MAKALAH POWER WINDOW Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah listrik dan elektronika otomotif Dosen Pengampu, Suyitno Mpd
Disusun Oleh 1. Eka wahyu
(112170209)
2. Eko Budi
(112170210)
3. Eko Indrianto
(112170211)
4. Engga Yogatama
(112170212)
5. Endi
(112170213)
6. Farid
(112170214)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Teknik Otomotif Universitas Muhammadiyah Purworejo 2012
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah puji syukur kami ucapkan kepada Alloh SWT atas segala rahmat taufik dan hidayahNya, kami dapat menyelesaikan makalah “Power Window” . Berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, tidak lupa penyusun makalah mengucapkan terimakasih kepada : 1.
Bapak Suyitno selaku pembimbing makalah laporan yang penuh ketelitian dan kecermatan.
2.
Kedua orang tua kami yang selalu memberikan bimbingan dan doa restu.
3.
Rekan-rakan seperjuangan yang telah memberikan masukan dan saran dalam menyelesaikan
laporan ini. 4.
Staf perpustakaan Universitas Muhamadiyah Purworejo yang telah memberika fasilitas yang
berwujud pinjaman buku-buku. Namun demikian makalah laporan ini tidak lepas dari segala kekurangan kar ena penyusun menyadari bahwa keterbatasan pemikiran penyusun dan materi makalah laporan ini dapat disusun. Untuk itu kami memerlukan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah laporan ini bersifat baik. Semoga makalah laporan ini bermanfaat pada khususnya penyusun dan pemerkati pendidikan pada umumnya serta diharapkan sebagai salah satu bentuk pengabdian pada Alloh SWT. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Purworejo, Oktober 2012 Penyusun
BAB 1 PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Seiring majunya teknologi di era sekarang ini yang yang sangat cepat dan pesat dalam hal hal ilmu pengetahuan dan informasi menuntut terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang tinggi agar dapat menciptakan serta memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi guna kesejahteraan manusia. Sumber daya manusia yang rendah menjadi penyebab utama ketertinggalan teknologi. Untuk meningkatkan SDM maka pemerintah membuka jalur-jalur pendidikan. Meningkatnya mutu pendidikan yang disesuaikan dengan laju teknologi diharapkan dapat tercapai keahlian dan keterampilan sebagai komponen yang vital, seperti halnya pembuatan media alat peraga, diharapkan dapat membantu dan memperlancar perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja dimasa depan. Keterbatasan akan peralatan juga menjadi salah satu penghambat berkembangnya IPTEK. Jurusan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo masih kurang akan peralatan praktik. Media peraga kelistrikan otomotif diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mengetahui kondisi sebenarnya tentang suatu sistem, sehingga mahasiswa dapat menyesuaikan keadaan yang sebenarnya terjadi dilapangan. Media peraga ini berupa suatu sistem yang terdapat pada sebuah kendaraan yaitu Elektrikal Bodi. Sekarang ini perkembagan dari IPTEK dalam bidang otomotif, perkembangannya lebihcenderung pada aspek keamanan, kenyamanan dan ramah lingkungan. Hal tersebut dapat kita jumpai pada kendaraan model sekarang yang dalam pengoperaiannya lebih mudah, misalnyauntuk aspek kenyamanan. Mobil sekarang tidak hanya engine saja yang teknologinya sangat canggih, tetapi sudah ada penambahan atau dilengkapi dengan elektrikal bodi. Rangkaian dari elektrikal bodi ini terdiri dari motor listrik sebagai penggeraknya, apabila di aliri arus maka motor ini akan bekerja sesuai fungsinya. Contoh elektrikal bodi ini ada pada sistem power window,power door lock, mirror (spion), washer dan wiper, sun roof dan lain sebagainya. Dengan adanya penambahan rangkaian elektrikal bodi ini akan lebih l ebih mudah membantu kita dalam memberikan rasa nyaman dalam mengendarai kendaraan. Kita tidak lagi mengoperasikan suatu sistem secara manual melainkan secara elektrik, misalnya dalam pengoperasian power window kita hanya
menekan saklar atau switch untuk menurunkan atau menaikkan kaca mobil sesuai dengan keinginan kita, pada system door lock kita hanya menekan remote untuk mengunci pintu mobil, dan pada mirror (spion) kita juga hanya menekan saklar atau switch untuk menggerakkan kaca spion keatas, kebawah, kesamping kanan dan kiri.Makalah ini dimaksudkan untuk memberikan suatu fasilitas penunjang yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dalammempraktikkan dalammempraktikkan dan mengamati secara langsung fenomena pada kelistrikanbodi yaitu powerwindow, power door lock dan mirror (spion) pada suatu mobil.
b. Rumusan Masalah Permasalahan yang sering terjadi pada sistem power window banyak macamnya. Perlu dilakukanpembatasan masalah supaya tidak terjadi suatu kerancauan dalam mencari, menganalisa danmengatasi permasalahan yang terjadi sebagai berikut : 1. Komponen-komponen apa saja yang ada pada sistem power window 2. Bagaimana cara kerja sistem power window 3. Jenis power window
BAB 2 PEMBAHASAN SISTEM ALARM CENTRAL-LOCK DAN POWER WINDOW
Power Window Sistem power window adalah sistem untuk membuka dan menutup jendela secara elektrik dengan meng-gunakan saklar. Motor power window berputar ketika saklar power window ditekan. Perputaran motor power window akan berubah naik dan turun melalui re-gulator jendela untuk membuka atau menutup jendela.
Gambar 21.1 Sistem Power Window
Jenis Power Window Power window secara prinsip kerjanya adalah membuat jendela naik dan turun, dari model operasi-nya dapat dibedakan menjadi 2 tipe. Tipe mekanisme dengan regulator dan tipe mekanisme dengan kabel.
Power Window dengan Mekanisme Regulator Suatu motor listrik memutar mekanisme regulator yang dihubung-kan dengan mekanisme pengangkat kaca, bila motor berputar pinion akan menggerakkan gigi regulator dan membuat jendela terangkat naik atau turun.
Gambar 21.2 Power window Dengan Regulator
Power Window dengan Mekanisme Kabel Motor listrik mentransfer energi-nya dengan menggunakan kabel yang pada ujungnya di sambung dengan mekanisme pemegang kaca jendela. Sehingga bila motor berputar kabel akan tertarik atau mengendor yang membuat jendela naik atau turun.
Gambar 2.3 Power window dengan mekanisme kabel
Prinsip Kerja Power Window Power window secara prinsip kerja dapat dibedakan menjadi: power window bekerja secara manual/konventional dan power window bekerja secara otomatis.
Power Window Konvensional Power window konvensional, adalah power window dengan sistem buka dan tutup jendela dengan motor listrik, motor listrik dikendalikan dikendalikan oleh saklar dengan cara ditekan atau ditarik sesuai kebutuhan (jendela tutup atau buka). Dimana bekerjanya power window, saklar power window harus selalu pada kondisi di tekan atau di tarik. Secara prinsip komponen utama power window konvensional adalah sama yaitu : motor listrik, mekanisme pengangkat, dan saklar power window.
Gambar 2.4 Wiring diagram Power Window Konvensional
Motor power window akan berputar sesuai dengan kondisi saklar, ditarik atau ditekan. Saklar mengatur mengalirnya arus positif (+) dan negative (-) ke motor, dengan membalik polaritas tegangan pada motor akan membuat motor putar ke kanan atau ke kiri, yang mana arah putaran motor mempengaruhi per-gerakan jendela pada kondisi naik (menutup) atau turun (membuka)
Skema Power Window Jendela Naik Saat saklar di tekan maka saklar power window memindah posisi untuk memberi
sumber positif (+) dari atas motor (lihat gambar), sehingga arus mengelir dari saklar – menuju – motor listrik – kembali ke saklar – ke massa/ground, motor akan berputar ke kiri. Dengan perputaran motor ke kiri membuat jendela naik.
Gambar 2.5 Wiring diagram Motor Putar Kiri
Skema Power Window Jendela Turun Saat saklar di tarik maka saklar power window memindah posisi untuk memberi sumber
positif (+) dari bawah motor (lihat gambar), sehingga arus mengelir dari saklar – menuju – motor listrik – kembali ke saklar – ke massa/ground, motor akan berputar ke kiri. Dengan perputaran motor ke kiri membuat jendela turun
Gambar 2.6 Wiring diagram Motor Putar Kanan Power Window Otomatis Power window Otomatis, adalah power window dengan sistem mem-buka dan menutup jendela secara otomatis (saklar sekali sentuh). Dengan menyentuh sekali Jendela akan naik atau turun secara terus sampai mencapai titik maksimum. Disamping memilki fasilitas otomatis dilengkapi pula cara manual (buka tutup sesuai keinginan).
Gambar 2.7 Fungsi otomatis
1. Fungsi buka/tutup secara manual Fungsi ini sama halnya seperti power window model konvensional, dimana naik atau turunnya jendela diaktifkan oleh saklar. Pada saat saklar power window ditekan atau ditarik setengahnya saja, jendela akan membuka atau menutup sampai saklar selesai ditekan/ditarik.
A. Prinsip kerja buka secara Manual Ketika kunci kontak dalam posisi ON, saklar power window di tekan setengah, maka arus menuju ke saklar down manual lalu menuju ke rangkaian control. Rangkaian control akan mengolah dan memerintahkan Tr utama : On, Tr untuk relai down : On, kontak akan tertarik membuat motor berputar ke kiri (jendela turun). Bila saklar dilepas, maka motor akan berhenti bergerak (jendela diam).
Gambar 2.8 Saklar Otomatis Power Window
Gambar 2.9 Prinsip kerja buka bu ka secara manual B. Prinsip kerja Tutup secara Manual Ketika kunci kontak dalam posisi ON, saklar power window di tarik setengah, maka arus menuju ke saklar Up manual lalu menuju ke rangkaian control. Rangkaian control akan mengolah dan memerintahkan Tr utama : On, Tr untuk relai up : On, kontak akan tertarik membuat motor berputar ke kanan (jendela naik). Bila saklar dilepas, maka motor akan berhenti bergerak (jendela diam).
Gambar 2.10 Prinsip kerja tutup secara manual
Catatan: Untuk pengamanan beberapa model dilengkapi thermistor (PTC) atau penghenti rangkaian untuk mencegah mengalirnya arus yang melampui batas ke motor penggerak.
2. Fungsi buka atau tutup dengan satu kali sentuh. Fungsi ini mempunyai keistime-waan dengan perintah atau operasi sekali saja (Sekali sentuh), jendela akan bergerak membuka atau menutup secara otomatis sampai maksimum. Pengoperasiannya ada-lah dengan menekan atau menarik saklar power window secara penuh. A. Prinsip Kerja Buka secara Otomatis Pada saat kunci kontak di posisi ON dan saklar power window ditekan sepenuhnya, sinyal otomatis UP dimasukkan ke rangakain kontrol. Rangkaian kontrol akan menjaga Tr utama dan Tr untuk posisi down tetap pada posisi ON dalam waktu sekitar 10 detik, relai down power window akan aktif maka motor power window akan berputar secara otomatis. Motor power window berhenti jika jendela betul-betul terbuka dan rangakian kontrol mendeteksi penguncian motor dari sinyal sensor kecepatan dan limit switch dari motor power window atau matinya rangkaian waktu. Buka otomatis bisa berhenti dengan menarik saklar power window secara setengah.
Gambar 2.11 Prinsip kerja buka b uka secara otomatis
B. Prinsip Kerja Tutup secara Otomatis Pada saat kunci kontak di posisi ON dan saklar power window di tarik secara penuh, sinyal otomatis UP dimasukkan ke rangakain kontrol. Rangkaian kontrol akan menjaga Tr utama dan Tr untuk posisi Up tetap pada posisi ON dalam waktu sekitar 10 detik, relai up power window akan aktif maka motor power window akan berputar secara otomatis. Motor power window berhenti jika jendela betul-betul tertutup dan rangakian kontrol mendeteksi penguncian motor dari sinyal sensor kecepatan dan limit switch dari motor power window atau matinya rangkaian waktu. Tutup otomatis bisa berhenti dengan menekan saklar power window secara setengah.
Gambar 2.12 Prinsip kerja tutup secara otomatis 3. Fungsi kunci power window. Saklar pengunci power window jika diaktifkan maka jendela tidak akan dapat dibuka maupun ditutup kecuali jendela pengemudi (sopir).
4. Fungsi pengamanan dari jepitan.
Gambar 2.13 Posisi Benda Terjepit
Bila saat jendela di tutup (berlaku untuk tutup secara otomatis), bila ada benda yang terjepit di jendela, jendela akan berhenti menutup secara otomatis dan turun kurang lebih 50 mm. Keberadaan benda terjepit didetek-si oleh 2 komponen: limit switch dan sensor kecepatan. Sensor kecepatan mengubah kecepatan motor lewat sinyal ketukan. Jepitan dideteksi dari adanya perubahan pada panjang gelombang ketukan. Dengan berhentinya gigi roda, limit switch membedakan perubahan panjang gelombang sinyal pada saat adanya jepitan dan pada saat jendela betul-betul tertutup.
Gambar 2.14 Wiring terjadinya jepitan
Pada saat switch utama power window menangkap sinyal yang menyatakan adanya jepitan di motor, maka akan mematikan relai UP lalu menyalakan relai DOWN kurang lebih satu detik dan membuka jendela kurang lebih 50 mm untuk mencegah agar jendela menutup sempurna.
Gambar 2.15 Pendeteksian Terjadi jepitan
Gambar 2.16 Sinyal Sesor Jepitan Dalam gambar 2.16 dapat kita simpulkan:
Area normal, jendela posisi menutup tanpa rintangan. - Sensor kec = on-off pendek - Sensor limit switch = on
Area Terjadi Jepitan, jendela posisi naik ada halangan pada jendela. - Sensor kec. = on-off panjang. - Sensor limit switch = on
Area tertuup penuh, jendela sudah pada posisi tertutup penuh.
- Sensor kec. = off - Sensor limit switch = off
Komponen Power Window Sistem power window terdiri dari beberapa komponen yaitu :
Saklar Utama Power Window
Saklar Power Window Lain
Motor Power Window
Regulator Power Window
Saklar Utama Power Window Saklar utama power window terletak di pintu pengemudi, semua pintu dapat diaktifkan oleh saklar utama. Saklar utama power window terdiri dari saklar power untuk pintu pengemudi, pintu penumpang depan dan belakang kiri, pintu penumpang belakang kanan dan saklar pengunci power window.
Gambar 2.17 Saklar Utama Power window Saklar Power Window Lain Saklar power window lain terdapat pada masing-masing pintu yaitu : pintu depan kiri, pintu belakang kiri, dan pintu belakang kanan (Untuk posisi setir sebelah kanan). Fungsinya untuk menaikkan dan menurunkan jendela dimana saklar itu berada.
Gambar 2.18 Saklar Power window lain
Motor Power Window Motor power window merupakan motor listrik dengan arus DC, fungsi-nya memutar roda gigi pinion.
Gambar 2.19 Motor Power Window
Regulator Power Window Motor power window mempunyai gerakan berputar, untuk menaikkan dan menurunkan jendela diperlukan mekanisme regulator regulator yang merubah merubah gerakan dari motor power window. Regulator didukung oleh lengan X tempat dimana terhubungnya penstabil regulator. Gerakan menutup dan membuka jendela adalah gerakan dari lengan X.
Gambar 2.20 Regulator Power Window
Alarm, Central Door Lock dan Wireless Remote Alarm, sentral door lock dan wereles remote merupakan satu kesatuan sistem yang terdiri dari beberapa bagian dengan fungsi saling mendukung satu dengan yang lainnya, diantaranya: Fungsi anti maling (alarm), fungsi membuka dan mengunci pintu secara terpusat, dan fungsi buka dan mengunci pintu secara jarak jauh (wereles).
Gambar 2.21 Alarm, sentral door lock dan wereless remote
Fungsi Anti Maling (Alarm) Untuk mencegah pencurian kendaraan, sistem ini dirancang untuk memberikan peringatan apabila ada pintu atau penutup/kap mesin yang dibuka secara paksa atau baterei terminal diputuskan kemudian di-sambung lagi saat pintu dalam keadaan terkunci. Alarm akan membuat klakson (spiker sirine) berbunyi terputus-putus dan lampu depan, lampu belakang serta lampu interior menyala. Saat kondisi kendaraan di parkir bila sistem alarm diaktifkan, lampu indikator akan menyala untuk memberitahukan ke sekeliling bahwa kendaraan ini dileng-kapi dengan sistem anti pencurian.
Gambar 2.22 Anti Maling Aktif
Fungsi alarm bervariasi tergantung jenis dan merek suatu kendaraan, biasanya fungsi alarm dilengkapi dengan fungsi door lock. Ada jika yang dikombinasi dengan tidak bekerjanya relay stater saat alarm bekerja, sehing-ga kendaraan tidak bisa dihidupkan.
Prinsip Kerja Sistem Alarm Sistem Alarm akan bekerja bila ECU mendeteksi terjadinya ketidak beresan sistem, atau ada peng-operasian yang bukan/ tidak sesuatu prosedur. Fungsi Alarm akan aktif jika pintu dikunci oleh operasi yang dijalankan dengan :
Mengunci pintu dengan meng-gunakan pengunci di pintu pe-ngemudi depan.
Mengunci pintu dengan menggunakan transmiter (ter-masuk 30 detik auto lock)
Mengunci pintu pengemudi tanpa menggunakan pengunci (me-ngunci dari knob di dalam pintu dan saat menutup pintu) Fungsi Alarm atau keamanan akan tidak aktif (untuk membatalkan kunci keamanan) bila
operasi dibawah ini dilakukan :
Membuka semua pintu dengan menggunakan pengunci di pintu pengemudi.
Membuka pintu dengan meng-gunakan men g-gunakan transmiter.
Membuka pintu pengemudi deng-an knob.
Setelah menyetel fungsi pengamanan, fungsi pencegah-an tertinggalnya kunci akan membuka semua pintu.
Posisi dan Nama bagian Sistem Alarm
Gambar 2.23 Posisi komponen Alarm
2. Alarm •
Klakson keamanan (Alarm)
•
Klakson mobil
•
Lampu depan dan lampu belakang Cara kerja lampu nyala berkedip bila ada pencurian.
•
Lampu indicator keamanan Lampu ini memberitahukan apakah sistem dalam keadaan aktif. Pada saat sistem dalam tahap aktif, lampu indikator menyala untuk memberitahukan sekelilingnya bahwa kendaraan ini dilengkapi dengan anti pencurian.
•
Saklar door lock utama (motor) Pada saat sistem ada di tahap alarm dan pintu dibuka maka sistem akan secara otomatis mengunci pintu.
3. Saklar •
Saklar pintu
•
Saklar kap mesin
•
Saklar pintu bagasi Dia akan mendeteksi apakah pintu, kap mesin dan pintu bagasi terbuka/tertutup, dan mentransmisikan sinyalnya ke ECU anti pencurian.
•
Kunci kontak Switch ini mendeteksi keadaan kunci kontak dan mentransmisikan sinyal ke ECU anti pencurian.
•
Saklar pendeteksi kunci Switch ini mendeteksi apakah kunci dimasukkan ke silinder kunci kontak dan mentrans-misikan sinyal ke ECU anti pencurian.
•
Rangkaian door lock (posisi switch)
•
Switch membuka kunci pintu bagasi Switch-switch ini mendeteksi keadaan terkunci/terbuka dari masing-masing pintu dan mentransmisikan sinyal ke ECU anti pencurian.
Sentral door lock Sentral door lock merupakan sistem terpusat dalam control penguncian pintu. Sistem kontrol mengunci pintu tidak hanya masalah bekerjanya pintu terkunci atau tidak namun juga berbicara masalah kelistrikannya. Sistem Sistem control penguncian ada juga yang mempunyai fungsi untuk mendeteksi kunci tertinggal dalam kendaraan. Fungsi ini ditopang oleh pelbagai sistem ter-gantung model, gan golongan/kelas.
Komponen Sentral door lock Komponen sentral door lock terdiri dari beberapa bagian diantaranya :
Saklar door lock Saklar door lock merupakan saklar on dan off (tombol) utama yang terdapat pada pintu
pengemudi (sopir). Satu sklar dengan dua posisi berfungsi untuk membuka dan mengunci semua pintu secara bersamaan, dimana saklar diposisikan pada buka maka semua pintu akan terbuka, saklar pada posisi kunci maka semua pintu akan terkunci.
Gambar 2.24 Saklar door lock
Saklar pintu utama dgn motor Motor pintu utama merupakan motor listrik yang terdapat pada pintu pengemudi,
dimana unit motor dilengkapi dengan sebuah saklar yang merupakan sentral informasi membuka atau mengunci pintu.
Gambar 2.25 Motor Pintu Utama
Relai Sentral door lock Relai sentral door lock terdiri dari rangkain elektronika serta relay untuk buka dan relai
untuk kunci. Relai sentral door lock berfungsi untuk membuka atau mengunci semua pintu dengan mengendalikan motor pada masing-masing pintu. Bekerjanya relai berdasarkan sinyal dari pintu utama (pintu pengemudi). Prinsip Kerja 1. Fungsi Secara Manual Fungsi mengunci/ membuka secara manual. Bila saklar kontrol pintu berada pada posisi lock/unlock maka semua pintu akan berada pada po sisi yang sama. Jika kontrol penguncian pintu dioperasikan di posisi mengunci /membuka, maka sinyal akan ditransimisikan ke CPU di relai gabungan. Setelah menerima sinyal, CPU menyalakan Tr1 atau Tr2 kurang lebih 0,2 detik dan juga menyalakan relai mengunci/ membuka. Dalam keadaan ini relai mengunci/membuka membentuk rangkaian massa dan arus akan mengalir dari baterai ke massa melalui motor sehingga motor peng-gerak kontrol penguncian berputar di posisi mengunci/membuka dan mem-buka/menutup switch posisi pe-nguncian pintu.
Gambar 2.26 Rangkaian Saat Fungsi secara manual 2. Pengoperasian dengan Remote Control Pengoperasian semua pintu lock/unlock
Bila tombol lock/unlock di transmitter ditekan dan bila kunci kontak tidak terpasang di lubangnya dan semua pintu tertutup, maka kendaraan akan mengenali kode dan fungsi kode yang dialirkan. Bila penerima kontrol pintu menerima kode ini, maka CPU di kontrol pintu akan memeriksa dan menentukan. Apabila penerima mengenali kode pintu lock/unlock , maka akan me-ngirimkan sinyal ke relay gabungan.
Beroperasi di bagian relay gabungan Bila relay gabungan menerima sinyal pintu lock/unlock, maka ia akan menyalakan Tr
1/Tr 2, dan membuat relay lock/unlock menyala. Hasilnya motor di semua pintu kontrol meng-hidupkan sisi lock/unlock.
Gambar 2.27 Rangkaian sentral lock
Gambar 2.28 Rangkaian Saat Mengunci Operasi mengunci ECU Wereless menerima sinyal dengan kode kunci, Relai kombinasi menerima kode dari ECU wereless untuk mengaktifkan Tr1 supaya relai sentral lock mengaktifkan motor guna mengunci semua pintu.
Gambar 2.29 Rangkaian Saat Membuka
Operasi Membuka ECU Wereless menerima sinyal dengan kode buka, Relai kombinasi menerima kode dari ECU wereless untuk mengaktifkan Tr2 supaya relai sentral lock untuk mengaktifkan motor guna membuka kunci semua pintu.
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan Dari uraian diatas penulis dapat menarik kesimpulan antara lain : 1. Pada sistem power window penggerak utamanya adalah motor lisrik. Jenis motor yangdigunakan adalah motor DC seri magnet permanen 2.Ada dua jenis regulator yang digunakan pada sistem power window yaitu regulator dan regulator jenis kabel.
B. Saran Akhir dari laporan ini penulis ingin menyampaikan beberapa saran bagi pembaca serta pengguna kendaraan bermotor, tentang elektrikal bodi khususnya power window yaitu : 1. Saat memasang motorpower window terminal motor jangan sampaiterbalik, apabilaterbalik maka pengoperasian power window juga akanterbalik 2. Jangan mengoperasikan motor dengan kondisi window regulator tidak terpasang,karena apabila dioperasikan tanpa beban menyebabkan komponen motor dapat terbakar. 3. Hati-hati dalam mengoperasikan power window, tangan atau anggota badan lainnnya jangan sampai terjepit. terjepit.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1992. STEP 2 Elektrikal Bodi. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor. Anonim. 2002. Service Enginering R4. Jakarta : PT. Indomobil Suzuki International Anonim. 1987. Repair Manual For Chassis and Body Corolla. Jakrta : PT. ToyotaAstra Motor. Rijono, Yon. 1997. Dasar Teknik Tenaga Listrik . Yogyakarta : Andi. Daryanto. 1999. Pengetahuan Teknik Listrik . Jakarta : Bumi Aksara. Petruzela, Frank D. 1996. Elektronik Industri. Yogyakarta : Andi