SATUAN PENYULUHAN
1.
Pokok Bahasan
: pentingnya pemeriksaan laboratorium pada ibu
hamil 2.
Sub Pokok Bahasan
: pemeriksaan laboratorium ibu hamil
3.
Sasaran
: Ibu Hamil
4.
Waktu
: Pukul: 08.00 WITA - selesai
5.
Tanggal
: Januari 2018
6.
Tempat
: Posyandu
7.
Penyuluhan
: Analis kesehatan
A. Tujuan Umum
: Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu
hamil dapat memahami begitu pentingnya pemeriksaan laboratorium untuk ibu hamil dan memiliki keinginan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium tersebut. B. Tujuan Khusus
: Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu: a) Menjelaskan
pengertian
pemeriksaan
laboratorium b) Menjelaskan tujuan pemeriksaan laboratorium c) Menjelaskan
macam-macam
pemeriksaan
laboratorium yang dianjurkan untuk ibu hamil d) Menjelaskan kapan ibu hamil harus melakukan pemeriksaan laboratorium.
C. Metode
: Tanya jawab
D. Media
: leaflet
E. Kegiatan
No.
Waktu
Kegiatan
Respon
1.
5 menit
Pembukaan
- MengucapkanSalam
-
Menjawab salam
- Memperkenalkan diri
-
Mendengarkan dan memperhatikan
- Menyampaikan
tujuan
-
penyuluhan
memperhatikan
- Kontrak waktu - Menggali
Mendengarkan dan
-
pengetahuan
peserta
Mendengarkan dan memperhatikan
didik
-
Mendengarkan dan memperhatikan
2.
10
Penyampaian materi
menit
-
Menjelaskan
pengertian -
pemeriksaan laboratorium -
Menjelaskan
tujuan -
Menjelaskan
dan
memperhatikan
pemeriksaan laboratorium -
Mendengarkan
Mendengarkan
dan
memperhatikan
macam-macam -
Mendengarkan
pemeriksaan laboratorium yang memperhatikan dianjurkan untuk ibu hamil -
Menjelaskan kapan ibu hamil
-
Mendengarkan
harus melakukan pemeriksaan
memperhatikan
laboratorium.
3.
10
Penutup
menit
-
Menyimpulkan
tentang
materi
secara
singkat
yang
telah
-
Mendengarkan
disampaikan secara bersama-sama - Mengevaluasi tentang materi yanag telah
disampaikan
dengan
tanya
pertemuan
dan
Menjawab
-
jawab -
Menutup
-
Menjawab salam
dan
mengucapkan salam
F.
:
Evaluasi
a) Apa yang di maksud pemeriksaan laboratorium? b) Apa tujuan dari pemeriksaan laboratorium untuk ibu hamil ? c) Sebutkan
Macam-macam
pemeriksaan
laboratorium yang dianjurkan untuk ibu hamil! G. Lampiran Materi
:
MATERI
A. Pemeriksaan Laboratorium 1. Pengertian pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau sampel dari pasien dapat berupa darah, urine, dan sebagainya untuk menentukan diagnosis atau membantu menentukan diagnosis penyakit bersama dengan tes penunjang. 2. Tujuan pemeriksaan laboratorium untuk ibu hamil Adapun tujuan dari pemeriksaan laboratorium untuk ibu hamil adalah : a. Untuk membantu memantau kondisi kesehatan ibu hamil beserta janinnya. b. Untuk mengetahui apakah ibu hamil mengalami infeksi atau penyakit tertentu. c. Mengetahui resiko genetis yang akan diturunkan kepada janin sehingga bisa melakukan pencegahan yang tepat. B. Macam-macam pemeriksaan laboratorium yang dianjurkan untuk ibu hamil a. Tes darah lengkap.
Tes ini diperlukan untuk mengetahui apakah hemoglobin dalam sel darah merah Ibu normal atau terlalu sedikit yang artinya pertanda anemia termasuk jika ada gangguan pada pembekuan darah, juga risiko Hipertensi Pada Ibu Hamil. Selain itu, jumlah darah putih dan platelet juga dihitung apakah jumlahnya normal atau mengalami peningkatan yang artinya ada indikasi bahwa Ibu mengalami infeksi b. Tes golongan darah dan faktor resus. Tes golongan darah hanya dilakukan sekali saja untuk mengetahui apakah golongan darah Ibu adalah A, B, AB, atau O. Selain itu, darah Ibu juga akan diperiksa untuk mengetahui resus antibodi yang dapat berdampak pada janin jika rhesus antara ibu dan janin tidak cocok, maka akan muncul Penyakit Rhesus pada Bayi yaitu sel-sel darah merah pada janin bisa dirusak oleh antibodinya sendiri. Dan kondisi ini perlu diketahui sejak dini. c. Urinalisa Tes urine atau yang biasa dikenal dengan urinalisa juga merupakan salah satu tes wajib yang perlu dilakukan pad aibu hamil. Tujuannya adalah untuk mendeteksi adanya kemungkinan infeksi saluran kemih, atau gangguan lainnya di ginjal. Tujuan dari tes ini adalah untuk mencegah kelahiran prematur. Tes ini bisa dilakukan di usia trimester 1 dan 2. d. Glukosa Pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil berikutnya adalah tes glukosa. Tes ini bisa mendeteksi kemungkinan adanya diabetes gestasional pada ibu hamil yang dapat saja mengakibatkan terjadinya keguguran. e. Virus hepatitis Tes ibu hamil untuk mengetahui risiko terjangkit virus hepatitis juga perlu diketahui. Tes ini bisa dilakukan dengan melakukan beberapa tes seperti HbsAg (untuk mendeteksi virus hepatitis B),
tes Anti HBs (untuk mendeteksi antibodi pada hepatitis), dan Anti HCV (untuk mendeteksi virus hepatitis C). f. Tes sifilis. Semua ibu hamil direkomendasikan untuk melakukan tes sifilis. Begitu pula bagi ibu hamil dengan perilaku berisiko atau mempunyai keluhan infeksi menular seksual. Sifilis yang tidak ditangani dapat menyebabkan ketidaknormalan pada bayi, bahkan pada kasus yang lebih fatal, bayi bisa lahir dalam keadaan mati. Bila Ibu didiagnosis memiliki sifilis, Ibu akan diberikan penisilin. Umumnya, penisilin cukup bisa melindungi janin dari tertular sifilis, namun ada juga kasus yang mana bayi membutuhkan antibiotik setelah dia lahir g. Tes HIV. Infeksi HIV pada Ibu hamil bisa menembus ke janin selama kehamilan, saat melahirkan, atau selama menyusui. Virus HIV merupakan virus yang dapat menyebabkan AIDS. Semua ibu hamil dianjurkan untuk tes HIV. Tes HIV wajib ditawarkan petugas kesehatan bagi ibu hamil dengan perilaku berisiko atau mempunyai keluhan infeksi menular seksual. Bila ternyata Ibu positif HIV, penanganan medis akan dilakukan untuk mengurangi risiko penularan HIV kepada bayi. h. Virus TORCH Tes terakhir yang juga perlu dilakukan pada ibu hamil adalah tes virus TORCH. Virus ini adalah virus yang bisa menyebabkan berbagai penyakit bawaan yang bisa diturunkan ke janin. Maka dari itu tes ini juga diperlukan untuk bisa mencegah cacatnya janin dalam kandungan. TORCH ini sendiri bisa dideteksi dengan adanya antibodi pada ibu hamil sebagai reaksi terhadap beberapa penyakit: - Toxoplasma - Rubella - Cytomegalovirus
- Herpes Tes ini idealnya bisa dilakukan di trimester 1. Tentunya tes kesehatan akan lebih mudah dan lebih cepat ditangani jika ibu hamil juga segera melakukan tes tersebut setelah mengetahui bahwa dirinya positif hamil. Selain itu, pemeriksaan lab ini juga bisa diulangi lagi saat usia kehamilan sudah memasuki usia trimester 3. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kesehatan ibu hamil dan janin agar masa persalinan menjadi lebih lancar. Terutama bagi ibu hamil yang memiliki riwayat diabetes, hipertensi, dan juga Preeklampsia. C. Kapan dilakukannya pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil 1. Pada kehamilan usia 8-12 minggu Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium termasuk golongan darah, rhesus dan hemoglobin (hb), skrining infeksi menular seksual seperti sifilis dan HIV , tes urine (air kencing), virus hepatitis, dan virus TORCH. 2. Pada kehamilan usia 27 atau 28 minggu Pada periode ini dianjurkan untuk pemeriksaan tes glukosa darah untuk mengetahui ada tidaknya diabetes gestational. 3. Pada kehamilan usia 36 minggu Pmeriksaan skrining tes untuk infeksi menular dapat diulang pada kunjungan ini, hemoglobin mungkin juga diperiksa ulang.
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/download/2343/2 317
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5 &cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwix4Z3BnuvYAhXJMY8KHcFQCucQ FghGMAQ&url=http%3A%2F%2Focw.usu.ac.id%2Fcourse%2Fdownloa d%2F1110000106-reproductivesystem%2Frps138_slide_pemeriksaan_antenatal.pdf&usg=AOvVaw1M39QA3YtsyALm7sm4fjg
https://sisriindrianiicy.wordpress.com/2014/07/19/pemeriksaanlaboratorium-hb-dan-urine-pada-ibu-hamil/
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=250088&val=6682&t itle=PERAWATAN
https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/PMK%20No.%2059%2 0ttg%20Laboratorium%20Ibu%20Hamil,%20Bersalin%20dan%20Nifas.p df
https://media.neliti.com/media/publications/63069-ID-none.pdf