12/14/2016
Hasil TIMSS 2015 Trend in International Mathematics and Science Study
Diagnosa Hasil untuk Perbaikan Mutu dan Peningkatan Capaian
TIMSS adalah studi internasional yang mengukur kemampuan siswa di bidang matematika dan sains. TIMSS bertujuan untuk melihat bagaimana kurikulum yang dicanangkan oleh setiap negara diimplementasikan dan capaian siswa khususnya pada bidang matematika dan sains. TIMSS diselenggarakan setiap 4 tahun sekali dan dikoordinasikan oleh IEA (the International Association for the Evaluation of Educational Achievement)
Indonesia berpartisipasi pada studi TIMSS sejak tahun 1999. Namun baru tahun 2015 target populasinya kelas 4 SD/MI
1
12/14/2016
Bagaimanakah pencapaian siswa Indonesia?
Terdapat 6% sekolah yang setara atau lebih baik dari best performers TIMSS,yang equal dengan lebih dari 9000 SD/MI
2
12/14/2016
Bagaimanakah pencapaian siswa Indonesia? Capaian Matematika Per Konten dan Level Kognitif Indonesia
Capaian Sains Per Konten dan Level Kognitif Indonesia
International
60
60
50
50
40 30
40
24
28
31
32 24
international
37 33
32
30
29
29
26
20
20
20
10
10
0
0 Number
Geometric Data Display
knowing
applying
reasoning
life science
phys ical science
earth science
knowing
applying
rea soning
Secara umum, siswa Indonesia lemah di semua aspek konten maupun kognitif, baik untuk matematika maupun sains. Namun diagnosa secara mendalam menemukan hal-hal yang sudah dikuasai juga hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian lebih.
Apakah yang dikuasai oleh siswa Indonesia?
81% benar
91% benar Siswa Indonesia menguasai soal-soal yang bersifat rutin, komputasi sederhana, serta mengukur pengetahuan akan fakta yang berkonteks keseharian.
3
12/14/2016
Apakah yang masih harus dikuatkan pada siswa Indonesia? 11% benar
4% benar
Siswa Indonesia perlu penguatan kemampuan mengintegrasikan informasi, menarik simpulan, serta menggeneralisir pengetahuan yang dimiliki ke hal-hal yang lain.
Perbaikan sejak pra a-sekolah
4
12/14/2016
Mengikuti PAUD
Siswa dapat membaca dan berhitung ketika mulai masuk Sekolah Dasar Very Well Percent Moderately Well Percent of Students of Students
Not Well Percent of Students
25
International Avg. Belgium(Flemish) SlovakRepublic Denmark Germany Italy Slovenia Hungary Portugal NewZealand Georgia France Czech Republic
50
Orangtua siswa Indonesia melaporkan bahwa hanya 20% siswa yang sama sekali tidak memiliki kemampuan membaca dan berhitung ketika masuk SD (modal di awal persekolahan baik). Hal ini menunjukan bahwa kesiapan siswa Indonesia sudah cukup baik. Namun ketika kelas 4 diuji dengan TIM SS, 50% siswa masih di level below Low dan 30 % di level Low Distribusi siswa berdasarkan kategori Benchmark
Iran,Islamic Rep.of Cyprus
int sci
Morocco Turkey South Africa (5) Russian Federation Chile Bulgaria Indonesia Lithuania Sweden Kuwait Finland Kazakhstan Canada Saudi Arabia SerbiaOman Croatia Japan
20
20
18 5
sci
49
27
int math
Poland Qatar
18 7
math
United Arab Emirates Hong KongSAR ChineseTaipei Spain Jordan Bahrain Singapore Ireland Korea,Rep.of
0
0
25
50
75
100
50
30
50
Advance
High
Intermediate
Low
100
Below Low
5
12/14/2016
Kemampuan Memahami Kurikulum
Jumlah Jam Belajar Total
% math
% sci
South Africa
1199
19%
NA
Indonesia
1095
14%
11%
Saudi Arabia
1080
14%
7%
Morocco
1054
16%
5%
Qatar
1056
14%
12%
Total
% math
% sci
Singapore
986
20%
9%
Chinese Taipei
969
14%
9%
Japan
903
17%
10%
Korea, Rep. of
712
14%
11%
Russian Federation
661
16%
7%
Negara Low Performers total jam belajar per tahun cenderung lebih besar dibandingkan negara Top Performers
6
12/14/2016
% Siswa sudah diajarkan 23 topik tes sains TIMSS Indonesia, 74%
Korea, 49%
Jepang, 39% Persentase siswa Indonesia yang gurunya mengaku telah mengajarkan seluruh topik yang diujikan dalam tes sains TIMSS, lebih tinggi dari sejumlah negara top performers (Chinese taipei 55%, Hongkong 52%, dan Singapore 40%). Hal ini menunjukkan implemented curriculum tidak beriringan dengan attained curriculum.
Kualifikasi Pendidikan Guru Negara
Chinese Taipei Hong Kong SAR Korea, Rep. of Japan Indonesia Russian Federation Kuwait Singapore Saudi Arabia South Africa (5) Morocco International Avg.
% siswa yang diajar oleh guru dengan kualifikasi akademik S2 atau lebih
S1
D1-D3
SLTA atau kurang
39 30 21 4 2 30 12 10 8 1 1 26
61 66 72 90 85 53 68 69 67 46 28 58
0 4 6 7 5 17 17 20 9 49 3 12
0 0 0 0 8 0 3 1 17 4 67 5
Indonesia memiliki potensi kualifikasi pendidikan guru yang baik (pendidikan setara S1 atau lebih). Kualifikasi tersebut diharapkan mendorong kualitas pembelajaran di kelas
7
12/14/2016
Sekilas mengenai penguasaan substansi Guru Diagnosa kesalahan terbanyak (common error): --menyebutkan semakin dekat jarak benda, maka kekuatan magnet semakin besar --jarak benda memengaruhi kekuatan magnet
28% benar
Perbaikan Sarana Prasarana Sarpras Bermasalah Indonesia
61
Morocco
South Africa (5) Saudi Arabia International Avg.
20
Japan
Kuwait Russian Federation Chinese Taipei Hong Kong SAR Korea, Rep. of Singapore 0
20
40
60
80
8
12/14/2016
Perbaikan Sarana Prasarana
Faktor Internal Siswa
9
12/14/2016
Kesimpulan •
•
Berpartisipasi dalam studi internasional tidaklah semata mengenai ranking dan nilai. Tapi lebih ditekankan pada diagnosa dan memperoleh informasi untuk umpanbalik. Hasil TIMSS tersebut perlu ditindaklanjuti oleh seluruh stakeholder pendidikan (orangtua, guru, kepala sekolah, dinas, akademisi, pemangku kebijakan, juga masyarakat)
10