PENGUJIAN ANTIOKSIDAN MINYAK ATSIRI DAUN PETERSELI ( Petrosel ( Petroselinum inum crispum) crispum) DENGAN METODE DPPH DAN ANALISIS KOMPONENNYA
Budi Untari FMIPA Farmai Uni!"rita Sri#i$a%a untari&udi'%a*+m
ABSTRAK Telah dilakukan isolasi minyak atsiri daun Peterseli ( Petroselinum ( Petroselinum crispum) crispum) dengan cara destilasi uap air dan diperoleh rendemen sebesar 0,51%b/b. !i akti"itas antioksidan dari minyak minyak atsiri atsiri daun daun Peterse Peterseli li ( Petroselinum Petroselinum crispum) crispum) terhadap terhadap #,#$dienil #,#$dienil$1$pik $1$pikrilhid rilhidra&il ra&il ('PP) diperoleh persen inhibisi sebesar *,**% lebih kecil dibandingkan dengan senya+a pembanding "itamin sebesar sebesa r 100%. -nalisi minyak atsiri menggunakan kromatograi gas$ spektr spektrome ometri tri massa massa menun! menun!ukk ukkan an kompo komponen nen minyak minyak atsiri atsiri Petroselinum crispum crispum dengan senya+a senya+a utama utama iristi iristin n sebesar sebesar 1,55% 1,55% dan kompon komponen en lainny lainnyaa yaitu yaitu eugeno eugenoll ,%, ,%, elemisin #,05% serta apiol *,55%. 2omponen tersebut memiliki pasangan electron bebas yang yang mampu mampu mengha menghamb mbat at ker!a ker!a radika radikall bebas bebas dari #,#$di #,#$dien enil$1 il$1$pi $pikri krilhi lhidra dra&il &il ('PP) ('PP) sehingga diduga memiliki akti"itas sebagai antioksidan.
PENDAHULUAN ,*, Latar Latar B"-a.an B"-a.an/ /
inyak inyak atsiri atau essential essential oil mempunyai mempunyai komponen monoterpen monoterpen dan seskuiterpen seskuiterpen yang mempunyai aroma khas, diperoleh dari tumbuhan dengan cara destilasi uap bukan merupa merupakan kan kompon komponen en tungga tunggal. l. inyak inyak atsiri atsiri biasan biasanya ya tidak tidak ber+arn ber+arnaa atau atau ber+ar ber+arna na kekuning$kuningan, mempunyai bau khas, pada umumnya larut dalam pelarut organic dan sukar larut dalam air. inyak atsiri dapat dihasilkan dari berbagai bagian tanaman seperti akar, batang, ranting, bi!i, daun, bunga ataupun buah. inyak atsiri !uga bias digunakan sebagai antioksidan, namun sebelumnya harus dilakukan u!i minyak antioksidan (3uenther, 1*). Penggu Penggunaa naan n antiok antioksid sidan an saat ini sudah sudah sangat sangat berkem berkemban bang, g, baik baik untuk untuk makana makanan n maupun maupun pengob pengobatan atan.. al ini seiring seiring dengan dengan bertam bertambah bahny nyaa penget pengetahu ahuan an tentan tentang g radika radikall bebas. 4adikal bebas diartikan sebagai molekul yang relati"e tidak stabil, mempunyai satu atau lebih electron yang tidak berpasangan di orbit luarnya. olekul tersebut bersiat reakti dalam mencari pasangan pasangan elektronny elektronnya. a. 4adikal 4adikal bebas dapat dihasilkan dihasilkan dari hasil metabolism tubuh dan actor eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra "iolet, &at kimia+i dalam makanan, dan polutan lain. ontoh penyakit yang sering dihubungkan dengan radikal bebas asalah serangan !antung dan kanker. 4adikal bebas kalau !umlahnya berlebihan akan memicu eek patologis. 4adikal bebas yang berlebih dapat menyerang senya+a apa sa!a terutama yang rentan seperti lipid dan protein serta berimplikasi pada timbulnya berbagai penyakit degenerati"e, seperti inlamasi, penyakit kardio"askuler, aterosklerosis, kanker dan penuaan
dini. al ini dapat ter!adi sebagai akibat kurangnya antioksidan dalam tubuh, sehingga tidak mampu mengimbangi ter!adinya produk oksidasi setiap saat (4ohdiana,#001). Tumbuhan Petroselinum crispum merupakan tumbuhan obat dari amily -piaceae yang sering digunakan sebagai lalapan. 'isamping itu daun biasanya digunakan untuk mengatasi badan letih dan menghilangkan bau badan. 6amun sebagai antioksidan belum diketahui akti"itasnya. Pada penelitian ini akan dilakukan isolasi minyak atsiri dari daun !eruk purut yang tumbuh di daerah 7intang 2abupaten 7ahat 8umatera 8elatan. 8elan!utnya dilakukan u!i akti"itas antioksidan terhadap minyak atsiri dan analisa komponen minyak atsiri dengan metode 23$8. BAHAN DAN METODE 0a.tu dan T"m1at P"n"-itian Penelitian dilakukan di 7aboratorium 9iokimia :;P-$2imia ni"ersitas 8ri+i!aya. Pembacaan komponen kimia dengan 3$8 dilakukan di 7aboratorium 2esehatan 'aerah, Pro"insi '2;
ial ditimbangkan dalam keadaan kososng dan dicatat beratnya. 9egitu pula terhadap minyak atsiri diperlakukan sama seperti air, kemudian hasil penimbangan minyak atsiri dibagi dengan hasil penimbangan berat air.
&* Ana-ia Km1n"n Min%a. Atiri d"n/an G23MS Pemeriksaan minyak menggunakan kromatograi gas -geilent Technologies 0 dikombinasikan dengan -uto 8ampler, dikombinasikan dengan 5? ass 8electi"e 'etector yang dilengkapi hemstasion data system menggunakan apillari olumn, P ltra # 7ength (m) 1 @ 0,#5 (mm) ;.' A 0,#5 (Bl) :ilm Thickness. -lat dioptimasikan, kemudian sebanyak #Bl larutan minyak atsiri dalam pelarut disuntikkan kedalam injection port 3$8. Pemisahan dilakukan sebagai berikut suhu in!eksi #50 0 temperature sumber ion #?0 0, temperature permukaan #0 0, Quaddrupole temperature 1*00, temperature o"en temperature a+al 00 pada tiap menit, suhu dinaikkan 5 0/min sampai #0 0 pada tiap 5 menit. 3as arrier Ultra high purity. asil pemisahan oleh 3 langsung dianalisa dengan cara membandingkan spectra 8 ragmentasi minyak dengan spectra ragmentasi standar yang terdapat dalam memori. U$i Anti.idan d"n/an DPPH a* P"m"ri.aan 1"r"a.i DPPH 'PP ditimbang sebanyak 1, mg kemudian dilarutkan dalam 100 ml methanol di dalam labu ukur 100 ml sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 0,05 m. &* P"n"ntuan 1an$an/ /"-m&an/ "ra1an ma.imum DPPH 8ebanyak ?, ml larutan 0,05 m dipipet dan ditambahkan dengan 0,# ml larutan sampel. 8etelah dibiarkan selama ?0 menit di tempat gelap, serapan larutan diukur dengan spektrootometer >$>is pada C maks *00 nm D 00 nm. +* P"m&uatan Larutan Sam1"8ampel ditimbang sebanyak 10 mg kemudian dilarutkan dalam 10 ml methanol dalam labu ukur 10 ml sehingga didapatkan konsentrasi larutan sampel 1 mg/ 1 ml. 7alu dilakukan pengenceran sehingga didapatkan sampel dengan konsentrasi 0,5 mg/ml. al yang sama dilakukan pada minyak. d* P"n"ntuan A.ti!ita Anti.idan 'ipipet 0,# ml masing$masing larutan sampel, dimasukkan kedalam "ial, lalu ditambahkan ?, ml larutan 'PP 0,05 m dihomogenkan dan dibiarkan selama ?0 menit ditempat gelap. 8erapan diukur dengan spektrootometer >$>is pada pan!ang gelombang serapan maksimum 'PP. Pengu!ian akti"itas antioksidan dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan untuk masing$masing konsentrasi larutan sampel. -kti"itas antioksidan sampel ditentukan oleh besarnya hambatan serapan radikal 'PP melalui perhitungan inhibisi serapan 'PP dengan menggunakan rumus
inhibisi
=
absorbankontrol absorbansampel x 100 absorbankontrol −
PEMBAHASAN 4*5
P"m&aaan
Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah daun !eruk purut. 'aun yang digunakan pada destilasi adalah daun segar. ;solasi minyak atsiri dari daun !eruk purut menggunakan prinsip destilasi uap, yang dilakukan selama = !am. Pada isolasi minyak atsiri ini dilakukan dengan sampel sebanyak 5 kg, setelah didapatkan minyak atsiri bebas air maka dapat ditentukan rendemennya dengan cara perhitungan sebagai berikut yang didapat 0,51%b/b.