SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERAWATAN PADA IBU NIFAS RSUD KOTA SURAKARTA
SARAH NUR MAYA P27220015122
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA 2A DIV KEPERAWATAN 2017/2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERAWATAN IBU NIFAS
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik
: Masa Nifas
Pokok bahasan
: Perawatan Ibu Nifas
Target /sasaran
: Pasien di ruang VK setelah partus
Hari / Tanggal
: Rabu, 10 Mei 2017
Waktu
: 20 menit
Tempat
: Ruang VK, RSUD Surakarta
I.
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mendapatkan penjelasan keluarga mengetahuin tentang pentingnya perawatan pada ibu nifas. II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis 2. Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu dan memungkinkan ia melaksanakan peran ibu dalam situasi keluarga dan budaya yang khusus 3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi, kepada bayinya dan perawatan bayi sehat. III. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian masa nifas 2. Tujuan pemberian perawatan pada ibu nifas 3. Cara perawatan ibu nifas IV. METODE
1. Ceramah
VI. MEDIA
1. Leaflet
VII. EVALUASI
1. Peserta mampu mengetahui pengertian masa nifas 2. Peserta mampu mengetahui tujuan pemberian perawatan pada ibu nifas 3. Peserta mampu mengetahui cara perawatan ibu nifas
VIII. KEGIATAN PENYULUHAN NO
WAKTU
KEGIATAN PENYULUHAN
1
2 Menit
Pembukaan:
KEGIATAN PESERTA
1. Memperkenalkan diri
Menyambut
salam
2. Menjelaskan tujuan dari
mendengarkan
dan
penyuluhan. 3. Melakukan kontrak waktu.
2
15 Menit
Pelaksanaan : 1. Menjelaskan
Memperhatikan pengertian
masa
nifas 2. Menjelaskan
tujuan
pemebrian
perawatan pada ibu nifas 3. Menjelaskan cara perawatan ibu nifas
3
8 menit
Tanya jawab
Memberikan Pertanyaan, menanggapi
dan
memberikan kritik saran
4
5 Menit
Evaluasi :
1. Klien dapat menyebutkan kembali pengertian masa nifas
Menjawab
menjelaskan pertanyaan
2. klien dapat menyebutkan kembali 2
dari
4
tujuan
pemberian
perawatan pada ibu nifas 3. Klien dapat menyebutkan caracara perawatan ibu nifas
5
2 Menit
Teriminasi : 1. Mengucapkan
terimakasih
peserta
kepada
Menjawab salam
2. Mengucapkan salam
LAMPIRAN
A. Pengertian Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, placenta serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu. Bidan tetap mendampingi ibu selama 2 jam setelah pesalinan. Dalam masa nifas bidan dianjurkan untuk menanyakan tentang perasaan ibu. Biasanya ibu merasa capek dan lemas. Ibu dan bayi diberikan kesempatan untuk beristirahat. Saat ibu masih merasa lemas, promosi kesehatan dapat diberikan melalui keluarga ibu nifas, misanya keluarga pasien diberitahukan bawa ibu boleh minum dan makan ringan setiap waktu, bangun bila mau kencing dan sebagainya.
dan
B. Tujuan 1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis 2. Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu dan memungkinkan ia melaksanakan peran ibu dalam situasi keluarga dan budaya yang khusus 3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi, kepada bayinya dan perawatan bayi sehat.
C. Cara Perawatan Ibu Nifas 1.
Kebersihan diri atau personal hygiene. Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal. Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik dengan menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa membersihkan perineum dari arah depan ke belakang. Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit. a. Pakaian Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra volume saathamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering.Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea. b. Kebersihan rambut Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita yang lain.
Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut.Hindari penggunaan pengering rambut. c. Kebersihan kulit Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. Oleh karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering. d. Kebersihan vulva dan sekitarnya. 1) Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar. 2) Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika. 3) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya. 4) Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun. Perawatan luka perineum bertujuan untuk
mencegah
infeksi,
meningkatkan
rasa
nyaman
dan
mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci bagian depan, baru kenudian daerah anus. anus. Sebelum dan sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan.Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari.Bila pembalut yang dipakai ibu bukan
pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika. disetri ka. 2. Istirahat dan tidur Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Secara umum,istirahat berarti suatu keadaan tenang,relaks,tanpa tekanan emosional,dan bebas dari perasaan gelisah. Jadi,beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang minimal,tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh,dan penurunan respons terhadap stimulus eksternal. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas,mengurangi stress dan kecemasan,serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsenterasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari. Istirahat yang memuaskan bagi ibu yang baru melahirkan merupakan masalah yang sangat penting sekalipun tidak mudah dicapai. Keharusan ibu untuk beristirahat sesudah melahirkan memang tidak diragukan lagi, kehamilan dengan beban kandungan yang berat dan banyak keadaan yang mengganggu lainnya, pekerjaan bersalin, bukan persiapan yang baik dalam menghadapi kesibukan kesibukan yang akan terjadi. Padahal hari-hari postnatal akan dipenuhi oleh banyak hal, begitu banyak yang harus dipelajari, ASI yang diproduksi dalam payudara, kegembiraan menerima kartu ucapan selamat, karangan bunga, hadiahhadiah serta menyambut tamu dan juga kekhawatiran serta keprihatinan yang tidak ada kaitannya dengan situasi ini. Jadi, dengan tubuh yang letih dan mungkin pula pikiran yang sangat aktif, ibu sering perlu diingatkan dan dibantu agar mendapatkan istirahat yang cukup. Kegunaan atau fungsi dari Tidur yang cukup : a. Regenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru.
b. Memperlancar produksi hormon pertumbuhan tubuh. c. Mengistirahatkan tubuh yang letih akibat aktivitas seharian. d. Meningkatkan kekebalan tubuh kita dari serangan penyakit. e. Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik. Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur yang dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari. Pola istirahat a. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan b. Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kagiatan rumah tangga biasa secara perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur. c. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam berbagai hal : 1) Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi 2) Memperlambat
proses
involusi
uterus
dan
memperbanyak
perdarahan 3) Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
Kurang
istirahat
dapat
mengurangi
produksi
ASI
,
memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak pendarahan, menyebabkan depresi dan ketidak mampuan untuk merawat bayinya. 3. Nutrisi Dalam masa nifas ibu membutuhkan gizi yang cukup. Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh pada jumlah ASI yang dihasilkan, ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktifitas ibu itu sendiri.
Sebuah teori, maternal depletion syndrome menyatakan bahwa status gizi ibu setelah peristiwa kehamilan dan persalinan, kemudian diikuti masa laktasi, tidak segera pulih dan ditambah lagi pemenuhan gizi yang kurang, jumlah paritas yang banyak dengan jarak kehamilan yang pendek, akan menyebabkan ibu mengalami drainage gizi. Akibatnya ibu akan berada dalam status gizi yang kurang dengan akibat lebih lanjut pada ibu dan anaknya. Oleh karena itu, ibu yang menyusui anaknya harus diberikan pengetahuan tentang gizi. Soal gizi ibu hamil maupun nifas, di mana bila gizi yang dibutuhkan, hampir mirip, tetap berpedoman pada 4 sehat 5 sempurna dengan menu seimbang. Kuantitas dan kualitas makanan ibu yang baik pada saat hamil maupun mana nifas akan mempengaruhi produksi ASI. Jika keadaan gizi ibu baik secara kuantitas, akan terproduksi ASI lebih banyak daripada ibu dengan gizi kurang. Sedangkan secara kualitas tidak banyak dipengaruhi kecuali lemak, vitamin dan mineral. Pada dasarnya menu untuk ibu hamil dan menyusui porsi makan baik nasi maupun lauk pauknya lebih banyak daripada sebelum hamil dan menyusui. Pesan penting bagi ibu menyusui, antara lain: a. Banyak makan sayuran yang beragam dan banyak minum sedikitnya 8 gelas sehari, b. Pemakaian bumbu jangan terlalu merangsang, tidak pedas, c. Tetap memperhatikan kecukupan gizi rata-rata dianjurkan (2900 k.kal.) Ibu menyusui harus : a. Mengkomsumsi tambahan 500 kalori setiap hari b. Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup c. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu minum setiap kali menyusui) d. Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A kepada anaknya melalui ASI (Air Susu Ibu)-nya.
DAFTAR PUSTAKA
Novita, Nesi dan Yunetra Franciska. 2011. Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika. Maulana, Heri.2009.Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC