RENCANA TINDAK LANJUT (Action Plan) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dan Latihan untuk Anggota Dewasa merupakan bagian dari proses pembinaan anggota dewasa yang secara garis besar terdiri atas kursus, pertemuan dan kegiatan. Kursus dasar yang harus diikuti pembina Pramuka adalah Kursus Pembina... Pramuka Mahir Dasar (KMD) dan Kursus Pembina Pramuka Mahir lanjutan (KML). KMD adalah jenjang pertama Kursus Pembina Mahir. Peserta KMD adalah anggota dewasa yang akan membina anggota muda di gugus depan. Setelah lulus KMD, seorang pembina diharuskan mempraktikkan dan mengembangkan pengetahuan yang diperolehnya, guna mendapatkan pengalaman membina di Gugus depan dalam program pemantapan dasar. Mereka yang telah menyelesaikan pemantapan dasar dapat mengikuti kursus tahap berikutnya, yaitu KML. KML adalah jenjang kedua Kursus Pembina Pramuka Mahir yang dititikberatkan pada praktek membina satuan. Peserta KML adalah lulusan KMD yang telah melaksanakan program pemantapan dasar. Kursus Pembina Pramuka Mahir (Dasar dan Lanjutan) merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan, karena saling melengkapi. Setelah mengikuti KML, seorang pembina harus melakukan pemantapan lanjutan untuk menjadi seorang Pembina Mahir, dan menuangkan rencana tersebut dalam sebuah action plan atau Rencana Tindak Lanjut (RTL). Rencana ini berupa perencanaan kegiatan perorangan dan merupakan tali pengikat peserta KML atas komitmen dan pengabdiannya terhadap masyarakat melalui Gerakan Pramuka. B. Dasar 1) Kepres RI No. 104 tahun 2004 tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. 2) Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 086 tahun 2005 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. 3) Program Kerja Kwartir Cabang Sukabumi masa bakti 2007 - 2010 4) Program Kerja Kwartir Ranting Jampangtengah tahun 2009. 5) Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan tanggal 27 Februari s.d. 8 Maret 2009 di Balai Diklat Kehutanan Ciareuy Kwartir Ranting Jampangtengah. C. Tujuan Rencana Tindak Lanjut ini disusun sebagai pedoman kegiatan Kepramukaan yang dilaksanakan di gugus depan 2907 dan sebagai tindak lanjut keikutsertaan dalam kursus pembina Pramuka mahir tingkat lanjutan. Setelah mengikuti KML, diharapkan segala dedikasi, motivasi, kegiatan, dan komitmen dapat dipertahankan dan ditingkatkan. dituangkan dalam RTL sebagai berikut: 1) Pengikat peserta KML atas komitmen dan pengabdiannya terhadap masyarakat melalui Gerakan Pramuka; 2) mengendalikan diri dengan melaksanakan program yang telah disusun; 3) mengembangkan pengetahuan pembinaan kepramukaan; 4) Meningkatkan kepercayaan diri. D. Ruang Lingkup RTL ini mencakup kegiatan-kegiatan dalam pembinaan anggota
Pramuka di Gugus Depan sebagai berikut : 1) Penyusunan Administrasi di Gugus Depan 2907. 2) Pengorganisasian; struktur Gudep 2907 dan dewan penggalang. 3) Penyusunan Program Kegiatan; jenis dan sasaran kegiatan. 4) Pelantikan; dan 5) Kegiatan Perkemahan. BAB II
TINDAK LANJUT
Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa ruang lingkup penyusunan Rencana Tindak Lanjut ini mencakup kegiatan-kegiatan dalam pembinaan anggota Pramuka di pangkalan SDN 3 Bojonglopang. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama tiga bulan sejak berakhirnya Kursus Pembina Mahir Lanjutan (KML). Bab ini akan memaparkan hal apa saja yang akan dipersiapkan dan akan dilaksanakan dalam kegiatan pembinaan. 1. Administrasi Gugus Depan Apabila melihat definisi administrasi secara formal dan legitimas, administrasi diartikan sebagai usaha atau kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi. Beberapa unsur pokok di dalam administrasi yang dimaksud ialah : (1) sekelompok orang, (2) tujuan, (3) tugas dan fungsi, (4) peralatan dan perlengkapan yang diperlukan. Akan tetapi di dalam RTL ini, hal yang terkait Administrasi hanya mengambil unsur keempat, yaitu peralatan dan perlengkapan. Administrasi dalam buku ini didefinisikan sebagai perlengkapan ketatausahaan yang mendukung tertibnya manajemen gugus depan. Administrasi yang dipersiapkan adalah: a) Program Kerja Tahunan Merupakan rencana kegiatan yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan selama satu tahun. Prota ini dijabarkan menjadi 3 tahapan yang masing-masing belaku selama 4 bulan (caturwulan) Pelaksanaannya dapat dilakukan menurut skala prioritas, mana yang perlu didahulukan sesuai dengan kondisi tadik dan lingkungannya. b) Program Kegiatan Mingguan Memuat runtutan kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu latihan rutin c) Buku Induk Anggota Buku induk anggota sebagai penertiban data, memuat data diri anggota serta tingkat kecakapan anggota. Format seperti di bawah ini: d) Buku presensi (kehadiran) Buku ini dipakai ketika latihan rutin, untuk mengecek kehadiran anggota di tiap regu. e) Buku Iuran dan buku tabungan Buku ini dapat disatukan dengan buku presensi. f) Buku Agenda Latihan Buku Agenda memuat kegiatan yang dilaksanakan ketika latihan. g) Buku Catatan Rapat (Notula) untuk mencatat hal-hal penting ketika pertemuan, rapat, atau pengarahan dari pembina h) Buku Inventaris Untuk mencatat perbendaharaan benda dan peralatan Gudep. i) Buku Log
Buku ini mencatat peristiwa atau kegiatan penting yang terjadi di gugus depan. j) Buku Catatan Pribadi merupakan catatan rahasia tentang tadik yang dipegang oleh pembina. k) Buku Upacara Pelantikan untuk mencatat kegiatan pelantikan. l) Buku Tamu Buku ini mencatat tamu yang berkunjung ke Gugus Depan, berisikan maksud dan tujuan serta saran-saran dari tamu. m) Buku ekspedisi Buku untuk mencatat keluar masuk suratDengan penertiban administrasi, diharapkan akan menunjang kelancaran dan keberhasilan kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. 2. Organisasi Gugus Depan Dalam penyelenggaran kegiatan kepramukaan di suatu gugus depan, agar kegiatan terarah dan sistematis, maka diperlukan sebuah pola hierarki kepemimpinan sebagai batasan tugas dan fungsi dalam menjalankan kegiatan di gugus depan. Pemilihan dan penentuan tugas di gugus depan ditentukan dalam Musyawarah Gugus Depan (Musgus) yang diselenggaran tiga tahun sekali. Musyawarah Gugus Depan merupakan kekuasaan tertinggi dalam penentuan keputusan, kebijaksanaan, pergantian dan pembubaran gugus depan. Musyawarah Gugus Depan dipimpin oleh Majelis Pembimbing Gudep, dengan agenda untuk menentukan pergantian pengurus, perencanaan program kegiatan, sasaran kegiatan serta evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan oleh pengurus masa bakti sebelumnya. Berikut ini, penulis gambarkan struktur organisasi pada gugus depan tempat penulis membina peserta didik.Sebagaimana penyusunan kepemimpinan secara struktural yang dilaksanakan di tingkat Mabigus, pada tingkat peserta didik pun dibentuk organisasi yang serupa 3. Kegiatan Kepramukaan Kegiatan dalam kepramukaan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah dan mengandung pendidikan. Dilaksanakan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan, yang pada akhirnya akan membentuk watak, akhlak, dan budi pekerti yang luhur. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah kegiatan yang merangsang peserta didik untuk lebih tahu, meningkatkan ketangkasan, dan membentuk akhlak dan moral yang baik sesuai dengan kode kehormatan gerakan pramuka. a) Upacara Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat, sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib, untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik. Macam-macam upacara yang dilaksanakan yaitu : Upacara pembukaan dan penutupan latihan Upacara pelantikan Upacara kenaikan tingkat Upacara pemberian TKK Upacara pindah golongan Unsur-unsur yang menjadi prinsip dalam pelaksanaan upacara adalah : (1). Bentuk barisan, sesuai dengan perkembangan peserta didik. Dalam hal ini Pramuka Penggalang menggunakan bentuk barisan angkare atau berbentuk seperti ladam.
Bentuk barisan setengah terbuka seperti ini mempunyai makna, bahwa dalam pelaksanaan pembinaan anggota Pramuka penggalang tidak sepenuhnya dilepas, tetapi masih dalam pengawasan pembina. (2) Pengibaran Bendera (3) Pembacaan Pancasila (4) Pembacaan Kode Kehormatan (5) Adanya Doa (6) Dilaksanakan dengan khidmat dan sungguh-sungguh Jalannya upacara (dalam buku ini penulis hanya menjelaskan upacara pembukaan latihan saja) pembukaan latihan sebagai berikut : Pratama memeriksa kerapian peserta upacara, dalam bentuk barisan bershaf. regu petugas upacara mempersiapkan perlengkapan upacara Pratama memberikan aba-aba berkumpul untuk membentuk barisan angkare di hadapan tiang bendera. Pratama mengecek kesiapan para petugas upacara, lalu menjemput pembina. Pembina mengambil tempat di hadapan pasukan, para pembantu pembina berada di belakang pembina dalam bentuk bershaf. Setelah memimpin penghormatan, Pratama menyerahkan pasukan kepada pembina upacara, kemudian kembali ke tempatnya semula. Pengibaran bendera merah puith oleh petugas, seluruh peserta upacara melakukan penghormatan. Pembina membacakan Pancasila ditirukan oleh anggota pasukan Pembacaan dasa dharma oleh salah satu anggota pasukan. Kata pengantar pembina tentang tema latihan dan sebagainya. Pembina memimpin doa menurut agama dan kepercayaan masing-masing Pasukan diserahkan kepada Pratama untuk dilanjutkan ke acara selanjutnya. Pratama memimpin penghormatan kepada pembina. Pembina mengucapkan terima kasih kepada para pembantunya Pratama membubarkan pasukan, dan siap mengikuti kegiatan latihan. b) Materi Teknik Kepramukaan Teknik Kepramukaan, yang selanjutnya disebut tekpram, menjadi ciri khas gerakan pramuka. Hal ini tidak dapat kita temui pada organisasi-organisasi yang lainnya. Materi tekpram yang akan diberikan kepada peserta didik diantaranya : 1. Baris-berbaris : merupakan bentuk latihan gerak dasar yang diwujudkan dalam rangka menanamkan sikap disiplin, tanggung jawab, kekompak-an, kebersamaan 2. Semaphore : cara mengirim berita dengan menggunakan isyarat sepasang bendera. menanamkan kebersamaan, ketangkasan, dan melatih daya ingat 3. Morse : sebuah sistem pengkodean huruf yang ditemukan Samuel Finley Morse. terdiri dari kombinasi titik (dots) dan strip (dashes) 4.
Tali temali : gerakan Pramuka sedunia menyebutnya Knotting, kita menyebutnya simpul, yang berarti seni menggunakan tali atau bahan elastis lainnya. Dipergunakan oleh para pelaut dan para perambah (pioneer) untuk mempermudah pekerjaannya. 5. Sandi Pramuka : berasal dari bahasa Sanksekerta yang berarti rahasia. Merupakan tulisan rahasia yang hanya dimengerti oleh anggota Pramuka saja. 6. Kompas : alat untuk menentukan arah mata angin, digunakan oleh pelaut, penerbang, pem-buru untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lainnya 7. Mapping : disebut juga cartography yaitu cara pem-buatan peta. melatih kejelian, cinta ling-kungan, dan kebersamaan 8. PPPK dan Kesehatan : Pertolongan Pertama pada Kecelakaan, menanamkan sikap rela berkorban, cinta sesama, dan peduli kesehatan lingkungan
c) Penjelajahan Penjelajahan/ lintas alam, bagi peserta didik merupakan kegiatan di alam terbuka yang menarik, menantang yang dapat mengembangkan kecintaan kepada alam dan menambah wawasan tentang lingkungan. Bagi Pembina Pramuka, penjelajahan dapat difungsikan sebagai media pendidikan untuk mengembangkan kepribadian serta watak peserta didik. Kegiatan penjelajahan dapat diramu dengan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dan terintegrasi dengan kegiatan pokok. Antara lain: Membaca peta medan (topografi) Menggunakan kompas tanda jejak memecahkan sandi dan isyarat menduga Praktek membalut (P3K) halang rintang dll Kegiatan penjelajahan yang disusun dan direncanakan dengan baik akan menanamkan dan mengembangkan sikap: Kepemimpinan, demokratis, kekompakan, kemandirian, self confidence, ketangkasan, administrasi, pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu kegiatan in dilaksanakan secara berkala dalam gugus depan atau pun bersama dengan gugus depan lain.
d) Kegiatan Bakti Masyarakat Salah satu janji pramuka dalam Trisatya berbunyi ”menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat” sehingga kegiatan bakti masyarakat merupakan kegiatan kepramukaan yang menjadi media penanaman dan pengamalan kode kehormatan. Istilah Bakti Masyarakat itu sendiri mengandung arti mengerjakan sesuatu secara sukarela untuk kepentingan masyarakat. Kegiatan ini disusun bersama antara pembina dan peserta didik, dengan langkah-langkah sebagai berikut: Mengadakan observasi lokasi yang akan dijadikan objek bakti masyarakat. Hal in berguna untuk menemukan kondisi, kebutuhan, potensi, budaya masyarakat serta unsur penunjang bahkan kendala di lapangan. Menyusun panitia pelaksana kegiatan. Pendekatan dengan Kepala Desa atau tokoh masyarakat setempat. Menggali sumber dana yang mungkin dapat mendukung program bakti masyarakat. Kegiatan bakti masyarakat dilaksanakan secara serentak oleh seluruh anggota, tidak dalam acara perkemahan, tetapi dalam kegiatan latihan rutin. kegiatan yang dilaksanakan diantaranya : kebersihan lingkungan, kebersihan tempat ibadah, kebersihan sekolah, penghijauan dsb. 4. Pelantikan Upacara pelantikan merupakan serangkaian upacara dalam rangka pemberian pengakuan dan pengesahan terhadap seorang pramuka atas prestasi yang telah dicapainya. Setelah peserta didik mengalami pelantikan, maka ia sejak saat itu menjadi seorang penggalang, anggota gerakan pramuka sedunia. Makna yang terkandung bagi peserta didik adalah memiliki tanggungjawab, hak dan kewajiban sebagai anggota pramuka. Selain itu akan meningkatkan kepercayaan dirinya karena ia telah diakui mempunyai kemampuan dan berhasil dalam usahanya. Setelah kegiatan penataan administrasi gudep dan pelaksanaan kegiatan kepramukaan -yang telah dikemukakan di atas- diharapkan dalam rentang waktu tiga bulan semenjak Kursus Pembina Mahir Lanjutan akan menghasilkan 10 anggota pramuka tingkat Ramu atau satu regu pramuka. 5. Perkemahan Berkemah merupakan kegiatan di alam terbuka yang penuh dengan muatan pendidikan, yang akan mengembangkan proses pendidikan mental, moral, fisik, intelektual, emosi dan sosial. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada akhir Rencana Tindak Lanjut ini. Yaitu pada bulan Agustus 2009, bertepatan dengan peringatan HUT Gerakan Pramuka ke-48. Perkemahan bertujuan menerapkan prinsip dasar kepramukaan dan kode kehormatan dalam kehidupan peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan jiwa mereka. BAB III PENUTUP Rencana Tindak Lanjut ini disusun setelah penulis mengikuti kursus pembina pramuka
mahir lanjutan (KML). RTL merupakan persyaratan kursus untuk memperoleh pengesahan sebagai pembina pramuka mahir lanjutan. Produk ini berupa perencanaan pribadi dalam pembinaan terhadap peserta didik maupun pengabdian bagi masyarakat, terutama bagi kemajuan Gerakan Pramuka. Sekecil apapun manfaat yang dapat dipetik dari tulisan ini, mudah-mudahan dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan bagi peningkatan mutu generasi muda bangsa. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi setiap gerak dan langkah kita. Amin