Penyi Penyimpa mpangan ngan Semu Semu Hukum Hukum Mendel Mendel (Kript (Kriptome omeri, ri, Polim Polimeri eri,, Epista Epistasis sis dan Hipostasis) – Hipostasis) – Nisbah genotip maupun fenotip yang dihasilkan oleh Mendel akan terpenuhi jika setiap sifat hanya ditentukan oleh alel dalam satu lokus. Alel dalam setiap lokus bersegregasi bebas dengan lokus lain, dan gen-gen terdapat pada inti. Pada kasus-kasus tertentu, perbandingan fenotip 9 : : : ! tidak dipenuhi, tetapi menghasilkan perbandingan fenotip yang berbeda, misalnya 9 : : ", !# : !, atau !$ : : !. Mun%ulnya perbandingan yang tidak sesuai ini disebut penyimpangan semu hukum Mendel. 1. Kriptomeri &rip &ripto tome meri ri meru merupa paka kan n inte intera raksi ksi kompl omplem emen enta tasi si yang yang terj terjad adi, i, kar karena ena mun% mun%ul ulny nya a hasi hasill ekspr ekspres esii su suat atu u gen gen yang yang meme memerl rluk ukan an kehad ehadir iran an alel alel tertentu pada lokus lain. 'ontoh interaksi komplementasi ini, terjadi pada pros proses es pemb pemben entuk tukan an (ar (arna bung bunga a )ina )inari ria a maro maro%% %%an ana. a. *arna arna bung bunga a ditent ditentuka ukan n oleh oleh kandun kandungan gan antosi antosiani anin n dan keada keadaan an p+ sel. sel. &andu &andungan ngan antosianin pada bunga ditentukan oleh satu gen yang mempunyai dua alel dominan resesif Misal A dan a. anaman anaman akan mengandung antosianin apabila mempunyai alel dominan A. /en pada lokus lain dapat menghasilkan senya(a yang menyebabkan sel berlingkungan asam atau basa. )ingkungan asam basa sel ini dikendalikan oleh oleh sepa sepasa sang ng alel alel domi dominan nan reses esesif if pula pula mis misal alny nya a alel alel 0 dan dan b. b. Alel Alel dominan 0 menyebabkan sitoplasma bersifat basa, sedangkan alel resesif b membuat sitoplasma bersifat asam. Pada bunga bunga )inari )inaria a maro%% maro%%ana ana terdap terdapat at tiga tiga (arna (arna bunga bunga yaitu yaitu merah, merah, putih, dan ungu. 1ika bunga )inaria maro%%ana berbunga merah galur murni disilangkan dengan bunga putih galur murni, maka akan diperoleh 2! yang sem semuanya anya ber berbung bunga a ungu ungu.. 1ik 1ika sesam esama a 2! disi disillangk angkan an,, maka aka akan akan menghasilkan fenotip dengan perbandingan bunga ungu : merah : putih 3 9::"
4ari hasil penyilangan di atas, dapat disimpulkan bah(a: a 2enotip (arna bunga ungu memiliki pigmen antosianin dalam lingkungan basa dengan genotip A-0-. b 2enotip (arna bunga merah memiliki pigmen antosianin dalam lingkungan asam dengan genotip A-bb. % 2enotip (arna bunga putih tidak memiliki pigmen antosianin dengan genotip aabb. 2. Polimeri Polimeri terjadi karena dua gen memproduksi bahan yang sama dan menghasilkan fenotip yang sama. 'ontohnya adalah sifat (arna merah pada gandum. *arna merah tersebut dikendalikan oleh pasangan alel dominan resesif yang terdapat pada dua gen yang berbeda lokus. *arna merah akan mun%ul apabila terdapat alel dominan di salah satu atau kedua lokus. Misalnya, pasangan alel penghasil (arna merah pada gambar adalah M! dan m!, sedangkan pada lokus lain juga terdapat pasangan alel M$ dan m$. 1ika gandum berkulit merah homo5igot dominan disilangkan dengan gandum berkulit putih homo5igot resesif, maka akan menghasilkan fenotip gandum berkulit merah semua. 0ila 2! disilangkan sesamanya, akan dihasilkan gandum berkulit merah : berkulit putih 3 !# : !.
4ari tabel persilangan di atas dapat disimpulkan bah(a dua pasang alel yang berlainan mempengaruhi sifat yang sama, yaitu (arna bunga. Pengaruh gen-gen yang mengendalikan (arna merah M! dan M$ bersifat kumulatif, artinya makin banyak jumlah gen, pengaruhnya makin jelas.
3. Epistasis dan Hipostasis 6pistasis dan hipostasis merupakan interaksi yang berlangsung pada fenotip yang dihasilkan oleh dua gen. &edua gen bekerja menghasilkan fenotip yang berbeda, tetapi fenotip dari salah satu gen yang dominan dapat menutupi penampakan dari fenotip yang dihasilkan oleh gen dominan yang lain apabila kedua gen hadir bersama. /en dominan yang menutupi gen dominan yang lain disebut epistasis, sedangkan gen yang tertutupi disebut hipostatis. 'ontoh peristi(a epistasis dan hipostasis pada tumbuhan adalah pada (arna sekam gandum. erdapat tiga (arna sekam gandum, yaitu hitam, kuning, dan putih. Pigmen hitam dan pigmen kuning dibentuk oleh dua gen yang berbeda yang masingmasing dikendalikan oleh sepasang alel dengan hubungan dominan resesif. Misalnya, pigmen kuning dikendalikan oleh alel & dan k, dan pigmen hitam dikendalikan oleh alel + dan h. 1ika gandum biji hitam dominan homo5igot dika(inkan dengan gandum biji kuning dominan homo5igot, maka hasil 2! adalah !778 gandum berkulit hitam. edangkan, pada 2$ dihasilkan gandum biji hitam : biji kuning : biji putih 3 !$ : : !.
4ari persilangan di atas dapat diketahui bah(a semua kombinasi yang mengandung faktor +, fenotipnya adalah hitam. &ombinasi yang mengandung faktor & tanpa faktor + menampakkan (arna kuning. edangkan, kombinasi dua faktor resesif, yaitu genotip hhkk berfenotip putih. 4emikianlah Materi Penyimpangan Semu Hukum Mendel (Kriptomeri, Polimeri, Epistasis dan Hipostasis), elanjutnya simak juga materi Pautan, Pindah Silang, dan Gagal Berpisah, semoga bermanfaat