SEVEN JUMP
Mata kuliah
: Blok Sistem Kegawat Daruratan Sistem 1
Tingkat / semester
: 3 / VI
Hari / tanggal
: SKENARIO KASUS 2 KEGAWATDARURATAN
Seorang gadis berusia 1 tahun sam!ai di De!artemen Kesehatan dalam keadaan tan!a sadar dengan tidak beres!on stimulus n"eri atau dengan skala 3 koma# Dengan riwa"at mengkonsumsi tablet oral $enobarbital kemarin malam setelah itu !asien tidak arousable di !agi hari# Tidak ada riwa"at ke%ang& muntah dan inkontinensia urine atau lidah tergigit# Bebera!a %am kemudian !asien men%adi demam dan taki!nea dengan den"ut nadi 13'(/menit& tekanan darah 1)'/*' mmHg& S+,) -3.& ukuran dan reaksi !u!il normal# e0leks !lantar dan tendon tidak ada# +asien di diagnosis mengalami keraunan obat bius "aitu barbiturat dan di!indahkan ke I2# Tidak lama setelah masuk dia mengalami ke%ang tonik klonik "ang mereda setelah bebera!a detik seara s!ontan# Kondisin"a semakin taki!nea dan S+,) n"a semakin s emakin mulai turun# 4nalisis gas darah menun%ukkan h"!oarbia dengan asidosis metabolik# Dia diintubasi nasal dan ber5entilasi oleh 65ita7) 8Drager9 5entilator# +ada mode 5entilas-i dengan tekanan intermiten !ositi0 5olume tidal '' ml& $i,) '.& dan 0rekuensi 1(/menit# +asien ter!asang kateter dilan%utkan dilakukan !emasangan ;
dan diam!ur dengan sodabiarbonate
1
=' "ang dialirkan seara intra5ena selama ? %am# Tu%uann"a adalah untuk men%aga !H urin antara 7&=& kalium serumn"a )&=/e@lt dan S<,T 11 I dan S<+T -- I& !rotein serumn"a ? g.# Hasil urin !ositi0 8terda!at badan keton dan serum barbiturat9# Tingkat kesadaran tidak ada !erubahan& direnanakan akan dilakukan hemodialisis# Hemodialisis dilakukan dengan menggunakan Sresenius Haemodial"ser# Dalam bebera!a %am& kondisi !asien membaik dan dia mulai da!at meres!on !erintah 5erbal# Tanda7tanda 5ital stabil# Dia di ekstubasi seara teratur& res!irasi s!ontan# Tera!i Tera!i oksigen dengan 5entimask 8$i,)7 ?'.9 ter!asang# Seara bertaha! $i,) !asien dikurangi men%adi ).# S<,T ))) I dan S<+T )' I 8masih tinggi9# Hasil !engulangan u%i serum tidak ada sisa# Satu minggu kemudia dia di!ulangkan kerumah#
A. TUGAS MAHASISWA
)
1# Setelah Setelah membaa membaa dengan dengan teliti skenario skenario di atas mahasisw mahasiswaa membahas membahas kasus tersebut dengan kelom!ok& di!im!in oleh ketua dan sekretaris# )# Melakukan Melakukan akti0itas akti0itas !embela%aran !embela%aran indi5idual indi5idual di kelas kelas dengan dengan menggunakan buku a%ar& %urnal dan internet untuk menari in0ormasi tambahan# 3# Melakukan Melakukan diskusi diskusi kelom!ok kelom!ok mandiri mandiri 8tan!a 8tan!a dihadiri dihadiri 0asilitat 0asilitator9 or9 untuk untuk melakukan urah !enda!at bebas antar anggota kelom!ok untuk menganalisa in0ormasi dalam men"elesaikan masalah# # Berkonsult Berkonsultasi asi !ada narasumber narasumber "ang "ang telah telah diteta!kan diteta!kan oleh 0asilitat 0asilitator# or# =# Mengikuti Mengikuti kuliah kuliah khusus khusus dalam kelas untuk untuk masalah masalah "ang "ang belum belum %elas %elas atau tidak ditemukan %awabann"a untuk konsultasi masalah "ang belum %elas Melakukan !raktikum !emeriksaan 0isik antenatal dan sadari# B. PROSES PEMECAHAN MASALAH Dalam diskusi kelom!ok mahasiswa dihara!kan da!at
memeahkan !roblem "ang terda!at dalam senario dengan mengikuti * langkah !en"elesaian masalah di bawah ini: 1# Klari0ikasi Klari0ikasi istilah istilah "ang "ang tidak tidak %elas dalam skenari skenario o di atas& atas& dan tentukan tentukan kata / kalimat kuni skenario di atas# )# Identi0ikasi Identi0ikasi !roblem !roblem dasar dasar skenario& skenario& dengan dengan membuat membuat bebera! bebera!aa !ertan"aan !enting# 3# 4nalisa 4nalisa !roblem7! !roblem7!roblem roblem tersebut tersebut dengan dengan men%awab men%awab !ertan"aan !ertan"aan !ertan"aan di atas# # Klari0ikasika Klari0ikasikan n %awaban %awaban atas !ertan"aan7!er !ertan"aan7!ertan"a tan"aan an tersebut tersebut## =# Tentuka Tentukan n tu%uan tu%uan !embela%aran !embela%aran "ang "ang ingin ingin dia!ai dia!ai oleh mahasiswa mahasiswa atas atas kasus di atas# >angkah 1 sam!ai = dilakukan dalam diskusi tutorial !ertama dengan 0asilitator# ?# 2ari in0orm in0ormasi asi tambahan tambahan in0ormasi in0ormasi tentang tentang kasus kasus di di atas di luar luar kelom!ok tata! mukaA dilakukan dengan bela%ar mandiri *# >a!orkan >a!orkan hasil hasil diskusi diskusi dan dan sintetis sintetis in0ormasi in0ormasi7in0orm 7in0ormasi asi "ang baru ditemukanA dilakukan dalam kelom!ok diskusi dengan 0asilita tor# # SeminarA SeminarA untuk untuk kegiatan kegiatan diskusi diskusi !anel !anel dan semua semua !akar !akar duduk duduk bersama bersama untuk memberikan !en%elasan atas hal7hal "ang belum %elas# Penjelasan:
3
Bila dari hasil e5aluasi la!oran kelom!ok tern"ata masih ada in0ormasi "ang di!erlukan untuk sam!ai !ada kesim!ilan akhir& maka !roses ? bisa diulangi dan selan%utn"a dilakukan lagi langkah *# Kedua langkah di atas bisa diulang7ulang di luar tutorial dan setelah in0ormasi dirasa uku! dilakukan langkah nomor #
STEP 1 KATA KUNCI A. Istla! "an# t$a% $&en#e't 1. ,bat ,ral $enobarbital 2. Taki!neu (. Barbiturat
). S<,T7S<+T *. Inetion Sodabiarbonat +. H"!oarbia ,. Keraunan7keraunan obat bius -. I2 . Ke%ang Tonik Klonik 1/. 6kstubasi 11. Diuresis 4lkali 12. +2,) B. Penjelasan 1. O0at O'al en0a'0tal a# De0inisi $enobarbital adalah antikon5ulsan turunan barbiturat "ang
e0ekti0 dalam mengatasi e!ile!si !ada dosis subhi!notis# b# Indikasi Sebagai antikon5ulsi& 0enobarbital digunakan dalam !enanganan seiure tonik7klonik 8grand mal9 dan seiure !arsial# $enobarbital da!at digunakan dalam !engobatan awal& baik untuk ba"i mau!un anak7anak# # Kontraindikasi Hi!ersensiti0 terhada! barbiturat atau kom!onen sediaan& gangguan hati "ang %elas& dis!nea& obstruksi saluran na0as& !or0iria& hamil# d# 60ek sam!ing Mengantuk& kelelahan& de!resi mental& ataksia dan alergi kulit& !arado(ial e(itement restlessness& bingung !ada orang dewasa dan hi!erkinesia !ada anakA anemia megaloblastik8da!at ditera!i dengan asam 0olat9# e# Interaksi 19 Dengan obat lain : a9 4lkohol b9 4ntiaritmia
: Meningkatkan e0ek sedati0# : Metabolisme diso!iramid dan kinidin
ditingkatkan 8kadar !lasma diturunkan9# 9 4ntibakteri : Metabolisme kloram0enikol& doksisiklin& dan metronidaol di!ere!at 8e0ek berkurang9# d9 4ntikoagulan : metabolisme nikumalon dan war0arin di!ere!at 8mengurangi e0ek antikoagulan9#
=
e9 4ntide!resan
: antagonisme e0ek antikon5ulsan 8ambang
ke%ang menurun9A metabolisme mianserin dan trisiklik di!ere!at 8menurunkan kadar !lasma9# 09 4ntie!ile!tika : !emberian bersama dengan 0enobarbital da!at meningkatkan toksisitas tan!a disertai !eningkatan e0ek antie!ile!tikA disam!ing itu interaksi da!at men"ulitkan !emantauan terhada! !engobatanA interaksi termasuk !eningkatan e0ek& !eningkatan sedasi& dan !enurunan kadar !lasma# g9 4nti%amur
: 0enobarbital mem!ere!at metabolisme
griseo0ul5in 8mengurangi e0ek9# h9 4nti!sikotik : antagonisme e0ek antikon5ulsan 8ambang ke%ang diturunkan9# i9 4ntagonis7Kalsium : e0ek diltiaem& 0elodi!in& isradi!in& 5era!amil&dan mungkin nikardi!in dan ni0edi!in dikurangi# %9 >ikosida %antung : han"a metabolisme digitoksin "ang di!ere!at 8mengurangi e0ek9# k9 Kortikosteroida : metabolisme kortikosteroid di!ere!at 8menurunkan e0ek9# l9 Siklos!orin : metabolism siklos!orin di!ere!at 8mengurangi e0ek9# m9 4ntagonisme hormon : metabolisme toremi0en mungkin di!ere!at# n9 6strogen dan +rogestogen : metabolisme gestrinon& tibolon& dan kontrase!si oral di!ere!at 8menurunkan e0ek kontrase!ti09# o9 Teo0ilin : metabolisme teo0ilin di!ere!at 8mengurangi e0ek9# !9 Tiroksin : metabolisme tiroksin di!ere!at 8da!at meningkatkan kebutuhan akan tiroksin !ada hi!otiroidisme9# @9 Vitamin : kebutuhan akan 5itamin D mungkin meningkat )9 Dengan Makanan : Da!at men"ebabkan !enurunan 5itamin D dan kalsium# 39 Mekanisme ker%a Barbiturat menekan korteks sensor&menurunkan akti5itas motorik& mem!engaruhi 0ungsi serebral dan men"ebabkan kantuk&
?
e0ek sedasi dan hi!notik# +ada dosis tinggi barbiturat memiliki si0at antikon5ulsan& dan men"ebabkan de!resi saluran na0as "ang di!engaruhi dosis# 9 Bentuk sediaan Tablet& 2airan In%eksi !arameter monitoring Konsentrasi serum 0enobarbital& status/ kondisi mental& 2B2& >$Ts& akti5itas seiure =9 Stabilitas !en"im!anan >indungi eliksir dari sinar matahari& tidak stabil dalam larutan airA gunakan han"a larutan %ernihA %angan ditambahkan larutan asam& akan terbentuk enda!anA bentuk IV tidak teram!urkan dengan ben@uinamid 8dalam s"ringeA 5anomisin& se0alotin& klor!romasin& hidralasin& hidrokortison& hidroksiin& insulin le5or!anol& me!eridin& metadon& mor0in& nore!ine!rin& !entaosin& !roklor0erain& !romain& ranitidin 8dalam s"ringe9# 2. Ta%3ne4 Taki!nea meru!akan !eningkatan 0rekuensi !erna!asan tan!a
mem!erhatikan ada atau tidakn"a !erubahan !ada 5entilasi !aru seara keseluruhan# Taki!nea da!at timbul bersamaan dengan hi!er!nea atau hi!er5entilasi# Taki!nea %uga da!at te%adi bersamaan dengan hi!o5entilasi !ada keadaan 5entilasi !aru menurun seara keseluruhan sehubungan dengan !enurunan 5olume tidal# 8Mutta@in& )''9# (. Ba'0t4'at ,bat7obat de!resan mereduksikan rangsangan 0isiologis& tegangan
!sikologis& dan membantu indi5idu untuk relaks# ,bat7obat ini sangat sering digunakan untuk menghilangkan stress "ang dialami dalam kehidu!an sehari7hari# 4da tiga maam at 8obat9 de!resan: alkohol& 0a'0t4'at & dan benodiae!ine 8Semiun& Custinus# )''?9# Barbiturat mereduksi rangsangan dan meru!akan obat !enenang
"ang !ertama 8Semiun& Custinus# )''?9# Barbiturat beker%a sebagai !enekan !ada aksis serebros!inal dan menekan akti5itas sara0& otot rangka& otot !olos dan otot %antung 8Siswandono dan Soekard%o& )'') dal am Diestaningrum& Miming 4ntika& )''*9# *
Struktur kimia barbiturat da!at dilihat !ada gambar dan ontoh turunan barbiturat da!at dilihat !ada tabel# Mekanisme ker%a turunan barbiturat "aitu beker%a menekan transmisi sina!tik !ada sistem !engakti0an retikula di otak dengan ara mengubah !ermeabilitas membran sel sehingga mengurangi rangsangan sel !ostsina!tik dan men"ebabkan deakti5asi korteks serebal 8Siswandono dan Soekard%o& )'') dalam Diestaningrum& Miming 4ntika& )''*9#
Ga&0a' 1. Struktur Kimia Barbiturat
8Sumber: Siswandono dan Soekard%o& )'') dalam Diestaningrum& Miming 4ntika& )''*9
Ta0el 1. 2ontoh Turunan Barbiturat
8Sumber: Siswandono dan Soekard%o& )'') dalam Diestaningrum& Miming 4ntika& )''*9 Turunan barbiturat da!at menghasilkan dera%at de!resi "ang berbeda "aitu sedasi& hi!notik atau anestesi& tergantung !ada struktur sen"awa& dosis dan ara !emberian 8Siswandono dan Soekard%o& )'') dalam Diestaningrum& Miming 4ntika& )''*9# +ada tingkat "ang rendah& barbiturat mengakibatkan relaksasi& !using& dan hilangn"a koordinasi motor# Dosis7dosis "ang lebih tinggi men"ebabkan indi5idu berbiara adel dan kontrol motorn"a semakin berkurang& eu!horia ringan& dan tidur# +ada tingkat dosis "ang sangat tinggi& indi5idu da!at bersemangat dan giat& dan kemudian disusul dengan relaksasi dan tidur# Dalam bebera!a kasus& barbiturat mereduksikan si0at7si0at menahan diri 8Semiun& Custinus# )''?9# 2ara ker%a barbiturat mudah disera! ke dalam tubuh dalam aliran darah melalui s"stem !enernaan dan kemudian memasuki otak dengan e!at dimana dia da!at men"ebarkan e0ek7e0ekn"a# Teta!i setelah suatu %angka waktu "ang singkat& obat ini disebarkan lagi ke daerah7daerah tubuh "ang mengandung lemak dan kemudian seara !erla han7lahan dile!askan dari sana# Karena !ola !en"era!an& !en"im!anan& dan !ele!asan ini& barbiturat mena!au dengan e!at e00ek7e0ekn"a "ang !enting& teta!i kemudian e0ek7e0ekn"a itu menurun dan teta! bertahan dalam tingkat e0ek "ang rendah untuk bebera!a saat# Kee!atan e0ek "ang ditimbulkan oleh barbiturat berbeda dan !erbedaan ini menentukan !enggunaan obat itu seara klinis# Barbiturat "ang beraksi dengan e!at teta!i e0ek7e0ekn"a singkat digunakan sebagai obat anestesi 8heksobarbital9& sedangkan "ang aksin"a kurang e!at teta!i e0ekn"a agak lama digunakan sebagai !il tidur 8!entobarbital9& dan "ang e0ekn"a agak lama !ernah digunakan untuk merawat keemasan dan e!ile!s" 8!entobarbital9# Dalam keban"akan kasus& berbiturat digunakan melalui mulut 8oral9& teta!i men"untik obat ini seara langsung ke dalam aliran
-
darah akan mem!ere!at e0ekn"a dan mengakibatkan eu!horia "ang sangat hebat dalam waktu "ang singkat 8Semiun& Custinus# )''?9# Barbitura mereduksikan rangsangan dengan mereduksikan transmisi neural# Ini dilakukan dalam dua ara# +ertama& berbiturat meningkatkan !engaruh7!engaruh <4B4& "akni at "ang ber0ungsi untuk menghambat transmisi neural# Kedua& berbiturat menghambat neurotransmitter e(itator"& teta!i bagaimana !rose situ ter%adi belum di!ahami dengan baik# ,bat ini beker%a seara !arado(& "aitu !ada tingkat "ang sangat tinggi barbiturat mem!ermudah transmisi neural& dna e0ek tersebut men"ebabkan indi5idu giat dan bersemangat& teta!i ketika tingkat obat menurun& keadaan "ang giat dan bersemangat itu menimbukan keadaan relaks 8Semiun& Custinus# )''?9#
). SGOT5SGPT 6nim Transaminase atau disebut %uga enim aminotrans0erase
adalah enim "ang mengkatalisis reaksi transaminasi# Terda!at dua %enis enim serum transaminase "aitu serum glutamat oksaloasetat transaminase dan serum glutamat !iru5at transaminase 8S<+T9# 82ah"ono& )''-9# Dalam kondisi normal enim "ang dihasilkan oleh sel he!ar konsentrasin"a rendah# ;ilai normal kadar S<,T 3= /> dan S<+T 1 /># 8Daniel S# +ratt& )'1'9# 6nim S<,T dan S<+T menerminkan keutuhan atau intergrasi sel7sel hati# 4dan"a !eningkatan enim hati tersebut da!at menerminkan tingkat kerusakan sel7sel hati# Makin tinggi !eningkatan kadar enim S<,T dan S<+T& semakin tinggi tingkat kerusakan sel7sel hati 82ah"ono )''-9# Kerusakan membran sel men"ebabkan enim
<,T sumber utaman"a di hati# S<,T/4ST serum umumn"a di!eriksa seara 0otometri atau s!ektro0otometri& semi otomatis menggunakan 0otometer atau s!ektro0otometer& atau seara otomatis menggunakan hemistr" anal"er# ;ilai ru%ukan untuk S<,T/4ST adalah >aki7laki : ' 7 =' /> +erem!uan : ' 7 3= /># 82ah"ono& )''-9# Kondisi "ang meningkatkan S<,T menurut iswnato 8)''-9 kodisi "ang da!at meningkatkan S<+T dibedakan men%adi tiga& "aitu : 19 +eningkatan tinggi 8E = kali nilai normal9 : kerusakan he!atoseluler akut& in0ark miokard& kola!s sirkulasi& !ankreatitis akut& mononukleosis in0eksiosa# )9 +eningkatan sedang 837= kali nilai normal9 : obstruksi saluran em!edu& aritmia %antung& gagal %antung kongesti0& tumor hati 8metastasis atau !rimer9& distro!hia musularis# 39 +eningkatan ringan 8sam!ai 3 kali normal9 : !erikarditis& sirosis& in0ark !aru& delirium tremeus& erebro5asular aident 82V49# b# S<+T 8serum glutamat !iru5at transaminase9 6nim <+T ban"ak terda!at !ada %aringan terutama %antung& otot rangka& gin%al dan otak# S<+T/4>T serum umumn"a di!eriksa seara 0otometri atau s!ektro0otometri& seara semi otomatis atau otomatis# ;ilai ru%ukan untuk S<+T/4>T adalah >aki7laki : ' 7 =' /> +erem!uan : ' 7 3= /># 82ah"ono& )''-9# Kondisi "ang meningkatkan S<+T menurut iswnato 8)''-9 kodisi "ang da!at meningkatkan S<+T dibedakan men%adi tiga& "aitu : 19 +eningkatan S<,T/S<+T E )' kali normal : he!atitis 5iral akut& nekrosis hati 8toksisitas obat atau kimia9# )9 +eningkatan 371' kali normal : in0eksi mononuklear& he!atitis kronis akti0& sumbatan em!edu ekstra he!atik& sindrom e"e& dan in0ark miokard 8S<,TES<+T9# 39 +eningkatan 173 kali normal : !ankreatitis& !erlemakan hati& sirosis >aenne& sirosis biliaris# *. Ine6tn S$a06a'0nat 1 liter > "ang diam!ur soda bikarbonat =' meru!akan
am!uran airan "ang digunakan untuk mem!ere!at !engeluaran obat
11
atau at raun dalam tubuh dengan ara diuresis !aksa menggunakan airan basa 8diuresis alkali9# Terda!at Terda!at bebera!a ara untuk mem!ere!at !engeluaran obat atau ata u at raun dalam tubuh& "aitu: a. Trans0usi !engganti 0. Dialisis !eritoneal 6. Diuresis !aksa $. Hemodialisis e. Hemo!er0usi ,bat atau raun kimia "ang larut dalam air umumn"a dieskresi dalam urine# Dalam meningkatkan diuresis& eskresi obat atau raun da!at di!ere!at# Diuresis !aksa ialah satu tindakan memberikan airan !arenteral dalam %umlah besar 8'&=71&= liter/%am9 untuk mem!ere!at ekskresi obat melalui urin# 8ahard%o& )''9 S"arat "ang harus di!enuhi untuk melakukan tindakan diuresis !aksa ini adalah: a# ,bat ,bat terseb tersebut ut harus harus larut larut dalam dalam air b# Keraunan uku! berat # Berat Berat molek molekul ul oba obatt haru haruss keil keil d# ,bat tidak ban"ak ban"ak terikat terikat dengan dengan !rotein !rotein atau atau lemak lemak e# ,bat tidak diakumulasika diakumulasikan n dalam %aringan %aringan tubuh& tubuh& dan 0# 6kskre 6kskresi si obat obat "ang "ang terban terban"ak "ak ialah ialah melalu melaluii urian urian 8ahard%o& )''9 ,bat "ang da!at di!ere!at !engeluarann"a dengan diuresis !aksa ialah alkohol& metil7alkohol& am0etamin& 0enobarbital& dan barbital& bromoid& lithium& me!robamat& salisilat& !rimidon& kina& kina& kinidin& dan sul0onamid# 8ahard%o& )''9# >arutan "ang digunakan untuk diuresis !aksa ialah larutan '&-. ;a2l dan le5ulosa =.# ntuk keraunan "ang "ang bersi0at asam se!erti salisilat atau 0enobarbital& da!at ditambahkan Na50%a'0nat 1&). dan K2l 8untuk keraunan salisilat sa%a9& dan !rosedur ini disebut $4'ess al%al# ntuk keraunan "ang bersi0at basa se!erti am0etamin atau kina
da!at ditambahkan larutan amonium klorid& dan !rosedur ini disebut
1)
$4'ess asa& # ntuk diuresis alkali& +H urin harus diatas *&= dan untuk
diuresis asam& +H urine harus dibawah *# Bila +H urin tidak memenuhi s"arat diatas& harus ditambahkan bikarbonat untuk diuresis alkali& dan ditambah amonium klorid untuk diuresis asam# asa m# 8ahard%o& )''9 Fumlah airan "ang dimasukkan sekitar =''ml/%am dan bila ter%adi dehidrasi se!erti !ada keraunan salisilat& %umlah airan da!at ditingkatkan sam!ai 17) liter/%am# 2ara !emberian airan ialah sebagai berikut: a# ntuk ntuk %am %am !ertama !ertama diberik diberikan an 3'' 3'' ml elektrolit elektrolit G ' ml ml urea ='. !er %am# Bila diuresis kurang dari 3=' ml/%am menandakan insu0isiensi gin%al dan diuresis !aksa harus segera dihentikan# b# Bila diuresis baik& !emberian airan da!at ditingkatkan sam!ai ?''ml elektrolit G 3' ml urea ='./%am berikutn"a# # +rosedur +rosedur dilan%ut dilan%utkan kan dengan dengan '' ml/%am sam!ai !enderita !enderita sadar# sadar# Pe'!atan. Tindakan diuresis !aksa ini mudah untuk diker%akan& namun
da!at berbaha"a# ,leh karena itu& ara ini han"a dilakukan bila ada indikasi "ang memenuhi s"arat7s"aratn"a# Kontraindikasin"a adalah gangguan 0ungsi 5ital 8se!erti kelemahan %antung& insu0isiensi gin%al& s"ok9 dan edema !aru 8metakualon da!at men"ebabkan ter%adin"a edema !aru9# +emeriksaan elektrolit dan asam basa diker%akan !erlu setia! waktu# 8ahard%o& )''9 +. H"36a'0a Hi!okarbia adalah tekanan karbondioksida arteri rendah#
Hi!okarbia ketika +a2,) di bawah 3= mmHg& "ang biasan"a meru!akan hasil dari hi!er5entilasi "ang men"ebabkan alkalosis !erna0asan 8,4 7 ,!en 4nesthesia# )'19# ,. Ke'a64nan5%e'a64nan 0at 04s Keraunan barbiturat ditun%ukkan terutama terhada! sistem SS+
dan kardio5askular# +ada keraunan berat& !asien mengalami komaA !erna!asan di!engaruhi lebih awal# e0leks dalam mungkin teta! ada selama bebera!a waktu setelah !!asien koma#
13
!ositi0# +u!il mata mungkin konstriksi konstriksi dan bereaksi terhada! aha"a& ta!i !ada akhir keraunan akan ter%adi dilatasi !aralitik hi!oksia#
"ang dilengka!i dengan sta0 dan !eralatan khusus untuk merawat dan mengobati !asien dengan !erubahan 0isiologi "ang e!at memburuk "ang mem!un"ai intensitas de0ek 0isiologi satu organ atau!un mem!engaruhi organ lainn"a sehingga meru!akan keadaan kritis "ang da!at men"ebabkan kematian# Tia! !asien kritis erat kaitann"a dengan !erawatan intensi0 oleh karena memerlukan !enatatan medis "ang berkesinambungan dan monitoring monitoring serta dengan e!at da!at di!antau !erubahan 0isiologis "ang ter%adi atau akibat dari !enurunan 0ungsi 0ungsi organ7organ tubuh lainn"a 8ab&)''*9# Menurut Ke!utusan Menteri Kesehatan e!ublik Indonesia ;omor 1**/M6;K6S/SK/II/)'1' 1**/M6;K6S/SK/II/)'1' tentang +edoman +en"elenggaraan +ela"anan I2 di umah sakit& I2 adalah suatu bagian dari rumah sakit "ang mandiri 8instalasi di bawah direktur !ela"anan9& dengan sta0 "ang khusus dan dan !erlengka!an "ang khusus "ang di tu%ukan untuk obser5asi& !erawatan dan tera!i !asien7!asien "ang menderita !en"akit&edera atau !en"ulit7!en"ulit "ang menganam n"awa atau !otensial menganam n"awa dengan !rognosis dubia# b9 +embagian I2 berdasarkan kelengka!an Berdasarkan kelengka!an !en"elenggaraan maka I2 da!at dibagi atas tiga tingkatan# Cang Cang !ertama I2 tingkat I "ang terda!at di rumah sakit keil "ang dilengka!i dengan !erawat& ruangan obser5asi& monitor& resusitasi dan 5entilator %angka !endek "ang tidak lebih dari
1
) %am# I2 ini sangat bergantung ke!ada I2 "ang lebih besar# Kedua& I2 tingkat II "ang terda!at !ada rumah sakit umum "ang lebih besar di mana da!at dilakukan 5entilator "ang lebih lama "ang dilengka!i dengan dokter teta!& alat diagnosa "ang lebih lengka!& laboratorium !atologi dan 0isiotera!i# Cang ketiga& I2 tingkat III "ang meru!akan I2 "ang terda!at di rumah sakit ru%ukan dimana terda!at alat "ang lebih lengka! antara lain hemo0iltrasi& monitor in5asi0 termasuk kateterisasi dan monitor intrakranial# I2 ini dilengka!i oleh dokter s!esialis dan !erawat "ang lebih terlatih dan konsultan dengan berbagai latar belakang keahlian 8 ab& )''*9# Terda!at tiga kategori !asien "ang termasuk !asien kritis "aitu : kategori !ertama& !asien "ang di rawat oleh karena !en"akit kritis meli!uti !en"akit %antung koroner& res!irasi akut& kegagalan gin%al& in0eksi& koma non traumatik dan kegagalan multi organ# Kategori kedua& !asien "ang di rawat "ang memerlukan !ro!ilaksi monitoring oleh karena !erubahan !ato0isiologi "ang e!at se!erti koma# Kategori ketiga& !asien !ost o!erasi ma"or# 4!a!un kategori dan !en"akit "ang mendasarin"a& tanda7tanda klinis !en"akit kritis biasan"a seru!a karena tanda7tanda ini menerminkan gangguan !ada 0ungsi !erna0asan& kardio5askular& dan neurologi 8;olan et al# )''=9# Tanda7tanda klinis ini umumn"a adalah taki!nea& takikardia& hi!otensi& gangguan kesadaran 8misaln"a letargi& kon0usi / bingung& agitasi atau !enurunan tingkat kesadaran9 8Fe5ons dan 6wens& )''-9# 9 Sistem !ela"anan ruang I2 +en"elenggaraan !ela"anan I2 di rumah sakit harus ber!edoman !ada Ke!utusan Menteri Kesehatan e!ublik Indonesia ;omor 1**/M6;K6S/SK/II/)'1' tentang +edoman +en"elenggaraan +ela"anan I2 di rumah sakit# +ela"anan I2 di rumah sakit meli!uti bebera!a hal& "ang !ertama etika kedokteran dimana etika +ela"anan di ruang I2 harus berdasarkan 0alsa0ah dasar sa"a akan senantiasa
1=
mengutamakan kesehatan !asien& dan berorientasi untuk da!at seara o!timal& mem!erbaiki kondisi kesehatan !asien# Kedua& indikasi "ang benar dimana !asien "ang di rawat di I2 harus !asien "ang memerlukan inter5ensi medis segera oleh tim intensi5e are& !asien "angmemerlukan !engelolaan 0ungsi sistem organ tubuh seara terkoordinasi dan berkelan%utan sehingga da!at dilakukan !engawasan "ang konstan dan metode tera!i titrasi& dan !asien sakit kritis "ang memerlukan !emantauan kontin"u dan tindakan segera untuk menegah timbuln"a dekom!ensasi 0isiologis# Ketiga& ker%asama multidisi!liner dalam masalah medis kom!leks dimana dasar !engelolaan !asien I2 adalah !endekatan multidisi!lin tenaga kesehatan dari bebera!a disi!lin ilmu terkait "ang memberikan kontribusin"a sesuai dengan bidang keahliann"a dan beker%a sama di dalam tim "ang di !im!in oleh seorang dokter intensi5is sebagai ketua tim# Keem!at& kebutuhan !ela"anan kesehatan !asien dimana kebutuhan !asien I2 adalah tindakan resusitasi "ang meli!uti dukungan hidu! untuk 0ungsi70ungsi 5ital Sistem !ela"anan ruang I2# +en"elenggaraan !ela"anan I2 di rumah sakit harus ber!edoman !ada Ke!utusan Menteri Kesehatan e!ublik Indonesia ;omor 1**/M6;K6S/SK/II/)'1' tentang +edoman +en"elenggaraan +ela"anan I2 di rumah sakit# +ela"anan I2 di rumah sakit meli!uti bebera!a hal& "ang !ertama etika kedokteran dimana etika# +ela"anan di ruang I2 harus berdasarkan 0alsa0ah dasar sa"a akan senantiasa mengutamakan kesehatan !asien& dan berorientasi untuk da!at seara o!timal& mem!erbaiki kondisi kesehatan !asien# Kedua& indikasi "ang benar dimana !asien "ang di rawat di I2 harus !asien "ang memerlukan inter5ensi medis segera oleh tim intensive care& !asien "angmemerlukan !engelolaan 0ungsi sistem organ tubuh seara terkoordinasi dan berkelan%utan sehingga da!at dilakukan !engawasan "ang konstan dan metode tera!i titrasi& dan !asien sakit kritis "ang memerlukan !emantauan kontin"u dan tindakan s egera
1?
untuk menegah timbuln"a dekom!ensasi 0isiologis# Ketiga& ker%asama multidisi!liner dalam masalah medis kom!leks dimana dasar !engelolaan !asien I2 adalah !endekatan multidisi!lin tenaga kesehatan dari bebera!a disi!lin ilmu terkait "ang memberikan kontribusin"a sesuai dengan bidang keahliann"a dan beker%a sama di dalam tim "ang di !im!in oleh seorang dokter intensi5is sebagai ketua tim# Keem!at& kebutuhan !ela"anan kesehatan !asien dimana kebutuhan !asien I2 adalah tindakan resusitasi "ang meli!uti dukungan hidu! untuk 0ungsi70ungsi 5ital se!erti 4irwa" 80ungsi %alan na!as9& Breathing 80ungsi !erna!asan9& 2irulation 80ungsi sirkulasi9& Brain 80ungsi otak9 dan 0ungsi organ lain& dilan%utkan dengan diagnosis dan tera!i de0initi0# Kelima& !eran koordinasi dan integrasi dalam ker%a sama tim dimana setia! tim multidisi!lin harus beker%a dengan melihat kondisi !asien misaln"a sebelum masuk I2& dokter "ang merawat !asien melakukan e5aluasi !asien sesuai bidangn"a dan memberi !andangan atau usulan tera!i kemudian ke!ala I2 melakukan e5aluasi men"eluruh& mengambil kesim!ulan& memberi instruksi tera!i dan tindakan seara tertulis dengan mem!ertimbangkan usulan anggota tim lainn"a serta berkonsultasi dengan konsultan lain dan mem!ertimbangkan usulan7usulan anggota tim# Keenam& asas !rioritas "ang mengharuskan setia! !asien "ang dimasukkan ke ruang I2 harus dengan indikasi masuk ke ruang I2 "ang benar# Karena keterbatasan %umlah tem!at tidur I2& maka berlaku asas !rioritas dan indikasi masuk# Ketu%uh& sistem mana%emen !eningkatan mutu ter!adu demi tera!ain"a koordinasi dan !eningkatan mutu !ela"anan di ruang I2 "ang memerlukan tim kendali mutu "ang anggotan"a terdiri dari bebera!a disi!lin ilmu& dengan tugas utaman"a memberi masukan dan beker%a sama dengan sta0 struktural I2 untuk selalu meningkatkan mutu !ela"anan I2# Kedela!an& kemitraan !ro0esi dimana kegiatan !ela"anan !asien di ruang I2 di sam!ing multi disi!lin %uga antar !ro0esi se!erti !ro0esi
1*
medik& !ro0esi !erawat dan !ro0esi lain# 4gar dia!ai hasil o!timal maka !erlu !eningkatan mutu SDM 8Sumber Da"a Manusia9 seara berkelan%utan& men"eluruh dan menaku! semua !ro0esi# Kesembilan& e0ekti0itas& keselamatan dan ekonomis dimana unit !ela"anan di ruang I2 mem!un"ai bia"a dan teknologi "ang tinggi& multi disi!lin dan multi !ro0esi& %adi harus berdasarkan asas e0ekti0itas& keselamatan dan ekonomis# Kese!uluh& kontuinitas !ela"anan "ang ditu%ukan untuk e0ekti0itas& keselamatan dan ekonomisn"a !ela"anan I2# ntuk itu !erlu di kembangkan unit !ela"anan tingkat tinggi 8High 2are nit JH29# $ungsi utama# H2 adalah men%adi unit !erawatan antara dari bangsal rawat dan ruang I2# Di H2& tidak di!erlukan !eralatan anggih se!erti I2 teta!i "ang di!erlukan adalah kewas!adaan dan !emantauan "ang lebih tinggi# nit !erawatan kritis atau unit !erawatan intensi0 8I29 meru!akan unit rumah sakit di mana klien menerima !erawatan medis intensi0 dan menda!at monitoring "ang ketat# I2 memilki teknologi "ang anggih se!erti monitor %antung terkom!uterisasi dan 5entilator mekanis# alau!un !eralatan tersebut %uga tersedia !ada unit !erawatan biasa& klien !ada I2 dimonitor dan di!ertahankan dengan menggunakan !eralatan lebih dari satu# Sta0 ke!erawatan dan medis !ada I2 memiliki !engetahuan khusus tentang !rinsi! dan teknik !erawatan kritis# I2 meru!akan tem!at !ela"anan medis "ang !aling mahal karena setia! !erawat han"a mela"ani satu atau dua orang klien dalam satu waktu dan dikarenakan ban"akn"a tera!i dan !rosedur "ang dibutuhkan seorang klien dalam I2 8 +otter L +err"& )''-9# +ada !ermulaann"a !erawatan di I2 di!eruntukkan untuk !asien !ost o!erati0# 4kan teta!i setelah ditemukann"a berbagai alat !erekam 8monitor9 dan !enggunaan 5entilator untuk mengatasi !erna0asan maka I2 dilengka! !ula dengan monitor dan 5entilator# Disam!ing itu dengan metoda dialisa
1
!emisahanraun !ada serum termasuk kadar ureum "ang tinggi maka I2 dilengka!i !ula dengan hemodialisa# 8 +otter L +err"& )''-9# +ada !rinsi!n"a alat dalam !erawatan intensi0 da!at di bagi atas dua "aitu alat7alat !emantau dan alat7alat !embantu termasuk alat 5entilator& hemodialisa dan berbagai alat lainn"a termasuk de0ebrilator# 4lat7alat monitor meli!uti bedside dan monitor sentral& 62<& monitor tekanan intra5askuler dan intrakranial& kom!uter ardia out!ut& oksimeter nadi& monitor 0aal !aru& analiser karbondioksida& 0ungsi serebral/monitor 66<& monitor tem!eratur& analisa kimia darah& analisa gas dan elektrolit& radiologi 87ra" 5iewers& !ortable 7ra" mahine& Image intensi0ier9& alat7alat res!irasi 85entilator& humidi0iers& tera!i oksigen& alat intubasi 8airwa" ontrol e@ui!ment9& resusitator otomatik& 0ibero!tik bronkosko!& dan mesin anastesi 8ab& )''*9# +eralatan unit ker%a di I2/I22 "ang begitu beragam dan kom!leks serta ketergantungan !asien "ang tinggi terhada! !erawat dan dokter karena setia! !erubahan "ang ter%adi !ada !asien harus di analisa seara ermat untuk menda!at tindakan "ang e!at dan te!at membuat adan"a keterbatasan ruang gerak !ela"anan dan kun%ungan keluarga# Kun%ungan keluarga biasan"a dibatasi dalam hal waktu kun%ungan 8biasan"a dua kali sehari9& lama kun%ungan 8berbeda7beda !ada setia! rumah sakit9 dan %umlah !engun%ung 8biasan"a dua orang seara bergantian9# Selain itu I2 %uga meru!akan tem!at "ang sering memberikan res!on kekhawatiran dan keemasan !asien dan keluarga mereka karena kritisasi kondisi "ang belum stabil# Dihara!kan bahwa dengan mem!erhatikan kebutuhan baik !asien mau!un keluarga& rumah sakit da!at meni!takan lingkungan "ang saling !era"a dan mendukung dimana keluarga sebagai bagian integral dari !erawatan !asien dan !emulihan !asien seara utuh# 8K5ale& )'119# d# +erawat I2 Seorang !erawat "ang bertugas di I2 melaksanakan tiga tugas utama "aitu& li0e su!!ort& memonitor keadaan !asien dan !erubahan 1-
keadaan akibat !engobatan dan menegah kom!likasi "ang mungkin ter%adi# ,leh karena itu di!erlukan satu !erawat untuk setia! !asien dengan !i!a endotrakeal baik dengan menggunakan 5entilator mau!un "ang tidak# Di 4ustralia diklasi0ikasikan em!at kriteria !erawat I2 "aitu& !erawat I2 "ang telah menda!at !elatihan lebih dari duabelas bulan ditambah dengan !engalaman& !erawat "ang telah menda!at latihan sam!ai duabelas bulan& !erawat "ang telah menda!at serti0ikat !engobatan kritis 8ritial are erti0iate9& dan !erawat sebagai !elatih 8trainer9 8ab& )''*9# Di Indonesia& ketenagaan !erawat di ruang I2 di atur dalam Ke!utusan Menteri Kesehatan e!ublik Indonesia ;omor 1**/M6;K6S/SK/II/)'1' tentang +edoman +en"elenggaraan +ela"anan I2 di umah Sakit "aitu& untuk I2 le5el I maka !erawatn"a adalah !erawat terlatih "ang berserti0ikat bantuan hidu! dasar dan bantuan lan%ut& untuk I2 le5el II di!erlukan minimal ='. dari %umlah seluruh !erawat di I2 meru!akan !erawat terlatih dan berserti0ikat I2& dan untuk I2 le5el III di!erlukan minimal *=. dari %umlah seluruh !erawat di I2 meru!akan !erawat terlatih dan berserti0ikat I2# e# $aktor70aktor "ang mem!engaruhi lama rawat di I2 Variasi lama rawat ini di!engaruhi oleh bebera!a 0aktor& antara lain ke!arahan !en"akit& %enis !en"akit& mutu !ela"anan dan status akhir !asien# 4da!un 0aktor internal dan eksternal meli!uti : 19 $aktor internal : a9 Standar !ela"anan mutu Intensi5e 2are nit Tingkat !ela"anan I2/I22 disesuaikan dengan t"!e rumah sakit# Kualitas !ela"anan ini ditentukan oleh %umlah sta00& kom!etensi SDM& 0asilitas !enun%ang& man%emen ruangan rawat intensi0# b9 Standar +rosedur Tindakan Meru!akan !edoman "ang harus digunakan sebagai !etun%uk dalam melaksanakan !roses ke!erawatan dan tindakan medis#
)'
9 Kualitas SDM +enanganan !asien7!asien kritis memerlukan kom!etensi "ang beraga dan ker%asama "ang baik& multidisi!liner dari berbagai !ro0esi terkait# )9 $aktor eksternal: a9 Fenis !en"akit dan tingkat ke!arahan# Fenis !en"akit tertentu dan tingkat ke!arahan memerlukan modi0ikasi "ang te!at dalam memberikan asuhan ke!erawatan& sehingga tera!ai !ela"anan "ang o!timal# b9 4n(iet" 8keemasan9 es!on !erilaku "ang menun%ukkan keemasan ber5ariasi dari !erilaku tenang hingga !anik# +engendalian terhada! keemasan ini membutuhkan energi "ang uku! tinggi& sehingga akan mengganggu keseimbangan 0isiologik L emosional indi5idu# Hal ini akan menghambat !ola istirahat dan !roses !en"embuhan !en"akit# . Kejan# Tn% Kln% a. Ke%ang Tonik7Klonik Ke%ang tonik klonik Sering disebut dengan ke%ang grand mal #
Kesadaran hilang dengan e!at dan total disertai kontraksi meneta! dan masi0 di seluruh otot# Mata mengalami de5iasi ke atas# $ase tonik berlangsung 1' 7 )' detik dan diikuti oleh 0ase klonik "ang berlangsung sekitar 3' detik# Selama 0ase tonik& tam!ak %elas 0enomena otonom "ang ter%adi se!erti dilatasi !u!il& !engeluaran air liur& dan !eningkatan den"ut %antung# 8 Setia%i& )'19# b# 4sidosis metabolik 4sidosis metabolik adalah keasaman darah "ang berlebihan& ditandai dengan rendahn"a kadar bikarbonat dalam darah# Bila !eningkatan keasaman melam!aui sistem !en"angga !H& darah akan benar7benar men%adi asam# Seiring dengan menurunn"a !H darah& !erna0asan men%adi lebih dalam dan lebih e!at sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan ara menurunkan %umlah korban dioksida# +ada akhirn"a& gin%al %uga berusaha mengkom!ensasi keadaan tersebut dengan ara mengeluarkan lebih ban"ak asam dalam urin# Teta!i kedua mekanisme
)1
tersebut bisa berlebihan %ika tubuh terus menerus menghasilkan terlalu ban"ak asam& sehingga ter%adi asidosis berat dan berakhir dengan keadaan koma# 8 Sabatine M# )''9# 1/. E%st40as a. Indikasi Intubasi +amasangan TT meru!akan bagian rutin dari !emberian anestasi umum# Intubasi bukan !rosedur bebas resiko& bagaimana!un& tidak semua !asien dengan anestesi umum memerlukan intubasi& teta!i TT di!asang untuk !roteksi& dan untuk akses %alan na0as# Seara umum& intubasi adalah indikasi untuk !asien "ang memiliki resiko untuk as!irasi dan untuk !rosedur o!erasi meli!uti rongga !erut atau ke!ala dan leher# Ventilasi dengan 0ae mask atau >M4 biasan"a digunakan untuk !rosedur o!erasi !endek se!erti "tosko!i& !emeriksaan dibawah anestesi& !erbaikan hernia inguinal dan lain lain# 8Morgan& <# 6dward# )''=9# b# +ersia!an ntuk igid >aringosko!i +ersia!an untuk intubasi termasuk memeriksa !erlengka!an dan !osisi !asien# TT harus di!eriksa# Sistem in0lasi u00 !i!a da!at ditest dengan menggembungkan balon dengan menggunakan s!uit 1' ml# +emeliharaan tekanan balon men%amin balon tidak mengalami kebooran dan katu! ber0ungsi# Bebera!a dokter anestesi memotong TT untuk mengurangi !an%angn"a dengan tu%uan untuk mengurangi resiko dari intubasi bronhial atau sumbatan akibat dari !i!a kinking# Konektor harus ditekan sedalam mungkin untuk menurunkan kemungkinan terle!as& %ika mandren digunakan ini harus dimasukan ke dalam TT dan ini ditekuk men"eru!ai stik hoki# Bentuk ini untuk intubasi dengan !osisi laring ke anterior# Blade harus terkuni di atas handle laringosko! dan bola lam!u dioba ber0ungsi atau tidak# Intensitas ahan"a harus teta! walau!un bola lam!u bergo"ang# Sin"al aha"a "ang berkeda! kedi! karena lemahn"a hubungan listrik& !erlu diingat untuk mengganti batre# 6(tra blade& handle& TT 8 1 ukuran lebih keil atau lebih besar9 dan mandren harus disediakan# Sution di!erlukan untuk membersihkan %alan na0as !ada kasus dimana sekresi ))
%alan na0as tidak diinginkan& darah& atau muntah# 8Morgan& <# 6dward# )''=9# Keberhasilan intubasi tergantung dari !osisi !asien "ang benar# Ke!ala !asien harus se%a%ar atau lebih tinggi dengan !inggang dokter anestesi untuk menegah ketegangan bagian belakang "ang tidak !erlu selama laringosko!i# igid laringosko! memindahkan %aringan lunak 0aring untuk membentuk garis langsung untuk melihat dari mulut ke glotis "ang terbuka# 6le5asi ke!ala sedang 8sekitar =71' m diatas me%a o!erasi9 dan ekstensi dari atlantooi!ito %oin menem!atkan !asien !ada !osisi sni00ing "ang diinginkan# Bagian bawah dari tulang leher adalah 0leksi dengan mene!atkan ke!ala diatas bantal# 8Morgan& <# 6dward# )''=9#
Ga&0a' 2# Trakeal tubu dengan st"let bent
+ersia!an untuk induksi dan intubasi %uga meli!uti !reoksigenasi rutin# +reoksigenasi dengan bebera!a 8 dari total ka!asitas !aru !aru9 kali na0as dalam dengan 1''. oksigen memberikan ekstra margin of safety !ada !asien "ang tidak mudah di5entilasi setelah induksi# +reoksigenasi da!at dihilangkan !ada !asien "ang mau di 0ae mask& "ang bebas dari !en"akit !aru& dan "ang tidak memiliki %alan na0as "ang sulit# 8Morgan& <# 6dward# )''=9#
)3
Ga&0a' (. Pss Pe&asan#an n%40as
Setelah induksi anestesi umum& dokter anestesi men%adi !elindung !asien# Karena anestesi umum menghilangkan re0lek !roteksi ornea& !erlindungan harus dilakukan selama !eriode ini& tidak boleh ada edera !ada mata !asien dengan ter%adi abrasi kornea tan!a disenga%a# ,leh karena itu mata rutin direkat dengan !lester& walau!un telah diberi !etrolum atau sale! mata# 8Morgan& <# 6dward# )''=9# # Intubasi ,rotraheal >aringosko! di!egang oleh tangan kiri# Dengan mulut !asien terbuka lebar& blade dimasukan !ada sisi kanan dari oro0aring dengan hati7hati untuk menghindari gigi# angingosko! ditarik dengan hati7 hati untuk menghindari kerusakan )
gigi# Balon dikembungkan dengan sedikit udara "ang dibutuhkan untuk tidak adan"a kebooran selama 5entilasi tekanan !ositi0& untuk meminimalkan tekanan "ang ditransmisikan !ada mukosa trahea# Merasakan !ilot balon bukan metode "ang da!at di!era"a untuk menentukan tekanan balon "ang adekuat#
Ga&0a' ). Pss 3e&asan#an nt40as
Ga&0a' *. Pss 3e&asan#an nt40as
)=
Setelah intubasi& dada dan e!igastrium dengan segera diauskultasi dan a!nogragra0 dimonitor untuk memastikan 6TT ada di intratraheal# Fika ada keragu7raguan tentang a!akah !i!a dalam eso!hagus atau trakhea& abut lagi 6TT dan 5entilasi !asien dengan 0ae mask# Sebalikn"a& !i!a di!lester atau diikat untuk mengamankan !osisi# alau!un deteksi kadar 2,) dengan a!nogra0 "ang meru!akan kon0irmasi terbaik dari letak TT di trahea& ta!i tidak da!at mengeualikan intubasi bronhial# Mani0estasi dini dari intubasi bronkhial adalah !eningkatan tekanan res!irasi !unak# >okasi !i!a "ang te!at da!at dikon0irmasi dengan !al!asi balon !ada sternal noth sambil menekan !ilot balon dengan tangan lainn"a# Balon %angan ada diatas le5el kartilago rioid& karena lokasi intralaringeal "ang lama da!at men"ebabkan suara serak !ada !ost o!erasi dan meningkatkan resiko ekstubasi "ang tidak disenga%a# +osisi !i!a da!at dilihat dengan radiogra0i dada& ta!i ini %arang di!erlukan keuali dalam I2# Hal "ang diuraikan diatas diambil dari !asien tidak sadar# Intubasi lewat mulut ini biasan"a kurang ditoleran !ada !asien "ang sadar# Fika !erlu& dalam kasus terakhir& sedasi intra5ena& !enggunaan lokal anestetik s!ra" dalam oro0aring& regional blok sara0 akan mem!erbaiki !enerimaan !asien#
Ga&0a' +. A'ea 4nt4% a4s%4ltas $a$a
)?
Kegagalan intubasi %angan diikuti dengan !engulangan usaha karena hasiln"a akan sama# +erubahan harus dilakukan meningkatkan keberhasilan& se!erti mengatur kembali !osisi !asien& !enurunan ukuran !i!a& !emasangan mandren& memilih blade "ang berbeda& menoba lewat hidung atau meminta bantuan dokter anestesi lainn"a# Fika !asien %uga sulit untuk 5entilasi dengan 0ae mask& !ilihan !engelolaan %alan na0as "ang lain 8ontoh >M4& ombitube& riotirotomi dengan %et 5entilasi& traheostomi9# +etun%uk "ang dikembangkan oleh 4S4 untuk !enanganan %alan na0as "ang sulit& termasuk algoritma renana tera!i# d# Intubasi ;asotraheal Intubasi nasal miri! dengan intubasi oral keuali bahwa TT masuk lewat hidung dan naso0aring menu%u oro0aring sebelum dilakukan laringosko!i# >ubang hidung "ang di!ilih dan digunakan adalah lubang hidung "ang !asien berna0as lebih gam!ang# Tetes hidung !hen"le!hrine 8'&= '&)=.9 men"ebabkan !embuluh 5asokonstriksi dan men"usutkan membran mukosa# 4kan teta!i& !emberian tetes hidung !hen"le!rine "ang berlebihan da!at menimbulkan hi!ertensi& takikardi dan lain lain# Fika !asien sadar& lokal anestesi seara tetes dan blok sara0 da!at digunakan# 8Morgan& <# 6dward# )''=9# TT "ang telah dilubrikasi dengan %eli "ang larut dalam air& dimasukkan di!ergunakan didasar hidung& dibawah turbin in0erior# Be5el TT disisi lateral %auh dari turbin# ntuk memastikan !i!a lewat di dasar rongga hidung& u%ung !roksimal dari TT harus ditarik ke arah ke!ala# +i!a seara berangsur7angsur dimasukan hingga u%ungn"a terlihat di oro0aring& laringosko!e& digunakan adduksi !ita suara# Seringn"a u%ung distal dari TT da!at dimasukan !ada trahea tan!a kesulitan# Fika ditemukan kesulitan memasukkan u%ung !i!a menu%u !ita suara mungkin di0asilitasi dengan 0ore! Magil& "ang dilakukan dengan hati7hati agar tidak merusakkan balon# Memasukkan TT melalaui hidung atau !emasangan kateter nasogastrik berbaha"a !ada
)*
!asien dengan trauma wa%ah "ang berat disebabkan adan"a adan"a resiko masuk ke intrakranial# 8Morgan& <# 6dward# )''=9/ e# $le(ib $le(ible le $ibero $ibero!ti !ti ;asa ;asall Intub Intubasi asi Kedua lubang hidung di!ersia!kan dengan !emberian tetes 5asokonstriktor# Identi0ikasi lubang hidung dimana !asien berna0as lebih mudah# ,) da!at diinsu0lasi ke melalui u%ung sution dan saluran untuk as!irasi dari $,B untuk mem!erbaiki oksigenasi dan membuang sekret dari u%ung ti!# 8Morgan& <# 6dward# )''=9# +ilihan lain& %alan na0as nasal "ang lebar da!at di!asang dalam lubang hidung kolateral# Breathing sirkuit da!at langsung dihubungkan !ada u%ung dari nasal airwa" untuk memberikan ,) 1''. selama laringosko!i# Fika !asien tidak sadar dan tidak berna0as s!ontan& mulut da!at di!lester dan 5entilasi dilakukan melalui nasal airwa" tunggal# Bila teknik ini digunakan adekuat 5entilasi dan oksigenasi harus di kon0irmasi dengan a!nogra!h dan !ulse o(imetr"# TT "ang telah diberi !elumas dan dimasukkan ke dalam lubang hidung lainn"a se!an%ang nasal airwa"# airwa "# Tangkai Tangkai dari $,B "ang telah diberi !eliin dimasukan ke dalam lubang TT# Selama endosko!i& %angan dima%ukan %ika han"a dinding dari TT atau membran mukosa "ang terlihat# Ini %uga !enting untuk mem!ertahankan tangkai bronkosko! relati0 lurus& %adi %ika ke!ala dari bronkhosko! di!utar seara langsung& u%ung u%ung distal akan bergerak dengan dera%at "ang sama# Ketika u%ung dari $,B masuk u%ung distal dari TT& e!iglotis dan glotis harus tam!ak# %ung dari bronhosko! dimani!ulasi untuk melewati !ita suara "ang telah abduksi#
)
Ga&0a' ,. le70le 0e'3t6 Nasal Int40as
Ini tidak !erlu dilakukan dengan e!at karena !asien sadar da!at berna0as adekuat dan !ada !asien dianestesi& %ika 5entilasi dan oksigenasi tidak adekuat& $,B ditarik danlakukan 5entilasi dengan 0ae mask# Minta asisten untuk %aw thrust atau lakukan tekanan !ada krikoid da!at membantu !englihatan !ada kasus sulit# Fika !asien berna0as s!ontan& tarik lidah dengan klem da!at mem0asilitasi intubasi# 8Morgan& <# 6dward# )''=9# Sekali dalam trakhea& $,B didorong masuk ke dekat arina# 4dan"a inin trakhea dan arina adalah membuktikan !osisi "ang te!at# TT di dorong dari $,B# Sudut sekitar artilago ar"tenoid dan e!iglotis da!at menegah mudahn"a memasukan !i!a# +enggunaan !i!a "ang berkawat ba%a biasan"a menurunkan masalah ini disebabkan lebih besarn"a 0leksibilitas dan sudut !ada bagian distal lebih
)-
tum!ul# +osisi TT "ang te!at dikon0irmasi dengan melihat u%ung dari !i!a diatas karina sebelum $,B ditarik# 8Morgan& <# <# 6dward# )''=9# 8. Bronhodilator Bronkodilator meru!akan obat utama untuk mengatasi atau mengurangi obstruksi saluran na!as "ang terda!at !ada !en"akit !aru obstrukti0# 4da 3 golongan bronkodilator utama "ait u golongan sim!atomimetik& golongan antikolinergik dan golongan (anthin# Ketiga golongan ini memiliki ara ker%a "ang berbeda dalam mengatasi obstruksi saluran na0as# Bebera!a mekanisme "ang diduga men"ebabkan ter%adin"a bronkodilator adalah : 19 Blokade rese!tor adenosin )9 angsangan !ele!asan katekolamin endogen 39 Meningkatkan %umlah dan e0ekti5itas sel T su!resor 9 Meningkatkan ambilan kalsium kedalam sel otot !olos dan !enghambatan !ele!asanmediator dan sel mast# 8Tabrani 8Tabrani & )'1'9 +emberian bronkodilator seara inhalasi sangat dian%urkan oleh karena ara inimemberikan berbagai keuntungan "aitu : • • • • •
,bat beker%a langsung !ada saluran na0as ,nset ker%a "ang e!at Dosis obat "ang keil 60ek sam!ing "ang minimal karena kadar obat dalam darah rendah Membantu mobilisasi lendir 8Tabrani & )'1'9 4da berbagai ara !emberian obat inhalasi "aitu dengan
inhalasi dosis terukur# 4lat 4lat bantu "ang digunakan beru!a : s!aer& nebuhaler& turbuhaler& dishaler& rothaler dan nebuliser# Hal "ang !erlu di!erhatikan adalah ara "ang te!at dan benar sehingga obat da!at mena!ai saluran na0as dengan dosis "ang uku! "ang dimaksud dengan tera!i aerosol adalah suatu tera!i "ang bertu%uan untuk merangsang bronkus dengan butir7butir air "ang disem!rotkan !ada saluran !erna0asan# Besarn"a !artikel dari butir7butir ini menentukan lokasi dari butir7butir airan ini disaluran !erna0asan# +artikel "ang berukuran 1&)N da!at sam!ai ke al5eoli& sedangkan "ang "ang berukuran
3'
)'7'N da!at sam!ai di bronkus dan a!abila lebih dari ?'N maka han"a da!at sam!ai di trakea# 84lsaga00 H& Mukt" 4& )''-9# g# Klasi0ikasi 19 4gonis O adrenergik 4gonis O adrenergik atau sim!atomimetik diberikan untuk tera!i !ada ashma& bronkitis& em!isema dan berbagai !en"akit !aru obstruksi lainn"a# ,batsim!atomimetik terdiri dari dua ara ker%a "aitu : short ating (salbutamol, terbutalinsulfat, bambuterol hidroklorida, fenoterol hidrobromida) dan long ating (formeterol fumarat, salmeterol). 60ek karakteristik terbaik dari agobis O adrenergik !ada %alan na!as adalah relaksasi otot !olos %alan na!as "ang men"ebabkan bronkodilatasi# 84lsaga00 H& Mukt" 4& )''-9# Beta adrenergik da!at diberika seara oral& subkutan& intra5ena atau seara inhalasi# +emberian tera!i sebaikn"a diberikan dalam bentuk inhalasi oleh karena !en"era!an akan lebih baik dan te!at sasaran dan %uga untuk meminimalisir e0ek sam!ing# 84lsaga00 H& Mukt" 4& )''-9# 4gonis O adrenergik meru!akan obat utama !ada !en"akit asma dan ++,K# +ada asma& short ating agonis O adrenergik digunakan sebagai tera!i !ada ge%ala akut dan untuk menegah s!asme bronkus# Sedangkan long ating agonis O adrenergik digunakan sebagai tera!i tambahan !ada !asien dengan asma "ang sedang hingga berat dimana biasan"a diberikan bersamaan dengan inhalasi kortikosteroid# 84lsaga00 H& Mukt" 4& )''-9# h# 4ntikolinergik 4tro!in& !rototi!e antikolinergik# 4tro!in disera! tubuh melewati mukosa# ;amun obat sintetikn"a ban"ak di!akai !ada !engobatan !enderita !en"akit !aruobstrukti0 menahun "aitu i!ratro!ium bromida dengan nama dagang atro5en danrobinul# Meru!akan obat "ang mem!un"ai kemam!uan bronkodilatasi dua kali li!atdengan waktu ker%a "ang %auh lebih lama dibandingkan dengan atro!in sendiri# 8T%a" TH& ahard%a K& )''9# 4ntikolinergik alkaloid sudah digunakan sebagai tera!i !ada !en"akit saluran !erna!asan# Diantaran"a i!atro!ine "ang bersi0at 31
lambat diabsorbsi& tidak melewatisawar darah otak dan memiliki sedikit e0ek sam!ing# 8T%a" TH& ahard%a K& )''9# Di dalam sel7sel otot !olos terda!at keseimbangan antara sistem adrenergisdan sistem kolinergis# Bila karena sesuatu sebab rese!tor b) dari sistem adrenergis terhambat& sehingga mengakibatkan bronkokonstriksi# 4ntikolimengika memblok rese!tor muskarin dari sara07sara0 kolinergis di otot !olos bronhi& hingga akti5itas sara0 adrenergis men%adi dominan dengan e0ek bronhodilatasi# 8T%a" TH& i#
ahard%a K& )''9# hantin
b) 7mimetikahendakn"a digunakan dengan hati7hati berhubungan kedua %enis obat saling mem!erkuat e0ek terhada! %antung# Kombinasin"a dengan e0edrin (#smade$,#smasolon) !raktis tidak mem!erbesar e0ek bronkodilatasi& sedangkan e0ekn"a terhada! %antung dan e0ek sentraln"a amat di!erkuat# ,leh karena ini& sediaan kombinasi demikian tidak dian%urkan& terutama bagi !ara manula# 8T%a" TH& ahard%a K& )''9# 11. D4'ess Al%al Diuresis adalah !roses 0isiologis "ang !roduksi urin di gin%al
meningkat sebagai bagian dari tubuh homeostasis !emeliharaan keseimbangan airan# 8Shils& et all & )''?9# +aksa diuresis 8!eningkatan urine !embentukan oleh diuretik dan airan9 da!at meningkatkan ekskresi obat7obatan tertentu dalam urin dan digunakan untuk mengobati o5erdosis obat atau keraunan obat ini dan sistitis hemoragik #8Shils& et all & )''?9# Sebagian besar obat "ang baik asam lemah atau basa lemah # Ketika urin dibuat basa & !engha!usan obat asam dalam urin meningkat# Kebalikann"a berlaku untuk obat basa# Metode ini han"a signi0ikansi tera!i mana obat ini diekskresikan dalam bentuk akti0 dalam urin dan di mana !H urine da!at disesuaikan dengan tingkat atas atau di bawah !K nilai bentuk akti0 obat# ntuk obat asam& !H urine harus berada di atas !K nilai obat itu& dan beraka!7aka! untuk obat7obatan dasar# Hal ini karena ionisasi obat asam meningkat dalam urin dan terionisasi obat alkali tidak da!at dengan mudah lintas membran !lasma sehingga tidak da!at masuk kembali darah dari tubulus gin%al # Metode ini tidak e0ekti0 untuk obat "ang sangat terikat !rotein 8misaln"a trisiklik antide!resan 9 atau "ang memiliki %elas besar 5olume distribusi 8misaln"a !arasetamol & antide!resan trisiklik9# 8Shils& et all & )''?9# ntuk memaksa diuresis alkali& sebuah diuretik se!erti 0urosemide diberikan seara intra5ena dan natrium bikarbonat ditambahkan ke airan in0us untuk membuat darah dan& !ada gilirann"a& urin alkali# !enggantian kalium men%adi sangat !enting dalam !engaturan ini karena kalium
33
biasan"a hilang dalam urin# Fika kadar kalium "ang habis di bawah tingkat normal& maka hi!okalemia ter%adi& "ang mem!romosikan bikarbonat retensi ion dan menegah ekskresi bikarbonat& sehingga mengganggu alkalinisasi urin# +aksa alkaline diuresis telah digunakan untuk meningkatkan ekskresi obat asam se!erti salisilat dan 0enobarbital & dan dian%urkan untuk rhabdom"ol"sis # 8Shils& et all & )''?9# ntuk diuresis asam !aksa& asam askorbat 8 5itamin 2 9 kadang7 kadang digunakan# 4mmonium hloride %uga telah digunakan untuk diuresis asam !aksa teta!i meru!akan beraun sen"awa# P Kuti!an medis di!erlukan Q Biasan"a ;amun& teknik ini han"a menghasilkan sedikit !eningkatan dalam gin%al ukai obat# +aksa diuresis asam %arang dilakukan dalam !raktek& P?Q teta!i da!at digunakan untuk meningkatkan !engha!usan kokain & am0etamin & kina & @uinidine & dan str"hnine ketika keraunan oleh obat ini telah ter%adi# %iuresis alkali. rin dibuat alkali 8+h *&=7&=9 dengan !emberian ;aH2,3 mengionisasi asam lemah& misaln"a as!irin& !ada tubulus gin%al dan mengurangi reabsorbsi# Dengan ara "ang sama& diuresis asam bisa berguna !ada kasus keraunan dengan obat7obat basa se!erti am0etamin dan RekstasiR# Diuresis alkali !aksa 8 forced alkali diuresis9 menggunakan air dengan 5olume besar seara intra5ena "ang berisi ;aH2, 3 adalah berbaha"a dan tidak digunakan lagi# 12. PCO2 4nalisa gas darah& %uga disebut gas darah arteri 84B<9 analisis& adalah tes "ang dilakukan !ada darah dari arteri bertu%uan untuk mengukur %umlah oksigen dan karbon dioksida dalam darah& serta keasaman darah 8!H9 # 8ilson&)''?9#
3
,leh karena itu& ketika konsentrasi ion h"drogen menurun& !H akan naik& begitu !ula sebalikn"a# !H normal !ada darah arteri orang dewasa adalah *&3= sam!ai *&=# Dan *&31 hingga *&1 !ada 5ena# +2,) meru!akan ukuran tekanan !arsial 2,) dalam darah# +2,) menun%ukkan kondisi 5entilasi# Semakin e!at dan dalam klien berna!as& semakin ban"ak 2,) "ang dikeluarkan dan +2,) !un akan turun# +2,) dalam darah dan 2S$ meru!akan stimulus utama bagi !usat !erna!asan di otak# 4!abila +2,) naik& maka !erna!asan akan terstimulasi# Fika +2,) naik terlalu tinggi dan !aru7!aru tidak da!at mengkom!ensasin"a& maka akan ter%adi koma# ;ilai normal +2,) dalam arteri adalah 3=7= mmHg& sedangkan dalam 5ena adalah '7=' mmHg# Keban"akan 2,) dalam darah berbentuk H2,37 8asam bikarbonat9# H2,37 adalah ukuran dari kom!onen metaboli dari keseimbangan asam7basa dan diatur oleh gin%al# Dalam ketoasidosis diabeti& H2,37 menurun karena digunakan untuk menetralisir asam7asam diabeti dalam !lasma# ;ilai normal dari H2,37 dalam darah adalah )17 ) m6@/># Tekanan !arsial oksigen& +,)& seara tidak langsung menun%ukkan nilai ,) dalam darah# +,) menun%ukkan tekanan oksigne "ang larut dalam !lasma# +,) %uga meru!akana salah satu indiator untuk mengetahui kee0ekti0an tera!i oksigen "ang digunakan# ;ilai normal dari +,) adalah '71'' mmHg !ada arteri dan '7=' mmHg !ada 5ena# Saturasi oksigen 8Sa,)9& adalah !resentasi ikatan hemoglobin 8Hb9 dengan oksigen# +ada lansia nilai Sa,) ialah -=.# Sedangkan !ada orang dewasa -=. sam!ai 1''.# Berikut meru!akan nilai normal untuk analisa gas darah arteri dan nilai abnormal dalam gangguan keseimbangan asam7 basa "ang tidak terkom!ensasi# Ta0el 2. Sat4'as O%s#en Gan##4an Asa&50asa 7 8nilai
normal9
3H
*&3=7*&=
PCO2
HCO(5
9&&H#
9&E;
3=7=
))7)?
3=
Pen"e0a0
7 &espiratory depression 8!engaruh 4sidosis res!iratorik
obat7obatan& trauma !ada s"stem Turun
;aik
;ormal
sara0 !usat 7 +en"akit !aru 8!neumonia& !en"akit !aru obstrukti0 kronis9
4lkalosis res!iratorik 4sidosis metaboli 4lkalosis metaboli
;aik
Turun
;ormal
Turun
;ormal
Turun
;aik
;ormal
;aik
Hi!er5entilasi 8emosi& n"eri9 Diabetes& s"ok& gagal gin%al& intestinal 0istula ,5erdosis natrium bikarbonat& muntah7muntah "ang lama& nasogastrik drainase#
8Sumber : Hudak L
+arameter
;ilai normal gas darah arteri
;ilai normal gas darah 5ena
+h
*&3= 7 *&3
am!uran *&33 7 *&3
+,) Saturasi ,) +2,) H2,3 Kelebihan basa 8base
ata7rata *&' ' 7 1'' mmHg -=. 7 1''. 3 = mmHg )) )? m6@/> 7) sam!ai G)
ata7rata *&3 3 7 - mmHg *'. 7 *=. 1 =1mmHg ) ) m6@/> ' sam!ai G
e(ess/B69 8Sumber : Hudak L
3?
STEP 2 PERTAN>AAN KASUS
+ertan"aan 1# Menga!a klien keraunan dilakukan hemodialisa )# Menga!a !ada !asien gadis 1 tahun& hasil urin !ositi0 terda!at unsur keton dan serum barbiturat 3# Menga!a klien mengalami ke%ang tonik klonik 8 Muammar 9 # 4!a "ang harus dilakukan saat ke%ang atau !ertolongan !ertama ke%ang dan keraunan
3*
STEP ( ?AWABAN KASUS 1. Men#a3a %len %e'a64nan $la%4%an !e&$alsa @
Keraunan sering meru!akan alasan seseorang datang ke rumah sakit# Sebagian besar keraunan ter%adi dengan senga%an& walau!un ada %uga ter%adi karena keelakaan# saha bunuh diri bisa men%adi keluhan utama dari suatu gangguan !sikiatrik# 8+atrik Da5e"& )''=9 a9 Ana&ness Bukti7bukti !enting "ang harus diketahui adalah : a# Keadaan dari usaha dari tersebut# b# iwa"at !skiatri 8dahulu dan sekarang9 # iwa"at !en"akit dahulu# +oin7!oin !enting dalam anamnesis adalah a!a "ang dimakan/diminum& ka!an& bera!a ban"ak& dan dalam kondisis se!erti a!a# 4!a "ang mereka rasakan sekarang mengenai hal tersebut a!akah tu%uan dan risiko dari usaha bunuh diri tersebut iwa"at !sikiatri harus menaku! adan"a gangguan "ang sedang diderita atau sudah lam!au : tingkat bunuh diri mena!ai lebih dari =' kali lebih tinggi !ada !asien !sikiatri "ang rawat ina!#8+atrik Da5e"& )''=9# isiko bunuh diri se!an%ang hidu! adalah : a# 1= . !ada de!resi b# 3'7?' . !ada gangguan ke!ribadian # 1' . !ada skio!renia d# 3 . !ada alkoholisme 4noreksia %uga berisiko dan mem!engaruhi tera!i medis# Begitu !ula& !en"akit medis dan !enggunaan obat akan mem!engaruhi tera!i&
3
se!erti !en"akit hati atau obat7obatan "ang menginduksi enim akan menurunkan ambang tera!i untuk !arasetamol#8+atrik Da5e"& )''=9 b9 In8'&as O0at +usat raun nasional 8di inggris9 bisa ditemukan !ada British 'ational ormulary 8B;$9# Mereka mela"ani !ertan"aan lewat tele!on ) %am sehari#8+atrik Da5e"& )''=9 9 Pe&e'%saan ss +asien o5erdosis bisa dalam keadaan tidak sadar& sadar !enuh& atau di antara keduan"a# +eriksa %alan na!as (airay), !erna!asan (breathing), dan sirkulasi (circulation). 8+atrik Da5e"& )''=9Temukan adan"a: a# b# # d#
Hi!otensi 4ritmia: khususn"a dengan obat7obatan antiaritmia& trisiklik# De!resi !erna!asan :misaln"a dengan o!iat# 4s!irasi bila muntah dengan !enurunan tingkat kesadaran 8%alan na!as
tidak terlindungi9 e# Hi!otermia : dengan obat7obatan barbiturat atau 0enotiain# 0#
3-
agen korosi0& atau !elarut organik# Karbon dikontra indikasikan !ada !asien dengan %alan na0as tidak terlindungi 8misaln"a !asien mengantuk atau koma9 karena terda!at resiko as!irasi !aru8Mike F# ;eal& )''?9# b# Bilas lambung saat ini %arang di lakukan# Tindakan ini han"a beguna dalam waktu 17) %am& !ada !asien "ang sadar& dengan toksin "ang tidak korosi0#8+atrik Da5e"& )''=9# # I!ekakuhana& obat !erang sang muntah& tidak di gunakan karena tidak menegah absor!si#8+atrik Da5e"& )''=9# d# Hemodialisis mungkin di butuhkan !ada keraunan salsilat& 0enobarbital 80enobarbiton9& metanool& atau etilen glikol "ang berat# Hemo!er0usi bisa di lakukan !ada keraunan teo0ilin dan barbisurat# 8+atrik Da5e"& )''=9# *emodialisis dan hemoperfusi adalah teknik in5asi0 "ang membutuhkan kanulasi arteri dan 5ena 8biasan"a di lengan9 untuk membuat sirkulasi ekstrakor!oreal sementara# +ada hemodialisis& obat menuruni gradien konsentrasin"a melalui membran dialisis dan dibuang dalam airan dialisis# +ada hemo!er0usi& darah melewati suatu kolom karbon akti0 atau resin di mana di dalamn"a darah diabsor!si# Teknik ini mem!un"ai risiko "ang signi0ikan 8!erdarahan& emboli air& in0eksi& kehilangan arteri !eri0er9 dan waktu !aruh eliminasi "ang memendek tidak terlalu berhubungan dengan keadaan klinis "ang membaik 8morbiditas atau mortalitas "ang berkurang9# +ada bebera!a kasu& misaln"a keraunan karbamae!in& dosis multi!el karbon akti0 sama e0ekti0n"a dengan hemo!er0usi# 8Mike F# ;eal& )''?9#
e. Be0e'a3a %as4s 3enela!an 'a64n s3es8% "an#se'n# $te&4%an a# +arasetamol
'
ntuk !arasetamol& dosis 1) g 8) tablet9 meru!akan dosis "ang ber!otensimen%adi 0atal bagi sebagian besar !asien& sedangkan *&= g bisa mematikan !ada indi5idu "ang beresiko tinggi# akukan !emanteuan kadar ureum dan elektrolit& glukosa& tes 0ungsi hati& dan !embekuan !ada awal tera!i dan ) %am setelah menelan !arasetamol# +ada kasus o5erdosis berat& !asien bisa membutuhkan !enguat 0ungsi hati& termasuk trans!lantasi#8+atrik Da5e"& )''=9# b# 4ntide!resan trisklik ,5erdosis trisklik men"ebabkan kantuk& dilatasi !u!il& mulut kering& takikarda& retensi urin 8e0ek antikolinergik9& dan hi!otermia& serta hi!erre0lesia# +ada keaunan "ang berat& da!at ter%adi ke%ang& koma& de!resi !erna!asan& hi!otensi& aritmia& dan serangan %antung#Tera!i dengan karbon akti0 dan monitor irama %antung 86K< kontinu9: intubasi G
1
5entilasi %ika res!irasi tidak adekuat& disertai ke%ang atau aritmia 8hi!er5entilasi dan bikarbonat da!at mem!erbaiki aritmia9# +ada saat !emulihan& sering ter%adi derilium& agitasi& serta halusinasi 5isual dan auditorik "amg bisa diatasi dengan !emberian diae!am#8+atrik Da5e"& )''=9# # ,!iat ,bat golongan o!iat men"ebabkan de!resi !erna!asan& !u!il pinpoint & dan hi!otensi& muntah& ke%ang& dan adema !aru# Da!at diberikan nalokson& suatu antidot s!esi0ik# aktu !aruh nalokson sangat !endek 8lebih !endek dari o!iat9& sehingga seringkali harus diberikan melalui in0us intra5ena#8+atrik Da5e"& )''=9# d# Salisiat Salisiat men"ebabkan gelisah& muka merah& berkeringat& dan hi!er5entilasi# Mual& muntah& dan tinitus %uga sering ter%adi#
)
karena da!at men"ebabkan kae%ang !ada mereka "ang telah menggunakan benodiae!in %angka !an%ang& !enderita e!ile!si& dan bila di konsumsi bersamaan dengan trisiklik#8+atrik Da5e"& )''=9# 0#
4lkohol 4lkohol da!at meru!akan bagian dari usaha bunuh diri& atau di konsumsi sebelum melakukan usaha tersebut& baik seara akut atau kronis# 4lkoholisme mem!engaruhi 0ungsi hati& sehingga %uga me m!engaruhi obat atau raun "ang mem!engaruhi hati se!erti !arasetamol# Intoksikasi alkohol akut menurunkan tingkat kesadaran dan !erna!asan7bahkan %umah alkohol "ang sedikit sa%a bisa memiu de!resi SS+#8+atrik Da5e"& )''=9#
2. Men#a3a 3a$a 3asen #a$s 1- ta!4n !asl 4'n 3st8 te'$a3at 4ns4' %etn $an se'4& 0a'0t4'at @ ?aa0:
Karena& barbiturat diabsorbsi oral dan beredar luas ke seluruh tubuh# ,bat tersebar dalam tubuh dari otak sam!ai ke daerah s!lanknikus& otot skelet dan akhirn"a ke %aringan lemak 8ahard%o& )''9& dan barbiturat mengganggu trans!ort natrium dan kalium melewati membran sel "ang mengakibatkan inhibisi akti5itas sistem retikular mesensefalik # Transmisi !olisina!tik SS+ dihambat& barbiturat %uga meningkatkan 0ungsi <4B4 memasukkan klorida ke dalam neuron 8
3
ditingkatkan dengan diuresis osmotik dan/atau alkalinasi urin 8uminal dan obat tidur se%enisn"a# Kematian biasan"a ter%adi setelah tertidur bebera!a hari terus7menerus# Tindakan !ertolongan : • • • • •
Bersihkan saluran na0as dari lendir dan kotoran "ang menghalangi +embilasan lambung dengan larutan garam atau norit 2ui !erut dengan min"ak %arak 8kastroli& castor olie9 Sesudah selesai& beri minum ko!i !ekat Bila !enderita tidak sadar : bersihkan saluran na0as& dan tariklah lidahn"a keluar& berikan ko!i !ekat lewat dubur& kirim ke rumah sakit#
2atatan : 1 tablet luminal biasan"a berisi 3' mg obat tidur#
STEP ) De8ns: Barbiturat mereduksi rangsangan dan meru!akan obat !enenang "ang !ertama 8Semiun& Custinus# )''?9# Barbiturat beker%a sebagai !enekan !ada aksis serebros!inal dan menekan akti5itas sara0& otot rangka& otot !olos dan otot %antung
MIND MAPPING
Pe&e'%saan Pen4njan#: +emeriksaan 6K<& kultur darah& u%i laboratorium& $oto toraks/ abdomen&
Etl#: # iwa"at !sikiatri isiko bunuh diri
An.A 91- Ta!4n
KERACUNAN BARBITURAT Man8estas Klns: a# Keraunan kronik : bingung& dehidrasi dan se!sis& !neumonia dan gastroenteritis b# Keraunan akut : koma & ke%ang& hi!oglikemi& hi!er7termi& edema !ulmonal
=
Tata La%sana: +vdence Based : 4nalisa Furnal
Planning ASKEP KGD: +engka%ian 24BD 4nalisa Data Diagnosa Ke!erawatan ;2+: a# Tu%uan: ;,2 b# Inter5ensi: ;I2 : Tera!i ,ksigenasi +emberian resusitasi airan # Im!lementasi d# 65aluasi
K&3l%as: Mem!engaruhi sistem sirkulasi darah
Mem en aruhi sistem sara0 usat
Tatala%sana 9Knse3: a# +enilain 4B2D b# 4kses intra5ena # esusitasi 2airan d# +emberian ,ksigenasi
?
STEP * LEARNING OB?EKTI
1# Mahasiswa mam!u memahami teori kegawat daruratan keraunan "ang diakibatkan oleh keraunan barbiturat )# Mahasiswa mam!u menganalisis kasus klien keraunan barbiturat sesuai dengan TI4<6 gawat darurat# 3# Mahasiswa mam!u menga!likasikan tindakan gawat darurat dengan te!at& e!at& dan benar !ada klien keraunan barbiturat# # Mahasiswa mam!u memahami asuhan ke!erawatan gawat darurat !ada klien dengan keraunan barbiturat#
STEP +
*
INORMASI TAMBAHAN 9te'la&3'
STEP ,
LAPORAN PENDAHULUAN 9te'la&3'
Lampiran 1 Teori dan Analisis Kasus
-
BAB I PENDAHULUAN A. Lata' Bela%an# Keraunan adalah suatu ke%adian a!abila substansi "ang berasal dari
alam atau!un buatan "ang !ada dosis tertentu da!at men"ebabkan kerusakan !ada %aringan hidu! "ang bisa men"ebabkan edera atau kematian# aun da!at memasuki %aringan hidu! melalui bebera!a ara "aitu termakan& terhiru!& disuntikkan& dan tersera! melalui kulit 8Merriam7 ebster& )'19# Tahun )'13& menurut 'ational Capital oison Center 84merika Serikat9 data "ang berasal dari =#=3 ke%adian& keraunan sebagian besar **. ter%adi karena ketidaksenga%aan "ang biasan"a berasal dari e0ek sam!ing oleh !engobatan& !emakaian obat7obatan "ang ketergantungan& dan !erobaan bunuh diri# +a!aran raun *=. dari angka ke%adian ter%adi !ada orang7orang "ang memakan obat atau menghiru! raun& dan . dari %umlah ke%adian melibatkan anak7anak "ang berusia kurang dari ? tahun# Menurut B+,M !ada tahun )'13& di Indonesia ter%adi kasus keraunan nasional "ang disebabkan oleh bebera!a maam !en"ebab "aitu binatang& tumbuhan& obat tradisional& komestika& !estisida& kimia& ;4+U4& obat& !enemar lingkungan& makanan& !roduk su!lemen& minuman& dan am!uran# Dimana !en"ebab terseringn"a ialah keraunan "ang disebabkan oleh obat7obatan "ang dikonsumsi oleh mas"arakat luas# +ada tahun )'' ter%adi 3?&='' angka kematian akibat keraunan di 4merika Serikat angka ini meningkat lebih dari enam kali li!at bila di bandingkan tahun 1-' dimana han"a ter%adi ?&1'' kasus kematian akibat keraunan# Dimana - dari 1' kasus kematian akibat keraunan tersebut disebabkan oleh obat7obatan# 8arner&et al#& )''9# Kasus keraunan ban"ak ter%adi di mas"arakat& baik beru!a kasus indi5idu mau!un massal# Kementerian Kesehatan I mela!orkan bahwa kasus keraunan !ada tahun )'1' memiliki kontribusi sebesar '&?). dari total %umlah korban "ang timbul akibat ke%adian benana 84nonim& ='
)'11a9& sedangkan !ada tahun )'11 %umlah korban akibat keraunan meningkat men%adi &. dari total %umlah korban benana 84nonim& )'1)a9# Data reka!itulasi ke%adian keraunan beserta %umlah korban keraunan selama tahun )'1' dan )'11# Diketahui bahwa %umlah korban keraunan di Indonesia !ada !eriode tahun )'1' dan )'11 mengalami !eningkatan dari ?' orang men%adi *') orang atau meningkat sebesar -&?-.# +ada negara berkembang angka kematian "ang disebabkan oleh keraunan teta! tinggi dikarenakan bebera!a 0aktor& "aitu kurangn"a regulasi terhada! !eredaran obat7obatan dan bahan kimia "ang beredar di !asaran& kurangn"a !engawasan dan kontrol terhada! !eredaran bahan7 bahan beraun& kurangn"a !enegakan hukum "ang ada& dan akses "ang mudah untuk menda!atkan obat7obatan dan bahan kimia "ang ber!otensi men"ebabkan mortalitas dan morbiditas#8Khodabandeh $ et al& )'1)9# Dari !en%elasan diatas terlihat bahwa kasus keraunan didunia mengalami !eningkatan dari tahun ketahun#
B. R4&4san Masala! Dalam !en"usunan la!oran ini akan dibahas mengenai la!oran seven -ump
kasus ) !ada Ke!erawatan
C. T4j4an 1# Tu%uan mum ntuk mengetahui konse! teori dan kasus mengenai asuhan
ke!erawatan !ada klien
d# ntuk mengetahui !emeriksaan !enun%ang Keraunan Barbiturat e# ntuk mengetahui !ato0isiologi Keraunan Barbiturat 0# ntuk mengetahui asuhan ke!erawatan Keraunan Barbiturat seara teori g# ntuk mengetahui asuhan ke!erawatan Keraunan Barbiturat seara kasus h# ntuk mengetahui kesen%angan antara asuhan ke!erawatan teori dengan asuhan ke!erawatan kasus "ang di alami klien D. Man8aat 1# Mahasiswa Dihara!kan mahasisiwa/i da!at mengerti dan memahami tentang
ke!erawatan gawat darurat sehingga da!at melakukan !enatalaksanaan !ada klien "ang mengalami keraunan barbiturat# )# Mas"arakat Dihara!kan mas"arakat mengerti dan memahami tentang keraunan barbiturat sehingga menambah wawasan dan !engetahuan# 3# Tenaga Kesehatan Dihara!kan tenaga kesehatan mengerti dan memahami tentang keraunan barbiturat sehingga da!at melakukan !enegahan dan !enatalaksanaan !ada klien "ang mengalami keraunan barbiturat# BAB II TIN?AUAN TEORI A. De8ns Ke'a64nan Ba'0t4'at a# De0inisi keraunan aun adalah at "ang ketika tertela& terhisa!& diabsor!si&
menem!el !ada kulit& atau dihasilkan di dalam tubuh dalam %umlah "ang relati0 keil da!at mengakibatkan edera dari tubuh dengan adan"a reaksi kimia 8Brunner L Suddarth& )''19# b# De0inisi Barbiturat Barbiturat mereduksi rangsangan dan meru!akan obat !enenang "ang !ertama 8Semiun& Custinus# )''?9# Barbiturat beker%a sebagai !enekan !ada aksis serebros!inal dan menekan akti5itas sara0& otot rangka& otot !olos dan otot %antung 8Siswandono dan Soekard%o& )'') dalam Diestaningrum& Miming 4ntika& )''*9# =)
B. Etl# Bukti7bukti !enting "ang harus diketahui adalah 8Da5e" !atrik&
)''=9 : a# Keadaan dari usaha bunuh diri tersebut# b# iwa"at !sikiatri 8dahulu dan sekarang9 # iwa"at !en"akit dahulu# +oin7!oin !enting dalam anamnesis adalah a!a "ang dimakan/diminum& ka!an& bera!a ban"ak& dan dalam kondisi se!erti a!a 4!a "ang mereka rasakan sekarang mengenai hal tersebut 4!akah tu%uan dari risiko dari usaha bunuh diri tersebut iwa"at !sikiatri harus menaku! adan"a gangguan "ang sedang diderita atau sudah lam!au : tingkat bunuh diri mena!ai lebih dari =' kali lebih tinggi !ada !asien !sikiatri "ang rawat ina!# isiko bunuh diri se!an%ang hidu! adalah 8Da5e" !atrik& )''=9: a# b# # d#
1= . !ada de!resi 3'7?' . !ada gangguan ke!ribadian 1' . !ada skio!renia 3 . !ada alkoholisme# 4noreksia %uga berisiko dan mem!engaruhi tera!i medis# Begitu
!ula& !en"akit medis dan !enggunaan obat akan mem!engaruhi tera!i& se!erti !en"akit hati atau obat7obatan "ang menginduksi enim akan menurunkan ambang tera!i untuk !arasetamol# C. Pat8sl#
Barbiturat terutama beker%a !ada rese!tor <4B4 dimana barbiturat akan men"ebabkan hambatan !ada rese!tor <4B4 !ada sistem sara0 !usat& barbiturate menekan sistem akti5asi retikuler& suatu %aringan !olisina! kom!lek dari sara0 dan !usat regulasi& "ang bebera!a terletak dibatang otak "ang mam!u mengontrol bebera!a 0ungsi 5ital termasuk kesadaran# +ada konsentrasi klinis& barbiturat seara khusus lebih ber!engaruh !ada sina! sara0 dari !ada akson# Barbiturat menekan transmisi neurotransmitter inhibitor se!erti asam gamma aminobutirik
=3
8<4B49#Mekanisme s!esi0ik diantaran"a dengan !ele!asan transmitter 8!resina!9 dan interaksi selekti0 dengan rese!tor 8!ostsina!9# a. Pa$a Sste& Sa'a8 P4sat Barbiturat menimbulkan semua tingkat de!resi mulai dari sedasi ringan sam!ai koma# Tingkat de!resi tergantung !ada %enis barbiturat& dosis "ang sam!ai ke SS+& ara !emberian& tingkat ke!ekaan SS+ !ada waktu !emberian obat& dan ada tidakn"a toleransi# Seluruh SS+ di!engaruhi barbiturat& teta!i "ang !aling !eka adalah korteks serebri dan sistem retikular# +ada dosis sedati0 sudah ter%adi de!resi daerah motoris dan sensoris korteks# Cang relati0 kebal terhada! barbiturat adalah 5asomotor dan !usat !erna!asan di medula oblongata 0. Pa$a Sste& Ka'$=as%4la' Menurunkan tekanan darah dan ardia out!ut& dan da!at meningkatkan 0rekwensi %antung& !enurunan tekanan darah sangat tergantung dari konsentrasi obat dalam !lasma# Hal ini disebabkan karena e0ek de!resin"a !ada otot %antung& sehingga urah %antung turun& dan dilatasi !embuluh darah# Iritabilitas otot %antung tidak ter!engaruh& teta!i bisa menimbulkan disritmia bila ter%adi resistensi 2o) atau hi!oksia# +enurunan tekanan darah "ang bersi0at ringan akan !ulih normal dalam bebera!a menit teta!i bila obat disuntik seara e!at atau dosisn"a tinggi da!at ter%adi hi!otensi "ang berat# Hal ini terutama akibat dilatasi !embuluh darah karena de!resi !usat 5asomotor# Dilain !ihak turunn"a tekanan darah %uga da!at ter%adi oleh karena e0ek de!resi langsung obat !ada miokard# 6. Sste& Pe'na8asan Dosis hi!notik men"ebabkan de!resi res!irasi "ang ringan& sementara !ada dosis "ang lebih besar& da!at ter%adi intoksikasi& "ang menekan !usat !erna!asan 8medulla oblongata9& sehingga res!on terhada! 2,) berkurang& dan mengakibatkan 5entilasi !aru berkurang# Keadaan ini men"ebabkan !engeluaran 2,) dan !emasukan ,) berkurang& sehingga ter%adilah hi!oksia# Selain !usat !erna!asan& res!irasi %uga terganggu oleh :
=
19 6dema !ulmonum terutama ter%adi dengan barbiturat ker%a singkat# )9 +neumonia hi!ostatik terutama dengan barbiturat ker%a lama# 39 Hi!er7re0leksia ;# 5agus "ang bisa men"ebabkan singulus& batuk& s!asme bronkus dan laringos!asme# Ini sering ter%adi !ada anastesia bila tidak diberikan !ramedikasi sul0as atro!in atau sko!olami# $. Sal4'an Ce'na Tonus dan am!litudo !ergerakan otot usus berkurang sedikit karena barbiturat# Sekresi lambung han"a sedikit berkurang# e. Gnjal Barbiturat tidak mem!un"ai e0ek buruk terhada! gin%al "ang sehat# ;amun ,liguri dan anuria da!at ter%adi !ada keraunan akut barbiturat terutama akibat hi!otensi "ang n"ata# 8. Hat +ada dosis tera!i& barbiturat tidak mengganggu 0ungsi he!ar "ang normal# ;amun da!at ter%adi kerusakan he!ar "ang hebat dan disertai dengan dermatitis serta ge%ala alergi lainn"a !ada !enderita hi!ersensiti0# #. Pen"ala!#4naan Ba'0t4'at Se!erti etanol& barbiturat memabukkan dan menghasilkan e0ek "ang sama selama intoksikasi#
Cang !aling sering disalahgunakan adalah amobarbital 8am"tal9& !entobarbital 8;embutal9& dan seobarbital 8Seonal9# Kombinasi amobarbital dan seobarbital 8disebut Tuinal9 %uga sangat disalahgunakan# Barbiturat short7ating dan intermediate7ating biasan"a direse!kan sebagai obat !enenang dan !il tidur# +il ini mulai bertindak 1=7' menit setelah mereka tertelan& dan e0ek mereka berakhir sekitar lima sam!ai enam %am# +enggunaan barbiturat dosis besar da!at ter%adi !ada !erobaan bunuh diri atau keelakaan# Intoksikasi berat umumn"a ter%adi bila menelan sekaligus barbiturat 1' kali dosis hi!notik# Barbiturat ker%a singkat& kelarutann"a dalam lemak lebih tinggi dan lebih toksik dibandingkan dengan barbiturat ker%a lama# Dosis ? 7 1' gram 0enobarbital dan dosis ) 7 3 gram amobarbital& sekobarbital atau !entobarbital da!at menimbulkan kematian# Kadar 0enobarbital terendah dalam !lasma "ang !ernah dila!orkan bersi0at letal kira7kira ?' mikrogram/ml& sedangkan untuk anobarbital dan !entobarbital kirakira 1' mikrogram / ml# 8 Idries& )'11 9 D. Man8estas Kln% Menurut tanda ge%alan"a& keraunan barbikuran dibagi men%adi ) "aitu menurut De!kes& )''? : a# Keraunan kronik Keraunan "ang ge%alan"a timbul !erlahan dan lama#
mengenai ban"ak orang dan ge%ala "ang akan timbul nausea dan
=?
5omitus "ang timbul segera setelah termakan& diikuti dengan hi!er!nea& tinnitus& ketulian dan letargi#
# Tingkat Kesadaran !enderita Keraunan Tingkat Kesadaran meru!akan +etun%uk !enting untuk mengetahui beratn"a keraunan "ang dialami oleh !enderita# dera%at tingkat keraunan didalam toksikologi dibagi dalam bebera!a tingkat berdasarkan kesadaran !asien : •
Ke'a64nan Tn#%at 1 : !enderita mengantuk teta!i masih
sadar dan mudah di a%ak berbiara •
Ke'a64nan Tn#%at 2 : +enderita dalam keadaan so!or&
teta!i da!at dibangunkan dengan rangsangan minimal se!erti !anggilan atau digo"angkan lengann"a# •
Ke'a64nan Tn#%at ( : +enderita dalam keadaan
so!orkoma dan han"a bereaksi terhada! rangsangan maksimal se!erti dengan menggosok tulang dada dengan keras menggunakan ke!alan tangan# •
Ke'a64nan Tn#%at ) : +enderita dalam keadaan koma dan
tidak ada reaksi sedikit!un terhada! rangsangan se!erti diatas# ini meru!akan tingkat "ang lebih !arah dan menganam keselamatan %iwa#
=*
$. Gejala Res3'as 3en$e'ta %e'a64nan
+ada ban"ak kasus keraunan seringkali adan"a hambatan !ada %alan na0as "ang da!at men"ebabkan kematian& ini meru!akan hal "ang wa%ib dan salah satu 6a'a &enln# 'an# %e'a64nan "aitu dengan memastikan %alan na0as teta!
terbuka dan bersihkan/ keluarkan / bebaskan %alan na0as n"a %ika memang ada hambatan# ara n"a akan di%elaskan dibawah !ada bagian ara menangani !enderita keraunan# e. Te%anan $a'a! $an jant4n# 3en$e'ta %e'a64nan
S"ok ter%adi karena de!resi dan berkurangn"a urah %antung dan terkadang berhentin"a den"ut %antung 8. Se0a#an 3en$e'ta %e'a64nan &en#ala& %ejan#
Ke%ang ini meru!akan !ertanda terhada! adan"a res!on dari SS+ atau medula s!inalis atau Hubungan sara07sara0 otot# Selain itu bebera!a #ejala %e'a64nan "ang lain adalah etensio urin& Diare& Mual7muntah dan adan"a kerusakan gin%al dan hati "ang dibuktikan dengan tes laboratorium# E. K&3l%as a Mem!engaruhi sistem sirkulasi darah "ang da!at menimbulkan se!erti shok& h"!otentie ardia& ardia arrh"trnias& ardia arrest 0 Mem!engaruhi sistem sara0 !usat "ang da!at menimbulkan De!resi& ke%iwaan# gangguan metabolisme dalam sel7sel otak# berhentin"a alat !erna!asan 8as!h"(ia9 86lisa& )'119# . Pe&e'%saan Pen4njan# +emeriksaan laboratorium dengan !emeriksaan lengka! 8urin& gula
darah& airan lambung& analisa gas darah& darah lengka!& osmolalitas serum& elektrolit& urea ;& kreatinin& glukosa& transaminase hati9& 6K<&
=
$oto toraks/ abdomen& Skrining toksikologi untuk kelebihan dosis obat& Tes toksikologi kuantitati0 8Mans%oer 4ri0& )''-9# G. Penatala%sanaan a# Dekontaminasi lambung 8menghilangkan raun dari lambung9 60ekti0 bila dilakukan sebelum masa !engosongan lambung
terlewati 817) %am& termasuk !enuh atau tidakn"a lambung9#Ke!utusan untuk melakukan tindakan ini harus mem!ertimbangkan keuntungan dan kerugian 8risiko9 "ang mungkin ter%adi akibat tindakan dekontaminasi dan %enis raun# Dekontaminasi lambung tidak men%amin semua bahan raun "ang masuk bisa dikeluarkan& oleh karena itu tindakan dekontaminasi lambung tidak rutin dilakukan !ada kasus keraunan# Kontra indikasi untuk dekontaminasi lambung adalah: a9 Keraunan bahan korosi0 atau sen"awa hidrokarbon 8min"ak tanah& dll9 karena mem!un"ai risiko ter%adi ge%ala keraunan "ang lebih serius b9 +enurunan kesadaran 8bila %alan na!as tidak terlindungi9# 19
+eriksa anak a!akah ada tanda kegawatan 8lihat bagian 19 dan !eriksa gula darah 8hi!oglikemia9 8lihat bagian *#9
)9
Identi0ikasi bahan raun dan keluarkan bahan tersebut sesegera mungkin# Ini akan sangat e0ekti0 %ika dilakukan sesegera mungkin setelah ter%adin"a keraunan& idealn"a dalam waktu 1 %am !ertama !a%anan# Fika anak tertelan min"ak tanah& !remium atau bahan lain "ang mengandung !remium/min"ak tanah/solar 8!estisida !ertanian berbahan !elarut min"ak tanah9 atau %ika mulut dan tenggorokan mengalami luka bakar 8misaln"a karena bahan !emutih& !embersih toilet atau asam kuat dari aki9& %angan rangsang muntah teta!i beri minum air#
39
Fangan gunakan garam sebagai emetik karena bisa berakibat 0atal#
=-
9
Fika anak tertelan raun lainn"a: Berikan arang akti0 8ati5ated haroal9 %ika tersedia& %angan rangsang muntah# 4rang akti0 diberikan !eroral dengan atau tan!a !i!a nasogastrik dengan dosis se!erti !ada Tabel =# Fika menggunakan !i!a nasogastrik& !astikan dengan seksama !i!a nasogastrik berada di lambung# Ta0el *: Dss ati5ated haroal
4nak sam!ai umur 1 tahun 4nak umur 1 hingga 1) tahun ema%a dan dewasa
=9
1 g/kg )=7=' g )=#1''
>arutkan arang akti0 dengan 71' kali air& misaln"a = g ke dalam ' ml air
?9
Fika mungkin& berikan sekaligus& %ika sulit 8anak tidak suka9& da!at diberikan seara bertaha!
*9
60ekti0itas arang akti0 bergantung !ada isi lambung 8lambung kosong lebih e0ekti09
9
Fika arang akti0 tidak tersedia& rangsang muntah 8han"a !ada anak sadar9 "aitu dengan merangsang dinding belakang tenggorokan dengan menggunakan s!atula atau gagang sendok
b# Bilas lambung >akukan han"a di 0asilitas kesehatan dengan !etugas kesehatan terlatih "ang mem!un"ai !engalaman melakukan !rosedur tersebut dan keraunan ter%adi kurang dari 1 %am 8waktu !engosongan lambung9 dan menganam n"awa# Bilas lambung tidak boleh
?'
dilakukan !ada keraunan bahan korosi0 atau hidrokarbon# Bilas lambung bukan !rosedur rutin !ada setia! kasus keraunan# +astikan tersedia mesin !engisa! untuk membersihkan muntahan di rongga mulut# Tem!atkan anak dengan !osisi miring ke kiri dengan ke!ala lebih rendah# kur !an%ang !i!a nasogastrik "ang akan dimasukkan# Masukkan !i!a nasogastrik ukuran )7) $ mela lui mulut ke dalam lambung 8menggunakan ukuran !i!a nasogastrik lebih keil dari ) tidak da!at mengalirkan !artikel besar se!erti tablet9# +astikan !i!a berada dalam lambung# >akukan bilasan dengan 1' ml/kgBB garam normal hangat# Fumlah airan "ang diberikan harus sama dengan "ang dikeluarkan& tindakan bilas lambung dilakukan sam!ai airan bilasan "ang keluar %ernih# Catatan Intubasi endotrakeal dengan !i!a endotrakeal 8u!!ed 6T9 di!erlukan untuk mengurangi risiko as!irasi# 1#
Berikan antidot s!esi0ik %ika tersedia
)#
Berikan !erawatan umum
3#
,bser5asi ) %am bergantung !ada %enis raun "ang tertelan
#
+ertahankan !osisi reo5er" !osition !ada anak "ang tidak sadar
=#
+ertimbangkan meru%uk anak ke rumah sakit ru%ukan terdekat %ika kasus "ang diru%uk adalah kasus keraunan dengan !enurunan kesadaran& mengalami luka bakar di mulut dan tenggorokan& mengalami sesak na!as berat& sianosis atau gagal %antung#
C. Pen#%ajan $an Pe&e'%saan s% 1. P'&a'" S4'=e" rimary survey men"ediakan e5aluasi "ang sistematis&
!endeteksian dan mana%emen segera terhada! kom!likasi akibat trauma !arah "ang menganam kehidu!an# Tu%uan dari rimary survey adalah untuk mengidenti0ikasi dan mem!erbaiki dengan segera
?1
masalah "ang menganam kehidu!an# +rioritas "ang dilakukan !ada primary survey antara lain 8$ulde& )''-9: 2. Airway Tindakan !ertama kali "ang harus dilakukan adalah memeriksa res!onsi5itas !asien dengan menga%ak !asien berbiara untuk memastikan ada atau tidakn"a sumbatan %alan na0as 8atat %ika ada beru!a: sekret& darah& benda asing& lidah %atuh ke belakang9# Seorang !asien "ang da!at berbiara dengan %elas maka %alan na0as !asien terbuka +asien "ang tidak sadar mungkin memerlukan bantuan airay dan 5entilasi# ,bstruksi %alan na0as !aling sering disebabkan oleh obstruksi lidah !ada kondisi !asien tidak sadar 8Th"gerson& 4lton# )'119# Ka%i suara %alan na0as 8se!erti gurgling& snoring atau rowing dll9# Ka%i adan"a de5iasi endotrakhea& hembusan udara dari hidung atau dari mulut# /. Breat ing +engka%ian !ada !erna0asan dilakukan untuk menilai ke!atenan %alan na0as dan keadekuatan !erna0asan !ada !asien 8Th"gerson& 4lton# )'119# Cang !erlu di!erhatikan dalam !engka%ian breathing !ada !asien antara lain ka%i !ergerakan dada 8simetris atau tidak simetris9& sesak na0as& retraksi interosta& u!ing hidung& distensi 5ena& %e%as 8luka9 di dada& luka terbuka di dada# Ka%i suara !erna!asan 85esikuler& bronkho5esikuler& bronkhial& trakheal& wheeing& ronhi& rekles& atau stridor9# Ka%i adan"a kre!itasi& n"eri tekan# Ka%i adan"a bun"i sonor& hi!ersonor atau dulness !ada abdomen# 0. !ir"ulation Sirkulasi "ang uku! harus dika%i dengan mengukur den"ut nadi& tekanan darah& urin "ang keluar& dan e5aluasi !er0 usi !eri0er# Kanulasi intra5ena harus di!asang dan lakukan !engambilan darah untuk !enentuan serum glukosa dan untuk !emeriksaan rutin lainn"a# ". #isa$ility +ada primary survey& disability dika%i dengan menggunakan skala 4V+ :
?)
a. #lert & "aitu meres!on suara dengan te!at& misaln"a mematuhi !erintah "ang diberikan# b. 1ocalises& mungkin tidak sesuai atau mengeluarkan suara "ang tidak bisa dimengerti# c. &esponds to pain only 8harus dinilai semua keem!at tungkai %ika ekstremitas awal "ang digunakan untuk mengka%i gagal untuk meres!on9# d. Unresponsive to pain& %ika !asien tidak meres!on baik stimulus n"eri mau!un stimulus 5erbal# Ka%i tingkat kesadaran 8om!osmentis& a!atis& somnolen& so!or dan oma9# ;ilai 2aslo Coma 3cale (2C3) meli!uti: e"e& motorik dan 5erbal# +ada bagian mata& ka%i adan"a isokor& miosis atau !in& medriasis& reaksi terhada! aha"a: !a!iledema atau lateralisasi# 4. E%posure Ka%i ada tidakn"a luka: misalkan ada& maka atat %enis& diameter& sekresi& dan tem!at luka# 4da tidakn"a lesi 8tem!at& diameter9& kelainan bentuk& n"eri 8Th"gerson& 4lton# )'119# Menanggalkan !akaian !asien dan memeriksa edera !ada !asien# Fika !asien diduga memiliki edera leher atau tulang belakang& imobilisasi in!line !enting untuk dilakukan# >akukan log roll ketika melakukan !emeriksaan !ada !unggung !asien# Cang !erlu di!erhatikan dalam melakukan !emeriksaan !ada !asien adalah mengeks!os !asien han"a selama !emeriksaan eksternal# Setelah semua !emeriksaan telah selesai dilakukan& tutu! !asien dengan selimut hangat dan %aga !ri5asi !asien& keuali %ika di!erlukan !emeriksaan ulang 8Th"gerson& 4lton# )'119# 2. Se6n$a'" S4'=e" Setelah dilakukan inter5ensi awal "ang esensial& da!at dimulai
e5aluasi "ang terini untuk membuat diagnosis s!esi0ik# Hal ini meli!uti !engum!ulan riwa"at "ang ada dan melakukan !emeriksaan 0isik singkat "ang berorientasi !ada toksikologi 86lisa& )'1)9# a9 iwa"at
?3
+ern"ataan tentang %umlah dan %enis obat "ang ditelan dalam kedaruratan toksik mungkin tidak da!at di!era"ai# Bahkan anggota keluarga& !olisi& dan !emadam kebakaran atau !ersonil !aramedis harus ditan"ai untuk menggambarkan lingkungan di mana kedaruratan toksik ditemukan dan semua alat suntik& botol7 botol kosong& !roduk rumah tangga& atau obat7obat bebas di sekitar !asien "ang kemungkinan da!at merauni !asien harus dibawa ke ruang gawat darurat 86lisa& )'1)9# b9 +emeriksaan $isik +emeriksaan "ang e!at harus dilakukan dengan !enekanan !ada daerah "ang !aling mungkin memberikan !etun%uk ke arah diagnosis toksikologi# Hal ini termasuk tanda7tanda 5ital& mata dan mutut& kulit& abdomen& dan sistem sara0 86lisa& )'1)9# Tanda7tanda 5ital • 65aluasi dengan teliti tanda7tanda 5ital 8tekanan darah& den"ut nadi& !erna!asan& dan suhu tubuh9 meru!akan hal "ang esensial dalam kedaruratan toksikologi# Hi!ertensi dan takikardia adalah khas !ada obat7obat am0etamin& kokain& 0ensiklidin& nikotin& dan antimuskarinik# Hi!otensi dan bradikardia& meru!akan gambaran karakteristik dan tkar la%ak narkotika& kionidin& sedati07hi!notik dan beta bloker# Takikardia dan hi!otensi sering ter%adi dengan antide!resan trisiklik& 0enotiain& dan teo0ihin# +erna!asan "ang e!at adalah khas !ada am0etamin dan sim!atomimetik lainn"a& salisilat& karbon monoksida dan toksin lain "ang menghasilkan asidosis metabolik# Hi!ertermia da!at disebabkan karena obat7obat sim!atomimetik& antimuskarinik# salisilat dan obat7obat "ang menimbulkan ke%ang atau kekakuan otot# Hi!otermia da!at disebabkan oleh takar la%ak "ang berat dengan obat narkotik& 0enotiain& dan obat sedati0& terutama %ika disertai dengan !ema!aran !ada lingkungan "ang dingin atau in0us intra5ena !ada suhu kamar •
86lisa& )'1)9# Mata
?
Mata meru!akan sumber in0ormasi toksikologi "ang berharga# Konstriksi !u!il 8miosis9 adalah khas utituk keraunan narkotika& klonidin& 0enotiain& insektisida organo0os0at dan !enghambat kolinesterase lainn"a& serta korna "ang dalatn akibat obat sedati0# Dilatasi !u!il 8midriasis9 umumn"a terda!at !ada am0etamin& kokain& >SD& atro!in& dan obat antirnuskarinik lain# ;istagmus rioriontal diirikan !ada keraunan dengan 0enitoin& alkohol& barbiturat& dan obat selatit lain# 4dan"a nistagmus horiontal dan 5ertikal memberi kesan "ang kuat keraunan 0ensiklidin# +tosis dan o0talmo!legia meru!akan gambaran •
karakteristik dari botulinum 86lisa& )'1)9# Mulut Mulut da!at mem!erlihatkan tanda7tanda luka bakar akibat at7at korosi0# atau %elaga dan inhalasi asa!# Bau "ang kaas dan alkohol& !elarut hidrokarbon# +araldehid# atau amonia mungkin !erlu diatat# Keraunan dengan sianida da!at dikenali oleh bebera!a !emeiriksa sebagai bau se!erti bitter almonds# 4rsen dan organo0os0at telah dila!orkan menghasilkan bau se!erti bau bawang
•
!utih 86lisa& )'1)9# Kulit Kulit sering tam!ak merah& !anas& dan kering !ada keraunan dengan atro!in dan antim#uskarinik lain# Keringat "ang herlebihan diternukan !ada keraunan dengan organo0os0at& nikotin& dan ohat7 obat sim!atomimetik# Sianosis da!at disehabkan oleh hi!oksemia atau methemoglohinemia# Ikterus da!at memheri kesan adan"a nekrosis hati akilat keraunan asetamino0en atau %amur 4 manila
•
!hailoides 86lisa& )'1)9# 4bdomen +emeriksaan abdomen da!at menun%ukkan ileus& "ang khas !ada keraunan dengan antimuskarinik& narkotik& dan obat sedati0# Bun"i usus "ang hi!erakti0& kram !erut& dan diare adalah urnum ter%adi !ada keraunan dengan organo0os0at& besi& arsen& teo0ihin& dan 4#!halloides 86lisa& )'1)9#
?=
Sistem sara0 +emeriksaan neurologik "ang teliti adalah esensial# Ke%ang
•
0okal atau de0isit motorik lebih menggambarkan lesi struktural 8se!erti !erdarahan intrakranial akibat trauma9 dari!ada ense0alo!ati toksik atau metabolik# ;istagmus& disartria& dan ataksia adalah khas !ada keraunan 0enitoin& alkohol& barbiturat& dan keraunan sedati0 lainn"a# Kekakuan dan hi!erakti5itas otot umum ditemukan !ada metakualon& halo!eridol& 0ensiklidin 8+2+9& dan obat7obat sim!atomimetik# Ke%ang sering disehabkan oleh takar la%ak antide!resan trisiktik& teotilin& isoniaid& dan 0enotiain# Koma ringan tan!a re0leks dan bahkan 66< isoelektrik mungkin terlihat !ada koma "ang dalam karena obat narkotika dan sedati07hi!notik& dan mungkin men"eru!ai kematian otak 86lisa& )'1)9# D. Knse3 As4!an Ke3e'aatan 1. I$enttas Klen ;ama : mur : Fenis Kelamin : 4lamat : Status +erkawinan : Tanggal +engka%ian : Diagnosa Medis : ;o# M :
2. TI4<6 +1
+3
+) +
(. ook 8Melihat obstruksi %alan na0as9 ,bstruksi %alan na0as : 4da Tidak ada 5ika ada berupa
??
Sekret
Darah
Benda asing
>idah %atuh ke
belakang )9 >isten 8Mendengarkan suara %alan na0as9
Snoring
2rowing
39 $eel 8Meraba9 Hembusan udara : Hidung Mulut De5iasi trakhea :#################################### 0. B'eat!n# 19 >ook 8>ihat !ergerakan dada9 +engembangan dada : Simetris Tidak simetris Sesak na0as etraksi interosta 2u!ing hidung
Distensi 5ena leher
Fe%as di dada
>uka terbuka
di dada )9 >isten 8Mendengarkan suara !erna0asan9 Vesikuler
Bronkho5esikuler
Bronkhial
Trakheal
heing
onhi
Krekles
Stridor
39 $eel 8 Meraba 9 Kre!itasi
+erkusi :
;"eri tekan
Sonor&
Hi!ersonor&
6. C'64latn
;adi
: Teraba / Tidak teraba
;adi
:#########(/menit
Irama nadi
: Teratur / Tidak teratur
+erdarahan
: Ca / Tidak
Tem!at !erdarahan : ################################## +er0usi/2T :########detik Sianosis
:
Ca
?*
Tidak
Dulness
Tekanan Darah
: ################mmHg
Suara Fantung
:################################
$. Dssa0lt"
Kesadaran :
4lert
Verbal res!on
+ain res!on
nres!onsible
Kesadaran :
2om!osmentis
4!atis
So!or
Somnolent
2oma
<2S
: ############
Mata
: #######& Motorik : #######& Verbal : ###########
+u!il
:
Isokor
Miosis
Medriasis
+in
eaksi terhada!
aha"a : ####################### +a!il edema :
4da
Tidak ada
>ateralisasi :
Ca
Tidak
e. E73s4'e
Fe%as :
ada
>esi :
ada
tidak ada
tidak ada
tem!at lesi : #######################
Kelainan bentuk : ########################### ;"eri : ############################################
$olle" ateter
?
tem!at %elas: ######################
##########################################################################################################
#########################################################################################################
Heart monitoring dan o("metri
#########################################################################################################
*. Se6n$a'" S4'=e" a. Ana&nesa iwa"at +en"akit saat ini • WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW
WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW •
WWWWWWWWWWW################################################## Ale'# WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW
•
WWWWWWWWWWWWW########################################## Me$%as WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW
•
WWWWWWWWWWW################################################## Keja$an WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW
•
WWWWWWWWWW###################################################### Makan minum terakhir WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW
•
WWWWWWWWWW###################################################### Tanda7tanda 5ital
TD : ;adi : Suhu : es!irasi:
?-
0. Pe&e'%saan %4lt %e3ala 19 Ins!eksi
>aserasi
: ########################
Kontusio
: ########################
>uka termal
: ########################
+erdarahan
: ########################
)9 +al!asi ;"eri tekan
: ########################
$raktur
: ########################
6. Waja! 19 Ins!eksi
>aserasi
: ########################
Kontusio
: ########################
>uka termal
: ########################
+erdarahan
: ########################
)9 +al!asi ;"eri tekan
: ########################
$raktur
: ########################
$. Mata 19 Ins!eksi
2ornea
: ########################
+u!il
: ########################
aon e"es
: ########################
e. H$4n# +embengkakan
: ########################
*'
Kre!itasi / 0raktur 8. "#&a +embengkakan Kre!itasi / 0raktur #. Teln#a
: ########################
: ######################## : ########################
Keutuhan membran tim!ani: ########################
Hemotim!anium
: ########################
Tanda batle sign
: #########################
!. Ra!an# Atas
Stabilitas rahang
: ########################
Kre!itasi / 0raktur
: ########################
+embengkakan
: ########################
De0ormitas Ra!an# Baa!
: ########################
.
Stabilitas rahang
: ########################
Kre!itasi / 0raktur
: ########################
+embengkakan
: ########################
De0ormitas : ######################## e'te0'a Se'=%als < Le!e' 19 Ins!eksi
j.
Fe%as
: ########################
De5iasi trakhea
: ########################
+emakaian otot !erna0asan tambahan: ######################## )9 +al!asi
;"eri tekan
: ########################
De0ormitas
: ########################
+embengkakan
*1
: ########################
%. T!'a%s
Fe%as
: ########################
>uka terbuka
: ########################
;"eri tekan
: ########################
Kre!itasi
: ########################
l.
Pa'453a'4
Ins!eksi
: ########################
+al!asi
: ########################
+erkusi
: ########################
4uskultasi
: ########################
&. ?ant4n#
Ins!eksi
: ########################
+al!asi
: ########################
+erkusi
: ########################
4uskultasi
: ########################
n. A0$&en
Ins!eksi : ########################
4uskultasi
: ########################
+erkusi
: ########################
+al!asi
: ########################
. Pel=s
Kestabilan !osisi
: ########################
Fe%as
: ########################
*)
;"eri tekan
: ########################
+embengkakan
: ########################
Kre!itasi / 0raktur
: ########################
De0ormitas 3. E%st'e&tas 19 Ins!eksi
: ########################
>aserasi
: ########################
+erdarahan
: ########################
+embengkakan
De0ormitas )9 +al!asi
: ######################## : ########################
;"eri tekan
: ########################
Kre!itasi
: ########################
Kekuatan otot
: ########################
;. P4n##4n#
;"eri tekan
: ########################
$raktur
: ########################
+. Pe&e'%saan Da#nst% a. Pe&e'%saan La0'at'4& WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW
WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW WWWWWWWWWWWW################################################### 0. Pe&e'%saan Rt#en WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW
WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW WWWWWW###########################################################################
*3
6. Pe&e'%saan EKG WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW
WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW WWWWWWW####################################################################### $. Pe&e'%saan CT S6an ata4 MRI WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW
WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW WWWWWWW####################################################################### e. Pe&e'%saan USG WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW
WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW WWWWWWW######################################################################
8. Pe&e'%saan "an# lan WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW
WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW WWWWWWW####################################################################### #. T!e'a3" WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW
WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW WWWWWWW#######################################################################
E. Analsa Data N
Data %4s
1#
9S40je%t85O0je%t8 Ds:7
Etl#
Barbiturat
Do: a# b# # d#
$rekuensi E ) (/menit Irama ireguler D"s!neu Kulit tam!ak merah& !anas& dan kering
*
Melalui saluran erna
Masuk saluran erna
4bsor!si usus halus
Masuk !embuluh darah seluruh tubuh
Blok transmisi neurotransmiter terganggu
De!resion 8la%u neurotransmiter9
+enurunan ker%a 0isiologis tubuh
4kumulasi at dan menimbulkan kerusakan sel
+eningkatan at intoksikasi
Keraunan/,D
+ada sistem !erna0asan
Korosi0 trakea
6dema lambung
,btruksi saluran na0as )#
Ds:7
Barbiturat
Do: a# ,liguria b# ,ut!ut airan urin E 1'' ml
*=
Melalui saluran erna
Masuk saluran erna
4bsor!si usus halus
Masuk !embuluh darah seluruh tubuh
Blok transmisi neurotransmiter terganggu
De!resion 8la%u neurotransmiter9
+enurunan ker%a 0isiologis tubuh
4kumulasi at dan menimbulkan kerusakan sel
+eningkatan at intoksikasi
Keraunan/,D
Mem!engaruhi sistem urinar"
+enurunan aliran darah ke gin%al
+enurunan <$
Bladder
,liguria
*?
3#
Ds:7
Barbiturat
Do: a# Kelemahan otot b# Kram otot
Melalui saluran erna
Masuk saluran erna
4bsor!si usus halus
Masuk !embuluh darah seluruh tubuh
Blok transmisi neurotransmiter terganggu
De!resion 8la%u neurotransmiter9
+enurunan ker%a 0isiologis tubuh
4kumulasi at dan menimbulkan kerusakan sel
+eningkatan at intoksikasi
Keraunan/,D
Kelemahan otot
Kram
**
,!istototnus
#
Ds:7
Barbiturat
Do: a# Miosis 8G9 b# <2S 1=
Melalui saluran erna
Masuk saluran erna
4bsor!si usus halus
Masuk !embuluh darah seluruh tubuh
Blok transmisi neurotransmiter terganggu
De!resion 8la%u neurotransmiter9
+enurunan ker%a 0isiologis tubuh
4kumulasi at dan menimbulkan kerusakan sel
+eningkatan at intoksikasi
Keraunan/,D
*
+enurunan nutrisi ke otak
Merusak otak seara bertaha!
Ke%ang sam!ai koma
Hi!oksia %aringan
+andangan buram
. Da#nsa Ke3e'aatan
1# )# 3# #
Ketidake0ekti0an !ola na0as berhubungan dengan ,btruksi saluran na0as
*-
G. Ren6ana As4!an Ke3e'aatan I. Da#ns H. N
a
?. NOC
Ke3e'a
K. NIC
atan
># 1
M# Ketidake
;# Setelah dilakukan tindakan
0ekti0an
ke!erawatan selama = menit
!ola
dihara!kan !ola na0as men%adi
na!as
e0ekti0 1# es!irator": 5entilasi 7 dalam batas normal 1?7) kali/menit# 7 Sesak 879 7 Sianosis 879 ,#
T# )
# isiko In%ur"
V# Setelah dilakukan tindakan ke!erawatan selama = menit
. 6$ygen 7herapy 1# +asang oksigen dengan M 871) liter9 )# Masukkan airan !ada humadi0ier sesuai takaran 3# Monitor res!irasi rate seara berkala X# &. #iray 8anagement 1# Buka %alan na!as dengan teknik dua %ari )# +osisikan !asien dengan benar untuk memaksimalkan 5entilasi 3# 4uskultasi suara na!as dan atat area "ang mengalami !enurunan 5entilasi S# 9. +nvironment 8anagement
dihara!kan risiko in%ur" da!at
1# Identi0ikasi kebutuhan akan keselamatan !aisen
teratasi
)#
'
1# 2ogniti0 orientation 7 Da!at men"ebutkan : a# Identitas dirin"a b# Tem!at # aktu )# Balan e 7 Seimbang !ada saat duduk # Da!at berdiri dari !osisi duduk
restrains& side rails# :.
3eizure precautions
1# Sediakan bed dengan tinggi7rendah "ang sesuai )# Monitor !emenuhan medikasi antie!ile!tik 3# Teta! gunakan bedside rail
U# 3
44#
<
4B#
Setelah dilakukan
#+.Urinary +limination 8anagement
angguan
tindakan ke!erawatan selama
elimanas
1' menit dihara!kan eliminasi
i urin
urin men%adi lanar# 42#
1# Monitor tanda dan ge%ala retensi urin )# Identi0ikasi 0aktor dan kontribusi e!isode inkontinensia
rinar" 6limination
4$#
1# +ola eliminasi terarur )# Karakteristik urine normal 7 arna : kuning 7 Konsistensi : air 7 Kandungan : amoniak 4D# 4<#
4H#
I
ntolerans
4I# Setelah dilakukan tindakan
#8.
ke!erawatan selama 3' menit
1
+nergy management
1# Monitor intake nutrisi untuk memastikan
i
dihara!kan intoleransi akti0itas
akti0itas
men%adi lebih baik#
nutrisi adekuat )# Monitor res!on !asien terhada! !emberian oksigen
4F# 2ardio!ulmunar" Status 7 7
dalam batas normal Saturasi oksigen dalam batas normal 7 TD dalam batas normal 4K# 6nerg" onser5ation 7 4su!an nutrisi ter!enuhi 4># 4kti5itas dan istirahat seimbang# 4;# AO. 4+#
)
3# Dorong klien untuk memilih kegiatan "ang seara bertaha! membangun ketahanan tubuh
A.
BAB III
AR.
A. Pen#%ajan 1# Identitas Klien 4S# 4T# 4# 4V#
PEMBAHASAN KASUS
;ama mur Fenis Kelamin Status +erkawinan
: ;n# : 1 tahun : +erem!uan : Belum
Kawin
)#
3#
4# Tanggal +engka%ian : )* Funi )'1? 4# Diagnosa Medis : Keraunan 4C# TI4<6 4U# +) B4#
#
=#
3
a# 4namnesis iwa"at !en"akit saat ini : • BH# ;n# dalam keadaan tan!a sadar dengan tidak beres!on stimulus n"eri atau dengan skala 3 koma& dengan riwa"at mengkonsumsi tablet oral 0enobarbital kemarin malam setelah itu klien tidak arousable di !agi hari# Tidak ada riwa"at ke%ang& muntah& dan inkontinensia urine atau lidah tergigit# Bebera!a %am kemudian klien men%adi demam dan taki!nea& •
•
serta takikardi# 4lergi BI# Tidak terda!at dalam kasus# Medikasi BF# Klien didiagnosis mengalami keraunan obat bius "aitu barbiturat& dengan riwa"at mengkonsumsi tablet oral
•
•
•
0enobarbital# iwa"at !en"akit sebelumn"a BK# Tidak terda!at dalam kasus# Makan minum terakhir B># Tidak terda!at dalam kasus# Tanda7tanda 5ital BM# TD : 1)'/*' mmHg# B;# ;adi : 13'(/menit# B,# Suhu : klien mengalami demam# B+# es!irasi: 1(/menit 8!ada mode 5entilasi dengan tekanan intermitten !ositi0 5olume tidal ''ml& $i,)
'.9# b# +emeriksaan 0isik Ke!ala dan leher : • BX# Ins!eksi : kuran dan eaksi +u!il ;ormal& ter!asang intubasi nasal dan ber5entilasi oleh 65ita7) 8Drager9 •
•
•
•
5entilator# Dada B# Ins!eksi : $rekuensi na0as 1(/menit# 4bdomen BS# Tidak terda!at dalam kasus# +el5is BT# Tidak terda!at dalam kasus# 6kstremitas atas/bawah B# Ins!eksi : Tidak terda!at dalam kasus#
BV# +al!asi : ;adi 13'(/menit# B# +erkusi : e0leks +lantar dan Tendon Tidak 4da# +unggung • B# Tidak terda!at dalam kasus# ;eurologis • BC# Tingkat kesadaran tidak ada !erubahan# # +emeriksaan diagnostik S+,) -3 . selan%utn"a S+,) n"a semakin mulai turun • 4nalisis
Metabolik +emeriksaan !H urine antara 7&= • Kalium serum )&=/e@lt • S<,T 11 I ))) I 8masih tinggi9 • S<+T -- I )' I 8masih tinggi9 • +rotein serum ?g. • Hasil urine !ositi0 8badan keton 8G9 dan serum barbiturate 8G99 • Hasil !engulangan u%i serum tidak ada sisa# • d# +enatalaksanaan 4ntibiotik • $enitoin • anitidin • Do!amine dalam dosis rendah • Ter!asang Bronhodilator • 1' tablet ati5ated haroal 8= gram9 • 4lbumin &yle 7ube/ %am • Dieresis 4lkalin • 1 liter > diam!ur dengan Sodabiarbonate =' mela lui •
IV/? %am# Hemodialisis dengan menggunakan Sresenius Haemodial"ser • Tera!i ,) dengan Ventimask 8$i, )7?'. ).9 • BU# 24# 2B# 22# 2D# 26# 2$# 2<# 2H# 2I# B. INORMASI TAMBAHAN a. I$enttas ?4'nal
=
C5.
Fudul
2K# 2>#
8+erawatan untuk +asien Keraunan9 +eneliti
2M# 2;# 2,#
: Caring or 7he oisoning atient
Tahun +enerbit
: Dana Bartlett& ;& BS;& MS;& M4& 2S+I : Marh& )' )'1= : ;et26 Y Saramento& 2ali0ornia
0. Is ?4'nal
2+# TH6 Koma 2,2KT4I> 2X#
Koma koktail istilah in0ormal untuk em!at inter5ensi "ang
da!at digunakan untuk mengobati keraunan !asien "ang memiliki status mental# Inter5ensi : dekstrosa& oksigen& nalokson& dan tiamin7sering disebut dengan mnemoni# 2#
4dministrasi dekstrosa& oksigen& nalokson&dan tiamin
!ernah diangga! rutin merawat !asien keraunan dengan sensorium de!resi# ;amun& meski!un obat ini relati0 aman& mereka tidak boleh diberikan %ika ada ada indikasi untuk mereka gunakan# Hal ini %uga !enting untuk mem!ertimbangkan kemungkinan e0ek sam!ing& kontraindikasi !enggunaan obat ini& dan dosis "ang benar dan rute administrasi# 4da %uga bebera!a kekhawatiran mengenai risiko nalokson7diinduksi !enarikan& dan ini harus di!ertimbangkan ketika memilih !engobatan# 7
Dekstrosa 2S#
de(trose hi!ertonik harus diberikan ke!ada setia! !asien "ang
memiliki status mental& keuali serum Kadar glukosa normal# Dosis normal adalah '&=71 g dari ='. dekstrosa dalam air diberikan sebagai bolus IV #60ek sam!ing "ang !aling umum adalah iritasi !embuluh darahA e0ek sam!ing "ang serius %arang ter%adi# Hi!erglikemia mungkin
?
mem!erburuk edera otak iskemik akut# ;amun&0akta ini tidak diangga! kontraindikasi untuk administrasi dekstrosa hi!ertonik kemerauni !asien "ang memiliki status mental# 7
,ksigen 2T#
Ketika diambil dalam o5erdosis& ban"ak obat da!at menghasilkan
de!resi !erna!asan dan atau saluran na!as dikom!romikan#hi!oksia "ang dihasilkan da!at men"ebabkan de!resi sensorium& dan oksigen aliran tinggi di 71' > /menit da!at digunakan untuk !asien kera unan "ang memiliki !erubahan status mental# Tidak ada sisi "ang signi0ikan e0ek dengan !enggunaan %angka !endek# Selan%utn"a& %angka !endek !enggunaan oksigen aliran tinggi aman untuk merauni !asien "ang memiliki !aru obstrukti0 kronik +en"akit # +enggunaan oksigen aliran tinggi meru!akan kontraindikasi %ika !asien telah menelan herbisida bi!"rid"lium 8+ara@uat9# ,ksigen aliran tinggidiberikan ke!ada seseorang "ang telah tertelan bi!"rid"liumda!at memulai reaksi oksidasi7reduksi "angmen"ebabkan kerusakan !aru7!aru al5eolar !ermanen# 7
;alokson 2#
;alokson menegah !engikatan o!ioid rese!tor dan digunakan
untuk membalikkan de!resi !erna0asan "ang disebabkan oleh o!ioid# dosisn"a adalah '&7) mg& dan obat inibiasan"a diberikan sebagai bolus IV& nalokson %uga bisa diberikan sebagai in0us IV kontinu# utamae0ek sam!ing adalah urah hu%an !enarikan o!ioid %ika%umlah besar nalokson diberikan ke o!ioid de!endent# +ada dasarn"a tidak ada kontraindikasi# 7
Tiamin 2V#
!engguna alkohol kronis mungkin memiliki kekurangan tiamin dan
men"embabkan sindrom ernike7Korsako00& mengakibatkan koma& kebingungan& atau neurologis lainn"a de0isit# Tiamin da!at diberikan seara em!iris untuk !asien dengan sensorium de!resi# Dosisn"a 1'' mg
*
IV selama = menit# 60ek sam!ing sangatlangka& dan tidak ada kontraindikasi# 7
$lumaenil 2#
$lumaenil 8omaion9 menegah benodiae!in dari mengikat
ke rese!tor benodiae!ine& dan akan membalikkan sistem sara0 !usat 8SS+9 de!resi dan de!resi !erna0asan "ang disebabkan oleh obat ini# ,5erdosis dengan benodiae!in "ang sangat umum& dan i tu tergoda untuk menambah 0lumaenil untuk koktail koma dan mengelola untuk merauni !asien "ang hadir dengan !erubahan status mental# ;amun& 0lumaenil harus digunakan han"a di tertentu keadaan& dan itu tidak boleh diangga! men%adi bagian rutin dari koktail koma# 2# 2C# C. Analsa Data Te' 9Ke'a64nan C. DA.
DB.
Data %4s
N D$#1
DC. D<#
9S40je%t85O0je%t8 Ds:7
#
DH#
Do:
e# 0# g# h#
DD.
Etl#
DI# Barbiturat DF#
$rekuensi E ) (/menit Irama ireguler D"s!neu Kulit tam!ak merah& !anas& dan kering
DK#
Melalui saluran erna D>#
DM#
Masuk saluran erna D;#
D,#
4bsor!si usus halus D+#
DX#
Masuk !embuluh darah seluruh tubuh D#
DS#
Blok transmisi
neurotransmiter terganggu DT# D#
De!resion 8la%u neurotransmiter9
DV# D#
+enurunan ker%a 0isiologis tubuh D#
DC#
4kumulasi at dan
menimbulkan kerusakan sel DU# 64#
+eningkatan at intoksikasi 6B#
62#
Keraunan/,D 6D#
66#+ada sistem !erna0asan 6$# 6<#
Korosi0 trakea 6H#
6I# 6dema lambung 6F# 6K#
,btruksi saluran na0as
6;#
6,#
)#
6+# Do:
Ds:7
6#
6># Barbiturat 6S#
# ,liguria d# ,ut!ut airan urin E 1'' ml 6X#
6T#Melalui saluran erna 6# 6V#Masuk saluran erna 6#
-
6#
4bsor!si usus halus 6C#
6U#Masuk !embuluh darah seluruh tubuh $4# $B#Blok transmisi neurotransmiter terganggu $2# $D#
De!resion 8la%u neurotransmiter9
$6# $$# +enurunan ker%a 0isiologis tubuh $<# $H#
4kumulasi at dan
menimbulkan kerusakan sel $I# $F# +eningkatan at intoksikasi $K# $>#Keraunan/,D $M# $;#
Mem!engaruhi sistem urinar" $,#
$+# +enurunan aliran darah ke gin%al $X# $#+enurunan <$ $S# $T#Bladder $#
-'
$V#,liguria $# $# $U#3
<4#
Ds:7
#
Do:
<2#
Barbiturat
# Kelemahan otot d# Kram otot
<6#
Melalui saluran erna <$#
<<#
Masuk saluran erna
Masuk !embuluh darah seluruh tubuh <>#
Blok transmisi
neurotransmiter terganggu <;# <,#
De!resion 8la%u neurotransmiter9
<+#
+enurunan ker%a 0isiologis tubuh <#
4kumulasi at dan
menimbulkan kerusakan sel
+eningkatan at intoksikasi
<#
Keraunan/,D <#
-1
H4#
Kelemahan otot HB# H2#
Kram
HD# H6#
,!istototnus H$#
H<#
HI# HK#
H>#
Ds:7
#
HM#
Do:
H;#
Barbiturat H,#
# Miosis 8G9 d# <2S 1=
H+#Melalui saluran erna HX# H#
Masuk saluran erna HS#
HT#
4bsor!si usus halus H#
HV#
Masuk !embuluh darah seluruh tubuh H#
H#
Blok transmisi
neurotransmiter terganggu HC# HU#
De!resion 8la%u neurotransmiter9
I4# IB# +enurunan ker%a 0isiologis
-)
tubuh I2# ID# 4kumulasi at dan menimbulkan kerusakan sel I6# I$# +eningkatan at intoksikasi I<# IH# Keraunan/,D II# IF# # +enurunan nutrisi ke otak IM# I;# Merusak otak seara bertaha! I,# I+# Ke%ang sam!ai koma IX# I#
-3
*# Intoleransi akti0itas berhubungan dengan tirah baring # isiko in%ur" berhubungan dengan 0aktor risiko !a%anan !ada kimia toksik F2# FD# F6# F$# F<# FH#
-
E. Ren6ana As4!an Ke3e'aatan G. Da#ns . N
a
H. NOC
Ke3e'a
I. NIC
atan
F# 1
K# Ketidake
># Setelah dilakukan tindakan
0ekti0an
ke!erawatan selama = menit
!ola
dihara!kan !ola na0as men%adi
na!as
e0ekti0 )# es!irator": 5entilasi 7 dalam batas normal 1?7) kali/menit# 7 Sesak 879 7 Sianosis 879 M#
# )
S# isiko In%ur"
T# Setelah dilakukan tindakan ke!erawatan selama = menit
'. 6$ygen 7herapy # +asang oksigen dengan M 871) liter9 =# Masukkan airan !ada humadi0ier sesuai takaran ?# Monitor res!irasi rate seara berkala ,# . #iray 8anagement # Buka %alan na!as dengan teknik dua %ari =# +osisikan !asien dengan benar untuk memaksimalkan 5entilasi ?# 4uskultasi suara na!as dan atat area "ang mengalami !enurunan 5entilasi X# 1. +nvironment 8anagement
dihara!kan risiko in%ur" da!at
3# Identi0ikasi kebutuhan akan keselamatan !aisen
teratasi
#
-=
3# 2ogniti0 orientation 7 Da!at men"ebutkan : d# Identitas dirin"a e# Tem!at 0# aktu # Balan e 7 Seimbang !ada saat duduk # Da!at berdiri dari !osisi duduk
restrains& side rails# ;.
3eizure precautions
# Sediakan bed dengan tinggi7rendah "ang sesuai =# Monitor !emenuhan medikasi antie!ile!tik ?# Teta! gunakan bedside rail
# 3
C#
U# Setelah dilakukan tindakan
#C.
n
ke!erawatan selama 1' menit
elimanas
dihara!kan eliminasi urin
i urin
men%adi lanar# 44#
Urinary +limination 8anagement
3# Monitor tanda dan ge%ala retensi urin # Identi0ikasi 0aktor dan kontribusi e!isode inkontinensia
rinar" 6limination
4D#
3# +ola eliminasi terarur # Karakteristik urine normal 7 arna : kuning 7 Konsistensi : air 7 Kandungan : amoniak 4B# 46#
4$#Intoleran si
4<#
Setelah dilakukan
#<.
tindakan ke!erawatan selama
-?
+nergy management
# Monitor intake nutrisi untuk memastikan
akti0itas
3' menit dihara!kan intoleransi akti0itas men%adi lebih baik# 4H#
nutrisi adekuat =# Monitor res!on !asien terhada! !emberian oksigen
2ardio!ulmunar"
?# Dorong klien untuk memilih kegiatan "ang seara bertaha! membangun ketahanan tubuh
Status 7 7
dalam batas normal Saturasi oksigen dalam batas normal 7 TD dalam batas normal 4I# 6nerg" onser5ation 7 4su!an nutrisi ter!enuhi 4F# 4kti5itas dan istirahat seimbang#
-*
AL. 4M#
Kesenjan#an Anta'a Te' $an Kas4s Setelah memahami makalah di atas terda!at kesen%angan
teori dengan kasus& "aitu mani0estasi "ang timbul !ada teori di %elaskan bahwa terda!at keraunan akut dan keraunan kronik sedangkan !ada kasus han"a mengalami keraunan obat bius "aitu barbiturat# Selain itu !ada teori terda!at tanda dan ge%ala Tingkat Kesadaran !enderita Keraunan mengalami !enurunan hingga koma&
BAB I
B.PENUTUP A. Kes&34lan
-
B<#
Dari analisis kasus seorang gadis dengan usia 1 tahun&
dida!atkan bahwa gadis tersebut mengalami keraunan obat bius "aitu barbiturat# BH#
Dari hasil !emeriksaan dia mengalami ke%ang tonik klonik
dalam bebera!a detik seara s!ontan& kondisin"a semakin taki!nea dan S+,)n"a semakin mulai turun& analisis gas darah menun%ukan h"!oarbia dengan asidosis metabolik& dia diintubasi nasal& !asien ter!asang kateter dan ;#
Da!at memahami dan menganalisis kasus "ang
diberikan dosen sehingga dihara!kan mahasiswa mam!u memberikan = konse! ke!erawatan !ada klien saat dila!angan atau dilahan !raktik# 3# Bagi Institusi +endidikan
--