LAPORAN HASIL AUDIT CUCI TANGAN TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RS BHAY WAHYU TUTUKO BOJONEGORO
BOJONEGORO,
MEI 2017
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Rumah Sakit sebagai salah satu institusi kesehatan mempunyai peran penting dalam melaksanakan
upaya
kesehatan
secara
berdaya
guna,
dan
berhasil
guna
dengan
mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan (Depkes RI, 2007). . Hand hygiene adalah istilah yang digunakan untuk mencuci tangan menggunakan antiseptik pencuci tangan6. Pada tahun 2009, WHO mencetuskan global patient safety challenge dengan clean care is safe care, yaitu merumuskan inovasi strategi penerapan hand hygiene untuk petugas kesehatan dengan My five moments for hand hygiene adalah melakukan cuci tangan:, Sebelum bersentuhan dengan pasien, Sebelum melakukan prosedur bersih/steril, Setelah bersentuhan dengan ciaran tubuh pasien, Setelah bersentuhan dengan pasien, Setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar Pasien.(WHO, 2009) Sebuah penelitian pada 40 rumah sakit melaporkan kepatuhan tenaga kesehatan yang melakukan hand hygiene sebelum dan setelah ke pasien bervariasi antara 24% sampai 89% (rata-rata 56,6%). Penelitian ini dilakukan setelah dipromosikannya program WHO dalam pengendalian infeksi seperti tersebut di atas7. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007, prevalensi nasional berperilaku benar dalam cuci tangan adalah 23,2%8.(Depkes, 2007) Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kepatuhan mencuci tangan pada petugas kesehatan yang bekerja di unit perawatan intensif dan keefektifan program sosialisasi cuci tangan 5 momen. B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum Mengetahui nilai kepatuhan cuci tangan seluruh anggota RS Bhay Wahyu Tutuko Bojonegoro.
2. Tujuan Khusus a. Mendapatkan data perilaku hand hygiene dari petugas kesehatan di RS Bhay Wahyu Tutuko Bojonegoro. b. Mengevaluasi program Hand Hygiene di ruang perawatan maupun rawat jalan yang ada di RS Bhay Wahyu Tutuko Bojonegoro. c. Sebgai indikator keberhasilan program Hand Hygiene di seluruh ruangan yang ada dr RS Bhay Wahyu Tutuko Bojonegoro. d. Sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan perilaku hand hygiene di RS Bhay Wahyu Tutuko Bojonegoro. e. Sebagai indikator yang digunakan untuk memperbaiki mutu pelayanan di RS Bhay Wahyu Tutuko Bojonegoro.
C. Manfaat
1. Bagi Petugas Kesehatan Dapat mengukur seberapa besar kepatuhan para petugas kesehatan dalam melakukan hand hygiene pada 5 moment, sehingga dengan hasil kepatuhan tersebut tentunya akan dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan di RS Bhay Wahyu Tutuko Bojonegoro. 2. Bagi Rumah Sakit, Pasien dan Pengunjung Dapat memberikan informasi dalam menerapkan prosedur cuci tangan untuk mencegah dan menurunkan terjadinya infeksi nosokomial dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. 3. Bagi Istitusi Pendidikan Dapat menjadi acuan dan wawasan bagi pengembang ilmu pengetahuan khusus nya dalam ilmu kesehatan dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial yang berhubungan dengan perilaku hand hygiene. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Dapat menjadi referensi dan bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan hand hygiene dalam pencegahan infeksi nosokomial.
BAB II METODOLOGI
A. Definisi Operasional
1. Perilaku Tindakan atau perbuatan yang dilakukan para petugas kesehatan dalam melakukan hand hygiene pada saat 5 moments, tindakan atau perilaku ini diukur dengan mengobservasi seberapa sering mereka melakukan hand hygiene pada saat 5 moments. 2. Kepatuhan Ketaatan dalam melaksanakan prosedur hand hygiene yang telah ditetapkan oleh WHO, yaitu langkah-lagkah dalam mencuci tangan dan saat pada saat 5 moments, kepatuhan ini diukur dengan mengunakan form audit dari WHO. 3. Hand Hygiene Tindakan yang dilakukan untuk membersihkan tangan dengan cara yang baik dan benar menurut WHO, Hand hygiene itu sendiri ada 2 jenis yaitu hand hygiene berbasis handrub dan handwash. 4. Tenaga kesehatan Setiap orang yang bekerja dalam bidang kesehatan, memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang mempunyai kewenangan dalam menjalankan pelayanan kesehatan di RS Bhay Waahyu Tutuko Bojonegoro. 5. Audit Hand Hygiene Cara yang dilakukan untuk mengobservasi dan mengukur kepatuhan para petugas kesehatan dalam melakukan hand hygiene.
B. Cara Pengumpulan Dara
Metode penelitian yang digunakan adalah obsevasional. Penelitian dilakukan pada petugas kesehatan yang bekerja di RS Bhay Wahyu Tutuko Bojonegoro. Pengumpulan data dilakukan dengan melihat perawat dan dokter yang mendapatkan kesempatan cuci tangan pada 5 moment dan mengisi form audit hand hygiene yang direkomendasikan oleh WHO (World Health Organization). Pengumpulan data dilakukan dalam 5 kali periode dan setiap periode lama observasi adalah sekitar 20 menit.
C. Waktu Penelitian
Penelitian audit hand hygiene dilaksanakan pada tanggal 25 – 29April 2017. D. Tempat Penelitian
Penelitian audit hand hygiene dilakukan di ruang perawatan maupun rawat jalan di RS Bhay Wahyu Tutuko Bojonegoro. E. Analisa Data
Data yang sudah terkumpul, kemudian dilakukan analisa dengan menggunakan bantuan perangkat lunak komputer. Analisa data dalam penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan kepatuhan perawat dan dokter melakukan hand hygiene. Rumus kepatuhan atau Compliance dari WHO adalah sebagai berikut:
=
100
Hasil > 85% : Angka kepatuhan cuci tangan baik Hasil 75 – 84 % : Angka kepatuhan cuci tangan sedang Hasil < 75% : Angka kepatuhan cuci tangan minimal
BAB III HASIL
Dari pelaksanaan audit hand hygiene yang dilaksanakan mulai tanggal 25 – 29April 2017 di ruang perawatan dan rawat jalan RS Bhay Wahyu Tutuko Bojonegoro diperoleh hasil sebagai berikut: A. Hasil Audit Hand Hygiene Pada Perawat
Tabel 1 Data Hasil Audit H and H ygiene Perawat di Ruang Perawatan Dan Rawat Jalan di RS Bhay Wahyu Tutuko Bojonegoro Session N
Opportunites
Handwash
Handrub
1
7
3
3
2
7
4
2
3
5
3
1
4
9
5
3
5
5
5
0
6
7
4
2
7
5
3
1
8
4
2
0
9
3
2
0
10
9
5
3
Calculation
Action : 50 Opp
: 61
Berdasarkan hasil observasi perawat yang melayani pasien di intalasi Anestesia dan Reanimasi bahwa hasil dari 5 periode observasi yang dilakukan diperoleh yaitu kesempatan (opportunities) yang melakukan hand hygiene adalah sebesar 61, sedangkan untuk aksi ( Action) Hand Hygiene nya diperoleh hasil 49.
B. Hasil H and Hygiene Self A ssessment F ramework 2010
Hasil pengisian form observasi Hand Hygiene Self-Assessment Framework 2010 dari pengamatan yang ada di RS Bhay Wahyu Tutuko Bojonegoro diperoleh total nilai adalah sebagai berikut : Tabel 4 Total Penilaian H and Hygiene Self Assessment Framework 2010 Ruang Perawatan dan Rawat Jalan RS Bhay Wahyu Tutuko Bojonegoro Bagian
Subtotal
1. Perubahan Sistem
45
2. Pelatihan dan Pendidikan
65
3. Evaluasi dan Tanggapan
65
4. Pengingat di Tempat Kerja
15
5. Kelembagaan Keselamatan untuk kebersihanTangan
80
Total
270
Dari hasil diatas diperoleh nilai terbesar yaitu pada bagian Kelembagaan Keselamatan Hand Hygiene yaitu sebesar 80 sedangkan yang paling sedikit yaitu dengan nilai 15 pada pengingat di tempat kerja.
BAB IV PEMBAHASAN
A. Penghitungan Hasil Audit Hand Hygiene Pada Perawat
Dari hasil audit diperoleh nilai action sebesar 49 dan opportunities sebesar 61, maka untuk mengetahui nilai kepatuhan perawat di ruang perawatan dan rawat jalan RS Bhay Wahyu Tutuko Bojonegoro maka nilai tadi dimasukkan dalam rumus nilai kepatuhan (WHO, 2009) :
=
=
50 61
100
100
= 80,3% Jadi diperoleh hasil nilai kepatuhan perawat diruang perawatan dan rawat jalan RS Bhay Wahyu Tutuko Bojonegoro adalah sebesar 80,3 % . Hasil ini angka kepatuhan hand hygiene minimal yang bertugas di ruang perawatan dan rawat jalan yang sudah melakukan cuci tangan pada saat 5 moments.
B. Penilaian H and Hygiene Self A ssessment F ramework 2010
Dari pengisian form H and Hygi ene Self Assessment Framework 2010 diperoleh nilai total adalah sebesar 270. Dari nilai tersebut maka untuk mengetahui level dari hand hygiene di ruang perawatan dan rawat jalan RS Bhay Wahyu Tutuko Bojonegoro harus dibandingkan dengan tabel level hand hygiene (WHO, 2009) yaitu adalah :
Tabel 6. Level H and H ygi ene (H and Hygiene Self A ssessment F ramework 2010) Total Penilaian
Level H and Hygiene
0 – 125
Tidak memadai
126 – 250
Dasar (basic)
250 – 375
Menengah (intermediate)
376 – 500
Tinggi (advanced)
Dari tabel diatas dapat diketahui dengan total nilai sebesar 270 maka di ruang perawatan dan rawat jalan RS Bhay Wahyu Tutuko Bojonegoro berada di level Menengah (intermediate) yaitu dengan kisaran nilai antara 215 – 375.
C. Penghitungan Kebutuhan Handrub di Ruang Perawatan dan Rawat Jalan RS Bhay Wahyu Tutuko Bojonegoro
1. Perhitungan untuk menilai kebutuhan Handrub di Ruang perawatan dan rawat jalan adalah : Jumlah Pasien/bulan = +300 Lama Perawatan dan Pengawasan = + 2/24 Hari Penggunaan handrub = 20 cc
ℎ ℎ =
300 × 2 × 20 1000
= 12 /
2. Perhitungan handrub petugas adalah : Jumlah petugas
= + 20 orang
Melakukan Hand Hygiene/hari
= 10 x/hari
Kerja efektif/jam
= 7 jam
Kerja perbulan
= 22 hari
Penggunaan handrub@pakai
= 1 cc
ℎ = ℎ × ℎ ℎ × × × ℎ@ = 20 × 22 × 7 × 22 × 1 = 30,8 Jadi, penggunaan handrub berbasis alkohol perbulan pada petugas Instalasi Anestesia dan Reanimasi adalah 30,8 liter, namun ada pengurangan + 10 % akibat terbuang dalam proses penuangan ke tangan, sehingga menjadi 28,9 liter.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh saat melakukan hand hygiene diperoleh nilai kepatuhan para petugas rumah sakit dalam kepatuhan mereka melakukan cuci tangan adalah sebagai berikut: a. Hasil audit hand hygiene pada perawat dan tenaga kesehatan lainnya adalah sebesar 80,3 % dan di kategorikan sebagai angka kepatuhan hand hygiene minimal. b. Hasil kebutuhan handrub di ruang perawatan dan rawat jalan adalah 12 Liter/bulan c. Hasil kebutuhan handrub petugas di ruang perawatan dan rawat jalan adalah 30,8 liter/bulan.
2. Saran
Dari hasil survei atau observasi diharapkan bagi petugas kesehatan untuk lebih meningkatkan kepatuhan dalam melaksanakan hand hygiene, demi keselamatan/ kepentingan bersama walaupun tanpa ada pemantauan/observasi dari tim PPI. Sehingga pelayanan dalam rumah sakit ini menjadi lebih baik lagi. Dan diharapkan untuk memasang/memajang poster-poster tentang hand hygiene di ruang perawatan dan rawat jalan di tempat yang strategis, sehingga dapat menjadi acuan/pengingat untuk melaksanakannya. Sebaiknya petugas kesehatan dan mahasiswa magang di RS Bhay Wahyu TutukoBojonegoro melakukan strategi untuk meningkatkan kepatuhan hand hygiene meliputi: a. Perubahan sistem : alkohol bebasis handrub Penyediaan alkohol berbasis handrub di: 1) Depan pintu kamar pasien 2) Di sisi tempat tidur pasien 3) Trolley tindakan (infuk, medikasi, dll) 4) Nurse station 5) Poster dan SPO Hand Hygiene
6) Ukuran kantong baju perawat b. Perubahan sistem: akses pasokan air dan tissu yang cukup dan terus-menerus 1) 1 washtafel /10 pasien 2) Ketersediaan sabun dan tissu 3) Kualitas air terjamin 4) Tempat sampah dengan tipe pijakan c. Pelatihan dan pendidikan Pemberian pelatihan dan pendidikan tentang hand haygiene kapada semua petugas kesehatan di RS Bhay Wahyu Tutuko Bojonegoro d. Observasi dan feedback 1) Survey pengetahuan dan persepsi 2) Audit kepatuhan hand hygiene 3) Ward infrastruktur survey 4) Survey kebutuhan handrub dan handwash e. Dukungan direksi, manajemen, dan staff untuk menciptakan budaya yang baik dan berorientasi pada keselamatan kerja.
Bojonegoro,
Mei 2017
KARUMKIT BHAYANGKARA WAHYU TUTUKO BOJONEGORO
dr. LUSIANTO MADYO NUGROHO,M.MKes
KOMISARIS POLISI NRP 72010480