SATUAN ACARA PENYULUHAN
Mata Ajar
: Ilmu Keperawatan Jiwa
Pokok bahasan
: Manajemen Stress Pada Lansia
Sasaran
: Pasien dan Pengunjung Puskesmas Batua
Hari/tanggal
: Rabu 8 Agustus 2018
Tempat
: Puskesmas Batua
I. Tujuan Umum Setelah diberikan penyuluhan tentang manajemen stress , peserta diharapkan dapat mengerti tentang manajemen stress tersebut.
II. Tujuan Khusus Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pasien dan pengunjung dapat : 1. Menjelaskan pengertian stress 2. Menjelaskan pengertian manajemen stress. 3. Menyebutkan teknik manajemen stress. 4. Mendemonstrasikan teknik manajemen stress.
III. Materi Materi penyuluhan terlampir.
IV. Metode Ceramah dan tanya jawab
V. Media Leaflet dan Flip Chart
VI. Kegiatan Penyuluhan. No
Fase
Kegiatan
1.
Pra interaksi
1. Menyiapkan penyuluhan
Waktu satuan
acara
dan
5 menit
materi
penyuluhan. 2. Mengidentifikasi
peserta
penyuluhan. 2.
Kerja
1. Memberi
salam
dan
30 menit
memperkenalkan diri. 2. Membagikan leaflet. 3. Menjelaskan materi. 4. Diskusi dan tanya jawab. 5. Membuat kesimpulan. 3.
Terminasi
1. Mengucapkan terima kasih
5 menit
2. Memberi salam penutup
VII. Evaluasi Evaluasi dilakukan
dengan melihat proses selama penyuluhan dan
evaluasi hasil berdasarkan tujuan yang telah diteta pkan. Pertanyaan untuk pasien : 1. Apa pengertian stress ? 2. Apa pengertian manajemen stress ? 3. Bagaimana teknik manajemen stress ? 4. Bagaimana cara mendemonstrasikan teknik manajemen stress ?
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN “MANAJEMEN STRES”
I. Pengertian stress Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ada 2 pengertian stress: (1) Gangguan atau kekacauan mental dan emosional (2) -Tekanan. Secara teknis psikologik, stress didefinisikan sebagai Suatu respons penyesuaian seseorang terhadap situasi yang dipersepsinya menantang atau mengancam kesejahteraan orang bersangkutan. Jadi stress merupakan suatu respon fisiologik ataupun perilaku terhadap ‘stressor’ hal yang dipandang sebagai menyebabkan cekaman, gangguan keseimbangan (homeostasis), baik internal maupun eksternal Dalam pengertian ini, bisa kita perjelas bahwa stress bersifat subjektifm sesuai perspsi orang yang memandangnya. Dengan perkataan lain apa yang mencekam bagi seseorang belum tentu dipersepsi mencekam bagi orang lain. II. Pengertian Manajemen Stres Manajemen stres adalah kemampuan penggunaan sumber daya (manusia) secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang muncul karena tanggapan (respon). Tujuan dari manajemen stres itu sendiri adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu itu agar menjadi lebih baik. Manajemen stres adalah kecakapan menghadapi tantangan dengan cara mengendalikan tanggapan secara proporsional.
Stres adalah reaksi dari tubuh (respon) terhadap lingkungan yang dapat memproteksi diri kita dan bagian dari sistem pertahahan yang membuat kita tetap hidup.
Stres sudah ada sejak kita dalam kandungan dan tak pernah lepas dari kehidupan kita Oleh Karenanya sangat menjadi penting untuk kita mengenali sumber stress dan kelolalah stres tersebut
III. Teknik manajemen stress a. Teknik Relaksasi Nafas Dalam Teknik relaksasi napas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan napas dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan napas secara perlahan. Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi napas. Pernapasan dalam mempunyai peran yang sangat penting bagi tubuh kita, diantaranya adalah: 1. Memperlambat denyut jantung 2. Mengatur tekanan darah, 3. Menghilangkan ketegangan otot dan 4. Mengembalikan keseimbangan mental dan emosional batin. Tahap Persiapan : 1.
Kaji dan berikan informasi terkait dengan pelaksanaan tindakan
2.
Sediakan waktu selama 5-10 menit
3.
Atur posisi duduk/berbaring yang nyaman
Tahap Pelaksanaan : 1.
Putar music dengan suara pelan dan rileks
2.
Redupkan cahaya
3.
Tutup mata ,letakkan satu tangan pada perut kanan atas
4.
Tarik nafas dalam secara perlahan lewat hidung,rasakan gerakan pelan perut Anda
5.
Hembuskan secara perlahan ,lewat mulut Anda
6.
Fokuskan pada pernafasan Anda,dan rasakan pergerakan keluar masuknya udara pada tubuh Anda
7.
Ulangi tahap 4-5 beberapa kali sampai Anda merasakan rileks
8.
Buka mata pelan-pelan
Tahap Terminasi : 1.
Evaluasi perasaan klien setelah prosedur dilakukan
2.
Evaluasi manfaat yang dirasakan
b. Relaksasi Otot Progresif
Relaksasi otot progresif adalah teknik menegangkan dan merilekskan otot-otot.Peregangan dilakukan selama 5-7 detik , kemudian rileks selama 20-30 detik.Saat inspirasi otot ditegangkan,lalu ekspirasi secara perlahan ketika relaksasi otot.Dengan berkurangnya ketegangan otot dan emosi,merangsang pelepasan endorphin sehingga menimbulkan relaksasi. Indikasi : 1. .Nyeri 2. Kecemasan 3. Insomnia Tujuan yang diharapkan : 1. .Berkurangnya kecemasan klien 2. Berkurangnya rasa nyeri 3. Berkurangnya mual 4. .Berkurangnya insomnia 5. Meningkatnya control diri Tahap Persiapan : 1. Lakukan pengkajian dan berikan informasi berkaitan dengan tindakan 2. Musik,bantal 3. Cuci tangan 4. Atur posisi klien pada tempat duduk atau di tempat tidur yang nyaman.Gunakan bantal untuk menopang lengan , buat klien dalam kondisi nyaman. 5. Jaga pelaksanaan prosedur untuk tidak terputus selama 15-30 menit
Tahap Pelaksanaan: 1. Kurangi cahaya lampu dan putar music pelan-pelan 2. Instruksikan klien tutup mata pelan-pelan,anjurkan tarik nafas dalam dan hembuskan secara perlahan (3-6 kali) dan rileks (saat menginstruksikan pertahankan suara lemah lembut) 3. Mulai proses penegangan dan relaksasi diiringi tarik nafas dan hembuskan secara perlahan
Wajah,rahang,mulut (kedipkan mata dan kerutkan wajah lalu rileks)
Leher (tarik dagu ke leher lalu rileks)
Tangan kanan (genggam lalu rileks)
Lengan kanan (tegangkan siku lalu rileks)
Tangan kiri (genggam lalu rileks)
Lengan kiri (tegangkan siku lalu rileks)
Punggung,bahu,dada (angkat bahu,lalu rileks)
Abdomen (angkat abdomen lalu rileks)
Tungkai atas kanan (tekan ke bawah dengan kuat lalu rileks)
Tungkai bawah kanan (cengkramkan jari-jari lalu rileks)
Tungkai atas kiri (tekan ke bawah dengan kuat lalu rileks)
Tungkai bawah kiri (cengkramkan jari-jari lalu rileks)
4. Tambah 3-6 kali nafas secara rileks lalu gerakkan kaki , tangan, lengan,tungkai,buka mata kembali (orientasi diri) Tahap Terminasi : Evaluasi perasaan/ketegangan klien (untuk mengetahui efektivitas tindakan)
DAFTAR PUSTAKA
Priharjo, R. (2003). Perawatan Nyeri. Jakarta :EGC