1
A. JUDUL PROGRAM AMONIASI LIMBAH KULIT JAGUNG SEBAGAI INOVASI BARU OLAHAN PAKAN TERNAK GUNA MEMPERCEPAT BERAT BADAN DAN PERTUMBUHAN DOMBA DI DESA KROPAK KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN
B. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara tropis dan posisinya terletak pada garis khatulistiwa, sehingga Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam sektor pertanian. Produktivitas pertanian di Indonesia, seperti halnya di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, setiap tahunnya tergolong cukup tinggi. Meskipun demikian, pertanian di Kabupaten Grobogan selalu membawa hasil sampingan atau limbah dalam jumlah besar dalam setiap panen raya. Grobogan sebagai salah satu sentra produksi Jagung berpotensi untuk menghasilkan limbah yang berupa kulit jagung sebanyak 40% dari produksi jagung dalam setiap panen raya. Sebagian besar masyarakat Grobogan jarang memanfaatkan limbah kulit jagung tersebut. Biasanya setelah proses pemanenan jagung, limbahnya dibuang dan dibakar begitu saja. Di lain pihak, sektor peternakan membutuhkan pakan ternak yang harus tersedia sepanjang waktu. Penyediaan makanan ternak merupakan prasyarat penting bagi pengembangan usaha peternakan. Oleh karena itu, limbah pertanian berupa kulit jagung adakalanya dimanfaatkan menjadi makanan ternak, kususnya ternak domba. Populasi domba di Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa yakni 72,73 % dari seluruh total populasi domba. Utamanya adalah di kabupaten Wirosari.(Dinas peternakan Kabupaten Grobogan .2004). Domba merupakan satu di antara beberapa ternak yang berkembang di Kabupaten Grobogan Ternak domba sangat berperan dalam menunjang ekonomi para peternak. Domba mempunyai beberapa keunggulan antara lain dapat beranak sepanjang tahun, dapat beradaptasi dengan baik, tahan terhadap serangan beberapa penyakit/parasit, dapat beranak banyak (proufit) dan dapat segera bunting kembali sebulan setelah beranak. Pemanfaatan limbah kulit
2
jagung ini sangat diperlukan untuk menjaga ketersediaan makanan bagi domba sepanjang waktu. Hal ini dikarenakan pada musim-musim tertentu peternak domba sulit untuk mendapatkan rumput. Padahal kebutuhan rumput untuk domba cukup banyak. Melihat disisi lain pertumbuhan domba relatif kepertumbuhan domba tersebut. Jagung merupakan tanaman yang ada sepanjang tahun. Dengan demikian, Daun jagung juga tersedia sepanjang tahun. Karena kandungan nutrisi kulit jagung cukup bagus maka hal ini dapat berkurang menggantikan rumput. Kulit jagung mempunyai kandungan 24,71% bahan kering, 11,2% protein, 29,05% serat kasar, 3,68% lemak kasar, 39,84% BETN, 1,07% Ca dan 0,84% P diukur berdasarkan bahan kering. Kandungan terdsebut hampir sama dengan rumput alam yaitu 24,40% bahan kering, 8,20% protein, 31,70% serat kasar, 1,44% lemak kasar, 44,2% BETN, 0,37% Ca dan 0,23% P (berdasarkan analisis laboratorium IMMT.2005) Agar kulit jagung dapat dimanfaatkan disektor peternakan domba secara optimal, maka perlu adanya suatu kajian tentang penerapan teknologi yang tepat dalam proses pengolahan limbah tersebut. Teknologi yang digunakan dalam pengolahan limbah tersebut adalah dengan memnggunakan teknik amoniasi. Prinsip dalam teknik amoniasi yaitu penggunaan urea dengan rumus kimia CO(NH2)2sebagai sumber amoniak yang dicampurkan ke dalam
kulit
jagung. Amoniasi
ini
berfungsi
untuk
menghancurkan ikatan-ikatan lignin, selulosa dan silika yang merupakan faktor penyebab rendahnya daya cerna kulit jagung bagi domba. Lignin merupakan zat kompleks yang tidak dapat dicerna oleh ternak. Lignin ini terkandung dalam bagian fibrosa dari akar, batang, dan daun pada tumbuhan. Kulit jagung dan rumput mengandung lignin yang cukup banyak. Selulosa adalah polisakarida yang mempunyai formula seperti pati yang terdapat di sebagian besar dalam dinding sel dan bagian berkayu dari tumbuh-tumbuhan. Selulosa tidak dapat dicerna dan tidak dapat digunkan sebagai bahan makanan kecuali pada hewan ruminansia (sapi, kerbau, domba, kuda) yang mempunyai mikroorganisme selulotik dalam rumenya.
3
Teknik amoniasi ini dapat menambah kadar protein kasar (crude protein) dalam kulit jagung. Kadar protein kasar tersebut diperoleh dari amoniak di dalam urea yang berperan dalam menguraikan serat selulosa. Penguraian ini memudahkan penetrasi enzim selulosa meningkatkan kandungan protein kasar peresapan nitrogen dalam urea. Kulit jagung yang telah diamoniasi memiliki energi yang lebih besar dibanding dengan kulit jagung yang tidak diolah, karena proses amoniasi sangat efektif dalam menghilangkan alftoksin dalam kulit jagung. Kulit jagung yang telah diamoniasi akan terbebas dari kontaminasi mikroorganisme jika kulit jagung telah diolah dengan prosedur amoniasi yang benar.
C. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan permasalahan yang telah kami paparkan di atas, maka dapat di rumuskan masalah-masalah yang dihadapi sebagai berikut: 1. Bagaimana cara pemanfaatan limbah kulit jagung dengan teknik amoniasi untuk dijadikan sebagai pakan ternak pada domba? 2. Bagaimana mengaplikasikan pakan ternak amoniasi limbah kulit jagung kepada domba agar dapat mempercepat berat badan dan pertumbuhan domba? 3. Bagaimana melatih masyarakat peternak domba di Kabupaten Grobogan agar dapat memanfaatkan limbah kulit jagung untuk dijadikan pakan domba?
D. TUJUAN PROGRAM Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat ini adalah sebagai berikut : 1. Memberikan pengetahuan masyarakat Grobogan mengenai pemanfaatan daun limbah kulit jagung untuk dijadikan sebagai pakan ternak domba dengan teknik amoniasi 2. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat peternak domba di Kabupaten Grobogan agar dapat mengaplikasikan memanfaatkan limbah kulit jagung untuk dijadikan sebagai pakan ternak domba dengan teknik amoniasi.
4
3. Memberi ketrampilan membuat pakan ternak domba dari limbah kulit jagung dengan teknik amoniasi
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagi wujud pengabdian masyarakat Grobogan. Luaran yang diharapka dari program ini adalah masyarakat Grobogan mampu dan terampil dalam membuat pakan ternak dari limbah kulit jagung dengan tenik amoniasi. Selain itu masyarakat peternak domba mampu mengembangkan
olahan
pakan
dari
limbah
kulit
jagung
secara
berkesinambungan.
F. KEGUNAAN PROGRAM Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat ini diharapkan dapat diperoleh bebrapa manfaat, yaitu sebagai berikut : 1. Meningkatkan ketrampilan masyarakat Grobogan dalam pemanfaatan limbah kulit jagung untuk dijadikan sebagai pakan ternak domba. 2. Memberikan sumbangan pemikiran untuk menciptakan produk olahan pakan ternak dari limbah kulit jagung. 3. Terciptanya masyarakat yang dapat melangsungkan kegiatan pengolahan limbah kulit jagung untuk pakan ternak sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan peternak domba.
G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN Kabupaten Grobogan adalah salah satu sentra produksi jagung terbesar, karena sebagian besar masyarakat Grobogan adalah bermata pencaharian sebagai petani. Tanaman yang umum ditanam oleh petani Grobogan adalah Jagung. Umumnya petani Grobogan menanam jagung tiga kali dalam setahun dan sisa waktunya ditanami oleh tanaman lain seperti padi, palawija, bawang merah. Namun, utamanya adalah jagung. Karena banyaknya produksi jagung maka limbah yang berupa kulit jagung pun banyak pula.
5
Sebagian lain masyarakat Grobogan adalah bermata pencaharian sebagai peternak domba. Di daerah Grobogan utara banyak terdapat kelompok peternak domba, berbagai cara ditempuh untuk meningkatkan hasil ternak salah satunya adalah dengan melihat kondisi seperti menumpuknya limbah kulit jagung maka peternak memanfaatkan untuk dijadikan sebagai pakan ternak, namun belum diolah dengan benar yang dapat memberikan hasil yang signifikan terhadap berat badan dan pertumbuhan domba. Untuk itu masyarakat sasaran dari program ini adalah masyarakat petani jagung dan peternak domba di Desa Kropak Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan.
H. METODE PELAKSANAAN Program kreativitas Masisiwa Pengabdian Masyarakat ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan dan (3) tahap monitoring Pada tahap persiapan meliputi perijinan pelatihan, persiapan tempat untuk pelaksanaan dan persiapan bahan dan perlengkapan untuk kegiatan. 1. Alat dan Bahan Alat yang dipergunakan dalam pembuatan amoniasi limbah kulit jagung antara lain : a. Timbangan b. Plastik (polyback sampah atau kantong kedap udara) c. Pisau d. Gelas ukur (scalar ml) e. Talenan f. Tali g. Ember h. Kipas pengering i. Alas pengering Sedangkan bahan yang digunakan dalam pembuatan amoniasi limbah kulit jagung diantaranya
6
1. Air 2. Urea 3. Limbah kulit jagung 2. Komposisi Bahan Dalam pengaturan dosis bahan amoniasi limbah kulit jagung harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan, karena apabila dosis dalam pembuatan amoniasi limbah kulit jagung tidak sesuai maka tidak akan memberikan pengaruh signifikan terhadap nilai nutrisi pada limbah kulit jagung. Dosis urea yang diperlukan jumlahnya sekitar 4%-6% dari berat limbah kulit jagung (bahan kering), dan dosis air 300% dari berat urea. 3. Prosedur Kerja pembuatan Amoniasi Limbah kulit jagung Untuk menghasilkan amoniasi limbah kulit jagung yang berkualitas maka diperlukan langkah kerja sesuai dengan prosedur pembuatan. a. Siapkan 100 kg limbah kulit jagung kering, usahakan agar kulit jagung tidak tercampur dengan kulit jagung yang akan diamoniasi. Kulit jagung yang akan diamoniasi harus memenuhi beberapa kriteria yaitu kulit jagung harus dalam kondisi kering, tidak dalam keadaan busuk atau rusak. Apabila kulit jagung masih agak basah maka harus dijemur selama beberapa hari hingga benar-benar kering. b. Potong kulit jagung hingga kecil-kecil (ukuran ± 5 cm) hal ini bertujuan agar ternak dengan mudah mencernanya. c. Siapkan urea sebanyak 5 kg dan air sebanyak 15 liter (aturan yang sesuai), masukan urea ke dalam ember dan masukkan air ke dalam ember yang berisi urea kemudian larutkan hingga urea larut dalam air. d. Siapkan kulit jagung kering, taruh di tempat terbuka yang beralaskan lantai plastik selanjutnya kulit jagung kering ditaburi dengan larutan urea sebagai sumber amoniak. Penaburan larutan urea ke dalam larutan urea sebagai sumber amoniak. Penaburan larutan ke dalam kulit jagung harus dilakukan secara merata disetiap lapisan. Hal tersebut harus dilakukan agar proses urease kulit jagung berjalan dengan baik.
7
e. Kulit jagung yang telah ditaburi dengan larutan urea segera di masukkan ke dalam plastik atau kantong kedap udara yang telah disiapkan. Bahan pembungkus (polyback / kantong kedap udara). Pembungkusan ini sangat penting dilakukan agar tercipta kondisi hampa udara (an-aerob). Untuk mencegah kebocoran, pada plastik, kulit jagung yang telah ditaburi larutan urea dapat dibungkus dengan lembaran plastik sebanyak 2 lapis atau lebih. f. Ikat pembungkus tersebut dengan tali rafia, usahakan ikat serapat mungkin agar udara tidak masuk kemudian beri penanda tanggal pembuatan amoniasi limbah kulit jagung tersebut pada kantung. g. Setelah itu kulit jagung yang telah terbungkus harus disimpan di tempat yang kering, teduh terhindar dari air hujan dan pancaran sinar matahari langsung. h. Di atas plastik pembungkus sebaiknya diberi beton agar ada tekanan ke bawah. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan gas amoniak oleh kulit jagung. i. Proses penyimpanan selama ± 21 hari atau lebih. j. Setelah ± 21 hari kemudian atau lebih, kulit jagung yang terbungkus dapat dibuka dari kemasannya. Pembukaan tersebut harus dilakukan secara hati-hati karena akan membuat mata menjadi perih. Amoniasi kulit jagung yang baik ditandai dengan bau amoniak yang sangat menyengat. k. Kemudian amoniasi kulit jagung tersebut dibiarkan di udara terbuka selama ± 2 jam sebelum diberikan kepada domba. Hal ini bertujuan agar bau amoniak dapat berkurang. l. Setelah itu amoniasi kulit jagung siap untuk diberikan kepada domba. m. Jika tidak amoniasi limbah kulit jagung bisa disimpan hingga 1 tahun dengan kualitas
yang lebih baik dengan catatan dari proses
pembuatan,belum pernah dibuka, apabila sudah dibuka dari kemasan. Penyimpanan hanya bertahan 2-3 bulan saja karena bila lebih dari 3 bulan kondisi amoniasi kulit jagung agak rusak.
8
4. Aplikasi pada Domba Kebutuhan pakan domba sebanyak 3% dari bobot domba dan prosentase bahan kering untuk pakan domba adalah 29,7% rumput dan 70,3% kulit jagung olahan. Selanjutkan kebutuhan pakan hijauan untuk domba adalah 50% : 50% yaitu rumput dengan kulit jagung olahan. Waktu pemberian pakan kepada domba adalah pagi dan sore hari. Pada tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan yang meliputi penyuluhan dan sosialisasi seta pelatihan langsung yang dilaksanakan di Desa Kropak Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan. Pada tahap ketiga atau monitoring, peserta dipantau oleh tim evaluasi baik oleh tim pelaksana maupun tim evaluasi dari pusat dalam kegiatan amoniasi limbah kulit jagung, serta evaluasi hasil yang telah dilakukan selama pelatihan. Setelah itu penyerahan laporan oleh tim pelaksana kepada tim pemantau atau evaluator dari pusat. I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM Program Kreativitas
Mahasiswa ini direncanakan dalam waktu 4 (tiga)
bulan. Perkiraan waktu dan kegiatan pokok program pengabdian ini disajikan pada table 1 dibawah ini. Tabel 1. Jadwal Kegiatan Bulan
No
Kegiatan
1.
Perijinan, persiapan tempat dan perlengkapan
√
2.
Penyuluhan kepada masyarakat dan pelatihan
√
I
II
III
IV
√
pembuatan amoniasi limbah kulit jagung 3.
Aplikasi amoniasi limbah kulit jagung ke
√
√
ternak domba 4.
Pemantauan, evaluasasi, dan penyusunan laporan
√
√
9
J. BIAYA 1. Pembelian ATK No.
Jenis Barang
Satuan
Jumlah (Rp)
1.
Kertas HVS
2 rim @ Rp 35.000
70.000
2.
Tinta Printer
3 buah @ Rp 35.000
105.000
3.
Spidol
4 buah @ Rp 5.000
20.000
Jumlah
Rp. 195.000,00
2. Pembelian Peralatan No.
Jenis Barang
Satuan
Jumlah (Rp)
1.
Timbangan
1 buah @ Rp 100.000
100.000
2.
Kantong plastik besar
60 buah @ Rp 5.000
300.000
(polybag) 3.
Pisau
5 buah @ Rp 5.000
25.000
4.
Talenan
5 buah @ Rp 10.000
50.000
5.
Ember
5 buah @ Rp 20.000
100.000
6.
Tali
5 gulung @ Rp 20.000
100.000
7.
Kipas pengering
2 buah @ Rp 200.000
400.000
8.
Alas pengeringan
5 buah @ Rp 50.000
250.000
9.
Sprayer
2 buah @ Rp 50.000
100.000
10.
Wadah pakan
6 buah @ Rp 20.000
120.000
Jumlah
Rp.1.545.000,00
3. Pembelian Bahan No.
Jenis Barang
1.
Urea / CO(NH2)2
2.
Kulit Jagung
Satuan 50 kg @ Rp 8.000
Jumlah (Rp) 400.000 500.000
Jumlah
Rp.900.000,00
4. Transportasi No. 1.
Jenis Barang Transportasi dan akomodasi
Satuan
Jumlah (Rp) 600.000
10
Jumlah
Rp. 600.000,00
5. Penyewaan No.
Jenis Barang
Satuan
Jumlah (Rp)
1.
Komputer
3 bulan @ Rp 150.000
450.000
2.
LCD Proyektor
2 bulan @ Rp 200.000
400.000
3.
Layar
2 bulan @ Rp 200.000
400.000
4.
Kamera digital
1 buah @ Rp 100.000
100.000
5.
Tempat pelatihan
2 bulan @ Rp 300.000
600.000
6.
Kandang domba
2 bulan @ Rp 300.000
600.000
7.
Pekerja
2 bulan @ Rp 200.000
400.000
Jumlah
Rp.2.950.000,00
6. Pelatihan kepada Masyarakat No.
Jenis Barang
Satuan
Jumlah (Rp)
1.
Penggandaan materi
40 eksemplar @ Rp 3.000
120.000
2.
Konsumsi penyuluhan
40 orang @ Rp 3.000,00
120.000
3.
Konsumsi pelatihan
40 orang @ Rp 7.000,00
280.000
Jumlah
Rp.520.000,00
7. Pembuatan Laporan No.
Jenis Barang
Satuan
Jumlah (Rp)
1.
Laporan
2.
Flash disk
3.
Pencetakan foto
50.000
4.
Biaya tak terduga
200.000
200.000 1 buah @ Rp 70.000,00
Jumlah
70.000
Rp.520.000,00
Rekapitulasi Dana Pengabdian Pembuatan Amoniasi Limbah Kulit Jagung No 1 2 3 4 5
Nama Kebutuhan Dana Pembelian ATK Pembelian Peralatan Pembelian Bahan Transportasi Penyewaan
Jumlah Rp 195.000 Rp 1.545.000 Rp 900.000 Rp 600.000 Rp 2.950.000
11
6 7
Pelatihan Kepada Masyarakat Pembuatan Laporan Jumlah
Rp 520.000 Rp. 520.00 Rp 7.230.000
K. NAMA DAN BIODATA TIM 1. Ketua Pelaksana Program a. Nama Lengkap
: Umarudin
b. Tempat dan Tanggal Lahir
: Tegal, 20 September 1989
c. NIM/ Tahun Angkatan
: 4450408024/2008
d. Program Studi
: Biologi, S1
e. Fakultas
: MIPA
f. Waktu untuk melaksanakan kegiatan PKM
: 12 jam per minggu
2. Anggota Pelaksana I a. Nama Lengkap
: Ahmad Dardai Saifullah
b. Tempat dan Tanggal Lahir
: Demak, 20 April 1992
c. NIM/ Tahun Angkatan
: 4112310015/2010
d. Program Studi
: Statistika dan Komputasi, D3
e. Fakultas
: MIPA
f. Waktu untuk melaksanakan kegiatan PKM
: 10 jam per minggu
3. Anggota Pelaksana II a. Nama Lengkap
: Sri Manikati
b. Tempat dan Tanggal Lahir
: Blora, 23 April 1993
c. NIM/ Tahun Angkatan
: 4401411026 /2011
d. Program Studi
: Pendidikan Biologi, S1
e. Fakultas
: MIPA
f. Waktu untuk melaksanakan kegiatan PKM
: 10 jam per minggu
4. Anggota Pelaksana III a. Nama Lengkap
: Muhamad Husni Mubaraq
b. Tempat dan Tanggal Lahir
: Tegal, 20 September 1989
c. NIM/ Tahun Angkatan
: 4101410001/2010
d. Program Studi
: Pendidikan Matematika, S1
12
e. Fakultas
: MIPA
f. Waktu untuk melaksanakan kegiatan PKM
: 12 jam per minggu
5. Anggota Pelaksana III a. Nama Lengkap
: Bhayu Anggita Subarkah
b. Tempat dan Tanggal Lahir
: Cilacap, 23 Juli 1993
c. NIM/ Tahun Angkatan
: 2101410022 /2010
d. Program Studi
: Pendidikan Sastra Indonesia, S1
e. Fakultas
: FBS
f. Waktu untuk melaksanakan kegiatan PKM
: 12 jam per minggu
L. NAMA DAN BIODATA DOSEN PEMBIMBING
a. Nama Lengkap
: Alamsyah,S.Si.M.Kom
b. NIP
: 197405172006041001
c. Tempat, Tanggal Lahir
: Kota Bumi, 17 Mei 1974
d. Fakultas/Jurusan
: FMIPA/ Matematika
e. Perguruan Tinggi
: Universitas Negeri Semarang
f. Bidang keahlian
: Komputer
g.Alamat
: Kelapa gading8 No 265
h.No. Telp/ Hp
: 08156513617
i. Email
:
[email protected]
M. PENUTUP Perencanaan yang matang tidak akan menghasilkan sesuatu yang nyata tanpa adanya upaya untuk mewujudkannya. Begitu pula niat yang mulia ini tidak akan memberi manfaat yang maksimal tanpa konsep dan perencanaan yang tertata. Proposal usulan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini adalah upaya untuk mewujudkan niat dan perencanaan yang sudah disusun. Semoga proposal ini dapat diterima sehingga program yang sudah disusun dapat memberi manfaat kepada masyarakat yang dituju dalam upaya pengabdian masyarakat sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi dan perluasan amoniasi limbah kulit jagung sebagai pakan ternak di wilayah Grobogan melalui program kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM).
13
Lampiran II SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN KERJASAMA PELAKSANAAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT DESA KROPAK KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umarudin Jabatan di Tim : Ketua Pelaksana Program Pengabdian Masyarakat Alamat : Ds. Kalikangkung Rt 01 Rw 02 Pangkah, Tegal. Selanjutnya disebut sebagai Pihak I, Nama Jabatan Alamat
: Sukinah : Kepala Desa Kropak : Desa Kropak Kec. Wirosari Kab.Grobogan
Selanjutnya disebut pihak II, Dengan ini menyatakan akan melakukan kerja sama dalam pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) yang berjudul “AMONIASI LIMBAH KULIT JAGUNG SEBAGAI INOVASI BARU OLAHAN PAKAN TERNAK GUNA MEMPERCEPAT BERAT BADAN DAN PERTUMBUHAN DOMBA DI DESA KROPAK KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN”. Bersama ini pula kami menyatakan bahwa diantara masyarakat dan Pelaksana Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat tidak terdapat ikatan kekeluargaan dalam wujud apapun. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa ada unsur pemaksaan didalam pembuatannya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Wirosari, 11 Oktober 2011 Pihak II,
Pihak I,
Kepala Desa Kropak,
Ketua Pelaksana,
Sukinah
Umarudin
14
Lampiran III SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN KERJASAMA PELAKSANAAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT DESA KROPAK KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umarudin Jabatan di Tim : Ketua Pelaksana Program Pengabdian Masyarakat Alamat : Ds. Kalikangkung Rt 01 Rw 02 Pangkah, Tegal. Selanjutnya disebut sebagai Pihak I, Nama Jabatan di PKK Alamat
: Sartono : Ketua Peternak Domba : Desa Kropak Kec. Wirosari Kab. Grobogan
Selanjutnya disebut pihak II, Dengan ini menyatakan akan melakukan kerja sama dalam pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) yang berjudul “AMONIASI LIMBAH KULIT JAGUNG SEBAGAI INOVASI BARU OLAHAN PAKAN TERNAK GUNA MEMPERCEPAT BERAT BADAN DAN PERTUMBUHAN DOMBA DI DESA KROPAK KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN”. Selanjutnya pihak II akan membantu pihak I mengkoordinir Bapakbapak peternak domba untuk mengikuti program tersebut. Bersama ini pula kami menyatakan bahwa diantara masyarakat dan Pelaksana Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat tidak terdapat ikatan kekeluargaan dalam wujud apapun. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa ada unsur pemaksaan didalam pembuatannya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Wirosari, 11 Oktober 2011 Pihak II,
Pihak I,
Ketua Peternak Domba,
Ketua Pelaksana,
Sartono
Umarudin
15