja sistem drainase? c) Bagaimana solusi untuk mengatasi masalah pada saluran drainase? 1.3
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari dilakukanya kegiatan pengamatan kondisi drainase di daerah Kotagede ruas jalan Kemasan sampai dengan jalan Mondorakan adalah untuk mendapatkan data berupa kondisi dari drainase, dimensi drainase, tipe saluran drainase, dan kerusakan yang terjadi pada saluran drainase dengan melakukan sebuah survei berupa pengumpulan data data dengan metode pengamatan dan melakukan pengukuran pada lokasi. Survey ini dilakukan bertujuan untuk: a)
Untuk mengetahui penataan sistem jaringan drainase di Kotagede Yogyakarta.
b)
Untuk mengetahui kondisi lokasi genangan pada saat setelah terjadi hujan.
c)
Untuk mengetahui kondisi saluran drainase yang terdapat di jalan jalan Kemasan sampai dengan jalan Mondorakan, khususnya di lokasi yang terjadi genangan air ketika hujan.
d)
Untuk melihat pola aliran air dan kondisi topografi di sebagian jalan Kemasan sampai dengan jalan Mondorakan yang menjadi lokasi genangan air.
e)
Untuk mengetahui bangunan pendukung drainase.
f)
Untuk mengetahui kinerja sistem jaringan drainase dan mendapatkan solusi permasalahan yang ada.
1.4
LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan survey pengamatan
kondisi drainase dilakukan di
sepanjang ruas jalan kemasan sampai dengan ruas jalan mondorakan, yaitu ruas jalan di sebelah utara pasar Kotagede sampai dengan jembatan diatas Sungai Gajah Wong.
Survei Pengamatan Saluran Drainase
5
1.5
LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan Inventarisasi Kondisi Drainase, yaitu : a) Tipe saluran drainase b) Dimensi drainase c) Kondisi drainase d) Kerusakan yang ada
1.6
WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan kegiatan survei pengamatan kondisi drainase ruas jalan Kemasan sampai dengan ruas jalan mondorakan yang dilakukan pada tanggal 13 Desember 2017 pada pukul 08.50 sampai dengan 12.50 wib dengan kondisi cuaca cerah.
Survei Pengamatan Saluran Drainase
6
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Drainase
Drainase adalah suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penanggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air. Maksud dan tujuan drainase adalah membuang air di atas permukaan tanah yang berlebihan atau menurunkan atau menjaga muka air tanah agar tidak terjadi genangan, sehingga akibat negatif dengan adanya genangan dapat dihindari (Soehardjono, 1984 : 3). Air hujan yang jatuh di suatu kawasan perlu dialirkan atau dibuang, caranya dengan pembuatan saluran yang dapat menampung air hujan yang mengalir di permukaan tanah tersebut. Sistem saluran di atas selanjutnya dialirkan ke sistem yang lebih besar. Sistem yang paling kecil juga dihubungkan denga saluran rumah tangga dan sistem saluran bangunan infrastruktur lainnya, sehingga apabila cukup banyak limbah cair yang berada dalam saluran tersebut perlu diolah (treatment ). Seluruh proses tersebut di atas yang disebut dengan sistem drainase (Kodoatie, 2003). Bagian infrastruktur (sistem drainase) dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Dirunut dari hulunya, bangunan system drainase terdiri dari saluran penerima (interceptor drain), saluran pengumpul (colector drain), saluran pembawa (conveyor drain), saluran induk (main drain) dan badan air penerima (receiving waters). Di sepanjang sistem sering dijumpai bangunan lainnya, seperti goronggorong, siphon, jembatan air (aquaduct ), pelimpah, pintu-pintu air, bangunan terjun, kolam tando dan stasiun pompa. Pada system drainase yang lengkap, sebelum masuk ke badan air penerima air diolah dahulu pada instalasi pengolah air limbah (IPAL), khususnya untuk system tercampur. Hanya air yang telah memliki baku mutu tertentu yang dimasukkan ke dalam badan air penerima, biasanya sungai, sehingga tidak merusak lingkungan (Suripin, 2004) Dengan kompleknya saluran drainase di perkotaan, maka dalam perencanaan dan pembangunan bangunan air drainase keberhasilannya tergantung kemampuan
Survei Pengamatan Saluran Drainase
7
masing-masing perencanan dengan demikian dengan hal proses pekerjaan memerlukan kerjasama dengan beberapa ahli dibidang lain yang terkait.
1.1.1
Definisi Variabel Terikat Kinerja Sistem Jaringan Drainase
Keberhasilan suatu sistem drainase dalam mencapai tujuan yang direncanakan dapat dilihat dari kinerja sistem drainase itu sendiri. Didalam penelitian ini yang dimaksud dengan kinerja sistem jaringan drainase adalah sistem drainase yang dapat membebaskan kota dari genangan air. Genangan air menyebabkan lingkungan menjadi kotor dan jorok, menjadi sarang nyamuk, dan sumber penyakit lainnya, sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan, dan kesehatan masyarakat. Tidak hanya itu, genangan juga dapat merusak infrastruktur jalan yang ada, sehingga dalam penelitian ini indikator yang mempengaruhi kinerja sistem drainase adalah a) Indikator Bangunan Drainase dan pelengkapnya
Berfungsinya bangunan drainase dan pelengkap sesuai dengan kegunaannya, maka sangat mempengaruhi kinerja sistem jaringan drainase dilihat dari :
Kelancaran air dalam saluran drainase baik saluran tertutup maupun terbuka. Semakin lancar air dalam saluran maka kinerja jaringan sistem jaringan drainase semakin tinggi.
Semakin tinggi kerusakan bangunan pelengkap maka dapat mempengaruhi kelancaran fungsi dari bangunan tersebut, sehingga dapat menurunkan kinerja drainase.
b) Indikator Banjir
Dengan masih ditemukannya banjir pada suatu kawasan, maka kinerja sistem jaringan drainase daerah tersebut dapat dikatakan tidak baik, dilihat dari sebaran genangan, luas genangan, lama genangan, dan tinggi genangan.
Survei Pengamatan Saluran Drainase
8
1.2 Tipe-tipe Saluran Drainase 1.2.1
Trapesium
Pada umumnya saluran ini terbuat dari tanah akan tetapi tidak menutup kemungkinan terbuat dari pasangan batu dan beton, saluran ini memerlukan cukup ruang. Berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan serta limbah buangan air domestik dengan debit yang besar, dan dapat digunakan pada area lahan yang cukup luas.
Gambar 2.1 Saluran penampang trapesium 1.2.2
Segi empat
Saluran ini terbuat dari pasangan batu dan beton bentuk saluran ini tidak memerlukan banyak ruangan dan areal. Berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan dan limbah air domestic dengan debit yang besar.
Gambar 2.2 Saluran penampang segiempat
1.2.3
Segitiga
Saluran ini berpenampang berbentuk segitiga, namun jarang digunakan akan tetapi digunakan saat kondisi tertentu. Berfungsi
Survei Pengamatan Saluran Drainase
9
untuk menyalurkan limpasan air hujan dengan debit yang kecil, jenis saluran ini digunakan pada lahan yang cukup terbatas.
Gambar 2.3 Saluran penampang segitiga
1.2.4
Setengah lingkaran
Saluran ini terbuat dari pasangan batu dan beton dengan cetakan berbentuk setengah lingkaran bentuk saluran ini tidak memerlukan banyak ruangan dan areal. Berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan dan limbah air domestic dengan debit yang kecil. Bentuk saluran ini umumnya digunakan untuk saluran rumah padat penduduk dan pada sisi jalan perumahan yang padat.
Gambar 2.4 Saluran penampang lingkaran Dari keempat jenis penampang saluran yang sudah dijelaskan diatas, kelompok kami melakukan survei di ruas jalan Kemasan sampai dengan ruas jalan Mondorakan, dan setelah melakukan pengamatan di lokasi tersebut, Dengan jenis salurannya menggunakan penampang persegi dan trapesium.
Survei Pengamatan Saluran Drainase
10
BAB III HASIL SURVEY 3.1 Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan pengamatan kondisi drainase dilakukan di ruas jalan kemasan sampai dengan mondorakan, yaitu jalan diantara pasar kotagede menuju sungai gajah wong yang berjarak sekitar 1200 meter.
Gambar 3.1 lokasi survey drainase daerah Kotagede 3.2 Hasil Pengamatan
Survei pengamatan yang dilakukan pada ruas jalan Kemasan yang memiliki lebar jalan 6 meter, dan jalan mondorakan dengan lebar jalan 5 meter, yang mengalirkan limpasan air hujan menuju sungai Gajah Wong. Survei pengamatan kami ini meliputi. 3.2.1 Tipe Saluran Dan Dimensi Yang Digunakan
Tipe saluran yang digunakan pada drainase di Jalan Kemasan sampai dengan Jalan Mondorakan adalah tipe saluran drainase primer dan saluran drainase sekunder penampang persegi dengan lebar saluran drainase primer adalah 90 cm x 100 cm. Sedangkan ukuran drainase sekunder adalah 40 cm x 60 cm. Drainase tersebut berada di bawah jalan dan trotoar sehingga hanya bias diamati melalui kisi-kisi penutup jalan.
Survei Pengamatan Saluran Drainase
11
3.2.2 Kondisi drainase a. Saluran drainase primer
Dari hasil pengamatan yang dilakukan tim kami, kondisi drainase cukup baik, namun ada beberapa masalah seperti beberapa penutup yang sudah retak, dan terdapat sedimen baik sampah maupun pasir/tanah yang mengendap pada dasar saluran tetapi air masih dapat mengalir.
Gambar 3.2 Kondisi saluran drainase primer b. Saluran drainase sekunder
Dari hasil pengamatan yang dilakukan tim kami, kondisi drainase tidak layak, dikarenakan saluran tertutup sedimen hingga permukaan yang mengakibatkan saluran tidak dapat berfungsi dan tidak dapat menampung air.
Gambar 3.3 Kondisi saluran drainase sekunder 3.3.3 Permasalahan dan kerusakan yang terjadi
Dari hasil pengamatan yang dilakukan tim kami, untuk kondisi fisik dari saluran drainase primer dan saluran drainase sekunder bisa dikatakan cukup baik, hal ini dikarenakan dalam satu ruas jalan (jalan Kemasan) sudah memiliki dua buah saluran drainase primer yang cukup besar yang ada di kanan kiri jalan (bahu jalan) dan saluran sekunder yang juga ada
Survei Pengamatan Saluran Drainase
12
dua baik kanan dan kiri ruas jalan. Akan tetapi, perlu adanya pemeliharaan saluran seperti pengambilan sedimen yang mengendap, yaitu dengan cara penyemprotan air dengan tekanan yang tinggi agar sedimen dapat mengalir dan terbuang, kemudian bias juga dengan cara pengerukan secara langsung sedimen yang mengendap pada saluran drainase. Sehingga saluran akan berfungsi secara maksimal.
Gambar 3.5 Kondisi saluran drainase primer dan sekunder
Survei Pengamatan Saluran Drainase
13
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil survey dan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : a) Kondisi drainase dilakukan di ruas jalan Kemasan sampai dengan jalan Mondorakan, yaitu jalan diantara pasar kota gede menuju sungai gajah wong yang berjarak sekitar 1200 meter. Memiliki saluran drainase yang sudah baik, akan tetapi pemeliharaan saluran drainase belum maksimal, hal ini dibuktikan dengan penemuan permasalahan dilapangan berupa saluran drainase yang terdapat sedimen hingga permukaan, sehingga kinerja dan fungsi drainase tidak dapat bekerja dan tidak berfungsi. b) Penataan sistem jaringan drainase secara eksisting sudah memiliki sistem pembagian yang jelas. Sesuai dengan keberadaan sungai dan alur aliran alamiah yang melewati jalan Kemasan sampai dengan jalan Mondorakan. 4.2 SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan kesimpulan tersebut diatas maka dapat disampaikan beberapa saran. a) Faktor operasi pemeliharaan adalah paling dominan maka disarankan agar pihak pemerintah baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah tingkat I dan II sebagai pemegang kebijakan lebih dahulu mengutamakan kebijakan yang berkaitan dengan operasi dan pemeliharaan b) Pemerintah daerah Kota Yogyakarta perlu menyusun standar operasi pemeliharan bangunan pelengkap dan menanganggarkan secara rutin untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan. c) Pengelolaan drainase di Kotagede Yogyakarta perlu dibentuk kelembagaan yang bertanggungjawab dan mampu merumuskan kebijakan. d) Melakukan rehabilitasi saluran, perbaikan trotoarisasi, perbaikan gorong-gorong sesuai dengan kebutuhan, dan normalisasi alur sehingga dapat melancarkan sistem jaringan drainase.
Survei Pengamatan Saluran Drainase
14
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen Tata Perkotaan dan Perdesaan, 2003, Panduan dan Petunjuk Praktis Pengelolaan Drinase Perkotaan. Kodoatie, Robert. 2003. Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur, Pustaka Pelajar, Jogyakarta Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Suripin. 2004. Sistem Yogyakarta.
Drainase
Perkotaan
Yang
Berkelanjutan,
ANDI,
Suryanti, Irma, I N, Norken, I G. B. Sila Dharma. 2013. Kinerja Sistem Jaringan Drainase Kota Semarapura Di Kabupaten Klungkung.
Survei Pengamatan Saluran Drainase
15
Lampiran
Posisi titik nol Survey Pengamatan
Kondisi inlet drainase sekunder (terdapat endapan sedimen)
Proses pengambilan data
Survei Pengamatan Saluran Drainase
Posisi titik akhir Survey Pengamatan
Kondisi inlet drainase primer (berfungsi dengan baik)
Proses pengukuran dimensi Inlet
16