PRE PLANNING RELAKSASI BENSON PADA NY. M DENGAN HIPERTENSI DAN DIABETES MELLITUS DI PANTI WREDHA HARAPAN IBU SEMARANG
Disusun untuk memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Gerontik
Oleh: SURYO PRASETYO AJI 22020117210027
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXX DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
PRE PLANNING RELAKSASI BENSON PADA NY. M DENGAN HIPERTENSI DAN DIABETES MELLITUS DI PANTI WREDHA HARAPAN IBU SEMARANG
Pokok bahasan
: Teknik relaksasi Benson
Sub Pokok Bahasan
: Cara Melakukan teknik relaksasi Benson
Waktu
: 20 menit
Tempat
: Di Ruang Mawar Panti Wreda Harapan Ibu
Penyuluh
: Suryo Prasetyo Aji
Tanggal
: 7 Desember 2017
A. Pendahuluan
Pada proses penuan masalah yang sering muncul meliputi permasalahan fisiologis dan psikososial. Masalah fisiologis diantaranya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit mengendor, sebagian atau seluruh gigi hilang, daya penglihatan dan pendengaran menurun, gerakan menjadi lamban dan figur tubuh tidak proporsional. Sedangkan masalah psikososial yang sering muncul pada masa lansia seperti, kecemasan, stress, depresi, dan hilangnya harapan. Data Depkes 2012 menunjukkan bahwa angka kesakitan lansia di Indonesia adalah sebesar 26,93%. Beberapa keluhan kesehatan yang paling sering ditemukan pada lansia adalah akibat adanya penyakit kronis seperti, DM, hipertensi, hipotensi, dan juga rematik (Kemenkes, 2014). Pada pengkajian yang dilakukan kepada Ny. M, munsul diagnosa keperawatan yaitu Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri: hipertensi pada Ny. M berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang manajemen penyakit. Salah satu upaya intervensi yang bisa dilakukan untk membentu mengontrol tekanan dara yaitu dengan melakukan terapi relaksasi benson, dimana tindakan ini bisa dilakukan secara mandiri oleh pasien di panti dan terbukti mempunyai efek yang baik untuk menurunkan tekanan darah (mengontrol tekanan darah). Intervensi ini sesuai penelitian dari Darmawan pada tahun 2014 bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tekanan darah pasien hipertensi sebelum dan sesudah diberikan relaksasi benson dengan nilai p=0.000 dimana terjadi penurunan rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi yang diberikan relaksasi benson. Rata-rata tekanan darah sistolik turun sebesar 9,89 mmHg dan tekanan darah diastolik rata-rata turun sebesar 5,34 mmHg dengan pemberian relaksasi benson selama
20 menit. B. Tujuan
1. Tujuan Umum Setelah mendapatkan pembelajaran pasien dapat melakukan teknik relaksasi Benson dengan benar. 2. Tujuan Khusus Setelah mendapatkan pembelajaran, pasien mampu : a. Menjelaskan pengertian teknik relaksasi Benson b. Menjelaskan manfaat teknik relaksasi Benson c. Menjelaskan langkah-langkah teknik relaksasi Benson d. Mendemonstrasikan cara melakukan teknik relaksasi Benson C. Materi Penyuluhan (terlampir)
Adapun materi dalam penyuluhan ini antara lain: 1. Pengertian teknik relaksasi Benson 2. Manfaat teknik relaksasi Benson 3. Langkah-langkah teknik relaksasi Benson 4. Cara melakukan teknik relaksasi Benson D. Metode
Adapun metode dalam penyuluhan ini adalah: 1. Diskusi dan Tanya Jawab 2. Demonstrasi
E. Media
Adapun media dalam penyuluhan ini adalah 1. Poster E. Setting Tempat Penyuluhan
Ket :
: Pasien (Sasaran) : Pemateri : poster F. Strategi Pelaksanaan Penyuluhan
No 1
Kegiatan Persiapan
Waktu
Media
2 menit
-
3 menit
-
10 menit
Poster
a. Menyiapkan ruangan b. Menyiapkan alat c. Menyiapkan klien 2
Pembukaan a. Melakukan komunikasi terapeutik. b. Menjelaskan maksud dan tujuan
3
Kegiatan a. Menjelaskan pengertian
teknik
relaksasi Benson b. Menjelaskan manfaat
teknik
relaksasi Benson c. Menjelaskan langkah – langkah teknik
relaksasi
Benson d. Mendemonstrasika n cara melakukan
teknik
relaksasi
Benson e. Diskusi
tanya
jawab 4
Penutup
5
menit
a. Memberikan pertanyaan
lisan
sebagai evaluasi b. Menutup
dan
mengucapkan salam
G.
Kriteria Evaluasi
1) Struktur -
Menyiapkan pre planning
-
Melakukan kontrak waktu dengan klien
-
Menyiapkan tempat
-
Menyiapkan alat dan media yang akan digunakan
2) Proses Peserta kooperatif selama terapi dilakukan 3) Hasil
H.
-
70% klien mampu menyebutkan manfaat relaksasi benson.
-
90% peserta mampu mendemonstrasikan relaksasi benson
Evaluasi
NO
Evaluasi proses
Hasil Ya
1
Menyebutkan pengertian relaksasi benson
2
Menyebutkan benson
tujuan
terapi
relaksasi
Tidak
-
3
Menyebutkan manfaat terapi relaksasi benson
4
Klien mengikuti langkah-langkah terapi relaksasi benson
Lembar Observasi Pelaksanaan terapi Spiritual Nama: . . . . . .
Langkah-langkah terapi
Observasi Sesuai
1. Klien duduk dengan posisi yang nyaman (duduk dengan santai) 2. Klien menutup mata 3. Klien mengendorkan otot-otot 4. Klien bernapas secara alamiah dan mulai mengucapkan kalimat spiritual yang dibaca secara berulang-ulang 5. Bila ada pikiran yang mengganggu kembali dan fokuslah ( klien tetap fokus) 6. Lakukan selama 10-20 menit saja 7. Jika sudah selesai jangan langsung berdiri, duduk dulu dan beristirahat Nama observer Tanda tangan :
:...........
Tidak sesuai
MATERI RELAKSASI BENSON
A. Pengertian
Relaksasi pertama kali diperkenalkan oleh Jacobson, seorang psikolog dari Chicago. Metode ini dikembangkan untuk melawan ketegangan dan kecemasan yang disebut relaksasi progresif, yaitu teknik yang mengurangi ketegangan otot. Jacobson berpendapat bahwa semua bentuk ketegangan termasuk ketegangan mental didasarkan pada ketegangan otot (Sheridan & Radmacher, 1992 dalam Purwanto & Zulaekah, 2007). Relaksasi mengaktifkan saraf parasimpatis dan menstimulasi turunnya aktifitas tubuh yang ditingkatkan oleh saraf simpatis, dimana peningkatan salah satu sistem akan menghambat atau menekan fungsi sistem yang lainnya (Utami, 1993 dalam Purwanto & Zulaekah, 2007). Relaksasi benson pertama kali dikembangkan oleh Benson di Harvard's Thorndike Memorial Laboratory dan Boston,s beth Israel Hospital. Teknik ini dapat dilakukan sendiri, bersama-sama atau dengan bimbingan mentor. Relaksasi Benson merupakan teknik relaksasi yang digabung dengan keyakinan yang dianut oleh pasien. Formula kata atau kalimat tertentu yang dibaca berulang-ulang dengan melibatkan unsur keimanan dan keyakinan akan menimbulkan respon relaksasi yang lebih kuat dibandingkan dengan hanya relaksasi tanpa melibatkan unsur keyakinan. Ungkapan yang dipakai dapat berupa nama Tuhan, atau kata- kata lain yang memiliki makna menenangkan bagi pasien (Benson & Proctor (2000) B. Pengaruh Relaksasi Benson terhadap Tubuh
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa relaksasi Benson
mempunyai efek positif terhadap tubuh. Penelitian Quasi Eksperimen yang dilakukan oleh Sangadji, Waluyo & Gayatri, (2011) pada 24 responden dengan tujuan melihat pengaruh relaksasi Benson terhadap intensitas nyeri pada pasien sindrom koroner di Daerah Intimewa Yogyakarta menunjukkan bahwa relaksasi Benson secara siginfikan berpengaruh pada intensitas nyeri pada pasien sindrom koroner akut (P 0,000). Efek relaksasi terhadap kadar glukosa darah adalah dengan menekan produksi hormon stress seperti epineprin dan kortisol sehingga mencegah peningkatan kadar glukosa darah (Smeltzer et al., 2009). Penelitian lain dilakukan oleh Darmawan pada tahun 2014 yang menemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tekanan darah pasien hipertensi sebelum dan sesudah diberikan relaksasi benson dengan nilai p=0.000 dimana terjadi penurunan rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi yang diberikan relaksasi benson. Rata-rata tekanan darah sistolik turun sebesar 9,89 mmHg dan tekanan darah diastolik rata-rata turun sebesar 5,34 mmHg dengan pemberian relaksasi benson selama 20 menit.
C. Petunjuk Pelaksanaan Relaksasi Benson
Lingkungan yang tenang merupakan hal yang harus diperhatikan dalam relaksasi Benson disamping mengendurkan otot-otot secara sadar, memusatkan diri selama 10-20 menit pada ungkapan yang dipilih, dan bersifat pasif pada pikiran - pikiran yang mengganggu 1. Suasana Tenang Suasana yang tenang membantu efektifitas pengulangan kata atau kelompok kata, dengan demikian akan mudah menghilangkan pikiran yang mengganggu. 2. Perangkat Mental Untuk memindahkan pikiran - pikiran yang berada diluar diri, harus ada suatu rangsangan yang konstan. Rangsangan tersebut dapat berupa kata atau frase yang singkat yang diulang dalam hati sesuai dengan keyakinan.
Kata atau frase yang singkat merupakan fokus dalam melakukan relaksasi Benson. Fokus terhadap kata atau frase tertentu akan meningkatkan kekuatan dasar respon relaksasi dengan memberi kesempatan faktor keyakinan untuk mempengaruhi penurunan aktifitas saraf simpatik (Benson & Proctor, 2000). 3. Sikap Pasif Sikap pasif merupakan elemen paling penting dalam relaksasi Benson. Sikap ini dapat dijaga dengan mengabaikan pikiran - pikiran yang mengacau dengan tetap berfokus pada pengulangan frase atau kata. Tidak perlu cemas seberapa baik melakukannya karena perasaan itu akan mencegah teijadinya respon relaksasi. 4. Posisi Nyaman Posisi tubuh yang nyaman penting agar tidak menyebabkan ketegangan otot. posisi yang digunakan biasanya duduk atau berbaring ditempat tidur. D. Langkah Relaksasi Benson
Usahakan situasi ruangan atau lingkungan relatif tenang 1. Atur posisi nyaman 2. Pilih satu kata atau ungkapan singkat yang mencerminkan keyakinan. Sebaiknya pilih kata atau ungkapan yang memiliki arti khusus seperti nama Allah, tenang, dan sebagainya. 3. Pejamkan mata, hindari menutup mata terlalu kuat 4. Bernapas lambat dan wajar sambil melemaskan otot mulai dari kaki, betis, paha, perut, dan pinggang. Kemudian disusul melemaskan kepala, leher, dan pundak dengan memutar kepala dan mengangkat pundak perlahan lahan. Ulurkan kedua lengan dan tangan, kemudian kendurkan dan biarkan terkulai diatas lutut dengan tangan terbuka dalam posisi berdoa (jika posisi duduk). 5. Perhatikan nafas dan mulailah menggunakan kata fokus yang berakar pada keyakinan.
Tarik
nafas
dari
hidung,
pusatkan
kesadaran
pada
pengembangan perut, lalu keluarkan nafas melalui mulut secara perlahan
sambil mengucapkan ungkapan yang telah dipilih. 6. Pertahankan sikap pasif 7. Lakukan selama 15 menit
DAFTAR PUSTAKA
Benson, H & Proctor, W. (2000). Keimanan yang Menyembuhkan: Dasardasar. Respon Relaksasi. Bandung: Kaifa. Darmawan, 2014. Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Tekanan darah pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Denpasar. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Smeltzer et al, 2008. Buku Ajar Keperwata Medikal Bedah. Jakarta : Buku. Kedokteran EGC.