PERHI PER HITU TUNG NGAN AN TON ONIS ISIT ITAS AS
Tonisitas Larutan Lar utan Obat Suntik
Isotonis Jika suatu larutan konsentrasiny konsentrasinya sama besar dengan konsentrasi dalam sel darah merah, sehingga tidak terjadi pertukaran per tukaran cairan di antara keduany keduanya, maka larutan dikatakan isotoni(ekivalen dengan larutan 0,9% NaCl).
Isoosmotik Jika suatu larutan memiliki memiliki tekanan tekanan osmosa osmosa sama dengan dengan tekanan osmosa serum darah, darah, maka dikatakan isoosmotik (0,9 % NaCl, 154 mmol Cl perliter)
Hipotonis
Turunnya titik beku kecil, yaitu tekanan osmosanya lebih rendah dari serum darah, sehingga menyebabkan menyebabkan air akan melintasi membran mem bran sel darah merah yang yang semipermiabel semiper miabel memperbesar volume sel darah dan menyebabkan menyebabkan peningkatan tekanan dalam sel. Tekanan yang lebih besar menyebabkan pecahnya sel sel darah merah. Peristiw eristi wa demikian demik ian disebut hemolisa
Hipertonis Turunnya titik beku besar, besar, yaitu yaitu tekanan tekanan osmosanya osmosanya lebih tinggi dari serum darah, sehingga menyebabkan alr keluar dari sel darah merah melintasi membran semipermeabel dan mengakibatkan terjadinya terjadinya penciutan penci utan sel-sel darah merah. Peristiwa demikian disebut plasmolisa
Bahan
NaCl
Glukosa
Sukrosa
KNO3
NaNO3
pembantu tonisitas
Beberapa
cara menjadikan larutan Isotonis
1. Penuru Penurunan nan Titik Beku
2. Kesetaraan dengan garam natrium klorida
3. Kesetaraan Volume Volume Isotonik I sotonik
4. Perhitungan dengan tetapan L iso
Penur enurunan unan Titik Beku
Metode paling teliti dan mudah
Penurunan titik beku darah darah ² 0,52 C
Penurunan enurunan titik beku suatu larutan lar utan tergantung dari jumlah bagian dalam larutan tsb, untuk larutan encer penurunan titik beku sebanding dengan tekanan osmosa.
Jadi penurunan titik beku larutan dapat digunakan untuk mengukur kepekatan larutan, makin pekat larutan makin rendah titik bekun be kuny ya. Maka penurunan penur unan titik beku yang digunakan untuk perhitungan isotonis berdasarkan berdasar kan anggapan bahwa bahwa larutan isotonis mempunyai mempunyai titik beku yang sama dengan titik beku cairan tubuh
Untuk zat zat bukan elektrolit larutan yang sama molaritasnya adalah isotonis, misalnya larutan glukosa 1 molar isotonis dengan larutan fruktosa 1 molar Akan tetapi tidak isotonis dengan larutan natrium klorida 1 molar , karena dalam air terionisasi menjadi 2 ion Jadi tekanan osmosa dan penurunan titik beku adalah fungsi jumlah bagian zat dalam larutan
Cara menghitung isotonis berdasarkan penurunan titik beku
1) 1 grmol zat dilarutkan dalam 100 g pelarut, menunjukkan penurunan penur unan titik beku yang tetap disebut penurunan titik beku molar. Untuk air (pembawa obat suntik) tetapannya 18,6 C. Jadi untuk larutan yang mgd 1 grl zat/liter adalah 1,86 C
Misal : glukosa ( BM 180) dilarutkan , maka larutan glukosa isotonis mengandung : 0,52/1,86 X 180 gr = 50,3 g/liter atau 5 g/100 ml = 5 % Glukosa dalam air tidak terionisasi
Untuk NaCl (larutan (lar utan elektrolit) yang yang terionisasi dalam air . Penuru Penurunan nan titik beku selain ditetntukan oleh jumlah molekul moleku l juga tergantung tergantung dari jumlah ion io n dalam larutan
1 grmol NaCl( BM 58,5) Derajat ionisasi 0,67 dalam 1 liter air. air. Jadi 100 mol mo l NaCl ada 67 mol terionisasi menjadi 67 ion Na dan 67 ion Cl ditambah 33 mol NaCl, total 167 ion dan molekul sehingga penurunan titik beku = 1,67 x 1,86 = 3,1 C. Jadi larutan isotonis NaCl = 0,52/3,1 X 58,5 = 9,8 gr/liter = 0,9 %. Dianggap larutan NaCl terionisasi 100%
l Contoh soal : Pilikarpin nitrat 100 mg Mf sol. so l. Isot.c.Natrii.Chlorida qs Aq ad 10 ml ,
Diketahui : penurunan titik beku molar 18,6 C , BM 271, terionisasi dalam 2 ion
Perhitun erhitungan gan : nitrat menyebabkan menyebabkan 1 gr pilokarpin nitrat penurunan titik beku 1/271/2 X 18,6 C = 0,14 C/100 ml NaCl yg hrs ditambahkan memp penurunan titik beku 0,52-0,14 = 0,38 C BM NaCl 58,5, terionisasi jadi 2 ion, penurunan titik beku molar 18,6 C
Jadi juml NaCl yg hrs ditambahkan agar memperoleh larutan isotonis 0,38/18,6 X 58,5/2 = 0,585 untuk 100 ml. untuk 10 ml 0,585 g
2) BPC
W =
0,52- a 0,5 --------b W = berat zat yang ditambahkan dlm gr/100ml a = penurunan titik titik beku air yang disebabkan oleh zat terlarut , merupakan hasil kali penurunan titik beku 1% zat dan konsentrasinya b = penurunan titik titik beku air yang disebabkan oleh 1 % zat pengisotonis
Contoh soal , Efedrin HCl 0,5 Dextrosa Dextrosa anh q.s ad isotoni Aq ad 100ml
Perhitungan erhitun gan : a = 0,165 ( dTb efedrin HCl 1 %)X 0,5= 0,0825 b = 0,1 (dTB dextrosa 1%) Maka dextrosa anhidrat yang yang hrs ditambahkan agar lar isotonis = 0,520,52- 0,0 0,08 8 / 0,1 0,1 = 4,4 4,4 gr
2. Kesetaraan dengan NaCl
Definisi : Ekivalensi dengan NaCl (E) adalah sejumlah NaCl yang memberikan efek osmosa osmosa yang sama dengan 1 gram zat terlarut Angka ini berlainan untuk setiap zat
E amfetamin SO4 0,2 artinya artinya 1 gram amfetaminsulfat dalam larutan memberikan efek osmosa yang sama dengan 0,20 NaCl Tetapan E diturunkan oleh Wells
Jika kadar zat diketahui dalam % maka harga E dapat dihitung dengan rumus rum us : E = 1,7 DTb/W W = kadar (%) dtb = penurunan penur unan titik beku air oleh zat
Contoh perhitungan, harga harga E zat dilihat dari buku (farmakope)
Atropin SO4 2 % Buat isotonik dengan NaCl Aquadest ad15 ml
Perhit erhitung ungan an : 1. Gram Gram atropi atropinn 2 % X 15 ml = 0,3 gr 2. E atr atropi opinn = 0,13 0,13 g NaCl NaCl 3. Jadi jumlah NaCl yg diperlu rlukan 0,3 X 0,13 = 0,039 g 4. Larut La rutan an 15 ml me meme merlu rluka kann Na NaCl Cl 0, 0,9% 9% X 15 ml = 0,135 g 5. Kekur ekuran ang gan Na NaCl Cl 0, 0,13 135 5 gg- 0, 0,03 039 9 g = 0, 0,09 096 6 gr gr
3). Kesetaraan dengan dengan Volume Volume NaCl Perhitungan berdasarkan pada kenyataan bahw larutan isotonik ditambah larutan isotonik hasilnya hasilnya isotonik Rumus V = w X Ex111,1 V= Volume larutan obat yang dicari w= Masa bahan obat (g) dan larutan lar utan yang yang dibuat E= Ekivalensi NaCl 111,1 = Volume larutan isotonik (ml) yang mgd 1 gr NaCl = 111,1 ml
Contoh perhitungan : Atropin SO4 Buat larutan isotonik Aquadest q.s. ad
2% 15 ml
Cara Cara pen penye yeles lesaia aiann : 1. Gram Gram atr atropi opinn 2 % = 2% X15 X15 ml = 0,3 gr 2. Dar Dari ta tabe bell di dikket eta ahui hui 1 gr at atrrop opin in isot isoton onik ik membutukan ai air sebanyak 14.3 ml 3. Air Air dib dibut utuh uhka kann me memb mbua uatt isot isoton onis is atrop tropin in = 0,3X 0,3X 14,3 = 4,29 ml 4. Volume larut rutan isotonik yg dibutuhkan 15 ² 4,3 = 11,7 ml
4) Perhitungan Perhitungan dengan tetapan t etapan L iso D tf
= L iso C Berlaku bila tidak ada data pada tabel penurunan titik beku
Tahapan perhitu p erhitungan ngan : 1. Berapa BM molekul obat 2. Tentukan Tentukan jenis isotonikny isotoniknya berdasarkan berdasar kan jenis struktur kimia senyawa 3. Cari harga L iso dari tabel berdasarkan berdasar kan jenis isotoniknya
4. Hitung dengan rumus D Tf = L iso. C penuru urunan titik beku 5. Hitung selisih penurun runan titik beku 6. Hitu Hitung ng kekur ekuran ang gan to toni nisi sita tass 7. Den Deng gan me meliliha hatt tabel, el, hi hitung ung kekurangan zat untuk mencapai isotonis
Contoh:
Atropin SO4 Buat
2%
larutan isotonis dengan
Asam borat Aquadest q.s. ad
15 ml
1. BM atropin SO4 695, molaritasnya 20 /695 = 0,0288 m 2. jenis jenis isotonis isotonis univalenunivalen- univalen univalen 3. Harga Liso = 4,3 4. Penur Penurunan unan titik beku D Tf = 4,3 X 0,0288 = 0,12 C
5. Selisih dengan dengan penurunan titik beku = 0,52-0,12 = 0,4 C 6. Dari tabel penurunan asam borat 1 % = 0,29 C 7. Jadi asam borat yang ditambahkan adalah (0,4 / 0,29) X 1 % = 1,4 % 8. Larutan 15 ml memerlukan asam borat 1,4% X 15 ml = 0,21 g