Proses pembuatan sabun Asam stearat min"ak kelapa
Pemanasan dan Pengadukan #uhu $ oC %a&H, 'liserin, tanol Pengadukan #uhu $ ) * oC
#tock #abun #ukrosa, +A, %aCl, Air
Pengadukan
Pencetakan
#abun transparan Bahan Pembuat Sabun a. Asa Asam Steara arat
Asam stearat dapat berbentuk padatan atau cairan. Asam stearat berfungsi untuk mengeraskan dan menstabilkan busa. Asam stearat berwarna putih kekuningan dan memiliki titik cair pada suhu 56 oC (Hambali dkk, 25!. b. NaOH
%a&H merupakan salah satu enis alkali (basa! "ang bersifat korosif serta mudah menghancurkan aringan organik "ang halus. %a&H berbentuk butiran padat berwarna putih dan memiliki sifat hidroskopis ( -ade dan -aller, //0!. c. Gliserin
'liserin berbentuk cairan erni, tidak berbau dan memiliki rasa manis, serta bersifat humektan. +iperbolehkan dari hasil sampingan proses pembuatan sabun atau dari asam lemak tumbuhan dan hewan. Pada pembuatan sabun transparan, gliserin bersama dengan sukrosa dan alkohol berfungsi dalam pembentukan struktur transparan. ('haim and 1ol, //5!. d. Ethanol
thanol merupakan sen"awa organik dengan rumus kimia C2H5&H ethanol digunakan sebagai pelarut pada proses pembuatan sabun transparan karena sifatn"a "ang mudah larut dalam air dan lemak (Hambali dkk, 25!. e. Sukrosa
#ukrosa merupakan sen"awa nonionik dan mempun"ai sifat pengemulsi (emusif"ing!, pembusaan (foaming!, deterensi (detergenc"!, dan pelarutan (solubiing! "ang sangat baik ('upta et al., 2!. f.
Pulm DEA
+ietanolanida merupakan surfaktan non ionik "aitu surfaktan "ang molekuln"a tidak bermuatan, sifat hidrofilik dan hidrofobikn"a ditimbulkan oleh adan"a gugus eter oksigen dan gugus hidrokarbon. 'ugus hidrokarbon terdiri dari ikatan karbon dan ikatan karbon hidrogen "ang merupakan ikatan non polar. 3agian hidrokarbon bersifat hidrofobik. #emakin panang bagian ini maka kelarutann"a semakin rendah untuk membuat sen"awa dietanolanida melalui reaksi amidasi langsung dengan trigliserida akan menghasilkan sen"awa dietanolamida "ang memiliki gugus hidroksil (lee dkk, 2$! g. NaCl
%aCl berbentuk butiran berwarna putih (-ade dan -eller, //0!. Pada formulasi sabun transparan, %aCl berfungsi sebagai elektrolit (Cognis, 24!. h. Air
Air "ang digunakan atau ditambahakn pada produk sabun akan mempengaruhi kelarutan sabun dalam air pada saat digunakan. #emakin ban"ak air "ang terkandung dalam sabun maka sabun akan semakin mudah men"usut pada saat digunakan (#pit, //6!.
arakteristik Sabun
a. adar Air #tandar kadar air maksimal "akni $ , 3an"akn"a air "ang ditambahkan pada sabun akan berpengaruh terhadap kelarutan sabun. #emakin ban"ak air "ang terkandung dalam sabun maka sabun akan semakin mudah men"usut pada saat digunakan (#pit //6!. Apabila kadar air sabun 7$ maka berarti kualitas sabun tersebut kurang begitu baik. b. 8umlah asam lemak dan kadar fraksi "ang tidak tersabunkan +alam standar disebutkan untuk umlah minimal untuk asam lemak 65 dan kadar fraksi tak tersabunkan 2,. 9raksi tak tersabunkan berkaitan dengan at)at "ang sering terdapat dalam min"ak atau lemak "ang tak tersabunkan karena hidrokarbon hidrokarbon alkali dan tidak larut dalam air. :at)at tersebut biasan"a berupa sterol, at warna, dan hidro)karbon. c. 3agian tidak larut dalam alkohol dan kadar alkali bebas 3ahan "ang tidak larut dalam alkohol meliputi garam alkali seperti karbonat, silikat, fosfat, sulfat, dan pati. ;inggin"a bagian tidak larut dalam alkohol ini disebabkan oleh kandungan protein dan pati dalam bahan. 3ila kadar alkali bebas terlalu tinggi, akan men"ebabkan kulit menadi kering, dan akan menghasilkan sabun "ang tidak transparan atau opague.
#tandar pH untuk sabun mandi berkisar antara /). pH optimum untuk sabun mandi adalah /,2, karena bila lebih tinggi, warna sabun akan menadi lebih gelap. e. 3usa 3usa merupakan salah satu parameter penting dalam penen)tuan mutu sabun mandi. Pada peng)gunaann"a, busa berperan dalam proses pembersihan dan melimpahkan wangi sabun pada kulit. Adan"a sen"awa tidak enuh (asam lemak tidak
enuh!
dalam
campuran
min"ak,
tidak
akan
menstabilkan
busa
('romophone /*4!. f.
ekerasan ;ingkat kekerasan ditentukan dengan mengukur kedalaman arum
penetrasi pada sabun. edalaman ini biasan"a din"atakan dalam seper)sepuluh milimeter dari nilai "ang tercantum pada skala penetrometer. #emakin tinggi kedalaman penetrasi arum menunukan bahwa suatu sampel semakin lunak. 3ila sabun terlalu lunak akan men"ebabkan sabun mudah larut dan menadi cepat rusak.
#pit, =. //6. Soap and Detergent a Theoritical and Practical Review . A&C# Press. Champaign>llinois. -ade, A. dan -aller, P. 8., //0, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Second Edition, 24, 4)44, =ondon? ;he Pharmaceutical Press. Cognis. 24. Clear 3ar #oap 9ormulation %o? '-H /6@25. Care Chemical +iision P;. Cognis >ndonesia, 8akarta =ee C+, 8acobs +B, #chreiner P8, >ribarren C, Hank inson A. 2$ !bdominal obesit" and coronar" arter" calcification in "oung adults? ;he coronar" arter" risk deelopment in "oung adults (CAB+>A! stud". Am 8 Clin %utr. *6?0*)50 'haim, 8. 3. and . + 1ol, //5, Skin cleansing bar, Dalam#! $ %arel, & Pa"e, and H' &aibach (Editor), Handbook of Cosmetic #cience and ;echnolog",
nc., %ew ork, 5*)6. 9aui, an. dkk. 22. *elapa Sawit# %udida"a, Pemanfaatan Hasil dan 'imbah, !nalisis +saha dan Pemasaran.8akarta? Penerbit Penebar #wada"a.