SATUAN ACARA PENYULUHAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT)
I.
PENGANTAR
a. Bidang Studi
: Pendidikan dan Penyuluhan Gizi
b. Pokok Bahasan
: Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
c. Sub Pokok Bahasan
: Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak Balita
II.
d. Hari / Tanggal
: Rabu, 10 Mei 2017
e. Waktu
: 20 Menit
f. Tempat
: Posyandu Berlian I
g. Sasaran
: Ibu Balita dan Ibu Hamil
h. Metode
: Ceramah daan Tanya Jawab
i.
: Lefleat
Media
TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang pemberian makanan tambahan, ibu balita dan ibu hamil dapat memahami dan menerapkan pemberian makanan tambahan kepada anak balita. III.
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan peserta mampu memahami dan menjelaskan kembali :
1. Pengertian PMT 2. Tujuan PMT 3. Manfaat PMT 4. Pola Pemberian PMT 5. Porsi PMT 6. Contoh Makanan PMT IV.
MATERI
Terlampir V.
MEDIA
Lefleat VI.
METODE
Penyuluhan, Ceramah dan Tanya Jawab VII.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
a. Penyuluh
: Laily Tutini
b. Waktu
: 20 Menit
c. Peserta
: ± 15 orang
Tahap Kegiatan Pembukaan
Waktu
5 menit
Pelaksanaan
10 menit
Kegiatan Penyuluhan
a. Mengucapkan salam b. Memperkenalkan diri c. Menyampaikan tentang tujuan pokok materi Penyampaian Materi :
Kegiatan Peserta
- Menjawab salam - Mendengarkan dan menyimak -
Mendengarkan dan menyimak
a. Menjelaskan tentang pengertian PMT b. Menjelaskan tujuan PMT c. Menjelaskan manfaat PMT d. Menjelaskan pola PMT e. Menjelaskan porsi PMT f. Menjelaskan contoh makanan PMT Evaluasi
3 menit
Penutup
2 menit
- Menjawab pertanyaan peserta - Mengajukan pertanyaan kembali kepada peserta tentang materi yang disampaikan - Menyimpulkan materi yang disampaikan - Permohonan maaf jika ada kesalahan - Mengakhiri kegiatan dengan mengucapkan salam
- Mengajukan pertanyaan - Menjawab pertanyaan
- Memperhatikan - Menjawab salam
VIII. EVALUASI
-
Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan.
-
Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan.
-
Penyaji menggali pemahaman audiens dengan memberikan beberapa pertanyaan secara lisan kemudian menyimpulkan poin -poin penting materi yang disampaikan secara bersama-sama.
Pertanyaan : 1. Apa yang dimaksud dengan PMT? 2. Apa tujuan PMT? 3. Apa saja manfaat PMT? 4. Bagaimana pola pemberian PMT? 5. Bagaimana porsi PMT?
IX.
LAMPIRAN MATERI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) A. Pengertian
Makanan atau minuman yang mengandung zat gizi yang mengandung zat gizi yang diberikan kepada bayi atau anak berusia 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI (Depkes, 2006). Pemberian makanan tambahan adalah memberi makanan lain selain ASI untuk mengisi kesenjangan antara kebutuhan nutrisi dengan jumlah yang didapat dari ASI (Rosinah, 2008). B. Tujuan Pemberian Makanan Tambahan
Tujuan pemberian makanan tambahan adalah untuk mencapai pertumbuhan perkembangan
yang optimal, menghindari terjadinya
kekurangan gizi, mencegah resiko malnutrisi, defisiensi mikronutrien (zat besi, zink, kalsium, vitamin A, Vitamin C dan Folat), anak mendapat makanan ekstra yang dibutuhkan untuk mengisi kesenjangan energi den gan
nutrient, memelihara kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan bila sakit, membantu perkembangan jasmani, rohani, psikomotor, mendidik kebiasaan yang baik tentang makanan yang sesuai dengan keadaan fisiologis bayi. C. Manfaat Pemberian Makanan Tambahan
Pemberian makanan tambahan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan zat gizi anak, penyesuaian kemampuan alat cerna dalam menerima makanan tambahan dan merupakan masa peralihan dari ASI ke makanan keluarga selain untuk memenuhi kebutuhan bayi terhadap zat-zat gizi. D. Pola Pemberian Makanan Tambahan
Pola Pemberian ASI/MP-ASI Golongan umur (bulan)
ASI
Pola Pemberian ASI/MP-ASI Makanan Makanan Makanan Lumat Lunak Padat
0-6 6-9 9-12 12-24 Sumber: Muthmainnah (2010)
Menurut
Depkes
RI
(2007),
pemberian
MP-ASI
dapat
dikategorikan berdasarkan usia anak menjadi : a. Pada usia enam sampai sembilan bulan 1) Memberikan makanan lumat dalam tiga kali sehari dengan takaran yang cukup
2) Memberikan makanan selingan satu hari sekali dengan porsi kecil 3) Memperkenalkan bayi atau anak dengan beraneka ragam bahan makanan b. Pada usia lebih sembilan bulan sampai 12 bulan 1) Memberikan makanan lunak dalam tiga kali sehari dengan takaran yang cukup 2) Memberikan makanan selingan satu hari sekali 3) Memperkenalkan bayi atau anak dengan beraneka ragam bahan makanan c. Pada usia lebih dari 12 sampai 24 bulan 1) Memberikan makanan keluarga tiga kali sehari 2) Memberikan makanan selingan dua kali sehari 3) Memberikan beraneka ragam bahan makanan setiap hari. E. Porsi Pemberian Makanan Tambahan
Menurut Depkes RI (2007) untuk tiap kali makan, dalam pemberian porsi yang tepat adalah sebagai berikut: a) Pada usia enam bulan, beri enam sendok makan b) Pada usia tujuh bulan, beri tujuh sendok makan c) Pada usia delapan bulan, beri delapan sendok makan d) Pada usia sembilan bulan, beri sembilan sendok makan e) Pada usia 10 bulan, diberi 10 sendok makan, dan usia selanjutnya porsi pemberiannya menyesuaikan dengan usia anak
F. Contoh Makanan Tambahan untuk Bayi dan Balita BUBUR IKAN
Bahan : 1.
Tepung beras 1 sendok makan rata atau beras 6 sendok makan.
2.
Daging Ikan 60 gram (130 gram ikan segar).
3.
Gula 1 sendok makan rata.
4.
Minyak goreng atau Margarine 1 sendok makan.
5.
Garam beryodium dan air secukupnya.
Cara Pembuatan Bubur Ikan : 1.
Bersihkan dan siang ikan kemudian lumuri jeruk nipis + kunyit untuk menghilangkan bau amis. Rebus ikan dengan air 1 gelas belimbing hingga matang, lalu ambil daging putihnya dan hancurkan.
2.
Campurkan tepung beras, ikan, kaldu ikan, lalu tambahkan gula, garam dan minyak / margarine.
3.
Aduk hingga masak di atas api kecil, lebih kurang lakukan selama 5 menit.
PUDING KACANG IJO
Bahan : 1. 250 gr kacang hijau, rendam semalaman, rebus hingga empuk, sisihkan. 2. 2 lembar daun pandan, cuci bersih, ikat 3. 500 ml air 4. 1 bks santan instan, atau bisa pakai 500 ml santan 5. 150 gr gula pasir 6. 1/2 sdt garam halus 7. 2 bks agar2 swallow globe plain Cara Pembuatan : 1.
Bersihkan dan siang ikan kemudian lumuri jeruk nipis + kunyit untuk menghilangkan bau amis. Rebus ikan dengan air 1 gelas belimbing hingga matang, lalu ambil daging putihnya dan hancurkan.
2.
Campurkan tepung beras, ikan, kaldu ikan, lalu tambahkan gula, garam dan minyak / margarine.
3.
Aduk hingga masak di atas api kecil, lebih kurang lakukan selama 5 menit.
PUDING BUAH
Bahan : 1. 1 bungkus nutrijel rasa leci 2. 6 sendok makan gula 3. 3 gelas air 4. 10 buah anggur merah 5. 1 buah pir 6. 1 buah bengkoang 7. 2 potong pepaya Cara Pembuatan: 1. Siapkan bahan 2. Kupas dan cuci buah, potong dadu 3. Masukkan 1 bungkus nutrijel ke dalam panci, tambahkan gula. Campurkan hingga rata 4. Jika nutrijel dan gula telah tercampur, masukkan air dan nyalakan api. Aduk, masukkan buah dan rebus hingga mengental 5. Angkat dan tuang dalam cetakan. Tunggu dingin dan keluarkan dari cetakan
BUBUR PISANG KEJU
Bahan : 1. 1 sdm tepung besar 2. secukupnya jagung manis (pipil) 3. 1 buah pisang ambon 4. keju 5. 60 ml air Cara Pembuatan Pisang Keju : 1. Kukus jagung setengah matang, blender, saring, buang ampasnya. 2. Lumatkan pisang, sisihkan. 3. Masak oat dg panci sedang masukkan jagung, pisang & keju. aduk rata, tunggu hingga mengental, angkat, sajikan.
BUBUR AYAM
Bahan : 1. 5 sendok nasi (beras jg boleh) 2. segelas kaldu ayam (kaldu lain jg boleh) 3. sebatang daun bawang 4. sebatang daun seledri 5. sedikit onion bubuk 6. sedikit lada putih 7. daging ayam suwir 8. telur rebus 9. kecap secukupnya 10. garam secukupnya 11. 2 sdm santan
Cara Pembuatan Bubur Ayam: 1. Masak nasi dengan kaldu, lada, garam dan santan dalam slowcooker (kompor juga boleh) *ditambah dgn ceker ayam lebih maknyus lg* masak dalam waktu 1 jam, jika dikompor masak hingga dpt tekstur yg diinginkan 2. Setelah matang beri ayam suir, daun bawang, seledri dan sedikit kecap manis dan telur rebus 3. Jika ingin berkuah bisa jugg ditambah kaldu ayam
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2006. Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping Asi Lokal. Depkes RI : Bakti Husada ________. 2007. Buku Pedoman Pemberian Makanan Pendamping ASI. Jakarta: Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat dan Direktorat Bina Gizi Masyarakat ________. 2007. Pedoman Pemberian Makanan Bayi dan Anak Dalam Situasi Darurat. Jakarta : Depkes RI Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat dan Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Muthmainnah, F. 2010. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Ibu dalam Memberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu di Puskesmas Pamulang . Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah. Rosinah, Kristiani dan Parmungkasiwi, E. 2013. Faktor pada Perilaku Ibu dalam Pemberian MPASI anak 6-24 bulan di Puskesmas Perumnas, Kendari. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia. http://ejournal.almaata.ac.id/index.php/IJND/article/viewFile/40/39. Diakses pada 2 Februari 2017.