POA (PLAN OF ACTION) PROGRAM POSBINDU PTM ( PENYAKIT TIDAK MENULAR) TAHUN 2017
DINAS KESEHATAN KABUPATEN JOMBANG PUSKESMAS BARENG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, bahwa POA (Plant Of Action) telah dapat diselesaikan. Kami sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada berbagai pihak atas sumbangan pikirannya sehingga tersusunlah POA ini. Semoga POA ini bermanfaat
Bareng, 11 Januari 2017 Kepala Puskesmas Bareng
dr. ANDRI SUHARYONO, MKP NIP. 19661205 200112 1 001
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masalah kesehatan di dunia merupakan tanggung jawab bersama dalam menanggulanginya demi terwujudnya masyarakat sehat. Hal ini mendorong setiap negara untuk lebih serius dalam menangani masalah kesehatan, baik masalah penyakit menular maupun tidak menular. Pada penyakit tidak menular diketahui bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia pada tahun 2008, sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh penyakit tidak menular (WHO, 2013). Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit yang lebih banyak disebabkan oleh gaya hidup manusia atau sering dikenal juga dengan penyakit degeneratif. Kematian akibat PTM diperkirakan akan terus meningkat di seluruh dunia, peningkatan terbesar akan terjadi di ne garanegara menengah dan miskin. Lebih dari dua pertiga (70%) dari populasi global akan meninggal akibat penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit jantung, stroke dan diabetes (WHO dalam bulletin PTM Kemenkes RI, 2011). Sesuai Juknis Posbindu PTM, Kemenkes RI 2012, disebutkan bahwa saat ini peningkatan prevalensi penyakit tidak menular telah menjadi ancaman yang serius, khususnya dalam perkembangan kesehatan masyarakat. Salah satu strategi yang dikembangkan pemerintah untuk mengendalikan penyakit tidak menular ini, kemudian dikembangkan model Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) berbasis masyarakat melalui Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM. Posbindu PTM merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian faktor risiko secara mandiri dan berkesinambungan. Pengembangan Posbindu PTM dapat dipadukan dengan upaya yang telah terselenggara di masyarakat. Melalui Posbindu PTM, dapat sesegeranya dilakukan pencegahan faktor risiko PTM sehingga kejadian PTM di masyarakat dapat ditekan.
Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu PTM) merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu. Faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) meliputi merokok, konsumsi minuman beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, obesitas, stress, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindak lanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Untuk itu perlu pencegahan dan pemantauan faktor risiko PTM dalam menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian penyakit di Indonesia.
1.2 TUJUAN 1. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM. 2. Menurunnya prevalensi faktor risiko penyakit tidak menular. 3. Menurunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian penyakit tidak menular.
1.2 SASARAN
1. Penduduk sehat 2. Penduduk beresiko masalah PTM
BAB II GAMBARAN UMUM
I.
KEADAAN GEOGRAFI
Secara geografi, kecamatan bareng merupakan wilayah kabupaten Jombang dengan wilayah seluas 63,112 km2 terletak diketinggian 90 m di atas permukaan laut, dengan suhu sekitar 23oC – 30o C. Terdiri dari 13 desa/52dusun/115 RW/306 RT dengan ibukota kecamatan berada di wilayah desa Bareng. Dan menjadi wilayah kerja Puskesmas Bareng adalah seluruh wilayah kecamatan karena Puskesmas Bareng merupakan satusatunya Puskesmas dikecamatan Bareng. Puskesmas Bareng terletak di jalan raya Sutomo no 47 Bareng Kabupaten Jombang, yang berjarak ± 200m dari kantor kecamatan, ±30 km dari ibukota kabupaten Jombang, dan ±80 km dari ibukota Jawa Timur. Batas wilayah kerja Puskesmas Bareng adalah sebagai berikut : Utara : Kecamatan Mojowarno
Selatan
: Kecamatan Wonosalam dan Kecamatan Kandangan
Timur
: Kecamatan Jatirejo
Barat
: Kecamatan Ngoro
Tata guna lahan wilayah Puskesmas Bareng : - Pemukiman : 529 Ha -
Tegal
: 2.215 Ha
-
Sawah
: 2.613,20 Ha
II.
Ibukota kabupaten
: 30 Km (30 menit)
Ibukota Propinsi
: 80 km (2 jam)
KEADAAN DEMOGRAFI
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Bareng Kabupaten Jombang adalah 60.831 jiwa, dengan 20.408 rumah tangga/KK atau rata-rata 2,98 jiwa per rumah tangga. Tingkat kepadatan penduduk mencapai 950/km2 dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi di desa Banjaragung sebesar 1616 jiwa/km2 sedangkan yang terendah adalah di desa Jenis Gelaran sebesar 462 jiwa/km2. III.
SARANA KESEHATAN
Jumlah sarana kesehatan tahun 2014 yang ada di wilayah kerja Puskesmas Santun Lansia Bareng Kabupaten Jombang adalah sebagai berikut : Tabel 2.1 Sarana kesehatan di wilayah kerja Kabupaten Jombang tahun 2014 No
Sarana Kesehatan
Jumlah
1
Puskesmas
1
2
Puskesmas Pembantu
3
3
Posyandu
71
4
Polindes
9
5
Desa Siaga
13
6
Posyandu Usila
15
IDENTIFIKASI MASALAH TAHUN 2016
No 1
INDIKATOR Pembentukan posbindu
TARGET CAPAIAN
ANALISA PERMASALAHAN
30% desa
-
0%
Msayarakat belum mengenali masalah kesehatan
-
2
Kunjungan pasien yang terscrening
3
Belum ada kader terrlatih posbindu
4
100%
30%
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH -
Sosialisasu posbindu
-
Penyuluhan factor resiko PTM
Belum ada dukungan linsek
-
Rendahnya kesadaran untuk periksa kesehatan
Belum ada pelatihan
Peningkatan peranan kader untuk jemput bola Usulan pelatihan kader
RENCANA PROGRAM KUSTA TAHUN 2016
No
Kegiatan
1
Penyuluhan
2
sosialisasi
3
Pelatihan kader
Waktu
Tempat
Sumber Biaya
BAB VII PENUTUP
Demikian POA Posbindu PTM Puskesmas Bareng,tentu saja banyak kekurangan atau kesalahan yang masih bisa diperbaiki, untuk itu kritik dan saran sangat kami butuhkan. Semoga apa yang telah kami rencanakan bisa dilaksanakan dengan sebaik – baiknya.
Bareng, 11 Januari 2017 Kepala Puskesmas Bareng
dr. ANDRI SUHARYONO, MKP NIP. 19661205 200112 1 001