BAB I PENDAHULUAN Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Gumawan Achmad seorang ginekolog (Kompas, 2001) menyatakan bahwa dua pertiga dari penderita kanker di dunia berada di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu, Siti Fadilah Supari (2005), menyatakan bahwa kanker telah menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia. Begitu pula dalam sambutannya ketika membuka Temu Ilmiah Dokter Bedah Onkologi Indonesia ke-1 (1stInternational Scientific Meeting di Indonesi Society of SurgicalOncologyst/ISSO), beliau menyatakan bahwa jumlah pasien kanker di Indonesia mencapai 6% dari 200 juta lebih penduduk Indonesia (Media Indonesia, 2005). Bahkan telah diperkirakan bahwa menjelang permulaan abad ke-21, peta penyakit di Indonesia akan mendekati peta penyakit di negara maju dimana penyakit kanker berada padaurutan ketiga penyebab terjadinya kematian setelah penyakitkardiovaskuler dan kecelakaan (Tambunan, 1995 dalam Lumungga 2009). Di Amerika Serikat, lebih dari 450.000 orang meninggal dunia setiap tahun karena penyakit kanker. Sekitar 70-90% dari penyakit kanker tersebut berkaitan dengan lingkungan dan gaya hidup (life style). Kurang Iebih 30% dari kematian tersebut karena rokok. Penyebab kanker belum diketahui dengan pasti tapi sering dikaitkan dengan Faktor-faktor keturunan (genetik), radiasi, polusi dan eksposur lainnya memberikan kontribusi 45.0 00-90.000 kematian. Dari seluruh penyakit kanker yang disebabkan faktor lingkungan, sekitar 40-60% berhubungan dengan faktor gizi. Dalam tahun 1984, 22% dari seluruh kematian di Amerika Serikat, disebabkan karena kanker. Dan 965.000 kasus baru yang didiagnosis menderita kanker, 483.000 di antaranya meninggal dunia. Diperkirakan 60-70% kanker disebabkan karena faktor lingkungan, terutama makanan yang mengandung bahan karsinogen dan rokok. Karsinogenesis atau perkembangan kanker terjadi dalam dua tahap, yaitu tahap inisiasi dan tahap promosi. Inisiasi yaitu tahap awal terjadinyaperuhanan sel yang disbabkan oleh bahan- bahan kimia, radiasi dan virus dengan DNA dalam sel. Perubahan ini terjadi sangat cepat, tapi sel yang berubaih ini tidak aktif selama waktu yang ttidak dapat diutentukan, sehingga pada tahap ini tidak dapat dirasakan pasien. Tahap promosi adalah aktifnya sel- sel kanker yang menjadi matang, berkembang, dan kemudian menyebar dengan cepat. Tahap inisiasi hingga manifestasi klinik bisa terjadi dalam waktu 5-20 tahun (Sudiman, 1991). Oleh karena sangat pesatnya pertambahan penderita kanker, sangat penting bagi masyarakat untuk menghindari penyakit kanker dengan mengetahui faktor-faktor penyebab kanker dan melakukan tindakan pencegahan agar kanker tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya dengan salah satu caranya yaitu melakukan diit kanker.
BAB II ISI A. Pengertian Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan di sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta saraf tulang belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya, sel kanker akan membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru. Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya (Mangan, 2009). Kanker adalah suatu jenis penyakit berupa pertumbuhan jaringan yang tidak terkendali kerena hilangnya mekanisme kontrol sel sehingga pertumbuhan menjadi tidak normal. Penyakit ini dapat menyerang semua bagian organ tubuh. Baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Akan tetapi, lebih sering menyerang orang yang berusia 40 tahun (Urip, 2002). Kanker adalah pertumbuhan sel- sel baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas normal, dan pada akhirnya dapat menyerang bagian tubuh dan menyebar ke organ lain (metastases). Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk menunjukkan neoplasma ganas dan ada banyak tumor atau neoplasma lain yang tidak bersifat kanker (Wahyuningsih, 2013). Neoplasma secara hafifah berarti pertumbuhan baru, yaitu masa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan dan tidak terorganisasikan dengan pertumbuhan jaringan normal serta terus- meneru, walaupun rangsangann yang memicu perubahan tersebut telah berhenti. Istilah tumor kurang lebih sinonim dari istilah neoplasma. Neoplasma d apat dibedakan berdasarkan sifat- sifatnya ada yang jinak ada juga yang ganas (Wahyuningsih, 2013). B. Etiologi Dalam Lumungga (2009) ada empat faktor utama penyebab kanker seperti lingkungan, makanan, biologis dan psikologis. Berikut ini adalah penjelasan mengenai keempat faktor penyebab kanker tersebut, yaitu: 1. Lingkungan a. Bahan kimia Zat yang terdapat pada asap rokok yang dapat menyebabkankanker paru pada perokok aktif dan perokok pasif (orang yang bukanperokok atau tidak sengaja menghirup asap rokok orang lain) dalamjangka waktu yang lama. Bahan kimia untuk industri serta asap yangmengandung senyawa karbon dapat meningkatkan kemungkinanseorang pekerja industri menderita kanker (Family’s Doctor, 2006). b. Penyinaran yang berlebihan Sinar ultra violet yang berasal dari matahari dapat menimbulkan kanker kulit. Sinar radio aktif sinar X yang berlebihan atau radiasi dapat menimbulkan kanker kulit dan leukimia (Family’s Doctor, 2006). c. Merokok Perlu diketahui bahwa rokok putihbertanggung jawab 90% dari semua kasus kanker paru paru yangmenjadi penyebab utama kematian baik dari wanita daripada pria.Setiap kali merokok maka akan menghirup sedikitnya 60 zatkarsinogen yang dapat menyebabkan kanker. d. Polusi udara
Menurut Chen Zichou (www.antara.co.id) seorang ahli InstitutPenelitian Kanker mengatakan, penyebab utama meningkatnyajumlah kanker di China disebabkan polusi udara, lingkungan, kondisiair yang kian hari kian memburuk. Banyak perusahaan kimia danindustri yang membuang limbahnya kesungai dengan mudah. Hal inimenyebabkan air yang ada di sungai terkontaminasi oleh limbah yangberasal dari perusahaan-perusahaan yang ada disekitar sungai.Akibatnya air yang terkontaminasi tersebut secara langsung berakibatterhadap tumbuhtumbuhan dan makanan. 2. Makanan Para ilmuwan mendapatkan bahwa makanan-makanantertentu adalah sumber kanker. Makanan-makanan tersebut menjadisumber kanker oleh sebab adanya zat-zat kimia tertentu. Makananyang dapat menyebabkan kanker adalah: a. Daging yang mengandung hormon sex buatan (DES orDiethylstilbestrol). b. Bahanpemanis buatan seperti biang Gula dan saccharin. c. Nitrosamines pada bahan-bahan pengawet buatan, dan bahanpewarna buatan, yang umumnya dipakai dalam produk daging,yang telah diproses dan juga banyak dalam produk makanankaleng. d. Zat pewarna yang ada dalam makanan, minuman, kosmetik,maupun obat obatan. e. Zat radioaktif yang sekarang ini terdapat hampir di seluruhbulatan bumi sebagai akibat dari percobaan bom atom sertapeledakan bom, yang masuk dalam tubuh manusia melaluimakanan, khususnya susu. f. Kebanyakan makan garam. g. Makanan yang sudah menjadi Tengik. 3. Biologi a. Virus Beberapa virus berhubungan erat dengan perubahan selnormal menjadi sel kanker (Family’s Doctor, 2006). Salah satu virusyang dapat menyebabkan kanker adalah virus HIV (humanimmunodefiency virus). Dimana virus HIV (human immunodefiencyvirus) ini dapat merusak sistem kekebalan tubuh. Akibatnya wanita yang terinfeksi virus HIV (human immunodefiency virus) akan rentanterhadap infeksi HPV (human papillomavirus). Hal ini dapat dilihatbahwa 90% kasus kanker serviks disebabkan karena adanya infeksiHPV (human papillomavirus) (Gale dan Cahrette, 1995). Jenis virusini disebut virus penyebab kanker atau virus onkogenik (Family’sDoctor, 2006). b. Hormon Hormon adalah zat yang dihasilkan kelenjar tubuh yang fungsinya adalah mengatur kegiatan alat-alat tubuh dan selaput tertentu. Pada beberapa penelitian diketahui bahwa pemberian hormon tertentu secara berlebihan dapat menyebabkan terjadinya peningkatan beberapa jenis kanker seperti kanker payudara, rahim, indung telur dan prostat (kelenjar kelamin pria) (Family’s Doctor,2006). c. Keturunan Sejumlah penelitian menemukan bahwa sekitar 5% dari kasus kanker diakibatkan oleh faktor keturunan. Sebab ada orang yangterlahir dengan DNA rusak yang diturunkan salah satu orang tuamereka sehingga mereka memiliki resiko yang tin ggi untuk terkenakanker. Faktor keturunan ini memang susah untuk dihindari. Tetapisejauh apa peranan gen yang abnormal masih belum diketahui (Misky, 2005).
C. Klasifikasi kanker Kanker dibedakan berdasarkan jenis organ atau sel tempat terjadinya. Sebagai contoh kanker yang bermula pada usus besar disebut kanker usus besar dan kanker yang terjadi pada sel basal dari kulit dirujuk sebagai karsinoma kulitsel basal. Klasifikasi kanker kemudian dilakukan pada kategori yang lebih umum , misalnya ( wahyunimhsih,2013): 1. Karsinoma, merupakan kanker yang terjadi pada jaringan peitel, seperti kulit atau jaringan yang menyelubungi organ tubuh, misalnya organ pada sistem pencernaan atau kelenjar. Contoh meliputi kanker kulit, karsinoma serviks, karsinoma anal, kanker esopha geal, karsinoma hepatoselular, kanker laryngeal, hipernefroma, kanker lambung, kanker testiskular, dan kanker tiroid. 2. Sarcoma, merupakan kanker yang terjadi pada tulang seperti osteosarkoma, tulang rawan seperti kondrosarkoma, jaringan otot rabdomiosarcoma, jaringan adipose, pembuluh darah dan jaringan penghantar atau pendukung lainnya. 3. Leukemia, limfoma dan myeloma kanker yang terjadi pada jaringan darah. 4. Melanoma timbul dari melanosit 5. Mesotelioma pada pleura atau pericardium. D. Patofisiologi Kanker adalah kelas penyakit beragam yang sangat berbeda dalam hal penyebab dan biologisnya. Setiap organisme, bahkan tumbuhan, bisa terkena kanker. Hampir semua kanker yang dikenal muncul secara bertahap, saat kecacatan bertumpuk di dalam sel kanker dan sel anak-anaknya (lihat bagian mekanisme untuk jenis cacat yang umum). Setiap hal yang bereplikasi memiliki kemungkinan cac at (mutasi). Kecuali jika pencegahan dan perbaikan kecatatan ditangani den gan baik, kecacatan itu akan tetap ada, dan mungkin diwariskan ke sel anang/(daughter cell). Biasanya, tubuh melakukan penjagaan terhadap kanker dengan berbagai metode, seperti apoptosis, molekul pembantu (beberapa polimerase DNA), penuaan/(senescence), dan lain-lain. Namun, metode koreksi-kecatatan ini sering kali gagal, terutama di dalam lingkungan yang membuat kecatatan lebih mungkin untuk muncul dan menyebar. Sebagai contohnya, lingkungan tersebut mengandung bahan-bahan yang merusak, disebut dengan bahan karsinogen, cedera berkala (fisik, panas, dan lain-lain), atau lingkungan yang membuat sel tidak mungkin bertahan, seperti hipoksia. Karena itu, kanker adalah penyakit progresif, dan berbagai kecacatan progresif ini perlahan berakumulasi hingga sel mulai bertindak berkebalikan dengan fungsi seharusnya di dalam organisme. Kecacatan sel, sebagai penyebab kanker, biasanya bisa memperkuat dirinya sendiri (self-amplifying), pada akhirnya akan berlipat ganda secara eksponensial. Sebagai contohnya : a. Mutasi dalam perlengkapan perbaikan-kecacatan bisa menyebabkan sel dan sel anangnya mengakumulasikan kecacatan dengan lebih cepat. b. Mutasi dalam perlengkapan pembuat sinyal (endokrin) bisa mengirimkan sinyal penyebabkecacatan kepada sel di sekitarnya. c. Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi neoplastik, membuat sel bermigrasi dan dan merusak sel yang lebih sehat. d. Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi kekal (immortal), lihat telomeres, membuat sel rusak bisa membuat sel sehat rusak selamanya.
1. Pembentukan sel kanker Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel kanker adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia. Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan. Displasia merupakan kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada umumnya terlihat adanya perubahan pada nukleusnya. Pada tahapan ini ukuran nukleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan tidak ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi sel pada jaringan. Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berproliferasi secara tidak normal dan memiliki sifat invasif. Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline). Kelainan siklus sel, antara lain terjadi saat: a. perpindahan fase G1 menuju fase S. b. siklus sel terjadi tanpa disertai dengan aktivasi faktor transkripsi. Pencerap hormon tiroid beta1 (TRbeta1) merupakan faktor transkripsi yang diaktivasi oleh hormon T3 dan berfungsi sebagai supresor tumor dan gangguan gen THRB yang sering ditemukan pada kanker. c. siklus sel terjadi dengan kerusakan DNA yang tidak terpulihkan. d. translokasi posisi kromosom yang sering ditemukan pada kanker sel darah putih seperti leukimia atau limfoma, atau hilangnya sebagian DNA pada domain tertentu pada kromosom. Pada leukimia mielogenus kronis, 95% penderita mengalami translokasi kromosom 9 dan 22, yang disebut kromosom filadelfia. Karsinogenesis pada manusia adalah sebuah proses berjenjang sebagai akibat paparan karsinogen yang sering dijumpai dalam lingkungan, sepanjang hidup, baik melalui konsumsi, maupun infeksi. Terdapat empat jenjang karsinogenesis: a. inisiasi tumor b. promosi tumor c. konversi malignan d. progresi tumor 2. Angiogenesis Pada umumnya, sel kanker membentuk sebuah tumor, kecuali pada leukemia. Sebelum tahun 1960, peneliti kanker berpendapat bahwa asupan nutrisi yang mencapai tumor terjadi oleh karena adanya jaringan pembuluh darah yang telah ada, namun penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa lintasan angiogenesis diperlukan bagi tumor untuk berkembang dan menyebar. Tanpa lintasan angiogenesis, sebuah tumor hanya akan berkembang hingga memiliki diameter sekitar 1-2 mm, dan setelah itu perkembangan tumor akan terhenti.[16] Sebaliknya, dengan angiogenesis, sebuah tumor akan berkembang hingga melampaui ukuran diameter 2 milimeter. Oleh karena itu, sel tumor memiliki kemampuan untuk mensekresi protein yang dapat mengaktivasi lintasan angiogenesis. Dari berbagai protein yang dapat mengaktivasi lintasan angiogenesis seperti acidic fibroblast growth factor , angiogenin, epidermal growth factor , GCSF, HGF, interleukin-8, placental growth factor , platelet-derived endothelial growth factor , scatter factor , transforming growth factor-alpha, TNF-α, dan molekul kecil seperti adenosina, 1butyryl glycerol , nikotinamida, prostaglandin E1 dan E2. Para ilmuwan telah mengidentifikasi dua protein yang sangat penting bagi pertumbuhan tumor yaitu vascular endothelial growth
factor (VEGF) dan basic fibroblast growth factor (bFGF). Kedua protein ini disekresi oleh berbagai jenis sel kanker dan beberapa jenis sel normal. Sekresi VEGF atau bFGF akan mengikat pada pencerap sel endotelial dan mengaktivasi sel tersebut untuk memicu lintasan metabolisme yang membentuk pembuluh darah baru. Sel endotelial akan memproduksi sejumlah enzim MMP yang akan melakukan degradasi terhadap jaringan matriks ekstraselular yang mengandung protein da n polisakarida, dan berfungsi untuk sebagai jaringan ikat yang menyangga jaringan parenkima dengan mengisi ruang di sela-sela selnya. Degradasi jaringan tersebut memungkinkan sel endotelial bermigrasi menuju jaringan parenkima, melakukan proliferasi dan diferensiasi menjadi jaringan pembuluh darah yang baru. Reaksi antara asam tetraiodotiroasetat dengan integrin adalah penghambat aktivitas hormon tiroksin dan tri-iodotironina yang merupakan salah satu faktor yang berperan dalam angiogenesis dan proliferasi sel tumor. 3. Metastasis Walaupun telah dilakukan penelitian intensif selama beberapa dekade, mekanisme patofisiologis dari metastasis belum benar-benar diketahui dan masih menjadi kontroversi. Namun terdapat dua model metastasis fundamental, yang mirip dengan proposal metastasis yang diajukan oleh Stephen Paget pada tahun 1889 yang mengatakan bahwa metastasis bergantung pada komunikasi antara sel kanker yang disebut the seed dan lingkungan mikro pada organ tertentu yang disebut the soil . Model yang pertama menjelaskan bahwa tumor primer pada organ akan timbul dari sel yang sama, yang mengalami berbagai perubahan seperti heterogenitas, ketidakseimbangan genomik, akumulasi mutasi atau penyimpangan genetik, hingga terjadi evolusi klonal meliputi perubahan fenotipe dan perilaku sel hingga potensi untuk melakukan metastasis ke organ lain dan membentuk tumor sekunder. Model yang kedua menjabarkan bahwa kanker yang timbul pada organ, terjadi akibat aktivasi ruang yang diperuntukkan bagi sel punca kanker sehingga memungkinkan metastasis dari sejumlah jaringan tubuh yang lain. E. Gangguan metabolism Secara umum sel kanker didefinisikan sebagai sel yang tidak normal, yang tumbuh serta berkembang biak secara cepat dan tidak terkendali. Sel kanker tidak peduli dengan keterbatasan zat makanan, ruang dan fakta kalau mereka harus berbagi dengan sel-sel normal yang ada disekitarnya. Lebih jauh dari pada itu, mereka mengabaikan perintah untuk berhenti berbiak oleh tubuh yang bersangkutan. Sel tubuh yang normal juga tumbuh, membelah diri dan pada saat tertentu mereka akan mati. Akan tetapi pada sel kanker, mereka terus tumbuh, memperbanyak diri dan berusaha menghindari kematiannya (apoptsis), lebih buruknya lagi kecepatan pertumbuhan sel kanker jauh melebihi sel-sel yang normal. Sel kanker ditandai oleh tiga ciri yang khas, yaitu pengendalian pertumbuhan yang menurun atau tidak terbatas, invasi pada jaringan setempat, penyebaran atau metastasis ke ba gian tubuh yang lain. Secara garis besar kanker dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kanker jinak dan kanker ganas. Kanker jinak (benign) memiliki kecenderungan untuk tumbuh lebih lambat daripada kanker ganas (malignant ) dan mereka tidak menyebar ke organ lain di dalam tubuh. Sedangkan, kanker ganas memiliki pertumbuhan sel yang sangat cepat, dapat menginvasi serta menghancurkan jaringan di sekitarnya dan pada fase tertentu akan menyebar ke organ-organ lain di dalam tubuh.
Pertanyaannya adalah, bagaimana sel kanker ini dapat tumbuh dan berjalan lebih cepat daripada sel normal, yang pada akhirnya mereka akan mencari pembuluh darah atau lymph untuk selanjutnya menyebar ke organ tertentu didalam tubuh (metastasis)? Ada tiga tipe gen yang bertanggung jawab atas proses seperti yang tersebut diatas, yaitu: gen-gen yang jahat (oncogenes), gen-gen yang baik (tumor suppressor genes) dan gen-gen yang berfungsi memperbaiki gen lain yang rusak (mismatch-repair genes). Terbentuknya sel kanker dan kemampuannya untuk ‘berjalan’, metastasis, adalah suatu proses yang sangat kompleks, yang melibatkan banyak gen di dalamnya. Pada perjalanannya, satu sel kanker harus melepaskan diri dari kelompoknya (primary tumor ) untuk mengadakan invasi ke daerah di sekitarnya, berusaha menembus pembuluh lymph atau secara langsung mencari pembuluh darah, berjuang melawan proses pertahanan tubuh (hos immune defense), berhenti di organ tujuannya dan memulai berkembang biak di lingkungan barunya (secondary tumor ). Karsinogen adalah subtansi yang dikenal menyebabkan kanker atau setidaknya menghasilkan peningkatan insiden kanker pada hewan atau populasi manusia, karsinogen tersebut adalah : a. Onkogen kemikal Onkogen kemikal contohnya adalah hidrokarbon polisiklik, tembakau, aflatoksin, nitrosamine, agen kemoterapi, asbestos, metal berat, vinyl chlorid, dll. b. Onkogen radiasi Contohnya adalah radiasi ultraviolet, x-ray, radioisotop dan bom nuklir. c. Onkogen viral Contohnya adalah onkogen oleh virus RNA (retrovirus), dan onkogen oleh virus DNA (seperti papilloma virus, molluscum contangiosum, herves simplek, EBV, avian, virus hepatitis B, dsb) Sel-sel kanker (neoplasma) mendapat energi terutama dari glikolisis anaerob karena kemampuannya untuk oksidasi kurang, walaupun sel tersebut mempunyai enzim-enzim untuk oksidasi. Berbeda dengan sel-sel normal yang susunan enzimnya berbeda-beda, maka susunan enzim sel kanker relatif sama (uniform). Sel kanker lebih mengutamakan pembiakan daripada melakukan fungsinya sehingga enzim untuk katabolisme menjadi tidak penting lagi. Penderita kanker sering mangalami anemia yang diikuti oleh kelemahan tubuh yang sangat (cachexia). Sel-sel kanker tampaknya lebih diberikan prioritas untuk mendapatkan kebutuhan asam aminonya, sehingga sel tubuh lainnya kurang mendapatkan suplai. Selain itu, kehilangan berat badan pada penderita kanker disebabkan oleh kehilangan lemak tubuh dan massa tubuh yang progresif, tetapi penggunaan kalori dan BMR tetap tinggi. Pennyebabnya sangat multifaktor, misalnya adanya penurunan nafsu makan akibat abnormalitas indra perasa dan menurunnya kontrol nafsu makan dari pusatnya. Kemungkinan yang lain adalah adanya keterlibatan faktor TNF dan IL-1 dari makrofag yang teraktivasi. Disini TNF menekan nafsu makan dan menginhibisi aksi lipoprotein lipase, menginhibisi pelepasan asal lemak bebas dari lipoprotein. Sel kanker tidak dapat membesar lebih dari 1-2 mm kecuali sel tersebut memiliki vaskularisasi yang baik. Zona 1-2 mm tersebut merupakan jarak maksimal nutrisi dan oksigen yang berasal dari vasluler dapat berdifusi ke jaringan sekitar. Sehingga untuk mencapai ukuran yang besar, maka diperlukan pembentukan neovaskularisasi guna mendukung nutrisi untuk jaringan atau sel kanker yang baru. Prosesnya yaitu dengan menstimulasi sekresi polipeptida seperti IGF (Insulin like Growth Faktor), PDGF, granulosite macrophage coloni stimulating
factor (GM-CSF 1) dan IL-1. Angiogenesis juga dipe rlukan untuk proses metastase jaringan kanker. Pertumbuhan sel kanker dikontrol oleh keseimbangan antara faktor angiogenesis dan faktor anti angiogenesis. Faktor anti angiogenesis antara lain trombaspandin 1, angiostatin, endostatin, dan vaskulostatin. Sedangkan faktor angiogenesis yang ada antara lain adalah hypoxia inducible faktor 1 (HIF-1). F. Faktor resiko Kanker adalah penyakit yang 90-95% kasusnya disebabkan faktor lingkungan dan 5-10% karena faktor genetik. Faktor lingkungan yang biasanya mengarahkan kepada kematian akibat kanker adalah tembakau (25-30%), diet dan obesitas (30-35 %), infeksi (15-20%), radiasi, stres, kurangnya aktivitas fisik, polutan lingkungan. 1. Bahan Kimia Patogenesis kanker dapat dilacak balik ke mutasi DNA yang berdampak pada pertumbuhan sel dan metastasis. Zat yang menyebabkan mutasi DNA dikenal sebagai mutagen, dan mutagen yang menyebabkan kanker disebut dengan karsinogen. Ada beberapa zat khusus yang terkait dengan jenis kanker tertentu. Rokok tembakau dihubungkan dengan banyak jenis kanker, dan penyebab dari 90% kanker paru-paru. Keterpaparan secara terus-menerus terhadap serat asbestos dikaitkan dengan mesothelioma. Banyak mutagen adalah juga karsinogen. Tetapi, beberapa mutagen bukanlah karsinogen. Alkohol adalah contoh bahan kimia bersifat karsinogen yang bukan mutagen.Bahan kimia seperti ini bisa menyebabkan kanker dengan menstimulasi tingkat pembelahan sel. Tingkat replikasi yang lebih cepat, hanya menyisakan sedikit waktu bagi enzim-enzim untuk memperbaiki DNA yang rusak pada saat replikasi DNA, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya mutasi. Riset selama beberapa dekade menunjukkan keterkaitan antara penggunaan tembakau dan kanker pada paru-paru, laring, kepala, leher, perut, kandung kemih, ginjal, esofagus, dan pankreas. Asap tembakau memiliki lebih dari lima puluh jenis karsinogen yang sudah dikenali termasuk nitrosamines dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Tembakau bertanggung jawab atas satu per tiga dari seluruh kematian akibat kanker di negaranegara maju, dan sekitar satu per lima di seluruh dunia.Tingkat kematian akibat kanker paru-paru di Amerika Serikat mencerminkan pola merokok, dengan kenaikan dalam pola merokok diikuti dengan peningkatan yang dramatis dalam tingkat kematian akibat kanker paru-paru. Walaupun begitu, jumlah perokok di seluruh dunia terus meningkat, sehingga beberapa organisasi menyebutkannya sebagai epidemik tembakau. Kanker yang berhubungan dengan pekerjaan seseorang diyakini memiliki jumlah sebesar 2-20% dari semua kasus. 2. Radiasi Ionisasi Sumber-sumber radiasi ionisasi, seperti gas radon, bisa menyebabkan kanker. Keterpaparan terus-menerus terhadap radiasi ultraviolet dari matahari bisa menyebabkan melanoma dan beberapa penyakit kulit yang berbahaya.[32] Diperkirakan 2% dari penyakit kanker di masa yang akan datang dikarenakan CT Scan di saat ini.[33] Radiasi dari frekuensi radio tak berion dari telepon seluler dan sumber-sumber radio frekuensi yang serupa juga dianggap sebagai penyebab kanker, tetapi saat ini sangat sedikit bukti kuat yang mendukung keterkaitan ini. 3. Infeksi Beberapa kanker bisa disebabkan infeksi. Ini bukan saja berlaku pada binatang-binatang seperti burung, tetapi juga pada manusia. Virus-virus ini berperan hingga 20% terhadap
4.
5.
6.
G.
terjangkitnya kanker pada manusia di seluruh dunia.[36]. Virus-virus ini termasuk papillomavirus pada manusia (kanker serviks), poliomavirus pada manusia (mesothelioma, tumor otak), virus Epstein-Barr (penyakit limfoproliferatif sel-B dan kanker nasofaring), virus herpes penyebab sarcoma Kaposi (Sarcoma Kaposi dan efusi limfoma primer), virus-virus hepatitis B dan hepatitis C (kanker hati), virus-1 leukemia sel T pada manusis (leukemia sel T), dan helicobacter pylori (kanker lambung). Data ekperimen dan epidemiologis menyatakan peran kausatif untuk virus dan virus tampaknya menjadi faktor risiko kedua paling penting dalam perkembangan kanker pada manusia, yang hanya dilampaui oleh penggunaan tembakau. Jenis tumor yang ditimbulkan virus dapat dibagi menjadi dua, jenis yang bertransformasi secara akut dan bertransformasi secara perlahan. Pada virus yang bertransformasi secara akut, virus tersebut membawa onkogen yang terlalu aktif yang disebut onkogen-viral (v-onc), dan virus yang terinfeksi bertransformasi segera setelah v-onc terlihat. Kebalikannya, pada virus yang bertransformasi secara perlahan, genome virus dimasukkan di dekat onkogen-proto di dalam genom induk. Ketidakseimbangan Metabolisme Senyawa formaldehid yang disintesis di dalam tubuh, seringkali terbentuk dari lintasan metabolisme senyawa xenobiotik, dapat membentuk ikatan kovalen dengan DNA, atau mengikat pada serum albumin dan gugus valina dari hemoglobin, dan menginduksi lintasan karsinogenesis. Ketidakseimbangan Hormonal Tingginya rasio plasma hormon TGF-β, yang merupakan regulator pada proses penyembuhan luka, akan meningkatkan produksi ROS pada fibroblas, serta diferensiasi fibroblas menuju fenotipe miofibroblas. Keturunan Keturunan (genetik) merupakan salah satu faktor penting dalam pembentukan kanker.Adanya faktor genetik dalam pembentukan kanker ini terjadi karena salah penyebab kanker adalah mutasi DNA yang memang diturunkan dari orangtua kepada anaknya, akan tetapi tidak semua jenis kanker dapat diturunkan. hal tersebut dipengaruhi oleh letak mutasi pada DNA yang dialami dan juga genotipe dari mutasi yang terjadi. Penatalaksanaan gizi Makanan mempunyai peran penting bagi penderita kanker, sejak diagnosis, pelaksanaan pengobatan, sampai penyembuhan penyakit. Makanan me ngandung unsur zat gizi penghasil energi yaitu karbohidrat, lemak dan protein, zat pengatur seperti vitamin, mineral, serta air. Pada penderita kanker kebutuhan gizi meningkat akibat proses keganasan dilain pihak, pengobatan, dan pembedahan, penyinaran, kemoterapi, maupun imunoterapi akan lebih berhasil dan berdaya guna jika penderita dalam keadaan status gizi baik (Urip, 2002). Umumnya, penderita kanker membutuhkan diet tinggi kalori dan protein (TKTP). Zeeman (1991), mengestimasi energi yang dibutuhkan itu sebesar 2000 kalori dan protein 90 – 100 g/hari kepada penderita dengan status gizi baik. Jumlah ini diperlukan untuk mempertahankan status gizinya. Pada keadaan gizi kurang untuk pemulihan dibutuhkan 4000 kalori dan protein 100 – 200 g/hari. Wilkes (2000), mengestimasikan jumlah energy yang dibutuhkan pada penderita kanker adalah 35-40 kalori/kg BB/hari dan protein 1,5 – 2,0 g/kg BB/hari menurut Pesagi (1999) pada diet TKTP d iberikan protein 2 – 2,5 g/kg BB/hari (Urip, 2002). Selain kebutuhan gizi makro penghasilan energi, dibutuhkan juga zat gizi mikro berupa vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup agar metabolisme dalam tubuh berjalan dengan
baik. Cairan yang cukup juga harus diberikan untuk mengurangi efek toksik obat-obatan, serta mempercepat pengeluaran hasil pemecahan sel (Urip, 2002) 1. Tujuan diet Tujuan diet penyakit kanker adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan cara (Almatsier, 2010): a. Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit serta daya terima pasien. b. Mencegah atau menghambat penurunan berat badan secara berlebihan. c. Mengurangi rasa mual, muntah, dan diare. d. Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan oleh pasien dan keluarganya. 2. Syarat diet: Syarat- syarat diet penyakit kanker adalah (Almatsier, 2010): a. Energy tinggi, yaitu 36 kkal/kgBB untuk laki- laki dan 32 kkal/kgBB untuk perempuan. Apabila pasien berada dalam kondisi gizi kurang, maka kebutuhan menjadi 40kkal/kgBB untuk laki- laki dan 36 kkal/kgBB untuk perempuan. b. Protein tinggi, yaitu 1-1,5 g/kgBB c. Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energy total. d. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebuituhan energy total. e. Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A, B kompleks, C dan E. Bila perlu ditambah dalam bentuk suplemen. f. Rendah iodium bila sedang menjalankan medikasi radioaktif internal. g. Bila imunitas menurun (leukosit < 10 uL) atau pasien akan me njalani kemoterapi agresif, pasien harus mendapatkan makanan steril. h. Porsi makan kecil dan sering diberikan.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Ada empat faktor utama penyebab kanker seperti lingkungan, makanan, biologis dan psikologis. Kanker dibedakan berdasarkan jenis organ atau sel tempat terjadinya. Sel kanker ditandai oleh tiga ciri yang khas, yaitu pengendalian pertumbuhan yang menurun atau tidak terbatas, invasi pada jaringan setempat, penyebaran atau metastasis ke bagian tubuh yang lain.Secara garis besar kanker dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kanker jinak dan kanker ganas. Makanan mempunyai peran penting bagi penderita kanker, sejak diagnosis, pelaksanaan pengobatan, sampai penyembuhan penyakit.penyakit kanker mendapoatkan diet TKTP yaitu diet tinggi kalori dan tinggi protein.
DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita. 2007. Penuntun diet. Edisi baru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Hartono, Andri. 2004. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit, Ed.2. EGC. Jakarta ungga. 2009. Dukungan Sosial pada Pasien Kanker, Perlukah?. USU Press. Medan. gan, Y. 2003. Cara Bijak Menaklukkan Kanker. PT Agromedia Pustaka. Jakarta. ngan, Y. 2009. Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker. PT Agromedia Pustaka. Jakarta. Sudiman, H. 1991. Faktor Gizi Pada Penyakit Kanker. http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/08_FaktorGizipadaPenyakitKanker.pdf/08_Fakto rGizipadaPenyakitKanker.pdf .Diakses tanggal 5 Maret 2011. Uripi, V. 2002. Menu untuk penderita kanker. Puspa Swara. Jakarta. s, Retno. 2013. Penatalaksanaan diet pada pasien. Yogyakarta: Graham Ilmu
BAGAIMANA TERJADINYA KANKER Kanker adalah sel yang telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normal, sehingga pertumbuhan tidak teratur. Kanker bisa terjdi dari berbagai jaringan dalam berbagai organ. Sejalan dengan pertumbuhan dan pembiakan, sel-sel kanker membentuk suatu massa dari jaringan ganas menyusup ke jaringan di dekatnya dan bisa menyebar (metastasis) ke seluruh tubuh. Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel ke sel ganas memancing. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama untuk suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya, yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik dapat membuat menahunpun sel menjadi lebih peka untuk memiliki keganasan. Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh kampanye. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen). Dalam sebuah proses di mana sel normal menjadi sel ganas, pada akhirnya DNA dari sel-sel ini akan mengalami perubahan. Perubahan dalam bahan genetik sel sering sulit ditemukan, tetapi kadang-kadang kanker dapat diketahui dari adanya suatu perubahan dalam ukuran atau bentuk kromosom tertentu. Misalnya kromosom abnormal yang disebut kromosom Ph iladelphia ditemukan pada sekitar 80% dari pasien dengan leukemia mielositik kronis. Perubahan genetik juga telah ditemukan dalam tumor otak dan kanker usus besar, payudara, paru-paru dan tulang. Mungkin diperlukan serangkaian perubahan kromosom terjadinya kanker. Penelitian tentang poliposis keluarga usus besar (kelainan usus herediter berupa pertumbuhan polip yang berubah menjadi ganas), telah membawa kita ke sebuah kecurigaan tentang bagaimana hal ini terjadi pada kanker usus besar. Lapisan usus besar yang normal mulai tumbuh secara aktif (hiperproliferasi), karena sel-sel mereka tidak lagi memiliki gen penekan pada kromosom 5 yang dalam keadaan normal mengendalikan pertumbuhan lapisan tersebut. Perubahan selanjutnya dalam DNA kecil memfasilitasi terbentuknya adenoma (tumor jinak). Gen lain (onkogen RAS) menyebabkan adenoma tumbuh lebih aktif. Hilangnya gen penekan pada kromosom 18 selanjutnya akan merangsang adenoma dan pada akhirnya hilangnya gen pada kromosom 17 akan merubah adenoma yang jinak menjadi kanker. Perubahan tambahan lainnya dapat menyebabkan kanker untuk menyebar ke seluruh tubuh (metastase). Pada saat sebuah sel menjadi ganas, sistem kekebalan sering dapat menghancurkan sel-sel ganas sebelum berlipat ganda dan menjadi kanker. Kanker cenderung terjadi jika sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi secara normal, seperti yang terjadi pada manusia. AIDS, orang-orang yang menggunakan obat penekan kekebalan dan pada penyakit autoimun tertentu. Tetapi sistem kekebalan tidak selalu efektif, kanker dapat menembus perlindungan ini meskipun sistem kekebalan berfungsi secara normal.
Faktor - faktor penyebab kanker
Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena penyebab kanker dapat merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik dan lingkungan. Namun ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker, sebagai berikut :
Faktor keturunan
Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga l ainnya. Jenis kanker yang cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker payudara, kanker indung telur, kanker kulit dan kanker usus besar. Sebagai contoh, risiko wanita untuk menderita kanker meningkat 1,5 s/d 3 kali jika ibunya atau saudara perempuannya menderita kanker payudara.
Faktor Lingkungan
- Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru - paru, mulut, laring (pita suara), dan kandung kemih. - Sinar Ultraviolet dari matahari - Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar rontgen dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom yang bisa menjangkau jarak yang sangat jauh. Contoh, orang yang selamat dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II, berisiko tinggi menderita kanker sel darah, seperti Leukemia.
Faktor Makanan yang mengandung bahan kimia.
Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan kanker adalah : - Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar) meningkatkan resiko terjadinya kanker lambung - Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi terhadap kanker kerongkongan. - Zat pewarna makanan - Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang tercemar seperti: kerang, ikan, dsb. - Berbagai makanan (manis,tepung) yang diproses secara berlebihan.
Virus
Virus yang dapat dan dicurigai menyebabkan kanker antara lain : - Virus Papilloma menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis) agaknya merupakan salah satu penyebab kanker leher rahim pada wanita. - Virus Sitomegalo menyebabkan Sarkoma Kaposi (kanker sistem pembuluh darah yang ditandai oleh lesi kulit berwarna merah) - Virus Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati. - Virus Epstein - Bar (di Afrika) menyebabkan Limfoma Burkitt, sedangkan di China virus ini menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan. Ini terjadi karena faktor lingkungan dan genetik. - Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limfoma dan kanker darah lainnya.
Infeksi
- Parasit Schistosoma (bilharzia) dapat menyebabkan kanker kandung kemih karena terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih. Namun penyebab iritasi menahun lainnya tidak menyebabkan kanker. - Infeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan saluran empedu. - Helicobacter Pylori adalah suatu ba kteri yang mungkin merupakan penyebab kanker lambung, dan diduga bakteri ini menyebabkan cedera dan peradangan lambung kronis sehingga terjadi peningkatan kecepatan siklus sel.
Faktor perilaku
- Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan daging yang diawetkan juga peminum minuman beralkohol. - Perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia dini dan sering berganti ganti pasangan.
Gangguan keseimbangan hormonal
Hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung mendorong terjadinya kanker, sedangkan progesteron melindungi terjadinya pertumbuhan sel yang berlebihan. - Ada kecenderungan bahwa kelebihan hormon estrogen dan kekurangan progesteron menyebabkan meningkatnya risiko kanker payudara, kanker leher rahim, kanker rahim dan kanker prostat dan buah zakar pada pria.
Faktor kejiwaan, emosional
- Stres yang berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler tubuh. Keadaan tegang yang terus menerus dapat mempengaruhi sel, dimana sel jadi hiperaktif dan berubah sifat menjadi ganas sehingga menyebabkan kanker.
Radikal bebas
- Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai electron bebas yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya. Sumber - sumber radikal bebas yaitu : 1. Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari proses metabolisme. 2. Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi dari makanan , minuman, udara yang terpolusi, dan sinar ultraviolet dari matahari. 3. Radikal bebas diproduksi secara berl ebihan pada waktu kita makan berlebihan (ber dampak pada proses metabolisme) atau bila kita dalam keadaan stress berlebihan, baik stress secara fisik, psikologis,maupun biologis.
postnatal. Kebanyakan tumor pada manusia terbentuk dari sel berdeferensiasi.
Perbedaan Neoplasma Jinak dan Ganas Jinak
Ganas
Serupa sel asal
Tidak sama dengan sel asal
Tepian licin (bersimpai)
Tepian tidak rata
Menekan
Menyusup
Tumbuh perlahan
Tumbuh Cepat
Sedikit Vaskuler
Vaskuler/sangat Vaskuler
Jarang Timbul Ulang
Sering residif setelah dibuang
Jarang nekrosis dan ulserasi
Umumnya nekrosis dan ulserasi
Jarang efek sistemik kecuali
Umumnya efek sistemik
Neoplasma endokrin