PERSIAPAN
PASIEN
Persiapan Persiapan pasien pasien dimulai dimulai saat seorang dokter merencanakan merencanakan pemeriksaan pemeriksaan laboratorium laboratorium bagi pasien. Dokter dibantu oleh paramedis diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tindakan apa yang akan dilakukan, manfaat dari tindakan itu, dan persyaratan apa yang harus dilakukan dilakukan oleh pasien. Informasi Informasi yang diberikan diberikan harus jelas agar tidak menimbulkan menimbulkan ketakutan ketakutan atau persepsi yang keliru bagi pasien. Pemilihan jenis tes yang kurang tepat atau tidak sesuai dengan kondisi klinis pasien akan menghasilkan interpretasi yang berbeda. Ketaatan pasien akan inst instru ruks ksii yang yang diber diberik ikan an oleh oleh dokte dokterr atau atau para parame medi diss sanga sangatt berpe berpenga ngaru ruh h terh terhad adap ap hasil hasil laborat laboratori orium; um; tidak tidak diikut diikutiny inyaa instru instruksi ksi yang diberi diberikan kan akan akan memberi memberikan kan penila penilaian ian hasil hasil laboratorium yang tidak tepat. Hal yang sama juga dapat terjadi bila keluarga pasien yang merawat tidak mengikuti instruksi tersebut dengan baik. da beberapa sumber kesalahan yang kurang terkontrol dari proses pra!analitik yang dapat mempengaruhi keandalan pengujian laboratorium, tapi yang hampir tidak dapat diidentifikasi oleh staf laboratorium. Ini terutama mencakup "ariabel fisik pasien, seperti latihan fisik, puasa, diet, stres, efek posisi, menstruasi, kehamilan, gaya hidup #konsumsi alkohol, rokok, kopi, obat adikti adiktif$, f$, usia, usia, jenis jenis kelami kelamin, n, "arias "ariasii diurna diurnal, l, pasca pasca transf transfusi usi,, pasca pasca donasi, donasi, pasca pasca operasi operasi,, ketinggian. Karena "ariabel tersebut memiliki pengaruh yang kuat terhadap beberapa "ariabel biokimia dan hematologi, maka gaya hidup indi"idu dan ritme biologis pasien harus selalu dipertimbangkan sebelum pengambilan sampel. PERSIAPAN PERSIAPAN PENGUMPULAN SPESIMEN
%pesimen yang akan diperiksa laboratorium haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut & •
'enisnya sesuai jenis pemeriksaan
•
(olume mencukupi
•
Kondisi baik & tidak lisis, segar)tidak kadaluwarsa, tidak berubah warna, tidak berubah bentuk, steril #untuk kultur kuman$
•
Pemakaian antikoagulan atau pengawet tepat
•
Ditampung dalam wadah yang memenuhi syarat
•
Identitas benar sesuai dengan data pasien
%ebelum pengambilan spesimen, periksa form permintaan laboratorium. Identitas pasien harus ditulis dengan benar #nama, umur, jenis kelamin, nomor rekam medis, dsb$ disertai diagnosis atau keterangan klinis. Periksa apakah identitas telah ditulis dengan benar sesuai dengan pasien yang akan diambil spesimen. *anyakan persiapan yang telah dilakukan oleh pasien, misalnya diet, puasa. *anyakan juga mengenai obat!obatan yang dikonsumsi, minum alkohol, merokok, dsb. +atat apabila pasien
telah mengkonsumsi obat!obatan tertentu, merokok, minum alkohol, pasca transfusi, dsb. +atatan ini nantinya harus disertakan pada lembar hasil laboratorium.
1. Peralatan Peralatan yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut & •
bersih, kering
•
tidak mengandung deterjen atau bahan kimia
•
terbuat dari bahan yang tidak mengubah at!at dalam spesimen
•
sekali pakai buang #disposable$
•
steril #terutama untuk kultur kuman$
•
tidak retak)pecah, mudah dibuka dan ditutup rapat, ukuran sesuai dengan "olume spesimen
2. Antikoagulan ntikoagulan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah. 'enis antikoagulan yang dipergunakan harus disesuaikan dengan jenis pemeriksaan yang diminta. (olume darah yang ditambahkan juga harus tepat.
3. Pemilihan Lokasi Pengambilan Sesimen *entukan lokasi pengambilan spesimen sesuai dengan jenis spesimen yang diperlukan, seperti & •
Darah "ena umumnya diambil dari "ena lengan #median cubiti, "ena cephalic, atau "ena basilic$. *empat pengambilan tidak boleh pada jalur infus atau transfusi, bekas luka, hematoma, oedema, canula, fistula
•
Darah arteri umumnya diambil dari arteri radialis #pergelangan tangan$, arteri brachialis #lengan$, atau arteri femoralis #lipat paha$.
•
Darah kapiler umumnya diambil dari ujung jari tengah atau jari manis tangan bagian tepi atau pada daerah tumit -) bagian tepi telapak kaki pada bayi. *empat yang dipilih untuk pengambilan tidak boleh memperlihatkan gangguan peredaran darah seperti sianosis atau pucat.
•
%pesimen untuk pemeriksaan biakan kuman diambil dari tempat yang sedang mengalami infeksi, kecuali darah dan cairan otak.
!. "aktu Pengambilan Penentuan waktu pengambilan spesimen penting untuk diperhatikan. •
/mumnya pengambilan dilakukan pada waktu pagi #ideal$
•
%pesimen untuk kultur kuman diambil sebelum pemberian antibiotik
•
%pesimen untuk pemeriksaan 01 diambil 2 jam setelah buang air yang terakhir
•
%pesimen untuk malaria diambil pada waktu demam
•
%pesimen untuk mikrofilaria diambil pada tengah malam
•
%pesimen dahak untuk pemeriksaan 3* diambil pagi hari setelah bangun tidur
•
%pesimen darah untuk pemeriksaan profil besi diambil pada pagi hari dan setelah puasa -4!-2 jam
PENGAM#ILAN
SPESIMEN
Hal!hal yang harus diperhatikan pada pengambilan spesimen adalah & -. *ehnik atau cara pengambilan. Pengambilan spesimen harus dilakukan dengan benar sesuai dengan standard operating procedure #%1P$ yang ada. 2. +ara menampung spesimen dalam wadah)penampung. o
o
o
%eluruh sampel harus masuk ke dalam wadah #sesuai kapasitas$, jangan ada yang menempel pada bagian luar tabung untuk menghindari bahaya infeksi. 5adah harus dapat ditutup rapat dan diletakkan dalam posisi berdiri untuk mencegah spesimen tumpah. 6emindahkan spesimen darah dari syringe harus memperhatikan hal!hal seperti berikut &
Darah harus segera dimasukkan dalam tabung setelah sampling. 7epaskan jarum, alirkan darah lewat dinding tabung perlahan!lahan agar tidak terjadi hemolisis. /ntuk pemeriksaan kultur kuman dan sensiti"itas, pemindahan sampel ke dalam media dilakukan dengan cara aseptik
o
Pastikan jenis antikoagulan dan "olume darah yang ditambahkan tidak keliru. Homogenisasi segera darah yang menggunakan antikoagulan dengan lembut perlahan!lahan. 'angan mengkocok tabung keras!keras agar tidak hemolisis.
6enampung spesimen urin
%ediakan wadah yang bersih, kering, tidak terkontaminasi oleh bahan apapun, mudah dibuka, mudah ditutup, dan bermulut lebar %ebaiknya pasien diinstruksikan membuang urine yang mula!mula keluar sebelum mengumpulkan urine untuk diperiksa. /ntuk mendapatkan specimen clean catch diperlukan cara pembersihan lebih sempurna &
o
dengan
sabun
dan
kemudian
Penderita wanita harus lebih dulu membersihkan labia minora, lalu harus merenggangkannya pada waktu kencing.
Perempuan yang sedang menstruasi atau yang mengeluarkan banyak secret "agina, sebaiknya memasukkan tampon sebelum mengumpulkan specimen. 3agian luar wadah urine harus dibilas dan dikeringkan setelah spesimen didapat dan keterangan tentang pemeriksaan harus jelas dicantumkan.
6enampung spesimen tinja
o
6ulut uretra dibersihkan membilasnya sampai bersih.
%ampel tinja sebaiknya berasal dari defekasi spontan. 'ika sangat diperlukan, sampel tinja juga dapat diperoleh dari pemeriksaan colok dubur. 6asukkan sampel ke dalam wadah yang bersih, kering, tidak terkontaminasi oleh bahan apapun, dapat ditutup rapat, dapat dibuka dengan mudah dan bermulut lebar.
6enampung spesimen dahakPenting untuk mendapatkan sekret bronkial dan bukan ludah atau sekret hidung.
%ediakan wadah yang bersih, kering, tidak terkontaminasi oleh bahan apapun, mudah dibuka, mudah ditutup, dan bermulut lebar. /ntuk pewarnaan 3*, jangan gunakan wadah yang mengandung bercak lilin atau minyak, sebab at ini dapat dilihat sebagai bintik!bintik tahan asam dan dapat menyulitkan penafsiran. %ebelum pengambilan spesimen, penderita diminta berkumur dengan air, bila mungkin gosok gigi terlebih dulu. 3ila memakai gigi palsu, sebaiknya dilepas dulu. Pada saat pengambilan spesimen, penderita berdiri tegak atau duduk tegak Penderita diminta untuk menarik nafas dalam 2 8 kali kemudian keluarkan nafas bersamaan dengan batuk yang kuat dan berulang kali sampai dahak keluar. Dahak yang dikeluarkan langsung ditampung dalam wadah dengan cara mendekatkan wadah ke mulut. mati keadaan dahak. Dahak yang memenuhi syarat pemeriksaan akan tampak kental purulen dengan "olume cukup # 8 9 ml $ *utup wadah dengan rapat untuk menghindari kontaminasi dari udara dan secepatnya dikirim ke laboratorium.
%umber!sumber kesalahan pada pengambilan spesimen darah & -. Pemasangan turni:uet terlalu lama dapat menyebabkan & o
o
o
Protein #termasuk enim$ , +a2, laktat , fosfat, dan 6g2 meningkat pH menurun, hemokonsentrasi PP* dan P** mungkin memendek karena pelepasan tromboplastin jaringan ke dalam sirkulasi darah
2. Pemompaan menyebabkan kalium, laktat, glukosa, dan 6g2 meningkat, sedangkan pH menurun . Pengambilan darah terlalu lama #tidak sekali tusuk kena$ dapat menyebabkan & o
trombosit dan fibrinogen menurun; PP* dan P** memanjang
o
kalium, 7DH dan %0P*)7* meningkat
<. Pengambilan darah pada jalur infus dapat menyebabkan & o
natrium meningkat pada infus saline
o
kalium meningkat pada infus K+l
o
glukosa meningkat pada infus de=trose
o
PP*, P** memanjang pada infus heparine.
o
kreatinin, fosfat, 7DH, %01*, %0P*, Hb, Hmt, lekosit, trombosit, eritrosit menurun pada semua jenis infus
9. Homogenisasi darah dengan antikoagulan yang tidak sempurna atau keterlambatan homogenisasi menyebabkan terbentuknya bekuan darah. >. Hemolisis dapat menyebabkan peningkatan K, 6g2, fosfat, aminotransferase, 7DH, fosfatase asam total
I$EN%I&I'ASI SPESIMEN
Pemberian identitas pasien dan atau spesimen adalah tahapan yang harus dilakukan karena merupakan hal yang sangat penting. Pemberian identitas meliputi pengisian formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dan pemberian label pada wadah spesimen. Keduanya harus cocok sama. Pemberian identitas ini setidaknya memuat nama pasien, nomor ID atau nomor rekam medis serta tanggal pengambilan. Kesalahan pemberian identitas dapat merugikan. /ntuk spesimen berisiko tinggi #HI(, Hepatitis$ sebaiknya disertai tanda khusus pada label dan formulir permintaan laboratorium.
PENGIRIMAN
SPESIMEN
'E
LA#(RA%(RIUM
%pesimen yang telah dikumpulkan harus segera dikirim ke laboratorium. -. %ebelum mengirim spesimen ke laboratorium, pastikan bahwa spesimen telah memenuhi persyaratan seperti yang tertera dalam persyaratan masing!masing pemeriksaan. 2. pabila spesimen tidak memenuhi syarat agar diambil ) dikirim ulang. . Pengiriman spesimen disertai formulir permintaan yang diisi data yang lengkap. Pastikan bahwa identitas pasien pada label dan formulir permintaan sudah sama. <. %ecepatnya spesimen dikirim ke laboratorium. Penundaan pengiriman spesimen ke laboratorium dapat dilakukan selambat!lambatnya 2 jam setelah pengambilan spesimen. Penundaan terlalu lama akan menyebabkan perubahan fisik dan kimiawi yang dapat menjadi sumber kesalahan dalam pemeriksaan, seperti &
o
Penurunan kadar natrium # ?a $, glukosa darah, angka lekosit, angka trombosit.
o
Perubahan morfologi sel darah pada pemeriksaan mikroskopik
o
PP* ) P** memanjang.
o
Peningkatan kadar kalium # K $, phosphate, 7DH, %0P*.
o
7isisnya sel pada sample 7+%, transudat, eksudat.
o
Perkembangbiakan bakteri
o
Penundaan pengiriman sampel urine &
/nsur!unsur yang berbentuk dalam urine #sediment$, terutama sel!sel eritrosit, lekosit, sel epitel dan silinder mulai rusak dalam waktu 2 jam. /rat dan fosfat yang semula larut akan mengendap, sehingga menyulitkan pemeriksaan mikroskopik atas unsur!unsur lain. 3ilirubin dan urobilinogen teroksidasi bila berkepanjangan terkena sinar matahari. 3akteri!bakteri akan berkembang biak yang terganggunya pemeriksaan bakteriologis dan pH.
akan
menyebabkan
'amur akan berkembang biak Kadar glukosa mungkin menurun dan kalau semula ada, at!at keton dapat menghilang.pabila akan ditunda pengirimannya dalam waktu yang lama spesimen harus disimpan dalam refrigerator)almari es pada suhu 2 8 @ o+ paling lama @ jam.
9. Pengiriman sample sebaiknya menggunakan wadah khusus, misalnya berupa kotak atau tas khusus yang tebuat dari bahan plastik, gabus #styro!foam$ yang dapat ditutup rapat dan mudah dibawa.
PENANGANAN SPESIMEN •
Identifikasi dan registrasi spesimen
•
%eluruh spesimen harus diperlakukan sebagai bahan infeksius
•
Patuhi cara pengambilan spesimen dan pengisian tabung yang benar
•
0unakan sentrifus yang terkalibrasi
•
%egera pisahkan plasma atau serum dari darah dalam tabung lain, tempeli label
•
%egera distribusikan spesimen ke ruang pemeriksaan
PA?BI6P?? %PA%I6A? •
Penyimpanan spesimen dilakukan jika pemeriksaan ditunda atau spesimen akan dikirim ke laboratorium lain
•
7ama penyimpanan harus memperhatikan, jenis pemeriksaan, wadah dan stabilitasnya
•
Hindari penyimpanan whole blood di refrigerator
•
%ampel yang dicairkan #setelah dibekukan$ harus dibolak!balik beberapa kali dan terlarut sempurna. Hindari terjadinya busa.
•
%impan sampel untuk keperluan pemeriksaan konfirmasi ) pengulangan
•
6enyimpan spesimen dalam lemari es dengan suhu 2!@C+, suhu kamar, suhu !24C+, !4C+ atau !-24C+ jangan sampai terjadi beku ulang.
•
/ntuk jenis pemeriksaan yang menggunakan spesimen plasma atau serum, maka plasma atau serum dipisahkan dulu baru kemudian disimpan.
•
6emberi bahan pengawet pada spesimen
•
6enyimpan formulir permintaan lab di tempat tersendiri
5aktu penyimpanan spesimen dan suhu yang disarankan & •
Kimia klinik & - minggu dalam referigerator
•
Imunologi & - minggu dalam referigerator
•
Hematologi & 2 hari pada suhu kamar
•
Koagulasi & - hari dalam referigerator
•
*oksikologi & > minggu dalam referigerator
•
3lood grouping & - minggu dalam referigerator
Siaa )ang %erlibat $alam Proses Pra*Analitik+ %elalu ada beberapa orang yang terlibat dalam proses pra!analitik, yaitu pasien, dokter, paramedis)perawat, petugas layanan transportasi, analis dan dokter laboratorium; mereka semua berbagi tanggung jawab terhadap mutu bahan spesimen dan harus memahami pentingnya tahap pra!analtik, serta mengenali kemungkinan penyebab kesalahan dan konsekuensi mereka untuk hasil pemeriksaan.
Komunikasi antara dokter, paramedis)perawat, petugas layanan transportasi, analis dan dokter laboratorium harus selalu ditingkatkan dalam bentuk komunikasi langsung, telepon, atau media lainnya. 7ebih baik kalau laboratorium dapat membuat pedoman atau semacam %1P mengenai pengumpulan spesimen untuk penggunaan oleh bagian lain. Pedoman tersebut harus ditinjau ulang oleh super"isor laboratorium. 7aboratorium juga perlu menetapkan prosedur untuk penanganan spesimen dan prosedur untuk manajemen spesimen #penerimaan atau penolakan spesimen$.