TERAPI ISLAMI DENGAN METODE RUQYAH
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Manusia diciptakan oleh Allah dengan penuh anugrah dan kerahmatan. Hal ini dibuktikan bahwa manusia itu sangat unik dan memiliki ciri khas masing-masing. Selain itu manusia juga merupakan makhluq yang yang sempurna jika dibandingkan dengan makhuq yang lainnya. Manusia diberi kelebihan oleh Allah yang berupa akal, nafsu dan jiwa atau roh.
Ketiga unsur tersebut yang membedakan manusia dengan makhluq lainnya. Namun ada salah satu unsur tersebut yang sangat sensitif yaitu mengenai jiwa (qolb). Jiwa (qolb) sangat sensitif karena jiwa itu tidak tampak dan brhubungan dengan keberagamaan manusia. Maka dari itu ketika jiwa terkena penyakit, maka peneyembuhannya akan susah karena tidak bisa terdeteksi oleh medis.
Karena penyakitnya berhubungan dengan jiwa yang tidak terlihat oleh mata dan berhubungan dengan ketenagan hati dan jiwa, maka obatnya pun yang berhubungan dengan ketenangan hati dan jiwa. Misalnya lebih mendekatkan diri kepada Allah, dan salah satu metode penyembuhan secara islam yang berhubungan dengan hati danjiwa adalah metode penyembuhan Ruqyah.
Metode ruqyah adalah metode penyembuhan dalam islam yang berhubungan dengan hati dan jiwa. Dalam metode tersebut biasanya peruqyah membacakan ayat-ayat suci Al-quran dan beberapa doa-doa yang menenagkan hatu dan jiwa yang bisa mengeluarkan semua aura-aura negatif yang ada dalam tubuh manusia. Metode ruqyah ini dilakukan ketika tenaga medis sudah tidak mampu lagi memberikan harapan sembuh pada pasien. Pada umumnya apasien yang mengambil pengobatan alternatif ruqyah ini adalah orang-orang yang memiliki pnyakit yan tidak dapat disembuhkan secara medis dan mengalami ketidaktenangan dalam jiwanya, mereka selalu merasa adayang mengikuti dan lain sebagainya. Maka dari itu peneliti tertarik untuk mengupas tuntas tentang pengobatan dengan cara Ruqyah ini yang selanjutnya akan dibahas pada bab selanjutnya.
II. Rumusan Masalah
1. apakah Ruqyah itu ?
2. Bagaimana proses penyembuhan penyakit dengan metode ruqyah ?
3. Bagaimana pandangan psigologi tentang ruqyah?
III. Tujuan
Tujuan peneliti menulis makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang pengertian ruqyah agar kita sebagai orang islam bisa mengetahui bahwa dalam islam tredapat pengobatan secar islam dan yang sesuai dengan ajaran islam. Selain itu peneliti juga akan menjelaskan proses-proses ruqyah dari awal hingga akhir, sehingga bisa meyakinkan pembaca mengetahui secara mendalam tentang ruqyah. Dan yang lebih penting dari penelitian ini adalah mengungkap bahwasanya secara tidak langsung psikologi juga mengkaji tentang terapi dalam islam yang berupa ruqyah tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Ruqyah
Ruqyah secara bahasa artinya jampi-jampi atau mantera. Ruqyah sacara syar'i adalah jampi-jampi atau mantera yang dibacakan oleh seseorang untuk mengobati penyakit atau menghilangkan ganguan jin atau sihir atau untuk perlindungan dan lain sebagainya dengan hanya menggunakan ayat-ayat Al-quran dan atau doa-doa yang bersumber dari hadist-hadist dari Rarulullah shallallahu'alaihi wassalam dan atau doa-doa yang bisa dipahami maknanya selama tidak mengandung kesyirikan. Ruqyah merupakan salah satu metode pengobatan yang telah dikenal sejak lama, bahkan sebelum nabi Muhammad -shalallahu 'alaihi wassallam- diutus. Ruqyah secara umum terbagi menjadi 2 macam, yaitu Ruqyah Syar'iyyah yang diperbolehkan oleh syar'iah islam yaitu terapi ruqyah yang seperti diajarkan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Ruqyah Syirkiyyah yang tidak diperbolehkan oleh sya'iah islam. Yaitu ruqyah dengan menggunakan bahasa-bahasa yang tidak dipahami maknanya atau ruqyah yang mengandung unsur-unsur kesyirikan. Rasulullah shallallahu'alaihi wassalam besabda "perlihatkan pada ku Ruqyah kalian, dan tidak apa-apa melakukan ruqyah selama tidak mengandung unsur syirik (HR. Muslim).
Dalam Islam ditemukan beberapa dalil yang membolehkan penggunaan ruqyah sebagai pengobatan penyakit. Seluruh ulama sepakat bahwa jenis ruqyah yang disebutkan dalam hadits (terapi Ruqyah Syar'iyyah) maka mengamalkannya adalah sunnah. Sedangkan ruqyah yang berbau syirik (Ruqyah Syikiyyah), seperti dengan menyebut nama seorang wali untuk menyembuhkan gangguan jin, atau dengan menggunakan hal-hal yang tak ada tuntunannya dalam syariat adalah terlarang dan haram hukumnya.
Landasan Syar'i Ruqyah Syar'iyyah
Allah berfirman dalam Al-Qur'an, yang artinya: "Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (QS. Al-Isro : 82)
Rasulullah shalallahu 'alaihi wassallam- bersabda :
اعْرِضُوا عَلَيَّ رُقَاكُمْ لاَ بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيهِ شِرْكٌ
"Bacakan ruqyah-ruqyah kalian kepadaku, tidak apa-apa dengan ruqyah yang tidak mengandung kesyirikan didalamnya." (HR. Muslim)
Pendapat Ulama tentang Ruqyah
Imam Nawawi berkata: "Ruqyah dengan ayat-ayat Al-Qur'an dan dengan do'a-do'a yang telah diajarkan oleh Rasulullah -shalallahu 'alaihi wassallam- adalah sesuatu hal yang tidak terlarang. Bahkan itu adalah perbuatan yang disunnahkan. Telah dikabarkan para ulama bahwa mereka telah bersepakat (ijma') bahwa ruqyah dibolehkan apabila bacaannya terdiri dari ayat-ayat Al-Qur'an atau do'a-do'a yang diajarkan oleh Rasulullah -shalallahu 'alaihi wassallam." (Shahih Muslim bisyarhi An-Nawawi : 14/341)
TERAPI RUQYAH SYAR'IYYAH salah satu cirinya adalah cara atau prosesi pengobatan Ruqyah Syar'iyyah harus sesuai dengan nilai-nilai Syari'ah. contohnya: pasien wanita harus tetap menutup aurat & afdholnya si peruqyah juga wanita, namun jika tidak ditemukan atau karena sulitnya mencari peruqyah wanita, maka dibolehkan dilakukan oleh peruqyah pria dengan syarat; harus ada pihak mahrom dari pasien atau ada orang lain ditempat dilakukannya terapi tersebut dengan maksud menjaga diri dari adanya fitnah, peruqyah pria harus menggunakan sarung tangan tebal sebaga media untuk ketika dipandang perlu untuk memegang anggota tubuh si pasien wanita. wallahu a'lam.
Diantaranya yang paling sering digunakan adalah ayat kursi, beberapa penggalan ayat dalaÉ nsurat Al-Baqarah (tiga ayat terakhir), Surat Ali Imron, Surat Yasin, Surat Al-Jin, surat Al-Falaq dan Surat An-Naas. Selain itu masih banyak ayat dan doa-doa lainnya yang diriwayatkan kepada kita untuk dibacakan kepada orang yang kesurupan.
Tetapi bila orang itu menggunakan cara-cara yang menyimpang, apalagi dengan melanggar syariat dan aqidah, tidak boleh dilakukan. Karena tujuan jin ketika mengganggu manusia tidak lain adalah untuk menyeret manusia kepada pelanggaran dan syirik kepada Allah.
Misalnya, bila orang itu bilang bahwa jin itu minta sesajen, minta kembang, atau dikorbankan hewan sembelihan sebagai tumbal, itulah syirik yang sejati. Atau apapun yang secara syariah bertentang dengan hukum-hukum Allah.
Pada dasarnya bila dibacakan ayat-ayat Ruqyah Syar'iyyah, jin itu sangat takut dan tidak berani menawar-nawar dengan minta ini itu. Karena pembacaan ayat-aayt Al-quran itu membuatnya kesakitan yang sangat, sehingga dalam proses Ruqyah, tidak ada permintaan dari jin kecuali harus pergi dan berhenti dari menganggu manusia.
Karena itu pastikan bahwa orang yang anda minta bantuannya adalah seorang muslim yang shaleh, mengerti ajaran syariah dengan benar, kuat aqidahnya, benar ibadahnya, lurus fikrahnnya dan yang penting diperhatikan, dia hendaknya punya pengalaman sebelumnya dalam menghadapi jin, agar mengenal tipu daya dan trik-trik yang digunakan jin untuk berpura-pura pergi padahal tidak dan sebagainya.
2. Proses Ruqyah
Proses Ruqyah sendiri dibagi menjadi tiga tahap yaitu :[1]
a Tahap pertama
Tahap pertama dalam proses ruqyah itu berupa persiapan-persiapan fisik dan psikis yang meliputi beberapa hal yaitu :
Kemauan dari pasien yang begitu kuat untuk segera sembuh dari penyakitnya
Menyediakan nuansa kondusif dan benar, yaitu dengan mengeluarkan gambar-gambar dari rumah orang yang akan diobati agar malaikat mudah memasukinya.
Melepaskan segala penghalang atau jimat, dari diri orang yang akan diobati dan membakarnya.
Mengosongkan tempat pengobatan dari unsur musik (seruling) dan nyanyian.
Mengosongkan tempat dari hal-hal yang melanggar syariat islam. Seperti; lelaki memakai emas atau perempuan yang tidak memakai jilbab.
Memberikan pengajian (arahan) tentang aqidah yang benar kepada pasien dan keluarganya seperlunya. Sehingga mereka mampu menjernihkana hati untuk berserah diri kepada Allah.
Membedakan metode pengobatan seorang peruqyah (sebutan bagi orang mengobati dengan ruqyah), dengan metode pengobatan tukang sihir dan kaum durjana (dajjal). Disamping menjelaskan bahwa didalam al-Qur'an terdapat penawar dan rahmat, sebagaimana yang diberitahukan pada Allah.
Menganalisa keadaan pasien, yaitu dengan mengemukakan beberapa pertanyaan supaya bisa mengetahui semua atau sebagian besar gejalanya. Seperti;
a) Apakah anda bermimpi melihat binatang? Berapa jumlah binatang yang kamu lihat? Apakah setiap anda bermimpi selalu melihat binatang yang sama?
b) Apakah anda bermimpi melihat binatang yang mengejar anda?
c) Apakah anda pernah bermimpi melihat hal-hal yang mengerikan?
d) Apakah anda pernah bermimpi bahwa seakan-akan kamu jatuh dari tempat yang tinggi?
e) Apakah anda pernah bermimpi seakan-akan kamu berjalan pada jalan yang menyeramkan?
Sebelum melakukan pengobatan, dianjurkan para peruqyah untuk berwudhu serta menyuruh orang yang ikut bersamanya untuk berwudhu.
Jika pasiennya perempuan, jangan langsung mulai melakukan pengobatan. Hal ini dilakukan agar dia tidak merasa malu dan dapat menutup wajahnya, serta mengecangkan pakaian supaya auratnya tidak tersingkap dalam proses pengobatan.
Tidak diperkenankan mengobati pasien perempuan kecuali disertai mahramnya.
Tidak diperkenankan memasukkan seseorang yang bukan mahramnya.
Hendaknya anda memohon kepada Allah agar membantu dan menolong anda untuk mengeluarkan jin ini.
b Tahap kedua proses pengobatan
Letakkan tangan anda dikepala orang yang sakit, lalu membacakan ayat-ayat al-Qur'an ditelinganya.
Mendeteksi kedatangan jin.
Mulai bicara dengan jin (berinteraksi).
c Tahap ketiga proses pengobatan
Tahap ini tahap paling sulit. Sebab ketika itu, jin masih mungkin mengganggu orang sudah diobati. Karena itu, peruqyah harus menyuruh pasien untuk melakukan bebrapa hal berikut:
Memelihara shalat berjamaah.
Tidak mendengarkan nyanyian.
Sebelum tidur berwudhu dan membaca ayat al-Quran.
Tidak boleh membiarkan dirinya dalam keadaan sendiri.
BAB III
HASIL OBSERVASI
Dari beberapa teori diatas yang menjelaskan tentang pengobatan secara islami dengan metode ruqyah merupakan salah satu metode yang bisa menyembuhkan seseorang dari penyakit yang berhubungan hati atau jiwa. Hal ini juga diperkuat oleh observasi kami yang mana para pasien yang menderita penyakit hati atau jiwa bisa sembuh dengan cara metode ruqyah yakni dengan membacakan ayat-ayat al-Quran dan doa-doa ditelinga pasien secara langsung.
[1] Wahid Abdussalam Bali, Ruqyah Cara Islam Mengatasi Kesurupan (Dar Al-Kitab,Pakistan,2011) hal.122-137
Diposkan oleh ANTOK di 09.47
http://antoekpsikologi.blogspot.com/2013/09/terapi-islami-dengan-metode-ruqyah.html