1.1.
Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Bisnis
Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi. Informasi tersebut kemudian dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan. Sistem informasi akuntansi melakukan hal tersebut baik dengan sistem manual maupun sistem terkomputerisasi. Organisasi membutuhkan sistem informasi untuk mempertahankan eksistensinya. Selain itu, organisasi membutuhkan informasi yang memadai mengenai produktivitas dan operasional organisasi itu sendiri. Informasi itu akan membantu proses pengambilan keputusan oleh para pembuat keputusan. keputusan. 1.1.1.
Informasi dan Keputusan
Proses pengambilan keputusan merupakan wujud pengalokasian sumber d aya yang merupakan sarana bagi sistem organisasi untuk mencapai tujuannya. Informasi akan berguna apabila informasi tersebut mampu memfasilitasi keputusan pengalokasian sumber daya. Singkatnya, informasi adalah sumber daya yang penting karena informasi mampu mendukung suatu sistem untuk mencapai tujuannya. Pengguna informasi dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksternal dan internal. Pengguna informasi kelompok eksternal mencakup pemegang saham, investor, kreditor, agen pemerintah, konsumen, vendor, pesaing, serikat kerja, dan masyarakat luas. Para pengguna eksternal menggunakan output dari sistem informasi akuntansi untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, memprediksi kinerja perusahaan di masa mendatang, dan mengetahui kondisi perusahaan pada suatu masa. Pengguna internal merupakan para manajer. Manajer adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengelola perusahaan. Kebutuhan manajer tergantung pada level mereka di perusahaan atau pada fungsi yang mereka jalankan di organisasi organisasi tersebut. Terdapat tiga tingkatan manajemen dalam perusahaan, yaitu manajemen level bawah, manajemen ma dya, dan manajemen puncak. Manajemen level bawah biasanya memerlukan informasi yang relevan hanya untuk subunit mereka. Manajemen madya memiliki cakupan pengendalian yang lebih luas dibandingkan manajemen level bawah. Oleh karena itu ia membutuhkan informasi yang bersifat cukup komprehensif, seperti penjualan produk per minggu atau per hari. Bagi manajemen puncak, informasi yang dibutuhkan bersifat agregat, seperti t otal penjualan per kuartal untuk tiap divisi atau tiap lini produk.
Proses pembuatan informasi yang berguna memiliki kendala. Kendala tersebut berupa lingkungan suatu sistem informasi akuntansi dan struktur biaya-manfaat yang melekat dengan pengambilan keputusan pengguna. Proses pembuatan informasi melibatkan estimasi dan judgement karena tidak adanya kepastian dalam lingkungan. Selain itu, dengan mempertimbangkan struktur biaya-manfaat, maka informasi yang membutuhkan biaya yang lebih besar daripada manfaat yang dihasilkannya dipandang tidak layak untuk disajikan. Berdasarkan sudut pandang organisasi, terdapat dua jenis informasi akuntansi : wajib dan tidak wajib. Informasi akuntansi wajib adalah informasi yang diungkapkan oleh perusahaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam standar akuntansi keuangan, sedangkan informasi akuntansi tidak wajib adalah informasi akuntansi yang pengungkapannya bersifat sukarela. Guna memenuhi kebutuhan informasi yang wajib, pertimbangan utama adalah sekadar meminimalkan biaya sambil tetap mempertahankan standar minimun reliabilitas dan kegunaan informasi yang dihasilkan. Namun, jika suatu kebutuhan informasi tidak wajib, perusahaan perlu memastikan manfaat lebih besar dari biaya penyajian informasi. 1.1.2.
Sistem Informasi
Sistem informasi menyiratkan penggunaan teknologi komputer dalam suatu organisasi untuk menyediakan informasi bagi pengguna. Sistem i nformasi berbasis-komputer merupakan satu rangkaian perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data menjadi informasi yang berguna. Berikut ini adalah beberapa tipe informasi yang memanfaatkan komputer. 1. Sistem Pengolahan Data Elektronik (EDP), merupakan penggunaan teknologi komputer untuk menjalankan pemrosesan data transaksi suatu organisasi. 2. Sistem Pemrosesan Data (DP), merupakan penggunaan teknologi komputer untuk menjalankan pemrosesan data transaksi suatu organisasi. Masyarakat semakin mengenal istilah Pemrosesan Data seiring dengan perkembangan teknologi komputer. 3. Sistem Informasi Manajemen (SIM), merupakan penggunaan komputer untuk menyediakan informasi yang dapat mendukung pengambilan keputusan manajer. 4. Sistem Pendukung Keputusan (DSS), merupakan sist em yang memproses data ke dalam format pengambilan keputusan untuk memudahkan pengguna. DSS dirancang untuk melayani kebutuhan yang tidak rutin, spesifik dan khusus. Contoh DSS, penggunaan perangkat lunak spreadsheet untuk menjalankan analisis bagaimana-jika terhadap data operasional atau data anggaran, seperti ramalan pernjualan per personel pemasaran.
5. Sistem Pakar (ES), merupakan sistem informasi yang berdasarkan pengetahuan mengenai area aplikasi tertentu sehingga sistem informasi tersebut dapat bertindak sebagai konsultan ahli bagi pengguna akhir. ES juga membutuhkan model keputusan dan database tertentu. ES difungsikan untuk mengambil keputusan, bukan hanya untuk membantu mengambil keputusan. Karena ES mencoba mereplikasi keputusan yang akan dibuat oleh seorang pengambil keputusan dalam situasi keputusan yang sama. 6. Sistem Informasi Eksekutif (EIS), merupakan sistem informasi yang memudahkan dan memungkinkan manajemen puncak untuk mengakses informasi tertentu yang telah diolah oleh sistem informasi organisasi. Misalkan, data aktual versus data proyeksi pangsa pasar suatu kelompok produk. 7. Sistem Informasi Akuntansi (SIA), merupakan sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mentransformasi data akuntansi menjadi informasi. 1.2.
Proses Bisnis
Proses bisnis adalah serangkaian tugas yang saling berhubungan yang melibatkan data, unit organisasi, dan suatu urutan waktu yang logis. Proses bisnis s elalu dipicu oleh kejadian ekonomi. Berikut ini adalah sembilan kelompok proses bisnis dasar. 1. Logistik penjualan inbound (persediaan, pengendalian, retur ke pemasok). 2. Logistik penjualan outbound (pemrosesan order penjualan, pengiriman pesanan, 3. 4. 5. 6.
pengumpulan piutang). Operasi (mesin, perakitan, pengepakan, dan lain-lain) Pemasaran (periklanan, promosi, penawaran, dan lain-lain) Jasa (instalasi, reparasi, layanan purnajual, dan lain-lain) Prokuremen (pembelian, pemesanan, evaluasi penawaran dari pemasok, dan lain-
lain) 7. Pengembangan teknologi (sumber daya dan pengembangan) 8. Organisasi dan manajemen manusia (rekrutmen, pelatihan, dan lain-lain) 9. Infrastruktur perusahaan (akuntansi, perencanaan dan pengendalian bisnis, pengelolaan modal, dan lain-lain). Lima proses yang pertama merupakan proses bisnis primer, yaitu proses bisnis yang melibatkan aktivitas secara langsung menambah nilai bagi produk perusahaan. Sementara empat proses yang tersisa termasuk proses bisnis pendukung, yaitu proses bisnis yang melibatkan aktivitas yang tidak sescara langsung menambah nilai bagi produk, singkatnya proses bisnis pendukung hanya mendukung proses bisnis primer. Proses bisnis primer dan pendukung membentuk rantai nilai secara kolektif. Rantai nilai adalah suatu cara pandang aktivitas perusahaan sedemikian rupa sehingga memudahkan menilai keunggulan kompetitif perusahaan. Rantai nilai membagi aktivitas ke dalam bagian-
bagian sehingga setiap aktivitas secara individu dapat dioptimalkan dalam rangka mencapai tujuan dan strategi organisasi. 1.3.
Siklus Pemrosesan Transaksi
Aktivitas perusahaan dalam suatu organisasi juga dapat dipandang dengan cara yang berbeda, yaitu dengan pendekatan siklus transaksi. Siklus pemrosesan transaksi terdiri dari satu atau lebih sistem aplikasi, yang memproses transaksi yang terkait secara logis. Berikut ini keempat siklus transaksi yang dikelompokkan secara tradisional. 1. Siklus pendapatan. Kejadian yang terkait dengan distribusi barang dan jasa ke entitas lain dan pengumpulan kas yang terkait dengan distribusi tersebut. Mencakup sistem aplikasi untuk merekam pesanan konsumen, membuat tagihan, merekam piutang dagang, dan membuat laporan penjualan. 2. Siklus pengeluaran. Kejadian yang terkait dengan perolehan barang dan jasa dari entitas lain serta penlunasan kewajiban yang terkait dengan perolehan barang dan jasa tersebut. Mencakup sistem aplikasi untuk memilih vendor, membeli barang atau jasa, merekam utang dagang, dan merekam penggajian karyawan. 3. Siklus produksi. Kejadian yang terkait dengan transformasi sumber daya menjadi barang dan jasa. Mencakup sistem aplikasi untuk mengendalikan produksi, membuat laporan produksi, menentukan harga produk, mengendalikan persediaan, dan merekam aktiva tetap. 4. Siklus keuangan. Kejadian yang terkait dengan akuisi dan pengelolaan dana, termasuk kas. Mencakup sistem aplikasi yang terkait dengan pengelolaan dan pengendalian kas, pengelolaan utang, reta administrasi restitusi dan dana pensiun karyawan. Pada model siklus transaksi, selain keempat siklus tersebut, ada siklus kelima, yaitu siklus pelaporan keuangan. Siklus pelaporan keuangan mendapatkan data akuntansi dan data operasi dari siklus-siklus yang lain serta memproses data tersebut sekian rupa hingga laporan keuangan dapat disajikan. 1.3.1.
Proses Pengendalian Internal
Proses pengendalian internal merupakan tindakan yang diambil dalam suatu organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas dalam organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas dalam organisasi tersebut. Ini adalah aspek yang paling penting dalam sistem informasi akuntansi. Pengendalian internal memasti kan bahwa kebijakan dan arahan manajemen dijalankan secara semestinya. Pengendalian mencakup rentang aktivitas yang cukup luas, seperti pengawasan kuantitas persediaan, konsumsi bahan habis pakai dalam
proses produksi maupun dalam kegiatan administrasi, serta pembayaran tagihan dalam periode potongan. Intinya manajemen memanfaatkan pengendalian internal untuk mengimplementasikan keputusannya dan tujuan organisasi, serta untuk mengatur tanggung jawab utama manajer. Elemen Proses Pengendalian Internal Pengendalian internal merupakan satu proses yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang rasional atas tercapainya tujuan (1) reliabilitas pelaporan keuangan, (2) efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan, dan (3) kesesuaian organisasi dengan aturan serta regulasi yang ada. Proses pengendalian internal organisasi terdiri dari lima elemen: 1. Lingkungan pengendalian, merupakan dampak kumulatif atas faktor-faktor untuk membangun, mendukung dan meningkatkan efektivitas kebijakan prosedur tertentu. Singkatnya, lingkungan pengendalian menentukan iklim organisasi dan memengaruhi kesadaran karyawan terhadap pengendalian. 2. Pengukuran risiko, merupakan proses mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang memengaruhi tujuan perusahaan. 3. Aktivitas pengendalian, merupakan kebijakan dan prosedur yang dibangun untuk membantu memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan dengan baik. 4. Informasi dan komunikasi, sistem informasi dirancang dan diterapkan bukan hanya untuk menghasilkan informasi akuntansi, tet api juga berguna untuk mendukung pengendalian manajemen. 5. Pengawasan, melibatkan proses yang berkelanjutan untuk menaksir kualitas pengendalian internal dari waktu ke waktu serta untuk mengambil tindakan koreksi yang diperlukan. Pemisahan Fungsi-Fungsi Akuntansi Pemisahan tugas penting untuk memastikan bahwa tidak ada individu atau departemen yang mengelola catatan akuntansi terkait dengan operasi aktivitas mereka. Fungsi Audit Internal Audit internal merupakan aktivitas penilaian yang independen dalam sebuah organisasi yang bertugas memonitor dan mengevaluasi kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur organisasi. 1.4.
Akuntansi dan Teknologi Informasi
Sistem informasi akuntansi menyediakan informasi bagi pengguna. Teknologi informasi melibatkan komputer, tetapi juga melibatkan teknologi yang lain untuk memproses informasi. 1.4.1.
Fungsi Sistem Informasi
Fungsi sistem informasi bertanggungjawab atas pemrosesan data. Pemrosesan data merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi yang paling mendasar di setiap organisasi. Lokasi Organisasi
Pentingnya pola fungsi sistem informasi dalam organisasi te rgantung pada pentingnya suatu aplikasi komputer dalam suatu organisasi. Jika aplikasi komputer yang diterapkan lintas fungsi dan anggaran sistem komputer semakin meningkat, maka peran fungsi sistem informasi dalam organisasi juga akan cenderung meningkat. Spesialisasi Fungsional
Struktur departemen sistem informasi yang paling lazim adalah fungsi, yaitu pemberian wewenang dan tanggung jawab berdasarkan area keahlian teknis setiap staf. Departemen sistem informasi dibagi menjadi lima fungsi utama : analisis sistem, pemrograman, operasi, technical suupport , dan usser support . 1. Fungsi analisis bertugas mengidentifikasi masalah dan proyek untuk mendesain sistem yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. 2. Fungsi pemrograman bertanggung jawab untuk mendesain, membuat kode, menguji, dan men-debug program komputer yang diperlukan untuk mengimplementasikan sistem yang telah dirancang oleh analis. 3. Fungsi operasi bertanggung jawab menyiapkan data, mengoperasikan peralatan, dan memelihara sistem. 4. Fungsi technical support bertanggung jawab dengan sistem operasi, perangkat lunak, desain database, pengelolaan data, dan teknnologi komunikasi. 5. Fungsi usser support bertugas melayani pengguna, serupa dengan fungsi technical support yang bertugas melayani personel di departemen sistem informasi. Fungsi usser support sering berperan sebagai pusat informasi. Pusat informasi adalah suatu fasilitas pendukung bagi pengguna dalam organisasi. 1.4.2.
Komputasi Pengguna-Akhir
Komputasi pengguna akhir (EUC) adalah penggunaan komputer oleh pengguna-akhir yang menjalankan sendiri aktivitas pemrosesan informasi dengan perangkat keras, perangkat lunak, dan sumber daya profesional yang disediakan oleh organisasi. 1.4.3.
Teknologi Respons Cepat
Teknologi respons-cepat adalah teknologi yang cepat dan responsif demi terwujudnya total quality performance (TQP), atau juga dikenal total quality management (TQM), dalam bisnis. TQP adalah suatu filosofi bahwa setiap orang harus melakukan yang benar dengan cara yang benar sejak pertama kali. Teknologi semacam Electronic Data Interchange (EDI)
dan Universal Product Code (UPC) merupakan teknologi yang berperan penting dalam mewujudkan sistem respons-cepat. Just-in-Time, adalah sistem persediaan yang melakukan order pembelian sesuai dengan
“tarikan permintaan konsumen”, bukannya atas dasar “tingkat permintaan yang diinginkan penjual”. Web Commerce, adalah penjualan yang dilakukan melalui World Wide Web. Electronic Data Interchange, merupakan tukar-menukar dokumen bisnis dari komputer langsung ke komputer lain. Extensible Bussiness Reporting (XBRL), adalah bahasa yang memfasilitasi pertukaran berbagai jenis dokumen bisnis dan laporan keuangan lewat internet. Pemanufakturan Terintegrasi-Komputer (CIM), merupakan satu pendekatan penggunaan teknologi informasi dalam perusahaan pemanufakturan yang terintegrasi. Sistem Pembayaran Elektronik (EFT), merupakan satu sistem yang pemrosesan dan komunikasi terjadi secara elektronik 1.5.
Akuntan dan Pengembangan Sistem
Akuntan dapat menjalankan aktivitas pengembangan sistem baik untuk perusahaan mereka sendiri, untuk perusahaan lain, dalam hal mereka berposisi sebagai konsultan. Auditor ekternal dan internal berurusan dengan pengembangan sistem pada saat mereka mengevaluasi pengendalian sistem informasi sebagai bagian dari penugasan audit suatu perusahaan. 1.5.1.
Karakteristik Pengembangan Sistem
Sebuah proyek pengembangan sistem terdiri dari tiga fase, yaitu : 1. Analisis Sistem Melibatkan solusi dan evaluasi solusi untuk menyelesaikan masalah sistem. Analisis sistem menekankan tujuan sistem secara keseluruhan : (1) untuk meningkatkan kualitas informasi, (2) meningkatkan pengendalian internal, (3) meminimalkan biaya, jika memungkinkan. 2. Desain Sistem Merupakan proses merancang secara rinci solusi yang telah dipilih dalam proses analisis, mencakup penilaian akan efektivitas dan efisiensi alternatif rancangan sistem terkait dengan kebutuhan sistem secara keseluruhan. 3. Implementasi Sistem Merupakan proses penerapan prosedur dan metode yang telah dirancang ke dalam operasi. Mencakup pengujian solusi sebelum implementasi, dokumentasi, serta evaluasi sistem pada saat sistem tersebut mulai dioperasikan untuk
memastikan bahwa sistem berfungsi sesuai dengan yang direncanakan. Pendekatan sistem merupakan suatu prosedur untuk mengadministrasi proyek
sistem. Pendekatan sistem terdiri atas empat tahap : (1) menetapkan tujuan sistem, (2) menyusun berbagai alternatif solusi, (3) analisis sistem, (4) desain sistem, (5) implementasi sistem, (6) evaluasi sistem. 1.5.2.
Cetak Biru Proses Bisnis
Cetak biru memungkinkan perusahaan untuk menhemat tenaga sehingga sumber daya perusahaan lebih dapat lebih memusatkan perhatian pada proses bisnis yang menjadi kunci bagi tercapainya tujuan strategis organisasi. 1.5.3.
Pertimbangan Perilaku dalam Pengembangan Sistem
Faktor teknis, perilaku, situasi, dan personel semuanya harus dipertimbangkan. Kegagalan mempertimbangkan semua hal tersebut dapat menyebabkan output sistem tidak digunakan oleh pengguna, walaupun sistem itu secara teknis baik. Selain itu juga diperlukan kerja sama pengguna demi keberhasilan operasi sistem harus dipastikan sejak perancangan sistem. Perancangan sistem juga harus berorientasi pengguna, yang mengindikasikan pentingnya sikap dan pendekatan pengembangan sistem yang secara sadar mempertimbangkan seluruh konteks organisasi.
KESIMPULAN Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Bisnis Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan
peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi. Proses pengambilan keputusan merupakan wujud pengalokasian sumber daya yang merupakan sarana bagi sistem organisasi untuk mencapai tujuannya. Informasi akan berguna apabila informasi tersebut mampu memfasilitasi keputusan pengalokasian sumber daya. Singkatnya, informasi adalah sumber daya yang penting karena informasi mampu mendukung suatu sistem untuk mencapai tujuannya. Pengguna informasi dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ekst ernal dan internal. Pengguna informasi kelompok eksternal mencakup pemegang saham, investor, kreditor, agen pemerintah, konsumen, vendor, pesaing, serikat kerja, dan masyarakat luas. Pengguna internal merupakan para manajer. Proses pembuatan informasi yang berguna memiliki kendala berupa lingkungan suatu sistem informasi akuntansi dan struktur biaya-manfaat yang melekat dengan pengambilan keputusan pengguna. Berdasarkan sudut pandang organisasi, terdapat dua jenis informasi akuntansi : wajib
dan tidak wajib. Informasi akuntansi wajib adalah informasi yang diungkapkan oleh perusahaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam standar akuntansi keuangan, sedangkan informasi akuntansi tidak wajib adalah informasi akuntansi yang pengungkapannya bersifat sukarela. Sistem informasi berbasis-komputer merupakan satu rangkaian perangkat keras dan
perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data menjadi informasi yang berguna. Berikut ini adalah beberapa tipe informasi yang memanfaatkan komputer. 4. Sistem Pendukung Keputusan (DSS) 1. Sistem Pengolahan Data 5. Sistem Pakar (ES) Elektronik (EDP) 6. Sistem Informasi Eksekutif (EIS) 2. Sistem Pemrosesan Data (DP) 7. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) 3. Sistem Informasi Manajemen 8. (SIM)
9. Proses Bisnis Proses bisnis adalah serangkaian tugas yang saling berhubungan yang melibatkan
data, unit organisasi, dan suatu urutan waktu yang logis. Sembilan kelompok proses bisnis dasar : 1. Logistik penjualan inbound (persediaan, pengendalian, retur ke pemasok). 2. Logistik penjualan outbound (pemrosesan order penjualan, pengiriman pesanan, pengumpulan piutang). 3. Operasi (mesin, perakitan, pengepakan, dan lain-lain) 4. Pemasaran (periklanan, promosi, penawaran, dan lain-lain) 5. Jasa (instalasi, reparasi, layanan purnajual, dan lain-lain) 6. Prokuremen (pembelian, pemesanan, evaluasi penawaran dari pemasok, dan lainlain) 7. Pengembangan teknologi (sumber daya dan pengembangan) 8. Organisasi dan manajemen manusia (rekrutmen, pelatihan, dan lain-lain) 9. Infrastruktur perusahaan (akuntansi, perencanaan dan pengendalian bisnis, pengelolaan modal, dan lain-lain). Lima proses yang pertama merupakan proses bisnis primer, yaitu proses bisnis yang melibatkan aktivitas secara langsung menambah nilai bagi produk perusahaan. Sementara empat proses yang tersisa termasuk proses bisnis pendukung, yaitu proses bisnis pendukung hanya mendukung proses bisnis primer. Proses bisnis primer dan pendukung membentuk rantai nilai secara kolektif.
10. 11. Siklus Pemrosesan Transaksi Empat siklus transaksi yang dikelompokkan secara tradisional.
1. Siklus pendapatan 3. Siklus produksi 2. Siklus pengeluaran 4. Siklus keuangan Pada model siklus transaksi, selain keempat siklus tersebut, ada siklus pelaporan keuangan. Proses pengendalian internal merupakan tindakan yang diambil dalam suatu organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas dalam organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas dalam organisasi tersebut. Proses pengendalian internal organisasi terdiri dari lima elemen, yaitu : 1. Lingkungan pengendalian 2. Pengukuran risiko 3. Aktivitas pengendalian
4. Informasi dan komunikasi 5. Pengawasan
Pemisahan tugas penting untuk memastikan bahwa tidak ada individu atau departemen yang mengelola catatan akuntansi terkait dengan operasi aktivit as mereka. Audit internal merupakan aktivitas penilaian yang independen dalam sebuah organisasi yang bertugas memonitor dan mengevaluasi kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur organisasi.
Akuntansi dan Teknologi Informasi
Sistem informasi akuntansi menyediakan informasi bagi pengguna. Teknologi informasi melibatkan komputer, tetapi juga melibatkan teknologi yang lain untuk memproses informasi. Fungsi sistem informasi bertanggungjawab atas pemrosesan data. Pemrosesan data merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi yang paling mendasar di setiap organisasi. Pentingnya pola fungsi sistem informasi dalam organisasi tergantung pada pentingnya suatu aplikasi komputer dalam suatu organisasi. Departemen sistem informasi dibagi menjadi lima fungsi utama : analisis sistem, pemrograman, operasi, technical suupport , dan usser support . Komputasi pengguna akhir adalah penggunaan komputer oleh pengguna-akhir yang menjalankan sendiri aktivitas pemrosesan informasi dengan perangkat keras, perangkat lunak, dan sumber daya profesional yang disediakan oleh organisasi. Teknologi respons-cepat adalah teknologi yang cepat dan responsif demi terwujudnya total quality performance (TQP) dalam bisnis.
Akuntan dan Pengembangan Sistem
Akuntan dapat menjalankan aktivitas pengembangan sistem baik untuk perusahaan mereka sendiri, untuk perusahaan lain, dalam hal mereka ber posisi sebagai konsultan. Sebuah proyek pengembangan sistem terdiri dari tiga fase, yaitu : 1. Analisis Sistem 2. Desain Sistem 3. Implementasi Sistem Cetak biru memungkinkan perusahaan untuk menhemat te naga sehingga sumber daya perusahaan lebih dapat lebih memusatkan perhatian pada proses bisnis yang menjadi kunci bagi tercapainya tujuan strategis organisasi. Faktor teknis, perilaku, situasi, dan personel semuanya harus dipertimbangkan. Kegagalan mempertimbangkan semua hal tersebut dapat menyebabkan output sistem tidak digunakan oleh pengguna, walaupun sistem itu secara teknis baik.
Bodnar, George H. dan William S. Hopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9. Yogyakarta : ANDI.