TIMBANG TERIMA DENGAN METODE KOMUNASI SBAR
PENGERTIAN TIMBANG TERIMA
Timbang terima pasien adalah salah satu bentuk komunikasi perawat/bidan yang merupakan bagian dari aktivitas manajemen keperawatan/kebidanan.
Perry dan Potter (2004) timbang terima adlah proses transfer atau perpindahan informasi penting untuk asuhan keperawatan pasien secara holistik dan aman yang bertujuan agar pelayanan yang diberikan oleh setiap perawat saling berkesinambungan.
Timbang terima pasien dirancang sebagai salah satu metode untuk memberikan informasi yang relevan pada tim perawat setiap pergantian shift.
Tujuan Timbang Terima meningkatkan akuntabilitas antara shift, meningkatkan kepedulian terhadap pasien, meningkatkan kolaborasi dalam rencana perawatan pasien
meningkatkan meningkatkan kemampuan kepuasan pasien perawat dan merencanakan meningkatkan dan partisipasi memprioritaskan pasien dalam intervensi perawatan.(Ande keperawatan, rson & Margino meningkatkan 2006) kepuasan dokter
FUNGSI UTAMA TIMBANG TERIMA
Tahapan Timbang Terima
• Tahapan persiapan
• Pertukaran shift jaga
• Pengecekan ulang informasi
Bentuk Timbang Terima On call responsibility
Critical report
Perpindahan pasien pada tingkat perawatan
Hospital to community handover
Other transition in care
Nursing shift
Komponen Komunikasi Timbang Terima (WHO 2007 dalam Cahyono 2008)
Kebijakan
Pemberi pelayanan
Pasien
Pendekatan standarisasi komunikasi serah terima saat alih tugas antar staf dan antara unit perawat pasien ketika terjadi
Menjamin bahwa petugas yang bertanggung jawab memperbarui informasi tentang status kesehatan pasien, pengobatan, rencana tindakan, tindak lanjut pengobatan serta perubahan kesehatan yang siknifikan Melibatkan pasien dan keluarganya dalam pengambilan keputusa terkait perawatan dan tindakan medis Memberikan informasi kepada pasien tentang keadaan pasien dan rencana pengobatan yang dapat dipahami oleh pasien
Komunikasi timbang terima pasien antar shift antar unit
Komunikasi timbang terima pasien pulang
Menggunakan pendekatan terstandarisasi untuk mengurangi kebingungan Alokasi waktu yuang cukup bagi staf untuk bertanya dan merespon pertanyaan memasukkan kegiatan mengulangi dan membaca kembali informasi sebagai bagian dari proses timbang terima Batasi informasi berubah-ubah yang penting untuk memberikan pelayanan yang aman bagi pasien
Memberikan informasi tertulis tentang diagnosis rencana terapi, pengobatan, dan hasil pemeriksaan
Timbang terima metode tradisional
Dilakukan hanya di meja perawat
Menggunakan komunikasi satu arah
Informasi yang dilaku hanya mencakup tindakan keperawatan secara umum
Timbang terima metode modern
Timbang terima dengan metode bedside handover
Timbang terima dengan metode SBAR
• timbang terima yang dilakukan disamping tempat tidur pasien dengan melibatkan pasien atau keluarga oasien secara langsung untuk mendapatkan umpan balik
• SBAR mengandung unsur situation, backgroud, assesment, dan recommendation
Situasi terkini (Situation) • Kondisi spesifik pasien : identitas pasien yaitu nama, nomor MR, diagnosis, prosedur, status mental, kondisi pasien (stabil/tidak). Menjelaskan secara singkat masalah kesehatan pasien atau keluhan utama
Latar belakang (Background) • Latar belakang apa yang menyebabkan munculnya keluhan pasien tersebut misalnya efek terapi tertentu yang telah diberikan (reaksi allergi dan obat-obatan), data klinik yang mendukung masalah pasien.
Rekomendasi (Rekommendation) • Hal – hal yang dibutuhkan untuk ditindaklanjuti dalam rencana perawatan/kebidanan (care plan). Intervensi yang harus direkomendasikan oleh perawat serta apa yang akan dilakukan oleh perawat
Pengkajian (Assessment) • Tingkat kesadaran,Tanda – tanda vital, dan perubahannya, status emosional, saturasi oksigen, pengobatan apakah diteruskan,distop atau ada penambahan, hasil pemeriksaan laboratorium, kebutuhan isolasi, kondisi kulit serta faktor resiko mobilisasi pasien (jatuh, nyeri),menyatakan kemungkinan masalah keperawatan/kebidanan seperti gangguan pernafasan, gangguan perfusi,kala II memanjang dll.