PERENCANAAN PONDASI BORED PILE PADA GEDUNG PARKIR POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BORED PILE FOUNDATION DESIGN OF PARKING BUILDING POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III Program Studi Konstruksi Gedung Di Jurusan Tenik Sipil
Oleh:
NUNIK DWI WIBARINI
NIM : 131111019
SALMA ST. ZAKIAH
NIM : 131111065
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2016
Lembar Persembahan ya Allah, waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah menjadi takdirku, sedih, bahagia, marah dan kecewa juga berbagai pengalaman yang telah menjadi pembelajaran dalam hidupku. ku bersujud dihadapan mu hingga aku diberi kesempatan untuk bisa sampai pada titik awal bagiku melangkah satu per satu untuk mewujudkan cita-cita ku dengan jalan mu.segala puji bagi mu ya allah. Ayah dan Ibu, ibu… dalam setiap langkahku aku selalu berdoa agar kau kuat dengan kehidupan sekarang. semoga apa yang aku lakukan tidak membuat kau kecewa karena yang aku tahu kau selalu menegurku bila aku salah tapi maafkan aku bila ada tindakanku yang membuat kau menangis di seperempat malam mu. untuk mu ayah… nafasku terenga saat aku panggil namamu, lantunan al-fatihah dan salawat dalam silaku merintih, menandakan doa dalam syukur yang tiada tara. dalam sila di lima waktu mulai fajr terbit hingga terbenam, seraya tanganku menadah.. ya allah ya rahman ya rahim terimakasih telah kau tempatkan aku diantara kedua malaikatmu yang setiap waktu ikhlas menjagaku, mendidiku, membimbingku dengan baik. ya allah berikanlah balasan yang setimpal surge firdaus untuk merek dan jauhkanlah mereka dari api nerakamu. Kakakku dan Adikku sestiya rahayu noviani.. terimakasih telah menjadi kakak yang baik untuk kedua adikmu ini, salah satu adikmu telah membuat kamu bangga hehehe, keluhanku, kekecewaanku dan kekesalanku selalu kau dengar kan setiap kita mempunyai waktu untuk berbincang. bagas tri putro.. maafkan salah satu kakakmu mu ini kurang memperhatikan mu dengan ucapan maupun sikap langsung kepadamu. aku tau walawpun kamu sikap mu dingin aku yakin kita saling menyayangi satu sama lain. Teman-temanku, untuk salma st. zakiah terimakasih sudah mau menjadi partner untuk menyelesaikan misi tugas akhir bersamaku, maafkan aku bila dalm penyusunan tugas akhir ada perbuatan dan perkataanku yang membuatmu tersinggung, terimakasih sudah berjuang dan memberikan semangat ketika aku mulai down. untuk kelas kg-3a kita sama-sama memulai dalam satu kelas yang berbagai macam sifat. samasama berjuang dari awal, dari yang memang tidak berniat untuk masuk di polban khususnya jurusan teknik sipil. but.. we can yeaaayy congraduation & congratulation for us, se you on top. untuk teman ku intan, uli, iqbal, gedoy, anak dt dan kelas ipa 2 terimakasih atas dukungan doa dan semangat juga hiburan setiap kita berkumpul di suatu moment. lelahku, kesalku dan marahku hilang setelah aku bertemu dengan kalian. Seseorang, seseorang itu kau hanan sabila.. terimakasih banyak sudah menjadi tameng terdepan setelah keluargaku untuk memberi semangat, mungkin menurutmu kata-kata semangatmu tidak berarti banyak tapi tidak untuk ku itu menjadi semangat kembali. hanan.. maafkan aku dikala kau menemaniku kamu mendengar keluhanku, kekesalanku dan kekecewaanku yang aku lampiaskan kepadamu, saran mu, marahmu, kecewamu, selalu aku jadikan pembelajaran. jangan lelah..jangan melangkah jauh didepanku karna aku ingin seiring bukan digiring
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang, dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang berjudul “Perencanaan Pondasi Bored Pile pada Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung” Selama pembuatan Tugas Akhir ini banyak pihak yang membantu kami secara moril maupun materil dari berbagai pihak sangat membantu kami dalam melaksanakan penyusunan Tugas Akhir (TA) ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Orang tua dan Keluarga yang atas dukungan do’a dan materilnya dan memberi semangat untuk menyelesaikan laporan ini 2. Bapak Andri Budiadi.,BSCE.,M.Eng selaku ketua jurusan teknik sipil Politeknik Negeri Bandung 3. Bapak Hendry.,Dipl.Ing.HTL.,MT selaku pembimbing yang mengarahkan, memberi saran dan masukan mengenai laporan Tugas Akhir 4. Bapak Syahril,BSCE.,MT.,Dr selaku ketua penguji yang memberi saran dan masukan mengenai laporan Tugas Akhir 5. Bapak Mulyadi Y.,Drs.,Dipl.Ing.HTL.,MT selaku penguji yang memberi saran dan masukan mengenai laporan Tugas Akhir 6. Heri Kasyanto, ST., M.Eng selaku ketua koordinator Tugas Akhir TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
ii
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
7. Rahmat Permana., SST selaku wali kelas dan koordinator Tugas Akhir 8. Teman-teman kelas KG-3A yang saling membantu memberi semangat untuk menyelesaikan Tugas Akhir Penulis menyadari bahwa hasil Tugas Akhir ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan hasil dari Tugas Akhir ini. Terima kasih Bandung, Juli 2016
Penyusun
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
iii
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
ABSTRAK Banyaknya kendaraan pribadi saat ini yang digunakan oleh masyarakat khususnya warga Politeknik Negeri Bandung menyebabkan penggunaan lahan parkir yang disediakan tidak cukup menampung berbagai kendaraan terutama kendaraan roda dua. Solusinya ialah membangun gedung parkir di Politeknik Negeri Bandung. Maka dari itu, perencanaan sebelum membangun gedung parkir sangat diperlukan. Dalam perencaan pembangunan salah satunya dengan merencanakan pondasi yang akan digunakan. Pemilihan jenis tiang bor untuk pondasi ditinjau dari beberapa aspek seperti akses mobilisasi dari dan ke proyek hingga pada proses saat melakukan pembangunan yang tidak diijinkan untuk mengganggu gedung-gedung di sekitarnya. Dalam perencanaan pondasi untuk mendapatkan gaya yang dihasilkan dari gedung parkir maka dibuat permodelan menggunakan ETABS 2015, untuk menghitung daya dukung ujung laboratorium menggunakan metode Meyerhof dan Terzaghi. Menghitung daya dukung selimut tiang menggunakan metoda alfa. Untuk menghitung daya dukung lapangan berdasarkan nilai Nspt dengan metode Konvensional dan Meyerhof dan berdasarkan data sondir dengan metode Konvensional. Perhitungan penurunan menggunakan metode penurunan pada tanah lempung. Perhitungan pile cap dan tulangan pondasi menggunakan SNI 1726-2012. Menggambar pondasi dan pilecap yang sudah direncanakan dan menghitung rencana anggaran pekerjaan pondasi. Berdasarkan perhitungan perencanaan maka pondasi yang akan digunakan adalah pondasi tiang bor dengan diameter 60 cm yang mempunyai kedalaman tiang 5,5 m. Terdapat 5 Tipe Pondasi yaitu P-1, P-2, P-3, P-4 dan P-5. Tebal pile cap yang digunakan 600 mm dan menggunakan tulangan berdiameter 15 D22 untuk arah x dan 20 D22 untuk arah y pada jenis pondasi P-5 dengan penurunan sebesar 5,228 mm. Pondasi yang direncakan menggunakan tulangan utama 8 D 22 dengan diameter tulangan geser D12-250 . Perkiraan harga untuk pekerjaan pondasi sebesar Rp. 943 962 100 (Sembilan ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus enam puluh dua ribu seratus rupiah ,-) Kata kunci: Pondasi tiang, Kendaraan, Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung.
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
iv
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
ABSTRACT The amount of vehicle being used in community especially in Politeknik Negeri Bandung cause the use parking area that has been provided is not enough to accommodate every vehicle especially motorcycle. The solution is by build a Parking building in Politeknik Negeri Bandung, so the structure design is needed. The selecting foundation is one of main criteria in planning construction. The selecting types of pile for the foundations is in terms of aspects, such as access to and from the project and the process not disturb another buildings. In foundation design, to get the force from upper structure from parking building is using ETABS 2015 for modelling, for end bearing pile calculate of the laboratories using Terzaghi and Meyerhoff method. The friction pile calculate using alpha method. To calculate bearing based on Nspt value is done with the conventional method and Meyerhof and based on data sondir with the conventional method. Calculation of settlement using settlement for rock method. Calculation of pile cap and reinforcement of foundation is done using SNI 1726-2012. Drawing foundation and pile cap which calculate and design and design the budget for foundation work. Based on the calculation of planning, so the foundation which will be used is bored pile foundation, the diameter of bored pile foundation is 60 cm that has 5.5 m for a depth. There are 5 type of foundation, they are P-1, P-2, P-3, P-4 and P-5. The pile cap using 600 mm in thickness and using reinforcement diameter of 15 D22 for x direction and 20D22 for y direction, settlement for foundation P-5 is 5,228 mm. The reinforcement for pile is 8 D 22 with a diameter of shear reinforcement D12-250. Estimated price for foundation is Rp 943,962,100 (Nine hundred and forty-three million and nine hundred sixty two thousand one hundred rupiah, -) Keywords: Bored Pile foundation, vehicle, Parking Building in Politeknik Negeri Bandung
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
v
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................... ii ABSTRAK .................................................................................................................... iv ABSTRACK....................................................................................................................v DAFTAR ISI ................................................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xii DAFTAR ISTILAH .................................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1 1.1. Latar Belakang .........................................................................................................1 1.2. Tujuan ......................................................................................................................4 1.3. Ruang Lingkup .........................................................................................................5 1.4. Sistematika Pembahasan ..........................................................................................5 BAB II STUDI PUSTAKA ...........................................................................................7 2.1. Pengertian Pondasi ...................................................................................................7 2.2. Klasifikasi Pondasi ...................................................................................................7 2.3. Kriteria Perencanaan Pondasi ................................................................................16 2.4. Parameter Tanah Pendukung Pondasi ....................................................................16 2.5. Klasifikasi Tiang ....................................................................................................17 2.6. Faktor dan Tipe Bangunan .....................................................................................19 2.7. Penyelidikan Tanah untuk Perencanaan Pondasi ...................................................21 2.8. Pondasi Bored Pile .................................................................................................22 2.9. Kapasitas Daya Dukung Pondasi Tiang Tunggal...................................................24 2.9.1 Kapasitas Daya Dukung Ujung Berdasarkan Data Laboratorium ................24 2.9.2 Kapasitas Daya Dukung Friksi Berdasarkan Data Laboratorium ................27 2.9.3 Kapasitas Daya Dukung Data Lapangan.......................................................30 2.10. Kapasitas Daya Dukung Pondasi Tiang Grup ......................................................32 2.11 Efisiensi Grup Tiang ............................................................................................36 2.12. Penurunan Pondasi Tiang Pada Batuan (Lapisan Tanah Keras) .........................38 2.13. Penurunan Tiang Kelompok di Tanah Kohesif menurut Vesic ...........................41 TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
vi
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
2.14. Beban Maksimum yang Diterima oleh Tiang ......................................................42 2.15.Penulangan Pondasi Bored Pile ............................................................................43 2.14.1 Perhitungan Tulangan Utama ......................................................................43 2.14.2 Perhitungan Tulangan Sengkang ................................................................46 2.16.Penentuan Tebal Pile Cap ....................................................................................47 2.17.Penulangan Pile Cap .............................................................................................48 BAB III METODOLOGI ............................................................................................ 50 3.1. Tahapan Pelaksanaan .............................................................................................50 3.2. Pengumpulan Data .................................................................................................52 3.2.1 Data Tanah ....................................................................................................52 3.2.2 Data Pembebanan Struktur Atas ...................................................................54 3.2.3 Gambar Arsitektur Gedung Parkir ................................................................59 3.3. Perhitungan Daya Dukung Tiang Tunggal ............................................................60 3.4. Perhitungan Daya Dukung Tiang Grup .................................................................61 3.5. Perhitungan Penurunan (Settlement Pondasi) ........................................................61 3.6. Penulangan Pondasi Bored Pile .............................................................................61 3.7. Penentuan Tebal Pile Cap .....................................................................................61 3.8. Penulangan Pile Cap Pondasi ................................................................................61 BAB IV ANALISA PERHITUNGAN STRUKTUR PONDASI .................................62 4.1. Pemilihan Jenis Tiang Bored Pile sebagai Pondasi Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung .....................................................................................................62 4.2. Penentuan Elevasi Pondasi.....................................................................................62 4.3. Statigrafi Lapisan Tanah ........................................................................................63 4.4. Pemodelan Struktur Atas dengan ETABS .............................................................65 4.5. Analiasa Beban Struktur Atas ................................................................................66 4.6. Perhitungan Daya Dukung Berdasarkan Data Laboratorium.................................70 4.6.1 Metode Mayerhof ..........................................................................................70 4.6.2 Metode Terzaghi ...........................................................................................74 4.7. Perhitungan Daya Dukung Berdasarkan Nilai N-SPT ...........................................77 4.7.1 Metode Konvensional ..................................................................................77 4.7.2 Metode Mayerhof ..........................................................................................79 4.8. Perhitungan Daya Dukung Bedasarkan Data Sondir .............................................81
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
vii
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
4.8.1 Metode Konvensional ..................................................................................81 4.9. Hasil Beban Struktur Atas .....................................................................................84 4.10.Kebutuhan Jumlah Tiang ......................................................................................84 4.11.Perhitungan Efisiensi Tiang .................................................................................85 4.12.Daya Dukung Tiang Tunggal ................................................................................86 4.13.Daya Dukung Grup Tiang .....................................................................................87 4.14.Perhitungan Settlement Pondasi ............................................................................93 4.15.Perhitungan P Maksimum yang Diterima Pondasi ...............................................99 4.16.Perhitungan Momen Maksimum Pada Pondasi (Tipe P5) ..................................100 4.17.Perhitungan Tulangan Utama Pondasi Bored Pile ..............................................102 4.18.Perhitungan Tulangan Transversal Pondasi Bored Pile ......................................107 4.19.Perhitungan Tebal Pile Cap ................................................................................110 4.20.Perhitungan Tulangan Pile Cap ..........................................................................112 BAB IV RENCANA ANGGARAN BIAYA..............................................................118 5.1. Perhitungan Volume Pekerjaan Pondasi ..............................................................118 5.2. Analisa Harga Satuan Pekerjaan ..........................................................................120 5.3. Rencana Anggaran Biaya .....................................................................................121 BAB VI PENUTUP ....................................................................................................123 6.1. Kesimpulan .........................................................................................................123 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................125 LAMPIRAN ................................................................................................................126
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
viii
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Zona rencana pembangunan gedung parkir ................................................2 Gambar 1.2 Site Plan rencana pembangunan gedung parkir ........................................ 2 Gambar 1.3 Gambar potongan A rencana pembangunan gedung parkir ........................3 Gambar 1.4 Gambar denah titik pondasi .........................................................................4 Gambar 2.1 Jenis-jenis cast in situ pile ........................................................................13 Gambar 2.2 Large displacement piles ...........................................................................17 Gambar 2.3 Small displacement piles ..........................................................................18 Gambar 2.4 Non displacement piles .................................................................................... 19 Gambar 2.5 Faktor daya dukung dan kedalaman kritis ................................................... 25 Gambar 2.6 Friksi pada tanah berlapis ............................................................................... 27 Gambar 2.7 Variasi α dan λ ........................................................................................30 Gambar 2.8 Konstruksi Grup Tiang ................................................................................... 32 Gambar 2.9 Konfigurasi Tiang dalam grup ........................................................................ 34 Gambar 2.10 Mobilisasi keruntuhan .................................................................................. 37 Gambar 2.11 Tiga macam penurunan pondasi tiang di lapisan batuan ......................... 38 Gambar 3.1 Diagram alir metodologi tugas akhir ............................................................ 51 Gambar 3.2 Super dead load pasangan dinding batako ................................................... 56 Gambar 3.3 Desain spektra zonasi gempa wilayah bandung barat ................................ 58 Gambar 3.4 Gambar tampak depan rencana gedung parkir polban ........................................ 60
Gambar 4.1 Gambar kedalaman pondasi dalam ............................................................... 63 Gambar 4.2 Lokasi titik sondir dan bor ............................................................................. 64 Gambar 4.3 Stratigrafi lapisan tanah .................................................................................. 64 Gambar 4.4 Pemodelan stuktur atas dengan ETABS ........................................................ 65 Gambar 4.5 Hasil output gaya-gaya dalam pada ETABS ............................................... 66 Gambar 4.6 Hasil ouput gaya-gaya dalam pada ETABS (beban maksimum=Qumaks) ..................................................................................................... 67 Gambar 4.7 Kolom frame C21 pada story 1 ..................................................................... 68 Gambar 4.8 Lokasi beban maksimum pada denah basement........................................... 69 Gambar 4.9 Denah titik pondasi yang akan dihitung ...................................................70 Gambar 4.10 Hubungan SPT dengan nilai kohesi ............................................................ 72 TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
ix
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Gambar 4.11 Hasil beban struktur atas .............................................................................. 84 Gambar 4.12 Tiang tunggal pondasi tipe P-1 .................................................................... 87 Gambar 4.13 Konfigurasi pondasi grup tiang tipe P-2 ..................................................... 88 Gambar 4.14 Konfigurasi pondasi grup tiang tipe P-3 .................................................... 89 Gambar 4.15 Konfigurasi pondasi tiang tipe P-4 ............................................................. 91 Gambar 4.16 Konfigurasi pondasi tiang tipe P-5 .............................................................. 91 Gambar 4.17 Denah titik yang dihitung .............................................................................. 92
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
x
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Spesifikasi material bondek .........................................................................55 Tabel 3.2 Beban hidup pada lantai gedung ................................................................ 58 Tabel 3.3 Kategori risiko bangunan gedung tahan gempa ............................................58 Tabel 4.1 Perkiraan pengelompokan Tipe Tiang ........................................................67 Tabel 4.2 Hubungan SPT dengan properti tanah .........................................................71 Tabel 4.3 Hubungan jenis tanah dan sudut geser dalam .............................................72 Tabel 4.4 Nilai Pb untuk berbagai jenis tanah .............................................................78 Tabel 4.5 Resume perhitungan daya dukung tiang tunggal berdasarkan diameter yang berbeda .. ................................................................................................................83 Tabel 4.6 Resume perhitungan daya dukung tiang tunggal lapangan berdasarkan diameter yang berbeda .. ........................................................................................83 Tabel 4.7 Resume perhitungan daya dukung pondasi grup tiang dengan diameter yang berbeda… ...............................................................................................................83 Tabel 4.8 Pengelompokan tipe pondasi yang akan dihitung .......................................92 Tabel 4.10 Nilai perkiraan modulus elastisitas tanah ...................................................95 Tabel 4.11 Jenis tanah dan nilai poisson’s ratio ..........................................................95 Tabel 4.12 Rekapitulasi penurunan pada tipe pondasi .................................................98 Tabel 4.13 Rekapitulasi hasil perhitungan tulangan pile cap .....................................116 Tabel 4.14 Rekapitulasi hasil perhitungan pondasi bored pile ..................................117 Tabel 5.1 Kebutuhan volume beton pondasi bored pile..............................................118 Tabel 5.2 Kebutuhan tulangan utama pondasi bored pile ...........................................118 Tabel 5.3 Kebutuhan tulangan sengkang pondasi bored pile ....................................119 Tabel 5.4 Kebutuhan volume pile cap ......................................................................119 Tabel 5.5 Kebutuhan tulangan pile cap ......................................................................119 Tabel 5.6 Kebutuhan bekisting pile cap .....................................................................120 Tabel 5.7 Analisa harga satuan Jawa Barat ................................................................120 Tabel 5.8 Rencana anggara biaya ..............................................................................121
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
xi
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Data Investigasi Tanah Data Output ETABS Lampiran 2 Gambar Site Plan Gambar Denah Gedung Parkir Gambar Potongan Gedung Parkir Tampak Gedung Parkir Lampiran 3 Gambar Reaksi Struktur Atas Gambar Denah Pondasi Gambar Detail Pondasi Bored Pile dan Pile Cap
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
xii
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
DAFTAR ISTILAH A Atterberg limit
: metode pengujian untuk menjelaskan sifat konsistensi
tanah butir halus pada kadar air yang bervariasi B Bark
: kulit kayu
Bearing stratum
: lapisan penyangga
Block failure
: keruntuhan block
Bored Pile
: tiang bor
Bulb pressure
: mobilisasi keruntuhan
C Casing
: corong yang ditanam untuk menjaga tanah bagian atas
tidak runtuh pada saat pengecoran pondasi Cast pile in situ
: tiang pancang yang dicor lansung ditempat
Coarce grained
: butir-butir tanah kasar
Combined footing
: pondasi kaki gabungan
Compaction pil
: kelompok tiang yang mana satu sama lainnya saling
berdekatan dan memadatkan tanah diantara tiang dan sekelilingnya Cone resistance
: tahanan konus
Continunous footing
: pondasi menerus
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
xiii
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
CPT
: Cone Penetration Test
Crosi
: gerusan dari air permukaan
D Dead load
: berat semua bagian pada suatu gedung yang bersifat tetap
Deep boring
: pekerjaan pemboran dalam
Deep foundation
: pondasi dalam
Drilled shaft
: tiang bor
Drag forces
: suatu gaya hambatan aygn terjadi karena adanya
pergesekan atau adanya gaya yang menghambat Driven pile
: tiang pancang
Dry boring
: teknik bor kering
E Engineering properties : sifat tanah jika memperoleh pembebanan dan digunakan sebagai parameter untuk perencanaan pondasi F Fier foundation
: pondasi sumuran
Floating pile foundation : kelompok tiang yang tidak menyebabkan tanah diantara tiang-tiang menjadi padat. Friction pile
: tiang dengan tahanan gesek
Friction ratio
: hambatan lekat lokal
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
xiv
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
G Ground have
: terangkatnya tanah
I Index Properties
: sifat tanah dalam keadaan asli yang digunakan untuk
menentukan jenis tanah Individual footing
: pondasi telapak
Individual pile failure : keruntuhan tiang tunggal Input
: masukan
Insitu test
: pengujian lansung dilapangan
J Jetty
: salah satu jenis dermaga
K Kaison
: jenis pondasi dalam
L Large displacement piles : tiang perpindahan tanah besar. Saat pemancangan tanah yang didesak sangat besar akibatnya tanahan gesek jadi besar. Live load
: beban hidup
M Mandreal
: paksi
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
xv
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Mat footing
: pondasi plat
Muck
: tanah lunak
N Non displacement piles : tiang perpindahan tidak ada tanah. Saat pemancangan tanah yang tidak ada tanah yang didesak akibatnya tanahan tidak ada yang dipindahkan.
O Offshore platform
: struktur bangunan lepas pantai
Open frame
: struktur rangka terbuka (terdiri dari balok dan kolom)
Ordinary low rise building : gedung bertingkat biasa Output
: keluaran, hasil
Overlap
: saling bersentuhan
P Peat
: tanah lunak
Pilecap
: kepala tiang yang terbuat dari beton bertulang
Pile foundation
: pondasi tiang
Plate bearing test : pengujian untuk menentukan daya dukung tanah dilapangan Platform
: tempat sebagai dasar pijakan pada bangunan lepas pantai
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
xvi
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Point bearing pile
: tiang dengan tahanan ujung
Precast pile
: tiang beton pracetak
Precast solid piles
: tiang pracetak
R Raft footing
: pondasi plat
S Sampling
: contoh tanah
Sanitary land fill
: kedalaman tanah urug
Settlement
: penurunan
Shallow foundation
: pondasi dangkal
Shell
: sel
Site Plan
: gambaran / peta rencana peletakan bangunan/ kavling
dengan segala unsur penunjangnya dalam skala tertentu Skin friction
: geseran kulit
Small displacement piles : tiang perpindahan tanah kecil. Saat pemancangan tanah yang didesak relative kecil akibatnya tanahan gesek jadi besar. Software
: perangkat lunak, program komputer
Spread
: penyebaran beban bangunan
Spread footing
: pondasi lansung
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
xvii
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
SPT
: Standard Penetration Test
Statigrafi
: interpretasi pelapisan tanah pada seluruh area yang
diselidiki Super dead load
: beban mati
Super structure
: struktur atas
T Temporary casing : corong sementara untuk pelaksanaan pondasi tiang bor Top soils
: lapisan tanah teratas
U Upper structure
: struktur atas
Under pinning work : pekerjaan penompangan Undisturbed
: tidak terganggu
Uniform
: beban merata
V Vane shear
: metode uji geser baling (salah satu metode yang
digunakan untuk memperkirakan kekuatan geser tanah) Very permeable moil : mudah menyerap air Very fine grained
: tanah dengan butir-butir halus
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
xviii
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
W Wash boring
: teknik bor basah
Wide flange beam
: balok yang mempunyai flens lebar
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
xix
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
DAFTAR PUSTAKA
Adnan Ismail, Muhammad. 2014 . Tugas Akhir: Analisa Daya Dukung Tiang Statis dan Dinamis Pada Pembangunan Pelabuhan Batubara Pt. Sementonasa Pangkep. http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/11687/Tugas%20Akhir. pdf?sequence=1. Diakses pada hari Jumat pukul 21.38.
Bowles, Joseph E., 1997, Analisa dan Desain Pondasi Jilid-1, Erlangga, Jakarta
Bowles, Joseph E., 1999, Analisa dan Desain Pondasi Jilid-2, Erlangga, Jakarta Handoko., Perhitungan Pondasi. https://sipilusm.wordpress.com/2010/03/08/perhitungan-pondasi/ . Diakses pada Jumat, 15 Juli 2016 pukul 13.30.
HS, Sardjono., 1984, Pondasi Tiang Pancang Jilid 1, Sinar Wijaya, Surabaya.
Rahardjo, Paulus P.,2005, Manual Pondasi Tiang, GEC (Geotechnical Engineering Center, Bandung.
Shouman, M. 2010. Bahan Ajar Rekayasa Pondasi II. Bandung.
Surjoputranto, Supardi., 1991, Pengantar Teknik Pondasi, Kanisius, Yogyakarta.
______.-. notes about civil engineering. https://civil2910.wordpress.com/ . Diakses pada Jumat, 17 Maret 2016 pukul 21.00.
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
xx
CURICULUM VITAE
Nama
: Nunik Dwi Wibarini
Tempat, Tanggal Lahir
: Garut, 30 Juni 1995
Agama
: Islam
Alamat Rumah
: Perumahan Cempaka Indah Blok 5 No.1 Jl. Sutomo Rt/Rw 04/14
No. Telepon
: 085862619352
Email
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan Pendidikan Formal
2010 sampai dengan 2012 2006 sampai dengan 2010 2001 sampai dengan 2006
: SMA Negeri 1 Garut : SMP Negeri 2 Garut : SD Negeri Lebak Jaya IV
Pendidikan Non Formal
2014 2011
: Sertifikasi : Sertifikasi Multimedia & Brodcasting
Pengalaman Organisasi
2010 sampai dengan 2011 2006 sampai dengan 2009
: Sekertaris ekskul Seni Rupa di SMA Negeri 1 Garut : Sekertaris ekskul Seni Rupa di SMP Negeri 2 Garut
Kemampuan 1. 2.
Keahlian Komputer yaitu Microsoft Word, Microsoft excel dan Powerpoint, dasr Computer Aided Design (CAD), dasar aplikasi SAP 2000, dasar aplikasi ETABS Keahlian writing, listening, speaking dalam bahasa inggris
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan manusia yang semakin meningkat, berbanding lurus dengan meningkatnya kebutuhan pembangunan. Kebutuhan pembangunan yang meningkat diakibatkan semakin maraknya aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu kebutuhan hidup saat ini ialah penggunaan kendaraan dalam menunjang aktivitas sehari-hari. Banyaknya kendaraan pribadi saat ini yang digunakan oleh masyarakat khususnya warga Politeknik Negeri Bandung menyebabkan penggunaan lahan parkir yang telah ada tidak cukup menampung berbagai kendaraan terutama kendaraan roda dua. Maka dari itu, solusi yang dilakukan ialah dengan adanya pembangunan gedung parkir yang berlokasi di Politeknik Negeri Bandung. Rencana pembangunan gedung parkir yang memiliki luas 1654.5 m2 dan memiliki 5 lantai diperuntukkan sebagai gedung parkir untuk kendaraan roda empat dilantai pertama, sedangkan lantai berikutnya diperuntukan untuk kendaraan roda dua. Lokasi rencana pembangunan gedung parkir dapat dilihat pada Gambar 1.1 gambar Site Plan dilihat pada Gambar 1.2 dan gambar potongan A pada Gambar 1.3
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
1
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Zona Rencana Pembangunan
Gambar 1.1 Zona Rencana Pembangunan Gedung Parkir.
Gambar 1.2 Site Plan Rencana Pembangunan Gedung Parkir.
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
2
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Gambar 1.3 Gambar Potongan A Rencana Pembangunan Gedung Parkir.
Pengetahuan yang telah dipelajari mengenai pondasi menjadi latar belakang kami untuk mencoba menghitung dan merencanakan pondasi pada rencana pembangunan gedung parkir dengan input data-data tanah yang telah di uji, data pembebanan menurut SNI 1726-2012 “tentang tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung” dan perhitungan struktur atas menggunakan ETABS. Perhitungan
perencanaan
struktur
bawah
pada
gedung
parkir
menggunakan pondasi jenis bored pile. Peninjauan perencanaan pondasi yang akan dihitung dapat dilihat dari tipikal bentuk bangunan yang telah direncanakan. Perhitungan titik pondasi yang ditinjau berdasarkan beban maksimum yang diperoleh hasil analisa software ETABS dengan denah titik pondasi yang dapat dilihat pada Gambar 1.4.
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
3
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Gambar 1.4 Gambar Denah Titik Pondasi
Pemilihan
pondasi
bored
pile
ini
kami
pilih
berbagai
pertimbangan, yaitu kemudahan akses pelaksanaan proses pekerjaan pondasi, kebisingan yang ditimbulkan pada saat pekerjaan pondasi yang relatif kecil jika dibandingkan dengan pondasi pancang, dan menghindari patah pada pondasi tiang pancang. Hasil perhitungan dari perencanaan pondasi bored pile pada pembangunan gedung parkir berupa dimensi pondasi,
daya
dukung
pondasi,
perhitungan
penurunan
pondasi
(settlement), penulangan pondasi dan pile cap serta gambar rencana pondasi bored pile. 1.2 Tujuan Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini ialah untuk merencanakan struktur bawah menggunakan pondasi bored pile pada perencanaan pembangunan gedung parkir di Politeknik Negeri Bandung dengan dataTUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
4
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
data tanah yang telah di uji, data pembebanan menurut SNI 1726-2012 “tentang tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung” dan perhitungan struktur atas yang menggunakan ETABS.
1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup pada perencanaan pondasi bored pile sebagai pondasi pada gedung parkir Politeknik Negeri Bandung ini ialah menghitung dan merencanakan satu buah pondasi bored pile dengan pembatasan: a. Menghitung daya dukung pondasi bored pile. b. Menghitung penurunan pondasi bored pile. c. Menghitung kebutuhan tulangan untuk pondasi bored pile. d. Menghitung kebutuhan tulangan untuk pile cap. e. Menggambar penampang dan penulangan pada pondasi bored pile. f. Mengetahui analisa biaya pondasi bored pile.
1.4 Sistematika Pembahasan Untuk mempermudah pemahaman mengenai Tugas Akhir yang di buat, maka penulisan Tugas Akhir ini disajikan dalam beberapa bab, yang terdiri dari: Bab I mengenai pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metodologi dan sistematika penulisan
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
5
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Bab II mengenai studi pustaka yang berisi tentang data teknis lokasi yang di tinjau, studi pustaka/literatur Bab III mengenai metodologi yang berisi tentang rumus-rumus yang digunakan dalam perencanaan pondasi bored pile serta penjelasan bentuk pemodelan struktur atas. Bab IV mengenai analisis yang berisi tentang perhitungan-perhitungan dan gambar rencana pondasi bored pile. Bab V mengenai rencana anggaran biaya pondasi bored pile. Bab VI mengenai kesimpulan dan saran yang berisi tentang kesimpulan dari seluruh analisis data dan pembahasan hasil perhitungan serta berisi saran-saran dari hasil perhitungan.
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
6
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Pengertian Pondasi Pondasi adalah suatu konstruksi bagian dasar bangunan yang berfungsi sebagai penerus beban dari struktur ke lapisan tanah dibawahnya yang diharapkan bisa menghindari terjadinya: a. Keruntuhan geser b. Penurunan yang berlebihan Dalam perencanaan pondasi untuk suatu konstruksi dapat digunakan beberapa macam tipe pondasi. Pemilihan tipe pondasi ini didasarkan atas: a. Fungsi bangunan atas (super structure) yang akan dipikul oleh pondasi tersebut. b. Besarnya beban dan beratnya bangunan atas c. Keadaan tanah dimana bangunan tersebut akan didirikan d. Biaya pondasi dibandingkan dengan bangunan diatas (M.Shouman,2010:Hal 1-1)
2.2 Klasifikasi Pondasi Berdasarkan kondisi pelapisan tanah dimana pondasi bertumpu serta besar beban bangunan struktur atas pondasi bisa dibagi kedalam 2 jenis, yakni: a. Pondasi Dangkal (shallow foundation)
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
7
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Pondasi dangkal adalah struktur bangunan paling bawah yang berfungsi meneruskan beban bangunan ke lapisan tanah yang berada relatif dekat dengan permukaan tanah. Meskipun pondasi dangkal sangat umum dipakai, namun pada kondisi tertentu pondasi tersebut tidak cocok untuk dipergunakan. Sebagai contoh, apabila lapisan tanah yang dekat permukaan sangatlah jelek (lembek) atau ada kemungkinan terjadi gerusan dari air permukaan (crosi), genangan air atau bila pondasi menahan beban lateral yang sangat besar maka pondasi dangkal kurang cocok untuk digunakan. Pada awalnya, yang dikategorikan dalam pondasi dangkal adalah pondasi yang memiliki kedalaman (D) lebih kecil atau sama dengan dimensi lebar pondasi (B). Namun dalam perkembangannya, pondasi masih dianggap dangkal meskipun kedalaman pondasi mencapai tiga (3) sampai empat (4) kali lebar pondasi (4B). Persyaratan untuk pondasi dangkal yaitu: 1. Perbandingan antara kedalaman dengan lebar pondasi ≤ 1 2. Daerah penyebaran struktur pondasi pada tanah di bawahnya (lapisan penyangga/bearing stratum) lebih kecil atau sama dengan lebar pondasi. Secara fisik umumnya pondasi dangkal berupa pondasi tapak dengan bentuk empat persegi panjang, bujur sangkar, atau lingkaran (setempat dan menerus) Menurut Ir. Rudy Gunawan:1983, untuk pondasi bangunan rumah-tinggal dan gedung bertingkat biasa (ordinary low rise buildings), karena berat bangunan
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
8
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
relatif tidak besar, maka biasanya cukup digunakan pondasi dangkal yang disebut pondasi lansung (spread footing), yaitu dengan memperlebar bagian bawah dari kolom atau dinding bangunan, sehingga beban bangunan disebarkan (spread) menjadi desakan yang lebih kecil daripada daya dukung tanah yang diizinkan. Dimensi pondasi dihitung berdasar beban banguanan dan daya dukung yang diizinkan. A1 = A1 adalah luas pondasi Kedalaman pondasi lansung dangkal akan semakin murah dan semakin mudah pelaksanaannya, tetapi ada beberapa faktor yang harus diperhatikan: 1. Dasar pondasi harus terletak dibawah lapisan tanah teratas (“top-soils”) yang mengandung humus/bahan organik/sisa tumbuh-tumbuhan. 2. Kedalaman
tanah
urug
(sanitary
land
fill)
atau
tanah
lunak
(“peat”,”muck”). 3. Kedalaman muka air tanah. 4. Letak dan kedalaman pondasi bangunan lama yang berdekatan. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, maka kedalaman dasar pondasi lansung di Indonesia biasanya diletakkan antara 0.6 m sampai 3.0 m dibawah muka tanah.
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
9
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Pondasi dangkal (pondasi langsung) menurut bentuk konstruksinya biasa dibagi menjadi empat macam: 1. Pondasi menerus (continunous footing) 2. Pondasi telapak (individual footing) 3. Pondasi kaki gabungan (combined footing) 4. Pondasi plat (mat footing/raft footing) (Ir. Rudy Gunawan,1983:Hal 1011) b. Pondasi Dalam (deep foundation) Pondasi dalam merupakan
jenis pondasi dalam Teknik Pondasi yang
dibedakan dengan pondasi dangkal dari segi kedalaman masuknya ke dalam tanah. Perbandingan kedalaman dengan lebar pondasi lebih dari empat (D/B≤4), meneruskan beban ke tanah keras atau batu, terletak jauh dari permukaan. Adapun jenis-jenis pondasi dalam : 1. Pondasi sumuran (pier foundation); peralihan pondasi dangkal dan pondasi tiang dipakai bila lapisan tanah kuat letaknya relatif jauh. 2. Pondasi tiang (pile foundation); digunakan bila lapisan di kedalaman normal tidak mampu mendukung bebannya dan lapisan tanah kerasnya sangat dalam, terbuat dari kayu, beton dan baja. Diameter lebih kecil dan lebih panjang dari pondasi sumuran (Bowles, 1991).
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
10
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Berdasarkan material yang digunakan, pondasi tiang terbagi atas 4 jenis, yaitu tiang pancang kayu, tiang pancang beton, tiang pancang baja dan tiang pancang komposit. a. Tiang Pancang Kayu Tiang-pancang kayu dibuat dari batang pohon yang cabang-cabangnya telah dipotong dengan hati-hati dan biasanya diberi bahan pengawet, dan didorong dengan ujungnya yang kecil sebagai bagian yang runcing. Kadang-kadang ujungnya yang besar didorong untuk maksud-maksud khusus, seperti dalam tanah yang sangat lembek di mana tanah tersebuat akan bergerak kembali melawan poros dan dengan ujung tebal terletak pada lapisan yang keras untuk dukungan yang diperbesar. Buku pedoman ASCE (dicetak ulang ASCE (1959) tetapi sekarang tidak dicetak lagi) mengkategorikan tiang pancang sebagai berikut : Kelas A : Digunakan untuk beban-beban berat dan/atau panjang tak bertopang yang besar. Diameter minimum dari ujung tebal 360 mm. Kelas B : Untuk beban-beban sedang. Diameter ujung tebal minimum 300 mm. Kelas C : Gunakan di bawah bidang batas air jenuh atau untuk pekerjaan yang bersifat sementara. Diameter ujung tebal minimum adalah 300 mm. Kulit kayu (bark) dapat ditinggalkan (dibiarkan) pada kelas tiang-pancang ini. b. Tiang Pancang Beton
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
11
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Tiang pancang beton dapat dibedakan menjadi :
Tiang-tiang Beton Pracetak (Precast Pile) Tiang-pancang dalam kategori ini dibentuk di tempat pencoran sentral sesuai dengan panjang tiang pancang yang sudah ditentukan, diobati, dan kemudian dikirimkan (dikapalkan) ke tempat konstruksi. Jika ruangan tersedia dan jumlah yang diperlukan sudah mencukupi, maka halaman pencoran dapat disediakan di proyek untuk mengurangi biaya transportasi.
Tiang-Pancang yang Dicor Langsung di Tempat (Cast-In Place Piles) Tiang-pancang yang dicor langsung di tempat, dibentuk dengan membuat sebuah lubang dalam tanah dan mengisinya dengan beton. Lobang tersebut dapat dibor (seperti di dalam kaison), tapi lebih sering dibentuk dengan memancangkan sebuah sel (shell) atau corong ke dalam tanah. Corong (casing) tersebut dapat diisi dengan sebuah paksi (mandreal),
dengan kondisi pada penarikan balik
paksa akan mengosongkan corong. Corong dapat juga dipancang dengan sebuah ujung pemancang pada titik, yang menyediakan sebuah sel yang siap untuk segera diisi dengan beton, atau corong dapat
dipancang dengan
ujung
terbuka,
dan
tanah
yang
terperangkap dalam corong dapat dikeluarkan setelah pemancangan diselesaikan.
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
12
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Gambar 2.1 Jenis-jenis Cast In Situ Pile Sumber: Analisa dan Desain Pondasi: Bowles
Beberapa jenis yang umum dari tiang-pancang yang dicor langsung di ternpat (telah dipatenkan) (a), tiang-pancang Western tak bercorong; (b) pipa tanpa Franki berkaki tiang tak bercorong; (c) tiang-pancang Franki tiang yang bercorong; (d) pipa tanpa sarnbungan lipat atau tak berpatri; (e) tiang-pancang Western yang bercorong; (j) tiang-pancang bertabung satu atau tiang-pancang padu; (g) Standar Rayrnond; (h) tiang-pancang tirus tangga Rayrnond.
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
13
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
c. Tiang Pancang Baja Jenis-jenis tiang-pancang baja ini bisanya berbentuk H yang digiling atau merupakan tiang-pancang pipa. Balok yang mempunyai flens lebar (wide-flange beam) atau balok-1 dapat juga digunakan ; tapi, bentuk H khususnya dibuat sebanding untuk menahan tegangan pancangan yang keras yang mungkin dialami oleh tiang-pancang tersebut. Dalam tiangpancang H flens dan badan mempunyai tebal yang sama; bentuk W yang standar dan bentuk H biasanya mempunyai badan yang lebih tipis dari flens. d. Tiang Pancang Komposit Tiang pancang komposit merupakan perpaduan antara tiang pancang baja dan beton. (Bowles, 1991). Klasifikasi tiang yang didasarkan pada metode pelaksanaannya adalah sebagai berikut: a. Tiang pancang (driven pile) : Tiang di pasang dengan cara membuat bahan berbentuk bulat/bujursangkar memanjang yang di cetak terlebih dahulu kemudian di pancang ke dalam tanah. b. Tiang bor (drilled shaft) : Mengebor tanah lebih dulu sampai kedalaman tertentu, kemudian tulangan baja dimasukkan dalam lubang bor dan kemudian diisi/di cor dengan beton.
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
14
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
c. Kaison (caisson) : Suatu bentuk kotak silinder yang di cetak, dimasukkan ke dalam tanah pada kedalam tertentu kemudian diisi beton. Menurut cara pemindahan beban tiang pancang dibagi 2, yakni: a. Point bearing pile (End bearing pile) Tiang pancang dengan tahanan ujung. Tiang ini meneruskan beban melalui tahanan ujung kelapisan tanah keras. b. Friction pile
Friction pile pada tanah dengan butir-butir tanah kasar (coarce grained) dan sangat mudah melakukan air (very pormeble moil). Tiang ini meneruskan beban ke tanah melalui geseran kulit (skin friction). Pada proses pemancangan tiang-tiang ini dalam suatu grup (kelompok) tiang yang mana satu sama lainnya saling berdekatan akan menyebabkan poripori tanah tanah dan mengcompactkan tanah diantara tiang-tiang tersebut dan tanah disekeliling kelompok tiang tersebut. Karena itu tiang-tiang yang termasuk kategori ini disebut juga “Compaction Pil”.
Friction pile pada tanah dengan butir-butir halus (very fine grained) dan sukar melakukan air. Tiang ini juga meneruskan beban ke tanah melalui kulit (skin friction), akan tetapi pada proses pemancangan kelompok tiang tiang tidak menyebabkan tanah diantara tiang-tiang ini menjadi compact.
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
15
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Karena itu tiang-tiang yang termasuk kategori ini disebut “Floating Pile Foundation”. (Ir.Sardjono HS:Hal 8-9)
2.3 Kriteria Perencanaan Pondasi Didalam pekerjaan perencanaan pondasi terdapat 2 kriteria yang tidak bisa diabaikan, yakni: a. Daya dukung sistem pondasi (qult) harus lebih besar daripada tegangan kontak yang terjadi akibat beban b. Penurunan pondasi akibat beban harus lebih kecil daripada penurunan yang diijinkan (M.Shouman,2010:Hal 1-2)
2.4 Parameter Tanah Pendukung Pondasi Untuk bisa melakukan pekerjaan perencanaan pondasi diperlukan terlebih dahulu pemahan mengenai teori mekanika tanah, khususnya tentang sifat-sifat tanah. Secara umum sifat-sifat tanah dibagi menjadi 2 bagian besar, yakni: a. Index Properties
Berat Volume
: γ, γsat, γd, γ’
Angka pori
:e=
Porositas
:n=
Kadar air
:w=
Derajat Kejenuhan
:S=
Atterberg Limit
: LL, PL, dan PI
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
16
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
b. Engineering Properties
Sudut geser dalam (ϕ)
Kohesi (c)
Komprebilitas (u, Cc, Cs) (M.Shouman,2010:Hal 1-3)
2.5 Klasifikasi Tiang Didalam rekayasa pondasi dikenal beberapa klasifikasi pondasi tiang. Pembagian klasifikasi pondasi tiang ini dibuat berdasarkan jenis material yang digunakan, kekakuan tiang, dan sebagainya. Menurut The British Standar Code of Practical for Foundation (CP,2004) tipe pondasi tiang dibagi menjadi 3 kategori: Pembagian kategori ini didasarkan pada kondisi tanah pada saat pondasi tiang ditanamakan (berpindahnya tanah), apakah dengan cara dibor dahulu atau dengan cara didesak. Pembagian klasifikasi pondasi tiang menurut CP.2004 adalah sebagai berikut: a. Large displacement piles
Gambar 2.2 Large Displacement Piles (Sumber: http://www.kellerholding.com diakses pada 18 Maret 2016)
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
17
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Yang termasuk dalam kategori ini adalah tiang masif ataupun tiang berlubang dengan ujung tertutup. Pelaksanaan dilapangan dapat dengan dipancang atau ditekan sampai elevasi yang dituju, sehingga terjadi perpindahan tanah yang cukup besar dari tempatnya semula seperti terlihat pada Gambar 2.2 b. Small displacement piles
Gambar 2.3 Small Displacement Piles (Sumber: http://pusatinfodari.blogspot.co.id/2014/03/tiang-pancang.html diakses pada 18 Maret 2016)
Tiang pancang atau ditekan ke dalam tanah sampai pada elevasi yang diinginkan. Perbedaan dengan tipe tiang yang pertama adalah bahwa tiang tipe small displacement mempunyai penampang yang lebih kecil, seperti pada Gambar 2.3
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
18
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
c. Non displacement piles
Gambar 2.4 Non Displacement Piles (Sumber: http://www.kellerholding.com/bored-piles.html diakses pada 18 Maret 2016)
Tiang tipe ini ditanamkan ke dalam tanah dengan cara pemindahan tanah terlebih dahulu (dibor, digali secara manual atau dengan mesin), seperti pada Gambar 2.4 Setelah lubang selesai dibuat baru dilaksanakan pengisian lubang dengan tiang (dicor). Dengan demikian mobilisasi friksi tidak sebesar friksi pada displacement piles. (M.Shouman,2010:Hal 1-5)
2.6 Faktor Lokasi dan Tipe Bangunan 1. Bangunan Kelautan Biasanya tipe tiang yang dipakai adalah tipe displacement piles dan dipergunakan pada konstruksi dermaga, platform, jetty dan lain-lain
Untuk Perairan Dangkal:
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
19
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Dapat digunakan tiang pracetak (precast solid piles) atau tiang pratekan. Sedang untuk
konstruksi sementara (tak permanen)
digunakan tiang pancang tipe kayu.
Untuk Perairan Dalam: Penggunanaan tiang pancang beton masif begitu menguntungkan. Karena bobot tiang yang terlalu besar sehingga susah saat dipancangkan. Tiang yang sering dipergunakan adalah profil H atau pipa. Tiang pipa lebih banyak dipergunakan karena tiang pipa akan menerima gaya friksi (drag forces akibat gelombang dan arus) yang lebih kecil.
2. Bangunan Darat
Penggunaan
ketiga
kategori
tiang
(displacement
dan
non
displacement) bisa dilakukan.
Biasanya tiang bor (bored & cast in situ piles) merupakan alternatif yang lebih murah. Diameter tiang bor bisa dibuat cukup besar. Untuk mendapatkan daya dukung yang lebih besar, bisa dilakukan pebesaran pada ujung bawah tiang. Tiang jenis ini sangat cocok untuk daerah perkotaan, karena bisa mengurangi kemungkinan terangkatnya tanah (ground heave), kebisingan dan getaran.
Untuk beban upper structure yang cukup berat biasa digunakan driven & cast in situ piles. Meskipun demikian tiang pancang mempunyai harga lebih mahal daripada tiang bored & cast in situ piles.
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
20
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Tiang pancang kayu diperguankan untuk upper structure yang relatif ringan.
Tiang baja dan beton yang dimasukkan dengan cara ditekan biasanya dipergunakan untukn perkerjaan penompangan (under pinning work). (M.Shouman,2010:Hal 1-6)
2.7 Penyelidikan Tanah Untuk Perencanaan Pondasi Pekerjaan awal sebelum perencanaan pondasi dilakukan adalah berupa penyelidikan tanah. Penyelidikan tanah ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi dan karakteristik lapisan tanah. Hasil penyelidikan tanah akan dipergunakan untuk keperluan input/desain pekerjaan konstruksi, terutama pada struktur bawah (pondasi). Sasaran utama yang hendak dicapai adalah untuk mendapatkan informasi mengenai parameter-parameter tanah yang diperlukan perencana untuk merencanakan konstruksi pondasi, yang secara teknis paling sesuai dengan karakteristik dan kekuatan tanah pada masing-masing lokasi yang bersangkutan, serta bebannya struktur atas yang akan dipikul oleh pondasi. Pekerjaan penyelidikan tanah yang sering dilakukan untuk keperluan perencanaan pondasi antara lain: a. Pemboran, baik dangkal (tangan) maupun pemboran dalam (mesin). b. Uji SPT (Standard Penetration Test) yang biasanya dilakukan bersamaan dengan pekerjaan pemboran dalam. c. Pengambilan contoh tanah (sampling) untuk diuji dilaboratorium.
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
21
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
d. Uji Vane Shear yang biasanya dilakukan bersamaan dengan pekerjaan pemboran pada tanah lunak. e. Uji Sondir (CPT/Cone Penetration Test) f. Test pit. g. Plate Bearing Test. h. Uji Laboratorium, untuk menentukan index properties dan engineering properties. Hasil akhir dari penyelidikan tanah ini salah satunya berupa interpretasi pelapisan tanah pada seluruh area yang diselidiki (stratigrafi). Dengan adanya stratigrafi ini seleanjutnya perencanaan pondasi bisa dilakukan setelah analisa struktur atas selesai dikerjakan dan beban yang akan diterima pondasi ditentukan. (M.Shouman,2010:Hal 1-3)
2.8 Pondasi Bored Pile Pondasi bored pile adalah salah satu jenis dari berbagai macam bentuk jenis dan pondasi dalam dengan memiliki bentuk seperti tabung yang terdiri dari campuran beton bertulang dengan dimensi diameter tertentu yang dipasang didalam tanah dengan menggunakan metode pengeboran terkini sampai panjang kedalam dengan tingkat kekerasan daya dukung tanah yang diperlukan untuk sesuatu konstruksi bangunan.
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
22
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Pemasangan bored pile dimulai dengan proses pembuatan lubang di dalam tanah dengan dimensi vertikal menggunakan teknik pengeboran dengan mesin bored pile, bisa memakai teknik metode bor kering (dry boring) atau bisa menggunakan teknik pengeboran bor basah (wash boring). Pelubangan dilakukan sampai dengan kedalaman yang telah ditentukan sebelumnya atau sampai tanah keras yang memenuhi perhitungan daya dukung yang telah diperhitungkan sebelumnya yang biasanya mengikuti data sondir penyelidikan daya dukung tanah sebelum proses pelaksanaan pekerjaan bored pile. Biasanya ukuran pondasi yang sering sipakai adalah diameter 20 cm, 30 cm dan 40 cm, sesuai dengan tersedianya mata bor. Seperti layaknya pondasi tiang, maka pondasi pada dudukan beton pile (pile cap). Fungsi dudukan beton adalah mengikatkan tulangan pondasi pada kolom dan sloof. Selain itu fungsinya adalah untuk transfer tekanan beban di atasnya. Terdapat beberapa keuntungan dalam pemakaian pondasi bored pile yaitu pada proses pelaksanaannya tidak menimbulkan gangguan suara dan getaran yang membahayakan bangunan sekitarnya, pondasi bored pile dapat dipasang menembus batuan, diameter tiang memungkinkan dibuat besar bila perlu ujung bawah tiang dapat dibuat lebih besar guna mempertinggi kapasitas dukungnya. Adapun kelemahan dari pondasi bored pile yaitu pengecoran bored pile dipengaruhi kondisi cuaca, pengecoran beton lebih sulit bila dipengaruhi air tanah karena mutu beton tidak dapat dikontrol dengan baik, mutu beton hasil pengecoran bila tidak terjamin keseragamannya di sepanjang badan bored pile
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
23
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
mengurangi kapasitas dukung bore pile terutama bila bored pile cukup dalam, pengeboran dapat mengakibatkan gangguan kepadatan bila tanah berupa pasir atau tanah yang berkerikil, air yang mengalir ke dalam lubang bor dapat mengakibatkan gangguan tanah, sehingga mengurangi kapasitas dukung tiang, akan terjadi tanah runtuh jika tindakan pencegahan tidak dilakukan maka dipasang temporary casing untuk mencegah terjadinya kelongsoran.
2.9 Kapasitas Daya Dukung Pondasi Tiang Tunggal 2.9.1 Kapasitas Daya Dukung Ujung Berdasarkan Data Laboratorium 2.9.1.1 Tanah Kohesif (c-soils) 1) Mayerhof Qe
= Ap x c x Nc’
Dimana: Qe
= Daya dukung ujung (kN/m)
Ap
= Luas penampang tiang (m2)
c
= Kohesi tanah bagian ujung (sebaiknya dari test UU)
Nc’
= Faktor daya dukung (untuk tanah berbutir halus =9),
didapat dari Gambar 2.5
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
24
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Gambar 2.5 Faktor Daya Dukung dan Kedalaman Kritis Sumber: Analisa Desain dan Pondasi jilid 2
2) Terzaghi Qe
= Ap – qult
qult
= (1,3 x c x Nc) + (q x Nq)
Dimana: Ap
= Luas penampang tiang
Nc
= Faktor daya dukung tanah ujung
Nq
= Faktor daya dukung tanah ujung
q
= efektif overburden pressure =
2.8.1.2 Tanah Granular ( -soils) 1) Mayerhof
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
25
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Pada tanah pasir: Daya dukung membesar dengan bertambahnya kedalaman pemancangan dan mencapai max. pada (Lb/D)=(Lb/D)cr Pada Tanah homogen: Lb = L Pada tanah tak homogen umumnya Lb < L Qe = Ap x qp = Ap (c x Nc + q x Nq) Karena c = 0 Qe = Ap x qp = Ap x q x Nq ≤ Ap x qi qi = 50 x Nq x tan Qemax = Ap x qi = Ap x 50 x Nq x tan 2) Terzaghi Qe = Ap (q Nq aq +
BN a
Dimana, = berat volume tanah pada sekitar elevasi ujung tiang aq dan a = faktor penampang aq = 1 untuk penampang persegi dan bulat a
= 0.4 untuk penampang persegi
a
= 0.3 untuk penampang bulat
(M.Shouman,2010:Hal 2-3)
2.9.2 Kapasitas Daya Dukung Friksi Data Laboratorium
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
26
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
2.8.2.1 Pada tanah homogen: Qs = As x f = p x L x f Dengan, As = Luas selimut tiang P = Keliling penampang L = Panjang Tiang f = Tahanan friksi 2.8.2.2 Pada tanah berlapis:
Gambar 2.6 Friksi Pada Tanah Berlapis Sumber: Buku Ajar Rekayasa Pondasi II
Qs = Σ ( p x ΔL x f ) Bila penampang konstan: Qs = p x Σ ( ΔL x f ) a. Tanah Berpasir
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
27
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
f = K x σv’ x tan δ dimana, K
= koefisien tekanan tanah lateral
σv’
= tekanan tanah vertikal efektif
δ
= sudut gesek antara tiang pasir
Bored or jetty piles
: K = K0 = 1-sin ϕ
Small displacement piles
: K = K0
(lower limit)
K = 1.4 x K0 (upper limit) Large displacement piles
: K = K0
(lower limit)
K = 1.8 x K0 (upper limit)
b. Tanah Kohesif 1.
λ – Method f = λ (σv’ + 2 Cu) dimana,
2.
σv’
= tekanan tanah vertikal efektif
Cu
= undrained shear strength
λ
= f(L), dibaca dari nomogram
α – Method f = α x Cu dimana,
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
28
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
α
= faktor adhesi empiris, nomogram
untuk tanah NC dengan Cu<50 Kn/m2, α=1, didapat dari Gambar 2.9.
3.
β – Method f = β x σv’ dimana, β
= K x tan ϕR
ϕR
= drained friction angle of remoldel clay
K
= 1-sin ϕR
(tanah NC)
K
= 1-sin ϕR x √
(tanah OC)
(Bahan Ajar Rekayasa Pondasi II M.Shouman,2010:Hal 2-7)
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
29
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Gambar 2.7 Variasi α dan λ Sumber: Buku Ajar Rekayasa Pondasi II
2.9.3 Kapasitas Daya Dukung Data Lapangan 1) Berdasarkan Hasil Sondir
+ Dimana, Qa
= Daya dukung ijin (kg/cm2)
Qc
= Tahanan ujung konus pada kedalaman yang diambil
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
30
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
JHP
= Jumlah gesekan total atau jumlah hambatan pelekat
(kg/cm) A
= Luas penampang tiang (cm2)
U
= Keliling penampang tiang (cm)
fk1
= Angka keamanan tahanan ujung biasanya antara 3-4
fk2
= Angka keamanan tahanan gesek biasanya antara 5-6
2) Berdasarkan hasil SPT Formula empiris untuk menghitung daya dukung axial pondasi berdasarkan nilai SPT: Qe = Qa x Fs = 40 x Nc x Ae + Dimana: Qu dan Qe
= menghitung daya dukung (ton)
Nc
= Nilai SPT rata-rata dihitung dari ujung tiang sampai 2
kali diameter di bawahnya Ns
= Nilai SPT rata-rata sepanjang selimut tiang
Ae
= Luas penampang tiang (m2)
As
= Luas Selimut (m2)
Fs
=4
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
31
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
2.10 Kapasitas Daya Dukung Pondasi Tiang Grup Apabila beban struktur atas yang harus ditumpu oleh pondasi tiang terlalu besar, maka secara tunggal pondasi tiang tidak lagi mampu menopang beban tersebut. Untuk itu salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan memasang beberapa tiang menjadi satu kelompok, atau sering disebut dengan pondasi grup tiang. Masing-masing tiang dalam satu grup selanjutnya diikat bagian atasnya dengan kepala tiang (pile cap/poor). Kepala tiang ini bisa terikat lansung diatas atau dibawah permukaan tanah, seperti penggunaan pada umumnya, tetapi juga bisa bisa berada diatas permukaan tanah, seperti biasa dipakai pada bangunan dilaut (offshore platform,dll)
Gambar 2.8 Konstruksi Grup Tiang Sumber : Sumber: Buku Ajar Rekayasa Pondasi II M.Shouman,2010:Hal 4-2
Daya dukung grup tiang secara keseluruhan sangat tergantung jarak antar tiang. Apabila jarak antar tiang sangat dekat satu sama lainnya, maka bisa diasumsikan
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
32
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
bahwa tegangan-tegangan yang disalurkan oleh tiang ke tanah disekitarnya akan overlap (Gambar 2.8c), sehingga akan mengurangi daya dukung grup tiang. Untuk itu sangat disarankan agar antara tiang dalam grup mempunyai jarak sedemikian rupa, sehingga daya dukung grup tiang keseluruhan sama dengan jumlah daya dukung tiang tunggal. Secara praktis jarak antara tiang dalam grup minimal adalah 2.5d (diameter tiang), tetapi secara umum jarak ini dibuat antara 3 sampai 3.5 kali diameter tiang. Selain itu, jarak antar tiang berdasarkan fungsi tiang disarankan: Friction pile
Smin = 3d
End bearing pile
Smin = 2.5d
Konfigurasi pengaturan grup tiang dalam satu kepala tiang bisa dilihat pada Gambar 2.9
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
33
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Gambar 2.9 Konfigurasi Tiang dalam Grup
Daya dukung tiang dihitung berdasarkan asumsi: Keruntuhan tiang tunggal (individual pile failure)
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
34
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Keruntuhan block (block failure) Anggapan keruntuhan diatas didasarkan atas klasifikasi tanah dan jarak antar tiang (s) dalam satu grup. Dihitung Berdasarkan Keruntuhan Tiang Tunggal Pada c-soils, c-φ soils, dan φ soils apabila dipenuhi syarat minimum spasi antar tiang. Formula daya dukung pada anggapan ini adalah: Qug
= Qut x n x Eg
Untuk c-soils, c-φ soils
Eg = 0.7 (s=3d) sampai 1(s≥8d)
Untuk φ soils
Eg = 1
Dihitung Berdasarkan Keruntuhan Blok Pada dua kondisi dibawah keruntuhan yang terjadi tidak lagi sebagai individual pile. Untuk itu perhitungan daya dukung disarankan berdasarkan keruntuhan blok. Kondisi yang dimaksud adalah: a) C-soils lunak atau pasir lepas b) Tanah liat keras dan pasir padat dengan s<3d Menurut Coyle dan Sulaiman formula daya dukung berdasarkan keruntuhan blok adalah: Qug D
: kedalaman tiang
W
: lebar grup tiang
L
: panjang grup tiang
= 2D(W+L)f + 1.3 c Nc W L
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
35
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
: αc
F
: friksi antara tanah dengan selimut tiang : faktor adhesi empiris (Tomlinson) C
: kohesi
(Sumber: Buku Ajar Rekayasa Pondasi II. M.Shouman,2010:Hal 4-1)
2.11 Efisiensi Grup Tiang Apabila jarak antar tiang dalam satu grup (kepala tiang) tidak memenuhi jarak minimum yang disyaratkan, maka daya dukung grup tiang tidak akan sama dengan daya dukung satu tiang dikalikan dengan jumlah tiang dalam grup tersebut, melainkan ada satu faktor pengali yang besarnya kurang dari satu dan biasa disebut dengan efisiensi grup tiang. Dengan demikian daya dukung total grup tiang bisa dituliskan: Qug = Qut x n x Eq Qug
= daya dukung grup tiang (ton)
Qut
= daya dukung tiang tunggal (ton)
N
= jumlah tiang dalam grup
Eg
= efisiensi grup tiang (≤1)
Gambar 2.10 menjelaskan maksud dari efisiensi grup tiang. Gambar a dan b memperlihatkan diagram tegangan mobilisasi keruntuhan berbentuk bulb pressure yang tidak saling berpotongan. Pada kondisi ini daya dukung grup tiang
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
36
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
sama dengan daya dukung tiang tunggal dikalikan dengan jumlah tiang dalam satu grup. Hal ini berarti, bahwa efisiensi grup tiang adalah satu. Berbeda dengan gambar c, dimana terlihat adanya perpotongan antara bulb pressure satu tiang dengan tiang lainnya, yang menyebabkan mobilisasi tegangan pada tanah tidak bisa penuh (100%), karena adanya daerah tegangan yang menjadi milik bersama. Pada kondisi seperti ini efisiensi daya dukung grup tiang menjadi kurang dari satu. Ada beberapa formula untuk menghitung efisiensi grup tiang tetapi persamaan bawah (Lebarre) adalah yang paling sering dipakai.
Q = tan (d/s) dalam derajat
n = jumlah tiang dalam baris
d = diameter tiang
m = jumlah baris
s = jarak antar as tiang
Gambar 2.10 Mobilisasi Keruntuhan (Bulb Pressure) Sumber: Buku Ajar Rekayasa Pondasi II M.Shouman,2010:Hal 4-5
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
37
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
2.12 Penurunan pondasi tiang pada batuan (lapisan tanah keras) Penurunan suatu pondasi tiang yang menerima beban vertikal (Qw) akan mengalami 3 macam penurunan, sebagaimana tertulis sebagai berikut : S = S1 + S2 + S3 Dimana: S = Penurunan total tiang S1
= Penurunan material tiang pondasi
S2
= Penurunan dari lapisan batuan diujung tiang akibat beban
S3
= Penurunan dari lapisan tanah disepanjang tiang pondasi akibat beban
yang ditransfer melalui tiang tersebut
Gambar 2.11 Tiga Macam Penurunan Pondasi Tiang di Lapisan Batuan Sumber: Moesdarjono Soetojo
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
38
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Penjelasan untuk menentukan besaran dari masing-masing penurunan dapat disampaikan sebagai berikut : a. Menentukan harga S1 Apabila diasumsikan bahwa material dari tiang adalah elastis, maka deformasi dari tiang pondasi dapat dievaluasi dengan menggunakan persamaan dari mekanika bahan sebagai berikut:
Dimana: Qp
= Beban yang didukung oleh ujung pondasi
Qws
= Beban yang didukung oleh geseran antara tiang dengan tanah
Ap
= Luas penampang tiang pondasi
L
= Panjang tiang pondasi
Ep
= Young’s Modulus dari material tiang = Besaran yang tergantung pada distribusi alami dari geseran antara
tiang dengan tanah. Harga ini tergantung pada tipe geseran seperti pada gambar dibawah ini:
f
f
f
𝜉
𝜉
0.67
𝜉
0.5
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
39
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Dimana f adalah koefisien gesek b. Menentukan harga S2: Penurunan dari tiang pondasi yang disebabkan karena beban ujung tiang sama seperti penurunan pada pondasi lansung yaitu:
Dimana: D
= Diameter tiang pondasi
Qwp
= Tegangan diujung tiang
Es
= Young’s Modulus dari batuan ujung tiang
μs
= Angka poisson’s ratio
Iwp
= “ Influence Faktor” untuk tiang bulat dan dianggap kaku, maka
dapat diambil harga 0.88 c. Menentukan Harga S3 Penurunan dari tiang pondasi yang disebabkan oleh beban yang diterima oleh dinding tiang akibat adanya gesekan antara tanah dengan tiang dapat dilakukan dengan perhitungan yang hampir sama dengan perhitungan untuk ujung pondasi (S2). Hanya dihitung adalah tegangan pada dinding tiang. Perlu dijelaskan disini bahwa penurunan S3 ini untuk pondasi tiang yang didukung oleh lapisan batuan relatif tegangan geser antara tiang dengan tanah
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
40
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
hampir tidak ada atau dapat dihilangkan karena hampir semua beban pondasi didukung oleh ujung tiang yang terletak diatas lapisan batuan. Namun demikian tetap perlu untuk diketahui karena apabila penurunan pada lapisan batuan cukup besar, maka tegangan geser antara tiang dan tanah akan bekerja penuh. (
)
Dimana: P
= Keliling Lingkaran
L
= Panjang tiang pondasi
Iws
= “Influence Faktor” dapat ditung dari persamaan sebagai berikut:
.
√
(Moesdarjono Soetojo:2009) 2.13 Penurunan Tiang Kelompok (Vesic 1977) Penurunan kelompok tiang umumnya lebih besar daripada pondasi tiang tunggal karena pengaruh tegangan pada daerah yang lebih luas dan lebih dalam. Vesic (1977) memberikan formula sederhana sebagai berikut:
√
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
41
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Dimana, S
= Penurunan pondasi tiang tunggal
Sg
= Penurunan kelompok tiang
Bg
= Lebar kelompok tiang
D
= Diameter atau sisi kelompok tiang.
2.14 Beban Maksimum yang Diterima oleh Tiang Besarnya beban maksimum yang diterima oleh tiang yaitu: ∑
.
. .∑
.∑
Pmaks
: Beban maksimum yang diterima oleh tiang (ton)
Pv
: Jumlah total beban
n
: Jumlah tiang dalam grup
Mx, My
: Momen pada arah x dan y
x maks
: Absis terjauh tiang pancang terhadap titik berat kelompok
tiang y maks
: Ordinat terjauh tiang pancang terhadap titik berat kelompok tiang
Nx
: Banyaknya tiang dalan satu baris arah sumbu x
Ny
: Banyaknya tiang dalan satu baris arah sumbu y
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
42
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
2.15 Penulangan Pondasi Bored Pile 2.14.1
Perhitungan Tulangan Utama Penulangan pada pondasi bored pile sama halnya penulangan pada kolom, hanya saja penampang yang digunakan ialah bentuk penampang bulat. Rumus kuat beban aksial maksimum untuk kolom dengan penulangan spiral dihitung menggunakan rumus: ɸPn (maks)=0.85ɸ(0.85 f’c (Ag-Ast)+(fy x Ast) Persamaan SKN SNI 03-2847-2002 Dimana, Pn
= kuat beban aksial nominal
ɸ
= faktor reduksi kekuatan pengikat spiral (0,7)
f’c
= kuat tekan beton
fy
= tegangan leleh tulangan
Ag
= Luas kotor penampang kolom
Ast
= Luas total penampang tulangan memanjang
Kondisi pembebanan tanpa eksentrisitas yang merupakan keadaan khusus, kuat beban aksial nominal atau teoritis dapat diungkapkan sebagai berikut: Po = 0.85 f’c(Ag-Ast)+ fy x Ast Keterangan:
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
43
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Po
= Kuat beban aksial nominal atau teoritis tanpa eksentrisitas
F’c
= Kuat tekan beton
Fy
= Tegangan leleh tulangan
Ag
= Luas kotor penampang kolom
Ast
= Luas total penampang tulangan memanjang
Untuk kolom penampang bulat misalnya, dalam menghitung gaya tahanan
nominal
Pn
pada
eksentrisitas
tertentu
digunakan
keseimbangan momen dan gaya-gaya sama seperti pada penampang kolom persegi empat. Sebagai pendekatan digunakan metode luas penampang persegi ekivalen. Penampang bulat ditransformasikan menjadi kolom segi-empat ekivalen. Ekivalensi dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Tebal penampang kearah lenturan diambil 0,8h dimana h adalah diameter luar kolom bulat. 2. Lebar kolom segi-empat ekivalen b, adalah : b= Ag/0.8h 3. Luas tulangan total Ast ekivalen ditentukan dengan cara menempatkan seluruh tulangan total pada dua lapis sejajar bergerak 1/3(2Ds) dalam arah lentur, dimana Ds adalah diameter lingkaran tulangan terluar dari pusat ke pusat. Kapasitas penampang kolom yang menahan kombinasi beban aksial dan momen lentur dapat digambarkan dalam bentuk diagram interaksi.
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
44
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Seperti yang telah dikemukakan terdahulu, diagram interaksi berfungsi sebagai alat bantu analisis, sedangkan untuk proses perencanaan kolom dengan beban eksentris diagram tersebut digunakan untuk pendekatan coba-coba. Pada penampang kolom pendek yang dibebani dengan beban aksial eksentrisitas besar, yaitu pada Pn
= 0.85 f’c ab b + As’ fy + Asfy
Mnb
=*
.
(
)
(
)
+ Po
= 0.85 x f’c x (Ag-Ast) + fy x Ast
Pt
= Ast x fy
Keterangan : Pnb
= Kuat beban aksial nominal dalam keadaan seimbang
Mnb
= Momen aksial nominal dalam keadaan seimbang
Po
= Beban aksial nominal tanpa eksentrisitas
Pt
= Beban tarik yang diterima tulangan
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
45
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
F’c
= Kuat tekan beton
B
= Lebar penampang segi-empat ekivalen
Fy
= Tegangan leleh tulangan
Eksentrisitas dalam keadaan seimbang didapatkan dari perbandingan momen dalam keadaan seimbang dengan beban aksial dalam keadaan seimbang. 2.14.2
Perhitungan Tulangan Sengkang Perencanaan penampang terhadap geser harus didasarkan pada: ɸVn ≥ Vu Dimana, Vu
= gaya geser terfaktor pada penampang
Vn
= kuat geser nominal
Vn
= Vc + Vs
Dengan nilai Vc yaitu : Vc = (
)(
√
) bw x d
Dimana, Nu
= beban aksial terfaktor (N)
F’c
= kuat tekan beton (Mpa)
Ag
= luas kotor penampang (mm2)
Bw
= lebar penampang (mm)
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
46
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
D
= tinggi efektif (mm)
Sedangkan, untuk rumus Vs, dipakai: Vs = Dimana, Av
= luas tulangan geser (mm2)
D
= tinggi efektif (mm)
Fy
= tegangan leleh tulangan (Mpa)
S
= rentang jarak tulangan sengkang (mm)
2.16 Penentuan Tebal Pile Cap 1. Kontrol Tegangan Geser 2 Arah (Geser Pons) Perhitungan Gaya Tekan ke atas Vu = {(bx x by) – [(b + dx) x (h + dx)]} x Dimana: dx
= tinggi efektif pile dengan rumus dx =h – selimut beton - ½
Mx
= nilai Momen yang bekerja
Q
= kontrol tegangan pada tanah
D
2. Gaya geser yang ditahan beton a) Vc = (1 + b) Vc = (
√
) )
√
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
47
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
√
c) Vc = 0,33
bo d
Dari nilai Vc diatas ambil nilai yang paling kecil lalu bandingkan dengan nilai gaya geser ijin dengan rumus
Vc dan nilai
= 0,75 untuk nilai kuat
runtuh geser.
2.17 Penulangan Pile Cap a. Jarak Antar Tiang Pile Cap Rumus :
s ≥ 2,5 D s≥3D
b. Tulangan Pile Cap 1.
Menghitung rasio tulangan (
)=
0 588
Dengan syarat rasio tulangan
min <
Mux,y
= Momen pada arah x atau y
b
= Lebar pile cap
d
= Tinggi efektif
<
maks
= Rasio tulangan = Tegangan leleh tulangan = Kuat tekan beton
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
48
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
2. Menghitung jumlah tulangan yang digunakan n tulangan
=
as perlu
= luas tulangan yang diperlukan
as yang digunakan
= luas tulangan yang digunakan
3. Menghitung jarak tulangan S
=
b
= Lebar pile cap
n
= jumlah tulangan
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
49
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
BAB III METODOLOGI 3.1. Tahapan Pelaksanaan Tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini sebagaimana terlihat pada diagram alir dibawah ini (Gambar 3.1)
Mulai
Input data: 1. Data Tanah (SPT, Sondir, Uji Lab) 2. Pembebanan Struktur Atas Berdasarkan SNI 3. Gambar Arsitektur Gedung Parkir
Pengolahan Data 1,2,3
Tidak
Apakah Data 1,2,3 Sudah Lengkap ?
Ya `
Pemodelan Struktur Atas Gedung Parkir dengan ETABS
Perhitungan Daya Dukung Pondasi Tiang Tunggal
Memasukkan Pembebanan Berdasarkan SNI
Memasukkan Kombinasi Pembebanan
Berdasarkan Uji Lapangan SPT
Berdasarkan Uji Lapangan Sondir
Berdasarkan Data Laboratorium
Qult1
Qult2
Qult3
Qall1= Qult1/SF *dengan SF=3
Qall2= Qult2/SF *dengan SF=3
Qall3= Qult3/SF *dengan SF=3
Running dengan ETABS
Mengeluarkan gaya-gaya dalam (Q) Pilih Q maksimum hasil ETABS
Pilih daya dukung (Qall) yang terkecil
A
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
50
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Perhitungan Pondasi Tiang Grup A Tidak
Q < Qall ?
Qug
Qag= Qug/SF *dengan SF=3
Ya Perhitungan Penurunan Pondasi (S) Dengan syarat S
Merencanakan Penulangan Pondasi
Merencanakan Penulangan Pile Cap
Menggambar Pondasi Bored Pile
Menghitung Analisa Biaya Pondasi Bored Pile
Output: 1. Dimensi Pondasi Bored Pile & Pile Cap 2. Daya dukung & Besarnya Settlement Bored Pile 3. Gambar Penampang& Penulangan Bored Pile Cap 5. Analisa Harga Pondsi Bored Pile & Pile Cap
Selesai
Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Tugas Akhir
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
51
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
3.2. Pengumpulan Data 3.2.1 Data Tanah Data tanah hasil pengujian untuk rencana pembangunan gedung parkir di Politeknik Negeri Bandung telah dilaksanakan pada September 2015. Pekerjaan yang dilakukan diarea lokasi sebanyak 1 titik pemboran dalam (deep boring), 4 titik sondir (CPT) yang telah ditentukan pihak perencana. Uji tanah yang dilakukan meliputi: a. Pekerjaan Pemboran Dalam (Deep boring) Informasi yang diperoleh dari boring adalah jenis tanah, warna, deskripsi jenis-jenis lapisan tanah serta konsistensinya. b. Standar Penetration Test (SPT) Pekerjaan SPT dan pencatatannya dilakukan setiap interval 1.5 m, pekerjaan SPT didasarkan pada ASTM standart D1586-84. c. Pekerjaan Sampling Pekerjaan sampling dilakukan untuk keperluan pengujian tanah dilaboratorium. Pekerjaan sampling tanah dilakukan sesuai dengan ASTM 1587. d. Pekerjaan Cone Penetrometer Test (CPT) dan Uji Sondir Cone Penetration Test (CPT) dilakukan untuk mengetahui perlawanan tanah yang meliputi: tahanan konus (cone resitance), unit friksi, total friksi, dan angka perbandingan antara harga tahanan konus dengan hambatan lekat lokal (fricton ratio). e. Uji Laboratorium
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
52
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Pekerjaan laboratorium meliputi kadar air, berat jenis, berat isi, analisis ukuran butir, batas-batas atterberg, kuat tekan bebas, triaxial UU, uji geser langsung, uji konsolidasi. Pekerjaan laboratorium dilakukan dengan menggunakan peralatan dan metoda standar untuk mengetahui index properties dan engineering properties. Data tanah yang akan dipakai untuk perhitungan pondasi meliputi: a. Pengujian Sondir (Cone Penetration Test) Data pengujian sondir akan dipakai untuk menghitung daya dukung pondasi berdasarkan metode statis empiris (insitu test). Pengujian sondir dilakukan pada 4 titik area rencana pembangunan gedung parkir Politeknik Negeri Bandung. Kesimpulan yang didapat pada hasil pengujian sondir ini meliputi: Permukaan tanah pada daerah penyelidikan tanah berada pada daerah yang relatif rata. Kedalaman penyondiran dan pemboran adalah terhadap elevasi titik lokasi penyelidikan. Kedalaman lapisan tanah keras berdasarkan penyondiran terletak pada kedalaman yang relatif tidak sama dari muka tanah (ditinjau dari level permukaan penyondiran) yang dilihat dari qc > 200 kg/cm2, yaitu :
Titik sondir S-1 pada kedalaman 6.60 m
Titik sondir S-2 pada kedalaman 7.20 m
Titik sondir S-3 pada kedalaman 7.60 m
Titik sondir S-4 pada kedalaman 7.40 m
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
53
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
b. Pengujian Triaxial (UU Test) Pengujian triaxial (UU Test) bertujuan untuk menentukan parameter geser (sudut geser dalam dan kohesi) suatu contoh tanah di laboratorium. Hasil pengujian dari triaxial ini akan dipakai untuk menghitung daya dukung tanah metode statis analitis, baik itu menurut penelitian Maherhof dan Tomlinson. Berikut kesimpulan hasil pengujian triaxial yang telah dilakukan: c
= 0.704 kg/cm2
Φ
= 5.21 o
c. Pengujian Berat Isi (γ) Pengujian berat isi bertujuan untuk menentukan berat isi tanah kondisi asli atau tanah yang relatif tidak terganggu (undisturbed) dengan cara menusukkan cincin kedalam tabung sample. Hasil dari pengujian berat ini didapat nilai γ = 1.561 gr/cm3
3.2.2 Data Pembebanan Struktur Atas Data pembebanan mengacu pada SNI 1726-2012 “tentang tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung” dan kemudian dihitung dan dimodelkan dengan menggunakan ETABS untuk mengeluarkan gaya-gaya dalam pada struktur atas. Berikut pembebanan yang akan di rencanakan meliputi: a. Dead Load (DL) dan Super Dead Load (SDL) Dead Load adalah berat semua dari bagian pada suatu gedung yang bersifat tetap, yang merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
54
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
dari gedung itu. Sedangkan Super Dead Load adalah beban yang melekat pada struktur itu. Dead Load Beban mati akan dihitung berdasarkan analisa ETABS sendiri. Super Dead Load Beban Super Dead Load (SDL) dibagi menjadi 2, yaitu beban pada plat lantai dan beban dinding pada balok. Plat lantai menggunakan beton bertulang dilapisi bondek sekaligus sebagai plafond pada bangunan. Bondek diambil dengan ketebalan 1mm dengan berat tercantum pada Tabel 3.1 dibawah ini: Tabel 3.1 Spesifikasi Material Bondek
Sumber: Lysaght Bondek
Beban SDL lantai terdiri dari: Bondek
= 13.79 kg/m2
Utilitas
= 20 kg/m2
Jumlah
= 33.79 kg/m2
Sedangkan, untuk beban dinding diasumsikan sebagai beban garis pada balok karena bentuk yang dimodelkan sebagai struktur open frame dengan material dinding batako berlubang sebagaiman terlihat pada Gambar 3.2 dibawah ini.
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
55
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Gambar 3.2 Super Dead Load Pasangan Dinding Batako
Beban SDL dinding = 120 x 2.85 m
= 342 kg/m2
b. Live Load (LL) Beban hidup nominal yang bekerja pada struktur gedung merupakan beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan gedung tersebut, baik akibat beban yang berasal dari orang maupun dari barang yang dipindahkan atau mesin dan peralatan serta komponen yang tidak merupakan bagian yang tetap dari gedung, yang nilai seluruhnya adalah rupa. Berdasarkan Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, besarnya beban hidup lantai pada bangunan parkir ialah:
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
56
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Tabel 3.2 Beban Hidup Pada Lantai Gedung
Sumber: Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung
Maka, beban hidup pada lantai yang diperoleh sebesar: 1. Basement
= 800 kg/m2
2. Lantai 1-5
= 400 kg/m2
3. Beban hidup ruang mesin lift
= 400 kg/m2
c. Beban Gempa Perhitungan beban gempa pada perancangan struktur ini sesuai dengan ketentuan dalam SNI 1726-2012 serta mempertimbangkan daerah wilayah gempa, kondisi tanah, dan parameter lainnya yang ditentukan dalam SNI 1726-2012 tentang “Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung” TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
57
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Beban gempa dihitung dengan menggunakan aplikasi Spektra Indonesia dengan wilayah koordinat Kabupaten Bandung Barat (6o53’14”S-107o25’58”E). Input yang dimasukkan yaitu kondisi tanah (tanah lunak) dengan kategori bangunan beresiko 1 dan masuk kedalam zona wilayah gempa 2. Tabel 3.3 Kategori Risiko Bangunan Gedung Tahan Gempa
Sumber: SNI 1726-2012
Dengan hasil spektra desain:
Gambar 3.3 Desain Spektra Zonasi Gempa Wilayah Bandung Barat
d. Beban Angin Besarnya beban angin yang bekerja pada struktur bangunan tergantung dari kecepatan angin, rapat massa udara, letak geografis, bentuk dan ketinggian bangunan, serta kekakuan struktur. Bangunan yang berada pada lintasan angin, akan menyebabkan angin berbelok
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
58
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
atau dapat berhenti. Sebagai akibatnya, energi kinetik dari angin akan berubah menjadi energi potensial, yang berupa tekanan atau hisapan pada bangunan. Beban angin tiup minimum WL = 25 kg/m2 dengan koefisien tiup angin 0,9 dan koefisien hisap angin 0,4. e. Kombinasi Pembebanan Struktur, komponen-elemen struktur dan elemen-elemen fondasi harus dirancang sedemikian hingga kuat rencananya sama atau melebihi pengaruh beban-beban terfaktor dengan kombinasikombinasi sebagai berikut menurut SNI 1726-2012: 1. 1,4D 2. 1,2D + 1,6L + 0,5 (Lr atau R) 3. 1,2D + 1,6 (Lr atau R) + (L atau 0,5 W) 4. 1,2D + 1,0W + L+ 0,5 (Lr atau R) 5. 1,2D + 1,0E + L 6. 0,9D + 1,0W 7. 0,9D + 1,0E
3.2.3 Gambar Arsitektur Gedung Parkir Gambar arsitektur pada gedung parkir yang telah tersedia meliputi denah, site plan, tampak, potongan detail dan lainnya yang diberikan oleh UPT. Perawatan dan Perbaikan Politeknik Negeri Bandung.
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
59
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Gambar 3.4 Gambar Tampak Depan Rencana Gedung Parkir POLBAN
Berikut adalah spesifikasi Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung: •
Luas Bangunan
: 1654.5 m2
•
Jumlah lantai
: 1 basement, 5 lantai
•
Elevasi
: 2.85 m perlantai
•
Fungsi Bangunan
: Basement & Lantai 1 Gedung Parkir Mobil Lantai 2-5 Gedung Parkir Motor
•
Material Utama
: Konstruksi Baja
3.3. Perhitungan Daya Dukung Tiang Tunggal Perhitungan daya dukung tiang dilakukan dengan cara pendekatan statis analisis dan pendekatan statis empiris. Perhitungan daya dukung secara statis analisis dilakukan menurut teori Mekanika Tanah, yaitu : penggunaan parameter-parameter geser tanah (c dan φ) dari hasil investigasi tanah di laboratorium. Sedangkan pada metode analisis empiris, korelasi yang digunakan adalah hasil pembacaan dari penetrasi suatu alat penetrometer.
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
60
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Alat penetrometer yang digunakan pada metode statis empiris adalah Cone Penetration Test (CPT) atau Standar Penetration Test (SPT).
3.4. Perhitungan Daya Dukung Tiang Grup Perhitungan daya dukung tiang grup dilakukan bila tiang tidak cukup menahan beban dengan tiang tunggal.
3.5. Perhitungan Penurunan (Settlement pondasi) Akibat beban bekerja pada pondasi tiang bored pile, maka akan terjadi penurunan (settlement) pada tanah pendukungnya.
3.6. Penulangan Pondasi Bored Pile Setelah menentukan diameter yang akan digunakan maka dilakukan perhitungan tulangan yang dipakai dalam pondasi tersebut. Penulangan pada pondasi bored pile sama halnya penulangan pada kolom, hanya saja penampang yang digunakan ialah bentuk penampang bulat.
3.7. Penentuan Tebal Pile Cap Perhitungan penentuan tebal pile cap pondasi ini berfungsi untuk merencanakan tebal yang akan digunakan dan melanjutkan ke perhitungan selanjutnya yaitu penulangan pile cap pondasi. 3.8. Penulangan Pile Cap Pondasi Perhitungan pile cap pondasi ini berfungsi untuk menerima beban dari kolom yang kemudian akan disalurkan ke pondasi tiang.
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
61
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
BAB IV ANALISA PERHITUNGAN STRUKTUR PONDASI
4.1 Pemilihan Jenis Tiang Bored Pile sebagai Pondasi Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung Perencanaan pondasi pada gedung parkir Politeknik Negeri Bandung ini menggunakan pondasi jenis bored pile dengan acuan laporan hasil pengujian tanah yang direkomendasikan menggunakan jenis pondasi dalam. Selain itu, ada beberapa pertimbangan lainnya dipilihnya pondasi bored pile ini meliputi: a.
Pekerjaan pelaksanaan pondasi bored pile yang meminimalisir pencemaran suara, karena lokasi pekerjaan yang bertepatan diarea kampus akan menimbulkan dampak pencemaran suara dan mengganggu proses pembelajaran.
b.
Pondasi bored pile lebih mudah dalam proses pelaksanaan pekerjaan.
c.
Pembangunan gedung parkir berdekatan dengan gedung akuntansi, dikhawatirkan jika menggunakan tiang pancang getaran pada saat pemancangan mengganggu aktivitas pembelajaran.
d.
Pondasi bored pile tidak akan menimbulkan terjadinya patah dibandingkan pondasi pancang.
e.
Pondasi bored pile lebih efisien dalam analisa biaya.
4.2 Penentuan Elevasi Pondasi Pada gambar arsitektur, diperoleh elevasi ±0.00 pada tanah asli, dan elevasi lantai satu pada ketinggian 1.9 m . Kedalaman tanah keras pada hasil sondir dan SPT terletak
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
62
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
pada kedalaman 8 m. Panjang pondasi yang direncanakan ialah 5.5 m. Sebagaimana terlihat pada Gambar 4.1
+ 1.9
-1.00
2.5 m
± 0.00
Basement
5.5 m
8m
-2.50
-8.00 Gambar 4.1 Kedalaman pondasi dalam
4.3 Statigrafi Lapisan Tanah Berdasarkan hasil pengujian sondir dan SPT, dapat dibuat statigrafi tanah menjadi 3 lapisan sebagaimana terlihat pada Gambar 4.2 dan Gambar 4.3
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
63
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
1
1
S1
S3
BA
S4
S2
1
Gambar 4.2 Lokasi Titik Sondir dan Bor
Sondir 4 0
0.0
25
50
75
100
125
150
175
Sondir 1
Bor 200
225
0
250
Lempung Kelanauan Konsistensi Sedang-Kaku
1.00
2
kedalaman (m)
100
125
150
175
200
225
250
3.00
Depth [m]
Depth [m]
75
2.00
2.00
4
6
50
1.00
3.00
4
25
0.00
0.00
4.00
4.00
5.00
5.00
6.00
6.00
7.00
7.00
Lanau Kelempungan
0
50
100 150 200 250 300 35 0 400 450 500 550 600 650 700 75 0 800
JHP [kg/cm]
>60
8
8.00 0
50
100 150 200 250 30 0 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800
JHP [kg/cm]
Lanau Kelempungan Konsistensi Keras 51
>60
20
Gambar 4.3 Statigrafi Lapisan Tanah
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
64
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
4.4 Pemodelan Struktur Atas dengan ETABS Pemodelan struktur atas menggunakan aplikasi ETABS untuk mengeluarkan gayagaya dalam. Jenis pemodelan berupa open frame, dengan material utama menggunakan baja. Beban pada balok berupa beban dinding secara distribusi, sedangkan beban pada plat lantai didesain secara uniform. Sedangkan untuk ram dimodelkan dengan menggunakan balok miring, rangka atap dimodelkan dengan menggunakan baja IWF dengan penutup dari bahan alumunium sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 4.4
Gambar 4.4 Pemodelan Struktur Atas dengan ETABS
Data pemodelan : Sloof
: Beton bertulang 700x400
Lantai
: Slab beton 150 mm dengan bondek
Kolom lantai basement & lantai 1
: King Cross 700x300
Kolom lantai lantai 2-5
: IWF 600x200
Balok
: IWF 400x200
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
65
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Rangka Atap
: IWF 400x200
4.5 Analisa Beban Struktur Atas Berdasarkan hasil output aplikasi ETABS, diperoleh beban pada struktur atas sebagaimana terlihat pada Gambar 4.5 dan lebih lengkap nya terdapat di lampiran. TABLE: Joint Reactions Story Joint Label Unique Name Load Case/Combo
Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base
91 91 91 91 91 91 91 91 91 91 91 91 92 92 92 79 92 92 79 92 79 92 79 92 79 92 79 92
67 Comb1 67 Comb2 67 Comb3A Max 67 Comb3A Min 67 Comb3B Max 67 Comb3B Min 67 Comb4A Max 67 Comb4A Min 67 Comb4B Max 67 Comb4B Min 67 Comb7 Max 67 Comb7 Min 76 Comb1 76 Comb2 76 Comb3A Max 113 76 Comb1 Comb3A Min 76 Comb2 Comb3B Max 113 76 Comb3A Comb3B Min 113 Max 76 Comb3A Comb4A Min Max 113 76 Comb4A Min 113 Comb3B Max 76 Comb4B Max 113 Comb3B Min 76 Comb4B Min
Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base Base
82 82 82 82 82 82 82 82 82 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
98 Comb3A Min 98 Comb3B Max 98 Comb3B Min 98 Comb4A Max 98 Comb4A Min 98 Comb4B Max 98 Comb4B Min 98 Comb7 Max 98 Comb7 Min 99 Comb1 99 Comb2 99 Comb3A Max 99 Comb3A Min 99 Comb3B Max 99 Comb3B Min 99 Comb4A Max 99 Comb4A Min 99 Comb4B Max Gambar 4.5 Hasil 99 Comb4B Min
Base Base Base Base Base Base
79 79 79 79 79 79
FX tonf 0.9347 1.947 1.1592 1.1592 1.1592 1.1592 1.1592 1.1592 1.0559 1.0559 1.947 0.9347 0.7655 1.5717 0.9423 0.2529 0.9423 0.9423 0.5731 0.9423 0.3282 0.9423 0.3282 0.9423 0.3282 0.8574 0.3282 0.8574
113 Comb4A Max 113 Comb4A Min 113 Comb4B Max 113 Comb4B Min 113 Comb7 Max 113 Comb7 Min
0.3282 0.3282 0.2957 0.2957 0.5731 0.2529
Output
FY tonf 0.6356 1.3099 0.7839 0.7839 0.7839 0.7839 0.7839 0.7839 0.7162 0.7162 1.3099 0.6356 -0.6843 -1.4262 -0.8489 1.103 -0.8489 -0.8489 2.8089 -0.8489 1.5277 -0.8489 1.5277 -0.8489 1.5277 -0.774 1.5277 -0.774
1.5277 1.5277 1.3752 1.3752 2.8089 1.103
0.1827 -0.8585 0.1827 -0.8585 0.1827 -0.8585 0.1827 -0.8585 0.1827 -0.8585 0.1646 -0.7708 0.1646 -0.7708 0.28 -0.6105 0.1616 -1.5962 0.1111 0.5601 0.1704 1.4749 0.1187 0.791 0.1187 0.791 0.1187 0.791 0.1187 0.791 0.1187 0.791 0.1187 0.791 0.1056 0.7109 Gaya-Gaya dalam 0.1056 0.7109
FZ tonf
MX tonf-m
38.1238 66.2855 43.2519 43.2519 43.2519 43.2519 43.2519 43.2519 39.2129 39.2129 66.2855 38.1238 38.0314 66.3000 43.1301 64.7986 43.1301 43.1301 128.5227 43.1301 78.3483 43.1301 78.3483 43.1301 78.3483 39.104 78.3483 39.104
78.3483 78.3483 70.8206 70.8206 128.5227 64.7986
138.547 138.547 138.547 138.547 138.547 124.7001 124.7001 239.2896 108.2141 108.2151 239.2981 138.5503 138.5503 138.5503 138.5503 138.5503 138.5503 124.7032 pada ETABS 124.7032
MY tonf-m
MZ tonf-m
-0.3987 -0.8536 -0.5017 -0.5017 -0.5017 -0.5017 -0.5017 -0.5017 -0.4684 -0.4684 -0.3987 -0.8536 0.4772 1.0409 0.6065 -0.8083 0.6065 0.6065 -2.0648 0.6065 -1.1216 0.6065 -1.1216 0.6065 -1.1216 0.5616 -1.1216 0.5616
0.8254 1.8422 1.0621 1.0621 1.0621 1.0621 1.0621 1.0621 0.9746 0.9746 1.8422 0.8254 0.4186 0.9372 0.5396 0.4609 0.5396 0.5396 1.0435 0.5396 0.5977 0.5396 0.5977 0.5396 0.5977 0.4982 0.5977 0.4982
0.000004256 0.000009673 0.000005531 0.000005531 0.000005531 0.000005531 0.000005531 0.000005531 0.000005171 0.000005171 0.000009673 0.000004256 0.00002058 0.00004654 0.00002667 0.00002506 0.00002667 0.00002667 0.0001 0.00002667 0.00003381 0.00002667 0.00003381 0.00002667 0.00003381 0.0000241 0.00003381 0.0000241
0.8475 0.8475 0.8475 0.8475 0.8475 0.7595 0.7595 1.5577 0.6121 -0.5365 -1.3756 -0.746 -0.746 -0.746 -0.746 -0.746 -0.746 -0.6696 -0.6696
0.4271 0.4271 0.4271 0.4271 0.4271 0.3838 0.3838 0.7146 0.3458 0.2358 0.4742 0.2871 0.2871 0.2871 0.2871 0.2871 0.2871 0.2553 0.2553
0.00001795 0.00001795 0.00001795 0.00001795 0.00001795 0.00001636 0.00001636 0.0000313 0.00001386 0.00001701 0.00003898 0.00002221 0.00002221 0.00002221 0.00002221 0.00002221 0.00002221 0.00002018 0.00002018
-1.1216 -1.1216 -1.0141 -1.0141 -0.8083 -2.0648
0.5977 0.5977 0.5385 0.5385 1.0435 0.4609
0.00003381 0.00003381 0.00003058 0.00003058 0.0001 0.00002506
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
66
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Berdasarkan hasil output aplikasi ETABS, diperoleh beban maksimum pada struktur atas terdapat pada kolom as D4 (kolom frame C21 joint 7 pada story 1) sebagaimana terlihat pada Gambar 4.6 dengan nilai 260,82 ton. Beban TABLE: Joint Reactions Story Joint Label Unique Name Load Case/Combo Story Joint Label Unique Name Load Case/Combo Base 7 175 Comb1 Base 7 175 Comb2 Base 7 175 Comb3A Max Base 7 175 Comb3A Min Base 7 175 Comb3B Max Base 7 175 Comb3B Min Base 7 175 Comb4A Max Base 7 175 Comb4A Min Base 7 175 Comb4B Max Base 7 175 Comb4B Min Base 7 175 Comb7 Max Base 7 175 Comb7 Min
FX tonf FX 6.9624 15.1375 8.8333 8.8333 8.8333 8.8333 8.8333 8.8333 7.7625 7.7625 15.1375 6.9624
FY tonf FY -3.5421 -8.1875 -4.6459 -4.6459 -4.6459 -4.6459 -4.6459 -4.6459 -4.1255 -4.1255 -3.5421 -8.1875
FZ tonf FZ 118.5771 260.8245 153.0188 153.0188 153.0188 153.0188 153.0188 153.0188 137.1726 137.1726 260.8245 118.5771
MX tonf-m MX -2.9623 -7.719 -4.1578 -4.1578 -4.1578 -4.1578 -4.1578 -4.1578 -3.7599 -3.7599 -2.9623 -7.719
MY tonf-m MY 0.7958 0.2697 0.5533 0.5533 0.5533 0.5533 0.5533 0.5533 0.3823 0.3823 0.7958 0.2697
MZ tonf-m MZ 5.0841 13.0743 7.0817 7.0817 7.0817 7.0817 7.0817 7.0817 6.4221 6.4221 13.0743 5.0841
Gambar 4.6 Hasil Output Gaya-Gaya dalam pada ETABS (Beban Maksimum=Qumaks)
Beban dari stuktur atas dan perkiraan tipe pondasi rencana dengan beberapa jenis tipe pondasi berdasarkan beban dari struktur atas terlihat dari Tabel 4.1 Tabel 4.1 Perkiraan pengelompokan Tipe Tiang
Nama join J 28 J 29 J 30 J 92 J 24 J 91 J 23 J 36 J 34 J 11 J 17 J 79 J 85 J 86 J 80 J 18 J 12 J 89
Beban ton 18.05 33.99 13.26 66.30 66.52 66.29 66.3 16.61 121.7 131.64 128.51 128.52 131.5 131.65 128.38 128.45 131.50 123.21
Perkiraan Tipe Pondasi
jenis tipe P-1
Jenis tipe P-2
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
67
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
J 21 J 88 J 20 J 64 J 65 J 35 J 72 J 69 J 72 J1 J 77 J 66 J 63 J 83 J 71 J 15 J9 J 82 J 76 J6 J 14 J8 J 70 J7
123.32 123.32 123.21 161.02 161.44 147.08 180.08 180.18 180.08 185.34 238.19 208.48 223.35 239.3 245.3 238.19 239.3 239.29 238.2 245.98 238.21 239.3 260.6 260.82
jenis tipe P-3
jenis tipe P-4
Letak beban maksimum (Pu maks) pada ETABS, dapat dilihat pada Gambar 4.7 dan Gambar 4.8
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
68
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Gambar 4.7 Kolom frame C21 pada Story 1
Gambar 4.8 Lokasi Beban Maksimum pada Denah Basement
Selain beban maksimum pada pondasi tipe P4, ada beberapa titik pondasi yang akan ditinjau berdasarkan perbedaan Pu output dari ETABS yang cukup signifikan (Gambar 4.5). Karena bentuk bangunan yang simetris, maka perhitungan daya dukung pondasi akan dilakukan pada beberapa bagian yang sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 4.9
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
69
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Gambar 4.9 Denah Titik Pondasi yang Akan Dihitung dan Beban dari hasil etabs
4.6 Perhitungan Daya Dukung Berdasarkan Data Laboratorium 4.6.1 Metode Meyerhof Pemilihan diameter untuk perhitungan diambil dari diameter yang umum digunakan pada gedung-gedung di Politeknik Negeri Bandung seperti gedung Magister Sains Terapan (MST) dan Masjid Luqmanul Hakim (LH) yang diameter 60 cm.
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
70
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
“Lempung” C = 7,40 t/m2 𝛾 = 1,56 t/m3
∅ = 5,21°
4m
“Lanau”
c = 18,3 t/m2 𝛾 = 1,71 t/m3
1,5m
- Nilai
∅ = 25°
Nc’ = 52.00
didapat dari Tabel 4.2 dibawah ini : Tabel 4.2 Hubungan SPT dengan properti tanah Cohessionless Soil
N
0-10
11-30
31-50
>50
Unit Weight γ, kN/m3
12-16
14-18
16-20
18-23
Angle of Friction φ
25-32
28-36
30-40
>35
State
Loose
Medium
Dense
Very Dense
<4
4-6
6-15
16-25
>25
Unit Weight γ, kN/m3
14-18
16-18
16-18
16-20
>20
Angle of Friction φ
<25 20-50 30-60 40-200 Very Loose Soft Medium Stiff Sumber: William.T.Whitman, Robert V-1962
>100
Cohesive N
State
Hard
N-SPT = 27,5, jenis tanah lunak dan sudut geser dalam 25ᵒ. Maka, nilai adalah 17,093 kN/m3 = 1,7093 t/m3 - Nilai c didapat dari Gambar 4.10
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
71
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Gambar 4.10. Hubungan SPT dengan nilai kohesi (C)
N-SPT = 27,5, C = 2/3 x 27,5 = 18.3 t/m2 = 1,83 kg/cm2 - Nilai sudut geser dalam didapat dari Tabel 4.3 Tabel 4.3 Hubungan Jenis Tanah dan Sudut Geser Dalam
Jenis Tanah
Sudut Geser Dalam (∅)
Kerikil kepasiran
35°-40°
u
Kerikil kerakal
35°-40°
m
Pasir Padat
35°-40°
Pasir Lepas
30°
Lempung kelanauan
25°-30°
Lempung
20°-25°
S
b e
r: Mekanika Tanah, Braja M Das jilid-1
a. Menghitung daya dukung ujung Ap = ¼ x π x d2 = ¼ x 3,14 x 0,62 = 0,283 m2 Qe = Ap x c x Nc’ = 0,283 x 18,3 x 52,00
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
72
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
= 268,92 ton b. Menghitung daya dukung friksi
H1=2.5
H2=4 𝛾 𝐻
H3=1.5
𝛾 𝐻
𝛾 𝐻 𝛾 𝐻
𝛾 𝐻
Lapisan lempung p =πxdxL = 3,14 x 0,6 x 5,5 = 10,36 m2
1
= =
(
) (
(
) (
) (
)
) (
)
= 7,02 t/m2
2
(
=
) (
(
=
) (
) (
) (
)
)
= 9.86 t/m2 ave
=
=
(
(
)
)
= 3,07 t/m2 Cu ave =
(
)
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
73
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
=
(
) (
)
= 1,01 t/m2 f =
(
+ 2 Cu)
= 0,32 (3,07+ 2 x 10,1) = 6,48 t/m2 Qs = p x l x f = 10,36 x 5,5 x 7,62 = 67,15 kg c. Menghitung daya dukung ultimate Qult
= Qe + Qs = 268,92 + 67,15 = 336,07 kg
d. Menghitung daya dukung ijin Qall
= =
= 112,03 ton
4.6.2 Metode Terzaghi
“Lempung” c = 7,04 t/m2 𝛾 = 1,56 t/m3
∅ = 5,21°
4m
1,5m
“Lanau”
c = 18,3 ton/m2 𝛾 = 1,71 t/m3
∅ = 25°
Nc = 31 Nq = 14
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
74
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
a. Menghitung daya dukung ujung Lapisan lempung Ap = ¼ x π x d2 = ¼ x 3,14 x 0,62 = 0,283 m2 q
=(
)
(
)
=(
)
(
)
( (
)
(
)
) + (1,71 x 1,5)
= 15,27 t/m2 Qe = Ap x (1,3 x c x Nc + q x Nq) = 0,283 x (1,3 x 18,3 x 31 + 15,27 x 14) = 268,82 ton b. Menghitung daya dukung friksi
H1=2.5
H2=4
𝛾 𝐻 𝛾 𝐻
H3=1.5
𝛾 𝐻
𝛾 𝐻 𝛾 𝐻
𝛾 𝐻
Lapisan lempung p =πxdxL = 3,14 x 0,6 x 5,5 = 10,36 m2
1
=
(
) (
) (
)
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
75
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
=
(
) (
) (
)
= 7,02 t/m2
2
(
=
) (
(
=
) (
) (
) (
)
)
= 9.86 t/m2 ave
=
=
(
)
(
)
= 3,07 t/m2 Cu ave = =
(
)
(
) (
)
= 1,01 t/m2 f =
(
+ 2 Cu)
= 0,32 (3,07+ 2 x 10,1) = 6,48 t/m2 Qs = p x l x f = 10,36 x 5,5 x 7,62 = 67,15 kg
c. Menghitung daya dukung ujung Qult
= Qe + Qs = 268,82 + 67,15
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
76
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
= 335,97 ton d. Menghitung daya dukung ijin Qall
= =
= 111,99 ton
Jadi hasil dari perhitungan daya dukung laboratorium berdasarkan metode Meyerhof didapat hasil 112,03 ton dan nilai dari daya dukung laboratorium berdasarkan metode Terzaghi didapat hasi 111,99 ton.
4.7 Perhitungan Daya Dukung Lapangan Berdasarkan Nilai N-SPT 4.7.1 Metode Konvensional Asumsi panjang tiang = 5,5 m dengan sketsa kedalaman tiang terdapat pada Gambar 4.1 (menumpu di tanah keras dengan Nspt>50) Asumsi diameter
= 0,6 m
Nilai Nspt
= 51
Pengambilan
nilai
Nspt=51
karena
memperhitungkan
resiko
dalam
perencanaan gedung parkir Politeknik Negeri Bandung, dimana terdapat nilai Nspt yang turun drastis di kedalaman -10 meter. Sedangkan kedalaman pondasi diambil pada kedalaman -8 meter dengan nilai Nspt ≥ 60. Nilai Nspt lebih lengkap terdapat di Lampiran 1 mengenai boring log. a. Menghitung daya dukung ujung Ap = ¼ x π x d2 = ¼ x 3,14 x 0,62 = 0,283 m2
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
77
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Nilai pb didapat dari tabel 4.4 Tabel 4.4 Nilai Pb untuk Berbagai Jenis Tanah
N<15 Ton/m2
N>15 Ton/m2
Pasir
40 N
600 +20 (N-15)
Lanau
25 N
375 + 12,5 (N-15)
Lempung
20 N
300 + 10 (N-15)
Jenis Tanah
Karena jenis tanah lanau dan nilai Nspt lebih dari 15 ton/m2 maka perhitungan pb menggunakan rumus 375 + 12,5 (N-15). Pb
= 375 + 12,5 (N-15) = 375 + 12,5 (51-15) = 735 ton/m2
Qe
= Ap x Pb = 0,283x 735 = 207,71 ton
b. Daya dukung friksi EL. ± 2.5 m
EL. ± 4 m
EL. ± 6 m
EL. ± 8 m
N=4
N=4
N = 51
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
78
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Koreksi nilai NSPT dari Terzaghi dan Peck adalah sebagai berikut : N’SPT = 15 + ½ (NSPT – 15) yang hanya berlaku pada nilai NSPT yang lebih dari NSPT = 15. Koreksi Nilai Nspt : N’SPT = 15 + ½ (NSPT – 15) = 15 + ½ ( 51 – 15 ) = 33 Maka, untuk jumlah nilai Qs dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Kedalaman (m) 2,5 – 4 4–6 6–8 Qs
Panjang (m) 1,5 2 2
As = (π x D) P (m2) 2,826 3,768 3,768
N’spt 4 4 33
Qs = As x 0,20 N (Ton) 2,261 3,014 24,87 30,144
c. Menghitung daya dukung ultimate Qult = Qe + Qs = 207,71+ 30,144 = 237,86 ton d. Menghitung daya dukung ijin Qall = =
= 79,29 ton
4.7.2 Metode Meyerhof Asumsi panjang tiang
= 5,5 m (menumpu di tanah keras dengan Nspt>60)
Asumsi diameter
= 0,6 m
Nilai Nspt
= 51
a. Menghitung daya dukung ujung TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
79
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Ae
= ¼ x π x d2 = ¼ x 3,14 x 0,62 = 0,283 m2
Ne
= Nilai SPT rata-rata dihitung dari ujung tiang sampai 4 kali diameter diatasnya (4D diatas) Kedalaman Panjang (m) (m) 2 2 4 2 6 2 8 2 Rata-rata Nspt dihitung dari ujung tiang sampai 4 D diatasnya
Qe
NSPT 4 4 4 51 19,67
= 40 x Ae x Ne = 40 x 0,283 x 19,67 = 222,31 ton
b. Menghitung daya dukung friksi As
=πxDxL = 3,14 x 0,6 x 5,5 = 10,37 m2
Ns
= Nilai SPT rata-rata sepanjang tiang Kedalaman Panjang (m) (m) 2 2 4 2 6 2 8 2 Rata-rata Nspt
Qs
NSPT 4 4 4 51 15,75
=
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
80
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
= = 16,32 ton c. Menghitung daya dukung ultimate Qult
= Qe + Qs = 222,31 + 16,32 = 238,63 ton
d. Menghitung daya dukung ijin
Qall
=
=
= 79,54 ton
Jadi hasil dari perhitungan daya dukung lapangan berdasarkan nilai N-spt dengan metode Konvensional didapat hasil 79,29 ton dan nilai dari daya dukung lapangan berdasarkan niali N-spt metode Meyerhof didapat hasil 79,54 ton.
4.8 Perhitungan Daya Dukung Lapangan Berdasarkan Data Sondir 4.8.1 Metode Konvensional Diketahui: qc
= 170 kg/cm2
U
=πxd = 3,14 x 0,6 = 1,884 m
A
= ¼ x π x d2
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
81
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
= ¼ x 3,14 x 0,62 = 0,287 m2
+ +
Jadi hasil dari perhitungan daya dukung lapangan berdasarkan data Sondir dengan metode Konvensional didapat hasil 144,012 ton. Nilai daya dukung yang digunakan untuk perhitungan ke jumlah tiang yaitu menggunakan nilai daya dukung berdasarkan N-spt metode konvensional dengan nilai 79,29 yang merupakan nilai daya dukung ijin terkecil, dan nilai daya dukung pada perhitungan daya dukung menggunakan data sondir nilai nya ekstrim paling besar yaitu 144,012 tidak digunakan. Nilai daya dukung yang didapat dari perhitungan laboratorium tidak digunakan karena parameter tanah pada lapisan dua didapat dari hasil korelasi pengujian SPT. Selain diameter 60, beberapa perhitungan daya dukung telah dicoba seperti pada diameter 50 dan 80. Berikut hasil resume perhitungan daya dukung dengan diameter yang berbeda, sebagaimana terlihat pada Tabel 4.5, Tabel 4.6, dan Tabel 4.7
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
82
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Tabel 4.5 Resume perhitungan daya dukung tiang tunggal laboratorium berdasarkan diameter yang berbeda
D
Panjang Tiang
(m) 0.5 0.6 0.8
(m) 5.5 5.5 5.5
Qe Terzaghi ton 186.75 268.92 478.08
Qs Meyerhof ton 186.69 268.83 477.92
Terzaghi ton 55.990 67.190 89.590
Meyerhof ton 55.99 67.19 89.59
Qult Terzaghi Meyerhof ton ton 242.74 242.68 336.11 336.02 567.67 567.5
Fs
Tezaghi ton 80.91 112.04 189.22
3 3 3
Qall Meyerhof ton 80.89 112.01 189.17
Jumlah Tiang buah 5 4 2
Tabel 4.6 Resume perhitungan daya dukung tiang tunggal lapangan berdasarkan diameter yang berbeda Qe D
Panjang Tiang
(m)
(m)
0.5 0.6 0.8
5.5 5.5 5.5
Sondir
SPT Mayerhof
83.41 120.11 213.52
144.24 207.71 369.26
Qs SPT Konvensional
Sondir
SPT Mayerhof
154.38 222.31 395.22
19.92 23.91 31.88
25.12 30.14 40.19
(ton)
Qult SPT Konvensional
Sondir
SPT Mayerhof
13.60 16.32 21.76
103.33 144.01 245.40
169.36 237.85 409.45
(ton)
Qall (ton) SPT Konvensional
Sondir
SPT Konvensional
167.98 238.63 416.98
103.33 144.01 245.40
56.45 79.28 79.29 136.48
(ton)
SPT Meyerhof
(ton) 55.99 79.54 138.99
Tabel 4.7 Resume perhitungan daya dukung pondasi grup tiang dengan diameter yang berbeda
Qall masing-masing diameter Metode Perhitungan Berdasarkan Data Lab Berdsarkan Data Lapangan
Mayerhof Terzaghi Sondir SPT Konvensional SPT-Mayerhof SPT Mayerhof SPT-Konvensional
Qu
Dia.50
Dia.60
Dia.80
(ton)
80.91 80.89 103.33 56.45 55.99
112.04 112.01 144.01 79.29 79.28 79.54
189.22 189.17 245.40 136.48 138.99
260.8 260.8 260.8 260.8 260.8
Efisiensi (4D)
Jumlah Tiang (bh)
Dia.50 Dia.60 Dia.80 Dia.50 Dia.60 Dia.80 D 0.84 0.84 0.84 0.82 0.82
0.84 0.84 0.84 0.84 0.84
0.92 0.92 0.92 0.84 0.84
4.0 4.0 4.0 6.0 6.0
3.0 3.0 3.0 4.0 4.0
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
83
2.0 2.0 2.0 3.0 3.0
2 2 3 2 2
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
4.9
Hasil Beban Struktur Atas Hasil beban dari stuktur atas ini didapat dari ETABS dengan rincian hasil beban seperti pada Gambar 4.11. Nama join yang tertera dalam tabel dibawah mewakili beban-beban yang tipikal sepert yang ditujunjukan pada Tabel 4.1.
join 92
tipe P-1
Pu (ton) 66.3
join 34
Tipe P-2
121.7
79.29
2
join 69
Tipe P-3
180.18
79.29
3
join 7
Tipe P-4
260.82
79.29
4
Nama Join Tipe Pondasi
Daya Dukung Ijin (ton) 79.29
jumlah tiang (buah) 1
Gambar 4.11 Hasil Beban Struktur Atas
4.10 Kebutuhan Jumlah Tiang Tipikal Join 91 dengan tipe pondasi P-1 Pu
= 66,29 ton
Daya dukung ijin
= 79,29 ton
Jumlah Tiang
= =
= 0,84
1 buah
Tipikal Join 34 Tipe Pondasi P-2 Pu
= 121,7 ton
Daya dukung tiang = 79,29 ton Jumlah tiang
= = = 1,53
2 buah
Tipikal Join 35 Tipe Pondasi P-3 TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
84
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Pu
= 185,34 ton
Daya dukung tiang = 79,29 ton Jumlah tiang
= = = 2,34
3 buah
Tipikal Join 7 Tipe Pondasi P-4 Pu
= 260,82 ton
Daya dukung tiang = 79,29 ton Jumlah tiang
= = = 3,29
4 buah
4.11 Perhitungan Efisiensi Tiang Efisiensi Tipe Pondasi P-2 Diketahui: D
= 0,6 cm
S
= 3 x d = 3 x 0,6 cm = 1,8 m
m
= 1,
n
=2
( =
(
(
(
) )
(
( )
)
)
)
= 0,898 Efisiensi Tipe Pondasi P-3 Diketahui:
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
85
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
D
= 0,6 cm
S
= 3 x d = 3 x 0,6 cm = 1,8 m
m
= 2,
n
=3
(
(
(
=
(
) )
(
( )
)
)
)
= 0,761 Efisiensi Tipe Pondasi P-4 Diketahui: D
= 0,6 cm
S
= 3 x d = 3 x 0,6 cm = 1,8 m
m
= 2,
n
=2
(
(
(
=
(
) )
(
( )
)
)
)
= 0,795 4.12 Daya Dukung Tiang Tunggal
Tipe Pondasi P-1 Pu
= 66.29 ton
Jumlah tiang
= 1 buah
Qult
= 79,29 ton
Qu
= Qult x n = 79,29 x 1 = 79,29
66.29
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
86
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Dari perhitungan diatas dengan diameter 60 cm didapat hasil jarak 180 cm dengan jumlah tiang 1 buah (Tiang Tunggal). Konfigurasi grup tiang sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 4.12 dibawah ini:
Gambar 4.12 Tiang Tunggal Pondasi Tipe P-1
4.13 Daya Dukun Grup Tiang Tipe Pondasi P-2 Pu
= 121,70 ton
Jumlah tiang
= 2 buah
Qug
= Qult x n x Eg = 79,29 x 2 x 0,898 = 142,4 ton
121,70 ton
Dari perhitungan diatas dengan diameter 60 cm didapat hasil jarak 180 cm dengan jumlah tiang 2 buah. Konfigurasi grup tiang sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 4.13 dibawah ini:
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
87
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Gambar 4.13 Konfigurasi Pondasi Grup Tiang Tipe P-2
Tipe Pondasi P-3 Pu
= 180,18 ton
Jumlah tiang
=3
Qug
= Qult x n x Eg = 79,29 x 3 x 0,761 = 181,008 ton
180,18 ton
Karena nilai Dari perhitungan diatas dengan diameter 60 cm didapat hasil jarak 180 cm dengan tiang 3 buah. Konfigurasi grup tiang sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 4.14 dibawah ini:
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
88
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Gambar 4.14 Konfigurasi Pondasi Grup Tiang Tipe P-3
Tipe Pondasi P-4 Pu
= 260,8 ton (Tipikal Joint J7)
Jumlah tiang
= 4 buah
Qug
= Qult x n x Eg = 79,29 x 4 x 0,795 = 252,13 ton
260,82 ton
Karena nilai Pu maks = 260,82 ton ≥ 252,13 ton, maka dicoba untuk menambah jumlah tiang hingga mencapai Pu
Qug. (Menjadi 5 tipe pondasi)
Menghitung nilai efisiensi untuk pondasi tipe P-5: Efisiensi Tipe Pondasi P-5 Diketahui: D
= 0,6 cm
S
= 3 x d = 3 x 0,6 cm = 1,8 m
m
= 3,
n
=3
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
89
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
(
(
(
=
)
(
)
(
( )
)
)
)
= 0,727 Setelah itu, menghitung daya dukung untuk Pondasi Tipe P-5: Tipe Pondasi P-5 Pu
= 260,8 ton
Jumlah tiang
= 5 buah
Qug
= Qult x n x Eg = 79,29 x 5 x 0,727 = 288,22 ton
260,82 ton
Karena nilai 288,22 ton
260,82 ton pada joint J7 (Pu maks) telah memenuhi
syarat (termasuk tipe pondasi P-5), maka untuk tipikal tipe pondasi P-4 dengan 4 tiang dicoba diterapkan pada joint J71 dimana nilai Pu = 246.3 ton
Qug
pondasi tipe P-4 = 252,13 ton (Memenuhi syarat). Dapat disimpulkan nilai Pu dan Qall/ Qug untuk masing-masing tipe pondasi yaitu: Tipe Pondasi
Besar Pu (ton)
Qall/Qug (ton)
P-1 (Tipikal J91)
66.3
79.29
P-2 (Tipikal J34)
121.7
142,4
P-3 (Tipikal J35)
180.18
181,01
P-4 (Tipikal J71)
246.3
252,13
P-5 (Tipikal J7)
260.8
288,22
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
90
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Dari perhitungan diatas dengan diameter 60 cm didapat hasil konfigurasi tiang untuk pondasi tipe P-4 dan P-5 sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 4.15 dan Gambar 4.16 dibawah ini:
Gambar 4.15 Konfigurasi Pondasi Grup Tiang Tipe P-4
Gambar 4.16 Konfigurasi Pondasi Grup Tiang Tipe P-5
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
91
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Setelah perhitungan diatas maka titik perhitungan pondasi menjadi 5 jenis pondasi dan di titiknya di gambarkan seperti pada Gambar 4.17 dan tabulasi beban struktur atas dengan mengkelompokan beban berdasarkan tipe pondasi seperti pada Tabel 4.8.
P1
P5
P4
P3
P2
Gambar 4.17 Denah titik yang dihitung
Tabel 4.8 Pengelompokan pondasi yang akan dihitung
Nama join J 28 J 29 J 30 J 92 J 24 J 91 J 23 J 36 J 34 J 11 J 17 J 79 J 85 J 86
Beban Ton 18.05 33.99 13.26 66.30 66.52 66.29 66.3 16.61 121.7 131.64 128.51 128.52 131.5 131.65
Tipe Pondasi
jenis tipe P-1
jenis tipe P-2
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
92
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
J 80 J 18 J 12 J 89 J 21 J 88 J 20 J 64 J 65 J 35 J 72 J 69 J 72 J1 J 77 J 66 J 63 J 83 J 71 J 15 J9 J 82 J 76 J6 J 14 J8 J 70 J7
128.38 128.45 131.50 123.21 123.32 123.32 123.21 161.02 161.44 147.08 180.08 180.18 180.08 185.34 238.19 208.48 223.35 239.3 245.3 238.19 239.3 239.29 238.2 245.98 238.21 239.3 260.6 260.82
jenis tipe P-3
jenis tipe P-4
jenis tipe P-5
4.14 Perhitungan Settlement Pondasi Perhitungan settlement diperhitungan berdasarkan bertumpunya tiang pada tanah keras. Perhitungan ini dibagi menjadi 3 bagian, berdasarkan penurunan pada material pondasi, penurunan dari lapisan batuan di ujung tiang akibat beban, dan penurunan dari lapisan tanah di sepanjang tiang pondasi akibat beban yang ditransfer melalui tiang, perhitungan penurunan terlebih dahulu dihitung untuk
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
93
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
pondasi tiang tunggal atau tipe P-1 yang selanjutnya hasil perhitungannya akan dipakai untuk perhitungan grup tiang (pondasi tipe P-2 sampai P-5). a. Penurunan Pada Pondasi Tiang Tunggal Tipe P-1 1. Penurunan dari Material Tiang Pondasi (S1) Diketahui : Qp
= 207.71 ton
Qws
= 30.144 ton
L
= 5500 mm
D
= 600 mm
Ap
= ¼ x π x 6002 = 282743.34 mm2
Ep(beton) =4700 √
= 4700 √
= 25472.96 N/mm2 = 2.55 ton/mm2
Maka, besarnya S1 adalah:
= 0.154 mm 2. Penurunan dari Lapisan Batuan di Ujung Tiang Akibat Beban (S2) Diketahui: qwp
= Qwp/Ap = 207.71/282743.34 = 7.35 x 10-4 ton/mm2
D
= 600 mm
Untuk nilai Es, sebagaimana tertera pada Tabel 4.10 TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
94
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Tabel 4.10 Nilai Perkiraan Modulus Elastisitas Tanah
E (kN/m2)
Macam Tanah Lempung Sangat Lunak Lunak Sedang Keras Berpasir
300-3000 2000-4000 4500-9000 7000-20000 30000-42500 Pasir
Berlanau Tidak padat Padat
5000-20000 10000-25000 50000-100000 Pasir dan Kerikil
Padat Tidak padat Lanau Loose Serpih
80000-200000 50000-140000 2000-20000 15000-60000 140000-1400000 Sumber: Hardiyatmo,2011
Es untuk tanah pasir dan kerikil padat
= 200000 kN/m2 = 0.2 ton/mm2
Untuk Poisson’s ratio diambil nilai dari Tabel 4.11 Tabel 4.11 Jenis Tanah dan Nilai Poisson’s Ratio
Jenis Tanah
Poisson’s ratio
Lempung Jenuh
0.4-0.5
Lempung tak jenuh
0.1-0.3
Lempung bepasir
0.2-0.3
Lanau
0.3-0.35
Pasir
0.1-1.0
Batuan
0.1-0.4
Umum dipakai untuk tanah
0.3-0.4
Sumber: Mekanika Tanah 1, Braja M Das
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
95
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Maka nilai Poisson’s ratio tanah lanau daimbil = 0.3 (
)
(
)
= 1.77 mm 3. Penurunan dari Lapisan Tanah di Sepanjang Tiang Pondasi Akibat Beban yang Ditransfer melalui Tiang (S3) Diketahui: Qws
= 30.144 ton
P
= π x 600 = 1884.96 mm
L
= 5500 mm
D
= 600 mm
Es
= 0.2 ton/mm2
Maka, untung menghitung penurunan dipakai rumus: (
(
)
)
Dan, dicari nilai Iws terlebih dahulu dengan menggunakan rumus:
√
√
Maka, nilai S3 =
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
96
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
(
)
(
)
Total penurunan elastis yang terjadi pada pondasi tipe P-1 adalah = S1+S2+S3 = 0.154 + 1.77 + 0.024 = 1.948 mm b. Penurunan Pada Pondasi Tiang Grup Perhitungan penurunan pondasi tiang grup diperhitungkan Vesic (1977), dimana rumus untuk perhitungan penurunan pondasi grup tiang adalah hasil perhitungan penurunan pondasi tiang tunggal sebelumnya dikalikan akar dari lebar tiang grup dibagi diameter pondasi. Menghitung penurunan pada pondasi tiang grup digunakan rumus:
√
Diketahui: S
= Penurunan pondasi tiang tunggal Didapatkan dari hasil perhitungan sebelumnya, S=1.948 mm
Bg
D
= Lebar kelompok tiang P-2
= 1200 mm
P-3
= 2770 mm
P-4
= 3000 mm
P-5
= 4321 mm
= 600 mm
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
97
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Contoh perhitungan penurunan pondasi tipe P2:
√
Untuk memudahkan perhitungan penurunan pondasi grup tiang untuk semua tipe pondasi (P3-P5) dibuat tabulasi sebagaimana terlihat pada Tabel 4.12 dibawah ini: Tabel 4.12 Rekapitulasi Penurunan Pada Tipe Pondasi
Penurunan Grup Tiang Tipe Pondasi
P1 P2 P3 P4 P5
Penurunan Tiang Tunggal (mm)
Lebar (mm)
Diameter (mm)
Penurunan tiang tunggal (mm)
Besar Penurunan (mm)
1200 2770 3000 4321
600 600 600 600
1.948 1.948 1.948 1.948
2.755 4.186 4.356 5.228
1.948
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan microsoft excel di dapat penurunan yang terjadi pada pondasi tipe P-1 ialah sebesar 1.948 mm, P-2 sebesar 2.755 mm, P-3 sebesar 4.168 mm, P-4 sebesar 4.356 mm dan P-5 sebesar 5.228 mm. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa S setiap tipe pondasi ≤ S ijin = 1 inchi, Maka memenuhi persyaratan.
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
98
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
4.15 Perhitungan P Maksimum yang diterima setiap pondasi (Tipe P-5) Pondasi tipe P-5
Mx
P
1.56
1.56
1,8
Diketahui : Mx
= -7.56 tonm
My
= 0.2 tonm
Pu
= 260.8 ton
Diameter pondasi
= 0.6 m
Sx
= 0.9 m
Sy
= 1.56 m
n
= 5 buah
Jumlah kwadrat absis tiang : Σx2
= 3x 2 x 0.92 = 4.86 m2
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
99
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Σy2
= 3x 2 x 1.562 = 14.6 m2
Pmaks
=
± ±
=
±
(
)
±
(
)
= 52 ton
4.16 Perhitungan Momen Maksimum Pada Pondasi (Tipe P5) Perhitungan momen maksimum menggunakan metoda broms, dengan menggunakan fixed head pada kondisi tanah halus dengan short term loading. Sebelum masuk kepada perhitungan metode broms, terlebih dahulu tentukan apakan pondasi termasuk kriteria tiang panjang/pendek. Penentuan kriteria tiang untuk tanah Normal Consolidated (NC) dan Pasir: untuk tanah lempung lunak berkisar antara 350-700 kN/m3
Nilai
√
Ep = 4700 x √
25743 Mpa = 25743000 kN/m2
x 0.64 = 6.4x10-3 m4
Ip =
√
= 3.42 m
Penentuan kriteria tiang ditentukan oleh:
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
100
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Faktor Kekakuan Jenis tiang Tanah NC
Tanah OC
Pendek (kaku)
L ≤ 2T
L ≤ 2R
Panjang (elastis)
L ≥ 4T
L ≥ 3.5R
Dari hasil perhitungan didapat nilai T = 3.42 m, dan panjang pondasi ialah 5.5 m Maka, 5.5 ≤ 2(3.42), termasuk kedalam kriteria tiang pendek (kaku). Untuk menentukan nilai Hu pada kondisi fixed head dengan short term loading pada tanah lempung digunakan rumus: Diketahui : Nilai Cu
= 0.65 kg/cm2 = 0.065 ton/m2
L
= 550 cm = 5.5 m
B
= 60 cm = 0.6 m
Maka, ΣH
=0
Hu
= 9 Cu B(L-1.5B) = 9 (0.065)(0.6)(5.5-1.5x0.6) = 1.61 ton
Menghitung nilai Mmax dimana letak gaya lintang=0 dengan menggunakan rumus: Mmax = Hu x ( ½ ( L-1.5B)+1.5B)
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
101
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
= 1.61 x (1/2 (5.5-1.5x0.6)+1.5x0.6) = 5.16 tonm Jadi, momen maksimum yang terjadi sebesar 5.16 tm 4.17 Perhitungan Tulangan Utama Pondasi Bored Pile Hasil perhitungan distribusi beban untuk setiap tiang tidak memiliki perbedaan yang cukup segnifikan, maka perhitungan tulangan pondasi bored pile diambil pada perhitungan pondasi tipe P-5. Diasumsikan : Diameter bored pile
= 600 mm
Diameter tulangan utama
= D 22 mm
Diameter tulangan sengkang = 12 mm Fc
= 30 Mpa
Fy
= 400 Mpa
Panjang Tiang
= 5500 mm
Selimut beton
= 75 mm
d
= 600-98 = 502 mm
d’
= Selimut beton+1/2 ∅ tul utama+ ∅ tul sengkang = 75+1/2x 22+12 = 98 mm
Pu
= 52 ton
Mu
= 5.16 tonm
a. Menghitung eksentrisitas penampang
b. Menghitung gaya aksial nominal yang dibutuhkan
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
102
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
74.3 ton c. Menghitung luas penampang pondasi Diameter pondasi
= 600 mm
Ag
= ¼ x 3.14 x 6002 = 282600 mm2
Dengan mengambil asumsi (tabel konstanta perencanaan buku Istimawan) Nilai ρ = 0.0117, didapatkan: As =
= 2314.5 mm2
=
d. Menghitung tulangan yang dibutuhkan Diameter tulangan utama
= 22 mm (D22)
As tulangan = ¼ x 3.14 x 222
= 379.94 mm2
Jumlah tulangan yang dibutuhkan :
Maka jumlah tulangan yang dibutuhkan 8 D 22 Ast
= 8 x ¼ x 3.14 x 222 = 3039.52 mm2
e. Perhitungan kekuatan beban aksial minimum ɸPn (maks)
= 0.85ɸ(0.85 f’c (Ag-Ast)+(fy x Ast)) = 0.85x0.7 (0.85 x 30 (282600-3039.52)+(400x3039.52)) = 4965040 N = 496.504 ton
Pn maks
= 496.504 / 0.7 = 709.29 ton > Pu
= 52 ton
f. Perhitungan kekuatan penampang dalam keadaaan setimbang Tebal penampang kearah lenturan diambil 0,8h dimana h adalah diameter luar kolom bulat. H ekivalen (h) = 0.8 x 600 = 480 mm
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
103
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Lebar kolom segi-empat ekivalen b, adalah : b= Ag/0.8h Ag
= ¼ x 3.14 x 6002
= 282600 mm2
b
= 282600 /480
= 588.75 mm
d’ kolom bundar = Selimut beton + ½ D tulangan utama + D sengkang = 75+ ½ x 22 + 12 = 98 mm Ds
= D- 2 d’ kolom bundar = 600 -2(98) = 404 mm
d-d’
= 2/3 x (404) = 269.3 mm
d’ ekivalen
= h ekivalen – (d-d’)/2 = 480-(269.3)/2 =345.3 mm
d ekivalen
= h’ ekivalen -d’ ekivalen = 480-345.3 mm =134.7 mm
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
104
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
As = As’
= 0.5 x 3039.52 = 0.5 x 3799.4= 1899.7 mm2
Cb
=
=
Ab
= 0.85 x 82.44
= 82.44 mm
= 0.85 x 82.44 = 70.074 mm Cek tegangan tekan, apakah sudah leleh/belum: Fs’
(
=
)
(
=
)
= 459 Mpa > fy = 400 Mpa, tulangan tekan sudah leleh Maka digunakan fy= 400 Mpa Menghitung gaya aksial nominal kondisi balance (Pnb) Pnb
= (0.85 f’c x ab x b ) + (As’x fs’)- (Asxfy) = (0.85 x 30 x 68.68 x 588.75) + (1519.76 x 400)-(1519.76 x 400) = 103.11 ton
Menghitung momen nominal kondisi balance (Mnb) Mnb
={( )
)( (
)(
(
)(
)} )(
={( )
(
)
)(
(
)
)(
)}
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
105
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
= 8.39 tm Eksentrisitas kondisi balance : eb = Mnb/Pnb = 0.081 m =81 mm g. Perhitungan kekuatan nominal maksimum penampang (Pn=Po) yang dibebani konsentris Po
= 0.85 x f’c x (Ag-Ast) + fy x Ast = 0.85 x 30 x (282600-3039.52)+ 400 x 3039.52 = 8344600.24 N = 834.46 ton
Pt
= Ast x fy = 3039.52x 400 = 1215808 N =121.58 ton
h. Pemeriksaan kekuatan dengan menggunakan diagram interaksi Mu / ϕ
= 5.16 / 0.7
= 7.38 tonm ≤ Mnb = 8.4 ton
Pu / ϕ
= 52 / 0.7
= 74.3 ton ≤ Pnb = 103.11 ton
Setelah perhitungan selesai, kemudian plot hasil hitungan kedalam diagram interaksi seperti berikut:
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
106
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Diagram interaksi diatas menunjukan bahwa tulangan yang direncanakan yaitu 8 D 22 dapat memikul beban aksial (Pu) maupun momen maksimum (Mumaks) yang ada. (Memenuhi syarat) OK. 4.18 Perhitungan Tulangan Transversal Pondasi Bored Pile Diasumsikan: Ø
= 0.75
F’c
= 30 Mpa
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
107
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Fys
= 240 Mpa
Diameter pondasi
= 600 mm
d
= 502 mm
D sengkang
= 12 mm
D tul utama
= 22 mm
Jumlah sengkang
=2
Vu
= 0.327 ton
Nu=Pu
= 52 ton
Perhitungan: Nilai Vu didapat dari ETABS sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini:
Ag
= ¼ x 3.14 x 6002
= 282600 mm2
Av
= ¼ π D2 x Jumlah tulangan sengkang = ¼ x 3,14 x 122 x 2 = 226.08 mm2
Vn Perlu
=
=
Vc
= 1/6 x (1+
= 4436 N
) xλx√
= 1/6 x (1+
x bw x d
) x1x√
x 588.75 x 502
= 2.83 x 1015 N Vs perlu
= Vn perlu -Vc = 4436 - 2.83 x 1015 = - 2.83 x 1015 N
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
108
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
= 2.83x 1015 N /0.75 = 3.77 x 1015 N
ØVc
Karena nilai ØVc > Vu dan nilai Vs negatif, maka tidak memerlukan tulangan geser dan digunakan tulangan geser minimum Mencari jarak sengkang untuk tulangan geser:
S ≤ d/2
S ≤ 502/2
S ≤ 16 D tulangan utama
S ≤ 16 (22)
S ≤ 48 D tulangan sengkang
S ≤ 48 (16)
S ≤ b min
S ≤ b min
= 251 mm
= 250 mm
= 352 mm
= 300 mm
= 576 mm
= 500 mm
=588.75 mm
= 500 mm
Maka jarak sengkang yang diambil ialah nilai terkecil = 250 mm
Avmin1
= 0.062 x √ = 0.062 x √ = 208.26 mm2
Avmin2
= 0.35 = 0.35 = 214.65 mm2
Dari hasil perhitungan didapat : Av = 226.08 ≥ Avmin2 = 214.65 ≥ Avmin1 = 208.26 = Memenuhi syarat Maka tulangan sengkang yang digunakan ialah D12-250 mm.
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
109
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
4.19 Perhitungan Tebal Pile Cap P
= 260,8 ton
Vu
= 0.4 ton
b
= 400 mm
h
= 700 mm
Bx
=3m
By
= 4,3 m
Mux
= 7,67 ton
t
Asumsi tebal pelat
= 79,29 ton = 40 untuk kolom interior = 1 untuk beton normal
= 600 mm
(asumsi tebal pile cap diambil dari ketebalan minimum selimut beton = 75 mm , panjang penyaluran minimum tulangan ke pile cap = Ld = 300 mm, jarak overlaping beton ke pile cap= 100 mm dan jarak overlaping beton ke tulangan minimum =50 mm) Keterangan: Jika dipakai persyaratan untuk panjang penyaluran tulangan utama pondasi = 48d (d=diameter tulangan utama) maka akan diperoleh dimensi pile cap yang lebih besar dengan nilai Vc juga lebih besar, sehingga tebal pile cap tersebut dikategorikan boros (terlalu tebal). Selimut beton
= 75 mm
1. Kontrol Tegangan Geser 2 Arah (Geser Pons) 1. Perhitungan Tinggi efektif = h – selimut beton
dx
= 600 – 75 = 525 mm βc
= h/b = 700/400 = 175 mm
bo
= 2 {(b+d) + (h+d)] = 4300 mm
2. Perhitungan Gaya Geser yang ditahan beton a. Vc = (1 + = (1 +
√
)
√
)
= 2084358,19 N = 208,44 ton b. Vc = (
)
√
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
110
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
=(
√
)
= 7093007,12 N = 709,30 ton
√
c. Vc = 0,33
bo d
= 0,33 x 1 x √
x 4300 x 525
= 4080396,12 N = 408,04 ton Dipilih Vc yang terkecil jadi Vc = 0,75 x 208,44= 156,33 ton Syarat Vu <
Vc = 0.4 < 156,33 ton, maka tebal pile cap bisa digunakan
4.20 Perhitungan Tulangan Pile Cap Tipe Pondasi P-5 Diketahui: Tebal Pile Cap
= 600 mm
Ly
= 4,3 m
Selimut beton
= 75 mm
Fy
= 400 Mpa
∅ tul.
= 22 mm
F’c
= 30 Mpa
Pu
= 260,82 ton
bx
=3
Mux dari etabs
= 7,67 ton
by
= 4,3 m
Muy dari etabs
= 0,27 ton
= 0,8
Lx
=3m
=
0,85
a. Perhitungan Pile Cap arah x dx = h – selimut beton – ½ ∅D = 600 – 75 – ½ x 22
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
111
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
= 514 mm = 0,514 m
= 9,68 ton/m2 = 94,93 kN/m2
= (
)=
(
0,093
=
0,093
= 320
– 2188,8
+ 320
– 0,093
-2188,8
1
2
) )
x 0,8 x 400 ( 2
√
=
√
=
= 0,000297
2
√
=
√
= = 0,146 Maka
yang digunakan adalah 0,000297
min
=
maks
=
=
= 0,0035 =
Pemeriksaan syarat rasio penulangan yaitu < 0,024. Maka menggunakan
= 0,024 min
<
<
maks
= 0,0035
0,000297
min = 0,0035
Luas tulangan perlu As perlu =
xbxd
= 0,0035 x 3000 x 514
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
112
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
= 5397 mm2 As ∅-22 = ¼ x π x d2 = ¼ x 3,14 x 222 = 379,94 mm2 n tulangan =
∅
=
= 14,20
15 buah
maka diambil tulangan sebanyak 15 buah Jarak
= = = 214,29 mm
200 mm
Maka diambil spasi tulangan 200 mm Pengecekan = As ∅22 x n
As
= 397,94x 15 = 5699,1 mm2 As perlu = 5397 mm2 = As >As perlu = 5699,1 > 5397mm2 , maka syarat luas diameter yang
As
digunakan memenuhi syarat.
b. Perhitungan tulangan pile cap arah y dx
= h – selimut beton – ∅D - ½ ∅D = 600 – 75 – 22 - ½ x 22 = 492 mm = 0,492 m
(
=
= 0,26 ton/m2 = 2,54 kN/m2
)=
(
)
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
113
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
0,0025 =
– 2188,8
0,0025 = 320 2
-2188,8
1
)
x 0,8 x 400 ( 2
– 0,0025
+ 320 √
=
√
=
= 7,95 x 10-6
2
√
=
√
= = 0,15
yang digunakan adalah 7,95 x 10-6
Maka min
=
maks
=
=
= 0,0035 =
Pemeriksaan syarat rasio penulangan yaitu < 0,024. Maka
yang digunakan adalah
= 0,024 min <
min
<
maks =0,0035
7,95x10-6
0,0035
Luas tulangan perlu As perlu
=
xbxd
= 0,0035 x 4300 x 492 = 7404,6 mm2 As ∅-22
= ¼ x π x d2 = ¼ x 3,14 x 222 = 379,94 mm2
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
114
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
n tulangan
=
=
= 19,48 buah
20 buah
maka diambil tulangan sebanyak 20 buah Jarak
= = = 226,32 mm
200 mm
Maka diambil spasi tulangan 200 mm Pengecekan As
= As ∅22 x n = 379,94 x 20 = 7598,8 mm2
As perlu
= 7404,6 mm2
As
= As >As perlu = 7598,8 > 7404,6 mm2. Maka syarat luas
tulangan yang dipakai memenuhi syarat. Hasil perhitungan tulangan untuk semua tipe pondasi terdapat pada Tabel 4.13
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
115
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tulangan pile cap Tipe tebal plat selimut beton Pile Cap (mm) (mm) Arah x tipe P-1 600 75 Arah y tipe P-1 600 75 Arah x Tipe P-2 600 75 Arah y Tipe P-2 600 75 Arah x Tipe P-3 600 75 Arah y Tipe P-3 600 75 Arah x Tipe P-4 600 75 Arah y Tipe P-4 600 75 Arah x Tipe P-5 500 75 Arah y Tipe P-5 500 75
diameter tulangan (mm)
Pu
Mux
Muy
(ton)
(ton)
(ton)
Lx
Ly
(mm) (mm)
fy
f'c
β
Φ
(Mpa) (Mpa)
d Mu/bxd^2 (mm) (kN/m2)
Pengecekan jarak Asd x n > As perlu (mm2) (mm2) (buah) (mm2) (mm)
As perlu
Asd
n Asd x n
22 66.29
1.04
0.94
2100
2100
400
30
0.85
0.8 514
18.39 0.0035
3777.9
379.94
10
3799.4
Memenuhi
200
22 66.29
1.04
0.94
2100
2100
400
30
0.85
0.8 492
18.14 0.0035
3616.2
379.94
10
3799.4
Memenuhi
200
22 121.7
0.44
1.97
3000
2100
400
30
0.85
0.8 514
5.45 0.0035
5397.0
379.94
15
5699.1
Memenuhi
200
22 121.7
0.44
1.97
3000
2100
400
30
0.85
0.8 492
38.02 0.0035
3616.2
379.94
10
3799.2
Memenuhi
200
22 180.18
0.92
0.34
3000
2800
400
30
0.85
0.8 514
11.39 0.0035
5397.0
379.94
15
5699.1
Memenuhi
200
22 180.18
0.92
0.34
3000
2800
400
30
0.85
0.8 492
4.60 0.0035
4821.6
379.94
13
4939.2
Memenuhi
200
22 246.3 0.846
0.159
3000
3000
400
30
0.85
0.8 619
10.52 0.0035
5397.0
379.94
15
5699.1
Memenuhi
200
22 246.3 0.846
0.159
3000
3000
400
30
0.85
0.8 492
2.16 0.0035
5166
379.94
14
5319.2
Memenuhi
200
22 260.82
7.67
0.27
3000
4300
400
30
0.85
0.8 514
94.93 0.0035
5397
379.94
15
5699.1
Memenuhi
200
22 260.82
7.67
0.27
3000
4300
400
30
0.85
0.8 492
2.54 0.0035
7404.6
379.94
20
7598.8
Memenuhi
200
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
116
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Hasil perhitungan pondasi bored pile, di tabulasi dalam Tabel 4.14 dibawah ini. Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Pondasi Bored Pile Jumlah Pu
Qall/Qug
Diameter
Kedalaman
Tulangan Pondasi Bored
Tebal
Penulangan
Dimensi
Pile
Pile cap
Pile cap
Pile cap
Settlement
Tiang
Tipe Pondasi (ton)
Tul.
Tul.
(ton)
(bh)
(m)
(m)
(mm)
Longitudinal
Transversal
(m)
Arah x
Arah y
(m)
P1
66,29
79,29
1
0,6
5,5
1,948
8 D 22
D12-250
0,6
10 D 22 - 250 10 D 22 - 300
1,2x1,2
P2
121,70
142,4
2
0,6
5,5
2,755
8 D 22
D12-250
0,6
15 D 22 - 250 10 D 22 - 200
3x1,2
P3
180,18
181,18
3
0,6
5,5
4,186
8 D 22
D12-250
0,6
15 D22 - 250
13 D 22 - 250
3x2,77
P4
246,32
252,13
4
0,6
5,5
4,356
8 D 22
D12-250
0,6
15 D22 - 250
14 D22 - 300
3x3
P5
260,82
288,22
5
0,6
5,5
5,228
8 D 22
D12-250
0,6
15 D22 - 250
20 D22 - 250
3x4,3
Titik kolom pada gedung parkir berjumlah 42, dan berdasarkan beban struktur atas hasil output ETABS maka jenis pondasi yang dapat memikul beban struktur yaitu: pondasi tipe P-1 dengan tiang tunggal ada 8 titik kolom, pondasi tipe P-2 13 titik kolom, pondasi tipe P-3 6 titik kolom, pondasi tipe P-4 13 titik kolom dan pondasi tipe P-5 2 titik kolom (gambar titik lengkapnya terdapat pada Lampiran 2). Hingga jika dijumlahkan ada 114 titik pengeboran pondasi bored pile pada perencanaan Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung.
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
117
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA
5.1 Perhitungan Volume Pekerjaan Pondasi Rekapitulasi hasil perhitungan volume setiap pekerjaan sebagaimana terlihat pada tabeltabel dibawah ini: Tabel 5.1 Kebutuhan Volume Beton Pondasi Bored Pile
Tipe Pondasi P1 P2 P3 P4 P5
Jumlah Pondasi (bh) 8 13 6 13 2
Kebutuhan Volume Pondasi Jumlah Tiang/1 Diameter Tinggi pondasi (m) (m) (bh) 0.6 5.5 1 0.6 5.5 2 0.6 5.5 3 0.6 5.5 4 0.6 5.5 5
Luas alas (m2) 0.2826 0.2826 0.2826 0.2826 0.2826
Total Volume (m3) 12.43 40.41 27.97 80.82 15.54
Tabel 5.2 Kebutuhan Tulangan Utama Pondasi Bored Pile
Kebutuhan Tulangan Utama Pondasi Bored Pile (8D22) Tipe Pond asi P1 P2 P3 P4 P5
Jumla Jumlah h Tulang Ponda an/Pon si dasi (bh) 8 8 13 8 6 8 13 8 2 8
Jumlah Tiang
Panjang Tulangan
Total Panjang Tulangan
Berat/12 m
Total berat
(Titik) 1 2 3 4 5
(m) 6.1 6.1 6.1 6.1 6.1
(m) 390.4 1268.8 878.4 2537.6 488
kg 35.81 35.81 35.81 35.81 35.81
kg 1165.02 3786.31 2621.29 7572.62 1456.27
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
118
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Tabel 5.3 Kebutuhan Tulangan Sengkang Pondasi Bored Pile
Tipe Pondasi P1 P2 P3 P4 P5
Kebutuhan Tulangan Sengkang Pondasi Bored Pile (D12) Jumlah Jumlah Panjang Total Panjang Berat/ Jumlah Tulangan/ Pondasi Tiang Tulangan Tulangan 12 m Pondasi (bh) (Titik) (m) (m) kg 8 23 1 1.9 349.6 10.7 13 23 2 1.9 1136.2 10.7 6 23 3 1.9 786.6 10.7 13 23 4 1.9 2272.4 10.7 2 23 5 1.9 437 10.7
Total berat kg 311.73 1013.11 701.39 2026.22 389.66
Tabel 5.4 Kebutuhan Volume Pile Cap
Kebutuhan Volume Pile Cap (D12) Tipe Pondasi P1 P2 P3 P4 P5
Jumlah Pondasi (bh) 8 13 6 13 2
Panjang
Lebar
Tinggi
Volume
Total Volume
(m) 1.2 3 3 3 3
(m) 1.2 1.2 2.77 3 4.321
(m) .6 .6 .6 .6 .6
(m3) 0.864 2.16 4.986 5.4 7.7778
(m3) 6.91 28.08 29.92 70.20 15.56
Tabel 5.5 Kebutuhan Tulangan Pile Cap
Kebutuhan Tulangan Pile Cap (D22) Tipe Pondasi
P1 P2 P3 P4 P5
Jumlah Pondasi (bh)
8 13 6 13 2
Panjang Tulanga n Arah x (m)
Panjang Tulanga n Arah y (m)
Banyak Tulangan Arah x (bh)
Banyak Tulangan Arah y (bh)
Total Panjang (m)
1.52 3.32 3.32 3.32 3.32
1.52 1.52 3.09 3.32 4.64
10. 15. 15. 15. 15.
10 10 13 14 20
486.4 1690 1079.64 2503.28 570.4
Berat/12 m
Total berat
kg
(kg)
35.81 35.81 35.81 35.81 35.81
1451.50 5043.24 3221.83 7470.20 1702.17
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
119
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
Tabel 5.6 Kebutuhan Bekisting Pile Cap
Kebutuhan Bekisting Pile Cap (D12) Tipe Pondasi
Jumlah Pondasi (bh)
P1 P2 P3 P4 P5
8 13 6 13 2
Panjang
Lebar
Tinggi
Luas
Total Luas
(m)
(m)
(m)
(m2)
(m2)
1.2 3 3 3 3
1.24 1.24 2.81 3.04 4.361
.65 .65 .65 .65 .65
2.392 3.562 5.603 5.902 7.6193
19.14 46.31 33.62 76.73 15.24
5.2 Analisa Harga Satuan Analisa harga satuan yang digunakan untuk merencanakan anggaran biaya menggunakan analisa harga satuan Jawa Barat tahun 2016, seperti pada Tabel 5.7. Tabel 5.7. Analisa Harga Satuan Jawa Barat 2016
NO 1 2
3 4
5
URAIAN
KOEFISIEN
1 M3 Ready Mix Beton K300 1 M3Pekerjaan Galian Pile Cap Pekerja Mandor
SATUAN
HARGA SATUAN
JUMLAH
1
m3
982900
982900
0.5 0.05
OH OH
90000 159000
45000 7950 52950
1 TK Pekerjaan Pengeboran Tiang 1 KG Pekerjaan Besi Tulangan Beton besi ulir Kawat Beton Tukang Besi Kepala Tukang Besi Mandor
1 titik
bh
402950
402950
1 0.015 0.007 0.007 0.0007
kg kg OH OH 0H
10600 23700 113000 136000 159000
10600 355.5 791 952 111.3 12809.8
1 M2 Pekerjaan Bekisting Kayu albasia 3x pakai Papan plywood untuk 3x pakai Paku Pekerja Tukang Kayu Kepala Tukang Kayu Mandor
0.0017 0.347 0.4 0.12 0.27 0.15 0.05
m3 m2 kg OH OH OH OH
925700 283800 15800 90000 113000 136000 159000
472.107 29543.58 6320 10800 30510 20400 7950 105995.687
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
120
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
5.3 Rencana Anggaran Biaya Rencana anggaran biaya dengan menggunakan diameter 60 cm dengan memiliki tipe pondasi P-1, P-2, P-3, P-4 dan P-5. Tulangan yang digunakan dalam bored pile berdiameter 22 cm dan tulangan pile cap 22 cm. berikut rincian rencana anggaran biaya seperti Tabel 5.8. Tabel 5.8 Rencana Anggara Biaya
NO
URAIAN PEKERJAAN
1
Pekerjaan Tanah
1.1
Galian tanah Pile Cap
SATUAN VOLUME
HARGA SATUAN
JUMLAH
P1
m3
6.91
52.950.00
365.990.40
P2
3
28.08
52.950.00
1.486.836.00
3
29.92
52.950.00
1.584.052.20
3
70.20
52.950.00
3.717.090.00
3
m bh JUMLAH I
15.56 114.00
52.950.00 402.950.00
823.669.02 45.936.300.00 53.913.937.62
m
P3
m
P4
m
1.2
P5 Pengeboran bored pile
2
Pekerjaan Pondasi
2.1
Pondasi bored pile P1 (8bh) m3 kg kg
14.70 1165.02 311.73
982.900.00 12.809.80 12.809.80
14.443.912.08 14.923.656.12 3.993.156.25
2.2
Pekerjaan beton K300 Pekerjaan besi tulangan utama Pekerjaan besi tulangan sengkang Pondasi bored pile P2 (13bh)
m3 kg kg
47.76 3786.31 1013.11
982.900.00 12.809.80 12.809.80
46.942.714.26 48.501.882.38 12.977.757.83
2.3
Pekerjaan beton K300 Pekerjaan besi tulangan utama Pekerjaan besi tulangan sengkang Pondasi bored pile P3 (6bh)
m3 kg kg
33.06 2621.29 701.39
982.900.00 12.809.80 12.809.80
32.498.802.18 33.578.226.26 8.984.601.57
2.3
Pekerjaan beton K300 Pekerjaan besi tulangan utama Pekerjaan besi tulangan sengkang Pondasi bored pile P4 (13bh)
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
121
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
m3 kg kg
95.52 7572.62 2026.22
982.900.00 12.809.80 12.809.80
93.885.428.52 97.003.764.76 25.955.515.66
2.4
Pekerjaan beton K300 Pekerjaan besi tulangan utama Pekerjaan besi tulangan sengkang Pondasi bored pile P5 (2bh)
m3 kg kg
18.37 1456.27 389.66
982.900.00 12.809.80 12.809.80
18.054.890.10 18.654.570.15 4.991.445.32
2.4
Pekerjaan beton K300 Pekerjaan besi tulangan utama Pekerjaan besi tulangan sengkang Pile cap P1 (8bh) Pekerjaan beton K300 Pekerjaan besi tulangan
m3 kg
6.91 1451.50
982.900.00 12.809.80
6.793.804.80 18.593.407.62
Pekerjaan bekisting Pile cap P2 (13bh)
m2
19.14
128.816.30
2.465.028.72
Pekerjaan beton K300 Pekerjaan besi tulangan
m3 kg
28.08 5043.24
982.900.00 12.809.80
27.599.832.00 64.602.917.10
Pekerjaan bekisting Pile cap P3 (6bh)
m2
46.31
128.816.30
5.964.967.59
Pekerjaan beton K300 Pekerjaan besi tulangan
m3 kg
29.92 3221.83
982.900.00 12.809.80
29.404.436.40 41.270.942.85
Pekerjaan bekisting Pile cap P4 (13bh)
m2
33.62
128.816.30
4.330.546.37
Pekerjaan beton K300 Pekerjaan besi tulangan
m3 kg
70.20 7470.20
982.900.00 12.809.80
68.999.580.00 95.691.828.59
Pekerjaan bekisting Pile cap P5 (2bh)
m2
76.73
128.816.30
9.883.559.43
Pekerjaan beton K300 Pekerjaan besi tulangan
m3 kg
15.56 1702.17
982.900.00 12.809.80
15.289.599.24 21.804.440.19
15.24
128.816.30
1.962.980.07 890.048.194.40 943.962.132.02
2.5
2.6
2.7
2.8
Pekerjaan bekisting
m2 JUMLAH II
JUMLAH TOTAL BIAYA
Dari tabel diatas maka biaya yang dikeluarkan Rp 943 962 100 (Sembilan ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus enam puluh dua ribu seratus rupiah ,-) untuk diameter 60 dengan titik bor 108 titik dengan 4 tipe pondasi yaitu tipe P-1, P-2, P-3, P-4 dan P5.
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
122
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung .BAB
VI
PENUTUP 6.1 Kesimpulan Dari hasil perhitungan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Perhitungan pondasi dibagi kedalam 5 tipe dengan dasar perbedaan beban Pu yang cukup segnifikan hasil analisis software ETABS. Kelima tipe pondasi menggunakan diameter 60 cm dengan kedalaman 5.5 m. Pondasi tipe P-1 sebanyak 8 unit, dengan beban Pu 66.29 ton digunakan pondasi tiang tunggal dengan daya dukung sebesar 79.285 ton, dan diperoleh ukuran pile cap 1.2 x 1.2 m dengan tebal 600 mm, jumlah tulangan arah x 10 D22-250 dan arah y 10 D22-300. Tulangan pondasi bored pile untuk tulangan longitudinal 8 D22 dan tulangan transversal D12-150 dengan penurunan sebesar 1.978 mm. Pondasi tipe P-2 sebanyak 13 unit, dengan beban Pu 121.7 ton dipakai pondasi grup tiang (2 tiang tunggal) dengan daya dukung sebesar 144.46 ton, dan diperoleh ukuran pile cap 3 x 1.2 m dengan tebal 600 mm, jumlah tulangan arah x 15 D22-250 dan aray y 10 D22-200. Tulangan pondasi bored pile untuk tulangan longitudinal 8 D 22 dan tulangan transversal D12-150 dengan penurunan sebesar 2.755 mm. Pondasi tipe P-3 sebanyak 6 unit, dengan beban Pu 180.18 ton dipakai pondasi grup tiang (3 tiang tunggal) dengan daya dukung sebesar
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
123
Perencanaan Pondasi Bored Pile Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung
181.18 ton, dan diperoleh ukuran pile cap 3x2.77 dengan tebal 600 mm, jumlah tulangan arah x 15 D22-250 dan aray y 13 D22-250. Tulangan pondasi bored pile untuk tulangan longitudinal 8 D22 dan tulangan transversal D12-150 dengan penurunan sebesar 4.186 mm. Pondasi tipe P-4 sebanyak 13 unit, dengan beban Pu 246.32 ton dipakai pondasi grup tiang (4 tiang tunggal) dengan daya dukung sebesar 252.13 ton, dan diperoleh ukuran pile cap 3x3m dengan tebal 600 mm, jumlah tulangan arah x 15 D22-250 dan aray y 14 D22-300. Tulangan pondasi bored pile untuk tulangan longitudinal 8 D22 dan tulangan transversal D12-150 dengan penurunan sebesar 4.356 mm. Pondasi tipe P-5 sebanyak 2 unit, dengan beban Pu 260.82 ton yang merupakan beban Pu maksimum dipakai pondasi grup tiang (5 tiang tunggal) dengan daya dukung sebesar 288.22 ton, dan diperoleh ukuran pile cap 3x4.32m dengan tebal 600 mm, jumlah tulangan arah x 15 D22-250 dan aray y 20 D22-250. Tulangan pondasi bored pile untuk tulangan longitudinal 8 D22 dan tulangan transversal D12-150 dengan penurunan sebesar 5.228 mm. Jumlah seluruh titik pondasi ialah 42 buah dengan jumlah keseluruhan titik pengeboran sebanyak 114 titik. Hasil rencana anggaran biaya yang telah dihitung menunjukan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan pondasi bored pile ini sebesar Rp 943 962 100 (Sembilan ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus enam puluh dua ribu seratus rupiah ,-)
TUGAS AKHIR JURUSAN T.SIPIL POLBAN 2016
124
J92=66.3 ton
J86=131.65 ton
J80=128.38 ton
J28=18.05 ton
J29=33.99 ton
J30=18.26 ton
J4=171.03 ton
J66=208.48 ton
J72=180.08 ton
J18=128.45 ton
J12=131.50 ton
J24=66.52 ton
NO.
J89=123.21 ton
J83=239.30 ton
J77=238.19 ton
J7=260.82 ton
J65=161.44 ton
J71=246.30 ton
J15=238.19 ton
J9=239.30 ton
J21=123.32 ton
J88=123.32 ton
J82=239.29 ton
J76=238.20 ton
J6=245.98 ton
J64=161.02 ton
J70=260.60 ton
J14=238.21 ton
J8=239.30
J20=123.21
J91=66.29 ton
J85=131.50 ton
J79=128.52 ton
J1=185.34 ton
J63=223.35 ton
J69=180.18 ton
J17=128.51 ton
J11=131.64 ton
J23=66.30 ton
J34=121.70 ton
J35=147.08 ton
J36=16.61 ton
PERBAIKAN / REVISI
PARAF
TUGAS AKHIR DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG JUDUL PEKERJAAN :
PERENCANAAN PONDASI BORED PILE GD.PARKIR JUDUL GAMBAR :
DENAH REAKSI ST.ATAS PEMBIMBING :
Hendry, Dipl.Ing.HTL, MT
SKALA
1:100
KODE GAMBAR
NO. LEMBAR
D1
1
NO.
PERBAIKAN / REVISI
PARAF
TUGAS AKHIR DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG JUDUL PEKERJAAN :
PERENCANAAN PONDASI BORED PILE GD.PARKIR JUDUL GAMBAR :
DENAH PONDASI PEMBIMBING :
Hendry, Dipl.Ing.HTL, MT
SKALA
1:100
KODE GAMBAR
NO. LEMBAR
D2
2
Pilecap
Minimum 1.5 lilitan tanpa pemisah spiral
BAGIAN ATAS (Cut off Level)
Lantai Kerja Beton K175
Pasir Urug dipadatkan NO.
PERBAIKAN / REVISI
PARAF
TUGAS AKHIR DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG JUDUL PEKERJAAN :
PERENCANAAN PONDASI BORED PILE GD.PARKIR JUDUL GAMBAR :
PONDASI TIPE P-1 PEMBIMBING : Minimum 1.5 lilitan
Hendry, Dipl.Ing.HTL, MT
tanpa pemisah spiral
BAGIAN BAWAH
LAPISAN TANAH KERAS SKALA
KODE GAMBAR
NO. LEMBAR
1:50 1:20
P-1
3
Pilecap
Minimum 1.5 lilitan tanpa pemisah spiral
BAGIAN ATAS (Cut off Level)
Lantai Kerja Beton K175
Pasir Urug dipadatkan NO.
PERBAIKAN / REVISI
PARAF
TUGAS AKHIR DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG JUDUL PEKERJAAN :
PERENCANAAN PONDASI BORED PILE GD.PARKIR JUDUL GAMBAR :
PONDASI TIPE P-2 PEMBIMBING : Minimum 1.5 lilitan
Hendry, Dipl.Ing.HTL, MT
tanpa pemisah spiral
BAGIAN BAWAH
LAPISAN TANAH KERAS SKALA
KODE GAMBAR
NO. LEMBAR
1:50 1:20
P-2
4
Pilecap
Minimum 1.5 lilitan tanpa pemisah spiral
BAGIAN ATAS (Cut off Level)
Lantai Kerja Beton K175
Pasir Urug dipadatkan NO.
PERBAIKAN / REVISI
PARAF
TUGAS AKHIR DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG JUDUL PEKERJAAN :
PERENCANAAN PONDASI BORED PILE GD.PARKIR JUDUL GAMBAR :
PONDASI TIPE P-3 PEMBIMBING : Minimum 1.5 lilitan
Hendry, Dipl.Ing.HTL, MT
tanpa pemisah spiral
BAGIAN BAWAH
LAPISAN TANAH KERAS SKALA
KODE GAMBAR
NO. LEMBAR
1:50 1:20
P-3
5
Pilecap
Minimum 1.5 lilitan tanpa pemisah spiral
BAGIAN ATAS (Cut off Level)
Lantai Kerja Beton K175
Pasir Urug dipadatkan NO.
PERBAIKAN / REVISI
PARAF
TUGAS AKHIR DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG JUDUL PEKERJAAN :
PERENCANAAN PONDASI BORED PILE GD.PARKIR JUDUL GAMBAR :
PONDASI TIPE P-4 PEMBIMBING : Minimum 1.5 lilitan
Hendry, Dipl.Ing.HTL, MT
tanpa pemisah spiral
BAGIAN BAWAH
LAPISAN TANAH KERAS SKALA
KODE GAMBAR
NO. LEMBAR
1:50 1:20
P-4
6
Pilecap
Minimum 1.5 lilitan tanpa pemisah spiral
BAGIAN ATAS (Cut off Level)
Lantai Kerja Beton K175
Pasir Urug dipadatkan NO.
PERBAIKAN / REVISI
PARAF
TUGAS AKHIR DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG JUDUL PEKERJAAN :
PERENCANAAN PONDASI BORED PILE GD.PARKIR JUDUL GAMBAR :
PONDASI TIPE P-3 PEMBIMBING : Minimum 1.5 lilitan
Hendry, Dipl.Ing.HTL, MT
tanpa pemisah spiral
BAGIAN BAWAH
LAPISAN TANAH KERAS SKALA
KODE GAMBAR
NO. LEMBAR
1:50 1:20
P-5
7