PENDAHULUAN
Seledri ( Apium graveolens) graveolens) dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi. tinggi. Tumbuha Tumbuhan n seledri seledri dikatageor dikatageorikan ikan sebagai sebagai sayuran, sayuran, perkebuna perkebunan n seledri seledri di Indonesia terdapat di Brastagi, Sumatera Utara dan di Jawa Barat tersebar di Pacet, Pangalengan dan Cipanas yang berhawa sejuk. Tumbuhan berbonggol berbonggol dan memiliki batang batang basah basah bersusun bersusun ini, pada dasarnya dasarnya dapat dapat dibedakan dibedakan menjadi beberapa beberapa jenis . Di Indonesia daun seledri dimanfaatkan untuk pelengkap sayuran (misalnya untuk untuk sup). sup). Bagi Bagi bangsa bangsa Romaw Romawii Kuno Kuno tumbuh tumbuhan an seledr seledrii digun digunaka akan n sebaga sebagaii karangan karangan bunga. bunga. Pengemban Pengembangbia gbiakan kan tanaman tanaman seledri seledri dapat dapat digunaka digunakan n 2 cara, cara, yaitu melalui bijinya atau pemindahan pemindahan anak rumpunnya. rumpunnya. KLASIFIKASI KLASIFIKASI ILMIAH
Kerajaan Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies Variety
: : : : : : : :
Plantae Magnoliophyta Magnoliopsida Apiales Apiaceae Apium Apium graveolens Apium graveolens L. var. dulce (Mill.) DC. – wild celery
VARIETAS
Dalam klasifikasinya, Seledri tergolong dalam family Apiaceae. Di masyarakat Indonesia tanaman seledri yang banyak dikenal ada dua varietas yaitu : Seledri potong potong (Varietas (Varietas Sylvester Sylvester)) dan Seledri Seledri daun (Varietas (Varietas Secalium) Secalium).. Sebenarn Sebenarnya ya masih ada satu jenis lagi Seledri tetapi jarang ditemui di masyarakat yaitu Seledri berumbi (Varietas Repaceum). Diantara ketiga varietas di atas Seledri daun yang palin paling g banya banyak k dibudi dibudiday dayaka akan n petan petanii Indone Indonesia sia adalah adalah jenis jenis Seledr Seledrii daun daun (Cut (Cut Common). Varietas ini mempunyai ciri diantaranya tanamannya pendek , daunnya banyak, banyak, juga anakannya anakannya cukup cukup banyak. banyak. Berikut Berikut ini adalah adalah macam-ma macam-macam cam jenis jenis seledri yang dibudidayakan. dibudidayakan. Seledri daun atau seledri iris (A. graveolens Kelompok secalinum) yang biasa diambil daunnya dan banyak dipakai di masakan Indonesia. Seledr Seledrii tangka tangkaii (A. graveo graveolen lens s Kelom Kelompok pok dulce dulce)) yang yang tangka tangkaii daunny daunnya a membesar dan beraroma segar, biasanya dipakai sebagai komponen salad. Seledri umbi (A. graveolens Kelompok rapaceum), yang membentuk umbi di permu permukaa kaan n tanah; tanah; biasa biasanya nya digun digunaka akan n dalam dalam sup, sup, dibuat dibuat semur, semur, atau atau schnitzel. Umbi ini kaya provitamin A dan K. •
•
•
Seledri daun
Seledri batang
Seledri Umbi
TEKNOLOGI BUDIDAYA
1. Benih Seledri dapat diperbanyak secara generative dengan biji atau vegetative dengan anakan. Untuk tujuan komersil tanaman seledri dapat diperbanyak dengan biji. Benih berasal dari varietas unggul dengan daya kecambah > 90%. 2. Pengolahan Lahan Lahan ideal adalah tanah yang subur, gembur, mengandung bahan organik, mampu menahan air dan berdrainase baik dengan pH tanah antara 5,5 – 6,5. Tanah dicangkul sedalam 20 – 30 cm, biarkan selama 15 hari. Buat bedengan dengan lebar 100 cm, tinggi 30 cm, panjang sesuai lahan, dan jarak antar bedengan 50 cm. Bedengan diberi naungan untuk tanaman seledri di dataran rendah. 3. Persemaian Benih disemai pada bedengan di dalam alur/larikan sedalam 0,5 cm dengan jarak antar alur 10 – 20 cm. Sebelum disemai, benih direndam dalam air hangat (50o C) selama 2 jam, kemudian keringkan. Tutup benih dengan tanah tipis dan siram permukaan bedengan sampai lembab. Untuk menjaga kelembapan, persemaian ditutup dengan alang-alang atau jerami dan ditinggikan tutup tersebut apabila kecambah telah tumbuh. 4. Penanaman Setelah ±40 hari atau telah berdaun 3 – 4 helai, cabut bibit seledri yang sehat dengan akarnya. Potong sebagian akar, selanjutnya akar direndam kedalam larutan pestisida sekitar 15 menit. Pindahkan bibit pada bedengan yang telah dipersiapkan, satu bibit per lubang tanam dengan jarak tanam 25 x 30 cm ; 20 x 20 cm dan padatkan tanah disekitar batang. Siram bedengan sampai lembab. 5. Pemeliharaan Tanaman Jika ada tanaman yang mati lakukan penyulaman 7 – 15 hari setelah tanam. •
• •
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Penyiangan gulma dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah pada umur 2 dan 4 minggu setelah tanam. Penyiangan berikutnya disesuaikan dengan keadaan gulma. Di awal masa pertumbuhan, penyiraman dilakukan 1 – 2 kali sehari, berikutnya dikurangi menjadi 2 – 3 kali seminggu tergantung dari cuaca. Tanah tidak boleh kekeringan atau becek. 6. Pemupukan Pupuk dasar diberikan 3 hari sebelum tanam, yaitu pupuk kotoran ayam dengan dosis 20.000 kg/ha atau dengan pupuk kompos organik hasil fermentasi dengan dosis 4 kg/m2 , diaduk dengan tanah permukaan bedengan. Pada umur 2 minggu setelah tanam berikan pupuk N 300 kg, P 75 kg, dan K 250 kg/ha secara larikan tiap barisan tanaman. Pupuk susulan berikutnya larutkan 2 – 3 kg pupuk NPK Mutiara ke dalam 200 liter air dan berikan secara kocor diantara barisan tanaman, hal ini dapat dilakukan selama tanaman masih produktif dengan interval 7 hari. 7. Panen Seledri dapat dipanen setelah berumur 40 sampai dengan 150 hari setelah tanam (tergantung varietas). Seledri daun dipanen 4-8 hari sekali. Seledri potong dipanen dengan memotong tanaman pada pangkal batang secara periodik sampai pertumbuhan anakan berkurang. Seledri umbi dipanen dengan memetik daun-daunnya dan dilakukan secara periodik sampai tanaman kurang produktif. 8. Pengendalian Hama dan Penyakit •
•
•
•
•
•
• •
•
•
Hama Pada Seledri hama utama adalah Liriomyza atau wereng atau biasa disebut petani adalah Aro. Hama ini berbahaya sekali kalau dibiarkan. Hama ini menghisap cairan daun sampai kering. Kebiasaan petani untuk mengendalikan hama tersebut adalah memakai Curacron, Trigard dan akhirakhir ini yang sering dipakai adalah Winder 25 WP. Disamping hama di atas hama lain antara lain Aphid dan Ulat, tetapi kedua hama ini kurang merisaukan petani karena dianggap tidak terlalu merugikan.
•
Penyakit Penyakit utama pada tanaman Seledri adalah penyakit cacar coklat kuning (Cercospora apii) dan sejenis cendawan (Septoria apii). Kedua penyakit ini gejala yang ditimbulkan hampir sama dan kebiasaan petani untuk mengendalikannya memakai Kocide 77WP.
KEGUNAAN
Seledri adalah tumbuhan serbaguna, terutama sebagai sayuran dan obatobatan. Sebagai sayuran, daun, tangkai daun, dan umbi sebagai campuran sup. Daun juga dipakai sebagai lalap, atau dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan di atas sup bakso, soto, macam-macam sup lainnya, atau juga bubur ayam. Seledri (terutama buahnya) sebagai bahan obat telah disebut-sebut oleh Dioskurides serta Theoprastus dari masa Yunani Klasik dan Romawi sebagai "penyejuk perut". Veleslavin (1596) memperingatkan agar tidak mengonsumsi seledri terlalu banyak karena dapat mengurangi air susu. Seledri disebut-sebut sebagai sayuran anti-hipertensi. Fungsi lainnya adalah sebagai peluruh (diuretika), anti reumatik serta pembangkit nafsu makan (karminativa). Umbinya memliki khasiat yang mirip dengan daun tetapi digunakan pula sebagai afrodisiaka (pembangkit gairah seksual). Namun demikian, seledri berpotensi menimbulkan alergi pada sejumlah orang yang peka. Penderita radang ginjal tidak dianjurkan mengonsumsinya. REKAYASA KULTUR TEKNIS
Kualitas batang tanaman seledri potong atau seledri batang sangat diutamakan. Seledri potong yang baik adalah tanaman seledri yang memiliki batang yang besar dan segar. Batang seledri yang besar dapat dihasilkan bila seledri tersebut ditumbuhkan atau dibudidayakan pada daerah subtropis atau beriklim dingin. Walaupun berada di iklim tropis, petani masih bisa menghasilkan tanaman seledri potong yang berbatang besar. Yaitu dengan memanfaatkan greenhouse atau rumah kaca yang dapat diatur suhu serta temperaturnya. Atau dengan kata lain, untuk menghasilkan tanaman seledri potong berbatang besar, kita harus merekayasa iklim dengan menggunakan greenhouse. Pengertian greenhouse merupakan sebuah bangunan yang berkerangka atau dibentuk menggelembung, diselubungi bahan bening atau tembus cahaya yang dapat meneruskan cahaya secara optimum untuk produksi dan melindungi tanaman dari kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman (Jansen & Alan, 1994).. Sedangkan menurut Hanan (1998), greenhouse merupakan struktur yang menutupi tanah untuk pertumbuhan tanaman yang akan mengembalikan keuntungan pada pemiliknya dengan meresikokan waktu dan modal. Menurut Nelson (1981) contoh kondisi iklim yang merugikan antara lain curah hujan yang deras, tiupan angin yang kencang, dan keadaan suhu yang terlalu rendah atau tinggi, sehingga dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Oleh Suhardiyanto (2009), greenhouse di daerah tropis diistilahkan sebagai rumah tanaman agar mencerminkan fungsinya sebagai bangunan perlindungan tanaman. Budidaya tanaman di dalam greenhouse memiliki keunggulan berupa lingkungan mikro yang lebih terkontrol dan keseragaman hasil produksi pada tiap tanaman. Berbeda dengan fungsi greenhouse di daerah iklim subtropis yang digunakan untuk mengendalikan lingkungan mikro, keberadaan greenhouse di daerah tropis lebih cenderung untuk perlindungan tanaman. Greenhouse di daerah
tropis digunakan untuk melindungi tanaman dari serangan hama dan menahan air hujan yang jatuh secara langsung ke tanaman sehingga dapat merusak tanaman. Oleh karena itu, rancangan greenhouse di daerah tropis lebih sederhana dibanding di daerah subtropis. Penambahan pendingin pada greenhouse merupakan solusi untuk meningkatkan kualitas batang seledri. Pendingin pada greenhouse dapat berupa ventilasi, pendingin mekanis (AC), sprinkler, kipas dan kabut buatan. Penggunaan pendingin mekanis/AC memungkinkan, namun biaya yang dibutuhkan cukup besar.Kipas juga dapat digunakan, namun penggunaan kipas dapat menurunkan kadar air di dalam greenhouse. Penggunaan kabut dan sprinkler bisa diterapkan pada greenhouse tanpa ventilasi mekanis, namun tetap membutuhkan sirkulasi udara yang diatur. Masalah dengan sistem kabut dan sprinkler termasuk penyumbatan karena kotoran air, dan mineral residu pada tanaman. Sistem ini paling cocok digunakan sebagai pendingin atau pelembab udara di dalam rumah kaca. DAFTAR PUSTAKA
http://agrocultural.blogspot.com/2011/03/budidaya-seledri.html http://plants.usda.gov/java/profile?symbol=APGRD http://id.wikipedia.org/wiki/Seledri http://www.scribd.com/doc/13749308/BUDIDAYA-SELEDRI