BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peng Penger erti tian an
Rest Rest Plase Plasent ntaa adal adalah ah terti terting ngga galny lnyaa sisa sisa plase plasent ntaa dan dan memb membran ranya ya dalam dalam cavu cavum m uteri uteri.. (http://jogjalib.com) Rest plasenta merupakan tertinggalnya bagian plasenta dalam uterus yang dapat menimbulkan perdarahan post pasrtum sekunder. (http://jogjalib.com) Sisa plasenta yang masih tertinggal disebut “sisa plasenta atau plasenta rest. !ejala klinis sisa plasenta adalah terdapat subinvolusi uteri" terjadi perdarahan sedikit yang berkepanjangan" dapat juga terjadi perdarahan perdarahan banyak mendadak setelah berhenti berhenti beberapa beberapa #aktu" #aktu" perasaan tidak nyaman di perut bagian ba#ah. (http://###.academia.edu) (http://###.academia.edu) Selaput yang mengandung pembuluh darah ada yang tertinggal" perdarahan segera. !ejala yang kadang kadang timbul uterus berkontraksi baik tetapi tinggi $undus tidak berkurang. Sisa plasenta yang masih tertinggal di dalam uterus dapat menyebabkan terjadinya perdarahan. %agian plasenta yang masih menempel pada dinding uterus mengakibatkan uterus tidak adekuat sehingga pembuluh darah yang terbuka
pada
dinding
uterus
tidak
dapat
berkontraksi/terjepit
dengan
sempurna.
(http://###.academia.edu) Sisa plasenta dalam ni$as menyebabkan perdarahan dan in$eksi. Perdarahan yang banyak dalam ni$as hampir selalu disebabkan disebabkan oleh sisa plasenta. &ika pada pemeriksaan pemeriksaan plasenta ternyata ternyata jaringan plasenta tidak lengkap" maka harus dilakukan eksplorasi dari cavum uteri. Potongan 'potongan plasenta yang ang
keti keting ngga gala lan n
tana tana
dike diketa tahu huii
bias biasan any ya
meni menim mbulk bulkan an
perd perdar arah ahan an
post postpa part rtum um
lamb lambat at..
(http://###.academia.edu) B. Etiologi aktor penyebab utama perdarahan baik secara primer maupun sekunder adalah grandemultipara"
jarak persalinan pendek kurang dari tahun" persalinan yang dilakukan dengan tindakan" pertolongan kala uri sebelum sebelum #aktunya" pertolongan pertolongan persalinan persalinan oleh dukun" persalinan persalinan dengan dengan tindakan paksa" persalinan dengan narkoba. (http://###.academia.edu) (http://###.academia.edu) Penyebab rest plasenta: *) Pengel Pengeluar uaran an plasen plasenta ta tidak tidak hati'h hati'hati ati ) Sala Salah h pimp pimpin inan an kala kala +++ +++ : terl terlal alu u terb terbur uru u ' buru buru untu untuk k mem memperc percep epat at lahi lahirn rny ya plas plasen enta ta.. (http://ninyomannovita,-.blogspot.com)
) bno bnorm rmal alita itass plasen plasenta ta bnorm bnormalit alitas as plasen plasenta ta melipu meliputi ti bentuk bentuk plasen plasenta ta dan penanam penanaman an plasent plasentaa dalam dalam uterus uterus yang yang mempengaruhi mekanisme pelepasan plasenta. 0) 1elahi 1elahiran ran bay bayii yang yang terlalu terlalu cepat cepat 1
1elahiran bayi yang terlalu cepat akan mengganggu pemisahan plasenta secara $isiologis akibat gangguan dari retraksi sehingga dapat terjadi gangguan retensi sisa plasenta. (http://jogjalib.com)
C. Tanda dan Gejala *. Plasenta atau sebagian selaput (mengandung pembuluh darah) tidak lengkap. . 2erjadi perdarahan rembesan atau mengucur" saat kontraksi uterus keras" darah ber#arna merah
muda" bila perdarahan hebat timbul syok" pada pememriksaan inspekulo terdapat sisa plasenta. . 3terus berkontraksi tetapi tinggi $undus tidak berkurang. (http://###.academia.edu) 0. Se#aktu suatu bagian dari plasenta (satu atau lebih lobus) tertinggal" maka uterus tidak dapat berkontraksi secara e$ekti$ dan keadaan ini dapat menimbulkan perdarahan. 2etapi mungkin saja pada beberapa keadaan tidak ada perdarahan dengan sisa plasenta. 2ertinggalnya sebagian plasenta (rest plasenta) 4. 1eadaan umum lemah 5. Peningkatan denyut nadi -. 2ekanan darah menurun 6. Perna$asan cepat 7. !angguan kesadaran (Syok) *,. Pasien pusing dan gelisah **. 2ampak sisa plasenta yang belum keluar. (http://ninyomannovita,-.blogspot.com) D. Diagnosa *. Penemuan secara dini" hanya dimungkinkan dengan penemuan melakukan kelengkapan plasenta
setelah dilahirkan. Pada kasus sisa plasenta dengan perdarahan pasca persalinan lanjut" sebagian besar pasien akan kembali lagi ke tempat persalinan dengan keluhan perdarahan setelah 5'*, hari pulang ke rumah dan sub involusi uterus. (Sai$uddin" ,,7:*6*) . Perdarahan berlangsung terus menerus atau berulang. . Pada palpasi di dapatkan $undus uteri masih teraba lebih besar 0. Pada pemeriksaan dalam didapat uterus yang membesar" lunak" dan dari ostium uteri keluar darah. (http://jogjalib.com) E. Penanganan *) Penemuan secara dini" hanya dimungkinkan dengan melakukan pemeriksaan kelengkapan plasenta
setelah dilahirkan. ) %erikan antibiotika karena perdarahan juga merupakan gejala metritis. ntibiotika yang dipilih adalah ampisilin dosis a#al * g +8 dilanjutkan dengan 9* g oral dikombinasikan dengan metronidaol * g supositoria dilanjutkan dengan 94,, mg oral. ) ;engan dipayungi antibiotika tersebut" lkukan ekplorasi digital (bila servik terbuka) dan mengeluarkan bekuan darah atau jaringan. %ila servik hanya dapat dilalui alat kuretase" lakukan evakuasi sisa plasenta dengan8< atau dilatasi dan kuretase. 0) %ila kadar =b > 6 gr? beri tran$usi darah" bila kadar =b @ 6 gr? berikan sul$as $erosus 5,, mg/hari selama *, hari (Sai$uddin" ,,7:*6*). Sisa plasenta bisa diduga bila kala uri berlangsung tidak lancar atau setelah melakukan plasenta manual atau menemukan adanya kotiledon yang tidak lengkap pada saat melakukan pemeriksaan plasenta dan masih ada perdarahan dari ostium uteri eksternum pada saat kontraksi rahim sudah baik dan robekan jalan lahir sudah terjahit. 3ntuk itu" harus dilakukan eksplorasi kedalam rahim dengan cara manual/digital 2
atau kuret dan pemberian uterotonika. nemia yang ditimbulkan setelah perdarahan dapat diberi trans$use darah sesuai dengan keperluannya (Pra#irohardjo" ,*,: 4-) F. Kompliasi *. Sumber in$eksi dan perdarahan potensial .
menghemat tenaga" biaya dan mengurangi komplikasi upaya preventi$ dapat dilakukan dengan : *.
Manual plasenta adalah prosedur pelepasan plasenta dari tempat implantasinya pada dinding uterus dan mengeluarkannya dari kavum uteri secara manual yaitu dengan melakukan tindakan invasi dan manipulasi tangan penolong persalinan yang dimasukkan langsung kedalam kavum uteri. Pada umumnya ditunggu sampai 30 menit dalam lahirnya plasenta secara spontan atau dgn tekanan ringan pada fundus uteri yang berkontraksi. Bila setelah 30 mnenit plasenta belum lepas sehingga belum dapat dilahirkan atau jika dalam waktu menunggu terjadi perdarahan yang banyak, pasenta sebaiknya dikeluarkan dengan segera. Manual plasenta merupakan tindakan operasi kebidanan untuk melahirkan retensio plasenta. eknik operasi plasenta manual tidaklah sukar, tetapi harus diperkirakan bagaimana persiapkan agar tindakan tersebut dapat menyelamatkan jiwa penderita. B.!tiologi "ndikasi pelepasan plasenta secara manual adalah pada keadaan perdarahan pada kala tiga persalinan kurang lebih #00 cc yang tidak dapat dihentikan dengan uterotonika dan masase, retensio plasenta setelah 30 menit anak lahir, setelah persalinan buatan yang sulit seperti forsep tinggi, versi ekstraksi, perforasi, dan dibutuhkan untuk eksplorasi jalan lahir dan tali pusat putus. $ %etensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir. &ir sebagian besar gangguan pelepasan plasenta disebabkan oeh gangguan kontraksi uterus. Manual plasenta dilakukan karena indikasi retensio plasenta yang berkaitan dengan ' 3
$ Plasenta belum lepas dari dinding uterus dikarenakan' a( Plasenta adhesive yaitu kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta b( Plasenta akreta yaitu implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki sebagian lapisan miometrium c( Plasenta inkreta, yaitu implantasi jonjot korion placenta hingga mencapai)memasuki miometrium d( Plasenta perkreta, yaitu implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus. e( Plasenta inkarserata, yaitu tertahannya plasenta didalam kavum uteri yang disebabkan oleh konstriksi ostium uteri. $ Plasenta sudah lepas, akan tetapi belum dilahirkan dan dapat terjadi '
perdarahan yang merupakan indikasi untuk mengeluarkannya Mengganggu kontraksi otot rahim dan menimbulkan perdarahan. %etensio plasenta tanpa perdarahan dapat diperkirakan
*arah penderita terlalu banyak hilang
+eseimbangan baru berbentuk bekuan darah, sehingga perdarahan tidak terjadi,
+emungkinan implantasi plasenta terlalu dalam.
. Patofisiologi Manual plasenta dapat segera dilakukan apabila '
erdapat riwayat perdarahan postpartum berulang.
erjadi perdarahan postpartum melebihi #00 cc
Pada pertolongan persalinan dengan narkosa.
Plasenta belum lahir setelah menunggu selama setengah jam.
Manual plasenta dalam keadaan darurat dengan indikasi perdarahan di atas #00 cc dan teriadi retensio plasenta -setelah menunggu jam(. /eandainya masih terdapat kesempatan penderita retensio plasenta dapat dikirim ke puskesmas atau rumah sakit sehingga mendapat pertolongan yang adekuat. *alam melakukan rujukan penderita dilakukan persiapan dengan memasang infuse dan memberikan cairan dan dalam persalinan diikuti oleh tenaga yang dapat memberikan pertolongan darurat.
$ anda dan ejala Manual Plasenta
1namnesis, meliputi pertanyaan tentang periode prenatal, meminta informasi mengenai episode perdarahan postpartum sebelumnya, paritas, serta riwayat multipel fetus dan polihidramnion. /erta riwayat pospartum sekarang dimana plasenta tidak lepas secara spontan atau timbul perdarahan aktif setelah bayi dilahirkan. Pada pemeriksaan pervagina, plasenta tidak ditemukan di dalam kanalis servikalis tetapi secara parsial atau lengkap menempel di dalam uterus. Perdarahan yang lama 2 #00 cc setelah bayi lahir. Placenta tidak segera lahir 2 30 menit.
D. Teknik Manual Plasenta Untuk mengeluarkan plasenta yang belum lepas jika masih ada waktu dapat mencoba teknik menurut Crede yaitu uterus dimasase perlahan sehingga berkontraksi baik, dan dengan meletakkan 4 jari dibelakang uterus dan ibu jari didepannya, uterus dipencet di antara jarijari tersebut dengan maksud untuk melepaskan plasenta dari dinding 4
uterus dan menekannya keluar. Tindakan ini tidaklah selalu berhasil dan tidak boleh dilakukan secara kasar Makalah Manual Plasenta. Makalah Manual Plasenta /ebelum mengerjakan manual plasenta, penderita disiapkan pada posisi litotomi. +eadaan umum penderita diperbaiki sebesar mungkin, atau diinfus al atau %inger 4aktat. 1nestesi diperlukan kalau ada constriction ring dengan memberikan suntikan dia5epam 60 mg intramuskular. 1nestesi ini berguna untuk mengatasi rasa nyeri. 7perator berdiri atau duduk dihadapan vulva dengan salah satu tangannya -tangan kiri( meregang tali pusat, tangan yang lain -tangan kanan( dengan jari$jari dikuncupkan membentuk kerucut.
*engan ujung jari menelusuri tali pusat sampai plasenta. 8ika pada waktu melewati serviks dijumpai tahanan dari lingkaran kekejangan -constrition ring(, ini dapat diatasi dengan mengembangkan secara perlahan$lahan jari tangan yang membentuk kerucut tadi. /ementara itu, tangan kiri diletakkan di atas fundus uteri dari luar dinding perut ibu sambil menahan atau mendorong fundus itu ke bawah. /etelah tangan yang di dalam sampai ke plasenta, telusurilah permukaan fetalnya ke arah pinggir plasenta. Pada perdarahan kala tiga, biasanya telah ada bagian pinggir plasenta yang terlepas. !ambar ". 9jung jari menelusuri tali pusat, tangan kiri diletakkan di atas fundus Melalui celah tersebut, selipkan bagian ulnar dari tangan yang berada di dalam antara dinding uterus dengan bagian plasenta yang telah terlepas itu. *engan gerakan tangan seperti mengikis air, plasenta dapat dilepaskan seluruhnya -kalau mungkin(, sementara tangan yang di luar tetap menahan fundus uteri supaya jangan ikut terdorong ke atas. *engan demikian, kejadian robekan uterus -perforasi( dapat dihindarkan. !ambar #. Mengeluarkan plasenta /etelah plasenta berhasil dikeluarkan, lakukan eksplorasi untuk mengetahui kalau ada bagian dinding uterus yang sobek atau bagian plasenta yang tersisa. Pada waktu ekplorasi sebaiknya sarung tangan diganti yang baru. /etelah plasenta keluar, gunakan kedua tangan untuk memeriksanya, segera berikan uterotonik -oksitosin( satu ampul intramuskular, dan lakukan masase uterus. 4akukan inspeksi dengan spekulum untuk mengetahui ada tidaknya laserasi pada vagina atau serviks dan apabila ditemukan segera di jahit. 8ika setelah plasenta dikeluarkan masih terjadi perdarahan karena atonia uteri maka dilakukan kompresi bimanual sambil mengambil tindakan lain untuk menghetikan perdarahan dan memperbaiki keadaan ibu bila perlu. 8ika tindakan manual plasenta tidak memungkinkan, jaringan dapat dikeluarkan dengan tang -cunam( abortus dilanjutkan kuret sisa plasenta. Pada umumnya pengeluaran sisa plasenta dilakukan dengan kuretase. +uretase harus dilakukan di rumah sakit dengan hati$hati karena dinding rahim relatif tipis dibandingkan dengan kuretase pada abortus. /etelah selesai tindakan pengeluaran sisa plasenta, dilanjutkan dengan pemberian obat uterotonika melalui suntikan atau per oral. Pemberian antibiotika apabila ada tanda$tanda infeksi dan untuk pencegahan infeksi sekunder. +omplikasi
+ompikasi dalam pengeluaran plasenta secara manual selain infeksi ) komplikasi yang berhubungan dengan transfusi darah yang dilakukan, multiple organ failure yang berhubungan dengan kolaps sirkulasi dan penurunan perfusi organ dan sepsis, ialah apabila ditemukan plasenta akreta. *alam hal ini villi korialis menembus desidua dan memasuki miometrium dan tergantung dari dalamnya tembusan itu dibedakan antara plasenta inakreta dan plasenta perkreta. Plasenta dalam hal ini tidak 5
mudah untuk dilepaskan melainkan sepotong demi sepotong dan disertai dengan perdarahan. 8ika disadari adanya plasenta akreta sebaiknya usaha untuk mengeluarkan plasenta dengan tangan dihentikan dan segera dilakukan histerektomi dan mengangkat pula sisa$sisa dalam uterus. P%7/!*9% +4""+ M1914 P41/!1 Persetujuan indakan Medik "nformed consent merupakan perstujuan dari pasien dan keluarga terhadap tindakan medic yang akan dilakukan terhadap dirinya oleh dokter)bidan. Persetujuan diberikan setelah pasien diberikan penjelasan yang lengkap dan objektif tentang diagnosis penyakit, upaya penyembuhan, tujuan dan pilihan tindakan yang akan dilakukan. Persiapan /ebelum indakan Pasien airan dan selang infuse sudah terpasang. Perut bawah dan lipat paha sudah dibersihkan. 9ji fungsi dan kelengkapan peralatan resusitasi /iapkan kain alas bokong, sarrung kaki dan penutup perut bawah Medikamentosa 1nalgetika -Phetidin 6$: mg)kg BB, +etamin &cl 0,; mg)kg BB, ramadol 6$: mg)kg BB( /edative -*ia5epam 60 mg( 1tropine /ulfas 0,:;$0,;; mg)ml 9teretonika -7ksitosin,!rgometrin, Prostaglandin( airan al 0,<= dan %4 "nfuse /et 4arutan 1ntiseptik -Povidon "odin 60=( 7ksigen dengan regulator Penolong Baju kamar tindakan, pelapis plastic, masker dan kaca mata ' 3 set /arung tangan *)steril ' sebaiknya sarung tangan panjang 1las kaki -sepatu boot karet( ' 3 pasang "nstrument 6( +ocher' :, /puit ; ml dan jarum suntik no :3 :( Mangkok tempat plasenta ' 6 3( +ateter karet dan urine bag ' 6 #( Benang kromk :)0 ' 6 rol ;( Partus set Pencegahan "nfeksi /ebelum indakan 6
/ebelum melakukan tindakan sebaiknya mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air yang mengalir untuk mencegah infeksi. Mengeringkan tangan dengan handuk bersih lalu pasang sarung tangan *)steril. indakan Penetrasi +e +avum 9teri "ntruksikan asisten untuk memberikan sedatif dan analgetik melalui karet infuse. 4akukan kateterisasi kandung kemih. Pastikan kateter masuk kedalam kandung kemih dengan benar. abut kateter setelah kandung kemih dikosongkan. 8epit tali pusat dengan kocher kemudian tegakan tali pusat sejajar lantai. /ecara obstetric maukkan satu tangan -punggung tangan ke bawah( kedalam vagina dengan menelusuri tali pusat bagian bawah. /etelah tangan mencapai pembukaan serviks, minta asisten untuk memegang kocher kemudian tangan lain penolong menahan fundus uteri. /ambil menahan fundus uteri, masukan tangan ke dalam kavum uteri sehingga mencapai tempat implantasi plasenta. Buka tangan obstetric menjadi seperti memberi salam -ibu jari merapat ke pangkal jari telunjuk(. Melepas Plasenta dari *indig 9terus entukan implantasi plasenta, temukan tepi plasenta yang paling bawah Bila berada di belakang, tali pusat tetap di sebelah atas. Bila dibagian depan, pindahkan tangan ke bagian depan tal pusat dengan punggung tangan menghadap ke atas. Bila plasenta di bagian belakang, lepaskan plasenta dari tempat implantasinya dengan jalan menyelipkan ujung jari di antara plasenta dan dinding uterus, dengan punggung tangan mengahadap ke dinding dalam uterus. Bila plasenta di bagian depan, lakukan hal yang sama -dinding tangan pada dinding kavun uteri( tetapi tali pusat berada di bawah telapak tangan kanan. +emudian gerakan tangan kanan ke kiri dan kanan sambil bergeser ke cranial sehingga semua permukaan maternal plasenta dapat dilepaskan. atatan ' /ambil melakukan tindakan, perhatikan keadaan ibu -pasien(, lakukan penanganan yang sesuai bila terjadi penyuliit. Mengeluarkan Plasenta /ementara satu tangan masih berada di kavum uteri, lakukan eksplorasi ulangan untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang masih melekat pada dinding uterus. Pindahkan tangan luar ke supra simfisis untuk menahan uterus pada saat plasenta dikeluarkan. "nstruksikan asisten yang memegang kocher untuk menarik tali pusat sambil tangan dalam menarik plasenta ke luar -hindari percikan darah(. 4etakan plasenta ke dalam tempat yang telah disediakan. 4akukan sedikit pendorongan uterus -dengan tangan luar( ke dorsokranial setelah plasenta lahir. v Perhatikan kontraksi uterus dan jumlah perdarahan yang keluar 7
*ekontaminasi Pasca indakan 1lat$alat yang digunakan untuk menolong di dekontaminasi, termasuk sarung tangan yang telah di guanakan penolong ke dalam larutan antiseptic uci angan Pascatindakan Mencuci kedua tangan setelah tindakan untuk mencegah infeksi.
BAB III PENUTUP
A. Kesimp$lan Rest Plasenta adalah tertinggalnya potongan'potongan plasenta seperti kotiledon dan selaput plasenta
yang menyebabkan terganggunya kontraksi uterus sehinggasinus'sinus darah tetap terbuka dan menimbulkan perdarahan post partum. Perdarahan postpartum dini dapat terjadi sebagai akibat tertinggalnya sisa plasenta atau selaput janin. %ila hal tersebut terjadi" harus dikeluarkan secara manual atau di kuratase dan pemberian obat'obat uterotonika intravena. B. Saran 3saha untuk mencegah terjadinya perdarahan post partum adalah penyuluhan yang intensi$ tentang : 8
a. Pengenalan $aktor risiko umur tertentu" yaitu > , dan @ 4 tahun" b. Pentingnya menjalankan program 1eluarga %erencana (1%) untuk menunda dan menjarangkan kehamilan" c. Penyebab terjadinya Rest Plasenta oleh tenaga kesehatan khususnya bidan untuk mencegah terjadinya perdarahan dan kematian ibu saat melahirkan.
DAFTA# PUSTAKA
Sai$uddin . %." (,,7). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. &akarta: Aayasan %ina Pustaka Sar#ono Pra#irohardjo. Pra#irohardjo S."(,*,). Ilmu Kebidanan. &akarta: Aayasan %ina Pustaka Sar#ono Pra#irohardjo. ;ias B." (,*0). LP Sisa Plasenta. http://###.academia.edu.com. *, ;esember ,*0 Suryani . +." (,*). Retensio Sisa Plasenta. http://jogjalib.com. *, ;esember ,*0 Covita C. C." (,*). Rest Plasenta. http://ninyomannovita,-.blogspot.com. *, ;esember ,*0
9