BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dikehidupan yang modern seperti sekarang ini, tentunya masalah seputar dunia bisnis menjadi semakin maju. Dimana saja, siapa saja,berbondong-bondong untuk membangun dunia usaha (bisnis) . ada saja cara-cara yang dipergunakan oleh para pelaku bisnis untuk memajukan serta menjalankan bisnisnya dengan efektif dan seefisien mungkin. Banyak cara dilakukan namun terkadang belum mencapai target yang di inginkan. Salah satu contoh yang bisa dkita uraikan adalah masalah penyedian produk murah , berkualitas dan cepat, belum dapat terkoordinir dengan baik, serta transportasi dan jaringan belum memadai. Untuk itu para pelaku bisnis harus menyadari bahwasannya, dengan proses yang terstruktur dan perhitungan dalam mengambil keputusan adalah penting untuk kemajuan bisnis tersebut. Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Menegement) merupakan metode atau pendekatan integrative untuk mengelola aliran produk, informasi dan uang secara teritegrasi yang melibatkan pihak-pihak mulai dari hulu ke hilir yang terdiri dari supplier, pabrik, distributor, toko atau retail, maupun jasa-jasa logistik.Hal penting yang menjadi dasar pemikiran pada metode ini adalah fokus pada pengurangan kesiasiaan dan mengoptimalkan nilai pada rantai pasokan yang berkaitan.Tidak ada perusahaan yang beroperasi be roperasi tanpa menggunakan konsep Supply Chain Menegement. Dan tidak dapat dipungkiri bahwa efektif tidaknya Supply Chain Menegement (SCM) suatu perusahaan yang akan menjadi kunci apakah suatu perusahaan akan kompetitif dipasar. Oleh karena itulah, tidak ada perusahaan yang bisa lepas dari kebutuhan untuk memahami dan menerapkan konsep ini. Seringkali di Pabrik Kian Indah terjadi kelangkaan pasokan atau penumpukan pasokan, hal ini akan menyebabkan cost bagi perusahaan tersebut. seperti, penjual yang ingin membeli barang diretail tetapi stok barang habis digudang (lost opportunity cost) atau membutuhkan biaya pengadaan gudang untuk penyimpanan stok barang yang menumpuk (warehousing cost). Oleh
1
karena itu diperlukan sebuah sistem yang dapat menghilangkan cost tersebut. Aplikasi untuk Sistem Informasi Pabrik Kian Indah yang pernah dilakukan sebelumnya manual.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas dan cepat maka perlu adanya strategi yang efektif dan efisien, “untuk memenuhi tuntutan tersebut str ategi apa yang akan di gunakan
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini, sebagai salah satu tugas mata kuliah manajemen logistik serta membantu dan mempelajari sedikit dari banyak konsepkonsep manajemen agar lebih terstruktur dan kreatif.
1.4 Manfaat
Untuk sedikit membantu para pelaku pelaku bisnis dalam menciptakan suatu produk yang murah, berkualitas dan cepat.Serta, manajemen system transportasi dan jaringan distributor agar lebih terstruktur.
2
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian
Menurut Copper (1997) istilah rantai pasok / supply chain baru muncul di awal tahun 1990an dan diperkenalkan oleh para konsultan manajemen. Supply chain dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktifitas (dalam bentuk entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang mulai dari bahan baku paling awal dari alam sampai produk jadi pada konsumen akhir. Menyimak dari definisi ini, maka suatu supply chain terdiri dari perusahaan yang mengangkut bahan baku dari bumi/alam, perusahaan yang mentransformasikan bahan baku menjadi bahansetengah jadi
atau
komponen,
supplier bahan-bahan
pendukung
produk,
perusahaan
perakitan,distributor, dan retailer yang menjual barang tersebut ke konsumen akhir. Schroeder
juga mendefinisikan beberapa definisi yang berkaitan dengan
manajemen ranti pasok sehingga dapat memperjelas terminologi sebagai berikut : Rantai pasok ( supply chain) : adalah bagian dari proses bisnis dan informasi
yang menyediakan barang dan jasa dari pemasok bahan baku, pabrik, dan distribusi sampai kepada konsumen potensial. Manajemen rantai pasok ( supply chain management ) : adalah perencanaan,
desain, dan kontrol dari arus informasi dan material selama proses rantai pasok bertemu dengan permintaan konsumen seefisien mungkin untuk saat ini dan masa mendatang. Saluran distribusi ( distribution channel) : adalah sebuah jalur dari barang
dan jasa mulai dari produsen, distributor, sampai ke pengguna akhir.
2.2. Manfaat Manajemen Rantai Pasok
Ada pun manfaat dari perancangan manajemen rantai pasok adalah : 1. Kepuasan pelanggan , Konsumen atau pengguna produk merupakan target utama dari aktivitas proses produksi setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau pengguna yang dimaksud dalam konteks ini tentunya konsumen yang setia dalam jangka waktu yang panjang. Untuk
3
menjadikan konsumen setia, maka terlebih dahulu konsumen harus puas dengan pelayanan yang disampaikan oleh perusahaan. 2. Meningkatkan pendapatan , Semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi mitra perusahaan berarti akan turut pula meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga produk-produk yang dihasilkan perusahaan tidak akan ‘terbuang’ percuma, karena diminati konsumen. 3. Menurunnya biaya , Pengintegrasian aliran produk dari perusahan kepada konsumen akhir berarti pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi. 4. Pemanfaatan asset semakin tinggi . Aset terutama faktor manusia akan semakin
terlatih
dan
terampil
baik
dari
segi
pengetahuan
maupun
keterampilan. Tenaga manusia akan mampu memberdayakan penggunaan teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut dalam pelaksanaan SCM. 5. Peningkatan laba, Dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen yang setia dan menjadi pengguna produk, pada gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan. 6. Perusahaan semakin besar . Perusahaan yang mendapat keuntungan dari segi proses distribusi produknya lambat laun akan menjadi besar, dan tumbuh lebih kuat.
2.3. Konsep Dasar Rantai Pasok
Supply chain (rantai pasokan) merupakan suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini juga merupakan jejaring dari berbagai organisasi yang saling berhubungan dengan tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran barang tersebut. Supply chain juga dapat dikatakan sebagai logistics network , dengan pemain utama adalah : 1. suppliers. 2. manufacturer 3. distribution
4
4. retail outlets 5. customers
Chain 1 : Suppliers
Awal mula jaringan, yang merupakan sumber penyedia bahan pertama. Bisa berbentuk: bahan baku,
bahan mentah, bahan penolong,
bahan
dagangan,
subassemblies, suku cadang, dll. Sumber pertama disebut dengan suppliers, termasuk di dalamnya : suppliers’ suppliers atau sub-suppliers yang biasanya jumlahnya banyak.
Chain 1 – 2 : Suppliers – manufacturer
Rantai pertama dihubungkan dengan rantai ke dua yaitu manufacturer atau plants atau assembler atau fabricator atau bentuk lain yang melakukan pekerjaan membuat, memfabrikasi, merakit, mengkonversikan atau menyelesaikan barang (finishing).
Chain 1 – 2 – 3 : Suppliers – Manufacturer – Distribution
Barang yang sudah jadi mulai disalurkan oleh manufacturer ke pelanggan.Barang dari pabrik disalurkan melalui gudang ke gudang distributor atau wholesaler atau pedagang besar dalam jumlah besar.
Chain 1 – 2 – 3 – 4 : Suppliers – Manufacturer – Distribution – Retail Outlets
Pedagang besar buasanya mempunyai gudang sendiri atau menyewa gudang dari pihak lain. Gudang dipakai untuk menimbun barang sebelum disalurkan ke pihak pengecer. Disini dapat dilakukan penghematan dalam bentuk jumlah inventories dan biaya gudang, dengan cara melakukan desain kembali pola pengiriman barang baik dari manufacturer maupun ke pengecer.
5
Chain 1 – 2 – 3 – 4 – 5 : Suppliers – Manufacturer – Distribution – Retail Outlets – Customers
Barang ditawarkan oleh pengecer atau retailers langsung ke pelanggan atau pengguna barang tersebut. Yang termasuk outlet adalah tempat dimana pembeli akhir melakukan pembelian. Walaupun secara kasat mata ini merupakan rantai terakhir, tetapi sebetulnya masih ada satu mata rantai lagi yaitu pembeli yang mendatangi retail outlet tadi ke real customers atau real user. Mata rantai benar-benar berhenti jika barang telah sampai ke pemakai yang sebenarnya.
2.4. Pengukuran Performa Rantai Pasok
Mengukur performa rantai pasok merupakan langkah pertama terhadap peningkatan.Sebuah dasar untuk kebutuhan performa perlu untuk dibentuk dan serta tujuan-tujuan perlu didirikan untuk peningkatan.
Pada umunya terdapat empat
ukuran untuk performa rantai pasok, yaitu sebagai berikut: 1. Delivery Hal ini merujuk pada on-time delivery, yang artinya persentase daripada pesanan yang terkirim seluruhnya dan pada tanggal yang diminta oleh konsumen. Perlu diingat sebagai catatan bahwa pesanan tidak akan dimasukkan sebagai kiriman tepat waktu jika hanya sebagian saja dari pesanan yang terpenuhi atau jika konsumen tidak mendapatkan kiriman sesuai dengan tanggal yang diminta. 2. Quality Sebuah ukuran langsung untuk kualitas adalah kepuasan konsumen/customer satisfaction. Kepuasaan konsumen dapat diukur di dalam beberapa cara, diantaranya adalah bahwa sebuah perusahaan dapat menanyakan pada konsumennya perihal seberapa baik perusahaan dapat memenuhi harapan konsumen. Selanjutnya, konsumen dapat memberikan jawaban dengan memilih salah satu jawaban dari 5 skala point yang disediakan, misalnya: (5) sangat melebihi harapan; (4) melebihi harapan; (3) sesuai dengan harapan; (2) tidak memenuhi harapan; (1) sangat mengecewakan.
6
Sebuah ukuran lain yang berkaitan dengan kualitas adalah loyalitas konsumen/consumer loyalty. Ini dapat dilakukan dengan cara mengukur persentase dari para konsumen yang tetap membeli produk setelah melakukan pembelian pada suatu waktu tertentu di waktu lampau. Loyalitas konsumen merupakan sesuatu yang setiap perusahaan sangat tertarik karena adalah lebih mahal bagi perusahaan untuk menemukan seorang konsumen baru jika dibandingkan dengan tetap membuat konsumen yang lama bertahan.Perusahaan harus membandingkan loyalitas dan kepuasaan konsumen dengan loyalitas dan kepuasaan konsumen dari pesaing, selain itu perusahaan juga perlu mengawasi peningkatan yang dibuat dari waktu ke waktu. 3. Time The total replenishment time dapat dihitung dari persediaan inventori.Jika diasumsikan bahwa terdapat rata-rata penggunaan yang stabil, maka waktu yang dibutuhkan di inventori hanyalah persediaan inventori dibagi dengan rata-rata penggunaan. Adalah penting untuk mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan untuk menerima pembayaran jika terdapat barang yang dijual.Perusahaan tidak hanya harus mengurangi barang di inventori, tetapi juga harus secepat mungkin menerima pembayaran sehingga uang yang diterima dapat digunakan untuk membuat dan menjual lebih banyak produk. Sebuah ukuran untuk hal ini adalah jumlah hari pada piutang usaha (accounts receivable). 4. Cost Terdapat dua cara yang digunakan untuk mengukur cost /kos. Pertama, sebuah perusahaan
dapat
mengukur
biaya
pengiriman
total,
termasuk
manufaktur,
distribusi,biaya inventori, dan biaya piutang usaha Biasanya biaya-biaya yang terpisah ini merupakan tanggung jawab dari setiap manager dan oleh karena itu tidak dikurangkan dari biaya total. Cara kedua untuk mengukur kos sepanjang rantai pasok adalah mengukur efisiensi pada nilai tambah atau produktivitas. Sebuah rumus yang digunakan untuk mengukur efisiensi membagi hasil penjualan/revenue yang telah dikurangi oleh biaya material dengam biaya labor plus overhead .
7
2.5 Manajemen logistic
Manajemen logistic adalah untuk memperoleh efisiensi operasi melalui integrasi
dari
seluruh
kegiatan
akuisisi
bahan
baku,
pemindahan,
dan
penyimpangannya. 1. System pengiriman Jalur truk, jalur kereta api, jalur udara, jalur air, pipa saluran, multimodal. 2. Pergudangan Sebuah gudang dapat berfungsi sebagai titik konsolidasi, mengumpulkan pengiriman dari berbagai sumber untuk mengirim ke luar dalam satu truk bermuatan
penuh
yang
lebih
murah.Saluran
perakitan
mengirim
komponen dan modul untuk secar individu, alih-alih produk jadi ke distributor. 3. Logistic pihak ketiga Manajer rantai pasokan melakukan pengalihdayaan ligsitik untuk mencapai tiga tujuan: mengurangi investasi persediaan, mengurangi biaya pengiriman, dan meningkatkan keandalan dan kecepatan p engiriman.
2.6 Manajemen distribusi
Manajemen distribusi mendesain jaringa distribusi untuk memenuhi harapan pelanggan menawarkan tiga kriteria: respons cepat, pilihan produk dan layanan. Perusahaan yang membutuhkan program manajemen pemasok yang efektif, program manajemen distribusi yan efektif akan membuat perbedaan antara rantai pasokan yang sukses dan yang gagal.
2.7 Manajemen etika dan rantai pasokan yang berkelanjutan Etika manajemen rantai pasokan Etika personal
Meningkatkan dan memperkuat tanggung jawab bagi karyawan , hubungan pemasok dan pelanggan yang positif, kesinambungan dan tanggung jawab social, perlindungan atas informasi yang konfiensial dan informasi paten, hokum, regulasi
8
dan kesepatkan perdagangan yang dapat diterapkan dan pengembangan kompetisi professional Menghindari ketidakpantasan yang dirasakan, konflik kepentingan, perilaku yang secara negative memengaruhi keputusan rantai pasokan, dan kesepakatan berulang yang tidak pantas. Etika di dalam rantai pasokan
Dalam era spealisasi yang tinggi saat ini, banyak sumber daya perusahaan di beli,
menempatkan
tekanan
yang
sangat
tinggi
atas
etika
dalam
rantai
pasokan.Manajer mungkin tegoda untuk mengabaikan penyimpangan etik oleh pemasok atau memindahkan polusi ke pemasok. Prilaku etis terhadap lingkungan
Etika yang baik meluas hingga pengoperasian bisnis dengan cara yang mendukung konservasi dan peremajaan sumber daya.hal ini membutuhkan evaluasi keseluruhan dampak lingkungan, dari bahan baku hingga proses manufaktur, melalui penggunaan dan pembuangan akhir. Membangun kesinambungan rantai pasokan
Rantai pasokan masuk menarik banyak perhatian, namun ini hanya bagian dari tantangan kesinambungan.Rantai pasokan kembali juga signifkan.Tujuan manajer operasi haru terbatas pada membakar atau mengubur produk dari pada berusaha keras untuk menggunakannya kembali.Logistic terbalik mengawali serangkaian tantangan baru.
2.8 Mengukur kinerja rantai pasokan Asset dipercayakan untuk persediaan
Manajer rantai pasokan membuat keputusan penjadwalan dan kuantitas yang menentukan set yang dipeacayakan untuk persediaan. Tiga ukuran spesifik dapat membantu dengan cara jumlah yang diinvestasikan dalam persediaan. Perbandingan spesifik dengan competitor dapat membantu evaluasi. Total asset yang dipercayakan untuk persediaan dalam perusahaan manufaktur mencapai 15% dan perusahaan ritel 27% dengan variasi yang luas bergantung pada model bisnis spesifik.
9
Harga pokok penjualan adalah biaya untuk memproduksi barang atau jasa yan dijual selam periode tertentu. Investasi persediaan adalah rata-rata nilai persediaan untuk periode yang sama. Sering kali, rata-rata investaqsi persediaan tidak didasarkan pada apa pun selain investasi persediaan pada akhir periode biasanya akhir tahun. Manajemen
rantai
pasokan
sangat
penting
untuk
mengurangi
investasi
persediaan.Perpindahan barang yang cepat adalah kuncinya. Tolak ukur rantai pasokan
Ketika nilai metric menyampaikan membandingkan
dengan
data
yang
artinya dan
lampau,
penggunaan
bermanfaat ketika penting
lainnya
membandingkan nilai ini dengan perusahaan pembanding. Tolak ukur berkelas dunia adalah hasil dari rantai pasokan yang dikelola dengan baik yang memperkecil biaya, waktu tunggu, pengiriman terlambat, dan kekurangan persediaan serta meningkatkan tingkat layanan.
10
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Produk ini diproduksi oleh PT. Internasional Chemical Industry yang merupakan perusahaan manufaktur berstandar mutu internasional. Pabrik ini awalnya diproduksi di Medan sejak tahun 1959 lalu dikembangkan di Jakarta pada tahun 1968 dan kemudian berkembang pula di Surabaya pada tahun 1982. Hal tersebut terjadi karena permintaan pasar yang meningkat dan agar dapat memenuhi permintaan pelanggan dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi distribusi produk. Produk pertama yang dihasilkan adalah jenis Carbon Zink dengan teknologi paste type dan bahan baku Natural Manganese Dioxide (NMD) sebagai bahan baku utama yang sekarang berkembangnya teknologi membuat PT. Internastional Chemical Industri beralih Electrolytic Manganese Dioxide sebagai bahan baku utama. Perusahaan ini tidak hanya mampu melakukan proses produksi baterai namun juga mampu mengembangkan teknologi dalam pembuatan sebagian besar mesin pemroduksi batu baterai sendiri. Sejak tahun 1980-an baterai ABC telah menguasai 70% pasar domestik. Perusahaan ini memiliki kekuatan dalam bidang distribusi yang dipegang oleh PT. Artha Boga Cemerlang dan memiliki 72 titik jaringan distribusi dalam negeri dan mengekspor ke lebih dari 50 negara dengan 70 brands berbeda. Business Philosophy
Sebagai produk massal yang digunakan oleh konsumen, baterai adalah perangkat yang dapat mengubah energi kimia yang terkandung dalam bahan aktif langsung menjadi energi listrik melalui reaksi elektrokimia.Agar berhasil diterima oleh konsumen, baterai harus dapat memenuhi kebutuhan energi tersebut.
11
Visi :
1. Menjadi produsen dry cell yang berstandar kualitas tingkat internasional dengan mengelola atau manajemen secara efektif dan efisien. 2. Proses produksi yang ramah lingkungan untuk tetap maju dalam persaingan pasar lokal dan global. Misi :
1. Melaksanakan, mengembangkan, dan mempertahankan kualitas efisien dan efektif dan Sistem Manajemen Lingkungan sesuai dengan ISO9001:2000 dan ISO14001:2004. 2. Mengembangkan dan menerapkan proses perbaikan yang berkesinambungan dengan menetapkan sasaran mutu yang terukur dan program lingkungan dimasing-masing departemen. 3. Memenuhi persyaratan dan harapan pelanggan dan pihak lain yang berkepentingan dalam hal kualitas, pengiriman harga & layanan. 4. Mematuhi persyaratan hukum dan lainnya yang relevan. 5. Mencegah polusi. 6. Memanfaatkan sumber daya secara efisien dalam pekerjaan, listrik, air dan bahan bakar. Tujuan Perusahaan :
Menyediakan baterai berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
12
Produk Perusahaan Baterai ABC
Penerapan Teknologi
Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan oleh perusahaan ini adalah :
13
a.
Serbuk Arang
b.
Serbuk Karbon
c.
Lapisan kertas
d.
Lapisan plastic
e.
Minyak pelumas
f.
Lapisan plat seng
g.
Penutup ujung (+) positif dan penutup ujung (-) negatif yang terbuat dari lapisan kertas dan plat seng
Proses Produksi
Proses pembuatan baterai ABC adalah sebagai berikut diuraikan secara singkat : a.
Pembuatan larutan elektrolit
b.
Pembuatan E.S
c.
Pembuatan Black Mix
d.
Pembuatan Zink Can
e.
Pembuatan Body Metal Jaket
f.
Pembuatan Bottom Plate
g.
Assembling Gambaran Jaringan Rantai Pasok Perusahaan Baterai ABC
14
Dari gambar di atas, kita dapat mengetahui jaringan rantai pasok perusahaan Baterai ABC.Dimulai dari supplier hingga berakhir pada pelanggan. 1.
Perusahaan Baterai ABC memiliki beberapa supplier, seperti CV.Baratech Jaya yang menyuplai karbon aktif, PT.Richguard International penyuplai bahan kimia, dan CV.Andalan Prima Sejahtera penyuplai peralatan-peralatan laboratorium. Perusahaan tentu harus memiliki hubungan yang baik terhadap supplier. Dengan adanya para supplier ini, perusahaan mendapat bahan baku, baik bahan baku produksi maupun peralatan penunjang produksi.
2.
Setelah penyuplaian adalah proses produksi. Di proses produksi sendiri terdiri dari beberapa proses atau tahapan. Tahapan pertama dalam proses produksi dimulai dari pembuatan larutan elektrolit kemudian dilanjutkan dengan pembuatan E.S. Selanjutnya adalah tahapan pembua tan black mix, pembuatan zink can, pembuatan body metal jacket, dan pembuatan bottom plate. Maka tahap selanjutnya adalah assembling. Tahap assembling adalah tahapan perakitan untuk membentuk barang jadi. Sehingga output atau keluaran dari proses produksi adalah barang jadi, yakni baterai ABC.
3.
Kemudian mulailah proses distribusi. Baterai ABC yang sudah siap pakai mulai distribusikan oleh perusahaan-perusahaan tertentu yang bertindak sebagai distributor. Pendistribusian baterai ABC ini dilakukan oleh PT. Everbright Battery Factory dan PT. Arga Boga Cemerlang. Kemudian perusahaan-perusahaan tersebut mendistribusikan ke bagian yang lebih kecil yaitu retailer.
4.
Retailer adalah berbagai aktivitas yang mengikutsertakan pemasaran barang maupun jasa secara langsung kepada pelanggan. Sehingga retailer inilah yang menyampaikan produk dari pendistribusi ke para pelanggan (end user).
5.
Baterai ABC termasuk barang yang sudah ‘go internasional’ sehingga selain ada di domestic market, baterai ABC juga masuk ke export market. Retailer untuk domestic market yang ikut memasarkan baterai ABC adalah
15
Hypermart, Electronic Store, Music & Book Store, Toy store, Sport Store dan masih banyak lagi. 6.
Jika baterai ABC telah sampai di bagian toko-toko kecil seperti itu maka baterai ABC siap digunakan oleh end user, yaitu pelanggan.
16
BAB IV KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang didapat dari makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Supply Chain Management (manajemen rantai pasokan) adalah integrasi aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman kepada pelanggan. (Heizer dan Render, 2009) 2. Rantai pasokan merupakan suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini juga merupakan jejaring dari berbagai organisasi yang saling berhubungan dengan tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran barang tersebut.
4.2 Saran
Harapan kami semoga dengan adanya tugas ini, mahasiswa mampu berekpresi dalam bidangnya, semoga makalah yang kami buat dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan, sebagai generasi muda kita haru menggali ilmu sedalam mungkin karna dengan ilmu kita bisa tau apa yang telah kita lakukan, dan kita bisa menjalankan tugas dengan baik, dan bisa mencapai apa yang kita cita-citakan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Heizer, Jay, dan Barry Render.” Manajemen Operasi: Manajemen Keberlangsungan dan Rantai Pasokan” .Salemba Empat.2014
https://www.academia.edu/8557676/makalah_rantai_pasok
18