LAPORAN KERJA SATUAN PENGAWAS INTERN (SPI) RSUD KELAS B TAHUN 2015 I.
Pendahuluan Rumah Sakit sebagai sebuah organisasi memiliki tujuan yang harus dicapai, dalam hal
ini adalah pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu terhadap para pelanggan baik internal maupun eksternal. Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit mengisyaratkan bahwa Rumah Sakit harus memiliki standar pelayanan yang harus dicapai dalam setiap aspek kegiatannya. Untuk mencapai standar tersebut rumah sakit harus memiliki organisasi yang efektif, efisien dan akuntabel. Organisasi Rumah Sakit disusun dengan tujuan untuk mencapai Visi dan Misi Rumah Sakit dengan menjalankan tata kelola organisasi dan tata kelola klinis yang baik melalui pelaksanaan prinsip utama manajemen, yaitu planning, organizing, actuating, dan controling. Dengan menjalankan keempat prinsip tersebut secara baik dan benar sehingga akan menghasilkan pengelolaan sistem manajemen suatu rumah sakit yang baik pula.
II. Latar Belakang Dalam perjalanannya, pengelolaan Rumah Sakit sebagaimana sebuah organisasi, juga rawan terjadi penyimpangan – penyimpangan. Penyimpangan yang terjadi seperti pemberian layanan, bukan tidak mungkin bisa beresiko terhadap pasien, bahkan kematian pasien dan berlanjut pada tuntutan hukum. Begitu juga bila yang terjadi adalah penyimpangan terhadap pengelolaan administrasi seperti keuangan dan aset, bisa menjadi ancaman tindak kecurangan atau korupsi. Apapun bentuk penyimpangannya, potensial akan menimbulkan kerugian Satuan Pengawas Intern (SPI) RSUD MAJALAYA
Page 1
terhadap masyarakat dan negara. Oleh karena itu rumah sakit membentuk Satuan Pengawas Intern (SPI) sebagai pelaksana dari salah satu fungsi manajemen (controlling) sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern dan SK Menkes Nomor 938/Menkes/SK/XI/1992 tentang perlunya pembentukan SPI pada rumah sakit. Salah satu fungsi keberadaan SPI adalah untuk melakukan audit terhadap pelaksanaan manajemen dalam sebuah organisasi. Audit internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independent dan objektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasional organisasi. Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan resiko, pengendalian, dan proses governance, Hiro Tugiman dalam buku “Standar Profesi Audit Internal” (2004;9). Pengendalian internal diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi, menjamin ketelitian dan kebenaran laporan keuangan atau informasi dari organisasi, serta mendorong agar manajemen dalam organisasi patuh terhadap hukum dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Hal tersebut dilaksanakan untuk menghindari dari kemungkinan tuntutan hukum dalam proses pelaksanaan fungsi manajemen rumah sakit. Dalam penyelenggaraan rumah sakit, keberadaan SPI diharapkan dapat menjadi mitra kerja yang baik bagi manajemen dalam menilai setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit dan juga dituntut untuk profesionalisme dalam menajalankan fungsinya. Sikap profesionalisme yang ditunjukkan berarti memiliki tanggungjawab dan berprilaku yang lebih dari sekedar memenuhi undang-undang dan peraturan masyarakat, Arents at all (2005;78). Satuan Pengawas Intern (SPI) RSUD MAJALAYA
Page 2
Sebagai seorang profesional auditor internal mengakui tanggungjawab terhadap klien dan terhadap rekan se-profesi. Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Majalaya merupakan fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, juga perlu diadakan audit operasional, karena manajemen rumah sakit harus dapat menciptakan serta mendorong pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, baik itu dari segi pelayanan, kinerja pegawai, persediaan obat-obatan dan alat-alat medis yang memadai serta kegiatan operasional lainnya. Berdasarkan hal tersebut manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Majalaya perlu mendorong efektivitas pelayanan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan kinerja pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Majalaya perlu adanya audit operasional manajemen rumah sakit dalam pengelolaan pelayanan kesehatan. Satuan Pengawas Intern (SPI) dengan paradigma baru yaitu sebagai konsultan dalam pelaksanaan operasional dan fungsi manajemen di rumah sakit serta unit kerja yang membantu top manajer dalam mengawasi dan mengevaluasi pengendalian sistem manajemen dan pelayanan rumah sakit sehingga mengarahkan jalannya manajemen dan operasional rumah sakit ke jalur yang benar. Satuan Pengawas Intern (SPI) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dibentuk kepengurusan organisasi untuk kelancaran dalam melaksanakan kegiatannya. Dasar pembentukan susunan organisasi tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Utama Nomor : 445/1071.A.K/RSUD KLS B/XI/2014 Tentang Pembentukan Satuan Pengawas Intern (SPI) Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Majalaya Kabupaten Bandung, yaitu terdiri dari : 1. Ketua
: dr. Nina Anastasia Sephina.SpRM
Satuan Pengawas Intern (SPI) RSUD MAJALAYA
Page 3
2. Sekretaris : Opik Abdul Ropik, S.Kep 3. Anggota 4 (empat) orang, terdiri dari : 1. Drg. R. Kurnia Kamal KS 2. Cece Rahayu, S.ST 3. Iin Noviani, SE.MM 4. Yanti Widiyanti, SE Perkembangan pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Majalaya, baik dari aspek manajemen maupun operasional sangat dipengaruhi oleh berbagai tuntutan dari lingkungan, yaitu rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, dan biaya pelayanan kesehatan terkendali sehingga akan berujung pada kepuasan pasien. Usaha pemerintah untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dengan biaya yang terjangkau yaitu rumah sakit BLU. Untuk dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dengan harga terjangkau, rumah sakit BLU membutuhkan pengelolaan keuangan yang baik. Pengelolaan Keuangan BLU telah diatur dalam Peraturan Pemerintah RI No. 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.Rumah Sakit Badan Layanan Umum (BLU) merupakan lembaga yang diberikan kewenangan untuk mengelola keuangannya sendiri. Sehingga, laporan keuangan BLU sangat penting untuk disusun dengan baik.
III. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk memastikan kehandalan sistem pengendalian internal RSUD Kelas B Majalaya melalui fungsi pengawasan. 2. Tujuan Khusus Satuan Pengawas Intern (SPI) RSUD MAJALAYA
Page 4
a. Untuk meyakinkan pengelolaan sistem manajemen sesuai dengan aturan dan perundangan yang berlaku b. Untuk meyakinkan sistem pengelolaan dan pelaporan keuangan RSUD Kelas B Majalaya sesuai dengan Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) c. Untuk meyakinkan proses pelayanan medis sesuai dengan Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) d. Untuk meyakinkan proses pelayanan keperawatan sesuai dengan Standar Asuhan Keperawatan (SAK), Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan Standar Operasional Prosedur (SOP). IV. Program dan Kegiatan SPI A. Program Kerja Bidang Sekretariatan SPI, dengan kegiatan sbb: 1. Penataan administrasi SPI 2. Penataan inventaris peralatan dan perlengkapan sekretariatan 3. Membuat dan menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) 4. Memfasilitasi kegiatan administrasi auditor 5. Pengaturan rapat rutin intern dan rapat lainnya yang diperlukan 6. Menyusun program pengembangan Sumber Daya manusia (SDM) 7. Menyusun Laporan Hasil pengawasan dan Laporan Hasil Audit 8. Menyusun Laporan Tahunan SPI. B. Program Kerja Bidang Keuangan, Administrasi dan Penunjang, dengan kegiatan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
sbb: Melakukan pengawasan atas Laporan Keuangan Tahunan tahun 2014 Melakukan pengawasan atas Laporan Keuangan Triwulan I tahun 2015 Melakukan pengawasan atas Laporan Keuangan Triwulan II tahun 2015 Melakukan pengawasan atas Laporan Keuangan Triwulan III tahun 2015 Melakukan pengawasan atas Laporan Keuangan Semester I tahun 2015 Melakukan audit terhadap pendapatan rumah sakit Melakukan evaluasi terhadap Kegiatan Kerja Sama Operasional (KSO) RSUD
Kelas B Majalaya. 8. Melakukan pengawasan dan audit Administrasi Umum dan Kepegawaian 9. Melakukan evaluasi terhadap Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) tahun 2015 10. Melakukan pengawasan terhadap rencana kerja tahun (RKT) tahun 2015 11. Melakukan evaluasi terhadap efisiensi penggunaan Obat dan BHP tahun 2015 Satuan Pengawas Intern (SPI) RSUD MAJALAYA
Page 5
12. Melakukan audit terhadap Apotek RSUD Kelas B Majalaya 13. Melakukan evaluasi terhadap pemeliharaan sarana dan prasarana 14. Evaluasi terhadap kebutuhan SDM rumah sakit
C. Program Kerja Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan, dengan kegiatan 1. 2. 3. 4. 5. 6.
sbb: Reviu dan audit terhadap penerapan dan pelaksanaan SPM pada rawat jalan Reviu dan audit terhadap penerapan dan pelaksanaan SOP pada rawat jalan Reviu dan audit terhadap penerapan dan pelaksanaan SPM pada rawat inap Reviu dan audit terhadap penerapan dan pelaksanaan SOP pada rawat inap Reviu dan audit terhadap penerapan Standar Pelayanan Medis (SPM) Reviu dan audit terhadap penerapan Standar Asuhan Keperawatan (SAK)
V. Cara- cara Melaksanakan Kegiatan Pengawasan 1. Inspeksi Inspeksi merupakan cara memperoleh bukti dengan mempergunakan panca indra terutama mata untuk memperoleh pembuktian atas sesuatu keadaan atau suatu masalah pada saat tertentu. Inspeksi merupakan usaha auditor untuk memperoleh bukti-bukti secara langsung, yang berarti auditor sendiri yang harus berada disaat keadaan atau masalah tersebut ingin dibuktikan. 2. Observasi Observasi atau pengamatan adalah cara memperoleh bukti dengan mempergunakan panca indra terutama mata, yang dilakukan secara kontinyu. Hal tersebut dilakukan selama kurun waktu tertentu untuk membuktikan sesuatu keadaan atau masalah. 3. Tanya Jawab
Satuan Pengawas Intern (SPI) RSUD MAJALAYA
Page 6
Teknik tanyajawab ini berkenaan dengan pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh pembuktian. Tanyajawab dapat dilakukan dengan cara : a. Tanyajawab secara lisan (Wawancara) b. Tanyajawab secara tulisan. 4. Konfirmasi Konfirmasi merupakan uapaya untuk memperoleh informasi atau penegasan dari sumber lain yang independen, baik secara lisan maupun secara tertulis dalam angka pembuktian audit. Jenis konfirmasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : a. Lisan b. Tulisan, terdiri dari dua macam, yaitu : - Konfirmasi positif - Konfirmasi negatife 5. Analisis Teknik analisis merupakan memecah atau menguraikan sesuatu keadaan atau masalah kedalam beberapa bagian atau elemen dan memisahkan bagian tersebut untuk digabungkan dengan keseluruhan atau dibandingkan dengan yang lain. 6. Perbandingan Perbandingan adalah usaha untuk mencari persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih gejala atau keadaan.Hasil dari perbandingan kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis sebab-sebab terjadinya penyimpangan. 7. Pemeriksaan Bukti-bukti Tertulis (vouching dan verifikasi) Teknik vouching yaitu suatu langkah pemeriksaaan otentik tidaknya serta lengkap tidaknya bukti yang mendukung suatu transaksi.Sedangkan verifikasi adalah istilah
Satuan Pengawas Intern (SPI) RSUD MAJALAYA
Page 7
yang digunakan dalam arti umum untuk memeriksa ketelitian tentang perkalian, penjumlahan, pembukuan, dan eksistensinya.
VI.
Skedul
Skedule Program Satuan Pengawas Intern RSUD Kelas B Majalaya Tahun 2016 NO KEGIATAN 1 Sosialiasi SPI Dengar Pendapat 2 Bidang : - Keuangan - Kepegawaian Rapat koordinasi dan 3 Konsoliidasi Lokakarya Pendalaman Peraturan Perundang-undangan pengawasan intern 4 rumah sakit Pendidikan dan 5 Pelatihan Auditor 6 Studi Banding Bimbingan Teknis Pengawasan oleh 7 Inspektorat Penyusunan Pedoman 8 SPO -SPO Pengawasan -SPO Pelaporan -SPO Rekomendasi Tindak Lanjut Pelaksanaan Fungsi 9 Pengawasan Penyusunan Laporan 10 Kerja
JA N X
FE B X
MA R X
AP R
MEI
JU N
JU L
AG U
SE P
OK T
NO V
DE S
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X X X
X
X
X X
X X X
X X X X
X
X
Satuan Pengawas Intern (SPI) RSUD MAJALAYA
Page 8
X
X
X
X
X
X
X
Skedul pelaksanaan kegiatan Satuan Pengawas Intern (SPI) RSUD Kelas B Majalaya sebagai berikut VII.
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan Kegiatan. Evaluasi pelaksanaan program kegiatan Satuan Pengawas Intern (SPI)akan dilakukan
setiap 3(tiga) bulan sekali, dan langsungdievaluasi oleh kepala Satuan Pengawas Intern (SPI). Setiap dilakukan proses evaluasi terhadap pencapaian kinerja, maka akan dibahas dan diadakan diskusi bersama di antara anggota di SPI untuk mengetahui proses pelaksanaan dan hasil yang dicapai dalam periode tersebut. Apabila terdapat kendala dan hambatan dalam pelaksanaan program yang tidak sesuai dengan rencana maka akan dicari solusi untuk pemecahannya agar tidak mengakibatkan terjadi gangguan terhadap program-program yang lain. laporan kegiatan akan dibuat dalam bentuk tabel yang memuat uraian kegiatan, target, capaian, kendala / permasalahan yang dihadapi, serta keterangan. Dengan format yang sedemikian maka akan dapat melihat hasil capaian (kinerja) selama 3 (tiga) bulan berjalan program yang ada. Laporan tersebut akan dibuat secara tertulis dan disampaikan kepada Kepala SPI. Kemudian Kepala SPI beserta bagian kesekretariatan SPI akan membuat rekapitulasi terhadap semua laporan evaluasi kegiatan untuk disampaikan kepada Direktur sebagai atasan langsung.
Satuan Pengawas Intern (SPI) RSUD MAJALAYA
Page 9
VIII.
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Pelaksanaa Program Kerja baru sebagian, disebabkan belum optimalnya koordinasi internal anggota SPI maupun komunikasi koordinasi dengan Satuan kerja lainnya di RS, termasuk dengan jajaran manajemen Saran 1. Perlu Optimalisasi kerja SPI dengan meningkatkan : - Komunikasi Intern dengan pimpinan RS - Koordinasio Konsolidasi sesame anggota disela sela kesibukan menjalankan tupoksi masing-masing. 2. Mengadakan : Konsultasi dengan SPI pada satuan kerja daerah lainnya di Kabupaten Bandung, misalnya SPI pada BKD.
Menyetujui Direktur RSUD Kelas B Majalaya
Bandung, 15 Januari 2016 Ketua Satuan Pengawas Intern (SPI)
drg. Grace Mediana Purnami, M.Kes Nip. 19621214 198803 2 004
dr Nina Anastasia, Sp RM Nip. 19600916 198612 2 001
Satuan Pengawas Intern (SPI) RSUD MAJALAYA
Page 10