PRAKTIKUM VI
Topik
: Epidermis dan Derivatnya
Tujuan
: Untuk mengamati bentuk-bentuk epidermis, trikoma dan stoma
Hari/Tanggal : Kamis, 16 April 2011 Tempat
: Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I. ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan : 1. Mikroskop 2. Kaca benda 3. Kaca penutup 4. Gelas kimia 5. Pipet tetes 6. Cutter/ silet 7. Baki Bahan yang digunakan : 1. Batang tebu (Saccharum officinarum) 2. Daun durian (Durio zibethinus) 3. Daun nangka (Artocarpus communis) 4. Daun tebu (Saccharum officinarum) 5. Tangkai daun waru (Hibiscus tiliaceus) 6. Kutex bening
II. CARA KERJA 1. Menyayat permukaan daun pada permukaan yang kasar untuk pengamatan epidermis, trikoma dan stoma selanjutnya meletakkan sayatan di atas kaca benda dan mengamati di bawah mikroskop 2. Mengamati epidermis pada daun yang permukaannya licin dengan mengecat permukaan daun dengan kutex dan setelah kering kutex dilepaskan dengan hati-hati selanjutnya meletakkan di atas kaca benda dan memberi setetes aquadest, menutup dengan kaca penutup dan mengamati di bawah mikroskop.
III. TEORI DASAR Epidermis merupakan sel penyusun lapisan terluar dari daun, bunga, buah dan biji
serta akar dan batang sebelum mengalami penebalan sekunder.
Bermacam sel epidermis dapat dibedakan pada berbagai tumbuhan : sel epidermis bentuk umum, sel tunggal atau kelompok sel dengan struktur, bentuk dan kandungan yang khusus, sel berhubungan dengan stomata dan struktur tambahan pada epidermis yang disebut trikoma (Fahn, 1991). Epidermis mempunyai fungsi melindungi bagian dalam organ tubuh, sehingga epidermis disebut sebagai jaringan pelindung. Sebagai jaringan pelindung
epidermis melindungi terhadap penguapan, kerusakan-kerusakan
mekanis, perubahan temperatur dan mencegah hilangnya zat hara. Bentuk sel epidermis bermacam-macam misalnya bentuk seperti kubus, prisma, tidak teratur dan ada juga yang punya tonjolan-tonjolan seperti papilla. Pada epidermis biasanya terdapat alat tambahan yang disebut derivat epidermis, pada batang misalnya sel silikat dan sel gabus, pada daun misalnya trikoma, stoma dan sel kipas (Fahn, 1991). Trikoma yaitu tonjolan epidermis yang terdiri dari satu atau lebih sel. Selsel trikoma dapat mengadakan penebalan sekunder, ada yang kehilangan protoplasmanya. Trikoma dapat dikelompokkan dalam beberapa golongan yaitu trikoma non glandular (bukan rambut kelenjar) dan trikoma glandular (rambut kelenjar) (Wibisono, 1987). Di antara sel-sel epidermis terdapat celah-celah kecil yang diapit oleh dua sel yang berbentuk khusus, berbeda dengan sel epidermis normal dan disebut sel penutup. Kedua sel penutup itu bersama celahnya disebut stoma. Sel epidermis yang berdekatan dengan sel penutup ini (dua sel atau lebih) disebut sel tetangga. Sel tetangga ini mempunyai hubungan fungsional dengan sel penutup. Stoma dapat dijumpai di kedua permukaan daun atau hanya di bagian bawah. Letak sel penutup stomata terhadap sel-sel epidermis sekitarnya dapat sejajar, tenggelam, atau tersembul. Bentuk sel penutup serupa ginjal. Stomata dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu anomositik, anisositik, parasitik, diasitik, dan aktinositik (Wibisono, 1987).
IV. HASIL PENGAMATAN 1. Batang tebu (Saccharum officinarum) Keterangan : 1. Sel silika 2. Sel gabus 3. Sel panjang 4. Sel pendek
Perbesaran 40 x 10
2. Daun durian (Durio zibethinus) Keterangan : 1. Trikoma sisik.
Perbesaran 40 x 10
bentuk
3. Daun nangka (Artocarpus communis) Keterangan : 1. Trikoma 2. Sel epidermis
Perbesaran 40 x 10
4. Daun tebu (Saccharum officinarum) Keterangan : 1. Trikoma 2. Epidermis
Perbesaran 40 x 10
5. Tangkai daun waru (Hibiscus tiliaceus) Keterangan : 1. Trikoma 2. Sel epidermis
Perbesaran 40 x 10
Gambar Menurut Literatur
Epidermis batang Sacchharum officinarum (Fam. Poaceae) Keterangan : 1. Sel silika 2. Sel gabus 3. Sel panjang 4. Sel pendek
Trikoma non glandular pada Hibiscus tiliaceus
(Sumber:http://endangpurwaningsih.wimamadiun.com/materi/minggu10.pdf)
Jenis-jenis stoma
(Sumber : Estiti B Hidayat. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji:71)
V. ANALISIS DATA 1. Batang tebu (Saccharum officinarum) Klasifikasi : Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Liliopsida
Sub classis
: Commeliniidae
Ordo
: Cyperales
Familia
: Poaceae
Genus
: Saccharum
Spesies
: Saccharum officinarum
(Sumber : Steenis. 2003) Pada hasil pengamatan yang telah kami lakukan terhadap batang Saccharum officinarum terdapat sel-sel silica dan sel-sel gabus. Bentuk sel epidermisnya kotak. Adapun fungsi dari sel epidermis adalah : 1) Sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan 2) Sebagai pelindung terhadap kerusakan mekanik 3) Sebagai pelindung terhadap perubahan temperatur 4) Sebagai pelindung terhadap hilangnya zat-zat makanan
Kemudian dijumpai derivatnya epidermis lain berupa sel gabus berlubang-lubang dan sel silika. Sel-sel tersebut berfungsi sama dengan pembuluh kayu yaitu menghantarkan air keseluruh jaringan. Sedangkan trikomanya tidak begitu nampak terlihat. Sifat-sifat sel epidermis : 1) Selnya masih hidup, susunan rapat satu sama lain, tanpa ruang antar sel. 2) Plasma sel merupakan selaput, melekat pada dinding sel dengan sebuah vakuola yang besar di pusat yang berisi cairan sel. Kadangkadang berisi antosian pada mahkota bunga dan daun Zebrina pendula dan kol merah 3) Plastida umumnya berupa leukoplas, hanya pada beberapa tumbuhan tertentu beberapa Pteridophyta dan tumbuhan air dan tumbuhan yang hidup di tempat teduh dapat dijumpai kloroplas. 4) Dinding luar yang berbatasan dengan udara luar relatif lebih tebal daripada dinding sel sebelah dalam.
2. Daun durian (Durio zibethinus) Klasifikasi : Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Magnoliopsida
Sub classis
: Dilleliniidae
Ordo
: Malvales
Familia
: Bombacaceae
Genus
: Durio
Spesies
: Durio zibethinus
(Sumber : Steenis. 2003) Berdasarkan pengamatan terhadap durian, terlihat sel epidermisnya berbentuk kulit. Pada daun durian, permukaannya terdapat velotinus yaitu bulu/rambut yang halus seperti beludru, lunak, pendek dan rapat, hanya saja pada pengamatan hal ini tidak nampak. Fungsi epidermis pada daun adalah
untuk mengurangi besarnya penguapan dan rambut gatal berfungsi mengurangi gangguan dari manusia dan hewan.
3. Daun nangka (Artocarpus communis) Klasifikasi : Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Magnoliopsida
Sub classis
: Hammelidae
Ordo
: Urticales
Familia
: Moraceae
Genus
: Artocarpus
Spesies
: Artocarpus communis
(Sumber : Steenis. 2003) Berdasarkan hasil pengamatan yang kami peroleh pada daun nangka, tampak adanya trikoma yang merupakan derivate epidermis non glandular. Trikoma nonglandular adalah apabila selnya tidak berfungsi sebagai organ sekresi.
Terdapat dua jenis trikoma, yaitu trikoma yang berbentuk
memanjang dan trikoma yang berbentuk sisik. Kemudian trikoma yang berbentuk memanjang merupakan tonjolan epidermis ke arah luar. Trikoma yang berbentuk memanjang dan trikoma bentuk sisik ini berfungsi sebagai pelindung terhadap gangguan dari luar dan untuk mengurangi penguapan serta memperluas bidang penyerapan terhadap air.
4. Daun tebu (Saccharum officinarum) Klasifikasi : Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Liliopsida
Sub classis
: Commelinidae
Ordo
: Poales
Familia
: Poaceae
Genus
: Zea
Species
: Zea mays L.
(Sumber : Cronquist.1983) Berdasarkan hasil pengamatan yang kami peroleh pada daun tebu yang berpermukaan kasar terdapat trikoma yang memanjang. Yang terdiri atas banyak sel dan mempunyai 3 bagian, yaitu kepala, badan dan kaki. Sedangkan pada permukaan yang licin dan berdasarkan pengamatan pada preparat jadi, pada epidermis daun jagungnya ditemukan stomata. Stomata ini terdiri atas lubang (porus) yang dilindungi oleh 2 sel penutup. Sel-sel epidermis yang berdekatan dengan sel penutup disebut dengan sel tetangga. Stomatanya berbentuk halter. Pada stomata dapat terjadi proses fotosintesis, respirasi dan penguapan. Pada pagi hari stomata ini terbuka sedangkan pada siang hari tertutup.
5. Tangkai daun waru (Hibiscus tiliaceus) Klasifikasi : Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Magnoliopsida
Sub classis
: Dilleliniidae
Ordo
: Malvales
Familia
: Malvaceae
Genus
: Hibiscus
Spesies
: Hibiscus tiliaceus L.
(Sumber : Steenis. 2003) Berdasarkan hasil pengamatan yang kami peroleh pada epidermis tangkai daun waru terdapat trikoma berbentuk bintang yang merupakan derivate dari epidermis. Adanya trikoma yang berbentuk rambut bintang yang mana trikoma ini berjenis trikoma non glandular (rambut-rambut biasa). Juluran pada trikoma ini berjumlah delapan buah yang mana ukuran panjangnya berbeda-beda. Trikoma ini berwarna transfaran. Trikoma ini mempunyai sifat bukan kelenjar (nonglandular) dalam arti tidak menghasilkan sekret. Trikoma ini terdiri atas banyak sel dan mempunyai 2 bagian yaitu kepala dan badan. Fungsi trikoma adalah sebagai pelindung terhadap gangguan dari luar, untuk mengurangi penguapan.
VI. KESIMPULAN 1. Dari hasil pengamatan derivat epidermis yang ditemukan yaitu : trikoma, stoma, sel kipas dan sel gabus. 2.
Derivat epidermis adalah bentukan yang berasal dari sel induk epidermis namun mempunyai bentuk dan fungsi berbeda dari epidermis itu sendiri.
3. Bentuk epidermis pada batang tebu merupakan deretan yang tersusun sejajar yang terdiri atas terdiri atas sel panjang dan 2 sel pendek yang terletak berpasangan. 4. Stoma ditemukan pada :
Daun nangka dengan bentuk stomata parasitic, yang mana pada porusnya pada sel penutup sejajar dengan sel tetangga.
5. Trikoma ditemukan pada :
Tangkai daun waru dengan bentuk trikoma rambut bintang/tilia
Daun durian dengan trikoma yang berbentuk rambut sisik.
VII. DAFTAR PUSTAKA Adrak, R.A dan Sri Amintarti. 2009. Penuntun Praktikum Anatomi Tumbuhan. PMIPA FKIP UNLAM : Banjarmasin. Fahn, A. 1995. Anatomi Tumbuhan. UGM Press : Yogyakarta. Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. ITB : Bandung. http://endangpurwaningsih.wimamadiun.com/materi/minggu10.pdf