DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ………………………… ……………………………………………………… ………………………………………….. …………….. I KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………..II DAFTAR ISI ………….…………………………………………………………………………..1 BAB I – PENDAHULUAN ……………………………………………………………………..2 BAB II – TINJAUAN PUSTAKA ………………………… ……………………………………………………… …………………………………...3 ……...3
2.1Pengertian obat antipsikotik ……………..…………… ……………..………………………………………… ……………………………………...3 ………...3 2.2. Pengertian Partisipasi ……………………………… …………………………………………………………… ………………………………….……3 …….……3 2.2.1. Antipsikotik generasi pertama ……..………………………………………………5 ……..………………………………………………5 2.2.1.1. efek samping antipsikotik tipikal ………………………………………..7 2.2.2. Antipsikotik generasi kedua ……………………………………………………...15 ……………………………………………………...15 2.2.2.1. Risperidone…………………… Risperidone………………………………………………… ………………………………………..17 …………..17 2.2.2.2. Clozapine………………………… Clozapine……………………………………………………… ……………………………………..1 ………..1 2.2.2.3. !lanzapine………………………… !lanzapine……………………………………………………… ……………………………………2" ………2" 2.2.2.#. $uetipine……………………… $uetipine………………………………………………… ………………………………………..21 ……………..21 2.2.2.5. Aripriprazole………………………………… Aripriprazole…………………………………………………………… …………………………21 21 2.3. Interaksi !bat …………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………..22 ……………..22 2.#. Cara Pemili%an !bat…………………..……… !bat…………………..…………………………………… …………………………………………...23 ……………...23 2.5. Pengaturan dosis..……………………………………… dosis..…………………………………………………………………… ………………………………….2# …….2# 2.&. 'ama Pemberian (erapi (erapi ………………………………………… …………………………………………………………………… ………………………… 25 2.7. Penggunaan Parenteral…………………………………… Parenteral………………………………………………………………… ………………………………..25 …..25 BAB III – KESIMPULAN ……………………………………………………………………..2& BAB IV – DAFTAR PUSTAKA …… ………………………………………………………….27
1
BAB I PENDAHULUAN
Antipsikot Antipsikotik ik adala% antagonis dopamin dan men)ekat men)ekat reseptor reseptor dopamin dalam berbagai *aras di otak. !bat+obatan antipsikotik dapat diklasifikasikan dalam kelompok tipikal dan atipik atipikal. al. Antips Antipsiko ikotik tik tipika tipikall merupak merupakan an golonga golongan n obat obat )ang )ang memblo memblokade kade dopamin dopaminee pada reseptor reseptor pas,a+sinap pas,a+sinaptik tik neuron di otak- k%ususn)a sistem limbik limbik dan sistem sistem ekstrapiram ekstrapiramidal idal dopamine D-2 receptor antagonist /. /.1 0opami 0opamine ne memi memili liki ki peran peran )ang )ang sangat sangat pentin penting g dalam dalam etiolo etiologi gi psikosi psikosis. s. erd e rdasa asarka rkan n pene pe neli litia tian n menggunakan amfetamin dan met%amp%etamine )ang mengeksaserbasi delusi dan %alusinasi pada pasien skizofrenia didapatkan ba%a dop dopamin aminee merup erupak akaan
per perana anan penti entin ng dala alam etiol iologi ogi
%alusinasi dan delusi tersebut. 1-2 !bat+obat antipsikotik tipikal merupakan antagonis reseptor dopamine se%ingga mena%an ter*adin)a dopaminergik pada *alur mesolimbik dan mesokortikal. lokade reseptor 0 dopamine dapat memberikan efek samping sindrom ekstrapiramidal. 3-# edangkan antipsikotik atipikal merupakan golongan )ang selain berafinitas ter%adap 0opami amine
0+2
re,eptor
*uga uga
berafinitas
ter%adap dap
5
4(2
Resepto ptor Serotonin-
dopamine antagonist /. e,ara signifikan tidak memberikan efek samping ge*ala ekstrapiramidal bila diberikan dalam dosis klinis )ang efektif.3-# Pemberian Pemberian obat antipsikotik antipsikotik tipikal tipikal umumn)a umumn)a pada pasien dengan ge*ala posititf posititf seperti seperti %alusinasi- delusi- gangguan isi pikir dan a%am. edangkan untuk pasien psikotik dengan ge*ala negatif obat tipikal %an)a memberikan sedikit perbaikan. e%ingga pemberian obat psikotik atipikal lebi% dian*urkan karena obat atipikal memiliki kemampuan untuk meningkatkan aktiitas dopami dopaminer nergik gik kortik kortikal al prefro prefronta ntall se%ing se%ingga ga dengan dengan pening peningkat katan an aktii aktiitas tas terseb tersebut ut dapat dapat memp me mperb erbai aiki ki fung fu ngsi si kogn ko gniti itiff dan dan ge*ala ge*ala negati negatiff )ang ada.#
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian !at Anti"#i$%ti$
!bat antipsikotik adala% sekelompok berma,am+ma,am obat )ang meng%ambat reseptor dopamine tipe 2 02/.
Indikasi utama untuk pemakaian obat adala% terapi skizofrenia dan
gangguan psikotik lainn)a. 3 Antipsikotik dan antagonis reseptor dopamine tidak sepenu%n)a sama. Clozapine adala% suatu antipsikotik )ang efektif tetapi berbeda dengan semua obat karena memiliki aktiitas pada reseptor 02 )ang ke,il. !bat+obat ini dinamakan sebagai neuroleptik dan transkuiliser ma)or. Istila% neuroleptik menekankan efek neurologis dan motorik dari sebagian besar obat. 2.2 Jeni#&Jeni# Anti"#i$%ti$ N% 1
1
'
Na(a %!at Antipsikotik tipikal 6
+
2
P%enot%iazine Rantai alip%ati, 6 ,%lorpromazine • Rantai piperazine 6 perp%enazine- trifluoperazine- flup%enazine • Rantai piperidine 6 t%ioridazine • + ut)rop%enone 6 4aloperidol + 0ip%en)l+but)l+piperidine 6 pimozide Antipsikotik atipikal 6 + + +
enzamide 6 sulpiride 0ibenzodiazepin 6 ,lozapine- olanzapine- uetiapine- zotepine enziso8azole 6 risperidon- aripiprazole
Se)iaan %!at anti"#i$%ti$
*
N%
Se)iaan
Na(a %!at
D%#i# an+,ran
3
1
C%lorpromazine
(ab 25+1"" mg
15"+&""mg9%
Amp 5"mg92,,
5"+1"" mgim/ setiap #+& *am Anak anak :5 ta%un ; dosis orang deasa- anak anak < 5 ta%un 1 mg9kg . bila perlu diberikan 28 se%ari.
2
' * / 0
1 11 12 1' 1*
4aloperidol
(ab "-5+1-5 mg+ 5 mg
5+15 mg9%
Amp 5mg9,,
5+1"mgim/ setiap #+& *am
Perp%enazine =lup%enazine
Amp 5"mg9,, (ab 2+#+ mg (ab 2-5+5 mg
5" mg im/ setiap 2+# minggu 12+2# mg9% 1"+15 mg9%
(rifluoperazine (%ioridazine ulpiride
>ial 25 mg9,, (ab 1+5 mg (ab 5"+1"" mg Amp 1""mg92,,
25 mgim/ setiap 2+# minggu 1"+15 mg9% 15"+3"" mg9% 3+& amp9%
Pimozide Risperidone
(ab 2"" mg (ab # mg (ab 1+2+3 mg
3""+&""mg9% 2+# mg9% 2+& mg9%
>ial 25 mg9,,
25+5" mgim/ setiap 2 minggu
Clozapine $uetiapine
>ial 5" mg9,, (ab 25+1"" mg (ab 25+1"" mg
25+1""mg9% 5"+#"" mg
!lanzapine ?otepine Aripiprazole
2"" mg (ab 5+1"mg (ab 25+5" mg (ab 1"+15 mg
1"+2" mg9% 75+1"" mg9% 1"+15 mg9%
2.2.1 ANTIPSIKTIK GENERASI PERTAMA 3APG I4
!bat antipsikotik )ang ada di pasaran saat ini- dapat di kelompokkan dalam dua kelompok besar )aitu antipsikotik generasi pertama AP@ I/ dan antipsikotik generasi kedua AP@ II/. Antipsikotik generasi pertama mempun)ai ,ara ker*a dengan memblok reseptor 02 k%ususn)a di mesolimbik dopamine pat%a)s- ole% karena itu sering disebut *uga dengan Antagonist Reseptor 0opamin AR0/ atau antipsikotik konensional atau tipikal.0apat menurunkan ge*ala positif %ingga &"+7" dan %an)a sedikit berpengaru% pada ge*ala negatie.1-5 4
Me$ani#(e $er+a 5 Bekanisme ker*a obat antipsikotik tipikal adala% memblokade
dopamin pada reseptor pas,a+sinaptik neuron di otak k%usun)a di sistem limbik dan sistem ekstrapirimidal dopamin 02 re,eptor antagonists/- se%ingga efektif untuk ge*ala positif. 0opamin merupakan neurotransmitter )ang disekresikan ole% neuron+neuron )ang berasal dari substansia nigra di batang otak. euron+neuron ini terutama berak%ir pada region striata ganglia basalis. Pengaru% dopamin biasan)a bersifat in%ibisi. Pada skizofrenia diduga ter*adi produksi dopamin )ang berlebi%an akibat sekresi dari sekelompok neuron pro)eksi dopamine. euron+neuron ini meng%asilkan system dopaminergik mesolimbik )ang men*ulurkan serabut+serabut saraf dan sekresi dopamine ke bagian medial dan anterior dari sistem limbikk%ususn)a ke dalam %ipokampus- amigdala- nukleus kaudatus anterior dan sebagian lobus prefrontalis. emua ini merupakan pusat+pusat pengatur tingka% laku )ang sangat berpengaru%. 0engan menggunakan antipsikotik tipikal dianggap mampu mengurangi efek produksi dopamin )ang berlebi%an. Potensi antipsikotik untuk menurunkan ge*ala psikotik sangat ber%ubungan dengan afinitas obat tersebut dengan reseptor 02. Antipsikotik tipikal beker*a mengurangi produksi dopamine )ang berlebi%an dengan ,ara meng%ambat atau men,ega% dopamine endogen untuk mengaktiasi reseptor.5- Antipsikotik tipikal mempun)ai ,ara ker*a dengan memblok reseptor 02 k%ususn)a di mesolimbik dopamine pat%a)s- ole% karena itu sering disebut *uga dengan antagonis reseptor dopamin AR0/ atau antipsikotik konensional. Der*a dari antipsikotik ini menurunkan %iperaktiitas dopamine di*alur mesolimbik se%ingga men)ebabkan ge*ala positif menurun tetapi tern)ata tidak %an)a memblok reseptor 02 di mesolimbik tetapi *uga di tempat lain seperti di*alur mesokortikal- nigrostriatal- dan tuberoinfundibular.1-5- Apabila antipsikotik tipikal memblok reseptor 02 di*alur mesokortikal- dapat memperberat ge*ala negatif dan ge*ala kognitif disebabkan penurunan dopamin di *alur tersebut. Eika %al ini ter*adi- maka merupakan sebua% tantangan terapi- karena blokade reseptor dopamin di *alur ini se,ara teoritis akan men)ebabkan memburukn)a ge*ala negatif dan kognitif.5- lokade reseptor 02 di nigrostriatal dapat men)ebabkan timbuln)a gangguan dalam mobilitas seperti pada parkinson- bila pemakaian se,ara kronik dapat men)ebabkan gangguan pergerakan %iperkinetik tardie d)skinesia/. Ealur nigrostriatal dopamin- sebagai bagian dari sistem saraf ekstrapiramidal- mengontrol movements atau pergerakan.2- lokade reseptor 02 di tuberoinfundibular ole% antipsikotik tipikal men)ebabkan peningkatan kadar prolaktin se%ingga dapat ter*adi disfungsi seksual dan peningkat berat badan. 5
=ungsi normal *alur dopamin tuberoinfundibular meng%ambat pelepasan prolaktin. Pada anita postpartum- aktiitas di *alur ini menurun- se%ingga memungkinkan laktasi.2- Antipsikotik selain men)ebabkan ter*adin)a blokade reseptor 02 pada keempat *alur dopamine- *uga men)ebabkan ter*adin)a blokade reseptor kolinergik muskarinik se%ingga timbul efek samping antikolinergik berupa mulut kering- pandangan kabur- konstipasi dan kognitif tumpul. Reseptor %istamin 41/ *uga terblok se%ingga timbul efek samping mengantuk dan meningkatkan berat bdan. elain itu antipsikotik *uga memblok reseptor alfa1 adrenergik se%ingga dapat menimbulkan efek samping pada kardioaskuler berupa %ipotensi ortostati,mengantuk- pusing- dan tekanan dara% menurun.2-
6
1
Ker,gian "e(!erian APG I5
1. 2. 3. #.
Buda% ter*adi FP dan tardive dyskinesia Bemperburuk ge*ala negatif dan kognitif Peningkatan kadar prolaktin ering men)ebabkan ter*adin)a kekambu%an
2.2.1.1. E6e$ #a("ing anti"#i$%ti$ ti"i$a7
Bekanisme ker*a antipsikotik pada peng%ambatan reseptor dopamine tern)ata memberi efek merugikan pada neurologis dan endokrinologi. elain itu- berbagai antipsikotik *uga meng%ambat reseptor noradrenergik-
kolinergik-
dan %istaminergik
*adi men)ebabkan
berariasin)a sifat efek merugikan )ang ditemukan pada obat+obat tersebut. Interferensi dengan transmisi dopaminergik dapat mengakibatkan efek samping baik endokrinologis seperti %iperprolaktinemia- )ang dapat memanifestasikan dirin)a sebagai galaktorea- amenorea dan ginekomastia- dan efek samping ekstrapiramidal FP/. elan*utn)a penggunaan *angka pan*ang dapat men)ebabkan penamba%an berat badan. Dombinasi dari 7
semua efek samping tersebut akan sangat mungkin mempengaru%i kualitas+kualitas %idup pasien dan keinginan mereka untuk melan*utkan dan mematu%i terapi .1-2-3
A. Ffek amping on neurologis1-5- 1. E6e$ "a)a +ant,ng Antipsikotik potensi renda% lebi% bersifat kardiotoksik dibandingkan dengan
antipsikotik potensi tinggi. C%lorpromazine men)ebabkan perpan*angan interal $( dan PR penumpulan gelombang (- dan depresi segmen (. (%ioridazine- k%ususn)a memiliki efek )ang n)ata pada gelombang ( dan disertai dengan aritmia malignan- seperti torsade de pointes )ang sangat mematikan. elain itu kematian mendadak *uga disebabkan karena timbuln)a takikardia entrikuler atau fibrilasi entrikuler. Gntuk mengantisipasi %al tersebut sebaikn)a pada pasien )ang berusia lebi% dari 5" ta%un dilakukan pemeriksaan FD@ serta pemberian serum potassium dan magnesium.1 2. Hi"%ten#i %rt%#tati$ 3"%#t,ra74
8
4ipotensi ortostatik postural/ ter*adi akibat peng%ambatan adrenergi, )ang paling sering disebabkan ole% antipsikotik potensi renda%- k%ususn)a ,%lorpromazine dan t%ioridazine. Deadaan ini ter*adi selama beberapa %ari pertama terapi dan memiliki toleransi )ang ,epat )aitu sekitar 2+3 bulan. a%a)a utama dari %ipotensi ortostatik adala% adan)a kemungkinan pasien ter*atu%- pingsan- dan men,ederai dirin)a. Eika menggunakan antipsikotik potensi renda% intramus,ular IB/- tekanan dara% pasien %arus diperiksa sebelum dan setela% pemberian dosis pertama dalam beberapa %ari pertama terapi. ila diperlukan edukasi tentang efek kemungkinan ter*atu% dan pingsan akan sangat membantu pasien se%ingga pasien akan lebi% ber%ati+%ati. ila %ipotensi ter*adi pada pasien )ang mendapatkan medikasi- ge*ala biasan)a dapat ditangani dengan membaringkan pasien dengan kaki lebi% tinggi dibandingkan kepala. Fkspansi olume dengan ,airan sangat membantu. Pemberian epinefrin dikontraindikasikan karena dapat memperburuk %ipotensi. Betaraminol dan norepinefrin sebagai agen pressor adrenergi, H+1 murni adala% obat terpili%. Gntuk antipsikosis dosis dapat diturunkan atau diganti dengan obat )ang tidak meng%ambat adrenergi,.1-5- '. E6e$ 8e(at%7%gi# @angguan %ematologis )ang memba%a)akan )ang dapat ter*adi akibat pemakaian antipsikotik tipikal seperti ,%lorpromazine- t%ioridazine dan pada %amper semua antipsikotik adala% agranulositosis. Agranulositosis adala% suatu kumpulan ge*ala )ang ditandai dengan penurunan bermakna *umla% granulosit )ang beredar- neutropeni berat )ang menimbulkan lesi+lesi di tenggorokan- selaput lendir lain- saluran ,erna dan kulit. Pada keban)akan kasusge*ala ini disebabkan ole% sensitasi ter%adap obat+obatan- zat kimia- radiasi )ang mempengaru%i sumsum tulang dan menekan granulopoiesis. Agranulositosis paling sering ter*adi selama tiga bulan pertama terapi dengan insidensi sekitar 5 dari 1".""" pasien )ang diobati dengan antipsikotik. Eika pasien melaporkan adan)a suatu n)eri tenggorokan atau demam- %itung dara% lengkap %arus segera dilakukan untuk memeriksa kemungkinan ter*adin)a agranulositosis. Eika indeks dara% renda%- antipsikotik %arus segera di%entikan. Angka mortalitas dari komplikasi setinggi 3". Purpura trombositopenia- anemia %emolitik- atau pansitopenia kadang+kadang dapat ter*adi pada pasien )ang diobati dengan antipsikotik. 1
*. E6e$ Anti$%7inergi$ Peri6er
9
Ffek kolinergik perifer sangat serimg ditemukan- terdiri dari mulut dan %idung kering- %idung tersumbat- pandangan kabur- konstipasi- retensi urin- dan midriasis. eberapa pasien *uga mengalami mual dan munta%. !bat antipsikotik tipikal seperti ,%lorpromazinet%ioridazine- dan trifluoperazine adala% antikolinergik )ang poten. Bulut kering merupakan efek )ang mengganggu beberapa pasien dan dapat mempengaru%i kepatu%an terapi. Pasien dapat dian*urkan sering membilas mulutn)a dengan air dan tidak mengun)a% permen karet atau permen )ang mengandung gula- karena %al tersebut dapat men)ebabkan infeksi *amur pada mulut dan peningkatan insidensi karies gigi. Donstipasi %arus diobati dengan perban)ak ola%raga- ,airan- diet tinggi serat- serta preparat laksatif biasa- tetapi kondisi ini masi% dapat berkembang men*adi ileus paralitik. Pada kasus tersebut diperlukan penurunan dosis atau penggantian dengan obat )ang kurang antikolinergik. Pilo,arpine mungkin berguna pada beberapa pasien dengan retensi urin. 1-5- -.
E6e$ En)%$rin Peng%ambatan reseptor dopamine pada saluran tuberinfundibular men)ebabkan
peningkatan sekresi prolaktin- )ang dapat men)ebabkan pembesaran pa)udara- galaktoreaimpotensi pada laki+laki- dan amenore serta peng%ambatan orgasme pada anita. Gntuk mengatasi efek samping tersebut dapat dilakukan
penggantian obat antipsikotik )ang
diberikan. Pada keadaan impotensi sebagai efek obat dapat diberikan bromokriptin. Gntuk gangguan pada orgasme maupun penurunan libido dapat diberikan bromp%eniramine bromfed/- ep%edrine Primatene/- p%en)lpropanolamin Comtre8/- midrione- dan imipramin tofranil/. Priapisme dan laporan orgasme )ang n)eri *uga dilaporkan- kemungkinan kedua %al tersebut ter*adi akibat aktiitas antagonis adrenergi, H1. Peningkatan berat badan *uga merupakan efek endokrin )ang paling sering ter*adi akibat penggunaan antipsikotik tipikal. Peningkatan berat badan nantin)a akan men*adi resiko ter*adin)a 0B tipe 2- %ipertensi dan dislipidemia. Peningkatan berat badan *uga didaptkan karena adan)a blok pada reseptor 5 4(2,1-5-. . E6e$ Der(at%7%gi# 0ermatitis alergik dan fotosensitiitas dapat ter*adi pada se*umla% ke,il pasien- paling sering ter*adi pada mereka )ang menggunakan antipsikotik tipikal potensi renda%- k%usun)a ,%lorpromazine. erbagai erupsi kulit seperti urtikaria- makulopapular- peteki- dan erupsi edematous tela% dilaporkan. Frupsi ter*adi pada aal terapi- biasan)a dalam minggu pertama dan meng%ilang dengan spontan. Reaksi fotosensitiitas )ang men)erupai proses terbakar 10
mata%ari sunburn/ )ang para% *uga ter*adi pada beberapa pasien )ang menggunakan ,%lorpromazine. Pasien %arus diperingatkan tentang efek tersebut- )aitu agar tidak berada dibaa% sinar mata%ari lebi% dari 3"+&" menit- dan %arus menggunakan tabir sur)a. Penggunaan ,%lorpromazine *uga disertai beberapa kasus diskolorasi biru+kelabu pada kulit pada daera% )ang terpapar dengan sinar mata%ari. 1 /. E6e$ "a)a Mata (%ioridazine disertai dengan pegmentasi ireersibel pada retina bila diberikan dalam dosis lebi% besar dari "" mg se%ari. @e*ala aal dari efek tersebut kadang+kadang berupa kebingungan no,turnal )ang ber%ubungan dengan kesulitan pengli%atan malam. Pigmentasi dapat berkembang men*adi kebutaan alaupun t%ioridazine di%entikan karena tidak bersifat reersible. C%lorpromazine ber%ubungan dengan pigmentasi mata )ang relatif ringan- ditandai ole% deposit granular ,oklat keputi%an )ang terpusat di lensa anterior dan kornea posterior )ang dapat timbul bila pasien mengingesti 1+3 kg ,%lorpromazine selama %idupn)a. 0eposit dapat berkembang men*adi granula puti% opak dan ,oklat kekuningan. Deadaan ini %ampir tidak mempengaru%i pengli%atan pasien. 5- 0. I$ter,# Ikterus obstruktif atau kolestatik adala% suatu efek samping )ang relatie *arang ter*adi dalam penggunaan antipsikotik tipikal. iasan)a ikterus mun,ul pada bulan pertama terapi dan ditandai ole% n)eri abdomen bagian atas- mual- munta%- ge*ala mirip flu- demamruam- bilirubin pada urin dan peningkatan bilirubin serum- alkali fosfatase dan transaminase %ati. Eika ikterus ter*adi- maka terapi %arus diber%entikan dan diganti. Ikterus dilaporkan ter*adi pada penggunaan promazine- t%ioridazine- dan sangat *arang ter*adi pada flup%enazine dan trifluoperazine. 3 . 9er)%#i# Anti"#i$%ti$ @e*ala oerdosis antipsikotik berupa ge*ala ekstrapiramidal- midriasis- penurunan
refle8 tendon dalam- takikardia- dan %ipotensi. @e*ala oerdosis )ang para% adala% deliriumkoma- depresi pernapasan- dan ke*ang. (erapi oerdosis antipsikotik %arus termasuk pemakaian arang aktif a,tiated ,%ar,oal/- *ika memungkinkan laage lambung dapat dipertimbangkan. (erapi ke*ang dengan diazepam serta %ipotensi dengan norepinefrin *uga merupakan terapi oerdosis antipsikotik atipikal.1 . Ffek amping eurologis
11
!bat antipsikotik tipikal memiliki efek samping neurologis )ang mengganggu dan beberapa efek neurologis )ang kemungkinan bersifat serius. Ffek neurologis tersebut dikenal sebagai efek sindrom ekstrapiramidal. Pentingn)a mengeta%ui efek samping neurologis akibat terapi dibuktikan pada 0B+I> )ang memasukkan efek samping tersebut sebagai kelompok tersendiri gangguan pergerakan akibat medikasi. 1-2 1. Par$in#%ni#(e a$i!at Ne,r%7e"ti$ Ffek samping berupa parkinsonisme ter*adi pada kira+kira 25 pasien )ang diobati
dengan antipsikotik tipikal. iasan)a ter*adi dalam 5+3" %ari setela% aal terapi. @e*ala+ ge*ala )ang timbul berupa kekakuan otot atau rigiditas pipa besi lead-pipe rigidity/- rigiditas gigi gerga*i cog-wheel rigidity/- ga)a ber*alan men)eret- postur membungkuk dan air liur menetes. (remor menggulung pil pill+rolling/ pada parkinsonisme idopatik *arang ter*aditetapi tremor )ang teratur dan kasar )ang serupa dengan tremor esensial mungkin ditemukan dan dinamakan sebagai tremor ppostural akibat medikasi dalam 0B+I>. uatu tanda fisik parkinsonisme adala% reflek ketukan glabela )ang positif )ang ditimbulkan dengan mengetuk da%i antara alis mata. 0ikatakan reflek positif bila orbikularis okuli tidak dapat membiasakan diri dengan ketukan )ang berulang. a*a% )ang mirip topeng- bradikinesia- akinesia tidak ada inisitatif/- dan ataraksia kebingungan ter%adap lingkungan/ merupakan ge*ala parkinsonisme )ang sering didiagnosis keliru sebagai gambaran ge*ala negatie atau defi,it pada skizofrenia. 1-3- Perbandingan anita dengan laki+laki )ang terkena parkinsonisme akibat neuroleptik adala% 261 dan dapat ter*adi pada setiap usia alaupun *arang ter*adi pada usia lebi% dari #" ta%un. emua antipsikotik tipikal dapat men)ebabkan ge*ala parkinsonisme- k%ususn)a obat potensi tinggi dengan aktiitas antikolinergik )ang renda%.Peng%ambatan transmisi dopaminergik dalam traktus nigrostriatal adala% pen)ebab dari parkinsonisme akibat neuroleptik. 1 @angguan berupa parkinsonisme ini dapat diobati dengan pemberian obat antikolinergik- amantadine atau dip%en%)dramine. Antikolinergik %arus di%entikan setela% #+ & minggu untuk menilai apaka% pasien tela% mengembangkan suatu toleransi ter%adap efek parkinsonisme sebab kira+kira 5" pasien dengan parkinsonisme akibat neuroleptik dapat meneruskan terapi.Pemberian anti Parkinson seperti leodopa lebi% baik *angan diberikan karena akan memperbuuk ge*ala psikotikn)a.1-3-
12
Pada pasien lan*ut usia- setela% antipsikotik di%entikan- ge*ala parkinsonisme dapat terus ber*alan sampai 2 minggu dan ba%kan sampai 3 bulan se%ingga perlu meneruskan pemberian antikolinergik setela% meng%entikan antipsikotik sampai ge*ala parkinsonisme puli% sepenu%n)a. 1 2. Di#t%nia A$,t a$i!at Ne,r%7e"ti$ Dira+kira terdapat 1" dari semua pasien )ang diberikan terapi antipsikotik tipikal
mengalami distonia sebagai efek samping. iasan)a ter*adi dalam beberapa *am atau J" pada tiga %ari pertama terapi. @erakan distonia disebabkan ole% kontraksi atau spasme otot )ang perla%an dan terus+menerus )ang dapat men)ebabkan gerakan inolunter. 0istonia dapat mengenai le%er tortikolis atau retrokolis spasmodik/- ra%ang pembukaan paksa )ang men)ebabkan dislokasi ra%ang atau trismus/- lida% prostrusi- memuntir/- dan keseluru%an tubu% opistotonus/. (erkenan)a mata dapat men)ebabkan krisis okulorigik- ditandai ole% gerakan mata )ang ke lateral atas. (idak seperti tipe distonia lainn)a- krisis okulorigik dapat ter*adi se,ara lambat dalam terapi. 0istonia lain berupa blefarospasme dan distonia glosofaringeal men)ebabkan diartria- disfagia- dan kesulitan bernapas )ang dapat men)ebabkan sianosis. 1-2 0istonia dapat ter*adi pada semua umur dan pada kedua *enis kelamin tetapi paling sering ter*adi pada laki+laki muda <#" ta%un/- dapat ter*adi pada semua antipsikotik dan paling sering disebabkan ole% antipsikotik potensi tinggi IB. Bekanisme ker*a diperkirakan merupakan suatu %iperaktiitas dopaminergik di ganglia basalis )ang ter*adi *ika kadar antipsikotik dalam P mulai menurun diantara pemberian dosis. 1-3- Profilaksis dengan antikolinergik atau obat )ang ber%ubungan biasan)a men,ega% berkembangn)a distonia- alaupun risiko terapi profilaksis melebi%i manfaatn)a. (erapi dengan antikolinergik IB atau dip%en%)dramine I> atau IB 5" mg/ %ampir selalu meng%ilangkan ge*ala. 0iazepam 1" mg I>/- amobarbital Am)tal/- ,affeine sodium benzoate dan %ipnosis dilaporkan *uga efektif. 1-3 '. Sin)r%( Ne,r%7e"ti$ Ma7igna indrom neuroleptik maligna adala% komplikasi )ang memba%a)akan )ang dapat ter*adi setiap aktu selama pemberian terapi antipsikotik.4al ini dapat ter*adi karena reaksi idiosinkrasi ter%adap obat psikotik k%ususn)a pada long a,ting.1 @e*ala motorik dan perilaku adala% rigiditas otot dan distonia- akinesia- mutismeobtundasi- dan agitasi. @e*ala otonomik adala% %iperpireksia- berkeringat dan peningkatan ke,epatan den)ut nadi dan tekanan dara%. (emuan laboratorium adala% peningkatan %itung 13
sel dara% puti%- kreatinin fosfokinase- enzim %ati- mioglobin plasma- dan mioglobinuriakadang+kadang disertai dengan gagal gin*al. 1-3 Gntuk pengobatan segera %entikan anti psikotik dan berikan peraatan suprotif dan berikan obat dopamine agonist bromokriptin 7-5+&" mg9% 38 se%ari- l+dopa28 1"" mg9% atau amantadine 2"" mg9%/. Benurut kepustakaan lain- pengobatan dengan datrolene *uga efektif dengan dosis "-+2-5 mg9kgbb- setiap & *am i- apabila ge*ala berkurang diberikan oral dengan dosis 1""+2"" mg9%ari dapat ditamba%kan bromo,riptin dengan dosis 2"+3" mg9%ari dalam #8 pemberian- terapi berlangsung selama 5+2" %ari- bila pada penanganan B membaik maka pengobatan anti psikotik dapat dilan*utkan kembali.1-3 *. E6e$ E"i7e"t%geni$ Pemberian antipsikotik tern)ata men)ebabkan perlambatan dan
peningkatan
sinkronisasi FF@. Ffek tersebut merupakan mekanisme dimana antipsikotik menurunkan ambang ke*ang. C%lorpromazine dan antipsikotik potensi renda% lain diperkirakan lebi% epileptogenik dibandingkan obat potensi tinggi. 1-3-5 -. Se)a#i edasi terutama merupakan akibat dari peng%ambatan reseptor dopamine tipe+1. C%lorpromazine adala% antipsikotik )ang paling menimbulkan sedasi. Bemberikan dosis antipsikotik %arian sebelum tidur biasan)a meng%ilangkan masala% dari sedasi- dan toleransi untuk efek merugikan tersebut dapat ter*adi. 1-2 . E6e$ Anti$%7inergi$ Sentra7 @e*ala aktiasi antikolinergik sentral adala% agitasi para%K disorientasi ter%adap aktu- orang dan tempatK %alusinasiK ke*angK demam tinggiK dilatasi pupil. tupor dan koma dapat timbul. (erapi toksisitas antikolinergik adala% pertama meng%entikan obat pen)ebab dan pemberian anti,%olinergi, agents seperti in*eksi sulfas atropine "-25 mgim/- tablet tri%e8)p%enid)l 382mg9%ari. 4al ini *uga dapat ter*adi bila penge%ntian mendadak dari antipsikotik. 1-3
2.2. 2 ANTIPSIKTIK GENERASI KEDUA 3APG II4
AP@ II sering disebut *uga sebagai erotonin 0opamin Antagosis 0A/ atau antipsikotik atipikal. AP@ II mempun)ai mekanisme ker*a melalui interaksi antara serotonin dan dopamin pada ke # *alur dopamin di otak. 4al ini )ang men)ebabkan efek samping FP lebi% renda% dan sanagat efektif untuk mengatasi ge*ala negatif. Perbedaan antara AP@ I dan AP@ II adala% AP@ I %an)a dapat memblok reseptor 02 sedangkan AP@ II memblok se,ara bersamaan 14
reseptor serotonin 54(2A/ dan reseptor dopamin 02/. AP@ )ang dikenal saat ini adala% ,lozapine- risperidone- olanzapine- uetiapine- zotepine- ziprasidone- aripiprazole. aat ini antipsikotik ziprasidone belum tersedia di Indonesia. 1-3-& Der*a obat antipsikotik generasi kedua pada dopamin pathways6
11
1. Besokortikal Pathways Antagonis 54(2A tidak %an)a akan men)ababkan berkurangn)a blokade ter%adap antagonis 02 tetapi *uga men)ebabkan ter*adin)a aktiitas dopamin pathways se%ingga ter*adi keseimbangan antara keseimbangan antara serotonin dan dopamin. AP@ II lebi% berpengaru% ban)ak dalam memblok reseptor 54(2A dengan demikian meningkatkan pelepasan dopamin dan dopamin )and dilepas menang dari pada )ang di%ambat di *alur mesokortikal. 4al ini men)ebabkan berkurangn)a ge*ala negatif maka tidak ter*adi lagi penurunan dopamin di *alur mesokortikal dan ge*ala negatif )ang ada dapat diperbaiki. AP@ II dapat memperbaiki ge*ala negatif *au% lebi% baik dibandingkan AP@ I karena di *alur mesokortikal reseptor 54(2A *umla%n)a lebi% ban)ak dari reseptor 02- dan AP@ II lebi% ban)ak berkaitan dan memblok reseptor 54(2A dan sedikti memblok reseptor 02 akibatn)a dopamin )ang di lepas *umla%n)a lebi% ban)ak- karena itu defisit dopamin di *alur mesokrtikal berkurang se%ingga men)ebabkan perbaikan ge*ala negatif skizofrenia.1-&- 2. Besolimbik Pathways 15
AP@ II di *alur mesolimbik- antagonis 54(2A gagal untuk mengala%kan antagonis 02 di *alur tersebut. *adi antagonsis 54(2A tidak dapat mempengaru%i blokade reseptor 02 di mesolimbik- se%ingga blokade reseptor 02 menang. 4al ini )ang men)ababkan AP@ II dapat memperbaiki ge*ala positif skizofrenia. Pada keadaan normal serotonin akan meng%ambat pelepasan dari dopamin.1-& 3. (uberoinfundibular Pathways AP@ II di *alur tuberoinfundibular- antagonis reseptor 54(2A dapat mengala%kan antagonis reseptor 02. 4ubungan antara neurotransmiter serotonin dan dopamin sifatn)a antagonis dan resiprokal dalam kontrol sekresi prolaktin dari %ipofise. 0opamin akan meng%ambat pengelepasan prolaktin- sedangkan serotonin menigkatkan pelepasan prolaktin. Pemberian AP@ II dalam dosis terapi akan meng%ambat reseptor 54(2A se%ingga men)ebabkan pelepasan dopamin menigkat. Ini mengakibatkan pelepasan prolaktin menurun se%ingga tidak ter*adi %iperprolaktinemia.1-& #. igrostriatal Pathways AP@ II dalam klinis praktis- memiliki empat keuntungan- )aitu6 1. AP@ II men)ebabkan FP *au% lebi% ke,il dibandingkan AP@ I- umun)a pada dosis terapi sangat *arang ter*adi FP. 2. AP@ II dapat mengurangi ge*ala negatif dari skzofrenia dan tidak memperburuk ge*ala negatif seperti )ang ter*adi pada pemberian AP@ II. 3. AP@ II menurunkan ge*alan afektif dari skizofrenia dan sering digunakan untuk pengobatan depresi dan gangguan bipolar )ang resisten. #. AP@ II menurunkan ge*ala kognitif pada pasien skizofrenia dan pen)akit Alz%eimer.1-& Anti"#i$%ti$ genera#i $e),a :ang )ig,na$an #e!agai5
First line6 Risperidone- !lanzapine- $uetiapine- ?iprasidone- Aripiprazole Second line6 Clozapine. Deuntungan )ang didapatkan dari pemakaian AP@ II selain efek samping )ang minimal *uga
dapat
memperbaiki
ge*ala
negatif-
kognitif
dan
mood
se%ingga
mengurangi
ketidakn)amanan dan ketidakpatu%an pasien akibat pemakian obat antipsikotik. Pemakaian AP@ II dapat meningkatkan angka remisi dan menigkatkan kualitas %idup penderita skizofrenia karena dapat mengembalikan fungsin)a dalam mas)arakat.3
16
2.2.2.1 RISPERIDNE
Risperidone merupakan obat AP@ II )ang kedua diterima ole% =0A Food and Drug Administration/ sebagai antipsikotik setela% ,lozapine. Absorpsi risperidone di usus tidak di pengaru%i ole% makanan dan efek terapeutik n)a ter*adi dalam dosis renda%- pada dosis tinggi dapat ter*adi FP. Pemakaian risperidone )ang teratur dapat men,ega% ter*adin)a kekambu%an dan menurunkan *umla% dan lama peraatan se%ingga baik digunakan dalam dosis pemeli%araan.1 Risperidone dapat memperbaiki skizofrenia )ang gagal di terapi dengan AP@ I tetapi %asil pengobatann)a tidak sebaik ,lozapine. !bat ini *uga dapat memperbaiki fungsi kognitif tidak %an)a pada skizofrenia tetapi *uga pada penderita demensia misaln)a demensia Alz%eimer. Betabolisme risperidone sebagian besar ter*adi di %ati ole% enzim CLP 20& men*adi J+ hydroxyrisperidone dan sebagian ke,il ole% enzim CLP 3A#. Hydroxyrisperiodne mempun)ai potensi afinitas ter%adap reseptor dopamin )ang setara dengan risperidone. Fksresi terutama melalui urin. Betabolisme risperiodne di%ambat ole% antidepresan fluo8etine dan paro8etinekarena antidepresan ini meng%ambat ker*a dari enzim CLP 20& dan CLP 3A# se%ingga pada pemberian bersama antidepresan ini- maka dosis risperidone %arus dikurangi untuk meminimalkan timbuln)a efek samping dan toksik. Betabolisme obat ini diper,epat bila diberikan bersamaan ,arbamazepin- karena menginduksi CLP 3A# se%ingga perlu peningkatan dosis risperidone pada pemberiaan bersama ,arbamazepin disebabkan konsentrasi risperidone di dalam plasma renda%. 1-3-7
In)i$a#i 5
+
kizofrenia akut dan kronik dengan ge*ala positif dan negatif.
+
@e*ala afektif pada skizofrenia skizoafektif/.1-
D%#i# 5
+
4ari 1 6 1 mg- %ari 2 6 2mg- %ari 3 6 3 mg.
+
0osis optimal 2+ & mg 9 %ari dengan 2 8 pemberian.
+
0osis an*uran 25+5"mg im/ setiap 2 minggu.
+
ediann)a tab 1+2+3 mg. ial 25 mg- 5" mg9,,
+
Gmun)a perbaikan mulai terli%at dalam minggu dari pengobatan aal- *ika belum terli%at respon perlu penilaian ulang. 17
Dadar pun,ak plasma di,apai dalam aktu 1+2 *am setela% pemberian oral.1-3
+
E6e$ #a("ing5
+ + + + + + + +
1;'
FP Peningkatan prolaktin ditandai dengan gangguan menstruasi- galaktorea- disfungsi seksual/ indroma neuroleptik malignan Peningkatan berat badan edasi Pusing Donstipasi (akikardi
2.2.2.2
Berupakan AP@ II )ang pertama dikenal- kurang men)ebabkan timbuln)a FP- tidak men)ebabkan ter*adin)a tardice dyskinesia dan tidak ter*adi peningkatan dari prolaktin. Clozapine merupakan gold standard pada pasien )ang tela% resisten dengan obat antipsikotik lainn)a.
Profil farmakoligikn)a atipikal
bila
dibandingkan
dengan
antipsikotik
lain.
0ibandingkan ter%adap psikotropik )ang lain- ,lozapine menun*ukkan efek dopaminergik renda%- tetapi dapat mempengaru%i fungsi saraf dopamin pada sistem mesolimbik+mesokortikal otak- )ang ber%ubungan dengan fungsi emosional dan mental )ang lebi% tinggi- )ang berbeda dari dopamin neuron di daera% nigrostriatal dara% gerak/ dan tuberoinfundibular daera% neruendokrin/. 1 Clozapine efektif untuk menggontrol ge*ala+ge*ala psikosis dan skizofrenia baik )ang positif iritabilitias/ maupun )ang negatif social disinterest dan incompetence personal neatness/. Ffek )ang bermanfaat terli%at dalam aktu 2 minggu- diikuti perbaikan se,ara berta%ap pada minggu+minggu berikutn)a. !bat ini berguna untuk pasien )ang refrakter dan terganggu berat selam pengobatan.1-3 e,ara farmakokinetik- ,lozapine di absorpsi se,ara ,epat dan sempurna pada pemberian per oral. Dadar pun,ak plasma ter,apai pada kira+kira 2 *am setela% pemberian obat- dengan aktu paru% rata+rata 12 *am antara 1"+1& *am/ se%ingga pemberiann)a dian*urkan 2 kali dalam se%ari. 0istribusi dari ,lozapine dibandingkan obat antipsikotik lainn)a lebi% renda%. Gmun)a afinitas dari ,lozapine renda% pada reseptor 02 dan tinggi pada reseptor 54(2A se%ingga ,enderung renda% untuk men)ebabkan ter*adin)a efek samping FP. 1-3- D%#i# 51;' 18
+ +
4ari 1 6 1 M 2 8 12-5 mg. erikutn)a ditingkatkan 25 M 5" mg 9 %ari sp 3"" M #5" mg 9 %ari dengan pemberian
+ +
terbagi. 0osis maksimal 15"+&"" mg 9 %ari. ediaan tablet 25 mg dan 1"" mg
E6e$ #a("ing 5
1;'
+
@ranulositopeni- agranulositosis- trombositopeni- eosinofilia- leukositosis- leukemia.
+
gantuk- lesu- lema%- tidur- sakit kepala- bingung- gelisa%- agitasi- delirium.
+
Bulut kering atau %ipersaliasi- pengli%atan kabur- takikardi- postural %ipotensi%ipertensi.
K%ntra in)i$a#i 5
+
Ada ria)at toksik9%ipersensitif.
+
@angguan fungsi umsum tulang.
+
Psikosis alko%olik dan psikosis toksik lainn)a.
+
Doma.
+
0epresi P.
+
@anguan *antung dan gin*al berat.
+
@angguan lier.
2.2.2.' LAN=APINE
Berupakan
deriat
dari
,lozapine
dan
dikelompokkan
dalam
golongan
(%ienobenzodiazepine. Absorpsi tidak dipengaru%i ole% makanan. Plasma pun,ak olanzapine di,apai dalam aktu 5 *am setala% pemberian oral- sedangkan pada pemberian intramuskular dapat di,apai setela% 15+#5 menit dengn aktu paru% 31 *am antara 21+5# *am/ se%ingga pemberian ,ukup 1 kali se%ari. 1-3 !lanzapine merupaka antagonis monoaminergik selektif )ang mempun)ai afinitas )ang kuat ter%adap reseptor dopamin 01+0#/- serotonin 54(2A92,/- 4istamin 41/ dan H1 adrenergik. Afinitas sedang dengan reseptor kolinergik muskarinik B1+5/ dan serotonin 54(3/. erikatan lema% dengan reseptor @AAA- benzodiazepin dan N+adrenergik. Betabolisme olanzapine di sitokrom P#5" CLP 1A2 dan 20&. Betabolisme akan meningkat pada penderita )ang merokok
19
dan menurun bila diberikan bersama dengan antidepresan fluo8amine atau antibiotik ,iproflo8a,in. 1 ila dibandingkan dengan ,lozapine- olanzapine memblok 02 lebi% besar se%ingga dosis tinggi dapat men)ebabkan peningkatan kadar prola,tin dan efek pada FP !lanzapine *uga agonis pada 54(1a se%ingga baik untuk antian8ietas dan antidepresi. 1 In)i$a#i 51;'
+
izofrenia atau psikosis lain dengan ge*ala positie dan negatif.
+
Fpisode manik moderat dan seere.
+
Pen,ega%an kekambu%an gangguan bipolar.
D%#i# 51;'
+
0osis an*uran 1"+2"mg9 %ari.
+
edian tablet 5+1"mg
+
Gntuk skizofrenia mulai dengan dosis 1" mg 1 8 se%ari.
+
Gntuk episode manik mulai dengan dosis 15 mg 1 8 se%ari.
+
Gntuk pe,ega%an kekambu%an gangguan bipolar 1" mg 9 %ari.
E6e$ #a("ing5
+ + + + +
Penigkatan berat badan omnolen 4ipotensi ortostatik berkaitan dengan blokade reseptor H1 FP dan ke*ang renda% Insiden tardive dyskinesia renda%
2.2.2.* >UETIAPINE
$uetiapine merupakan antagonis reseptor serotonin 54(1A dan 54(2A/- reseptor dopamin 01 dan 02/- reseptor %istamin 41/- reseptor adrenergik H1 dan H2. Afinitasn)a lema% pada reseptor muskarinik B1/ dan reseptor benzodiazepin. !leareance uetiapine menurun #" pada penderita usia lan*ut- se%inga perlu pen)esuaian dosis )ang lebi% renda% dan menurun 3"+5" pada penderita )ang mengalami gangguan fungsi %ati. !leareance uetiapine meningkat apabila pemberiann)a dilakukan bersamaan dengan antiepileptik fenitoin- barbiturat- ,arbamazepin dan anti*amur ketokonazole.1-2-3
20
$uetiapine dapat memperbaiki ge*ala positif- negatif- kognitif dan mood. 0apat *uga memperbaiki pasien )ang resisten dengan antipsikotik generasi pertama tetapi %asiln)a tidak sebaik apabila di terapi dengan ,lozapine. Pemberian pada pasien pertama kali mendapat uetiapine perlu dilakukan titrasi dosis untuk men,ega% ter*adin)a sinkope dan %ipotensi postural.aktu untuk konsentrasi penu% setela% pemberian oral adala% 2 *am dengan aktu paru% berkisar 3+5 *am- setela% +12 *am reseptor masi% diduduki. 1 0osis an*uran 5"+#""mg9%ari dan sediaann)a 25+1""mg dan 2""mg dan 3""mg tablet OR 5"mg- 3""mg dan #""mg/. Ffek samping obat ini )ang sering adala% somnolen- %ipotensi postural- pusing- peningkatan berat badan- takikardi- dan %ipertensi. 1-3
2.2.2.- ARIPIPRA=LE
Berupakan antipsikotik generasi baru- )ang bersifat partial agonis pada reseptor 02 dan reseptor serptonin 54(1A serta antagonis pada reseptor serotonin 54(2A. Aripiprazole beker*a sebagai dopamin sistem stabilizer artin)a meng%asilkan signal transmisi dopamin )ang sama pada keadaan %iper atau %ipo+dopaminergik karena pada keadaan %iperdopaminergik aripiprazole afinitasn)a lebi% kuat dari dopamin akan mengeser se,ara kompetitif neurotransmiter dopamin dan berikatan dengan reseptor dopamin. Pada keadaan %ipodopaminergik maka aripiprazole dapat menggantikan peran neurotransmiter dopamin dan akan berikatan dengan reseptro dopamin. 3-7- Aripiprazole di metabolisme di %ati melaui isoenzim P#5" pada CLP 20& dan CLP 3A#men*adi de%)dro+aripiprazole. Afinitas dari %asil metabolisme ini mirip dengan aripiprazole pada reseptor 02 dan berada di plasma sebesar #" dari keseluru%an aripiprazole. aktu paru% berkisar antara 75+J# *am se%ingga pemberian ,ukup 1 kali se%ari. Absorpsi aripiprazole men,apai konsentrasi plasma oun,ak dalam aktu 3+5 *am setela% pemberian oral. Aripiprazole sebaikn)a diberikan sesuda% makan- terutama pada pasien )ang mempun)ai kelu%an dispepsiamual dan munta%.3-7
In)i$a#i 5 kizofrenia. D%#i# 5 dosis an*uran 1"15mg9%ari dan sedian tablet 5mg- 1"mg dan 15mg/. Pemberuann)a
dapat 1" atau 15 mg 1 8 se%ari. E6e$ #a("ing 5 21
+
akit kepala.
+
Bual- munta%.
+
Donstipasi.
+
Ansietas- insomnia- somnolens.
+
Ak%atisia.
2.' Intera$#i !at •
Antipsikosis Q Antipsikosis lain potensi efek samping obat dan tidak ada bukti lebi% efektif tidak ada sinergis antara 2 obat anti+psikosis/. Bisaln)a- C%lorpromazine Q
•
Reserpine potensiasi efek %ipotensif.3 Antipsikosis Q Antidepresan trisiklik efek samping antikolinergik meningkat %ati+%ati
•
pada pasien dengna %ipertrofi prostat- glaukoma- ileus- pen)akit *antung/.3 Antipsikosis Q anti+an8ietas efek sedasi meningkat- bermanfaat untuk kasus dengan
•
ge*ala dan gadu% gelisa% )ang sangat %ebat acute ad"unctive therapy#.3 Antispikosis Q FC( dian*urkan tidak memberikan obat anti+psikosis pada pagi %ari
•
sebelum FC( Fle,tro Conulsie (%erap)/ ole% karena angka mortalitas )ang tinggi.3 Antipsikosis Q antikonulsan ambang konulsi menurun- kemungkinan serangan ke*ang meningkat- ole% karena itu dosis antikonulsan %arus lebi% besar dose-related /.
•
Lang paling minimal menurunkan ambang ke*ang adala% obat anti+psikosis 4aloperidol.3 Antipsikosis Q Antasida efektiitas obat antu+psikosis menurun disebabkan gangguan absorpsi.3
2.*
pada dosis ekivalen- perbedaan terutama pada efek sekunder efek samping K sedasiotonomik- ekstrapiramidal/. 3 Anti+psikosis C%lopromazine (%ioridazine Perp%enazine (rifluoperazine =lup%enazine 4aloperidol Pimozide Clozapine
Bg. F 1"" 1"" 5 5 2 2 25
0osis Bg9%/ 15" 1"" 5 5 2 2 25
+ + + + + + + +
1&"" J"" # &" &" 1"" & 2""
edasi QQQ QQQ Q Q QQ Q Q QQQQ
!tonomi k QQQ QQQ Q Q Q Q Q Q
Fks.Pir. QQ Q QQQ QQQ QQQ QQQQ QQ + 22
?otepine ulpiride Risperidone $uetiapine !lanzapine Aripiprazole •
5" 2"" 2 1"" 1" 1"
75 2"" 2 5" 1" 1"
+ + + + + +
1"" 1&"" J #"" 2" 2"
Q Q Q Q Q Q
Q Q Q Q Q Q
Q Q Q Q Q Q
Pemili%an *enis obat anti+psikosis mempertimbangkan ge*ala psikosis )ang dominan dan efek samping obat. Pergantian obat disesuaikan dengan dosis ekialen.3 Apabila obat anti+psikosis tidak memberikan respons klinis dalam dosis )ang suda% optimal setela% *angka aktu )ang memadai- dapat diganti dengan obat anti+psikosis lain sebaikn)a dari golongan )ang tidak sama/- dengan dosis ekivalen-nya- dimana profil efek samping belum tentu sama. Apabila dalam ria)at penggunaan obat anti+psikosis sebelumn)a- *enis obat anti+ psikosis tertentu )ang suda% terbukti efektif dan ditolerir dengan baik efek samping+n)a-
•
dapat dipili% kembali untuk pemakaian sekarang. Apabila ge*ala negatif afek tumpul- penarikan diri- %ipobulia- isi pikiran miskin/ lebi% menon*ol dari ge*ala positif a%am- %alusinasi- bi,ara ka,au- perilaku tak terkendali/ pada pasien kizofrenia- pili%an obat antipsikosis M atipikal perlu dipertimbangkan. D%ususn)a pada penderita kizofrenia )ang tidak dapat mentolerir efek samping ekstrapiramidal atau mempun)ai risiko medik dengan adan)a ge*ala ekstrapiramidal neurolepti, indu,ed medi,al ,ompli,ation/.3
2.- Pengat,ran D%#i# '
0alam pengaturan dosis perlu dipertimbangkan 6 •
• •
!nset efek primer efek klinis/ 6 sekitar 2 M # minggu !nset efek sekunder efek samping/ 6 sekitar 2 M & *am. aktu paru% 6 12 M 1# *am pemberian obat 1+2 8 per%ari/. 0osis pagi dan malam dapat berbeda untuk mengurangi dampak dari efek samping dosis pagi ke,il- dosis malam lebi% besar/ se%ingga tidak begitu mengganggu kualitas %idup pasien. Bulai dengan “dosis awal” sesuai dengan “dosis anjuran”, dinaikkan setiap 2+3 %ari
sampai men,apai “dosis efektif” mulai timbul peredaran indrom Psikosis/
diealuasi setiap 2 minggu dan bila perlu dinaikkan sekitar +12 minggu stabilisasi/
“dosis optimal”
diturunkan setiap 2 minggu
diperta%ankan
“dosis maintenance”
23
diperta%ankan & bulan sampai 2 ta%un diselingi Sdrug %olida)T 1+2 %ari9minggu/
tapering off dosis diturunkan tiap 2+# minggu/
stop.
2. La(a Pe(!erian Tera"i '
Gntuk pasien dengan serangan indrom Psikosis )ang Smulti episodeT- terapi pemeli%araan $maintenance# diberikan paling sedikit selama 5 ta%un. Pemberian )ang ,ukup lama ini dapat menurunkan dera*at kekambu%an 2-5 M 5 kali. Ffek obat anti+psikosis se,ara relatif berlangsung lama- sampai beberapa %ari setela% dosis terak%ir masi% mempun)ai efek klinis.
e%ingga tidak langsung menimbulkan
kekambu%an setela% obat di%entikan- biasan)a satu bulan kemudian baru ge*ala indrom Psikosis kambu% kembali. Pada umumn)a pemberian obat anti+psikosis sebaikn)a diperta%ankan selama 3 bulan sampai % tahun setela% semua ge*ala psikosis mereda sama sekali. Gntuk SPsikosis Reaktif ingkatT penurunan obat se,ara berta%ap setela% %ilangn)a ge*ala dalam kurun aktu 2 minggu & 2 bulan' !bat anti psikosis tidak menimbulkan gejala lepas obat )ang %ebat alaupun diberikan dalam *angka aktu lama- se%ingga potensi ketergantungan obat ke,il sekali. Pada peng%entian )ang mendadak dapat timbul ge*ala “Cholinergic Rebound” 6 gangguan lambung- mual- munta%- diare- pusing- gemetar dan lain+lain.
Deadaan ini akan
mereda dengan pemberian Santi,%olinergi, agentT in*eksi ulfas Atropin "-25 mg im/- tablet (ri%e8)p%enid)l 38 2 mg9%/. !le% karena itu pada penggunaan bersama obat anti+psikosis Q antiparkinson- bila suda% tiba aktu peng%entian obat- obat antipsikosis di%entikan lebi% da%ulukemudian baru men)usul obat antiparkinson.
2. Pengg,naan Parentera7
!bat anti+psikosis “long acting” 3=lup%enazine 0e,anoate 25 mg9,, atau 4aloperidol 0e,anoas 5" mg9,,- im- setiap 2 M # minggu sangat berguna untuk pasien )ang tidak mau atau sulit teratur makan obat atau apapun )ang tidak efektif ter%adap medikasi oral. ebaikn)a sebelum penggunaan parenteral diberikan se,ara oral lebi% da%ulu beberapa minggu untuk meli%at apaka% terdapat efek %ipersensitiitas. 0osis mulai dengan ; ,, setiap 2 minggu pad bulan pertama kemudian bau ditingkatkan men*adi 1 ,, setiap bulan. Pemberian obat anti
24
psikosis Slong a,tingT %an)a untuk terapi stabilisasi dan pemeli%araan (maintenance therapy) ter%adap kasus kizofrenia. 15 M 25 kasus menun*ukkan toleransi )ang baik ter%adap efek samping ektrapiramidal.
BAB III KESIMPULAN
Antipsikotik adala% sekelompok berma,am+ma,am obat )ang meng%ambat reseptor dopamine tipe 2 02/. Ffek samping )ang sering ditimbulkan pada pemakaian antipsikotik tipikal seperti 6 gangguan pergerakan seperti distonia- tremor- bradikinesia- akatisia- koreoatetosis- an%edoniasedasi- peningkatan berat badan )ang sedang- disregulasi tempertur- %iperprolaktinemia- dengan galaktorea dan amenorea pada anita dan ginekomastia pada pria- serta disfungsi seksual pada pria dan anita- %ipotensi postural ortostatik/- interal $( meman*ang- risiko ter*adi fatal aritmia. Ffek samping )ang ditimbulkan ole% pemakaian antipsikotik atipikal seperti6 gangguan pergerakan )ang sedang- sedasi- %iperkolesterolemia- peningkatan berat badan sedang sampai berat- %ipotensi postural- %iperprolaktinemia- ke*ang.
25
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
1. Amir .uku A*ar Psikiatri =akultas Dedokteran Gniersias Indonesia. Fdisi kedua. Eakarta 6 adan Penerbit =akultas Dedokteran Indonesia. 2"13.ab 12. kizofreniaK p. 173+J5. 2. ado,k E- ado,k >A. Daplan U ado,kVs s)nopsis of ps),%iatr) 6 e%aioral s,ien,es9,lini,al ps),%iatr).1" t% edition. P%iladelp%ia 6 'ippin,ott illiams and !'(FR Dluer business.2""7.ab 13.,%izop%renia.Kp.#&7+J7. 3. Buslim R. Panduan Praktis Penggunaan Dlinis !bat Psikotropik.Fdisi ketiga. Eakarta 6 agian Ilmu Dedokteran Eia =D+Gnika Atma*a)a.ab 3. Penggolongan obat psikotropikK p.1"+11. #. Buslim R. Panduan Praktis Penggunaan Dlinis !bat Psikotropik.Fdisi ketiga. Eakarta 6 agian Ilmu Dedokteran Eia =D+Gnika Atma*a)a.ab 3. !bat antipsikosisK p.1#+22. 5. ta%l B. Ps),%op%arma,olog) of Antips),%oti,.Gnited Dingdon 6 Bartin 0unitz 'td.1JJJ.ab #.Conentional Antips),%oti,6 t%e ,lassi,al neurolepti,sKp.35+#7. &. ta%l B. Ps),%op%arma,olog) of Antips),%oti,.Gnited Dingdon 6 Bartin 0unitz 'td.1JJJ.ab 5.At)pi,al Antips),%oti, and eotonine+0opamine AntagonismKp.5"+&2. 7. ta%l B. Ps),%op%arma,olog) of Antips),%oti,.Gnited Dingdon 6 Bartin 0unitz 'td.1JJJ.ab &. e)ond t%e serotonine+dopamine antagonism ,on,ept 6 %o indiidual at)pi,al antips),%oti, differKp.&3+J&. . Fbert B4- 'oosen P(- ur,ombe
.
Current
0iagnosis
U
(reatment
in
PLC4IA(RL.ingapore 6 B,@ra+4ill ook.2""".ab III.)ndrome and t%eir treatments in adult ps),%iatri, 6 s,%izop%renia and ot%er ps),%oti, disordersK p.2&"+J. J. Ps),%op%arma,olog) Institute. =irst @eneration of Antips),%oti,. A,,essed on 6 3 oember
2"1#.
Aailable
at
6
%ttp699ps),%op%arma,olog)institute.,om9antips),%oti,s9first+generation+antips),%oti,s9
26
1". Bedlibes online medi,al librar). 0opamine Pat%a)s. A,,essed on 6 3 oember 2"1#.Aailable at 6 %ttp699medlibes.,om9entr)9dopamine+pat%a)s 11. Fpisodes elf+egotiated Gnit6 ide Fffe,ts of At)pi,al Antips),%oti, 0rugs..A,,essed on 3 oember 2"1#.Aailable at 6 %ttp699follopi,s.,o9episodes+self+negotiated+unit+ side+effe,ts+of+at)pi,al+antips),%oti,+drugs
27
28