PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK
ARIEF BUDIANTO
ASEP SAPEI
DANA NURHASAN
FITRI SUSANTI
NURFRIANI ELLA
RIKI AKBAR SYAWALUDIN
SUKARYA
STIKES KHARISMA KARAWANG
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan Proposal TAK ini dengan baik.
Proposal TAK yang berjudul "Stimulasi Sensori ( Halusinasi )" disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa mata kuliah keperawatan jiwa 1 jurusan keperawatan stikes kharisma.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
Dosen mata kuliahkeperawatan jiwa 1 yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian proposal TAK ini.
Orang Tua Kami tercinta yang selalu memberikan do'a restu dan dukungan baik moral maupun spiritual dalam proses pembelajaran kami dijurusan keperawatan.
Serta rekan – rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyelesaian dan penyusunan proposal TAK ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan proposal TAK ini Kedepan.
Akhir kata, semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang membaca, serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa, dan pembaca.
karawang, 16 februari 2015
Penyusun
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)
Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Marjuki mahdi khususnya Ruang antareja sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.
Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 4 sesi, yaitu:
Sesi I : Klien mengenal halusinasi
Sesi I : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap -cakap dengan orang lain
Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
Terjadwal
Tujuan
Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam kelompok secara bertahap.
Tujuan khusus
Klien dapat mengenal halusinasi.
Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.
Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.
Sesi yang digunakan
Sesi I : Klien mengenal halusinasi
Sesi I : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain
Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal
Klien
Kriteria klien
Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol
Klien yang mengalami perubahan persepsi.
Proses seleks
Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok
Kriteria Hasil
Evaluasi Struktur
Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
Posisi tempat dilantai menggunakan tikar
Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
Alat yang digunakan dalam kondisi baik
Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.
Evaluasi Proses
Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
Leader mampu memimpin acara.
Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam antisipasi masalah.
Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas
Antisipasi Masalah
Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
Memanggil klien
Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain
Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
Panggil nama klien
Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
Bila klien lain ingin ikut
Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih
Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien tersebut
Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan pada kegiatan ini
Pengorganisasian
TOPIK
Sesi 1 : Mengenal Halusinasi dan menghardik
TUJUAN
TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan TAK sesi I diharapkan klien dapat mengenal halusinasinya.
TUJUAN KHUSUS
Klien dapat mengenal halusinasi
Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi
LANDASAN TEORI
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah
KLIEN
Karakteristik/kriteria klien
Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
Klien yang mengalami perubahan persepsi.
Proses seleksi
Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
Jumlah klien
PENGORGANISASIAN
Waktu
Tanggal :
Hari : senin
Jam : 09.00
Lama tiap langkah kegiatan :45 menit
Tim terapis
Leader : Arief Budianto
Mengkoordinasi seluruh kegiatan
Memimpin jalannya terapi kelompok
Memimpin diskusi
Co.leader :
Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
Membantu memimpin jalannya kegiatan
Menggantikan leader jika terhalang tugas
Fasilitator :
Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
Membimbing kelompok selama permainan diskusi
Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Observer :
Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara
Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi kelompok
Seetting tempat :
terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
tempat tenang dan nyaman.
Gambar Setting Tempat
L
CL
K
K
F
F
K
K
F
K
F
Keterangan gambar:
L
: Leader
: Tikar
CL
: Co-Leader
O
: Observer
F
: Fasilitator
K
: Klien
Metode dan media
Media
spidol
Papan tulis/whiteboard/flipchart
Metode
Diskusi dan tanya jawab
Bermain peran atau simulasi
PROSES PELAKSANAAN
Persiapan
Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan sensori persepsi : halusinasi
Membuat kontrak dengan klien
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Orientasi
Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
Menanyuakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
Evaluasi/ validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal suara-suara yang didengar.
Terapis menjelaskan aturan main berikut.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin pada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
Tahap kerja
Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan klien pada saat terjadi.
Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Mulai dari klien dari sebelah kanan, secara berurutan sampai semua klien mendapat klien. Hasilnya tulis di whiteboard.
Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang biasa didengar
TAHAP TERMINASI
Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya jika terjadi halusinasi.
Kontrak yang akan datang
Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrolhalusinasi
Menyepakati waktu dan tempat
Format evaluasi
No
Nama klien
Menyebut isi halusinasi
Menyebut waktu terjadi halusinasi
Menyebut situasi terjadi halusinasi
Menyebut perasaan saat halusinasi
1
2
3
4
5
6
7
8
Petunjuk :
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi, waktu situasi, dan perasaan. Beri tanda jika klien mampu dan tanda X jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi 1. Klien mampu menyebutkan isi halusinasi (menyuruh memukul), waktu (pukul 9 malam), situasi (jika sedang sendiri), perasaan (kesal dan geram) anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.
SESI I
TOPIK
Sesi 1 : mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK sesi V diharapkan klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
Tujuan Khusus
klien memahami pentingnya patuh minum obat
klien memahami akibat tidak patuh minum obat
klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat
LANDASAN TEORI
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah
KLIEN
Karakteristik/kriteria klien
Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
Klien yang mengalami perubahan persepsi.
Proses seleksi
Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok
Jumlah klien
7 orang
PENGORGANISASIAN
Waktu
Tanggal :
Hari : selasa
Jam : 09-09.45 wib
Lama tiap langkah kegiatan : 45 menit
Tim terapis
Leader :Dana Nurhasan
Mengkoordinasi seluruh kegiatan
Memimpin jalannya terapi kelompok
Memimpin diskusi
Co.leader :
Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
Membantu memimpin jalannya kegiatan
Menggantikan leader jika terhalang tugas
Fasilitator :
Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
Membimbing kelompok selama permainan diskusi
Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Observer :
Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara
Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi kelompok
Setting tempat
Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
Ruangan nyaman dan tenang
Metode dan media
Alat
spidol dan whiteboard/papan tulis/flipchart
jadwal kegiatan harian
beberapa contoh obat
Metode
diskusi dan tanya jawab
melengkapi jadwal harian
PROSES PELAKSANAAN
persiapan
mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 4
mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
orientasi
salam teraupetik
salam dari terapis kepada klien
terapis dan klien memakai papan nama
evaluasi/validasi
menanyakan perasaan klien saat ini
terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah menggunakan tiga cara yang telah di pelajari (menghardik,menyibukkan diri dengan kegiatan,dan bercakap cakap)
kontrak
terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
menjelaskan aturan main tersebut
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada petugas
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
tahap kerja
Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat,yaitu mencegah kambuh karena obat memberi perasaan tenang,dan memperlambat kambuh.
Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat,yaitu penyebab kambuh
Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang di makan dan waktu memakanya. Buat daftar di whiteboard
Menjelaskan lima benar minum obat,yaitu benar obat, benar waktu minum obat,benar orang yang minum obat,benar cara minum obat,benar dosis obat
Minta klien menyebutkan lima benar cara minum obat secara bergiliran
Berikan pujian pada klien yang benar
Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat (catat d whiteboard)
Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (catat d whiteboard)
Menjelaskan keuntungan patuh minum obat,yaitu salah satu cara mencegah halusinasi/kambuh
Menjelaskan akibat/kerugian tidak patuh minum obat,yaitu kejadian halusinasi/kambuh
Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat dan kerugian tidak patuh minum obat
Memberi pujian tiap kali klien benar
tahap terminasi
evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah d pelajari
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
tindak lanjut
mengajurkan klien menggunakan empat cara mengontrol halusinasi,yaitu menghardik,melakukan kegiatan harian,bercakap cakap dan patuh minum obat
kontrak yang akan datang
Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi pesepsi untuk mengontrol halusinasi
Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi klien
Evaluasi dan dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,khususnya pada tahap kerja.aspek yang dievaluasi adalah kemampuan halusinasi sesi 5,kemampuan klien yang di harapakan adalah menyebutkan 5 benar minum obat keuntungan minum obat dan akibat tidak patuh minum obat formulir evaluasi sebagai berikut.
Sesi 5: TAK
Stimulasi persepsi :halusinasi
Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi
no
Nama klien
Menyebutkan 5 benar cara minum obat
Menyebutkan keuntungan minum obat
Menyebutkan akibat tidak patuh minum obat
1
2
3
4
5
6
7
8
Petunjuk :
Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
Untuk tiap klien,beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan lima benar cara minum obat.beri tanda V jika klien mampu dan tanda x jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang memiliki klien pada catatan proses keperawatan tiap klien.contoh : mengikuti sesi 5, TAK stimulasi persepsi halusinasi. Klien mampu menyebutkan 5 benar cara minum obat, manfaat minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat (kambuh) anjurkan klien minum obat dengan cara yang benar
TOPIK
Sesi 4 : Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-cakap
TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK sesi IV diharapkan klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
Tujuan Khusus
Klien memahami perlunya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah munculnya halusinasi
Klien dapat bercakap – cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi.
LANDASAN TEORI
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah
KLIEN
Karakteristik/kriteria klien
Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
Klien yang mengalami perubahan persepsi.
Proses seleksi
Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok
Jumlah klien
PENGORGANISASIAN
Waktu
Tanggal :
Hari :
Jam :
Lama tiap langkah kegiatan :
Tim terapis
Leader :
Mengkoordinasi seluruh kegiatan
Memimpin jalannya terapi kelompok
Memimpin diskusi
Co.leader :
Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
Membantu memimpin jalannya kegiatan
Menggantikan leader jika terhalang tugas
Fasilitator :
Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
Membimbing kelompok selama permainan diskusi
Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Observer :
Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara
Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi kelompok
Setting tempat
Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
Ruangan nyaman dan tenang
Metode dan media
Alat
Spidol dan whiteboard/papan tulis / flipchart
Jadwal kegiatan harian
Metode
Diskusi kelompok
Bermain peran / stimulasi
PROSES PELAKSANAAN
Persiapan
Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 3
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Orientasi
Salam terapeutik
Mengingatkan kontrak dengan klien yang yang mengikuti sesi.
Terapis membuat kontrak dengan klien 3
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Evaluasi / validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang telah dipelajari ( menghardik, menyibukan diri, dengan kegiatan terarah ) untuk mencegah halusinasi
Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan , yaitu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
Terapis menjelaskan aturan main berikut
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Tahap kerja
Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mengontrol dan mencegah halusinasi
Terapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak bercakap-cakap
Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokokpembicaraan yang biasa dan bisa dilakukan
Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul "suster,ada suara ditelinga, saya mau ngobrol saja dengan suster"atau" suster saya mau ngobrol tentang kapan saya boleh pulang "
Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang di sebelahnnya
Berikan pujian atas keberhasilan klien
Ulangi e dan f sampai semua klien dapat giliran
Tahap terminasi
Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah dilatih
Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi, yaitu menghardik , melakukan kegiatan harian , dan bercakap-cakap
Kontrak yang akan datang
Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.
Terapis menyepakati waktu dan tempat.
Evaluasi dan Dokumen
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk stimulus persepsio halusinasi Sesi 4, kemampuan yang diharapkan adalah mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap. Folmulir evaluasi sebagai berikut.
Sesi 4: TAK
Stimulasi persepsi: halusinasi
Kemampuan bercakap- cakap untuk mencegah halusinasi
No
Aspek yang dinilai
Nama klien
1
Menyebutkan orang yang bisa di ajak bicara
2
Memperagakan percakapan
3
Menyusun jadwal percakapan
4
Menyebutkan tiga cara mengontrol dan mencegah halusinasi
Petunjuk:
1. tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang bisa diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal percakapan, menyebutkan 3 cara mencegah halusinasi.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh. Klien mengikuti TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 4. Klien belum mampu secara lancer bercakap- cakap dengan orang lain. Anjurkan klien bercakap- cakap dengan perawat dank lien lain di ruang rawat.
TOPIK
Sesi 3 : Melakukan halusinasi dengan melakukan kegiatan
TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK sesi III diharapkan klien dapat Melakukan halusinasi dengan melakukan kegiatan
Tujuan Khusus
Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah munculnya halusinasi
Klien dapat menyusul jadwalkegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi
LANDASAN TEORI
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah
KLIEN
Karakteristik/kriteria klien
Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
Klien yang mengalami perubahan persepsi.
Proses seleksi
Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok
Jumlah klien
PENGORGANISASIAN
Waktu
Tanggal :
Hari :
Jam :
Lama tiap langkah kegiatan :
Tim terapis
Leader :
Mengkoordinasi seluruh kegiatan
Memimpin jalannya terapi kelompok
Memimpin diskusi
Co.leader :
Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
Membantu memimpin jalannya kegiatan
Menggantikan leader jika terhalang tugas
Fasilitator :
Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
Membimbing kelompok selama permainan diskusi
Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Observer :
Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara
Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi kelompok
Setting tempat
Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
Ruangan nyaman dan tenang
Metode dan media
Alat
Jadwal kegiatan harian.
Pulpen.
Spidol dan whiteboard/papan tulis/flifchart
Metode
Diskusi dan tanya jawab
Bermain peran/simulasi dan latihan
PROSES PELAKSANAAN
Persiapan
Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 2.
Mempersiapkan alat dan alat pertemuan
Orientasi
Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
Klien dan terapis pakai papan nama
evaluasi/validasi
terapis menanyakan keadaan klien saat ini .
terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari
terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik halusinasi
c. kontrak
terapis menjelaskan tujuan kegiatan,yaitu mencegah terjadinya halusinasi dengan melakukan kegiatan.
menjelaskan aturan main berikut.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus meminta ijin kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dara awal sampai selesai
Tahap kerja
terapis menjelaskan cara kedua yaitu melakukan kegiatan sehari hari.jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah munculnya halusinasi.
Terapi meminta setiap klien menyampaikan kegiatan yang bisa dilakukan sehari hari dan tulis di whiteboard.
terapis membagikan formulir jadwal kegiatan seharian .terpis menulis formulir yang sama di whiteboard.
terapis membingbing satu persatu klien untuk membuat jadual kegiatan harian dari bangun pagi sampai tidur malam.klien menggunakan formulir terapis menggunakan whiteboard.
terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun.
berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah selesai membuat jadualdan mempragakan kegiatan.
tahap terminasi
evaluasi
terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadual kegiatan dan mempragakannya.
terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
tindak lanjut
terapis meganjurkan klien melaksanakan 2 cara mengontrol halusinasi yaitu menghardik dan melakukan kegiatan.
Kontrak yang akan datang
terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya ,yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan bercakp cakap.
terapis membuat waktu dan kesepakatan
Evaluasi dan dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,khususnya pada tahap kerja.aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuanTAK.untuk TAK stimulasi halusinasi persepsi sesi 3 kemampuan yang di harapkan adalah klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah timbulnya halusinasi.formulir evaluasi sebagai berikut
Sesi 3 TAK stimulasi persepsi halusinasi
Kemampuan mencegah halusinasi dengan melukan kegiatan
No
Aspek yang dinilai
Nama klien
1
Menyebut kegiatan yang biasa dilakukan
2
Mempragakan percakapan yang biasa dilakukan
3
Menyusun jadwal kegiatan harian
4
Menyebut dua cara mengontrol dan mencegah halusinasi
Petunjuk
1.tulis nama panggilan klien yang mengikuti TAK pada kolom nama klien
2.untuk setiap klien ,beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan harian yang biasa dilakukan ,memperagakan salah satu kegiatan ,menyusun jadwal kegiatan harian dan menyebutkan dua cara mencegah halusinasi .beri tanda ceklis jika klien mampu dan tanda silang jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan pada tiap klien .contoh:klien mengikuti TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 3.klien mampu mempragakan kegiatan harian dan menyusun jadual .anjurkan klien melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi.