MODELING OFWELDED STEEL X20 AND X22Full description
Full description
Deskripsi lengkap
PSAKFull description
Full description
PSAK
Akuntansi Syariah
proposal skripsi tentang aset tetap dan penyusutanFull description
teori ak
muhtelif konular melekler – cinler ve daveti, divan edebiyatinda melekler ve cinler, cebrail:, mikail:, israfil:, azrail:, azazil (seytan):, harut ve marut:, ridvan:, kiramen katibin:, da’vet-na...
bab 4Deskripsi lengkap
Descripción: HOJA DE RESPUESTA DEL TEST DE DOMINÓ D-48
RANGKUMAN MATA KULIAH PRAKTIKUM PEMERIKSAAN AKUNTANSI (AUDIT)
Nama
: Santi Andriyani
Dosen
: Sugiharto, SE.,MSA.,Ak.,CA
NIM/Kelas : 1233025 / 5A
MK
: AUDIT
Jurusan
Tanggal
: 16 – 10 – 2014
: Komputerisasi Akuntansi
PSAK NO. 48 PENURUNAN NILAI ASET
Dalam PSAK No. 48 merupakan standar akuntansi keuangan yang diadopsi dari IAS No. 36 tentang Penurunan Nilai Aset atau Impairment of Assets. Assets. Dan PSAK 48 (Revisi 2009) memuat beberapa pengaturan yang berbeda dengan PSAK 48 (Revisi 1998) sebelumnya, misalnya mengenai uji penurunan nilai setiap tahun atas goodwill dan dan aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas. ED PSAK 48 mengusulkan ketentuan baru tersebut berlaku prospektif. Misalnya untuk goodwill dan aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas, maka yang terkena dampak perubahan PSAK 48 (Revisi 2009) adalah aset-aset tersebut yang didapatkan entitas setelah tanggal 1 January 2011. Sehingga untuk goodwill dan aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas yang didapatkan sebelum tanggal efektif (1 Januari 2011), pengaturan dalam PSAK 48 (Revisi 1998) tetap berlaku.
Penurunan Nilai Aset (impairment) terjadi apabila jumlah tercatatnya melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
Penurunan nilai didasarkan pada prinsip konservatisme dan kehati-hatian. Aset tak boleh dicatat overstated, dari nilai dapat diperoleh kembali. Aset harus disajikan sebesar nilai yang mencerminkan manfaat ekonomi yang akan diperoleh di masa depan. Jika nilai di masa depan lebih rendah dari nilai tercatat, maka aset harus diturunkan. Aset dapat diperoleh kembali melalui penjualan (value through sales) dan penggunaan (value through sales). Jika aset dijual, entitas akan mendapatkan nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan. Dalam penurunan nilai, yang dipilih adalah nilai tertinggi antara nilai yang dapat diperoleh kembali dan nilai yang digunakan. PSAK 48 ini menerapkan untuk akuntansi penurunan nilai terhadap semua aset, kecuali :
Persediaan (lihat PSAK 14: Persediaan);
aset yang timbul dari kontrak konstruksi (lihat PSAK 34: Akuntansi Kontrak Konstruksi);
aset pajak tangguhan (lihat PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan);
aset yang timbul dari imbalan kerja (lihat PSAK 24: Imbalan Kerja);
aset keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran;
Properti investasi yang diukur pada nilai wajar (lihat PSAK 13: Properti Investasi);
biaya akuisisi tangguhan, dan aset tidak berwujud, yang timbul dari hak
kontraktual penanggung berdasarkan kontrak asuransi yang termasuk dala m ruang lingkup PSAK 28: Kontrak Asuransi; dan
aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.
PSAK 48 ini tidak berlaku untuk aset keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55 dan properti investasi yang diukur pada nilai wajar sesuai PSAK 13. Namun demikian, PSAK 48 ini berlaku untuk aset yang dicatat pada jumlah revaluasian (yaitu nilai wajar) sesuai dengan Pernyataan lain, seperti model revaluasi dalam PSAK 16: Aset Tetap.
Namun, kini dengan mulai dilakukannya konvergensi IFRS, di mana penurunan nilai asset masuk ke dalam pembahasan IFRS 3 yang diatur dalam IAS 36 tentang impairment of assets, secara sederhana perbedaan antara PSAK 48 dengan IAS 36 terangkum dalam tabel 2.3.
Perbedaan PSAK 48 dengan IAS 36
Perihal
Ruang Lingkup
IAS 36
PSAK 48 (revisi 2009)
Memasukkan biological aset
Tidak memasukkan biological asset dalam
dalam pengecualian ruang
pengecualian ruang lingkup. Jadi
lingkup
biological asset masih tercakup. Diperjelas dengan menambahkan investasi dalam entitas anak yang
Ruang lingkup mengenai
disajikan dengan metode biaya dalam
subsidiaries.
laporan keuangan tersendiri seperti yang
Paragraf 4a
dijelaskan dalam PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan
Keuangan Tersendiri. Ditambahkan informasi sesuai dengan Mengenai sumber informasi perubahan di PSAK 4 Paragraf 12 H huru Paragraf 12 H
penilaian apakah suatu aset (i) dihapus karena tidak relevan, terkait mengalami penurunan nilai. dengan perubahan di PSAK 4. Dihapus karena sudah menjadi Dihapus karena sudah menjadi appendiks
Penghapusan
appendiks C namun nomor C dan nomor paragraph selanjutnya
paragraf 91-95
paragraf selanjutnya tidak disesuaikan. disesuaikan. Keterangan untuk Appendiks B dihapus karena tidak menggunakan Appendiks B bila
Appendiks B
relevan. PSAK 16 sudah merujuk pada memakai IAS 16 versi sebelum IAS 16 terbaru. 2003. Masa Efektif 31 Maret 2004
Masa efektif 1 Januari 2011 secara
secara prospektif.
prospektif.
Paragraf 139
Ketentuan Transisi terkait Paragraf 140 A-D dengan perbaikan IFRS/IAS
Tidak diadopsi karena tidak relevan.
lain.
Sumber: Exposure Draft PSAK Nomor 48 — Penurunan Nilai Aset.